MAKALAH PRESEPTORING
Preseptoring merupakan suatu program yang dilakukan untuk memberikan dukungan kepada bidan baru atau mahasiswa yang sedang praktik di rumah sakit agar tercipta orientasi dan adaptasi yang sukses.Preseptoring merupakan salah satu bentuk pembelajaran klinik di rumah sakit.Preseptoring sendiri di Indonesia masih sangat jarang dikenal, terbukti dengan sulitnya mencari jurnal penelitian atau artikel terkait dengan Preseptoring.Hasil wawancara terhadap 5 orang preceptor didapatkan bahwa 4 orang diantaranya belum mengetahui apa itu Preseptoring.Kata bimbingan klinik jauh lebih dikenal oleh para praktikan, bidan, maupun CI Clinical Instructur!.
PERBEDAAN PRESEPTORSIP DAN MENTORSIP DI KLINIK
A. LATAR BELAKANG
"alah satu cara untuk mengembangkan mutu pembelajaran klinik adalah dengan menerapkan metode preseptorship dan mentorship yang baik. Pengalaman praktek yang maksimal selama di lapangan lapangan praktek praktek akan dapat mengintegrasika mengintegrasikan n semua pengetahuan, pengetahuan, keterampil keterampilan an dan sikap mahasiswa yang akan menjadi bekal bagi mahasiswa setelah selesai selesai dari institusi pendidikan.
Preseptorsip adalah suatu metode pengajaran dimana seorang praktisi yang memiliki pengalaman di bidangnya yang mampu memberikan dukungan kepada mahasiswa dalam memahami perannya dan hubungan kesejawatan. Preseptorsip bersi#at #ormal, disampaikan secara perseorangan dan indi$idu dalam waktu yang sudah ditentukan sebelumnya antara perawat yang berpengalaman preseptor! dengan perawat baru preseptee! yang didesain untuk membantu perawat baru untuk menyesuaikan diri dengan baik dan menjalankan tugas yang baru sebagai seorang perawat atau bidan. %enurut C&' ())4! program preseptorsip dalam pembelajaran bertujuan untuk membentuk peran dan tanggung jawab mahasiswa untuk menjadi perawat yang pro#esional dan berpengetahuan tinggi, dengan menunjukan sebuah pencapaian berupa memberikan perawatan yang aman, menunjukan akuntabilitas kerja, dapat dipercaya, menunjukan kemampuan dalam mengorganisasi perawatan pasien dan mampu berkomunikasi dengan baik terhadap pasien dan sta# lainnya . %entorsip adalah suatu metode dimana seorang pembimbing klinik yang lebih terampil atau berpengalaman membimbing * orang mahasiswa semester akhir atau karyawan baru dalam mengintegrasikan semua ilmu, sikap dan keterampilan kebidanan+keperawatan termasuk memahami peran bidan+perawat secara komprehensi#. Pembimbing klinik yang berpengalaman disebut mentor, sementara indi$idu yang dibimbing adalah mentee. %entorsip bertujuan agar indi$idu yang memiliki pengalaman lebih sedikit mentee! dapat menambahkan atau mengembangkan kompetensinya yang sudah dimilikinya. "eorang mentor harus mempunyai pengetahuan yang cukup banyak untuk memberikan saran agar memastikan mentee mendapatkan kemajuan maksimum. 'amun seringkali kita melihat keadaan yang berbeda dimana seorang pembimbing klinik tidak maksimal dalam menunjukkan kemampuannya membimbing peserta didik, baik dikarenakan beban kerja #ungsional yang
banyak dalam pelayanan kepada pasien, komunikasi yang tidak jelas dengan institusi pendidikan, atau bahkan kurangnya kepercayaan diri dari pembimbing klinik tersebut. Hal ini yang mendorong pentingnya pembahasan tentang metode preseptorsip dan mentorsip di klinik agar proses bimbingan di lapangan dapat maksimal dan peserta didik dapat mencapai target pembelajaran serta kompetensi yang diharapkan. B. PENGERTIAN PRESEPTORSHIP, TUGAS DAN PERAN SERTA TANGGUNG JAWAB PRESEPTOR
