TUGAS KELOMPOK AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH “CHAPTER 5 : STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AND STATEMENT OF CASH FLOWS”
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4 dengan anggota: No
Nama Mahasiswa
NPM
No. Urut Daftar Hadir
1
Anis Anjala Widyanti
1401170076
2
2
Desi Arining Tyas Utami
1401160263
5
3
Fendy Ardiansyah Alfan
1401170095
8
Muchammad Cholid Muttaqin 1401170126
18
4 5
Tegar Putra Wijayanto
1401170175
31
KELAS 7 - 1 PRODI D-IV AKUNTANSI AKUNTANSI ALIH PROGRAM PROGRAM POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN BULAN BULAN OKTOBER OKTOBER TAHUN TAHUN 2017 2017
Paraf
Tujuan Pembelajaran 1 (oleh : Muchammad Cholid Muttaqin)
Laporan posisi keuangan yang disebut juga dengan balance sheet , melaporkan aktiva, liabilitas, dan ekuitas dari perusahaan. Laporan Laporan keuangan ini memberikan informasi informasi tentang sumber dan jumlah investasi dari perusahaan, kewajiban ke kreditor, dan ekuitas bersih perusahaan. Oleh karena itu laporan keuangan juga berfungsi untuk memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian dari arus kas masa depan. Manfaat Laporan Posisi Keuangan 1. 2. 3. 4.
Mengh Menghitu itung ng ting tingkat kat penge pengemba mbalia lian n Menge Mengeval valuas uasii strukt struktur ur Modal Modal Menaks Menaksir ir risik risiko o dan dan arus arus kas kas masa masa depa depan n Menganalisis likuiditas perusahaan, Kesanggupan Kesanggupan perusahaan perusahaan dalam membayar membayar hutang hutang (Solvency ), ), dan fleksibilitas keuangan.
Keterbatasan -
Sebagian Sebag ian besar besar dari dari akti aktiva va dan hutang hutang dilapo dilaporka rkan n pada pada historical cost. Menilai Menilai dan dan mengest mengestima imasi si dalam dalam menent menentukan ukan besar besaran an dari dari item-item item-item yang dilaporka dilaporkan n di laporan posisi keuangan. Pada laporan laporan posisi posisi keuang keuangan an biasany biasanya a menghilan menghilangka gkan n banyak banyak item-ite item-item m dari nilai nilai keuang keuangan. an. Contohnya pengetahuan dan kemampuan dari pegawai intel untuk mengembangkan chip computer yang baru adalah asset yang sangat penting bagi perusahaan, tetapi karena sulit untuk mengukur nilainya maka hal tersebut tidak diakui dalam laporan keuangan. keuangan.
Tujuan Pembelajaran 2 Klasifikasi Klasifikasi Laporan Posisi Posisi Keuangan (oleh : Muchammad Cholid Muttaqin) Asset : sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Liabilitas : kewajiban perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, peyelesaiannya
diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Ekuitas : hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua liabilitas. Jumlah ekuitas yang
ditampilkan dalam laporan posisi keuangan tergantung pada pengukuran aset dan liabilitas. Biasanya hanya karena faktor kebetulan jumlah ekuitas agregat sama dengan jumlah nilai pasar keseluruhan (aggregate market value) dari saham perusahaan.
Berikut ini subklasifikasi dari beberapa item di atas :
Aset tidak lancar
Aset tidak lancar adalah jenis aset yang diharapkan dapat digunakan selama lebih dari satu tahun. Contohnya investasi jangka panjang, Aset tidak berwujud, Property, Plant, and Equipment. Investasi jangka panjang biasanya berupa empat tipe : 1. 2. 3. 4.
Investasi dalam surat berharga, misalnya obligasi, saham biasa, atau wesel jangka panjang. Investasi pada asset berwujud, misalnya tanah untuk spekulasi. Investasi pada pendanaan khusus, contohnya sinking fund, dana pensiun. Investasi pada non consolidated subsidiaries atau perusahaan asosiasi.
Investasi pada surat berharga baik hutang maupun ekuitas dibagi menjadi tiga yaitu,
Property, Plant, and Equipment adalah harta berwujud jangka panjang yang digunakan untuk aktivitas operasi perusahaan. Yang termasuk dalam kategori ini adalah tanah, bangunan, mesin, perabotan, peralatan, dan wasting resoirces (minerals). Kecuali tanah, perusahaan menyusutkan asset-aset ini. Aset tidak berwujud adalah jenis asset yang tidak mempunyai bentuk fisik dan bukan termasuk instrument keuangan. Contohnya paten, hak cipta, franchises, goodwill, trademarks, tradename, dan customer list . Perusahaan akan mengakui amortisasi untuk asset tidak berwujud yang mempunyai masa waktu terbatas, kecuali untuk goodwill hanya dilakukan impairment. Aset lainnya. Yaitu termasuk beban dibayar dimuka jangka panjang, Non-current receivables, Assets in special funds, Property held for sale, Restricted cash or securities.
Aset Lancar adalah kas dan asset lainnya dari suatu perusahaan yang dapat dikonversi menjadi
kas, dijual, atau dikonsumsi dalam satu tahun atau dalam siklus operasi, yang mana yang lebih panjang. Lima item utama yang ada di asset lancar dan dasar penilaian tertera pada gambar dibawah ini
Persediaan. Untuk menyajikan persediaan dengan benar, perusahaan mengungkapkan dasar dari penilaian, contohnya LOCOM atau net realizable value dan asumsi aliran biaya, contohnya FIFO atau average-cost ). Gambar di bawah ini adalah contoh dari penyajian persediaan dari Acer
Incorporated.
