Tugas Ke : 5
HASIL BACAAN DAN RANGKUMAN MORFOGRAFI DISUSUN SEBAGAI TUGAS MK. GEOMORFOLOGI
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjajaran Jatinangor 2014
KATA PENGANTAR Puji syukur saya saya panjatkan kehadirat kehadirat Tuhan Yang Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini penulis susun sebagai tugas dari mata kuliah Geomorfologi dengan judul “Hasil “Hasil Bacaan dan Rangkuman Rangkuman Morfografi” Morfografi” , yang menurut penulis dapat memberikan manfaat manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari ilmu ilmu geomorfologi dan bentuk-bentuk muka muka bumi seperti sungai sebagai sebagai mahasiswa teknik geologi. Melalui kata pengantar pengantar ini penulis penulis lebih dahulu meminta meminta maaf bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang penulis buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi setiap orang.
Bandung, 19 Maret 2014
ii
DAFTAR ISI Kata Pengantar ........................................................................................................... ii Daftar Isi .................................................. ...................................................... ................................................................... ............. iii Bab I : Pendahuluan ....................................................................................................1 1.1
Latar Belakang .........................................................................................1
1.2
Tujuan Penulisan ......................................................................................2
1.3
Rumusan Masalah ....................................................................................2
1.4
Sistematika Penulisan ............................................... ................................2
Bab II : Pembahasan P embahasan ................................................... .................................................3 2.1 Morfografi dan Bentuk Lahan ..................................................................3 2.2 Lahan ........................................................................................................9 Bab III : Kesimpulan ..................................................................................................12 Daftar Pustaka ............................................................................................................13
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geomorfologi adalah ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Geomorfologi bisa juga merupakan salah satu bagian dari geografi. Di mana geomorfologi yang merupakan cabang dari ilmu geografi, mempelajari tentang bentuk muka bumi, yang meliputi pandangan luas sebagai cakupan satu kenampakan sebagai bentang alam (landscape) sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan. Hubungan geomorfologi dengan kehidupan manusia adalah dengan adanya pegunungan-pegunungan, lembah, bukit, baik yang ada didarat maupun di dasar laut.Dan juga dengan adanya bencana alam seperti gunung berapi, gempa bu mi, tanah longsor dan sebagainya yang berhubungan dengan lahan yang ada di bumi yang juga mendorong manusia untuk melakukan pengamatan dan mempelajari bentuk-bentuk geomorfologi yang ada di bumi. Baik yang dapat berpotensi berbahaya maupun aman. Sehingga dilakukan pengamatan dan identifikasi bentuk lahan. Istilah bentang lahan berasal dari kata landscape atau landscap, yang secara umum berarti pemandangan. Arti pemandangan mengandung dua aspek, yaitu aspek visual dan aspek estetika pada suatu lingkungan tertentu. Untuk mengadakan analisis bentanglahan diperlukan suatu unit analisis yang lebih rinci. Dengan mengacu pada definisi bentang lahan tersebut. maka dapat dimengerti, bahwa unit analisis yang sesuai adalah unit bentuk lahan. Oleh karena itu, untuk menganalisis dan mengklasifikasi bentang lahan selalu mendasarkan pada kerangkakerja bentuklahan. Berdasarkan pengertian bentanglahan seperti di atas, maka dapat diketahui, bahwa ada delapan anasir bentanglahan. Kedelapan anasir bentanglahan itu adalah udara, tanah, air, batuan, bentuklahan, flora, fauna, dan manusia.
1
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah: 1. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang Morfografi. 2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Geomorfologi.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun yang kami jelaskan di sini rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Apa itu Morfografi? 2. Apa itu bentang alam? 3. Apa macam-macam bentang alam?
1.4 Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun dengan sistematika pembahasan yang meliputi: BAB I : PENDAHULUAN Menyajikan latar belakang masalah, tujuan penulisan, rumusan masalah dan sistematika penulisan; BAB II : PEMBAHASAN Membahas tentang morfografi dan bentuk lahan. BAB III : PENUTUP menyajikan kesimpulan.
