UNIVERSITAS INDONESIA
MATA AJAR MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN KASUS THE TIMKEN COMPANY
ANGGOTA KELOMPOK AGNES OKTAVIA
1606927476
FADHILLA NUANSA
1506700695
PRIMA PRIANGRAENI PRIANGRAEN I
1606927601
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MAKSI PPAK JAKARTA MARET 2018
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. s endiri. Tidak ada ad a pekerjaan pek erjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya. Materi ini belum pernah disajikan/digunakan disajikan/digu nakan sebagai bahan untuk makalah pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya. Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Nama dan Nomor Pokok Mahasiswa: 1. Agnes Oktavia (1606927476) 2. Fadhilla Nuansa (1506700695) 3. Prima Priangraeni (1606927601)
Mata Ajaran
: Manajemen Keuangan Lanjutan
Nama Pengajar
: Rachman Untung Budiman, MBA
Kelas
: 2P/2016-1S
Judul Tugas
: Kasus The Timken Company
Tanda tangan:
Agnes Oktavia
Fadhilla Nuansa
Prima Priangraeni
1606927476
1506700695
1606927601
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. s endiri. Tidak ada ad a pekerjaan pek erjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya. Materi ini belum pernah disajikan/digunakan disajikan/digu nakan sebagai bahan untuk makalah pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya. Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Nama dan Nomor Pokok Mahasiswa: 1. Agnes Oktavia (1606927476) 2. Fadhilla Nuansa (1506700695) 3. Prima Priangraeni (1606927601)
Mata Ajaran
: Manajemen Keuangan Lanjutan
Nama Pengajar
: Rachman Untung Budiman, MBA
Kelas
: 2P/2016-1S
Judul Tugas
: Kasus The Timken Company
Tanda tangan:
Agnes Oktavia
Fadhilla Nuansa
Prima Priangraeni
1606927476
1506700695
1606927601
The Timken Company Tahun 2002, Timken Company mengakuisisi Torrington Company dari Ingersoll-Rand. Akuisisi ini membuat Timken menjadi pemimpin dalam bearing industry dengan mengkombinasikan pengalamannya dalam mengembangkan bearing manufacturing selama lebih dari 100 tahun. Karena kedua perusahaan ini mempunyai banyak pelanggan yang sama tetapi hanya menyediakan ragam produk yang terbatas, konsumen mengharapkan tim penjualan Timken dapat menawarkan produk-produk uang sesuai dengan kebutuhannya. Dengan akuisisi ini, estimasi biaya konsolidasi fasilitas dan proses manufaktur yang harus ditanggung oleh Timken setiap tahunnya dapat bekurang hingga lebih lebi h dari $ 80 juta.
Bearing Industry
Terdapat berbagai macam bearing berdasarkan berdasarkan ukuran dan spesifikasi produknya, dimulai dari ruang shuttles ke peralatan rumah, otomotif, dentist drill (bor gigi), roller skates, dan computer disk drive. Pada tahun 2001, AS mempekerjakan ball dan roller bearing lebih dari
33.000 pekerja. Sementara itu, bearing industry menemui masa-masa sulit. Kebijakan industri baja tidak mempertimbangkan keuntungan dari industri baja, sebagai produk baja kedua, pertengahan produksi rantai. Karena bearing merupakan komponen militer, mesin, dan perlengkapan penting, pemerintah federal menjadi konsumen terbesarnya. Akan tetapi, competitor dari luar negeri menjual bearing dengan harga yang lebih murah. Kompetisi ini
membuat perusahaan-perusahaan di AS melakukan illegal dumping . Pengiriman produk ball dan roller bearings terus meningkat selama tahun 1990-an, puncaknya tahun t ahun 1998 sebesar lebih dari $ 5.8 miliar. Tahun 1999 dan 2000 relatif tinggi, tetapi tetap i tahun 2001 terjadi penurunan tajam hingga $ 5.3 miliar, paling rendah sejak tahun 1995, karena resesi ekonomi dan serangan teroris tanggal 11 September 2001. Pada tahun 2003, penjualan naik sebesar 2-3%. Penjualan bearing naik 6.5% tahun 2005 ke $ 42 miliar. Produsen industri ini adalah Timken, SKF, dan NSK, Ltd. (Exhibit 1 & Exhibit 2)
Exhibit 1 Timken Corporate Income Statements, 2001-02 ($millions , except percentage) 2001 2002 2001 Total operating revenue 2,447.20 2,550.00 100.00 COGS (2,046.50) (2,080.50) Gross Profit 400.70 469.50 16% Sales, general, administrative Impairment and restructuring expense Operating profit
(363.70) (54.70)
(17.70)
78.50
(31.30)
(29.90)
29.50 (7.50) (27.00) (14.80)
50.20 (13.40) 85.40 (34.10)
Net income before cumulative effet of accounting change Cumulative effect of accounting change Net income
(41.70) (41.70)
51.40 (12.70) 38.70
37.00 152.50 102.30
110.70 146.50 90.70
Depreciation
Capital expenditures
18%
(358.90) (32.10)
Interest expense (net of interest income) Receipt of Continued Dumping& Subsidy Offset Act Payment Other nonoperating expenses Income before tax Income taxes
EBIT (before nonrecurring)
2002 100.00
-0.70%
3.1%
-1%
3%
-2%
2%
Exhibit 2
Timken Balance Sheet ($ millions)
2001
2002
Assets Cash Receivables Inventory Other Current Assets Total Current Assets Net property, plant, & equipment Other assets Total Assets
33.40 307.80 429.20 58.00 828.40
82.10 361.30 488.90 36.00 968.30
1,305.30
1,226.20
399.40
553.90
2,533.10
2,748.40
Liabilities Accounts Payable Current portion of long term Notes Payable Other current liabilities Total current liabilities Long term debt Deffered tax liability Total liabilities Shareholders' equity Total liabilities & owners' equity
258.00
296.50
42.40
111.10
2.00
-
338.80
226.50
641.20
634.10
368.20
350.10
742.00
1,155.10
1,751.40
2,139.30
781.70
609.10
2,533.10
2,748.40
Timken Company
Pada tahun 1898, veteran St. Louis carriage-maker Henry Timken mematenkan disain untuk tapered roller bearings (bearing dengan sepasang concentric ring ) untuk memfasilitasi motion of carriage axles . Pada tahun yang sama, Timken dan anaknya, William dan Henry (H.H.),
menemukan Timken Roller Bearing Axle Company, menjadi titik awal dari manufaktur global untuk engineer bearing , campuran baja khusus, dan komponen terkait. Tahun 1902, perusahaan pindah ke Canton, Ohio, sehingga dekat dengan Steelwork di Pittsburgh, Pennsylvania, dan pabrik otomotif di Buffalo, New York, Cleveland, Ohio, dan Detroit, Michigan. Tahun 1908, Timken mengeluarkan Ford Model T. Tahun 1917, perusahaan mulai membuat bearing semdiri dari baja. Harga saham Timken dijual ke publik tahun 1922. Perang Dunia ke II membuat peningkatan permintaan untuk produk Timken, dan perusahaan membuka pabrik baru. Anaknya H.H. Timken, W. Robert Timken, menjadi presiden di tahun 1960 dan menjadi ketua tahun 1968. Perusahaan kembali tumbuh selama tahun 1960-an, saat membuka cabang baru di Brazil dan Perancis. Tahun 1970, perusahaan mengadopsi nama Timken Company hingga sekarang, dan W.R. Timken Jr., cucu dari pendiri Timken, diangkat menjadi ketua pada tahun 1975.
