UJI KOMPETENSI 2 @27 Januari 2015
MATERI : MELAKUKAN PEMERIKSAAN KUALITAS MIKROBIOLOGI UDARA
Alat :
Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Lama sterilisasi yang dilakukan adalah 15 menit pada suhu 121o C. Dengan syarat suhu, tekanan dan waktu tersebut maka segala bentuk mikroorganisme dapat dimatikan.
Erlenmeyer 250 ml 1 buah berfungsi untuk menampung larutan atau cairan. Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, membuat pelarut, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll.
Alumunium Foil
Kertas cokelat
Tali rami V
Etiket
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol (umumnya diatas suhu ambient). Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu, dan pengatur waktu.
Coloni counter berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran dan latar belakang bercahaya yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak.
Alat Tulis
Spatula berguna untuk mengaduk cairan
Gelas Ukur 500 ml Berguna untuk mengukur volume suatu cairan.
Kapas
Termometer
Pshychrometer adalah alat untuk mengukur suhu kering dan basah serta kelembaban. Baku mutu untuk kelembaban adalah 40-60%.
Anemometer berguna untuk mengukur kecepatan angin dengan satuan m/s
Luxmeter berguna untuk mengukur pencahayaan dengan satuan lux. Baku mutu pencahayaan adalah 100 lux.
Petridish steril 15 buah berfungsi sebagai tempat pembiakan mikroorganisme.
Micro Air Sampler (MAS)
Lampu Spirtus
Stopwatch
Timbangan Analitik
Kertas Timbang
Bahan :
Nutrien Agar
Aquades
Alkohol 70%
PROSEDUR KERJA
Pengukuran Fisik atau Ruangan
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Menentukan lokasi pengukuran
Mengukur panjang, lebar, tinggi ruangan dan ventilasi menggunakan roll meter
Mengukur suhu dan kelembaban ruangan
Menyipkan phsychrometer
Membasahi lilitan kain yang ada pada ujung pshychrometer dengan menggunakan aquades (untuk mngetahui suhu basah)
Memutar pshychrometer searah jarum jam selama 5 menit
Lihat pada skala phsychrometer dan catat hasilnya
Mengukur kecepatan angin
Menyiapkan anemometer
Mengarahkan anemometer pada masuknya angin ke dalam ruangan
Menyalakan tombol On dan tunggu selama 15 menit dengan mencatat hasilnya pada angka stabil
Mengukur pencahayaan
Menyiapkan luxmeter
Mengarahkan luxmeter pada 5 titik dalam ruangan secara bergantian
Menyalakan alat pada tiap titik selama 5 menit
amati dan mencatat hasilnya
Pengukuran Mikrobiologi Udara Ruangan
Membuat Media Nutrient Agar
Menyiapkan petridish steril sebanyak 15 buah, yang telah diberi etiket untuk kontrol dan titik (tiap titik terdapat 1 kontrol)
Menimbang nutrien agar sebanyak 6,3 gram dalam 225 ml aquades dalam erlenmeyer
Perhitungan : NA=15 ml ×15 petridish
=225 ml
NA=28 gr1000 ml×225 ml
=6,3 gram
Memanaskan sambil mengaduk nutrient agar hinga jernih
Menyeterikan dalaam autoclave selama 15-20 menit
Menyeterilkan meja dan menyiapkann lampu bunsen
Menuangkan larutan nutrient agar ke dalam petridish steril ± sebanyak 15 ml dan ratakan
Menuggu hingga larutan NA membeku
Penggunaan alat Micro Air Sampler (MAS)
