SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Program Studi MPD
UJIAN AKHIR SEMESTER Mata kuliah : RISET OPERASI 1. ANALYTICAL HIRARCHY PROCESS ( AHP ) 2. DEA SOLVER
Pengajar
: ANWAR ANWAR SANUSI, PHD
Oleh : NYOMAN RUDANA
NPM 08.D.040
Jakarta, 14 Juni 2008
1. ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS - AHP
Sebuah instan Sebuah instansi si pemeri pemerintah ntah,, Departe Departemen men A akan akan mengad mengadaka akan n rekrut rekrutmen men pegawa pegawaii untuk untuk mengisi mengisi beberapa beberapa posisi posisi bidang bidang analisis analisis kebijakan kebijakan yang lowong. lowong. Dalam menentukan menentukan calon pegawai tersebut, Departemen A menentukan beberapa kriteria seperti yang tertera di bawah ini. Ada 7 orang kandidat yang melamar ( lihat table di bawah ini ), dimana dari mereka, bagian kepegawaian ingin menyaring 3 kandidat potensial yang akan diajukan ke Badan Kepegawaian Negara untuk ditetapkan sebagai CPNS. Dengan menggunakan menggunakan AHP, kami akan mencoba mencoba memberikan memberikan masukan terstruktur terstruktur kepada Bagian Kepegawaian tentang kandidat yangs esuai dengan kriteria di atas. I. PENILAIAN MASING – MASING KANDIDAT Penilaian terhadap ketujuh kandidat berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan adalah sbb :
KRITERIA
1 a. b.
Kemampuan meyakinkan saat interview : Kinerja saat interview Kemampuan membangun network
2 Kualitas personal : a. Tingkat kepercayaan diri b. Antusias terhadap keadaan Kemampuan c. menyampaikan pikiran d. Kecepatan merespon 3 a. b. c. 4
Kemampuan teknis : Kemampuan analitis Kemampuan menulis Digital literacy (kecakapan mengoperasikan komputer) Hasil psikotest
Andi en
B enn y
Christ ina
D esi
E ddy
Ferr y
G race
7
8
10
5
6
2
8
8
9
7
7
8
8
6
6 3
8 7
8 9
5 8
8 8
6 6
110 0 8
6 8
8 7
8 7
7 9
6 7
8 7
6 9
6 7
8 3
8 9
5 7
8 8
7 5
7 5
9
9
6
8
7
8
8
7
7
8
6
6
7
7
Keterangan : 1 – 3 : kurang, 4 – 6 : sedang, 7 – 8 : baik, 9 – 10 : sangat baik. II. PAIRWISE PAIRWISE COMPARISON COMPARISON TERHADAP TERHADA P GOAL DAN KRITERIA KRITER IA :
Goal dari AHP ini adalah menentukan CPNS. Dilakukan pairwise comparison sebagai cara untuk menentukan pembobotan terhadap masing –masing kriteria dan subkriteria dalam rangka menentukan Eigen Value seperti terlihat pada 2
gambar di bawah ini. Pairwise comparison dilakukan dengan mengacu kepada data awal yang ada, agar inkonsistensi dapat dipertahankan lebih kecil dari 0.1, sehingga hasil akhir / sintesa menjadi akurat. 1. Terhadap Goal :
Dari hasil pairwise ini nampak bahwa kualitas personal dan hasil psikotest merupakan p rioritas utama dengan eigen value masing – masing 0.330. kemampuan teknis merupakan hal yang paling kurang menjadi prioritas.
2. Terhadap masing – masing kriteria : a. Kemampuan meyakinkan saat interview :
3
Dari hasil pairwise nampak bahwa kemampuan membangun network mendapat bobot yang lebih besar ( 0.667 ) dibandingkan dengan kinerja saat interview (0.333).
b. Kualitas personal :
Dari Dari hasil hasil pairwi pairwise se compari comparison son nampak nampak bahwa bahwa tingka tingkatt keperc kepercaya ayaan an diri diri mendap mendapat at bobot bobot tert tertin inggi ggi ( 0.39 0.395 5 ), disu disusu sull oleh oleh antu antusi sias as terh terhad adap ap kead keadaa aan n ( 0.27 0.278 8 ) dan dan kema kemamp mpua uan n menyam menyampaik paikan an pikira pikiran n dan kecepata kecepatan n meresp merespon, on, yang mendap mendapatk atkan an bobot bobot yang yang sama sama ( 0.163 ).