Tahun 1982, dengan kompetisi yang tinggi di Eropa dan Jepang, perusahaan merugi sejak depresi ekonomi. Selama tahun tersebut, Timken melakukan joint venture, akuisisi, dan investasi di AS dan beberapa lokasi termasuk Inggris, Eropa, India, China, Afrika, dan Australia. Tahun 1999, Timken memotong produksi hingga 80%, dan memulai operasi konsolidasi dan restrukturisasi pada unit bisnis global. Perusahaan menutup pabriknya di Australia, mengatur kembali operasi di Afrika Selatan (memecat 1.700 pekerjaan) dan outsource untuk distribusi Eropa di Perancis. Di awal tahun 2001, perusahaan memecat lebih dari 7% tenaga kerja.
Timken Business Units
Pada tahun 2002, perusahaan mengoperasikan tiga segmen yaitu Grup Otomotif, Grup Industri, dan Grup Baja. Grup Otomotif dan Industri merancang, memproduksi, dan mendistribusikan berbagai bearing dan produk dan layanan terkait. Pelanggan Grup Otomotif termasuk original-equipment manufactures (OEM) dari mobil penumpang dan truk, mulai dari tugas ringan, menengah sampai truk tugas berat dan pemasoknya. Pelanggan Grup Industrial termasuk baik OEM dan distributor untuk pertanian, konstruksi, pertambangan, energi, pabrik, perkakas mesin, aerospace, dan aplikasi rel. Grup baja merancang, memproduksi, dan mendistribusikan campuran yang berbeda di kedua bagian padat dan tabung, serta produk baja yang dibuat khusus, untuk kedua aplikasi otomotif dan industri, termasuk bearing. Grup otomotif dan industri: Tapered roller bearing adalah produk utama Timken di segmen industri antifriction. Ini terdiri dari empat komponen: cone, cup, cage, dan tapered roller. Roller bearing mengandung banyak komponen individu dan sangat bertoleransi. Tumpukan bearing
terdiri baik komponen yang bisa membawa beban dan tidak bisa membawa beban. Komponen tertentu dari bearing dirancang untuk membawa beban. Komponen tidak bisa membawa beban memposisikan bearing pada axle dan memberikan kekuatan yang diperlukan untuk mencapai bearing clamp yang tepat. Meskipun mereka tidak langsung membawa berat kereta rel dan
muatannya, komponen itu penting untuk keseluruhan kinerja bearing. Kadang-kadang disebut komponen tambahan, mereka menyelesaikan tumpukan bearing . Timken memproduksi atau membeli komponen-komponen dan kemudian menjual mereka dalam berbagai konfigurasi dan ukuran. Fasilitas angkasa dan superprecision perusahaan menghasilkan kinerja tinggi ball bearing dan cylindrical bearing untuk aplikasi kecepatan tinggi dan akurasi tinggi yang ultra di ruang angkasa, medis dan gigi, komputer disk drive, dan industri lainnya. Perusahaan bersaing dengan produsen dalam negeri serta produsen asing antifriction bearing , termasuk SKF, INA-Holding
Schaeffler KG, NTN Corporation, Koyo Seiko Company, Ltd., dan NSK, Ltd. Pesaing utama Timken dalam produk angkasa termasuk Ellwood Specialty, Slater/Altas, dan Patriot. Grup Baja: Produk baja termasuk campuran baja rendah dan menengah, campuran olahan vaccum, alat baja, dan beberapa nilai karbon. Produk yang tersedia di berbagai bagian padat dan tabung dengan berbagai panjang dan penyelesaian. Mereka digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk bearing , transmisi otomotif, mesin crankshaft , pengeboran minyak, angkasa, dan aplikasi sama
yang menuntut lainnya. Sekitar 13% dari produksi baja Timken dikhususkan untuk operasi bearing. Timken juga menghasilkan produk baja yang dibuat khusus, termasuk komponen campuran dan baja untuk pelanggan otomotif dan industri. Pesaing Timken di seluruh dunia pada seamless mechanical tubing termasuk Copperweld, Plymouth Tube, V & M Tube, Special Steel, Ovako
Steel, dan Tenaris. Pesaing dalam produk besi beton termasuk seperti produsen Amerika Utara yaitu Republic, Mac Steel, North Star Steel, dan berbagai produsen baja luar negeri yang diimpor ke Amerika Utara. Pesaing di pasar baja precision termasuk Metaldyne, Linamar, dan perusahaan luar negeri yaitu Showa Seiko, SKF, dan FormFlo. Pesaing baja kecepatan tinggi di Amerika Utara dan Eropa termasuk Erasteel, Bohler, dan Crucible. Pesaing baja tool and die termasuk Crucible, Crpenter Technologiesm dan Thyssen.
Ingersoll-Rand
Ingersoll-Rand adalah produsen diversifikasi global peralatan industri dan komersial dan komponen sebesar $ 89 miliar. Ditelusuri sejarahnya ke 1871, ketika Simon Ingersoll mempatenkan rock drill bertenaga uap, kejadian watershed menyebabkan pembentukan Ingersoll Rock Drill Company. Pada tahun 1872, Albert Rand mulai Rand & Waring Drill dan Compressor Company, dan berganti nama menjadi Rand Drill Company pada tahun 1879. Kemudian pada tahun itu, kompresor Rand Air pertama diperkenalkan. Pada tahun 1885, Sergeant Drill Company dibentuk ketika Henry Sergeant meninggalkan Ingersoll Rock Drill Company. Pada 1888, Ingersoll Rock Drill Company bergabung dengan Sergeant Drill Company dengan membentuk Ingersoll-Sergeant Drill Company. Pada 1905, Ingersoll-Sergeant bergabung dengan Rand Drill dengan membentuk Ingersoll-Rand, yang berkantor pusat di New York City. Pada tahun 1960, perusahaan menyelesaikan sembilan akuisisi, termasuk Torrington Company pada tahun 1968. Pada 1985, Divisi Fafnir Bearing di Textron dibeli dan digabungkan dengan Torrington. Akuisisi ini membuat Ingersoll-Rand (IR) menjadi produsen terbesar bearing AS. Selama 20 tahun berikutnya, IR terus dalam mode akuisisi sampai pada tahun 2002,
perusahaan terdiri dari empat segmen: Pengendalian Iklim, Solusi Industri, Infrastruktur, dan Keamanan dan Keselamatan.
Segmen Pengendalian Iklim
Segmen ini menyumbang 25% dari penjualan konsolidasi dan 17% dari pendapatan di antara semua segmen (segmen pendapatan). Pengendalian iklim yang dihasilkan unit suhu transportasi dan pemanasan ventilasi dan sistem pendingin udara untuk truk, bus, dan kereta rel penumpang.
Segmen Infrastruktur
Segmen ini menyumbang 27% dari penjualan konsolidasi and 28% dari segmen pendapatan. Infrastruktur memproduksi peralatan untuk pembangunan, renovasi, dan perbaikan pekerjaan umum dan proyek-proyek swasta, serta mobil golf dan utilitas kendaraan.
Segmen Keamanan dan Keselamatan
Segmen ini menyumbang 15% dari penjualan konsolidasi dan 43% dari segmen pendapatan. Keamanan dan Keselamatan menghasilkan susunan yang luas dari keamanan dan keselamatan produk komersial dan pemukiman, termasuk pintu baja, sistem kontrol akses elektronik, dan sistem kehadiran personel.