Preseptorsip adalah bentuk dari pembelajaran klinik indi$idu yang membantu indi$idu tersebut menjadi lebih ahli di dalam struktur organisasi dan pro#esional kitchen, *-!. Pengertian lain dari metode preseptorsip adalah suatu program pembelajaran yang terorganisasi dan terencana yang mana sta# perawat preseptor meningkatkan keterlibatan perawat baru Cra$en, *!. %etode preseptorsip adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa preseptee! untuk belajar, memperoleh pengalaman / praktek keperawatan+kebidanan dalam lingkungan yg aman bagi pasien dan mahasiswa tersebut. 0ugas dari seorang preseptor adalah1 a. memberi suport b. super$isi c. memonitor proses belajar d. menilai penampilan mahasiswa Peran dari seorang preseptor adalah1 a. %enyakinkan bahwa mahasiswa dapat mencapai tujuan belajar . b. %ahasiswa dapat die$aluasi secara proporsional. c. 0ercapai - partnersip antara mahasiswa, akademi dan preseptor. 0anggung jawab preseptor adalah1 a. %engorientasikan mahasiswa ke unit keperawatan+kebidanan dan klien b. %eri$iew tujuan belajar dan menyediakan anjuran bagi berlangsungnya pengalaman belajar c. %elakukan super$isi d. 2ertanya kepada mahasiswa dan membawa mahasiswa pada situasi yang menantang sesuai dengan tujuan belajar e. %em#asilitasi belajar
#. 2ersikap role mode g. %engidenti#ikasi kebutuhan h. %eri$iew tugas belajar C.PENGERTIAN MENTORSIP, PERAN DAN TAHAPAN MENTORING %entorsip adalah suatu metode pembelajaran klinik dimana seorang pembimbing klinik membimbing * orang mahasiswa semester akhir atau pegawai baru dalam mengintegrasikan semua keterampilan, attitude, pengetahuan kebidanan+keperawatan termasuk memahami peran bidan+perawat secara komprehensi#. Indi$idu yang berperan sebagai pembimbing disebut mentor, sementara indi$idu yang dibimbing disebut mentee. Peran mentor adalah sebagai1 a. Coach b. Konselor c. 3uide d. ole model e. "ponsor #. teacher Kriteria seorang mentor adalah1 a. interest b. komitmen c. bersedia mem#asilitasi proses pembelajaran d. melaksanakan praktek &'C,K2, 22,dll Kegitan pembelajaran mentoring meliputi1 a. Pertemuan pra klinik b. %elakukan asuhan kebidanan c. 2erpartisipasi dalam melakukan pelayanan Pendekatan %entoring menurut %orton6Cooper / Palmer 1 7
Classical mentoring, yaitu suatu hubungan in#ormal, dimana secara alamiah seseorang indi$idu memiliki kemampuan membimbing.
7
Contract mentoring, yaitu suatu hubungan organisasional biasanya ber#okus pada #ungsi spesi#ik yang membantu.
7
Pseudomentoring, yaitu mentoring dalam pencapaian yang spesi#ik, tujuan yang sempit. 2isa disebut juga sebagai mentor yang subspesialis, membimbing di area pelayanan tertentu. 0ipe dukungan pro#esional dalam mentoring 1
&dalah #ungsi seseorang untuk8
%enunjukan kepada saya untuk melakukan sesuatu yang saya tidak tahu
2erada dipihak saya bila saya dalam masalah saat kerja
%embuka pintu untuk karir saya
%embuat saya merasa lebih baik saat saya lemah
2erdiskusi dengan saya saat bekerja
0ahap6tahap mentoring menurut 9alton+0hompson Career 9e$elopment model1
0ahap * 9ependence + Ketergantungan
Pro#esional baru masih tergantung pada mentor dan mengambil peran subordinat dimana memerlukan super$isi yang dekat
0ahap ( Independence + %andiri
Pro#esional dan mentor mengembangkan hubungan yang lebih seimbang. Pro#esional mengubah dari :apprentice; ke :kolega; dan membutuhkan sedikit super$isi.
