Program DOTS Di Rumah Sakit Pada setiap tanggal 24 Maret, seluruh dunia memperingati World TB Day atau atau Hari TB Sedunia sebagai penghormatan kepada ilmuwan Jerman, Robert Koh !ang pada 24 Maret "##2, mempresentasikan penemuan Mycobacterium Tuberculosis $M%tb& Tuberculosis $M%tb&,, pen!ebab pen!akit tuberkulosis $TB&% Tahun Tahun ini tema peringatan hari TB sedunia oleh 'H( adalah TB Anywhereis TB Everywhere. Mengingat Everywhere. Mengingat pen!akit TB merupakan masalah !ang ti dak dapat diselesai kan oleh )a)aran kesehatan sendiri, tetapi bersama seluruh komponen mas!arakat m aka*ndonesia menetapkan tema +Siapa dan imana Sa)a Peduli TB+% Maksud dipilih n!a tema tersebut adalah sebagai momentum untuk mengingatkan sekaligus menga )ak kita bersama-samamelakukan bersama-samamelakukan aksi atau tindakan n!ata dalam penanggulangan penanggulangan T B di *ndonesia%
Pen!akit TB adalah pen!akit menular langsung !ang disebabkan ole h kuman M%tb Sebagian besar kuman M%tb men!erang men!erang paru, tetapi dapat ) uga mengenai organ tubuh lainn!a% Menurut 'H( sekitar # )uta penduduk dunia diserang TB dengan angka kematian menapai . )uta orang per tahu n% i negara berkembang, kematian ini merupakan 2/0 dari kematianpen! akit !ang sebenarn!a dapat diegah% iperkirakan 1/0 penderita TB berad a di negara-negara berkembang% engan munuln!a epidemi H*3*S, H*3*S, )u mlah penderita TB akanmeningkat% Kematian perempuan karena TB lebih ban!ak daripada kematian karena kehamilan, persalinan serta ni5as% 'H( menanangkan keadaan darurat global $global emergen!& untuk pen !akit TB pada tahun "11. karena diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terin5eksi oleh kuman TB% i *ndonesia, TB merupakan pen!ebab kematian utama setelah pen!akit )antung dan saluran napas% Pen!akit Pen!akit TB TB paru masih men)adi masalah kesehatan mas!arakat% Hasil sur6ei kesehatan rumah tangga $SKRT& tahun "11/ menun)ukkan bahwa tuberkulosis merupakan pen!ebab kematian nomor . setelah pen!akit kardio6askuler dan pen!akit saluran napas pada semua golongan usia dan nomor " dari golongan pen!akit in5eksi% ntara ntara tahun "171-"1#2 telah dilakukan sur6ei pre6alensi di "/ propinsi dengan hasil 288-488 penderita setiap "88%888 penduduk% iperkirakan setiap tahun ada 4/8%888 kasus baru TB, sekitar "3. penderita berobat di puskesmas, "3. di pela!anan rumah sakit3klinik pemerintah atau swasta, praktek swasta dan sisan!a belum ter)angkau unit pela!anan kesehatan% Risiko Penularan Risiko penularan setiap tahun $nnual Risk o5 Tu Tuberulosis berulosis *n5etion 9 RT*& RT*& di *ndonesia dianggap ukup tinggi ber6ariasi antara "-2 0% Pada daerah dengan RT* RT* sebesar "0, berarti setiap tahun diantara "888
penduduk, "8 $sepuluh& orang akan terin5eksi% Sebagian besar dari orang !ang terin5eksi tidak akan men)adi penderita TB, han!a "80 dari !ang terin5eksi !ang akan men)adi penderita TB $TB klinis&% ari keterangan tersebut di atas, dapat diperkirakan bahwa di daerah dengan RT* " 0, maka diantara "88%888 penduduk rata-rata ter)adi "88 $seratus& penderita tuberkulosis setiap tahun, dan /8 0 penderita adalah BT positi5% :aktor !ang mempengaruhi kemungkinan seseorang men)adi penderita TB adalah da!a tahan tubuh !ang rendah; diantaran!a karena keadaan !ang gi
•
•
•
•
•