Segmen Solusi Industri
Segmen ini menyumbang 33% dari penjualan konsolidasi dan 22% dari pendapatan segmen. Sebuah kelompok usaha yang beragam, Solusi Industri dibagi menjadi tiga subsegmen utama yaitu Solusi Air, Solusi Engineered, dan Dresdner-Rand. Solusi Air membuat produk seperti komponen motion-control, gas dan kompresor gas dan lain, dan produk cairan. Pada tahun 2002, Solusi Air melaporkan pendapatan sebesar $ 1,3 miliar. Solusi Engineered, dengan penjualan $ 1,2 miliar, terdiri dari operasi di seluruh dunia IR yang berkaitan dengan komponen bearing dan motion-control. Dresdner-Rand, dengan penjualan $ 1.024 miliar, memproduksi teknologi konversi energi untuk minyak, gas, dan bahan kimia industri. Pada awal tahun 2002, IR memutuskan untuk melakukan pelepasan segmen Solusi Engineered (Torrington). Pada tahun 2002, IR melaporkan kerugian dari $ 173.5 juta pada penjualan $ 8.9 miliar (Exhibit 3) dan aset dari $ 10.8 miliar (Exhibit 4).
Exhibit 3 Ingersoll Rand and Torrington Comaparative Income Statements, 2001-02 ($millions, except percentages) 2001 2002 2001 2002 Net sales 8,604.20 8,951.30 100.00 100.00 COGS 6,736.50 6,826.50 Gross Profit 1,867.70 2,124.80 21.71% 23.74% Sales, general, administrative Selling and administrative expenses Operating profit Net Interest expense Minority interests Earnings before income taxes (Benefit)/provision for income taxes Earnings from continuing operations
Discontinued operations (net of tax) Cumulative effect of accounting changes Net earnings
1,370.50 73.70
423.50
1,439.80 41.90
643.10
(268.80)
(20.70)
(14.40)
134.00
387.70
4.90%
7.20%
-2%
2%
(241.00)
(48.10)
182.10
20.30
(41.70)
-
(12.70)
(41.70)
38.70
367.40
51.40
Torrington 2001
Sales
Operating Income
Exhibit 4
2002
1,004.30 78.00
1,204.00 85.20
2001
100.00 7.80
Ingersoll - Rand Balance Sheet ( $ millions ) 2001
2002
Assets Cash Receivables Inventory Deferred tax asset Other Current Assets Total Current Assets Net property, plant, & equipment Goodwill Intangible Assets Other assets Total Assets
114.00 1,359.80 1,143.90 321.20
342.20 1,405.30 1,983.80 -
760.20
381.10
3,699.10
4,112.40
1,289.50
1,279.90
4,807.50
4,005.50
848.10
890.90
489.60
520.90
11,133.80
10,809.60
Liabilities Accounts Payable Accrued Expenses Short term debt Other current liabilities Total current liabilities Long term debt Minority interest Other noncurrent liabilities Total liabilities Shareholders' equity Total liabilities & owners' equity
701.60
2,347.40
1,470.70
1,155.50
561.90
-
249.30
295.20
2,983.50
3,798.10
2,900.70
2,092.10
107.60
115.10
1,225.40
1,326.10
7,217.20
7,331.40
3,916.60
3,478.20
11,133.80
10,809.60
2002
100.00 7.10
The Torrington Company
Berdiri pada tahun 1866 sebagai perusahaan jarum ekselsior, pembuat jarum untuk mesin jahit, Torrington Company merupakan perusahaan industri lama. Pada tahun 1866, industri mesin jahit dalam masa pertumbuhan dan ekselsior menggunakan teknologi baru untuk membuat jarum khusus jahit seragam yang pertama untuk mesin jahit. Seiring jaman, Torrington Company memperluas produknya dengan membuat variasi jarum yang bias digunakan untuk pabrik mesin jahit, pabrik sepatu, mesin rajut. Seiring dengan waktu, Toorington Company pindah ke produk lain seperti jari-jari, mesin untuk marine, busi, karburator, dan pemebersih karpet, bersama dengan baris baru produk komponen mobil untuk industry otomotif. Selama perang dunia ke II, Torrington Company mengembangkan komponen jarum untuk produk militer, termasuk B-29 Super Fortress bomber, yang terdiri lebih dari 2000 komponen Kecil. Selama beberapa decade Torrington memperluas ekspansi nya ke Eropa dan Asia sebelum diakusisi oleh Ingressol Rand pada tahun 1969. Torrington menjalankan perusahaannya dengan dua segmen yang sudah familiar bagi Timken company: otomotif dan industri. Penjualan kurang labih sama dengan dua segmen. Bisnis EOM focus pada produk barang khusus yang produk marjinnya tinggi. Penjualan Torrington pada tahun 2002, telah dipisah antara lain 73% di Amerika Utara, 17% di Eropa, 10% dilain tempat. Perusahaan memperkerjakan 10,500 pekerja pada 27 pabrik diseluruh dunia dan beberapa bermacam di sebagai pasar terakhir, termasuk otomotif, industri konsumen, proyek industry, konstruksi, pertanian, dan sumber daya alam. Produk perusahaan termasuk komponen otomotif bentuk bola, komponen otomotif bentuk silindris, komponen otomotif bentuk poros roda gigi, komponen otomotif mesin, lubang kemudi, sensor komponen otomotif, bearing dorong rol, sekrup bola presisi, radial bearing runcing, poros yang dirakit, rol jarum. Pada tahun 2002, pendapatan dan laba operasi untuk divisi IR’s Torrington sebesar $1.204 milyar dan $85.2 juta, secara berurutan dan diharapkan akan mencapai $1.65 milyar dan $116.7 juta di tahun 2007 (lampiran 5).