Piutang. salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang
berhutang pada seseorang, suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Biasanya piutang dikelompokan menjadi 3 yaitu piutang dagang, wesel tagih, dan piutang lainnya. Gambar dibawah ini contoh dari pelaporan piutang pada laporan posisi keuangan Reed Elsevier.
Identifikasi Klasifikasi Utama Dari Pernyataan Posisi Keuangan (oleh : Fendy Ardiansyah Alfan) Beban Dibayar Dimuka
Perusahaan mengakui adanya beban dibayar dimuka pada bagian aset lancar jika perusahaan menerima manfaat dalam satu tahun atau dalam siklus operasi (yang mana yang lebih lama). Beban dibayar dimuka termasuk aset lancar karena jika mereka belum dibayar, mereka akan meminta uang tunai dalam tahun depan atau siklus operasi. Perusahaan melaporkan beban dibayar dimuka dengan biaya yang belum digunakan. Investasi Jangka Pendek
Perusahaan harus melaporkan sekuritas perdagangan (baik utang maupun ekuitas) sebagai aset lancar. Ini mengklasifikasikan investasi non-trading individual sebagai arus atau tidak lancar. Semua efek diperdagangkan dilaporkan sebesar nilai wajarnya. Kas
Kas pada umumnya dianggap terdiri dari uang tunai dan gito (uang yang tersedia di lembaga keuangan). Bentuk lain kas adalah investasi sangat likuid yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang. Sebagian besar perusahaan menggunakan akun "Kas dan setara kas," yang menunjukkan bahwa jumlah ini mendekati nilai wajar. Ekuitas
Bagian ekuitas adalah salah satu bagian yang paling sulit untuk disiapkan dan dipahami karena kompleksitas kesepakatan saham preferen dan saham biasa dan berbagai pembatasan terhadap ekuitas peraturan, perjanjian kewajiban, dan dewan direksi. Perusahaan biasanya membagi ekuitas bagian menjadi Modal Saham, Saham Preferen, Laba Ditahan, Penghasilan Komprehensif Lainnya, Saham Treasury dan NCI (Non Controlling Interest ). Untuk saham biasa dan preferen, perusahaan harus mengungkapkan nilai nominal dan jumlah saham yang diotorisasi, diterbitkan dan beredar. Jumlah laba ditahan dapat dibagi antara yang tidak ditentukan penggunaannya (jumlah yang biasanya tersedia untuk distribusi dividen) dan restricted . Perusahaan menunjukkan saham yang dibeli kembali (treasury shares) sebagai pengurangan ekuitas. Contoh akumulasi penghasilan komprehensif lainnya adalah keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas non-trading equity securities. NCI ditunjukkan sebagai item terpisah sebagai bagian dari ekuitas. Ekuitas dalam perusahaan berbeda jauh dari perusahaan dan kemitraan. Kemitraan menunjukkan secara terpisah akun modal mereka dan saldo di akun sementara mereka (akun penarikan). Perusahaan biasanya menggunakan satu akun modal yang menangani semua transaksi ekuitas pemilik. Kewajiban Tidak Lancar
Kewajiban tidak lancar adalah kewajiban yang belum terutang dalam jangka waktu satu tahun atau siklus operasi normal. Perusahaan mengharapkan untuk membayar pada waktu lebih lama. Contohnya adalah utang obligasi, wesel bayar, beberapa jumlah pajak penghasilan tangguhan, kewajiban sewa, dan kewajiban pensiun. Umumnya, kewajiban tidak lancar terdiri dari tiga jenis: 1.
Kewajiban yang timbul dari situasi pendanaan tertentu, seperti penerbitan obligasi, kewajiban sewa jangka panjang, dan wesel bayar jangka panjang.
2.
Kewajiban yang timbul dari operasi biasa perusahaan, seperti kewajiban pensiun dan
3.
kewajiban pajak penghasilan tangguhan. Kewajiban yang bergantung pada kejadian atau tidak terjadinya satu atau lebih kejadian di masa depan seperti garansi layanan atau produk, kewajiban lingkungan, dan restrukturisasi, yang sering disebut sebagai ketentuan.
Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar adalah kewajiban yang diharapkan lunas dalam siklus operasi normal atau satu tahun. Umumnya, kewajiban lancar terdiri dari tiga jenis: 1.
Hutang yang berasal dari perolehan barang dan jasa: hutang dagang, gaji dan upah, hutang pajak penghasilan, dan sebagainya.
2.
Manfaat yang diterima di muka untuk penerimaan barang atau jasa, seperti pendapatan sewa diterima di muka atau pendapatan langganan diterima di muka.
3.
Kewajiban lain yang likuidasi akan terjadi dalam siklus operasi atau satu tahun, seperti obligasi jangka panjang yang harus dibayar pada periode berjalan, kewajiban jangka pendek yang timbul dari pembelian peralatan, atau kewajiban diestimasi, seperti kewajiban garansi
Perusahaan tidak melaporkan kewajiban lancar dengan urutan yang konsisten. Secara umum perusahaan mencantumkan wesel bayar, hutang dagang, atau hutang jangka pendek sebagai akun pertama. Hutang pajak penghasilan atau kewajiban lancar lainnya biasanya dicantumkan terakhir. Kelebihan total aktiva lancar dikurangi jumlah kewajiban lancar disebut sebagai modal kerja (atau kadang-kadang modal kerja bersih). Modal kerja merupakan jumlah bersih dari sumber daya perusahaan yang likuid.