Letakkan alat pada ketinggian ± 1,5m
Sambungkan alat dengan aliran listrik
Bersihkan penutup penghisap dengan kapas alkohol
lalu letakkan petridish berisi NA yang sudah beku didalam alat dan tutup dengan penutup saring
Nyalakan alat dengan tombol ON
Biarkan dan tunggu dengan waktu yang dibutuhkan sesuai volume udara ruang
Lalu buka penutup dan ambil petridis yang telah dipaparkan dan tutup dengan penutup petridish
Lakukan pada tiap titik
Setelah dilakukan pada semua titik , bungkus semua petridish yang sudah dipaparkan dan petridish sebagai kontrol
Pengeraman di Inkubator
Dieramkan selama 2x24jam
Menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh dengan koloni konter
Catat hasilnya
Perhitungan angka kuman dengan menggunakan tabel micro air sampler
HASIL DAN PEMBAHASAN
Panjang ruangan = 10,38 m
Lebar ruangan = 6,26 m
Tinggi ruangan = 3,2 m
Jenis Pemeriksaan
Titik ke-
Rata-rata
1
2
3
4
5
Suhu basah (x)
27
27
27
26
26
-
Suhu kering (y)
31
32
32
32
33
-
Kelembaban (%)
66
61
61
53
48
57,8
Kecepatan angin (m/s)
6,37
3,36
7,1
0,67
0,53
3,61
Intensitas cahaya (lux)
95,3
78,9
121,9
95,9
676,2
214,24
Suhu ruang x+y2(oC)
29
29,5
29,5
29
29,5
29,3
Jumlah koloni
195
142
154
172
136
Volume ruangan=panjang×lebar×tinggi
=10,38×6,26×3,2
=207,932 cm3
=207932 liter
Waktu pengukuran tiap titik= volume ruangan5
= 207932 liter5
= 41586 litermenit1000
=41,58 menit=41 menit 34 detik
R koloniml=a-f+b-f+c-f+d-f+(e-f)5
=8785+4964+5807+6774+47055
=310355=6207koloniml
JK=R×V×1000/m3Q×t
= 6207×15×1000100×41
= 22708,54 CFUm3
Keterangan :
JK = Jumlah kuman CFUm3
R = Jumlah koloni rata-rata koloniml
V = larutan fisiologis (ml)
Q = Debit aliran udara Lmenit
T = Lamanya waktu pengambilan sampel (menit)
a-e = Jumlah kuman di petridis a,b,c,d, dan e
f = Jumlah kuman pada petridis f (kontrol)
Dari hasil praktikum di atas, didapat hasi pengukuran parameter suhu, kelembaban, kecepata angin, intensitas cahaya, dan jumlah kuman dalam ruang kelas D3 A Semester III Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkses Kemenkes Surabaya.
Suhu rata-rata pada ruang pemulihan/perawatan (ruang kelas D3 A Semester III Jurusan Kesehatan Lingkungan) adalah 29,3oC, yang mana tidak memenuhi standar. Berdasarkan Kepmenkes No.1204 Tahun 2004, suhu untuk ruang pemulihan/perawatan adalah 22-24oC.
Kelembaban pada ruang pemulihan/perawatan (ruang kelas D3 A Semester III Jurusan Kesehatan Lingkungan) adalah 57,8%, yang mana memenuhi standar. Berdasarkan Kepmenkes No.1204 Tahun 2004, kelembaban untuk ruang pemulihan/perawatan adalah 45-60%.
Kecepatan angin pada ruang pemulihan/perawatan (ruang kelas D3 A Semester III Jurusan Kesehatan Lingkungan) adalah 3,61m/s, yang mana tidak memenuhi standar kecepatan angin, yakni berkisar antara 0,15-0,25 m/s (BSN, 2001).
Intensitas cahaya pada ruang pemulihan/perawatan (ruang kelas D3 A Semester III Jurusan Kesehatan Lingkungan) adalah 214,24 lux, yang mana tidak memenuhi standar. Berdasarkan Kepmenkes No.1204 Tahun 2004, intensitas cahaya untuk ruang pemulihan/perawatan adalah 100-200 lux.