Exhibit 5 Net sales Operting income Sales growth Operating margin Capital expenditures Depreciation expense
Torrington Financial Summary and Projections , 1999-2007 ($ millions) 1999 2000 2001 2002 2003E 2004E 2005E 1,239.50 1,161.00 1,004.30 1,204.00 1,282.00 1,365.30 1,454.10 145.70 172.60 78.00 85.20 90.70 96.60 102.90 -6.3% -14% 19.9% 6.5% 6.5% 6.5% 11.80% 14.90% 7.80% 7.10% 7.10% 7.10% 7.10% 84.00 85.00 45.00 41.00 175.00 130.00 140.00 75.00 77.00 79.00 80.00 84.20 90.00 96.00
2006E 2007E 1,548.60 1,649.20 109.50 116.70 6.5% 6.5% 7.10% 7.10% 150.00 160.00 102.00 108.50
Operasi Timken dan Strategi Keuangan
Pada tahun 2002, Timken merestrukturisasi perusahaannya, juga operasi perusahaan kosolidasi menjadi unit bisnis global untuk mengurangi biaya, dan mengatur langkah untuk pertumbuhan internasional. Oleh karena itu, Timken mempunyai rencana untuk menambah produk baru untuk portfolio untuk menjadi lebih dari supplier komponen otomotif (bantalan). Dengan indsutri tersebut, strategi ini dinamakan ‘bundling ’. Strategi muncul atas reaksi dari realita bahwa pesaing dalam negeri membuat produk yang sederhana secara substansial harga rendah daripada perusahaan US yang memproduksi komponen otomotif (bantalan). Untuk membedakan produk dan mencapai marjin yang tinggi, Timken dan perusahaan lainnya telah memulai utnuk meningkatkan produk dasar dengan komponen tambahan, agar lebih tepat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan nilai tambah produk yang lebih tinggi. Bundling tidak semata-mata digunakan untuk melawan impor. Produsen komponen otomotif (bantalan) telah meningkat perakitan produk dengan satu bagian standar dan dilengkapi dengan casing, pin, pelumasan, dan sensor elektronik. Beberapa kasus perusahaan menawarkan jasa layanan instalasi dan pemeliharaan, seperti mesin operasi secara terus-menerus, semuanya termasuk dalam penawaran produk dan jasa impor tidak termasuk. Pada tahun 1990an, ‘bundling ’ ber sungguh-sungguh dalam industri mekanik, di mana bagian supplier melihatnya sebagai jalan untuk meningkatkan laba dan menjadikan mereka sangat diperlukan untuk meningkatkan permintaan dan biaya perusahaan mekanik. Berdasarkan survey dari supplier komponen mekanik oleh Universitas Michigan dan Perusahaan Oracle, perusahaan yang menjual system yang terintegrasi menempatkan hasil yang lebih baik daripada hanya membuat produk komoditas. Proses ‘bundling ’ juga bisa menguntungkan pembeli dengan mengurangi jumlah supplier dan membebaskan mereka dari tugas rutin tenaga kerja dan insentif biaya finishing dan perakitan. Seperti supplier mekanik yang lain, Timken mulai ‘bundling ’ sebelum pelumasan, sebelum perakitan kemasan komponen otomotif untuk pembuatan mobil di awal tahun 1990n. pelanggan bisnis industri, yang membukukan sekitar 38% penjualan Timken, memulai meletakan tekanan yang sama pada supplier: potong harga atau bisnis hilang ke produsen dalam negeri dengan harga yang lebih rendah. Pelanggan tidak hanya ingin nilai tambah produk yang tinggi, tetapi juga ingin supplier dapat menangani peningkatan jumlah tugas. Lebih dari 10 tahun, Timken mempunyai variasi pengalaman yang signifikan, pada kinerja keuangannya. Pendapatan per saham (EPS) mencapai puncaknya $2.73 pada tahun 1997, tetapi turun pada tahun 2001, dengan nilai penurunan $0.69 per saham. Deviden dengan mantap
meningkat sampai dengan tahun 1998, ketika mereka mengalami kerugian pada tahun 2001 menyebabkan dividen yang dipotong sebesar $0.52 pada tahun 2002. Dengan EPS pada $0.63 di tahun 2002, pembayaran deviden Timken meningkat sebesar 83%. Pada waktu yang sama, leverage Timken diukur dengan total debt to capital, meningkat dari 20.5% menjadi 43.1% pada tahun 2002. Tren dari peningkatan leverage memberikan informasi penilaian agen ke tempat Timken BBB penilaian dari hasil tinjauan. Timken mempertimbangkan prioritas untuk tingkat utang investment dalam mempertahankan akses ke pasar utang pada tingkat bunga yang wajar.
Torrington as a Potential Acquisition
Awalnya Timken mendekati Ingersoll-Rand hanya untuk membeli sisi industri bisnis Torrington. Seakan-akan pembelian tersebut akan dapat mewakili pertumbuhan substansial atas pasar tersebut bagi Timken, di saat sedang berusaha mengurangi paparan industri otomotif Timken, yang terus menjadi perhatian manajemen. Awal tahun 2002, seiring dengan berkembangnya hasil negosiasi awal dan tim manajemen Timken telah melihat Torrington dari lebih dekat, dapat disimpulkan bahwa bisnis otomotif Torrington ternyata lebih kuat dibandingkan dengan penilaian sebelumnya, sehingga mendorong perusahaan untuk mulai melakukan pembelian Torrington secara keseluruhan. Meskipun akuisisinya akan jauh lebih besar daripada yang dituju, tetap konsisten dengan keinginan manajemen untuk meningkatkan pangsa pasar global dalam bearing industry. Apabila Timken sukses mengakuisi Torrington, kombinasi dari kedua perusahaan ini akan menjadi produsen bearing terbesar ketiga di dunia, yang memiliki banyak produk yang saling melengkapi. Timken adalah penemu tapered roller bearing, dan Torrington adalah pelopor dan produsen global terkemuka untuk needle roller bearing , dari seluruh penawaran produk dari kedua perusahaan ini, hanya sekitar 5% yang tumpang tindih. Sebaliknya, dari seluruh daftar pelanggan yang dimiliki kedua perusahaan ini, mencapai sekitar 80% yang tumpang tindih. Gabungan dari kedua perusahaan ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan konsumen dengan menyediakan produk yang lebih lengkap, disusul dengan peningkatan efektivitas pengembangan produk baru. Torrington memiliki solusi canggih untuk aplikasi automotive power-train yang disebut needle-bearing , yang melengkapi portofolio Timken yang menyediakan roller bearing dan precision steel components untuk wheel ends dan drivelines. Pelanggan industri memerlukan berbagai solusi industri dan jasa yang melibatkan needle roller bearing seperti cylindrical, spherical, dan ball bearings.
Gambar Timken Needle Bearing ( http://product-images.highwire.com/10193159/b-168-timken2.jpg ) Cylindrical bearing Timken, yang mengurangi gesekan pada dump truck raksasa dan pabrik
industri, memberikan contoh bagaimana Timken dapat mengambil manfaat dari hasil mengakuisisi Torrington dan lini produk. Cylindrical bearing Timken juga bisa digabungkan dengan flap-seperti bagian dari Torrington yang dilumasi oleh potongan-potongan yang berpindah. Sebelumnya, pelanggan Timken telah menggabungkan fungsi gesekan dan pelumasan milik mereka sendiri. Dengan asumsi tugas itu, Timken berharap dapat membedakan dirinya dari pesaing asing dan memperoleh nilai tambah yang cukup untuk meningkatkan margin.