Tujuan pembelajaran 3 (oleh : Fendy Ardiansyah Alfan) Menyiapkan laporan posisi keuangan yang diklasifikasikan menggunakan format report dan account Format Pernyataan Laporan Keuangan
IFRS tidak menspesifikasikan format dalam laporan posisi keuangan. Ada perusahaan yang menuliskan aset tidak lancar setelah aset lancar dan ada yang menuliskan aset lancar setelah aset tidak lancar. Pada umumnya perusahaan menggunakan format account dimana perusahaan mencantumkan aset, menurut bagian, di sisi kiri, dan ekuitas dan kewajiban, menurut bagian, di sisi kanan. Kelemahan utama adalah kebutuhan akan ruang yang cukup luas untuk menyajikan secara berdampingan. Seringkali, formulir akun memerlukan dua halaman. Untuk menghindari kelemahan ini, formulir report mencantumkan bagian satu di atas yang lain, di halaman yang sama. Jarang perusahaan menggunakan format posisi keuangan lainnya. Misalnya, perusahaan terkadang mengurangi kewajiban lancar dari aktiva lancar sampai pada modal kerja. Atau, perusahaan mengurangi semua kewajiban dari semua aset.
Contoh Laporan Keuangan menggunakan format report
Tujuan Pembelajaran 4 (oleh : Tegar Putra Wijayanto) Laporan Arus Kas ( Statement of Cash Flow ) Laporan Arus Kas adalah salah satu laporan keuangan yang menyajikan aliran kas masuk dan kas keluar dari sebuah entitas. Tujuan utama dari laporan arus kas adalah untuk memberikan infromasi
yang relevan tentang penerimaan dan pembayaran kas dari suatu perusahaan selama satu periode. Laporan arus kas memenuhi salah satu tujuan pelaporan keuangan yaitu untuk membantu menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan. Laporan arus kas melaporkan: 1. pengaruh kas dari operasi selama satu periode 2. transaksi investasi 3. transaksi pendanaan, dan 4. kenaikan atau penurunan kas selama satu periode Laporan arus kas memberikan jawaban atas pertanyaan sebagai berikut: a. Dari mana kas berasal selama periode tersebut? b. Berapa kas yang digunakan selama periode tersebut? c. Berapa perubahan saldo kas selama periode tersebut?
Tujuan Pembelajaran 5 (oleh : Tegar Putra Wijayanto) Isi dan Format Laporan Arus Kas
Perusahaan mengklasifikasikan penerimaan dan pembayaran kas selama suatu periode menjadi tiga aktivitas yang berbeda dalam laporan arus kas, yaitu: 1. Aktivitas Operasi (Operating Activities ) meliputi pengaruh kas dari transaksi yang masuk ke dalam penentuan laba bersih. 2. Aktivitas Investasi ( Investing Activities ) meliputi pembuatan dan penagihan pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi (utang dan ekuitas) dan aset tetap. 3. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities ) meliputi pos-pos liabilitas dan ekuitas. Pos tersebut meliputi •
Perolehan sumber daya dari pemilik dan memberikan imbal hasil atas investasi
•
Peminjaman uang dari kreditur dan membayar jumlah yang dipinjam
Format dasar laporan arus kas
Arus kas dari aktivitas operasi
xxxxx
Arus kas dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan
xxxxx xxxxx
Kenaikan (penurunan) netto atas kas
xxxxx
Kas pada awal tahun
xxxxx
Kas pada akhir tahun
xxxxx
Skema aliran kas pada Laporan Arus Kas
*menurut IFRS, pembayaran dividen dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi atau aktivitas pendanaan
Tujuan Pembelajaran 6 (oleh : Tegar Putra Wijayanto) Menyiapkan Laporan Dasar Arus Kas
Sumber informasi untuk menyusun laporan arus kas: •
Laporan posisi keuangan komparatif
•
Laporan laba rugi tahun berjalan
•
Data transaksi yang dipilih
Langkah-langkah mempersiapkan laporan arus kas: 1. Menentukan kas yang diperoleh dari atau digunakan untuk aktivitas operasi. 2. Menentukan kas yang diperoleh dari atau digunakan untuk aktivitas investasi dan pendanaan. 3. Menentukan perubahan (kenaikan atau penurunan) kas selama periode berjalan. 4. Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal tahun. Cara menentukan arus kas untuk aktivitas operasi Mengonversi laba bersih berdasarkan basis akrual menjadi laba bersih berdasarkan basis kas.
Menambah atau mengurangi dari pos-pos dalam laporan laba rugi yang tidak mempengaruhi kas dari laba bersih.
Menganalisis laporan laba rugi tahun berjalan, laporan posisi keuangan komparatif, dan data transaksi yang dipilih.
Contoh penyusunan Laporan Arus Kas yang ssederahana
Data tambahan: Pada bulan Juni 2015 perusahaan membeli tanah sebesar $15.000 Dividen yang dibayar selama tahun berjalan adalah sebesar $14.000 Penyelesaian Laporan Arus Kas Telemarketing Inc. Arus kas dari aktivitas operasi Telemarketing Inc. ♣
Penambahan piutang usaha mencerminkan kenaikan pendapatan nonkas sebesar $41.000.
♣
Penambahan utang usaha mencerminkan kenaikan beban nonkas sebesar $12.000.
Arus kas dari aktivitas investasi Telemarketing Inc.
Pembelian tanah sebesar $15.000. Arus kas dari aktivitas pendanaan Telemarketing Inc. ♥
Penerbitan saham senilai $50.000.