0ahap - "uper$ising others+super$isi orang lain
%enjadi mentor bagi dirinya sendiri dan mendemostrasikan kualitas pro#esional sebagai mentor
0ahap 4 %anaging and super$ising others+memanajemen dan mensuper$isi org lain
%enjadi responsibel untuk penampilan yang lain dikarakteristikan dengan merubah peran dari manajer atau super$isor menjadi responsibel terhadap klien peserta didik d an personel. Kompetensi seorang mentor antara lain1
memiliki pengetahuan dan pengalaman
membangun kekuatan mentee dan memberikan umpan balik yang konstrukti#
memiliki keterampilan untuk berkomunikasi, konseling, dan pemberian instruksi
memberikan in#ormasi dan ketersediaan sumber in#ormasi!
memiliki kemampuan yang baik untuk memberikan penilaian atau e$aluasi.
memiliki pengetahuan dan pengalaman
membangun kekuatan mentee dan memberikan umpan balik yang konstrukti#
memiliki keterampilan untuk berkomunikasi, konseling, dan pemberian instruksi
memberikan in#ormasi dan ketersediaan sumber in#ormasi!
memiliki kemampuan yang baik untuk memberikan penilaian atau e$aluasi.
memiliki pengetahuan dan pengalaman
membangun kekuatan mentee dan memberikan umpan balik yang konstrukti#
memiliki keterampilan untuk berkomunikasi, konseling, dan pemberian instruksi
memberikan in#ormasi dan ketersediaan sumber in#ormasi!
memiliki kemampuan yang baik untuk memberikan penilaian atau e$aluasi.
2.3 PERBEDAAN PERSEPTORSIP DAN MENTORSIP DI KLINIK
'o *
P<2<9&&' "asaran
P<"
%<'0="IP awal, %ahasiswa semester
akhir
namun dapat dilakukan kepada atau karyawan baru. mahasiswa semester akhir yang belum mampu menguasai konsep
(
%etode
materi. Preseptor
%entor
mencontohkan+memperagakan
mahasiswa melakukan prasat
prasat dari satu "P=, mahasiswa dari mengamati.
satu
langkah
mengobser$asi,
"P=.
2ila
yang tidak
ada tepat,
mentor mengambil alih prasat
-
Istilah
Pembimbing preseptorsip
dalam disebut
yang sedang dilakukan. metode Pembimbing dalam metode preseptor. mentorsip
Indi$idu yang dibimbing disebut indi$idu preseptee.
disebut yang
mentor,
dibimbing
disebut mentee.