Gambar Cylindrical Bearing Timken (Sumber : http://www.carid.com/timken/cylindrical bearing-mpn-m1305ggtv.html)
Gambar Spherical Roller Bearing Timken ( http://www.timken.com/enus/products/bearings/productlist/roller/Spherical/PublishingImages/SRBMain.jpg )
Gambar Katalog Ball Bearing Timken ( http://pdf.directindustry.com/pdf/timken/timken-ball bearings-catalog/4918-256703.html ) Pada tingkat yang lebih luas, eksekutif Timken berencana untuk menggunakan jaringan distribusi internasional perusahaan untuk mengirimkan produk Torrington di bawah nama merek Timken dan meningkatkan jangkauan produk untuk pelanggan aftermarket . Dengan akuisisi tersebut, Timken akan meningkatkan penetrasi untuk pasar bearing global dari 7% menjadi 11%. Perusahaan akan menawarkan lebih banyak produk komplementer, dan basis pelanggan akan menjadi lebih besar dan lebih beragam, dengan penggunaan aplikasi terakhir yang lebih banyak dan peluang cross-selling yang signifikan. Selain itu, Timken dapat menjadi perusahaan nomor
tiga di industry, yang akan membantu Timken memberikan pengaruh lebih besar dalam melakukan negosiasi dengan pelanggan dan pemasok. Yang lebih menarik bagi eksekutif Timken adalah penghematan biaya tahunan yang diharapkan dapat mencapai $80 juta pada akhir tahun 2007. Sebagai tambahan untuk mengurangi kekuatan dari penjualan gabungan, Timken diharapkan dapat mewujudkan sinergi pembelian yang signifikan dengan memberikan volume yang jauh lebih besar untuk pengurangan daftar pemasok dalam pertukaran untuk penurunan harga. Sebelumnya, $80 juta penghematan biaya dapat direalisasikan, namun pasti ada biaya lainnya yang terkait dengan pengintegrasian dua perusahaan yang kemungkinan akan terjadi. Salah satu analis industri memperkirakan bahwa biaya-biaya integrasi akan berkisar sebesar $130 juta selama beberapa tahun pertama setelah merger. Terlepas dari harga yang dibayarkan untuk Torrington, Timken akan menghadapi tantangan yang signifikan mengenai kesepakatan pembiayaan. Moody dan Standard & Poor, keduanya telah menempati peringkat Timken untuk Baa1 / BBB. Mengingat ukuran Torrington, Timken mengetahui bahwa akan sangat sulit untuk meningkatkan dana tunai yang dibutuhkan tanpa meningkatkan tingkat hutang dalam pembukuan secara signifikan. Sebagai contoh, jika IR setuju untuk menjual Torrington senilai $800 juta (perkiraan analis untuk nilai minimum bagi perusahaan) dan Timken menaikkan seluruh jumlah dengan menawarkan utang, rasio leverage Timken akan cukup untuk memikul jaminan khusus bahwa Timken akan kehilangan peringkat investasinya. Hal ini dinilai sangat mengganggu, bukan hanya karena Timken akan dipaksa untuk meminjam uang pada tarif "high-yield ", tetapi juga karena ketersediaan dana di masa depan akan semakin terbatas untuk perusahaan yang melakukan penilaian non-investment . Select Financial Ratios by S&P Credit-Rating Categories (median value for industrial companies, 2000-02)
Exhibit 6 Bearing Companies EBIT Interest Coverage EBITDA interest coverage EBITDA/sales Total debt/capital
AAA 23.40 25.30 23.40 5.00
AA 13.30 16.90 24.00 35.90
A
6.30 8.50 18.10 35.90
BBB 3.90 5.40 15.50 47.00
BB
2.20 3.20 15.40 57.70
B 1.00 1.70 14.70 75.10
CCC 0.10 0.70 8.80 91.70
Mengingat ukuran transaksi, manajemen Timken menyimpulkan bahwa struktur modal yang ideal dibutuhkan untuk menjadi kombinasi utang dan pembiayaan ekuitas. Timken dapat melakukan hal ini dengan mengeluarkan saham kepada publik untuk mendapatkan uang tunai dan/atau dengan menerbitkan saham langsung ke Ingersoll-Rand sebagai pertimbangan untuk Torrington. Exhibit 7 membandingkan kinerja saham Ingersoll-Rand dan Timken dengan Industrials Indeks S & P untuk tahun 1998-2002. Penerbitan ekuitas sebelum Timken terjadi pada
tahun 1987, ketika naik $ 63.4 juta dari 7,2 juta saham. Selama lima tahun terakhir, Timken hanya mengandalkan pada utang untuk meningkatkan $ 140 juta untuk pendanaan hutang yang ada dan untuk tujuan investasi. Dengan saham perusahaan saat ini diperdagangkan sekitar $ 19 per saham, maka diperlukan hampir dua kali lipat saham yang diterbitkan pada tahun 1987 untuk meningkatkan jumlah uang yang sama hari ini. Adapun informasi mengenai perusahaan bearing industry dilaporkan pada Exhibit 8 dan Exhibit 9 di bawah ini.
Exhibit 8
Bearing Companies Kaydon Corp. NN. Inc Timken Commercial Metals Metals USA, Inc Mueller Industries Precision Castparts Corp Quanex Corp Worthington Ind
Financial Data on Companies in Bearing Industry
Beta 1.25 0.85 1.10 0.63
0.38 1.08 1.10 0.75 0.49
Debt 72.40 53.10 461.20 255.60
128.70 18.20 612.40 75.60 290.90
Sales 279.40 180.20 2,550.10 2,441.50 943.70 955.30 2,117.20 994.40 2,219.90
EBITDA Net Income 60.10 25.40 26.20 4.70 257.20 51.50 138.20 40.50 4.00 48.80 123.90 71.20 389.60 159.40 127.00 55.50 188.00 75.50
EBITDA Interest Coverage 3.60 6.50 7.50 5.20
Number of Shares 30.30 15.40 63.40 28.00
Price Enterprise per EBITDA / Value / Share sales EBITDA 20.00 21.50 11.30 9.30 14.50 7.50 16.80 10.10 5.90 17.90 5.70 5.50
0.20 84.90 6.20 5.20 2.40
20.20 34.30 52.80 16.40 85.90
25.90 21.70 34.70 16.70
0.40 13.00 18.40 12.80 8.50
7.30 4.50 5.10 10.10
Debt Rating
BBB BBB BBB
BBB
Exhibit 9 Capital Market Information (December 2002) Government Yield (%) Short Term 1.86 Intermediate 3.55 Long Term 4.97 Industries Yield (%) AAA 5.22 AA 5.38 A 5.84 BBB 7.23 BB 9.69 B 10.84
CASE QUESTIONS
1. How does Torrington fit with the Timken Company? What are the expected synergies? 2. What is your stand-alone valuation of Torrington? Be prepared to explain and justify all the major assumptions used in your estimate. 3. What is your with-synergies valuation of Torrington? Be prepared to explain and justify all the major assumptions used in your estimate. 4. Should Timken be concerned about losing its investment-grade rating? How do Timken’s financial ratios compare with those of other industrial firms in 2002? How would those ratios change if Timken borrowed $800 million, for example, to buy Torrington? 5. If Timken decides to go forward with the acquisition, how should Timken offer to structure the deal? Is Ingersoll-Rand likely to want a cash deal or a stock-for-stock deal? 6. What are the risks for Ingersoll-Rand of accepting Timken shares for some or all of the consideration?
ANSWER
1. How does Torrington fit with the Timken Company? What are the expected synergies? Torrington sesuai dengan Timken karena beberapa hal, yaitu: 1. Antara Torrington dan Timken berbagi segmen bisnis yang sama, yaitu otomotif dan industri. 2. Produk Torrington dan Timken banyak yang bersifat komplementer dan bukan substitusi. 3. Baik Torrington dan Timken memiliki keahlian masing-masing dalam memproduksi bearings.
