Strategic Control of PT Semen Baturaja Management Control System Task Lecturer: Dra. Yasmin Umar Assegaf , MM., Ak.
HERMIN ARIFIANTI F0307055 SMESTER 4th
ACCOUNTING DEPARTMENT OF ECONOMY FACULTY SEBELAS MARET UNIVERSITY SURAKARTA MAY 2009
PENDAHULUAN
1. Tuju Tujuan an Penu Penuli lisa san n Adapun un tujua tujuan n penul penulisa isan n paper ini ini adal adalah ah untu untuk k meng mengan anal alis isis is,, meni menila laii dan dan a. Adap mengev mengevalua aluasi si sistem sistem pengenda pengendalian lian manaje manajemen men yang ditera diterapkan pkan pada pada PT. Semen Semen Baturaja Baturaja dan pengaruhnya pengaruhnya terhadap terhadap operasional operasional organisasi serta kemampuannya kemampuannya untuk bersaing. bersaing. Untuk mengana menganalis lisis is bahwa bahwa inform informasi asi yang dihasil dihasilkan kan oleh oleh sistem sistem pengenda pengendalia lian n b. Untuk manajemen produksi selama ini mampu menjadi alat bantu manajemen manajemen dalam upaya pencapaian pencapaian tujuan tujuan perusahaan perusahaan PT. PT. Semen Baturaja. Baturaja.
2. Latar atar Belak elakan ang g
Perusa Perusahaan haan harus harus terus-m terus-mene enerus rus memanta memantau u peruba perubahan han yang terjadi terjadi di lingkung lingkungan. an. Kesiap Kesiapan an dan kemauan kemauan perusa perusahaan haan mengikut mengikutii perkem perkembang bangan an dunia dunia usaha usaha akan akan membuat membuat perusahaan perusahaan selalu selalu siap untuk untuk bersaing bersaing dan berkembang. berkembang. Perkembang Perkembangan an ini harus diikuti dengan dengan perkembangan perkembangan manajemen manajemen sebab manajemen manajemen yang baik akan membantu membantu perusahaan perusahaan meraih meraih tujuannya.
Peru Perusa saha haan an yang yang besa besarr
dan dan
komp komple leks ks menu menunt ntut ut orga organi nisa sasi si memi memili liki ki pusa pusatt
pertanggungjaw pertanggungjawaban aban yang akan akan melaksakan melaksakan kegiatan, kegiatan, mengawasi mengawasi dan mengevaluas mengevaluasii kinerjanya kinerjanya agar dapat dapat dicapai dicapai hasil yang maksim maksimal al sesuai sesuai dengan dengan tujuan tujuan umum umum perusa perusahaan haan.. Dengan Dengan demikian demikian kegiatan manajemen manajemen akan semakin semakin kompleks kompleks pula. Kegiatan ini antara lain adalah
perencanaan dan pengendalian. Secara singkat proses ini terdiri dari mengukur dan mengevaluasi hasil aktual dengan rencana kerja dan mengambil tindakan korektif apabila dipandang perlu. Kemudian proses ini diimplementasikan melalui sistem pengendalian manajemen. Sistem yang digunakan oleh manajemen untuk mengendalikan aktivitas suatu organisasi disebut sistem pengendalian manajemen.
Pengendalian manajemen adalah proses dimana seorang manajer mempengaruhi anggota
lainnya dalam
organisasi untuk
melaksanakan strategi organisasi,
dimana
pengendalian manajemen ini difasilitasi oleh suatu sistem formal yang merupakan siklus aktivitas terus berulang. (Anthony & Govindarajan, 2002: 18).
3. Manfaat penulisan Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: a. Dapat mengetahui kekurangan maupun kelebihan suatu sistem pengendalian manajemen suatu perusahaan. b. Dapat menjadi acuan bagi peneliti-peneliti yang mengambil fokus sistem pengendalian manajemen perusahaan. c. Dapat memberikan gambaran bagi para mahasiswa tentang sistem pengendalian suatu perusahaan.