4
c. Kemampuan teknis :
Dari hasil pairwise comparison nampak bahwa kemampuan analitis mendapat bobot tertinggi ( 0.500 ), sedangkan 2 subkriteria lain yaotu kemampuan menulis dan digital literacy mendapat bobot yang sama ( 0.250)
d. Hasil psikotest Tidak mempunyai subkriteria sehingga tdak dilakukan pembobotan lebih lanjut. Bila ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana urutan proritas dari seluruh subkriteria, maka dapat dilihat dari eigen veluenya di bawah bawah ini, dimana hasil psikotest merupakan prioritas utama dalam penentuan CPNS sedangkan kemampuan menulis dan digital literacy mendduki peringkat terendah.
5
III. PAIRWISE COMPARISON TERHADAP MASING – MASING ALTERNATIF : Masing – masing alternatif ( yaitu ketujuh ketujuh kandidat ) dilakukan pairwise comparison terhadap masing – masing subkriteria untuk untuk menentuka eigen vector : 1. Kemampuan meyakinkan saat interview : a. Terhadap Kinerja Terhadap Kinerja saat Interview :
6
b. b. Terhadap Kemampuan Membangun Network :
2. Kualitas Personal : a. Tingkat kepercayaan diri
7
b. Antusias terhadap keadaan
c. Kemampuan menyampaikan pikiran :
8
d. Kecepatan Merespon :
3. Kemampuan Teknis : a. Kemampuan Analitis
9
b. Kemampuan Menulis
c. Digital literacy :
10
4. Hasil Psikotest
Dari pairwise terhadap Goal, Kriteria dan alternatif di atas, maka diperoleh eigen value dan eigen vector seperti di bawah ini :
11
IV. HASIL SINTESA A.Terhadap Goal Christina paling unggul dengan eigen vector 0.209 disusul dnega benny dan grace, sedangkan Desi paling rendah ( 0.095 )
B. Terhadap kriteria : 1. Kemampuan meyakinkan saat interview : Benny paling unggul, sedangkan Desi paling rendah
Sintesa ini merupakan hasil rangkuman dari sintesa masing – masing subkriterianya : a. Kinerja saat interview Christina peringkat teratas, sedangkan ferry peringkat terbawah.
12
b. kemampuan membangun network Benny peringkat teratas sedangkan Grace terbawah.
2. Kualitas Personal : Grace teratas dan Andien terjelek kualitas personalnya.
Sintesa ini merupakan hasil rangkuman dari sintesa masing – masing subkriterianya :
13
a. Tingkat kepercayaan diri Grace paling percaya diri sedangkan Andien paling rendah rasa percaya dirinya.
b. Antusias terhadap keadaan Christina paling antusias sedangkan Andine pa ling kurang antusiasmenya. antusiasmenya .
c. Kemampuan menyampaikan pikiran Ferry paling baik dalam penyampaian isi pikirannya p ikirannya sedangkan Eddy peringkat terendah.
14
d. Kecepatan merespon Desy berada pada peringkat satu bersama dengan grace dalam hal kecepatan merespons, sedangkan Banney paling kurang.
3. Kemampuan Teknis : Eddy paling unggul kemampuan teknisnya sedangkan Desy p aling kurang.
Sintesa ini merupakan hasil rangkuman dari sintesa masing – masing subkriterianya : a. Kemampuan analitis Eddy paling baik kemampuan analitisnya sedangkan Desy paling rendah.
15
b. Kemampuan menulis Christina paling unggul dalam kemampuan menulis sedangkan Benny paling rendah.
c. Digital literacy Benny paling mahir komputer sedangkan Christina paling tidak mahir.
16
4. Hasil Psikotest Christina tertinggi hasil psikotestnya sedangkan Eddy dan Desi terendah.
V. SENSITIVITY ANALYSIS
Dari grafik sensitivity ini nampak secara menyeluruh Christina paling unggul terutama dari segi hasil psikotestnya, sedangkan dari kemampuan meyakinkan saat interviwe, dia masih kalah dari
17
Benny yang menduduki peringkat kedua. kedua. Peringkat ketiga adalah Grace yang nampak unggul dalam kualitas personalnya. Peringkat ke empat – terakhir adalah : Ferry, Eddy, Andien dan Desi. Demikian pula bila dilihat dari Dynamic Sensitivity di bawah ini : Christina paling unggul dengan 20.9% disusul dengan Benny 17.3% dan Grace 15.7%, sedangkan Desi paling rendah dengan 9.5%.
VI. KESIMPULAN : Tiga orang yang akhirnya diterima menjadi CPNS berdasarkan Ahp di atas adalah : Christina, Benny dan Grace.
18
19