Sinergi yang diharapkan dari akuisisi Torrington oleh Timken adalah: 1. Meningkatkan image Timken sebagai pemimpin terbesar ke 3 pada industri bearings. 2. Meningkatkan kepuasan pelanggan karena meningkatnya nilai tambah produk sebagai akibat peningkatan kemampuan Timken dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 3. Penghematan biaya tahunan sebesar $80 juta sebagai akibat konsolidasi fasilitas dan proses produksi. 4. Meningkatkan market share Timken dari 7% menjadi 11%. 5. Utilisasi jaringan distribusi Timken
2. Stand Alone Valuation Torrington
Stand Alone Valuation Torrington Untuk meentukan value dari Torrington dapat menggunakan dua metode, yaitu discounted cash flow model dan market multiple valuation. Discounted cash flow model. Dengan metode ini, kami menggunakan beberapa asumsi diantaranya adalah sebagai berikut : a. Tax rate 39.88% (exhibit 1, menggunakan tax rate pada Timken Company pada tahun 2002, dengan asumsi bergerak di industri yang sama) b. Risk Free : 4.97% (exhibit 9, menggunakan bunga pinjaman pemerintah jangka panjang) c. Cost of Debt : 7.23% (exhibit 9, menggunakan perusahaan dengan kredit rating “BBB”, mengikuti Timken Company dengan asumsi bergerak di industri yang sama) d. Beta : 1.1 (exhibit 8, menggunakan acuan dari Timken Company dengan asumsi bergerak pada industri yang sama) e. Rm-rf : 5% (asumsi) f. Cost of equity : 10% {didapat dari Rf+b(Rm-Rf)} g. Terminal value rate : 5% (asumsi) Dengan menggunakan data diatas, maka dapat dilakukan perhitungan dalam menentukan besarnya WACC dari Torrington dengan menggunakan asumsi bahwa struktur pendanaan Torrington dengan Timken adalah sama karena bergerak di dalam industri yang sama:
Timken’s FS
Weighing
Cost of Fund
Weighing Cost
Debt
US$ 461.20
0.30
4.35%
1.31%
Equity
*) US$ 1,065.12
0.70
10%
7.31%
WACC
US$ 1,526.32
8.62%
*) Nilai Equity di dapat dari perkalian antara jumlah share outstanding dengan price per share dari Timken Company, merefer pada exhibit 8 Selain itu, dalam membuat discounted cash flow model, juga diperlukan data mengenai kebutuhan akan working capital. Perhitungan working capital juga mengacu pada data laporan keuangan Timken Company, yaitu sebagai berikut : 2001
2002
Current Asset
828.4
968.3
Current Liabilities
641.2
634.1
Working Capital
187.2
334
Average WC
261
Revenue
2447.2
2550.1
Average revenue
2449
Tingkat kebutuhan WC (avg.
10.43%
WC/ avg. revenue
Dengan demikian, maka cash flow dari Torrington (dalam US$ juta) : 2002
2003
2004
2005
2006
2007
Net sales
1204
1282
1365
1454
1549
1649
Depreciation expense
80
84
90
96
102
109
Operating expense
1039
1107
1179
1255
1337
1424
Operating income
85
91
97
103
110
117
Capital expenditure
(41)
(175)
(130)
(140)
(150)
(160)
Tax expense
(34)
(36)
(39)
(41)
(44)
(47)
Changing in WC
(8.14)
(9)
(9)
(10)
(10)
Free Cash Flow
(44.4)
9.4
8.6
8
8.2
Terminal Cash Flow Total
236.7 (44.4)
9.4
EV (WACC 8.62%)
8.6
8
245 141
Market Multiple Valuation
Metode ini menetapkan nilai perusahaan berdasarkan harga yang telah terjadi dari perusahaan sebanding (atau dalam industri yang sama). Perusahaan-perusaahaan pada industri yang sama, dilakukan perbandingan antara harga pasar sahamnya dengan beberapa variable yang ada di perusahaan pembanding, misalnya dengan price earning ratio (P/E ratio), sales revenue dengan book value of equity. Rasio tersebut kemudian di gunakan sebagai multiplier untuk mengkonversi earnings menjadi indikasi nilai perusahaan yang dinilai. Dalam kasus ini, kami menggunakan Timken Company sebagai pembanding dalam menentukan nilai dari Torrington. Dapat dilihat pada exhibit 8, bahwa nilai dari enterprise value / EBITDA dari Timken Company sebesar 5.9, dimana nilai EBITDA dari Torrington Company pada tahun 2002 adalah sebesar US$ 165 juta (operating income ditambah depreciation expense). Sehingga, enterprise value dari Torrington Company adalah : Enterprise Value : Enterprise Value / EBITDA * EBITDA : 5.9 * US$ 165 juta : US$ 975 juta Jika dibandingkan dengan perhitungan menggunakan discounted cash flow model, maka nilai ini menjadi sangat besar. Perbedaan tersebut tentu saja terjadi mengingat penilaian menggunakan discounted cash flow model tidak dipengaruhi oleh pasar, sedangkan penilaian menggunakan market multiple valuation menggunakan penilaian pasar.
Kami dalam kasus ini untuk menentukan besarnya nilai perusahaan Torrington menggunakan nilai yang didapat dengan market multiple valuation model, yaitu sebesar US$ 975 juta. Artinya nilai yang ditawarkan oleh Ingersoll Rand Company sebesar US$ 800 juta untuk mengakuisi Torrington Company adalah wajar (tidak terlalu besar). 3. Synergy Value Dengan mengakuisisi Torrington diperkirakan Timken dapat mendapatkan cost saving hingga sebesar US$ 80 juta di tahun 2007. Dari tahun 2007 dan seterusnya, diperkirakan cost saving akan tetap pada angka US$80 juta. Seorang analyst memperkirakan biaya integrasi yang harus dikeluarkan oleh Timken terkait dengan akuisisi ini mencapai US$ 130 juta. Biaya tersebut akan direalisasikan selama dua tahun, yaitu tahun 2003 dan 2004, masing-masing sebesar US$ 65 juta. Dengan data diatas, maka sinergi yang didapat apabila Timken Co melakukan akuisisi adalah sebagai berikut : Discounted Cash Flow (US$ million)
2003
2004
2005
2006
2007
Cost saving
40
50
60
70
80
Cost saving (after tax)
24.05
30.06
36.07
42.08
48.09
Perpetuity value
557.95
Intergration cost
( 65 )
( 65 )
Cash Flow
-40.95
-34.94
36.07
42.08
NPV
606.04 391.89
*) Asumsi : tarif pajak tidak berubah sejak tahun 2012, tetap pada rate 39.88% Dari perhitungan diatas, dengan menggunakan metode discounted cash flow, maka nilai sinergi yang didapat dari akuisisi Timken adalah sebesar US$ 391.89 juta
Jika menggunakan pendekatan market multiple valuation, cost reduction akan meningkatkan nilai EBITDA perusahaan. Sebesar US$ 80 juta, maka nilai sinergi yang didapat adalah sebesar US$ 472 juta dengan perhitungan sebagai berikut: EV/EBITDA: 5.9 Peningkatan EBITDA: US$ 80 juta EV: 5.9 * 80 juta = US$ 472 juta
Dari perhitungan yang sudah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai sinergi yang di dapat Timken apabila mengakuisisi Torrington masih dibawah nilai jualnya. Namun, perhitungan diatas masih menggunakan banyak asumsi, sehingga untuk menentukan apakah sebaiknya Timken mengakuisisi Torrington harus memerlukan data yang lebih konkrit, terutama dalam perhitungan menggunakan discounted cash flow. 4. investment-grade rating & Rasio Keuangan
Rasio Keuangan Timken and Ingersol 2001 dan 2002 Timken
Ingersol
2001
2002
2001
Net Profit Margin
-10.41%
8.25%
13.18% -8.17%
ROA
(0.02)
0.01
0.02
(0.02)
ROE
(0.05)
0.06
0.06
(0.05)
Current Ratio
1.29
1.53
1.24
1.08
Quick Ratio
0.62
0.76
0.86
0.56
Cash Ratio
0.05
0.13
0.04
0.09
Working Capital
187.20
334.20
715.60
314.30
Total Debt To Assets
0.15
0.13
Debt-Equity Ratio
0.47
0.57
0.74
0.60
Equity Multiplier
3.24
4.51
2.84
3.11
ratio
1.18
3.70
7.44
8.31
Cash coverage ratio
6.05
8.60
11.18
13.30
Year
2002
profitability ratio
Liquidity Ratio
Leverage Ratios
0.26
0.19
Times interest earned
Turn over ratio
Inventory turn over
4.77
4.26
5.89
3.44
Days' sales turn over
76.55
85.77
61.98
106.07
Receivables turnover
7.95
7.06
6.33
6.37
receivables
45.91
51.71
57.68
57.30
Total Asset Turn over
0.97
0.93
0.77
0.83
Capital intensity
1.04
1.08
1.29
1.21
Days' sales in
Dari data di atas kelompok kami memperhitungkan rasio keuangan dengan membandingkan datakeuangan Timken vs Ingerson per tahun 2002. Berikut rasio keuangannya: a.
