TUGAS BAHASA INDONESIA KELOMPOK 5
Dibuat oleh : Anggota Kelompok 5 : 1. Aulya Rifka Irchamna
06/2102172305
2. Chris Hasiani Gultom
07/2102171202
3. Fachrul Putra Hanifi
12/2102172291
4. Fikhri Widya Cahyono
15/2102172111
5. Yopi Megitasari
39/2102171615
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN PAJAK DIPLOMA I PAJAK
BAHASA INDONESIA 1. Bagaimana kaitan geografis Inonesia dengan Bahasa Indonesia? Jawaban : Dilihat dari kondisi geografis Indonesia yang luas dan ter diri dari ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke menyebabkan Indonesia kaya akan berbagai suku, bangsa, budaya, dan bahasa masing-masing dari setiap daerah. Maka dari itu, diperlukan suatu alat untuk menyatukan berbagai macam suku, bangsa, budaya, dan bahasa dari setiap daerah tersebut. Alat yang dimaksud untuk menyelaraskan berbagai perbedaan tersebut adalah Bahasa Indonesia. Dalam hubungannya sebagai alat untuk menyatukan berbagai suku yang m empunyai latar belakang budaya dan bahasa masing-masing, bahasa Indonesia dapat menyerasikan hidup sebagai bangsa yang bersatu tanpa meinggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa etnik yang bersangkutan. Bahkan, lebih dari itu, dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan ini, kepentingan nasional diletakkan jauh di atas kepentingan daerah dan golongan. Latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda-beda berpotensi untuk menghambat perhubungan antardaerah antarbudaya. Tetapi, berkat bahasa Indonesia, etnis yang satu bisa berhubungan dengan etnis yang lain sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Setiap orang Indonesia, apa pun latar belakang etnisnya dapat bepergian ke pelosok- pelosok tanah air dengan memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Kenyataan ini membuat adanya peningkatan dalam penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia dalamn fungsinya sebagai alat perhubungan antardaerah antarbudaya.
2. Kenapa ada perbedaan antara butir pertama dan kedua Sumpah Pemuda dengan butir ketiga Sumpah Pemuda? Jawaban : Perbedaan antara butir pertama dan kedua dengan butir ketiga Sumpah Pemuda tereletak pada penggunaan kata “mengakui” dan kata “menjunjung”. Penggunaan kata menjunjung merupakan pilihan kata yang berbeda dari pernyataan sebelumnya yaitu kata mengaku. Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam Thesaurus bahasa Indonesia, arti kata menjunjung mengandung hal yang luar biasa yaitu : membawa, mendukung, menghormati, mematuhi, mengindahkan.
Jadi jika diterjemahkan ke dalam makna kata yang sesungguhnya, pernyataan ketiga dari Ikrar Pemuda yang diucapkan pada tahun 1928 tersebut akan berbunyi. Ketiga, “Kami putra putri Indonesia, menjunjung ( membawa, mendukung , meng hormati,
mematuhi, mengindahkan) bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Ketika ikrar pemuda ini disampaikan, jelas nyata i ni merupakan awal dari penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa. Benar-benar hal yang luar biasa, bahasa yang disepakati dan juga merupakan bahasa yang berkembang dari negeri sendiri, bukan juga merupakan bahasa transferan dari bahasa negara atau bangsa lain. Jadi intinya, Bahasa Indonesia tidak cukup hanya diakui, tetapi harus lebih dari itu yakni dijunjung, malah perlu selalu dijunjung tinggi.
3. Siapakah Bahasa Indonesia? Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Bahasa Indonesia juga mengadopsi beberapa kosakta dari berbagai daerah di Nusantara dan juga kosakata dari bahasa asing. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
4. Kapan Bahasa Indonesia lahir? Jawaban : Bahasa indonesia berasal dari bahasa Melayu. Akar dari bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Selain bahasa Melayu, bahasa Indonesia juga terdiri dari bahasa daerah dan bahasa asing. Bahasa Melayu telah ada sejak zaman
kerajaan Sriwijaya pada petengahan abag ke tujuh. Pada zaman kerajaan sriwijaya bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa resmi. Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa perdagangan dan bahasa Melayu terkenal se -Asia Tenggara. Bahasa Indonesia pada zaman kerajaan Sriwijaya juga digunakan sebagai bahasa perdagangan (sebagai bahasa sehari-hari), dan bahasa perantara dan perhubungan (lingua franca), selain itu bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa buku. Buku maksudnya yaitu informasi, segala informasi pada zaman tersebut menggunakan bahasa Melayu. Nama bahasa indonesia baru dikenal sejak 28 Oktober 1928 di Jakarta yaitu pada saat diikrarkannya Sumpah Pemuda oleh seluruh pemuda Indonesia. Ikrar sumpah pemuda yang terdiri dari tiga butir yang diantaranya berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa indonesia”. Hal ini membuktikan bahwa adanya kebulatan tekad untuk menjunjung bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan. Nama bahasa indonesia yang sebelumnya bernama bahasa melayu dikenal setelah adanya Sumpah Pemuda tersebut. Bahasa melayu yang mendasari bahasa indonesia yang kemudian dijadikan bahasa persatuan. Ada beberapa faktor yang mendasar mengapa bahasa melayu menjadi bahasa asli dari bahasa indonesia yaitu bahasa melayu telah digunakan sebagai lingua franca ( bahasa perhubungan ) selama berabad-abad sebelumnya diseluruh kawasan tanah air. Hal tersebut tidak terjadi pada bahasa jawa, sunda, atau pun bahasa daerah lainnya, bahasa melayu memiliki daerah persebaran yang paling luas dan melampaui batas-batas wilayah bahasa lain meskipun jumlah penutur aslinya tidak sebanyak penutur asli bahasa Jawa, Sunda, Madura, atau pun bahasa daerah lainnya. Bahasa melayu masih berkerabat dengan bahasa-bahasa nusantara lainnya sehingga tidak dianggap sebagai bahasa asing, dan bahasa melayu bersifat sederhana, tidak mengenal tingkat-tingkat kebahasaan sehingga mudah dipelajari. Bahasa melayu mampu mengatasi perbedaan-perbedaan bahasa antar penutur yang berasal dari berbagai daerah. Peristiwa-peristiwa Penting Dalam Perkembangan Bahasa Indonesia. 1. Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan,