TB ditularkan melalui perikan dahak penderita ketika batuk, bersin, berbiara atau meludah% Seorang penderita TB dengan status BT positi5 dapat menularkan kepada "8-"/ orangsetiap tahunn!a% B eban TB di *ndonesia masih sangat tinggi, khususn!a mengenai ang ka penemuan kasus dan kesembuhan Total pasien baru $kasus TB BT positi5 maupun negati5& di *ndonesia lebih dari >88%888 orang per tahun% Terdapat perbedaan besar angka pen!akit TB di wila!ah Sum atera, Jawa-Bali, dan kawasan Timur *ndonesia *nsidens kasus BT positi5 $menular& tahun 288/ diperkirakan "87 ka sus baru3"88%888 penduduk $24>%888 kasus baru setiap tahun& TB adalah pembunuh nomor satu diantara pen!akit menular dan mer upakan peringkat ketiga dalam da5tar sepuluh pen !akit tertinggi di *n donesia !ang men!ebabkan sekitar "88%888kematian setiap tahunn!a atau d alam sehari ter)adi .88 kematian karena TB Sebagian besar penderita TB usia produkti5 $"/-// tahun& Kolaborasi inter6ensi TB-H* ? H* meningkatkan ke)adian TB dan angka kematian di wila!ah dengan pre6alensi H* tinggi $""-/8 0 pasien H*3*S meninggal karena TB&%
•
•
•
*ndonesia mempun!ai epidemi H* !ang terkonsentrasi% Pre6alensi pada orang dewasa $"/-41 tahun& diperkirakan @8,20 dengan ke)adian terbesar di Pro6% Bali, Jawa Timur, Papua, Riau, Jakarta dan Jawa Barat% 'ila!ah dengan risiko tinggi H* perlu mendapat prioritas pelaksanaan program TB% Sur6eilans kekebalan obat TB belum dilaksanakan di *ndonesia% Sur6ei-sur6ei terbatas !ang dilakukan di Jakarta menemukan ada kasus kekebalan obat TB pada lebih dari 40 kasus-kasus !ang tidak diobati sebelumn!a% Suatu sur6ei !ang representative diperlukan untuk mengetahui situasi di *ndonesia $perkiraan Aasional dari 'H( adalah ",>0&% Terdapat kelompok populasi khusus !ang rentan terhadap TB !aitu perempuan, anak, manula dan orang-orang dengan risiko penularan tinggi seperti para narapidana dan kaum pengungsi%
Pemberantasan TB Dengan Strategi DOTS Pemberantasan TB sebenarn!a telah dimulai se)ak lama tetapi hasiln!a belum menggembirakan% Sebelum ada strategi (TS $iretl! (bser6e Treatment Shortourse& akupan program sebesar />0 dengan angka kesembuhan !ang dapat diapai han!a 48->80% Karena pengobatan !ang tidak teratur dan kombinasi obat !ang tidak ukup di masa lalu, kemungkinan telah timbul kekebalan kuman TB atau multi drug resistance $MR& terhadap (bat nti Tuberkulosis $(T& seara meluas% TB merupakan pen!akit !ang dapat disembuhkan% Penderita TB dapat sembuh bila melakukan pengobatan dengan (T seara lengkap dan teratur selama >-# bulan% i *ndonesia, Program Pengendalian TB disesuaikan dengan Strategi Stop TB lobal, diarahkan dalam upa!a menapai Target lobal TB 288/ dan Tu)uan Pembangunan Milenium 28"/% Strategi Pengendalian TB menakup penerapan Strategi (TS, pengelolaan kasus TB !ang kebal terhadap obat anti TB $MR3multi drug resistane&, koin5eksi TB - H*, memperkuat sistem pela!anan kesehatan, keterlibatan semua pen!edia la!anan kesehatan serta meningkatkan kegiatan penelitian% Selama lebih dari satu dekade Strategi (TS merupakan elemen !ang sangat penting untuk pengendalian TB% Strategi ini terdiri dari / komponen ? "% Peningkatan Komitmen Politis dengan ada Renana Jangka Pan)ang Penanggulangan TB !ang didukung oleh penganggaran !ang tetap