♥
Pembayaran dividen sebesar $14.000.
Dari hasil analisis data tersebut kita dapat menyusun Laporan arus kas sebagai berikut.
Tidak semua aktivitas perusahaan yang signifikan melibatkan kas. Contoh aktivitas nonkas yang signifikan adalah sebagai berikut:
Penerbitan saham biasa untuk membeli aset Konversi obligasi menjadi saham biasa Penerbitan utang untuk membeli aset
Pertukaran aset jangka panjang
Aktivitas-aktivitas tersebut tidak dilaporkan pada laporan arus kas karena tidak mempengaruhi kas. Aktivitas tersebut dilaporkan dalam catatan atas laporan keuangan , yaitu pada Cash Flow Note. Hal ini untuk memenuhi prinsip full disclosure. Contoh penyajian Cash Flow Note:
Tujuan Pembelajaran 7 (Oleh : Anis Anjala Widyanti) Memahami kegunaan dari Laporan Arus Kas
Tanpa kas, perusahaan tidak akan bisa bertahan. Arus kas dari operasi, jika: -
Dalam jumlah yang besar – perusahaan dapat memiliki kas yang cukup dari kegiatan operasionalnya untuk membayar tagihan-tagihan dan keperluannya tanpa perlu melakukan pinjaman.
-
Dalam jumlah yang sedikit atau minus – perusahaan harus melakukan peminjaman atau menerbitkan sekuritas guna membiayai keperluannya.
Likuiditas Keuangan Likuiditas dapat diukur dengan rasio “Current Cash Debt Coverage” yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar current liabilities yang bersumber dari kas kegiatan operasi perusahaan.
Rasio yang mendekati 1:1 berarti baik. Fleksibilitas Keuangan Fleksibilitas dapat diukur dengan rasio “Cash Debt Coverage” yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar liabilitasnya yang bersumber dari kas kegiatan operasi perusahaan, tanpa harus menjual asset yang digunakan dalam operasi perusahaan.
Free Cash Flow
Menggambarkan jumlah discretionary cash flow yang tersedia, yaitu arus kas yang dihasilkan perusahaan di akhir periode keuangan setelah membayar gaji, biaya produksi, tagihan-tagihan, belanja modal dan dividen. Sisa uang ini digunakan perusahaan untuk mengembangkan usahanya.
Tujuan Pembelajaran 8 (oleh : Anis Anjala Widyanti) Menentukan informasi tambahan yang perlu dicatat dalam CALK
IFRS mewajibkan perusahaan untuk melaporkan laporan keuangannya secara lengkap setiap tahun, yang terdiri atas komponen-komponen berupa: 1. Laporan posisi keuangan (Statement of financial position) di tiap akhir periode 2. Laporan laba rugi komprehensif (Statement of comprehensive income) yang dapat berupa: a. Laporan laba rugi komprehensif bentuk tunggal b. Laporan laba rugi komprehensif bentuk terpisah 3. Laporan perubahan modal (Statement of changes in equity) 4. Laporan arus kas (Statement of cash flows), dan 5. Catatan atas Laporan Keuangan, yang terdiri dari ringkasan kebijakan akuntansi yang dipakai perusahaan dan penjelasan lainnya.
CALK terdiri dari 1. Kebijakan akuntansi Kebijakan akuntansi yaitu meliputi prinsip dasar, aturan, dan praktek yang dipakai perusahaan dalam menyiapkan dan menyusun laporan keuangan. Biasanya dicantumkan dalam “Summary of Significant Accounting Policies.” Contoh dari penjelasan kebijakan akuntansi per akun dalam CALK:
2. Penjelasan lainnya IFRS mewajibkan perusahaan untuk melakukan pengungkapan secara khusus. Contohnya: a. Akun Property, Plant, dan Equipment dijelaskan lebih detil dan dipisahkan ke beberapa item seperti: o Land o
Buildings
o
Mesin
o
Kendaraan, dll.
b. Akun piutang dijelaskan lebih rinci dan dipisahkan ke beberapa item seperti o
Piutang dagang Piutang dari pihak-pihak terkait
o
Pembayaran di muka, dll
o
Berikut adalah contoh dari analisis jatuh tempo dari piutang dagang
c.
Persediaan dijelaskan lebih detil dan dipisahkan menjadi beberapa item seperti o
Merchandise
o
Production supplies
o
Work in process
o
Finished goods
d. Ketentuan-ketentuan lainnya seperti ketentuan imbalan kerja, liabilitas dll.