4. Sistematika Penulisan
Di dalam penulisan paper ini, penulis menggunakan sistematika penulisan analisis dan pembahasan mengenai sejarah singkat PT Semen Baturaja, strategi perusahaan, struktur organisasi, strategi perencanaan dan penganggaran, pelaporan dan analisis perusahaan, pengukuran kinerja perusahaan, dan kompensasi manajemen perusahaan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT Semen Baturaja (Persero) berdiri pada tanggal 14 November 1974, dengan akte notaris Jony Frederick Berthol Tumbelaka Sinjal No. 34, dengan pemegang saham PT Semen Padang (55 %) dan PT Semen Gresik (45 %). Pada tahun 1978 pemerintah memberikan penyertaan modal yang merubah status hukum perusahaan menjadi PT (Persero) dengan susunan modal Pemerintah RI (88 %), PT Semen Gresik (Persero) (7 %), dan PT Semen Padang (Persero) (5 %). Pada tahun 1991 berdasarkan PP Nomor 3 tahun 1991, susunan modal PT Semen Baturaja berubah menjadi 100 % milik Pemerintah RI dengan mengambil alih saham - saham yang semula dimiliki oleh PT Semen Gresik dan PT Semen Padang.
Studi kelayakan pendirian pabrik Semen Baturaja dimulai pada tahun 1974 dan pembangunan secara fisik pada tahun 1978 di tiga lokasi, yaitu:
1.
BATURAJA, tempat penambangan bahan mentah dan pabrik pengolahan sampai bahan setengah jadi berupa terak/ klinker.
2.
PALEMBANG,
pabrik
penggilingan
terak
menjadi
semen
dan
sekaligus
pengantongan. 3.
PANJANG, pabrik penggilingan terak menjadi semen dan pengantongan serta pabrik pembuatan kantong semen.
Pembangunan fisik pabrik selesai akhir tahun 1980, diresmikan pengoperasiannya tanggal 29 April 1981, dan selanjutanya pabrik dinyatakan beroperasi secara komersil mulai tanggal 1 Juni 1981. Pada tahun 1992 s/d akhir Maret 1994 dilaksanakan Proyek Optimalisasi I (OPT I) yang merupakan proyek rehabilitasi untuk pencapaian kapasitas terpasang 500.000 ton terak / tahun dan hasilnya dapat melampaui rencana yaitu 550.000 ton ekuivalen semen pertahun sekaligus dipersiapkan untuk menggandakan kapasitasnya.
Sebagai tindak lanjut proyek OPT I, pada tahun 1996, PT Semen Baturaja (Persero) melaksanakan Proyek Optimalisasi II (OPT II) untuk meningkatkan kapasitas menjadi 1.250.000 ton semen / tahun. Proyek ini selesai tahun 2001, mulai memproduksi semen ada tahun 2002 sebanyak 663.399 ton dan terus meningkat hingga tahun 2007 menjadi 1.015.000 ton. Semen Baturaja memproduksi Semen Portland jenis I menurut Standard Nasional SNI No 15 -2049-1994. Semen Portland Tipe I dikenal pula sebagai ordinary Portland Cement (OPC), merupakan semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk konstruksi umum, seperti konstruksi bangunan yang tidak memerlukan persyaratan khusus, antara lain : bangunan, perumahan, gedung-gedung bertingkat, jembatan, landasan pacu dan jalan raya.
Agar
mutu
semen
senantiasa
konstan
memenuhi
standar
hasilnya,
secara
berkesinambungan diteliti dan dimonitor secara konsisten di laboratorium PT. Semen Baturaja (Persero) dengan menggunakan X - Ray Analyzer dan komputer (QCX - System) juga
dilaboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Barang Teknik Bandung. Sejak Tahun 1997 PT. Semen Baturaja (Persero) telah memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen ISO 9002 untuk menjamin konsistensi mutu produk. Terakhir PT. Semen Baturaja (Persero) memperoleh Sertifikat ISO 9001 – 2000.
2.
Overview
Sistem Pengendalian Manajemen
Proses pengendalian manajemen adalah kegiatan yang digunakan oleh seluruh manajemen untuk menjamin bahwa anggota organisasi bawahan yang disupervisi akan mengimplementasikan strategi yang ditetapkan. Anthony dan Govindarajan dalam bukunya Management Control System memberikan definisi sebagai berikut: “Management control system is the process by which managers influence other members of the organization to implement the organization’s strategies.”