dan memadai sesuai dengan target World Health Assembly !!" dan Millenium Development #oals !$" % 2% Penegakkan diagnosis dengan mikroskopis dahak dan serta penguatan )e)aring laboratorium mikroskopis TB .% Pengobatan TB standar dengan PM( $Pengawas Menelan (bat& dalam upa!a mengurangi risiko ter)adin!a MR dan peningkatan kesembuhan penderita% 4% Jaminan ketersediaan dan sistim pengelolaan (T !ang e5ekti5% /% Sistim Penatatan dan Pelaporan baku untuk TB% Menurut Bank unia strategi (TS merupakan strategi kesehatan !ang paling cost e%%ective% Pengalaman di berbagai negara menun)ukkan hal tersebut% i Bangladesh dengan strategi (TS, angka kesembuhan pasien TB mampu menapai sekitar #80, di Maldi6es sekitar #/ 0 , di Aepal menapai #/ 0 sedangkan di RR= menapai 18 0%
i *ndonesia, strategi (TS pertama kali dilakukan u)i oba pada tahun "11/ dan kemudian diimplementasikan seara luas dalam sistim pela!anan kesehatan dasar% :okus saat ini adalah meningkatkan akupan (TS ke seluruh pen!edia pela!anan kesehatan di *ndonesia disertai peningkatan mutu pela!anan% Cangkah awal dengan memperkuat )e)aring puskesmas, lalu strategi ino6asi lainn!a seperti perenanan spesi5ik daerah dalam upa!a men)angkau populasi !ang sulit mendapatkan akses pela!anan $akibat sosial ekonomi maupun geogra5is&, keterlibatan RS $Hospital (TS Cingkage&, TB pada anak, TB di rumah tahanan3lembaga pemas!arakatan, penanganan kasus resisten serta penanganan koin5eksi TB-H*% Penemuan kasus TB di *ndonesia $=R9=ase etetion Rate& pada tahun 288/ adalah >#0, telah mendekati target global untuk penemuan kasus pada tahun 288/ sebesar 780 dan target 2887 men)adi 740% Sedangkan angka keberhasilan pengobatan $Suess Rate 9 SR& menapai #1,70 melebihi target 'H( sebesar #/0% Hasil tersebut merupakan ker)a keras dari berbagai pihak di *ndonesia dengan dukungan donor internasional !ang meningkat seperti : TM, DS* $TB=T&, =*, :* dan lain-lain serta bantuan teknis dari para mitra Stop TB khususn!a 'H( dan KA=% Pada ken!ataann!a masih di)umpai berbagai masalah di lapangan% Program (TS !ang dulu dititik-beratkan di puskesmas harus diperluas ke rumah sakit dan dokter praktik swasta% Hal ini disebabkan karena pasien
TB bukan han!a datang ke puskesmas, melainkan ban!ak )uga ke rumah sakit, dokter praktik swasta serta klinik swasta% Seara umum memang perlu dilakukan akselerasi (TS di *ndonesia agar program lebih epat menapai target% DOTS di Rumah Sakit (Hospital DOTS) Berdasarkan hasil penelitian oleh epartemen Kesehatan, 41 0 pasien TB di Jawa, 440 pasien TB di Sumatra dan ."0 pasien TB di Kawasan Timur *ndonesia datang berobat pertama kali ke rumah sakit% Hal tersebut menun)ukkan bahwa peluang rumah sakit sangat penting dalam pemberantasan TB, antara lain dalam meningkatkan =R $=ase etetion Rate& dan =R $=ure Rate&% Rumah sakit mempun!ai beberapa kelebihan antara lain mempun!ai ukup tenaga ahli, peralatan diagnostik dan terapeutik !ang ukup lengkap, )umlah pasien ban!ak, dan lain-lain, tetapi )uga mempun!ai kelemahan antara lain rumah sakit tidak mempun!ai tenaga ukup, sehingga bila ada pasien !ang tidak kontrol pada waktun!a tidak dapat dilakukan kun)ungan rumah% Pen!akit TB dapat men!erang berbagai organ tubuh manusia sehingga pasien TB di rumah sakit dapat datang ke berbagai spesialis di rumah sakit, oleh karena itu untuk mengkoordinasikan pela!anan TB di rumah sakit perlu dibentuk Tim (TS Rumah Sakit% Tim tersebut bertugas untuk mengkoordinasikan kegiatan di rumah sakit melalui )e)aring internal $internal linkage& rumah sakit maupun koordinasi kegiatan di luar rumah sakit melalui )e)aring eksternal $eEternal loinkage&% Je)aring eksternal perlu dilakukan untuk koordinasi kegiatan dengan inas Kesehatan, Puskesmas, okter Praktek Swasta, dan lain-lain% Cangkah-langkah untuk mulai mengimplementasikan (TS di rumah sakit antara lain !aitu ? •