Tujuan Pembelajaran 9 (oleh : Desi Arining Tyas Utami) Teknik Penyajian Laporan Keuangan
Perusahaan pada umumnya akan menyajikan selengkap mungkin pengaruh berbagai ketidakpastian kondisi keuangan, metode penilaian aset dan kewajiban, serta kontrak dan kesepakatan yang perusahaan buat. Untuk itu, informasi pelengkap tersebut disajikan dalam bentuk penjelasan sisipan ( parenthesis explanation), referensi silang (cross-reference), dan item-kontra (contra items). Penjelasan Sisipan (Parenthesis Explanation)
Perusahaan biasanya menggunakan penjelasan sisipan ini dibandingkan dengan catatan, karena ini ditambahkan pada badan laporan keuangan sehingga tidak mudah diabaikan. Referensi Silang (Cross-Reference) Dan Item-Kontra (Contra Items)
Referensi silang menunjukan penjelasan antar akun yang saling mempengaruhi langsung antara aset dan kewajiban, seperti pada ilustrasi di atas. Selain itu, penjelasan tambahan lain adalah dengan membuat akun kontra atau akun tambahan ( adjunct account s). Akun kontra dapat mengurangi baik akun aset, kewajiban, atau ekuitas. Misalnya Akumulasi Penyusutan dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih. Dengan menggunakan akun Akumulasi Depresiasi, misalnya pembaca pernyataan tersebut dapat melihat biaya asli aset serta penyusutan sampai saat ini. Akun tambahan, di sisi lain, meningkatkan akun aset, kewajiban, atau ekuitas. Contohnya adalah Penyesuaian Nilai Wajar (Fair Value Adjustment ), yang jika ditambahkan ke akun Investasi Ekuitas yang Tidak Diperdagangkan (Non-trading Equity Investment ), menggambarkan total aset investasi perusahaan. Pedoman Lain-Lain Offsetting
IAS no.1 menyatakan bahwa Aset, kewajiban, pendapatan dan beban harus dilaporkan secara terpisah agar pengguna dapat memahami transaksi dan kejadian secara tepat pada perusahaan. Dibenarkan bagi perusahaan untuk mengukur aset setelah dikurangi dengan penyisihan, seperti penyisihan piutang tak tertagih atau persediaan setelah dikurangi penurunan nilai. Dalam kasus ini, perusahaan hanya melaporkan nilai yang sesuai dan tidak dianggap offsetting. Konsistensi Karakteristik kualitatif laporan keuangan diantaranya adalah dapat diperbandingkan. Untuk memenuhi karakteristik tersebut, perusahaan harus memakai prinsip dan metode yang konsisten pada satu periode dengan periode berikutnya. Kebijakan akuntansi harus diterapkan secara konsisten untuk transaksi dan kejadian serupa kecuali IFRS menentukan berbeda.
Pengungkapan Wajar (Fair Presentation) Pengungkapan transaksi dan kejadian menggunakan kriteria definisi dan pengakuan dalam Kerangka Konseptual. Pengungkapan yang tepat sesuai IFRS menghasilkan penyajian wajar dalam laporan keuangan.
Tujuan Pembelajaran 10 (oleh : Desi Arining Tyas Utami) Rasio Laporan Keuangan
Rasio laporan keuangan dimanfaatkan oleh para pihak untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Analisis rasio dilakukan dengan membandingkan item tertentu dengan item lainnya yang dituangkan dalam persentase, rate maupun proporsi.
Terdapat 4 macam tipe rasio, sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas (liquidity ratios). Mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo.
2. Rasio aktivitas (activity ratios). Mengukur efektivitas perusahaan dalam mengelola asetnya. 3. Rasio profitabilitas ( profitability ratios). Mengukur tingkat kesuksesan (atau kegagalan) perusahaan/divisi dalam satu periode 4. Rasio perlindungan (coverage ratios). Mengukur derajat perlindungan perusahaan terhadap investor dan kreditor jangka panjang.
Case Studi (oleh: Desi Arining Tyas Utami) Laporan Keuangan PT ADHI KARYA PERSERO (Tbk) s.d. Triwulan II 2017
Pencapaian kinerja ADHI hingga Juni 2017 mencapai laba bersih sebesar Rp131,3 miliar, meningkat 136,4% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp55,5 miliar. Peningkatan laba bersih tersebut didukung dari perolehan pendapatan usaha di Juni 2017 sebesar Rp5,2 triliun, meningkat 65,6% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp3,1 triliun dan peningkatan laba kotor sebesar Rp598 miliar, meningkat 123,4% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp267 miliar. Pendapatan usaha ADHI sebesar Rp5,2 triliun masih didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 61,4%, diikuti oleh Light Rail Transit (LRT) 27,9% Energi (EPC) sebesar 4,7%, Properti 4,2%, dan Industri 1,8%. Hingga Bulan Juni 2017, ADHI yang tahun 2016 berhasil meraih penghargaan Indonesia Good Corporate Governance Award sektor Konstruksi, mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp25,4 triliun (termasuk perolehan kontrak baru dari LRT Jabodebek Fase I diluar PPN sebesar Rp19,7 triliun). Realisasi perolehan kontrak baru di bulan Juni 2017 antara lain: Green Park Cilegon (Rp185,0 miliar) dan Apartement Loftvilles City 2 (Rp118,0 miliar). Untuk penyajian item laporan keuangan, berikut beberapa catatan: Persediaan diukur dengan metode FIFO dan berdasarkan penelaahan terhadap kondisi persediaan tidak diperlukan penyisihan atas penurunan nilai persediaan. Adhi menggunakan metode straight-line dalam pengukuran depresiasi atas aset tetap berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis sesuai jenis aset tetap. Pada akhir tahun buku pelaporan, Adhi melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis aset, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis. Investasi pada saham diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan penelahaan, piutang usaha tertentu mengalami penurunan nilai. Untuk itu, telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan kebijakan akuntansi Adhi. Penghapusan atas cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha terdiri dari penghapusan piutang PT Jakarta Monorail sebesar Rp26.693.761.000 yang direklasifikasi ke aset lain-lain berdasarkan keputusan pengadilan no 296/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel tanggal 22 Oktober 2012 dan pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai piutang PT Anugrah Lingkar Selatan dan Pemerintah Provinsi Riau masing-masing sebesar Rp152.022.381 dan Rp6.183.802.836. Pendapatan Adhi diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Adhi mempunyai kriteria spesifik dalam pengakuan pendapatan, misalnya pendapatan dari jasa konstruksi diakui dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan (metode persentase penyelesaian). Persentase penyelesaian konstruksi ditetapkan berdasarkan survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan. Contoh lain adalah Pendapatan dari penjualan real estate diakui berdasarkan PSAK No. 44 “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate”.