TAMPILAN 1
Implementation Mechanism Managem ent Control
Strate gy
Human Resource Managem ent
Organizati on structure
Performa nce
Culture
Untuk memahami suatu sistem pengendalian manajemen dibutuhkan suatu pengetahuan tentang lingkungan pengendalian manajemen dalam suatu organisasi dan proses pengendalian
manajemen. Menurut
Anthony dan Govindarajan (2002: 15-16), lingkungan pengendalian
menggambarkan tentang lingkungan dan pengendalian manajemen tersebut berlangsung atau lingkungan dimana sistem itu berada, yaitu meliputi karakteristik organisasi yang mempengaruhi proses pengendalian manajemen, dengan fokus utama pada perilaku individu dalam organisasi dan penugasan tanggung jawab keuangan kepada sub unit organisasi yang berbeda (pusat pertanggungjawaban).
Karakteristik organisasi dapat berupa struktur organisasi atau keselarasan tujuan ( goal congruence). Sedangkan proses pengendalian manajemen meliputi aktivitas berikut; (1) pemilihan program, (2) penganggaran, (3) operasi dan pengukuran, dan (4) pelaporan dan analisa. Masingmasing aktivitas berjalan dalam suatu siklus yang tetap dan secara bersama mereka merupakan suatu rangkaian tertutup.
3. Sasaran Dan Strategi Perusahaan
a.
Sasaran: Memproduksi semen 1.000.000 ton dan terak 950.000 ton, meningkatkan kualitas produk, melaksanakan Cost Reduction Program (CRP) secara konsisten, menerapkan strategi pemasaran yang mampu meningkatkan volume dan hasil penjualan 1.000.000 ton, nilai Rp.579 milyar.
b.
Strategi : Optimalisasi kapasitas produksi peningkatan efektifitas distribusi semen 3 pabrik dan meningkatkan produktifitas SDM Peningkatkan pelaksanaan GCG.
Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
A. Visi Perusahaan:
“PT.SEMEN BATURAJA (PERSERO) menjadi produsen semen yang efisien, mempunyai daya saing dan tumbuh.”
B. Misi Perusahaan
1. Memaksimalkan laba dan memberikan kontribusi berupa pajak kepada negara dan deviden kepada pemegang saham dengan memproduksi dan memasarkan Semen Portland type – I dan semen type lain yang memenuhi Standart Nasional Indonesia (SNI) dengan menerapkan Sistem Manajemen Semen Baturaja yang berpedoman pada SMM ISO 9001 : 2000,SM K-3 dan SML 14001-2004. 2. Menjaga kontinuitas dan stabilitas pasokan semen dalam negeri khususnya di Sumatera Bagian Selatan. 3. Ikut berpartipasi dalam pengembangan perekonomian daerah dan pembinaan usaha kecil/menegah dan koperasi di daerah operasinya.
C. Tujuan Perusahaan
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan didirikan dengan maksud dan tujuan untuk turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan di nasional pada umumnya, serta pembangunan di bidang industri persemenan dan idustri kimia dasar lainya pada khususnya dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas antara lain menciptakan profit dan memberikan keuntungan kepada pemegang saham.
4. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi PT. Semen Baturaja saat ini terdiri dari beberapa level tingkatan, yaitu Direksi, Biro, Bagian, Seksi, Regu dan Pelaksana. Saat ini untuk jajaran Direksi PT. Semen Baturaja terdiri dari 4 (empat) orang. Dimana tiap-tiap Direktur membawahi satu atau lebih Departemen. Direktur utama membawahi semua Direktur yang lain. Selain membawahi para Direksi lainnya, Direktur utama juga membawahi secara langsung Departemen SPI dan Sekretaris Perusahaan.
1.5.1 Unit-Unit Kerja
Sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi rasa tanggung jawab dan sebagai wujud dari keinginan untuk mencapai tujuan sebagai perusahaan besar maka PT.Semen Baturaja Palembang membagi tugas pada setiap unit-unit kerja yang ada sesuai dengan jabatannya masing-masing dengan tujuan agar mencapai kerja sama yang baik antar unit-unit kerja. Adapun tugas dari setiap unit kerja ini berdasarkan strukutur organisasi yang telah dibuat, yaitu sebagai berikut :
1. Direktur Utama
Direktur utama adalah bertugas memimpin perusahaan sebagai badan usaha milik negara dan menjalankan fungsi manajemen melalui wakil ketua pada departemen-departemen yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan adalah merencanakan, mengendalikan serta mengkoordinasikan seluruh kegiatan sekretaris perusahaan yang meliputi penyelenggaraan dan fasilisator rapat direksi dengan Dewan Komisaris / Pemegang Saham / lembaga terkait,menyiapkan korespodensi, informasi / data dan laporan tentang perusahaan.