Profitability ratio 2002
Year
Timken
profitability ratio
Net Profit Margin
8.25%
2002 Ingersol -8.17%
ROA
0.01
(0.02)
ROE
0.06
(0.05)
. 0.10
10.00% 8.25%
0.05
5.00%
-
0.00% Timken
(0.05) (0.10)
ROA ROE
Ingersol -5.00% -8.17% -10.00%
Net Profit Margin
Rasio Profitabilitas menunjukkan efisiensi dan kinerja perusahaan. Kita dapat membagi rasio profitabilitas menjadi dua jenis: marjin dan tingkat pengembalian. Rasio Marjin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melakukan penjualan menjadi keuntungan pada berbagai tahap pengukuran. Menunjukkan rasio yang mengembalikan mewakili kemampuan perusahaan untuk mengukur efisiensi keseluruhan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Selain rasio marjin kita juga dapat mengukur tingkat pengembalian berdasarkan asset yang kita miliki yang biasa kita sebut dengan Return on Asset (ROA). Rasio ini mengukur efisiensi perusahaan dalam pengelolaan investasi pada aktiva dan menggunakannya untuk menghasilkan keuntungan. ROA mengukur jumlah keuntungan yang diperoleh terhadap tingkat investasi dalam jumlah aset. b.
Liquidity ratio 2002
Year
Timken
Liquidity Ratio
2002 Ingersol
Current Ratio
1.53
1.08
Quick Ratio
0.76
0.56
Cash Ratio
0.13
0.09
334.20
314.30
Working Capital
2.00 1.00 0.00
334.20
340.00 320.00 314.30 300.00
Current Ratio Quick Ratio
Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar. Likuidiatas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas. Rasio yang diperhitungkan diantaranya adalah current ratio yaitu mengukur sejauh mana akitva lancar menutupi kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban
lancar maka makin tinggi kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio rendah menunjukkan masalah dalam likuidasi, tinggi juga tidak bagus karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur. Rasio yang diperhitungkan selanjutnya adalah quick ratio atau biasa dikenaldengan acid test rasio yang juga digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Penghitungannya didapatkan dengan mengurangkan aktiva lancar dengan persediaan. Rasio yang tidak kalah pening adalah cash ratio, menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang lancer, merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar tahun yang bersangkutan. Cash Ratio dapat dihitung dengan formula: Kas : Utang Lancar
c.
Leverage Ratio 2002
Year
2002
Leverage Ratios
Timken
Ingersol
Total Debt To Assets
0.13
0.19
Debt-Equity Ratio
0.57
0.60
Equity Multiplier
4.51
3.11
Times interest earned ratio
3.70
8.31
Cash coverage ratio
8.60
13.30
5.00
25.00 13.30
4.00
20.00
Total Debt To Assets Debt-Equity Ratio
3.00
15.00 Equity Multiplier
8.60 2.00 1.00
8.31 3.70
Timken
Ingersol
10.00 5.00
Cash coverage ratio
0.00
Times interest earned ratio
Rasio leverage menunjukkan kemampuan perusahaan menggunakan utang dari luar untuk membiayai operasi maupun ekspansi. Rasio leverage yang pertama adalah rasio utang (debt ratio). Didapatkan dengan memperhitungkan: total utang dibagi dengan total aktiva dan hasilnya dinyatakan dengan persentase. Rasio berikutnya adalah Debt to Equity ratio, yaitu membandingkan total utang dengan modal sendiri perusahaan itu. Cara menghitungya adalah membagi total utang dengan total modal dan hasilnya juga dalam persentase.
d.
Turn over ratio 2002
Year Turn over ratio
Timken
2002 Ingersol
Inventory turn over
4.26
3.44
Days' sales turn over
85.77
106.07
Receivables turnover
7.06
6.37
51.71
57.30
Total Asset Turn over
0.93
0.83
Capital intensity
1.08
1.21
Days' sales in receivables
8.00
180.00 57.30
7.00 6.00
140.00
51.71
Inventory turn over Receivables turnover
120.00
5.00 4.00
160.00
106.07 85.77
100.00 80.00
3.00
Total Asset Turn over Capital intensity
60.00
2.00
40.00
1.00
20.00
0.00
0.00 Timken
Ingersol
Days' sales in receivables Days' sales turn over
Rasio aktivitas mengukur keefektifan perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada. Rasio aktivitas ini membandingkan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan beragam unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya. Perhitngan financial ratio di atas memberikan gambaran kondisi Timken dan Ingersol. Dari gambaran secara umum rasio-rasio di atas dapat terlihat bahwa kondisi Timken lebih baik sari Ingersol di tahun 2002.
Selanjutnya kami juga menghitung financial rasio Timken tahun 2002 dibandingkan dengan perusahaan di industry yang sama dari data Exhibit8.
Bearing Companies
Beta
Debt*
Sales*
Kaydon Corp.
1.25
$
NN, Inc.
0.85
$
Timken
1.10
$ 461.20
72.40
53.10
EBITDA*
$
279.40
$
180.20
$
60.10
Net Income*
$
25.40
EBITDA Number Interest of Coverage Shares*
3.6
30.30
Price per Share
EBITDA/ Sales %
Enterprise Value/ EBITDA
20
21.50%
11.3
Debt Rating
$
26.20
$
4.70
6.5
15.4
$9.3
14.5%
7.5
$
257.20
$
51.50
8.6
63.4
$16.8
10.1%
5.9
BBB
$
138.20
$
40.50
5.2
28.0
$17.9
5.7%
5.5
BBB
$ 2,550.10 Commercial Metals
0.63
$ 255.60 $ 2,441.50
Metals USA, Inc.
0.38
$ 128.70
$
943.70
$
4.00
$
48.80
0.2
20.2
-
0.4%
-
Mueller Industries
1.08
$
$
955.30
$
123.90
$
71.20
84.9
34.3
$25.9
13.0%
7.3
Precision Castparts Corp.
1.10
$ 612.40
$
389.60
$ 159.40
6.2
52.8
$21.7
18.4%
4.5
Quanex Corp.
0.75
$
$
127.00
$
55.50
5.2
16.4
$34.7
12.8%
5.1
Worthington Ind.
0.49
$ 290.90
$
188.00
$
75.20
2.4
85.9
$18.7
8.5%
10.1
18.20
BBB
$ 2,117.20 75.60
$
994.40
BBB
$ 2,219.90
Dengan memperhitungkan :
Bearing Companies
Kaydon
NN Inc
Timken
Commercial
Metal Usa
Mueller Industries
Precision Castparts Corp.
Quanex Corp.
Worthington Ind.
EPS
0.84
0.16
1.70
1.34
1.61
2.35
5.26
1.83
2.48
PE
23.86
59.96
9.88
13.39
0.00
11.02
4.12
18.94
7.53
EBITDA/ Sales %
15%
10%
6%
0%
13%
18%
13%
9%
21.50%
Dengan memperhitungkan :
Bearing Companies
Kaydon
NN Inc
Timken
Commercial
Metal Usa
Mueller Industries
Precision Castparts Corp.
Quanex Corp.
Worthington Ind.