buku-buku
penuntun
bercocok
tanam,
penuntun
memelihara
kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas. 2. Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad, seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia. 3. Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia. 4. Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana. 5. Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. 6. Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan
bahasa
Indonesia
telah
dilakukan
secara
sadar
oleh
cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu. 7. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. 8. Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya. 9. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara. 10. Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972. 11. Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara). 12. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah
Pemuda
yang
ke-50
ini
selain
memperlihatkan
kemajuan,
pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia. 13. Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin. 14. Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. 15. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika
Serikat.
Kongres
mengusulkan
agar
Pusat
Pembinaan
dan
Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia. 16. Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.
5. Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia? Jawaban : Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dan bahasa Indonesia sebgai bahasa Negara. 1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional diperoleh sejak awal kelahirannya, yaitu tanggal 28 Oktober 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahasa
Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional sekaligus merupakan bahasa persatuan. Adapun dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional , bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut. Lambang jati diri (identitas). Lambang kebanggaan bangsa. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang etnis dan sosial-budaya, serta bahasa daerah yang berbeda. Alat penghubung antarbudaya dan antardaerah a. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggan nasional Bahasa mewakili kebudayaan yang dijunjung oleh suatu negara. Bahasa Indonesia khususnya, yakni bahasa yang mencerminkan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia, nilai luhur ini tercermin dari nilai sosial dan budaya. Kita harus bangga memiliki Bahasa Indonesia, jangan pernah merasa malu bahkan rendah diri memakai bahasa Indonesia, kita harus mempertahankan dan menjunjung bahasa indonesia. Bahasa Indonesia itu sakti, dapat menyatukan perbedaan yang ada, bahkan mejadi satu pelajaran wajib yang harus dipelajari dan dikuasai oleh orang-orang luar negri disana. Bahasa Indonesia sudah diajarkan di lebih dari empat puluh lima negara didunia. Hal ini yang menjadikan bahasa Indonesia masuk peringkat 10 besar bahasa yang banyak dipakai di semua negara. Kita bangga memiliki bahasa Indonesia. Tak hanya sampai disitu orang vietnam menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kedua setelah bahasa Vietnam tentunya, karena mereka menghargai bahasa Indonesia. Kenapa kita t idak lebih menghargai dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. b. Sebagai lambang identitas nasional Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas kita sebagai orang Indonesia, lambang identitas berarti sebagai ciri akan negara Indonesia. Ciri ini menerangkan bagaimana orang Indonesia itu, yakni tentang kepribadiannya, kebudayaanya, sifatnya dan lain sebagainya yang merupakan gambaran dari orang Indonesia. Untuk itu lambang identitas ini jangan sampai ternodai dengan menyalah gunakan Bahasa Indonesia yang menyebabkan ciri dari orang Indonesia tidak tercerminkan melalui bahasa Indonesia. c. Sebagai pemersatu bangsa Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa. Hal ini berarti bahwa dengan adanya bahasa mampu menyatukan Bangsa Indonesia.
Menyatukan dari Sabang sampai Merauke dengan latar belakang suku, budaya, adat, golongan dan ras yang berbeda-beda. Namun perbedaan itu tidak menjadi halangan karena ada Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa. Persatuan itu ditandai dengan rasa aman, hidup berdampingan dengan segala perbedaan semua itu atas peran Bahasa Indonesia, tanpa Bahasa Indonesia mungkin Negara Indonesia yang berbeda latar belakang, sosial budaya tidak bisa hidup berdampingan, mereka hanya berbaur dalam suatu lingkungan saja. Dengan bahasa pemersatu kehidupan bangsa Indonesia menjadi harmonis, rukun, tentram aman sentausa. d. Sebagai alat perhubungan Selain sebagai alat pemersatu, Bahasa Indonesia dalam kedudukannya juga berfungsi sebagai alat perhubungan. Alat perhubungan ini yang menghubungkan antar daerah yang berbeda. Mereka mampu menjalin kerjasama hidup berdampingan dengan perantara Bahasa Indonesia.
2. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara Kedudukan bahasa Indonesia yang kedua adalah sebagai bahasa resmi/negara; kedudukan ini mempunyai dasar yuridis konstitusional, yakni Bab XV pasal 36 UUD 1945 yang berbunyi “Bahasa negara adalah bahasa Indonesia”. Dalam kedudukannya sebagai bahasa resmi/negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut. Bahasa resmi negara . Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan. Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan. Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu dan teknologi. a. Bahasa resmi kenegaraan Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang pertama berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan. Bahasa yang secara resmi digunakan sebagai bahasa Negara Indonesia. Salah satu pembuktianya yakni pada naskah Proklamasi tahun 1945 yang disusun menggunakan bahasa Indonesia, dan selanjutnya Bahasa Indonesia digunakan disemua lini kegiatan kenegaraan. b. Bahasa pengantar disemua lembaga pendidikikan
Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan baik yang formal maupun yang nonformal. Tujuannya yakni mengaplikasikan bahasa negara dalam penyampaian pendidikan dan mengenalkan bahasa Indonesia dari tingkat pendidikan dasar. Bahasa Indonesia digunakan pada buku teks yang dipakai sebagai pedoman dalam pentransferan ilmu pengetahuan. Sistem pembelajaran dikelas juga megaplikasikan Bahasa Indonesia untuk proses belajar mengajar baik ditingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT). c. Alat penghubung dlam menjalankan roda pemerintahan Bahasa Indonesia memerankan peran penting dalam berjalannya roda pemerintahan. Roda pemerintahan berjalan dengan perantara Bahasa Indonesia, informasi maupun himbauan dan sebagainya diajukan dengan perantara Bahasa Indonesia. pemerintah NTT mengirimkan data dan informasi ke pemerintah dibagian Sumatra menggunakan Bahasa Indonesia. Dalam kata lain Bahasa Indonesia dipakai pada lembaga, instansi pemerintah dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat. d. Alat pengembang kebudayaan dan IPTEK Sebagai pengembang kebudayaan dan IPTEk Bahasa indonesia menjalankan fungsinya dengan baik. Hal ini bisa dilihat dengan berfariasinya latar belakang budaya Indonesia, rasanya tidaklah mungkin dapat mempelajari kebudayaan suku, adat dan budaya lain yang ada di Indonesia. Dengan Bahasa Indonesia kita dapat mengetahui kebudayaan dari orang Jawa, Maluku, Betawi, Sunda, Papua, dll. Begitu juga dengan pengembang IPTEK. dengan bahasa I ndonesia semua warga negara dapat mempelajari perkembangan IPTEk dengan mudah. Dengan perantara Bahasa Indonesia kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dipelajari dan dipahami oleh orang Indonesia.
6. Contoh kondisi Bahasa Indonesia saat ini? Jawaban : Kondisi bahasa Indonesia saat ini yaitu semakin terkikis. Mengapa demikian,karena dapat kita lihat bagaimana penggunaan bahasa oleh muda-mudi saat ini.Sering kita dengar orang berdalih bahwa berbahasa itu yang terpenting adalah lawan berbicara dapat memahami informasi yang kita sampaikan, dan tidak
harus menggunakan bahasa yang baik dan benar sebagaimana yang diatur dalam kamus besar bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting di negara kita, peranan dari bahasa indonesia itu sendiri bersumber dari ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 yang berbunyi “Kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatuan,bahasa Indonesia.” Dan pada undang-undang dasar 1945 tercantum pasal yang menyatakan bahwa “bahasa negara adalah bahasa indonesia”. Selain itu adalah bahasa memang dif ungsikan sebagai pemersatu untuk berbagai suku di Indonesia. Tetapi sayangnya bahasa Indonesia sekarang mulai menyimpang dari tatanan bahasa Indonesia yang baik dan benar karena telah terkontaminasi oleh bahasa asing, sehingga terbentuk suatu bahasa baru, biasanya dalam kalangan anak muda disebut sebagai bahasa “gaul”. Perubahan bahasa Indonesia saat ini,tidak seperti perubahan bahasa Indonesia dahulu yang memang berasal dari kata serapan akibatnya pun yang awalnya fungsi bahasa Indonesia juga sebagai jati diri bangsa, sekarang cuma sebagai ‘yang penting nyambung’ dari setiap komunikasi yang terjadi. Seperti apa yang dikatakan oleh Abdul dan Leonie (2004:11)bahwa “bahasa sering dianggap sebagai produk sosial atau budaya,bahkan merupakan bagian tak terpisahkan dari kebudayaan itu. Sebagai produk sosial atau budaya, tentu bahasa merupakan wadah aspirasi sosial, kegiatan masyarakat.Bahasa bisa dianggap sebagai “cerminan zamannya”.artinya , bahasa itu dalam suatu masa tertentu mewadahi apa yang terjadi dalam masyarakat.Oleh karena itu jika kita tidak ingin kehilangan identitas dan jati diri bangsa kita, hendaknya kita mulai menjaganya dari sekarang, tentunya dengan menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar yang telah ditetapkan.