Jumlah kuman pada ruang pemulihan/perawatan (ruang kelas D3 A Semester III Jurusan Kesehatan Lingkungan) adalah 22708,54 CFUm3, yang mana tidak memenuhi standar. Berdasarkan Kepmenkes No.1204 Tahun 2004, jumlah kuman untuk ruang pemulihan/perawatan adalah 200-500 CFUm3.
UJI KOMPETENSI 3 @28 Januari 2014
MATERI : 1. MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK (KEBISINGAN, GETARAN, KELEMBABAN, KECEPATAN ANGIN, DAN RADIASI)
MENGOPERASIKAN ALAT-ALAT PENGAMBILAN SAMPEL UDARA
MATERI 1 :
PEMERIKSAAN FISIK KEBISINGAN
Tentukan titik sampling yang baik, jarak dari dinding pemantul 2-3 meter
Letakkan/pegangan sound level meter pada ketinggian 1,00-1,20
Arahkan mikrofon ke sumber suara
Hidupkan SLM dengan menggeser tombol on/of nya
Setel repon F (fast) dan filter A pada intensitas yang continue atau slow pada intensitas impulsive
Geser rane suara, sesuai dengan intensitas bunyi lingkungan
Catat angka yang muncul pada display per 5 detik
PEMERIKSAAN FISIK GETARAN
PEMERIKSAAN FISIK KELEMBABAN psychrometer
PEMERIKSAAN FISIK KECEPATAN ANGIN ANEMOMETER
PEMERIKSAAN FISIK RADIASI
UJI KOMPETENSI 4
MATERI : MELAKUKAN PEMERIKSAAN KIMIA UDARA
SOx
Alat
Beaker glass
Spatula
Labu ukur 100 ml ; 50 ml
Gelas ukur
Pipet ukur
Pipump
Timbangan analitik
Botol coklat
Midget impinger
Air flow meter
Anemometer
Psycrometer
Etiket
Bahan
Asam sulfamat 0,6 %
Formaldehide 0,2 %
Pararosaniline (PRA)
HgCl2
NaCl
EDTA
Na2SO3
Aquadest
Prosedur Kerja :
Cara Pembuatan Larutan Pereaksi
Asam Sulfamat 0,6 %
Timbang asam sulfamat sebanyak 0,6 gram
Masukkan ke beaker glass dan tambahkan aquadest lalu aduk hingga larut
Masukkan ke labu ukur 100 ml dan tambah aquadest sampai tanda batas lalu kocok
Pindahkan ke botol coklat dan beri etiket
Formaldehide 0,2 %
Ambil 0,5 ml formaldehide 36 % - 38 %
Masukkan ke dalam labu ukur 100 ml
Tambah aquadest sampai tanda batas lalu kocok
Pindahkan ke botol coklat dan beri etiket
Pararosaniline / PRA (Variasi A)
Ambil 8 ml PRA induk 0,2 % yang sudah dimurnikan
Tambahkan 10 ml asam fosfat 3 M
Masukkan dalam labu ukur 100 ml, dan encerkan dengan aquadest sampai tanda batas
Pindahkan ke botol coklat dan beri etiket
Cara Pembuatan Larutan Penyerap
Timbang HgCl2 sebanyak 1,086 gram
Masukkan ke dalam beaker glass kemudian larutkan dengan aquadest sebanyak 20 ml
Timbang NaCl sebanyak 0,468 gram
Masukkan ke dalam beaker glass kemudian larutkan dengan aquadest sebanyak 20 ml
Timbang EDTA sebanyak 0,0066 gram
Masukkan ke dalam beaker glass kemudian larutkan dengan aquadest sebanyak 20 ml
Lalu masukkan larutan HgCl2, larutan NaCl, dan larutan EDTA ke labu ukur 100 ml dan tambahkan aquadest sampai tanda batas
Pindahkan ke botol coklat dan beri etiket
Cara Pembuatan Larutan Standar
Timbang Na2SO3 sebanyak 0,4 gram