3. Departemen SPI
Departemen SPI adalah bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan perusahaan dan pengawasan, memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan, evaluasi kepatuhan kajian dan analisa untuk mencegah penyimpangan.
4. Direktur Produksi
Direktur Produksi adalah mengatur bahan baku produksi yang berupa batu kapur dan tanah liat dan bahan baku yang lain dan mengatur produksi semen dan mengembangkan mutu daripada semen dan menerapkan sistem mutu ISO : 9001 : 2000.
a.
Departemen Operasi
Bagian operasi yang bertanggung jawab atas kelancaran pelayanan penunjang kegiatan operasional, dan kegiatan dalam produksi semen, mensediakan sarana fisik dan barang material yang dibutuhkan serta terselenggaranya kegiatan operasi perusahaan.
b.
Departemen Litbang
Bagian litbang yang bertanggung jawab atas kelancaran pelayanan penunjang kegiatan operasional, dan kegiatan dalam informasi data perusahaan ,menyediakan sarana fisik dan barang materil yang dibutuhkan serta terselenggaranya kegiatan litbang perusahaan.
5. Direktur SDM dan Umum
Bagian SDM (Sumber Daya Manusia) bertanggung jawab atas kelancaran pelayanan penunjang kegiatan operasional, tersedianya sarana fisik dan barang materil yang dibutuhkan serta terselenggaranya kegiatan SDM dan Umum di perusahaan.
Departemen SDM dan Umum adalah Sub Bagian SDM (Sumber Daya Manusia )
bertanggung jawab atas pelaksanaan kesejahteraan pegawai, dapat terlaksananya administrasi kepegawaian di perusahaan
6. Direktur Komersil
Direktur Komersil adalah Bagian Komersil bertanggung jawab atas Logistik kelancaran pemasaran, penunjang kegiatan operasional,tersedianya sarana fisik dan barang materil yang dibutuhkan serta terselenggaranya kegiatan keuangan di perusahaan
a.
Departemen Logistik : Mengatur dan mengembangkan Sumber Daya Manusia serta menggunakan alat/sarana fisik yang berada dibawah pimpinannya sejauh dalam usaha memenuhi tanggung jawabnya.
b.
Departemen Keuangan : Bagian Keuangan bertanggung jawab atas administrasi keuangan dan kelancaran penerimaan dan pengeluaran uang di perusahaan yang bersangkutan serta kelancaran penyusunan Rencana Kerja & Anggaran yang ada.
c.
Departemen Pemasaran : Mengatur daerah pemasaran produksi semen dan mengembangkan sistem penjualan semen,mengatur distributor yang berada dibawah pimpinannya sejauh dalam usaha memenuhi kebutuhan semen.
1.5.2 Job Description
Dalam sistem kerja PT.Semen Baturaja Palembang memberikan tanggung jawab dan wewenang pada unit-unit kerja PT.Semen Baturaja Palembang adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama memiliki tugas sebagai berikut :
a.
Memimpin penyusunan rencana kerja/program kerja dan anggaran perusahan.
b.
Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan (action plan) atas rencana/program kerja yang disusunnya.
c.
Memimpin, memotivasi dan membina pegawai bawahannya.
d.
Merencanakan dan mengembangkan SDM (Sumber Daya Manusia), mengamankan alat dan sarana fisik.
e.
Mampu melakukan kerjasama dengan unit-unit kerja yang ada dalam perusahaan.
2. Sekretaris Perusahaan
Memiliki tugas sebagai berikut : mengendalikan serta mengkoordinasikan seluruh kegiatan sekretaris perusahaan yang meliputi penyelenggaraan dan fasilisator rapat direksi dengan Dewan Komisaris / Pemegang Saham / Lembaga terkait, menyiapkan korespodensi, informasi / data dan laporan tentang perusahaan.