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Morfografi Bentuk lahan
Morfografi adalah bentuk lahan yang dipandang secara kualitatif. lahan adalah sebuah hal yang sangat penting dan merupakan kajian yang mendasar yang mencakup daratan, lautan dan udara. Lahan dikelompokkan ke dalam beberapa kategori berdasarkan perbandingan relatif kualitas lahan tanpa melakukan secara terperinci dan tepat bi aya dan pendapatan bagi penggunaan lahan tersebut. Bentuk lahan adalah konfigurasi permukaan lahan yang dihasilkan oleh proses alam. Whitton (1984) menyatakan bahwa bentuklahan merupakan morfologi dan karakteristik permukaan lahan sebagai hasil interaksi antara proses fisik dan gerakan kerak dengan geologi lapisan permukaan bumi. Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa bentuklahan merupakan bentang permukaan lahan yang mempunyai relief khas karena pengaruh kuat dari struktur kulit bumi dan akibat dari proses alam yang bekerja pada batuan di dalam ruang dan waktu tertentu. Masing -masing bentuklahan dicirikan oleh adanya perbedaan dalam hal struktur dan proses geomorfologi, relief/topografi dan material penyusun. Struktur geomorfologi memberikan informasi tentang asal-usul dari bentuklahan. Proses geomorfologi dicerminkan oleh tingkat pentorehan atau pengikisan, sedangkan relief ditentukan oleh perbedaan titik tertinggi dengan titik terendah dan kemiringan lereng. Relief atau kesan topografi memberikan informasi tentang konfigurasi permukaan bentuklahan yang ditentukan oleh keadaan morfometriknya. Litologi memberikan informasi jenis dan karakteristik batuan serta mineral penyusunnya, yang akan mempengaruhi pembentukan bentuklahan. Bentuklahan adalah suatu kenampakan medan yang terbentuk oleh proses alami yang memiliki komposisi tertentu dan karakteristik fisikal dan visual dengan julat tertentu 3
yang terjadi dimanapun bentuklahan tersebut terdapat. Berdasarkan klasifikasi yang dikemukaan oleh Van Zuidam dan Verstappen maka bentuk muka bumi dapat diklasifikasikan menjadi 8 satuan bentuklahan utama yang dapat masing-masing dirinci lagi berdasarkan skala peta yang digunakan. Macam-macam bentuk lahan
Bentuklahan asal proses Struktural
Bentuklahan yang disebabkan oleh adanya tenaga endogen yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan adanya tekanan pada lempeng/ kerak bumi. Akibat tekanan tersebut, timbulnya lipatan dan atau patahan. Lipatan terjadi apabila tenaga endogen tersebut tidak melebihi daya tahan material terhadap adanya tekanan sedangkan patahan terjadi apabila tenaga endogen tersebut melebihi besarnya daya tahan material tersebut. Dalam struktur geologi antara lain dipelajari: bentuk lipatan dan patahan dengan perkembangannya. Bentuk-bentuk lipatan dibedakan menjadi sinklinal dan antiklinal.
Bentuklahan asal proses Vulkanis.
4
Volkanisme adalah proses masuknya magma ke permukaan bumi. semua fenomena yang berkaitan dengan proses gerakan magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi yang menghasilkan bentukan yang cenderung positif di permukaan bumi yang disebut sebagai bentukan volkanik. Gerakan magma ini dari pusat bumi naik mendesak kerak bagian atas, membentuk igir baik yang terjadi di daratan maupun di lautan. Karakteristik morfologi dari bentuklahan asal volkanik ini dicerminkan dari pola kontur dan pola aliran yang umumnya, berpola aliran radial sentrifugal, yaitu pola aliran menyebar yang berasal dari satu pusat.
Bentuklahan asal proses Fluvial.
Bentuklahan asal proses fluvial adalah semua bentuklahan yang terjadi akibat adanya proses aliran baik yang terkonsentrasi yang berupa aliran sungai maupun yang tidak terkonsentrasi yang berupa limpasan permukaan. Akibat
5
adanya aliran air tersebut maka akan terjadi mekanisme proses erosi, transportasi, dan sedimentasi.
Bentuklahan asal proses Marin.
Bentuklahan yang dihasilkan oleh aktivitas laut yaitu oleh adanya gelombang dan arus laut. Akibat keberadaan gelombang dan arus akan menghasilkan bentuklahan asal marin baik bentukan erosional (seperti, dinding terjal) maupun bentukan deposisional seperti delta, betinggisik, se diment marin, tombolo, dan spit.
Bentuklahan asal proses Solusional.
Bentukan asal proses solusional terbentuk akibat proses pelarutan batuan yang terjadi pada daerah berbatuan karbonat tertentu. Tidak semua batuan karbonat terbentuk topografi karst. Faktor lain adalah terleta k pada daerah tropis basah, dengan topografi tinggi, dan vegetasi penutup cukup rapat. Bentukan hasil proses solusional ini pada dasarnya ada tiga macam, yaitu bentuk solusional 6
seperti dolin, uvala, polye, bentuk sisa residual seperti kubah karst, menara karst, dan bentukan deposisional seperti stalaktit, stalakmit, dataran aluvial.