R-1/079.AGA-S/4.1/2011
PT ADHI KARYA (Persero) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
PT ADHI KARYA (Persero) Tbk AND SUBSIDIARIES
THE INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Pada tanggal 30 Juni 2017 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes
As of June 30, 2017 (Unaudited) and December 31, 2016 (Audited) (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated 30 J un i 2017/ June 30, 2017
31 De se m be r 2016/ December 31, 2016 ASSETS
ASET Aset La ncar Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Berelasi
3b, 4 3c, 5 3u
4,340,496,162,633
3,364,910,489,288
(Setelah dikurangi penyisihan
(Net off allowance for
kerugian penurunan nilai
Rp20.844.269.866 and Rp19.468.104.044 as of
per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 )
1 ,1 62 ,2 93 ,9 52 ,5 28
9 64 ,2 21 ,3 04 ,2 60
(Setelah dikurangi penyisihan
(Net off allowance for
kerugian penurunan nilai
Rp205.038.465.891 and Rp202.226.821.993,
per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 )
3c,3d, 6 3u
1,991,294,941,707
1,942,776,685,070
627,141,770,456
672,807,468,546
(Setelah dikurangi penyisihan
Rp22.927.869.615 and Rp22.283.348.300 as of
30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016)
4 16 ,9 70,19 8,25 5
3 91 ,2 23,3 39 ,4 68
June 30, 2017 and December 31, 2016)
Gross Amount Due from Customers Related Parties
3c, 3e, 7 3u
(Setelah dikurangi penyisihan
(Net off allowance for
kerugian penurunan nilai
impairment losses
Rp6.488.106.400 dan Rp6.488.106.400,
Rp6.488.106.400 and Rp6.488.106.400 as of
1,970,231,712,315
30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016)
2,015,041,787,532
June 30, 2017 and December 31, 2016)
Third Parties
Pihak Ketiga (Setelah dikurangi penyisihan
(Net off allowance for
kerugian penurunan nilai
impairment losses
Rp94.788.475.192 dan Rp94.788.475.192 per
Rp94.788.475.192 and Rp94.788.475.192 as of
30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016)
3g, 8, 3i, 9 3f, 3h, 10 3v, 11a 13
3c, 14 3i, 12b 3j, 15 3m, 16
5,107,043,691,196 2,301,844,114,090 219,309,830,062 327,586,771,221 755,580,314,558 112,594,136,088 19,332,387,595,109
3,816,014,835,442 2,276,457,866,550 192,951,529,361 338,921,423,028 751,956,201,422 108,125,145,101 16,835,408,075,068
18,794,460,612 1,161,467,709,227 375,053,372,568
20,960,345,041 744,015,538,151 336,214,193,003
(Setelah dikurangi akumulasi
June 30, 2017 and December 31, 2016)
Inventories Advance Payments Prepaid Expenses Prepaid Taxes Other Current Assets Total Current As sets
Noncurrent Assets Other Long-Term Receivables Real Estate Assets Investment in Joint Ventures Investment Properties (Net off accumulated
penyusutan Rp35.005.265.744 dan
depreciation Rp35,005,265,744 and
Rp33.989.736.320, per 30 Juni 2017
Rp33,989,736,320 as of June 30, 2017
dan 31 Desember 2016)
3 50 ,7 64,13 9,05 6
3 54 ,5 41,8 96 ,7 08
and December 31, 2016)
Fixed Assets
Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi
(Net off accumulated
penyusutan Rp242.074.170.653 dan
depreciation Rp242,074,170,653 and
Rp203.860.655.610 per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016)
Retention Receivables Related Parties Third Parties impairment losses
Rp22.927.869.615 dan Rp22.283.348.300,
Investasi Jangka Panjang Lainnya Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar
June 30, 2017 and 31 December 2016)
(Net off allowance for
kerugian penurunan nilai
Aset Tidak Lanca r Piutang Lain-lain Jangka Panjang Aset Real Estat Investasi pada Ventura Bersama Properti Investasi
impairment losses
Rp205.038.465.981 dan Rp202.226.821.993,
Persediaan Uang Muka Biaya Dibayar di Muka Pajak Dibayar di Muka Aset Lancar Lainnya Jumlah Aset Lancar
June 30, 2017 and December 31, 2016)
Third Parties
Pihak Ketiga
Tagihan Bruto Pemberi Kerja Pihak Berelasi
impairment loss
Rp20.844.269.866 dan Rp20.844.269.866,
Piutang Retensi Pihak Berelasi Pihak Ketiga
Current Assets Cash and Cash Equivalents Trade Receivables Related Parties
Rp203,860,655,610 as of June 30, 2017
3k, 1 7 3c, 3l, 18 19
JUMLAH ASET
and 31 December 2016)
1,421,505,645,694 9,241,594,677 392,243,274,092 3,729,070,195,927
1,459,815,811,733 9,728,937,291 334,751,162,284 3,260,027,884,211
Other Long - Term Investment Other Assets Total Noncurrent Ass ets
23,061,457,791,036
20,095,435,959,279
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements are integral part of these financial statements
1
R-1/079.AGA-S/4.1/2011
PT ADHI KARYA (Persero) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
PT ADHI KARYA (Persero) Tbk AND SUBSIDIARIES
THE INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Pada tanggal 30 Juni 2017 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
As of June 30, 2017 (Unaudited) and December 31, 2016 (Audited) (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Catatan/ Notes
30 Ju ni 2017/ June 30, 2017