•
•
•
Melakukan penilaian dan analisis situasi, apakah rumah sakit telah bersedia untuk melaksanakan program (TS Mendapatkan komitmen !ang kuat terutama dari mana)emen dan dokter spesialis !ang akan melaksanakan (TS Pen!usunan nota kesepahaman $ Memorandum o% &nderstanding & antara inas Kesehatan setempat dengan mana)emen rumah sakit Men!iapkan tenaga pelaksana (TS antara lain dokter, perawat, petugas laboratoium, petugas 5armasi, petugas penatatan dan pelaporan, dan lain-lain
•
•
•
•
•
Membentuk tim (TS di rumah sakit% Tim tersebut akan melakukan koordinasi kegiatan internal lin'age atau e(ternal lin'age Men!ediakan tempat untuk unit (TS di dalam rumah sakit% Tempat ini men)adi pusat kegiatan pela!anan pasien TB di rumah sakit Men!ediakan tempat 3 rak pen!impanan paket-paket (T di ruang (TS% Men!iapkan laboratorium untuk pemeriksaan mikrobiologis dahak sesuai standar% Menggunakan 5ormat penatatan sesuai dengan program tuberkulosis nasional
=ontoh kegiatan )e)aring eksternal antara rumah sakit dengan puskemas ? F
Pasien tidak datang untuk periksa ulang3mengambil obat pada tanggal !ang telah ditentukan%
F
Bila keadaan ini masih berlan)ut hingga lewat 2 hari dari tanggal !ang ditentukan, maka petugas di unit (TS RS harus segera melakukan tindakan di bawah ini ? "% Menghubungi pasien langsung3PM( agar segera kembali berobat 2% Petugas di Tim (TS RS mengin5ormasikan ke 'asor Kabupaten3Kota atau langsung ke puskesmas tentang ada pasien !ang tidak k ontrol, dengan memberitahukan identitas dan alamat lengkap untuk seger a dilakukan pelaakan%
Hasil dari pelaakan !ang dilakukan oleh petugas puskesma s segera iin5ormasikan kepada rumah sakit % Bila proses ini menemui hambatan, harus diberitahukan ke Ketua Tim (TS rumah sakit% Kesimpulan 1.
Sampai saat ini (TS adalah strategi !ang paling baik untuk memberantas TB%
2.
(TS harus diimplementasikan di semua sektor la!anan kesehatan antara lain puskesmas, klinik paru, dokter praktek swasta dan rumah sakit
3.
Tim (TS Rumah Sakit harus dibentuk untuk mengkoordinasikan kegiatan )e)aring internal $internal linkage& dan )e)aring eksternal $eEternal linkage&
4.
engan ada program (TS di rumah sakit, angka =Rdan =R diharapkan meningkat%
Daftar Pustaka "% *seman M% Tempus :ugit? TB and the 28 th entur!% *nt J Tuber Cung is 2888;4 $"& ? " 2% Badan Penelitian G Pengembangan Kesehatan epartemen Kesehatan R*% Sur6ei Pre6alensi Tuberkulosis 2884% Jakarta ? 288/ , 4/ .% !e =% Tuberulosis 2888-28"8? ontrol, but not elimination% *nt J Tuber Cung is 2888;4$"2&? S"4>-/2 4% Pilheu J% Tuberulosis 2888 ? problems and solutions% *nt J Tuber Cung is "11#;2$1&? >1> 78. /% 'H(% 'H( Report 288> lobal Tuberulosis =ontrol% ene6e?'H(, 288> ? #-"" >% 'H(% 'H( Report 2884 lobal Tuberulosis =ontrol% ene6e?'H(, 2884 ? 2-4 7% Http33www%pdpersi%o%id3IshowdetailnewsGkode9#17Gtbl9kesling #% Http33www%minerg!news%om3ati6it!3dots%shtml 1% Http33www%update%tbindonesia%or%id3module3artilephpIartileid9""/
ukhtar Ikhsan ep% Pulmonologi dan *lmu Kedokteran Respirasi :KD* SM: Paru RS Persahabatan Jakarta