Bentuklahan asal proses Eolin.
Bentuklahan yang dihasilkan oleh gerakan udara. Angin merupakan salah satu agen yang menyebabkan proses erosi setelah air, gelombang, dan es. Bentuklahan ini umumnya berkembang di daerah dae rah beriklim kering. Angin hanya mengangkut material yang ringan dengan besar butir paling kecil, sehingga bentuklahan asal eolin ini tersusun atas materi lepas-lepas dengan tekstur halus. Contoh gumuk pasirdan Loess.
Bentuklahan asal proses Denudasional.
Merupakan semua proses yang mengakibatkan terjadinya pengikisan permukaan bumi sehingga akan terjadi bentukan yang lebih rendah dan proses tersebut akan terhenti apabila permukaan bumi telah mencapai level dasar yang 7
sama dengan permukaan di sekitarnya. Proses denudasional sangat terkait pada proses pelapukan, erosi dan gerak massa batuan. Bentuklahan yang dihasilkan berupa pegunungan denudasional terkikis, perbukitan denudasional terkikis, perbukitan terisolasi, peneplain, lereng kaki rombakan, dinding terjal, kipas koluvial, kerucut koluvial, dan lahan kritis.
Bentuklahan asal proses Glasial.
Bentuklahan yang dihasilkan akibat proses aktivitas es, bentukan yang dihasilkan dapat berupa igir terkikis, dan morain.
Bentuklahan asal proses Organis.
Bentuklahan yang dihasilkan oleh proses aktivitas makhluk hidup maupun jasad renik lainnya.
8
2.2 Lahan
Lahan merupakan lingkungan yang komplek dimana terdiri dari iklim, relief, tanah, hidrologi, vegetasi, dan semua mahluk hidup yang berperan dalam penggunaannya. Oleh sebab itu evaluasi lahan merupakan penilaian terhadap keraga an dari lahan untuk berbagai tujuan penggunaan yang spesifik. Lahan merupakan bagian dari bentang alam yang mencakup pengertian lingkungan fisik temasuk iklim, topografi, hidrologi bahkan keadaan vegetasi alami yang semuanya secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan. Lahan dala m arti yang lebih luas termasuk yang telah diolah oleh aktivitas manusia baik masa lalu maupun masa kini. Evaluasi lahan adalah proses penilaian, penilaian, penampilan atau keragaan (perfomance) lahan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei dan studi bentuklahan, tanah, vegetasi, iklim dan aspek lahan lainnya agar dapat mengidentifikasi dan mengadakan perbandingan berbagai penggunaan lahan yang mungkin dikembangkan. Evaluasi lahan adalah proses penilaian penampilan atau keragaan lahan jika dipergunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei dan studi bentuklahan, tanah, vegetasi, iklim, dan aspek lahan lainnya, agar dapat mengidentifikasi, dan membuat perbandingan berbagai penggunaan lahan yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976 dalam Arsyad, 1989). Evaluasi lahan bertujuan untuk mengetahui potensi atau nilai dari suatu areal untuk penggunaan tertentu yang memberikan harapan positif. Evaluasi tidak terbatas hanya pada penilaian karakteristik lingkungan, tetapi mencakup analisis-analisis ekonomi, social, dan dampak lingkungan. Evaluasi lahan merupakan penghubung antara berbagai aspek kualitas fisik, biologi, dan teknologi penggunaan lahan dengan tujuan di bidang social dan ekonomi. Evaluasi sumber daya lahan berfungsi untuk memberikan pengertian tentang hubungan- hubungan antara kondisi lahan dan penggunaannya serta memberikan kepada perencana berbagai perbandingan dan alternatif pilihan penggunaan yang dapat diharapkan berhasil (Sitorus, 1995). Hal ini sangat bermanfaat untuk membantu
9