3. Departemen SPI
Memiliki tugas sebagai berikut : Pengembangan strategi,kebijakan, System prosedur dan pengawasan,memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan, evaluasi kepatuhan dan ketaatan terhadap ketentuan/pengaturan, melakukan kajian dan analisa untuk mencegah penyimpangan.
4. Direktur Produksi
Memiliki tugas sebagai berikut : Mengatur bahan baku produksi yang berupa batukapur dan tanah liat, dan mengatur produksi semen serta mengembangkan mutu semen.
5. Direktur SDM dan Umum
Memiliki tugas sebagai berikut : Bagian SDM (Sumber Daya Manusia ) bertanggung jawab atas kelancaran pelayanan penunjang kegiatan operasional,tersedianya sarana fisik dan barang materil yang dibutuhkan serta terselenggaranya kegiatan SDM dan Umum di kantor cabang.
6. Direktur Komersil
Memiliki tugas untuk merencanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Komersil perusahaan yang meliputi penyelenggaraan dan fasilisator dalam pemenuhan barang, pendataan barang.
5. Strategi Perencanaan dan Penganggaran Perusahaan
Penyusunan Statement of Corporate Intent (SCI) oleh PT Semen Baturaja (Persero) ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mendorong agar sumber daya yang ada dapat dipergunakan secara efektif dan efisien serta komitmen untuk menerapkan Good Corporate Covernance di PT Semen Baturaja (Persero). Penyusunan SCI berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan usaha Mulik Negara (BUMN). SCI ini disiapkan oleh Direksi serta mendapatkan masukan dan persetujuan Dewan Komisaris serta pemegang saham. Dalam SCI ini disampaikan mengenai harapan-harapan kinerja perusahaan beserta pertanggung jawabannya untuk periode tahun 2006-2008, yang merupakan acuan oleh manajemen PT Semen Baturaja (Persero), Kementrian Badan Usaha Milik Negara maupun publik. Analisis laporan keuangan 2008 dengan karakteristik dari masing-masing proses pengendalian, PT Semen Baturaja menerapkan proses pengendalian informal, dengan pengertian selalu melakukan review terhadap strategi secara berkala, pertemuan dan pembahasan secara informal oleh pihak-pihak yang terkait. Informasi pengendalian manajemen yang bersifat nonfinansial, juga dapat menyediakan dasar bagi pertimbangan strategi baru.
Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci, dinyatakan dalam satuan moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran ini berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawaban. Kemudian anggaran dibandingkan dengan realisasinya sehingga dapat diketahui keefektifan kegiatan yang telah dilakukan selama periode tertentu tersebut. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan didirikan dengan maksud dan tujuan untuk turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan Dan Program Pemerintah Dibidang Ekonomi dan pembangunan di nasional pada umumnya, serta pembangunan di bidang industri persemenan dan industri kimia dasar lainnya pada khususnya dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas antara lain menciptakan profit dan memberikan keuntungan kepada pemegang saham. Perusahaan yang memiliki pabrik klinker di Baturaja dan pabrik pengolahan semen di Palembang dan Panjang tersebut sempat juga terbelit oleh permasalahan yang membebani jalannya operasi perusahaan. Namun demikian, perusahaan mengalami turn-around dalam dua tahun terakhir. Bahkan untuk tahun 2005, sampai dengan bulan Oktober 2005 perusahaan sudah membukukan laba sebesar Rp. 20 milyar, melampaui prediksi sepanjang tahun yang sebesar Rp. 12,5 milyar. Ini berarti bahwa Semen Baturaja akan dapat membukukan laba sekitar Rp. 25 milyar, atau dua kali lipat proyeksi semula.
6.
Pelaporan dan Analisis Perusahaan
PT. Semen Baturaja selalu memperhatikan ketepatan penerbitan dan akurasi dari laporan sebagai bentuk ketaatan terhadap perundangan, hukum, peraturan Pasar Modal dan Bursa Efek.
Laporan Tahunan PT. Semen Baturaja memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan, baik kinerja keuangan maupun operasional. Laporan Tahunan memberikan informasi mengenai usaha Perseroan yang berkelanjutan guna mengembangkan kemampuan sumber daya manusia, praktik good corporate governance (GCG) serta tanggung jawab sosial perusahaan.