Masukkan ke beaker glass dan tambahkan aquadest lalu aduk hingga larut
Masukkan ke labu ukur 100 ml dan tambah aquadest sampai tanda batas lalu kocok
Pindahkan ke botol coklat dan beri etiket
LANGKAH KERJA
Cara Pengambilan Sampel
Masukkan 10 ml larutan penyerap ke dalam tabung midget impinger
Rangkaikan dengan pompa hisap, serap udara selama 30 menit
Setelah waktu pengambilan sampel selesai, masukkan sampel ke labu ukur 25 ml
Bawa sampel dan periksa di laboratorium
Cara Uji Sampel
Tambahkan 1 ml asam sulfamat 0,6 % ke dalam labu ukur yang berisi sampel dan diamkan selama 10 menit
Lalu tambahkan 2 ml formaldehide 0,2 % sebanyak 5 ml PRA murni (Variasi A) dan tambahkan aquadest dingin yang baru dididihkan sampai tanda batas, biarkan 30 menit
Baca absorbensi dengan spectrophotometer pada panjang gelombang = 548 nm (variasi A)
Catat harga absorbensi
Hasil Pembacaan Absorbensi
[SO2] = BM SO2BM Na2SO3 x kadar Na2SO3
= 64126,4 x 0,08
= 0,04 mg/l
Kadar SO2 = Absorben ujiAbsorbensi Standarx SO2x100010
Hasil Absorbensi Larutan Standart : 0,277
Sampel ke-
Hasil Absorbensi Sampel
Kadar SO2 (ppm)
1
0,210
3,03
2
0,222
3,21
3
0,219
3,16
NOx
O3
CO
DEBU – HVDS
Alat
Petridish
Pinset
Tripot
Anemometer
High Volume Dust Sampler (HVDS)
Timbangan analitik
Oven
Kabel roll
Psikrometer
Bahan
Kertas filter
Gunting
Intruksi Kerja
Siapkan alat dan bahan
Masukkan 4 buah filter dalam petridish dengan pinset, kemudian panaskan dalam oven 100oC selama 1 – 2 jam (untuk uji dan blangko).
Masukkan 4 buah filter dalam petridish tersebut ke dalam desikator selama 24 jam
Timbang filter tersebut dalam timbangan analitik (sebelum pemaparan)
Memasang meja tripot dan alat HVDS di lapangan
Pasang satu filter pada HVDS dan sisakan satu sebagai control (tanpa pemaparan)
Hisap udara selama 30 menit dengan menggunakan HVDS
Catat kecepatan aliran udara yang ditujukan pada air flow meter setiap 15 menit
Setelah 30 menit, ambil filter pada HVDS dan masukkan dalam termos dan bawa ke laboratorium
Lakukan pengulangan kembali pada filter yang kedua selama 30 menit
Setelah selesai 30 menit, masukkan filter-filter tersebut dalam desikator selama 10 menit
Timbang kembali semua filter (sesudah pemaparan)
Mencatat konsentrasi debu
HASIL
Titik 1 :
x1 = 0.51805 g = 518.05 mg
x2 = 0.52216 g = 522.16 mg
y1 = 0.52185 g = 521.85 mg
y2 = 0.52197 g = 521.97 mg
Kadar Debu ( mg/m3 ) = x2-x1 - ( y2-y1) debit udara
= 522.16 – 518.05 - ( 521.97 – 521.85) 7 x 100 x 30 menit
= 4.11 – 0.12 21000
= 1.9 x 10-4 mg/cc = 0.19 mg/m3
Titik 2 :
x1 = 0.52395 g = 523.95 mg
x2 = 0.52756 g = 527.56 mg
y1 = 0.53037 g = 530.37 mg
y2 = 0.53059 g = 530.59 mg
Kadar Debu ( mg/m3 ) = x2-x1 - ( y2-y1) debit udara
= 527.56 – 523.95 - ( 530.59 – 530.37) 7 x 100 x 30 menit
= 3.61 -0.22 21000
= 1.6 x 10-4 mg/cc = 0.16 mg/m3