kepentingan upaya pemanfaatan lahan secara optimal disertai dengan tindakan konservasi agar tidak terjadi kerusakan pada lahan yang pada akhirnya akan diperoleh hasil yang optimal dan lestari. Penggunaan lahan digolongkan digolongkan ke dalam dua kelompok besar yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan bukan pertanian. Penggunaan lahan pertanian secara garis besar dibedakan ke dalam penggunaan lahan berdasarkan atas penyediaan air dan komoditi yang diusahakan, dimanfaatkan atau yang terdapat di lahan tersebut. Hal ini dikenal macam penggunaan lahanseperti tegalan, sawah, kebun kopi, kebun karet, padang rumput, hutan produksi, hutan lindung,padang alang- alang, dan sebagainya. Berdasarkan sifat-sifat dari penggunaan lahan, lahan dibedakan berdasarkan iklim, landform (litologi dan topografi), tanah dan hidrologi sehingga terbentuk satuan l ahan. Dari satuan lahan tersebut yang digunakan menjadi dasar keperluan analisis dan interpretasi dalam menilai potensi atau kesesuaian lahan untuk suatu peruntukan dari lahan tersebut. Kualitas lahan adalah sifat-sifat yang kompleks dari suatu lahan. Masing-masing kualitas lahan mempunyai keragaman tertentu yang berpengaruh terhadap kesesuaiannya bagi penggunaan tertentu. Kualitas lahan kadang dapat diduga atau diukur secara langsung dilapangan, tetapi umumnya ditetapkan dari pengertian karakteristik lahan. Semua untuk tanaman untuk dapat tumbuh dan berproduksi memerlukan persyaratan tertentu, persyaratan tersebut terutama untuk energy radiasi, temperature yang cocok untuk pertumbuhan, kelembaban, oksigen, dan unsure hara. Peryaratan temperature dan kelmbaban sering digabungkan disebut periode pertumbuhan. Persyaratan tumbuh tanaman lainnya adalah yang tergolong sebagai kualitas lahan media perakaran. Media perakaran terdiri dari drainase, tektur, struktur, konsistensi, dan kedalaman efektif tanah. Kesesuaian lahan adalah sistem klasifikasi kecocokan suatu lahan untuk penggunaan tertentu (FAO, 1976) sedangkan pengertian kesesuaian lahan menurut Huizing (1991) kesesuaian lahan dipergunakan untuk maksud-maksud klasifikasi yang 10
lebih detail, seperti kecocokan untuk jenis tanaman tertentu, spesies pohon dan tipe bangunan tertentu. Jadi kesesuaian lahan adalah sistem klasifikasi kecocokan un tuk jenis tanaman tertentu. Di samping itu, pada kesesuaian lahan juga memasukkan istilah masukan seperti jumlah bibit dan jumlah pupuk, biaya dan jangka waktu investasi. Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan saat ini merupakan kelas kesesuaian lahan yang dihasilkan berdasarkan data yang tidak ada dan tidak mempertimbangkan asumsi atau usaha perbaikan dan tingkat pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengatasi faktor-faktor pembatas yang ada di setiap satuan lahan. Sebagaimana diketahui bahwa faktor pembatas yang diduga terdapat pada satuan lahan yang dievaluasi, ada sifatnya permanen/tidak ekonomis untuk diperbaiki dan secara ekonomis masih menguntungkan dengan teknologi yang tepat. Kesesuaian lahan potensial menyatakan keadaan kesesuaian lahan yang akan dicapai setelah dilakukan usaha-usaha perbaikan atau improvemen. Dalam hal ini perlu adanya perincian faktor-faktor ekonomis dalam menduga biaya yang diperlukan untuk perbaikan-perbaikan.
11
BAB III KESIMPULAN
Morfografi adalah bentuk lahan yang dipandang secara kualitatif. lahan adalah sebuah hal yang sangat penting dan merupakan kajian yang mendasar yang mencakup daratan, lautan dan udara. Bentuklahan adalah suatu kenampakan medan yang terbentuk oleh proses alami yang memiliki komposisi tertentu dan karakteristik kara kteristik fisikal dan visual dengan julat tertentu yang terjadi dimanapun bentuklahan tersebut terdapat. Macam-macam bentuk lahan yaitu Bentuklahan asal structural, bentuklahan asal vulkanik , bentuklahan asal denudasional, bentuklahan asal fluvial, bentuklahan asal marine, bentuklahan asal glacial, bentuklahan asal Aeolian, bentuklahan asal solusional (pelarutan), bentuklahan asal organik , dan bentuklahan asal antropogenik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Sune, Nawir. 2011. Modul Praktikum Petrografi. Gorontalo. UNG
Dalmartha, Setyawan, dr. 2014. Morfografi dan Bentuk Lahan: Penebar Swadaya
Hariany, Sangad M. dkk. 2014. Kamus Geologi. Bandung: Yayasan Obor Indonesia
http://kasmatyusufgeo10.blogspot.com/2012/11/pengertian-bentuk-lahan-dan-kemiringanlereng.html
http://smamuhammadiyahtasikmalayageo.blogspot.com/2010/07/garis-kontur-bentuk-lahanmorfografi.html
13