Tahap ini paling penting karena menutup suatu siklus dari proses pengendalian manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan. Analisis laporan manajemen antara lain dapat berupa :
a. Perlu tidaknya strategi perusahaan diperiksa kembali. b. Perlu tidaknya dilakukan penghapusan, penambahan, atau pengubahan program di tahun yang akan datang. c. Dari analisis penyimpangan dapat disimpulkan perlunya diadakan perubahan anggaran, apabila sudah tidak realistis. d. Dari laporan-laporan dapat diambil kesimpulan perlu adanya perbaikan-perbaikan untuk masalah yang tidak dapat diantisipasi.
Pada Corporate 7 CEO of the year tahun 2008 ini penilaian kategori operasional, bobot penilaian didasarkan pada jawabn koesioner, hubungan antara Operation Management System (OMS) yang diterapkan dengan strategi perusahaan, Bagaimana OMS dibangun, diukur, dan dicapai melalui benchmark, Sejauh mana komitmen dan kontribusi pimpinan perusahaan terhadap penerapan OMS serta dampaknya terhadap internal dan eksternal, Efektifitas OMS terhadap cost reduction dan customer satisfication serta pertanyaan spesifik.
Semen Baturaja mampu mengeksekusi strategi local leadership dimana menguasai pasar daerah, mengurangi biaya distribusi, menaikkan margin dan mnyehatkan cashflow sekaligus. Serta
budaya yang dirombak total mulai dari mindset sampai eksekusi perbaikan nyata seperti housekeeping , inovasi untuk cost reduction, sistem pengadaan yang lebih terbuka.
Semen Baturaja telah menerapkan standart sistem manajemen mutu ISO9001:2000, SMK3, Sistem Manajemen Lingkungan dan SNI. Selain itu, CEO Semen Baturaja terjun langsung melakukan perubahan dan mengubah mindset dan habit . Selain itu, pabrik yang mulai beroperasi sejak tahun 1981 ini unggul dalam breaktrough strategi dan cost reduction yang dijalankan dengan hasil yang luar biasa. Program efisiensi yang dijalankan secara radikal mengubah operation process seperti pemanfaatan surface miner sebagai substitusi metode blasting .
Keunggulan lainnya adalah, Semen Baturaja dapat mengubah strategi cakupan pasar yang melebar menjadi localized sekaligus menurunkan biaya distribusi dan memperbaiki cash management secara signifikan.
7. Pengukuran Kinerja Perusahaan
PT. Semen Baturaja (PT.SB), Palembang, batu raja menyelesaikan perluasan pabriknya (provek OPT II) untuk memperbesar kapasitas produksinya dari 600 ribu ton sehingga mencapai 1.5 juta ton semen per tahun. Dengan mayoritas karyawan yang merupakan individu-individu yang telah lama bekerja di organisasi PT.SB, Palembang ini, diharapkan dapat menunjang sasaran perusahaan yang baru. Namun ternyata, peningkatan kapasitas produksi perusahaan justru menimbulkan permasalahan internal organisasi yang erat kaitannya dengan kondisi kinerja unit organisasi
dan
individu,
dalam
hal ini karyawan PT.SB, Palembang
sesuai dengan
posisi/jabatannya dalam organisasi. Permasalahan-permasalahan organisasi ini merupakan suatu gejala ketidak beresan dalam perusahaan, oleh karena itu perlu dilakukan suatu diagnosis
organisasi di PT.SB, Palembang ini untuk melihat gambaran kondisi nyata perusahaan dan mencari akar permasalahan yang dihadapi perusahaan yang akan menghambat kehidupan organisasi serta mencari alternatif solusi pemecahan masalah. Dengan menggunakan metoda Organizational Assessment Instrument (OAI) yang dikembangkan Van deVen, diagnosis organisasi ini dilakukan. Fokus pengamatan dalam penelitian menyangkut individu sesuai jabatannya dan unit kerja dalam organisasi. Dari pengamatan terhadap posisi/jabatan, diperoleh hasil bahwa posisi/jabatan dapat diterangkan melalui 6 faktor yang terbentuk dari 15 variabel yaitu Standarisasi Kerja, Umpan Balik, Otoritas Jabatan, Spesialisasi Kerja, Kesulitan Tugas dan Tingkat Keahlian. Sedangkan pengamatan terhadap unit organisasi dapat diterangkan melalui 7 faktor yang terbentuk dari 15 variabel