9.FAKTA-FAKTA DI LAHAN PRAKTEK "ejauh ini pelaksanaan kegitan pembelajaran klinik di Indonesia masih perlu mendapatkan perhatian khusus. %etode pembelajaran klinik secara preseptorsip dan mentorsip
belum dilaksanakan secara maksimal. 2eberapa masalah yang masih terjadi di dalam proses pembelajaran klinik seperti diantaranya1 *.Perbandingan rasio antara preseptor atau mentor dengan jumlah mahasiswa yang praktek. Perbandingan antara mentor atau perseptor dengan mahasiswa adalah *1*. 'amun bila dilihat kenyataan di lapangan, dengan banyaknya mahasiswa yang praktek di lapangan metode tersebut sering tidak dapat dijalankan dengan maksimal. &kibatnya tujuan pembelajaranpun tidak berkualitas karena bimbingan bagi mahasiswa menjadi kurang e#ekti# oleh karena terlalu banyaknya peserta didik yang praktek. (.>ob description seorang pembimbing klinik yang masih tumpang tindih dengan tugas #ungsional di tempat kerjanya. "eorang pembimibing klinik bertanggung jawab terhadap semua tindakan mahasiswa selama pembelajaran di lahan praktek namun pada kenyataannya di lapangan seorang pembimbing klinik juga ber#ungsi penuh di dalam tim di ruang pelayanannya selain juga membimbing mahasiswa. Hal ini mengakibatkan berkurangnya waktu yang e#ekti# serta perhatian untuk membimbing mahasiswa. -.Pelatihan6pelatihan yang kurang bagi seorang pembimbing klinik. Pada kenyataannya seseorang bisa saja sudah lama menjadi seorang pembimbing klinik namun in#ormasi dan kompetensinya tidak diperbaharui lagi setelah sekian lama, sehingga ilmu, attitude dan keterampilan tidak sejalan dengan kebutuhan para peserta didik. %enurut ika ())! seorang pembimbing klinik seharusnya memiliki kemapuan mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan klinis terbaru, menganalisa teori dari berbagai sumber, menekankan pemahaman konseptual kepada mahasiswa dan membantu mahasiswa dalam menghubungkan teeori yang mendasari prakteknya. 9isamping itu pembimbing klinik juga dituntun untuk dapat menstrans#erkan pengetahuan memperlihatkan kompetensi klinis, keahlian, serta nilai6nilai yang
harus dikembangkan oleh peserta didiknya. %enurut atkins dan williams *5 menyebutkan bahwa
pembimbing
harus
mendaptkan
pelatihan.
Pelatihan
tersebut bertujuan
untuk
meningkatkan kulaitas seorang pembimibing klinik baik yang berasal dari rumah sakit ataupun dari pembimbing akademik. Pelatihan dapat menigkatkan pengetahuan pembimbing, bisa bertukar pikir dengan pembimbing lain dan melakukan re#leksi bersama waters, ())-!. Penelitian lain membuktikan bahwa proses bimbingan mahasiswa oleh pembimbing akademik yang mendapatkan pelatihan mentoring lebih e#ekti# dibandingakan dengan yang tidak mendaptkan pelatihan tri dan yuni ()*(!. 4. Kolaborasi pembimbing akademik dan
klinik yang belum
singkron turut
mempengaruhi kualitas dari proses pembimbingan klinik. Hal ini menyebabkan di lapangan sering ditemui mahasiswa tidak dapat mencapai target kompetensi sesuai yang diharapkan dari tempat pendidikan mahasiswa anton ()*(!. Contohnya jumlah peserta didik yang tidak sesuai dengan jumlah pasien rata6rata di lahan praktek yang akan dijadikan tempat pembelajaran. "ering juga ditemui dilapangan pada saat mahasiswa akan mencapai sebuah target kompetensi ternyata ada perbedaan antara metode yang diajarkan oleh pembimbing akademik dan pembiming klinik sehingga mahsiswa menjadi bingung.
5.%ahasiswa kurang mendapatkan bimibingan yang maksimal melalui bed side teaching misalkan tentang anamnesa, pemeriksaan #isik, atau dalam hal menge$aluasi laporan praktik mahasiswa,
beberapa
pembimbing
cenderung
,menge$aluasi,
secara
#ormalitas,
tidak
mengobser$ai secara langsung tentang kebenaran tindakan keperwatan yang dilakukan mahasiswa terhadap pasien. 9alam hal melakukan responsi pembimbing cenderung tidak menilai
penguasaan teori dan keterampilan mahasiswa dalam bertindak melainkan hanya mege$aluasi tentang pengetahuan mahasiswa saja. . Kuali#ikasi pendidikian seorang pembimbing klinik belum ada standirasasi apakah dilakukan oleh bimbingan klinik dengan pendidikan diploma *, diploma -, diploma 4,atau "*. Peran pembimbing klinik sangat penting dalam pencapaian target kompetensi mahasiswa dimana mentee yang tadinya tergantung oleh pembimbing menjadi mandiri oleh kegiatan belajar yang diharapakn, mengalami sendiri dan menemukan sendiri #enomena di lahan praktek dan dapat membangun kepercayaan diri mahasiswa serta mendorong mahasiswa untuk mencapai target kompetensinya.