EPS
0.84
0.16
1.70
1.34
1.61
2.35
5.26
1.83
2.48
PE
23.86
59.96
9.88
13.39
0.00
11.02
4.12
18.94
7.53
EBITDA/ Sales %
15%
10%
6%
0%
13%
18%
13%
9%
21.50%
6.00
70.00 5.26 60.00
5.00
50.00
4.00
40.00 3.00 1.70
2.00 1.00
1.34
10%
6%
0%
30.00
1.83
1.61
20.00
0.84 21.50% 0.16 15%
0.00
2.48
2.35
13%
18%
10.00 13%
EPS
EBITDA/ Sales % PE
9% 0.00
6.00
70.00 5.26 60.00
5.00
50.00
4.00
40.00 3.00 1.70
2.00 1.00
2.48
2.35 1.34
20.00
0.84 21.50% 0.16 15%
0.00
10%
6%
0%
30.00
1.83
1.61
13%
18%
10.00 13%
EPS
EBITDA/ Sales % PE
9% 0.00
Price Earning Ratio (PE) adalah salah satu ukuran dasar dalam analisis saham fundamental. Dapat
dikatakan bahwa, PE adalah rasio harga per lembar saham saat ini (Current Price) terhadap laba bersih (Earning) perusahaan. Rasio PE menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin kecil PE berarti kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba
semakin bagus.
5. cash deal or a stock-for-stock deal?
Proforma 2002 Timken Financial Analysis
Before
After 7%
11%
140.20
142.25
82.1
87.85
91.13
Receivable
361.3
386.59
401.04
Inventory
488.9
523.12
542.68
36
38.52
39.96
968.3
1036.08
1074.81
1226.2
2933.76 *
2933.76*
553.9
553.90
553.90
2748.4
4523.74
4562.47
Account Payables
296.5
317.26
329.12
Current portion of long term debt
111.1
111.10
111.10
0.00
0.00
Net income
Cash
Other current assets Total Current Assets
net property, plant& equipment Other Asset Total Assets
51.4
Notes payable Other current Liabilities
226.5
242.36
251.42
Total current liabilities
634.1
670.71
691.63
Long term debt
350.1
1150.10
1150.10
Deferred tax
1155.1
1176.40
1176.40**
Total
1505.2
2326.50
2326.50
Total
2139.3
2997.21
3018.13
609.1
609.1
609.1
140.20
142.25
3746.51
3769.48
777.23
792.99
Shareholder equity Retained earning Total EFN
2748.4
*All Torrington asset is property and integble asset 80 and 130 and assume asset torrington 1204/8951.3 =1226.2+80+130+(1204/8951.3*11133.8) **assume 25% of income tax of Torrington Dari data laporan keuangan Timken tahun 2002 kami menyusun proforma balance sheet dan net income yang telah ditambahkan dengan projected sales yang akan naik sebesar 7-115. Kelompok kami menghitung dengan menambahkan operating income Torington ditambah dengan projected sales Timken yang akan naik sebesar 7-11 % dengan asumsi menghitung sebesar 7% dan 11 % untuk Penjualan ditahun 2002. Dari data di atas dapat kami simpulkan bahwa walaupun dengan penambahan kas sebesar debt 800,000,000. Perusahaan tetap membutuhkan pendanaan sebesar $777.23 untuk projected sales 7 % dan 792.99 untuk sales 11 %. Timken sangat memperhitungkan debt to capital (DCR) rationya dalam penentuan rating obligasi mereka. Pada data awal menunjukan bahwa Debt/ capital 2002 adalah sebesar 43.09% (461.2/1070.3). Penerbitan obligasi baru sebesar $800,000,000 akan menaikkan DCR sebesar 62.73 % untuk sales 7 % dan 62.67 % projected sales 11 %. Dengan tingkat DCR yang naik tersebut tentu saja akan berdampak pada penurunan rating bond perusahaan. Timken sebaiknya mempertimbangkan Dana yang masih dibutuhkan yang dapat dilihat pada EFN dengan menerbitkan saham baru, dampaknya akan menaikkan nilai DCR perusahaan menjadi 45.24 % dan 44.95% dimana masih termaksud dalam Rating BBB. Bila Debt to capital tidak dipertahankan akan menurunkan rating Timken menjadi junk. Hal ini akan merugikan perusahaan dimana biasanya institutional investor diantaranya mutual fund, dana pension, discretionary fund akan angkat kaki dari investasi tersebut. Bagi investor yang bertahan, dengan melihat resiko yang semakin tinggi, mereka juga akan meminta interest yang lebih tinggi dari rating BBB yang sebelumnya karena menanggung resiko yang lebih. Efek domino akan semakin meningkat yaitu dengan interest yang semakin naik akan menyebabkan trade off terhadap harga bond, mungkin pada awalnya bond tersebut dijual at par menjadi dibawah harga (discount).
Liquidity ratio
2002
20027%
200211%
Current Ratio
1.53
1.54
1.55
Quick Ratio
0.76
0.76
0.77
Cash Ratio
0.13
0.13
0.13
365.37
383.18
Liquidity Ratio
Working Capital
334.20
1.80 1.60
390.00 383.18
1.55
1.54
1.53
1.40
380.00 370.00
365.37
1.20
360.00
1.00
350.00
0.80
0.77
0.76
0.76 334.20
0.60
330.00
0.40 0.20
340.00
320.00 0.13
0.13
0.13
0.00
310.00 300.00
2002
2002-7%
2002-11%
Leverage ratio
Leverage Ratios
2002
20027%
200211%
Total Debt To Assets
0.09
0.04
0.04
Debt-Equity Ratio
0.32
0.10
0.10
Equity Multiplier
3.50
2.55
2.55
Current Ratio Quick Ratio Cash Ratio Working Capital
4.00 3.50 3.50 3.00 2.55
2.55
2.50 Total Debt To Assets 2.00
Debt-Equity Ratio
1.50
Equity Multiplier
1.00 0.32 0.09
0.50
0.040.10
0.040.10
2002
2002-7%
2002-11%
Proses akuisisi Timken terhadap Torington sebaiknya dilakukan dengan membayarkan secara tunai kepada Ingersol, ilustrasi dapat dilihat pada NPV yang dihasilkan oleh Torrington:
1999
2000
2001
2002
2003E
2004E
2005E
2006E
2007E
Net sales
$1,239.50
$1,161.00
$1,004.30
$1,204.00
$1,282.00
$1,365.30
$1,454.10
$1,548.60
$1,649.20
Operating income
$ 145.70
$ 172.60
$
$
$
$
$ 102.90
$ 109.50
$ 116.70
-6.3%
13.5%
19.9%
6.5%
6.5%
6.5%
6.5%
6.5%
Sales growth
78.00
85.20
90.70
96.60
Operating margin
11.8%
14.9%
7.8%
7.1%
7.1%
7.1%
7.1%
7.1%
7.1%
Capital expenditures
$
84.00
$
85.00
$
45.00
$
41.00
$ 175.00
$ 130.00
$ 140.00
$ 150.00
$ 160.00
Depreciation expense
$
75.00
$
77.00
$
79.00
$
80.00
$
84.20
$
90.00
$
96.00
$ 102.00
$ 108.50
$
56.60
$
58.90
$
61.50
$
65.20
$
(0.10) $
47.97
$
45.96
$
44.18
$
43.12
$
(0.09)
OCF Initial Outlay $ (130.00) $ 181.14 NPV $
51.14
NPV Torrington dengan mempertimbangkan WACC 8.62%