yaitu Kemudahan Pertukaran Tugas, Ketergantungan Tugas, Aliran Informasi, Standarisasi Unit, Tingkat Keahlian, Keragaman Tugas dan Kesulitan Tugas. Mayoritas fakorfaktor tersebut berada pada penilaian yang cukup, namun yang perlu diperhatikan adalah Spesialisasi Kerja karyawan rendah, keragaman tugas yang tinggi tidak ditunjang dengan keahlian karyawan yang mendalam terhadap suatu pekerjaan. Kelemahan utama dari organisasi PT.SB, Palembang adalah masalah pengelolaan SDM, balk dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Perhatian perusahaan yang kurang terhadap masalah inilah yang menjadikan awal timbulnya permasalahan organisasi. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan pengelolaan SDM disesuaikan dengan sasaran dan strategi pokok Perencanaan, Pengembangan dan Pengendalian SDM yang telah ditetapkan oleh perusahaan PT.SB, Palembang. Dalam mengamati kinerja yang dicapai oleh direksi, dewan komisaris merasa sangat puas, karena dewan direksi telah secara konsisten tetap fokus untuk memberikan yang terbaik bagi Perseroan, dan para pemegang saham. Secara khusus, keberhasilan tersebut dapat terlihat dari kinerja operasi yang tetap kokoh walaupun sedang diterpa kondisi cuaca yang merugikan. Upaya
yang dilakukan untuk menerapkan Good Corporate Governance dengan terbaik di seluruh organisasi perusahaan.
8. Manajemen Kompensasi
Manajemen menerima kompensasi dengan seadil-adilnya atas hasil yang diperoleh dalam usaha. Adapun ketetapan pajak, beban, dan lain-lain telah diatur sebelumnya. Kebijakan dividen yang akan diterapkan Pemegang Saham untuk periode 2007-2009 yaitu dengan kisaran Pay out Ratio 30% sampai dengan 50% kecuali untuk bagian laba luar biasa seperti misalnya laba dari hasil penjualan asset perusahaan yang nilainya cukup material yang pengalokasiannya dapat tidak mengacu kepada rasio dimaksud. Kebijakan deviden ini ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan memperhatikan kondisi keuangan perusahaan.
PENUTUP 1.
Kesimpulan
Sistem pengendalian manajemen mampu menyediakan informasi dalam struktur komunikasi yang memadai sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang ditunjang oleh informasi-informasi yang akurat menjadikan perusahaan mampu mengambil langkah antisipasi dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasionalnya sehingga kinerja perusahaan akan lebih unggul. Kemampuan daya saing sangat dibutuhkan perusahaan untuk dapat bertahan dalam lingkungan eksternal yang dinamis, senantiasa berubah dan penuh ketidakpastian ini.
Pentingnya sistem pengendalian manajemen dilaksanakan oleh perusahaan karena sistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia. (Anthony & Govindarajan, 2002: 55). Dengan kebersamaan untuk mencapai tujuan oleh setiap unit kerja akan memberikan kekuatan pada perusahaan dalam merespon perubahan yang terjadi, sehingga kemudian dapat ditentukan langkah-langkah antisipasi yang meminimalkan kemungkinan terganggunya aktivitas dan usaha pencapaian tujuan. 2.
Keterbatasan dan Saran
Sistem pengendalian manajemen dapat dikatakan sebagai pengetahuan “teoritis-praktis.” Karena itu dalam SPM akan lebih mudah mencernanya kalau dalam mempelajarinya senantiasa membayangkan dan mengakitkannya dengan perilaku manusia dalam kehidupan organisasi atau perusahaan.
Didalam PT Semen Baturaja ini tidak dijelaskan dengan pasti seberapa kompensasi yang diterima manajemen atas hasil yang diperoleh, sehingga penulis harapkan agar dapat mencantumkan nominal prosentase yang diberikan untuk kompensasi manajemen perusahaan.
REFERENSI Anthony, Robert and Govindarajan, Vijay. 2007. Management Control Systems. Mc GrawHill.
_____. The Strategic Planning Process. Internet Center for Management and Business Administration, Inc, 2002-2007
http://www.indoskripsi.com http://www.google.com http://www.semenbaturaja.co.id
APPENDIX PRODUKSI
.