DAFTAR PUSTAKA
"unarto, ()*- bahan ajar Metode Pembimbingan dan Pembelajaran Klinik , "emarang ?ulandari, Ika subekti ()*-. Analisa Masalah Pembelajaran Keperawatan Klinik di Indonesia. @ diunduh tanggal () 'o$ember ()*- jam **.)) ?I2 A A. Presep!r"#$ %. Pe#$er" Presep!r"#$ Preseptorsip adalah bentuk dari pembelajaran klinik indi$idu yang membantu indi$idu tersebut menjadi lebih ahli di dalam struktur organisasi dan pro#esional kitchen, *-!. Pengertian lain dari metode preseptorsip adalah suatu program pembelajaran yang terorganisasi dan terencana yang mana sta# perawat preseptor meningkatkan keterlibatan perawat baru Cra$en, *!. %etode preseptorsip adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa preseptee! untuk belajar, memperoleh pengalaman / praktek keperawatan+kebidanan dalam lingkungan yg aman bagi pasien dan mahasiswa tersebut.
0ugas dari seorang preseptor adalah1 a. memberi suport b. super$isi c. memonitor proses belajar d. menilai penampilan mahasiswa Peran dari seorang preseptor adalah1 a. %enyakinkan bahwa mahasiswa dapat mencapai tujuan belajar . b. %ahasiswa dapat die$aluasi secara proporsional. c. 0ercapai - partnersip antara mahasiswa, akademi dan preseptor. 0anggung jawab preseptor adalah1 a. %engorientasikan mahasiswa ke unit keperawatan+kebidanan dan klien b. %eri$iew tujuan belajar dan menyediakan anjuran bagi berlangsungnya pengalaman belajar c. %elakukan super$isi d. 2ertanya kepada mahasiswa dan membawa mahasiswa pada situasi yang menantang sesuai dengan tujuan belajar e. %em#asilitasi belajar #. 2ersikap role mode g. %engidenti#ikasi kebutuhan h. %eri$iew tugas belajar Preseptoring adalah suatu metode pengajaran dan pembelajaran kepada mahasiswa dengan menggunakan bidan sebagai model perannya. Preseptoring bersi#at #ormal, disampaikan secara perseorangan dan indi$idual dalam waktu yang sudah ditentukan sebelumnya antara bidan yang berpengalaman preceptor! dengan bidan baru preceptee! yang didesain untuk membantu bidan baru untuk menyesuaikan diri dengan baik dan menjalankan tugas yang baru sebagai seorang bidan. C'&, *5!. Program Preseptoring dalam pembelajaran bertujuan untuk membentuk peran dan tanggung jawab mahasiswa untuk menjadi bidan yang pro#esional dan berpengetahuan tinggi, dengan menunjukan sebuah pencapaian berupa memberikan bidanan yang aman, menunjukan
akuntabilitas
kerja,
dapat
dipercaya,
menunjukan
kemampuan
dalam
mengorganisasi bidanan pasien dan mampu berkomunikasi dengan baik terhadap pasien dan sta# lainnya C'&, ())4! %enurut '%C 'urse %idwi#ery Council di BK ())! mende#inisikan Preseptoring sebagai suatu periode Preseptoring! untuk membimbing dan mendorong semua praktisi
kesehatan baru yang memenuhi persyaratan untuk melewati masa transisi bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan praktik mereka lebih lanjut Keen, ())4!. ?aktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Preseptoring adalah sekurang6kurangnya *6( bulan. ama waktu pelaksanaan biasanya ditentukan oleh institusi pendidikan atau pegawai yang mengetahui karakteristik dari mahasiswa atau praktisi, persyaratan yang dibutuhkan dan karakteristik tempat di mana pelaksanaan Preseptoring akan dilakukan. "eorang preceptor adalah orang yang mampu melakukan dan telah mendapatkan kompetensi dasar yang dibutuhkan bagi seorang pemula. 