31 De se m be r 2016/ December 31, 2016 LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS J ANGKA PENDEK Utang Usaha Pihak Berelas i Pihak Ketiga Utang Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Utang Pajak Uang Muka Pemberi Kerja Pendapatan Diterima di Muka Beban Akrual
3c, 20 3u
CURRENT LIABILITIES Trade Payables Related Parties Third Parties Bank Loans and Other Financial Institution Taxes Payable Advance s Receip ts Unearned Revenues Accrued Expe nses Bond Payables
113,543,024,152 7,744,052,371,340
352,296,853,000 8,020,404,222,280
21 3v, 11b 22 23 24
3,171,665,768,001 531,115,879,476 713,092,613,749 30,744,008,875 361,524,497,954
2,344,158,690,960 387,638,614,371 731,705,536,299 45,586,747,673 351,922,306,484
Utang Obligasi Utang Retens i
3o, 27 3q, 25
-262,863,723,343
374,855,721,333 231,650,014,691
Utang Sukuk Liabilitas Jangka Pendek Lainnya Jumlah Liabilitas Jangk a Pendek
3p, 30 26
-87,088,998,322 13,015,690,885,213
125,000,000,000 79,150,840,023 13,044,369,547,114
3v, 11d 25 22
19,073,405,641 10,926,383,573 64,327,113,044
19,073,405,641 9,835,252,983 80,215,745,439
Deferred Tax Liailities Retention Payables Advance s Receip ts
21
416,929,000,000
428,929,000,000
Bank Loans and Other Financial Institution
3,864,254,557,647 44,373,288 71,055,088,176 125,000,000,000 4,571,609,921,369
874,095,288,938 82,668,090 71,055,088,176 125,000,000,000 1,608,286,449,267
Bond Payables Other Payable s Liab ilities for Employment Benefits Sukuk Payables
17,587,300,806,582
14,652,655,996,381
TOTAL LIA BILITIES
Utang Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Utang Obligasi Utang Lain-lain Liabilitas Imbalan Kerja Utang Sukuk
3o, 27 28 3w, 29 30
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS
350,002,361,057
EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - Nilai Nom inal Rp 100 per Saham Modal Dasar - 5.440.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Dise tor Penuh - 3.560.849.376 Saham Tambahan Modal Dis etor
Total Non Current Liabilities
EQUITY Equity Attributab le to Owners of the Parent Company Capital Stock - Rp 100 par Value per Share Authoriz ed Cap ital - 5.440.000.00 0 Shares Subscribed and Paid Up Capital
31 32
3 56 ,0 84 ,9 37 ,6 00 2,588,834,418,817
3 56 ,0 84 ,9 37 ,6 00 2,588,834,418,817
Selisih Transaksi dengan
- 3.560.849.376 Shares Additiona l Paid in Cap ital Difference in Transaction with
Pihak Non Pengendali Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya
34 33
Komponen Ekuitas Lainn ya Selisih Penjabaran
34
Mata Uang Asing Kerugian Aktuarial Atas Program Imbal Pasti Surplus Revaluasi Tanah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
Sukuk Payables Other Current Liabilities Total Current Liabilities NON CURRENT LIABLITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas Pajak Tangguhan Utang Retens i Uang Muka Pemberi Kerja
Retention Payables
35
JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3,117,842,245
3,117,842,245
1,808,381,348,947 253,341,945,400
1,808,381,348,947 216,064,887,564
Non Controling Interest Retained Earnings Approp riated Unappropriated Other Components of Equity Difference in Foreign Currency Translation Actuarial Lo ss of Defined Benefits Plan Surplus on Revaluation of Land
--
2,388,664,810
(6,689,006,767) 465,072,871,745
(6,689,006,767) 465,072,871,745
5,468,144,357,986
5,433,255,964,961
6,012,626,467 5,474,156,984,454
9,523,997,937 5,442,779,962,898
Non Controlling Interest
23,061,457,791,036
20,095,435,959,279
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Equity Attr ibutable to Owners of the Parent
TOTAL EQUITY
The accompanying notes to financial statements are integral part of these financial statements
2
R-1/079.AGA-S/4.1/2011
PT ADHI KARYA (Persero)Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
PT ADHI KARYA (Persero) Tbk AND SUBSIDIARIES THE CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk Periode 6 (enam) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For the 6 (six) Months Periods Ended June 30, 2017 and 2016 (Unaudited) (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30 Ju ni 2017/
30 Ju ni 2016/
June 30, 2017
June 30, 2016
Rp
Rp
CASH FLOWS FR OMOPERATING ACTIVI TIES
ARUS KAS DARI AKT IVIT AS OP ERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Penerimaan Bunga
Penerimaan Restitusi Pajak
Total Penerimaan
Pembayaran Kepada Pemasok dan Beban lainnya
Pembayaran Kepada Karyawan
Pembayaran Beban Pinjaman
Pembayaran Pajak Penghasilan
(153,469,283,505)
(87,555,774,335)
Income Tax Paid
Total Pengeluaran
(6,627,012,487,452)
(5,013,147,693,369)
Total Cash Payments
Aru s Kas Neto Digu nakan untuk Aktiv itas Op erasi
(2,212,868,878,487)
(1,734,281,086,965)
ARUS KAS DARI AKT IVIT AS INVEST ASI Hasil Penjualan Aset Tetap
-
1,055,960,000
Proceeds from Asets Divestation
Pelepasan (Penempatan) Investasi Jangka Panjang
-
14,700,000,000
Disposal (Placement) of Others Long Term Investment
Perolehan Aset Tetap
(24,003,582,218)
(159,011,181,616)
(24,003,582,218)
(143,255,221,616)
Penerimaan Pinjaman Bank dan Obligasi
5,049,310,624,417
2,385,712,500,000
Pembayaran Pinjaman Bank dan Obligasi
(1,743,500,000,000)
(1,377,276,234,257)
Payment f or Bank Loans and Bonds
Penambahan (Pembayaran) Utang Pembelian Kendaraan
682,028,569
(1,093,775,258)
Addition (Payment)of Vehicle Purchase Debt
Aru s Kas Neto Digu nakan untuk Aktiv itas In vestasi
4,099,271,695,647 48,918,384,072
2,954,790,291,346 88,591,060,101
Cash Receipts from Customers Received from Interest
265,953,529,247
235,485,254,958
Received from Tax Refunds
4,414,143,608,966
3,278,866,606,405
Total Cash Receipts
(6,162,664,883,074)
(4,698,763,847,684)
Payment to Suppliers and Other Expenses
(120,668,388,339)
(93,013,497,691)
Payment to Employees
(190,209,932,535)
(133,814,573,659)
Payment for Loans Expenses
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIE S
Acquisition of Fixed Assets
Net Cash Flow Use in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVI TIES
ARUS KAS DARI AKT IVIT AS PENDANAAN
Pembayaran Dividen
Net Cash Flow Use in Operating Activities
(94,034,518,936)
(93,385,904,460)
Received from Bank Loans and Bonds
Payment of Dividen
Aru s Kas Neto Diper oleh d ari A ktiv itas Pendanaan
3,212,458,134,049
913,956,586,025
Kenaikan (Penurunan)Neto Kas dan Setara Kas
975,585,673,345
(963,579,722,555)
NetCash Flow Provided by Financing Activities Net Increase (Decrease)of Cash and Cash E quivalents
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
3,364,910,489,288
4,317,347,903,384
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGI NNING OF YE AR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
4,340,496,162,633
3,353,768,180,829
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD
Kas
161,989,422,637
100,777,423,976
Cash on Hand
Bank
1,828,506,739,997
377,990,756,853
Cash in Banks
Deposito Berjangka
2,350,000,000,000
2,875,000,000,000
Time Deposits
4,340,496,162,633
3,353,768,180,829
Cash and Cash Equivalents consis t of:
Saldo Kas dan Setara Kas terdiri dari:
Jumlah
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/July 27, 2017
Total
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
5
paraf:
Contoh Soal Bahas (oleh : Desi Arining Tyas Utami)
1. Berikut ini adalah neraca percobaan perusahaan Dedi Corp. per 31 Desember 2016
Buatlah laporan posisi keuangan per 31 Desember 2016 (abaikan pajak penghasilan) Perhitungan net income :
Sales Investment revenue COGS Selling expense A dmi ni strati ve e xpe nse Interest expense Net income
7.900.000 63.000 (4.800.000) (2.000.000) ( 900.000) (211.000) 52.000
Perhitungan laba ditahan (retained earning)
Beginning retained earnings Net income Ending re tai ne d e arnings
78.000 52.000 130.000
Dedi Corp. Statement of Financial Position December 31, 2016 ASSETS Non-current assets Long term investment Investment in bonds Investment in shares Total long term investments
299.000 277.000 576.000
Property, plant, and equipment Land Buildings Accumulated depreciation-buildings Equipments Accumulated depreciation-equipment Total property, plant, equipment
260.000 1.040.000 352.000 600.000 60.000
688.000 540.000 1.488.000
Intangible assets Franchise Patent Total intagible assets
160.000 195.000 355.000
Total non-current assets
Current assets Inventory Account receivable Allowance for doubtful account Trading securities Cash
2.419.000
597.000 435.000 25.000
410.000 153.000 197.000
Total current assets TOTAL ASSETS
1.357.000 3.776.000
EQUITY AND LIABILITIES Equity Share Capital – ordinary (€5 par) Retained earnings Acc. other comprehensive income Less: treasury shares
1.000.000 130.000 80.000 191.000
Total Equity
Non-current liabilities Bonds payable Notes payable (long-term) Pension liabilities Total non-current liabilities Current liabilities Notes payable Accounts payable Dividens payable Accrued liabilities Total current liabilities Total liabilities TOTAL EQUITY AND LIABILITIES
1.019.000
1.000.000 900.000 80.000 1.980.000
90.000 455.000 136.000 96.000 777.000 2.757.000 3.776.000
2. Laporan posisi keuangan komparatif Santoso Inc. adalah sebagai berikut
Laba bersih tahun 2015 sebesar $34.000 dan dividen yang dibayarkan adalah $13.000. Perusahaan membeli peralatan baru, dan tidak ada penjualan aset. Susunlah laporan arus kas Santoso Inc. Santoso Inc. Statement of Cash Flows For the year ended December 31, 2015 Cash flows from operating activities Net income Adjustments to reconcile net income to net cash provided by operating activities Depreciation expense Increase in accounts receivable Increase in accounts payable Net cash provided by operating activities
34.000
6.000 (3.000) 5.000
Cash flows from investing activities Purchasing equipment Cash flows from financing activities Issuance common stock Payment of cash dividends Net cash provided by financing activities Net increase in cash Cash at the beginning year Cash at the end of year
8.000 42.000
(17.000)
20.000 (13.000) 7.000 32.000 13.000 45.000