2eberapa kompetensi yang diberikan oleh preceptor akan disesuaikan oleh tempat di mana mereka bekerja dan disesuaikan oleh masing6masing bidang kebidanan oleh peran preceptor. Peran serta preceptee terdapat dalam pengkajian dan e$aluasi #ormati# dan sumati#. <$aluasi dalam program Preseptoring dapat dilaporkan kepada institusi dengan meyakinkan bahwa mahasiswa telah mendapatkan kompetensi yang dibutuhkan dalam keamanan diri, etika dan praktek yang kompeten. Kebanyakan sekolah bidan mempunyai program untuk mengikutsertakan Preseptoring untuk membantu mahasiswa mendapatkan kompetensi klinik dan mempersiapkan mereka untuk masa transisi terhadap tempat bekerja, khususnya di #ase akhir dari program. Institusi pendidikan kebidanan yang menerima mahasiswa dari unit lain tetapi ingin mendapatkan gelar di bidang kebidanan, juga menggunakan Preseptoring untuk membantu menyesuaikan dengan peran yang baru. Pada akhirnya pengembangan sta# di #asilitas layanan kesehatan yang menggunakan Preseptoring untuk mengorientasikan pegawai baru atau bidan yang pindah dari unit yang berbeda telah menjadi hal biasa saat ini. 2. E'e(e#-e'e(e# )" )&'&( Presep!r"#$ %enurut &nn Keen ())4! dalam bukunya yang berjudul :Preseptoring ramework;
elemen6elemen Preseptoring meliputi bidan baru, preceptor, dan bidan klinik.
&. B") *&r+ *! Kesempatan untuk menerapkan dan mengembangkan pengetahuan, kemampauan dan nilai6nilai
yang telah dipelajari. (! %engembangkan kompetensi spesi#ik yang berhubungan dengan peran preceptee. -! &kses dukungan dalam menanamkan nilai6nilai dan harapan6 harapan pro#esi. 4! Personalisasi program pengembangan yang mencakup pembelajaran post6registrasi seperti kepemimpinan, manajemen, dan bekerja secara e#ekti# dalam tim multi disiplin. 5! Kesempatan untuk mere#leksikan praktek dan menerima umpan balik yang konstrukti#. ! 2ertanggung jawab atas pembelajaran indi$idu dan pengembangan dari pembelajaran tentang pengelolaan diri. D! Kelanjutan dari pembelajaran sepanjang hayat. E! %eningkatkan cakupan prinsip6prinsip peraturan konsil kebidanan. *. Preep!r *! 2ertanggung jawab untuk mengembangkan orang lain secara pro#esional agar mencapai potensi. (! Ikut merumuskan dan terus menunjukkan pengembangan pro#esional. -! 2ertanggung jawab untuk mendiskusikan praktek indi$idu dan memberikan umpan balik. 4! 2ertanggung jawab untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman indi$idu yang dimiliki. 5! %emiliki wawasan dan empati dengan praktisi bidan baru selama #ase transisi. ! 2ertingkah laku sebagai role model yang teladan. D! %enerima persiapan sebagai peran. E! %eningkatkan cakupan prinsip6prinsip peraturan konsil kebidanan. . *! (! -!
B") '"#" Proses penjaminan kualitas. %enanamkan kerangka pengetahuan dan sikap diawal kerja. %empromosikan dan mendorong kultur kerja yang terbuka, jujur, dan transparan diantara para
sta# kebidanan, 4! %endukung pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas dan e#isien. 5! %engindikasikan komitmen organisasi dalam pembelajaran. 3.
Ke+#+#$ Presep!r"#$ %ahasiswa yang telah secara #ormal diberikan pendidikan oleh preceptor menunjukan
tingkat sosialisasi dan per#orma yang lebih baik Bdlis, ())!.Program Preseptoring juga telah terbukti berman#aat dalam mengendalikan biaya melalui retensi bidan baru, peningkatan kualitas pelayanan, dan mendorong pengembangan pro#essional. "tudi deskripti# yang dilakukan oleh Kim, ())D! menemukan bahwa kompetensi diantara para mahasiswa bidan senior secara positi# berhubungan dengan partisipasi dalam program
Preseptoring klinis. 2agi partisipan, Preseptoring sebagai sarana untuk mem#asilitasi suksesnya proses masuk dan orientasi di pro#esi kebidanan, membantu dalam pengembangan kemampuan serta e#ekti$itas waktu. 2agi preceptor akan mendapatkan kepuasan ketika seorang pemula yang dibimbingnya menjadi lebih percaya diri 'eumanet. al.,())4 F ?right, ())(!. Preceptor mendapatkan keuntungan dari meningkatnya harga diri dan kesadaran diri sebagai seorang panutan. 2agi institusi, Preseptoring meningkatkan kualitas dari praktik pro#esi kebidanan dan lebih menghemat biaya dari pada orientasi secara manual. Program Preseptoring memberikan keuntungan kepada semua komponen yang terdapat didalamya. Canadian 'urse &ssociation C'&! menyebutkan ada tiga pihak yang mendapatkan keuntungan dari program Preseptoring ini yaitu preceptee partisipan!, institutuion
&. *! (! -! 4! 5! *. *! (! -! 4! 5! . *! (! -! 4!
institusi
pendidikan! , dan pro#ession pro#esi!. B&$" peepee p&rs"p/ &danya peningkatan kepuasan kerja. Penurunan tingkat stress bagi mahasiswa. Perkembangan diri yang signi#ikan. %eningkatkan kepercayaan diri. Penciptaan sikap, pengetahuan, dan kemampuan yang lebih baik. B&$" "#s"+s" Penghematan biaya bidanan. %eningkatkan perekrutan bidan baru. Peningkatkan upaya penyembuhan terhadap pasien. %eningkatkan loyalitas intsitusi. %eningkatkan produkti$itas. Ter0&)&p pr!1es" e*") %eningkatkan dukungan terhadap lulusan baru. %eningkatkan kualitas kerja bagi bidan yang sudah bekerja, %engurangi angka perekrutan bidan. %eningkatkan jumlah bidan yang mempunyai nilai kepemimpinan dan pengajaran yang baik. %enurut &nn Keen ())4! dalam bukunya :Preseptoring ramewok; terdapat keuntungan dalam mengimplementasikan Preseptoring yang berdampak pada peningkatan kepuasan pasien. &nn Keen menyebutkan terdapat empat pihak yang mendapat keuntungan dengan adanya
program Preseptoring ini. a. Praktisi yang baru terda#tar *! %eningkatkan kepercayaan diri.
(! -! 4! 5! ! D!
"osialisasi yang pro#esional ke dalam lingkungan kerja. %eningkatkan kepuasan bekerja yang mengarah kepada perbaikan kepuasan pasien atau klien. %erasa dihargai dan dihormati oleh organisasi pekerja. %erasa diin$estasikan dan meningkatkan karir masa depan. %erasa bangga dan berkomitmen terhadap strategi korporasi dan tujuan organisasi. %engembangkan pemahaman tentang komitmen dalam bekerja didalam pro#esi dan
E! b. *! (! -! 4! 5! !
persyaraan badan pengawas. 0anggung jawab pribadi untuk meningkatkan pengetahuan. Pegawai %eningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien. %eningkatkan rekrutment dan retensi. %engurangi sakit dan ketidakhadiran. %eningkatkan pengalaman pemberian pelayanan yang baik. %eningkatkan kepuasan sta#. Kesempatan untuk mengidenti#ikasi sta# kebidanan yang membutuhkan dukungan tambahan
atau pergantian peran. D! %engurangi resiko komplain. E! Praktisi yang terda#tar yang mengerti tentang peraturan kebidanan, mereka memberikan dan mengembangkan suatu hasil dari pendekatan yang berbasis #akta. ! %engidenti#ikasi sta# yang membutuhkan dukungan tambahan yang lebih lanjut. c. Preceptor *! %engembangkan penilaian, super$isi, mentoring dan keterampilan pendukung. (! %engenali komitmen terhadap pro#esi mereka dan peraturan6 peraturan yang dibutuhkan. -! %endukung pembelajaran sepanjang hayat. 4! %eningkatkan aspirasi karir masa depan. d. Pro#esi %erangkul tanggung jawab pro#esi yang meliputi 1 *! %enyediakan standar yang tinggi dari praktik dan pemberian pelayanan di semua sektor. (! %embuat bidanan prioritas, memperlakukan pengguna jasa sebagai indi$idu dan menghormati martabat mereka. -! 2ekerja dengan praktisi medis lain untuk melindungi dan mempromosikan kesejahteraan dan kesehatan mereka, keluarga mereka, dan masyarakat yang lebih luas. 4! 2ersikap terbuka dan jujur, bertindak dengan integritas dan menegakan reputasi dari pro#esi. 5! %eningkatkan gambaran dari pro#esi pemberi layanan kesehatan .
Per"(*$-per"(*$ Ke*er0&s"' Pr!$r&( Presep!r"#$ 2anyak #aktor yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan program Preseptoring,
termasuk tingkat kecemasan pada preceptee, beban kerja preceptor, kon#lik dan kemitraan. Pengalaman dalam program Preseptoring dapat menyebabkan stress yang signi#ikan terhadap
preceptee Gonge, %yrick, / Haase, ())(! dan dapat menimbulkan kekecewaan tentang pro#esi kebidanan. Keterbukaan dalam berbagi in#ormasi antara preceptee dan preceptor maupun dengan koordinator program dan penasihat #akultas adalah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan dan harus tetap dipertahankan. "eorang preceptor harus mengetahui tentang bagaimana mengenali stress pada preceptee, bagaimana cara membantu mereka mengatasi stress atau bagaimana cara memberikan bantuan lebih lanjut, misalnya konseling ketika itu memang dibutuhkan. "ama halnya, beban kerja yang berlebih dapat mempengaruhi kepuasan kerja bagi sebagian preceptor ockwood6ayerman, ())4!. 2eban kerja berlebih mungkin bersumber dari banyaknya pasien yang harus ditangani disamping harus berperan sebagai preceptor untuk memenuhi tanggung jawab, mempunyai preceptee yang terlalu banyak, dan tidak diberi pilihan dalam mengambil tanggung jawab tambahan sebagai seorang preceptor. Ini merupakan isu6isu etik yang harus dipertimbangkan ketika akan menjalankan program Preseptoring di tempat kerja kebidanan. Penting untuk mengenali bahwa kon#lik bisa saja timbul antara preceptor dan preceptee %amchur / %yrick, ())-!. Program6program orientasi harus memberikan wawasan dan pendekatan bagi preceptor dan preceptee tentang bagaimana mengenali dan menyelesaikan masalah. "ecara ideal, Preseptoring adalah suatu kemitraan antara preceptor yang mana bertanggung jawab untuk mengajari, menge$aluasi, dan memberikan umpan ba lik! dan preceptee serta koordinator program + penasihat #akultas. Bntuk mewujudkan program Preseptoring yang sukses, yang terakhir yang harus disiapkan adalah menyediakan kursus orientasi, dukungan e$aluati# dan in#ormati# untuk preceptor dan preceptee.