ANALISIS PREDIKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PDAM REJANG LEBONG WILAYAH PERUMNAS BATU GALING LIMA TAHUN KE DEPAN
TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Tim Penguji Tugas Akhir Perogram Studi Teknik Sipil Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh: YUDI SANDRA 11 08 11 449
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK RAFLESIA 2014
HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Diploma III (D3) Teknik Sipil Dan Telah Diperiksa Dan Disetujui
JUDUL
: TINJAUAN PENGELOLAAN AIR BERSIH PDAM REJANG LEBONG WILAYAH PERUMNAS KELURAHAN BATU GALING
NAMA NPM PROGRAM STUDI JENJANG
: YUDI SANDRA : 11 08 11 449 : TEKNIK SIPIL : DIPLOMA III
Telah diperiksa dan dikoreksi dengan baik dan cermat, pembimbing menyetujui mahasiswa tersebut untuk diuji
Pembimbing Utama
karena
itu
Pembimbing
Pendamping
M. Ali ,ST
Raden Gunawan .ST, MT
NIDN. 0228077001
NIDN.0210057301 Mengetahui Ketua Program Studi
M. Ali, ST NIDN. 0228077001
HALAMAN PENGESAHAN
Dinyatakan lulus setelah diperiksa dipertahankan di depan tim penguji Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil Politeknik Raflesia
JUDUL
:TINJAUAN PENGELOLAAN AIR BERSIH PDAM REJANG LEBONG WILAYAH PERUMNAS KELURAHAN BATU GALING
NAMA NPM PROGRAM STUDI JENJANG
:YUDI SANDRA :11 08 11 449 :TEKNIK SIPIL :DIPLOMA III
Curup, Juni 2014 Tim Penguji
Nama
Tanda Tangan
1. Ketua
:
1. .....................
2. Anggota:
2. .....................
3. Anggota:
3. .....................
Curup, Mei 2014 Mengetahui Direktur
Drs. SURYA DARMINTA. M.Pd NIDN. 0219066501
Ketua Program Studi
M. ALI, ST NIDN.0228077001
Surat Pernyataan Karya Asli Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah saya berupa TugasAkhir dengan judul : “Tinjauan Pengelolaan Air Bersih PDAM Rejang Lebong Wilayah Perumnas Kelurahan Batu Galing” Yang dibuat untuk
melengkapi persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III pada program Teknik Sipil Politeknik Raflesia, merupakan karya asli dan sejauh yang saya ketahui bukan tiruan, jiplakan atau duplikasi dari Karya Ilmiah orang lain yang sudah dipublikasikan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar pendidikan dilingkungan Politeknik Raflesia maupun di Perguruan Tinggi lain atau istansi manapun, kecuali yang bagian sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya. Apabila dikemudian hari, karya saya ini terbukti tiruan atau bukan karya asli saya, maka saya bersedia menerima sanksi apapun yang diberikan oleh pihak Politeknik Raflesia. Demikian Surat Pernyataan Karya Asli ini saya buat dengan sebenarnya.
Curup, Mei 2014 Yang Menyatakan
Yudi Sandra NPM: 11 08 11 449
MOTTO
“Tiada kehidupan tanpa ilmu pengetahuan”
“Allah SWT tidaklah membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuanya” (Q.S Al-Baqarah:286)
“Dalam hidup itu ada empat kali tahap perjuangan , tiga GAGAL satu kali BERHASIL, tiada seorangpun yang mampu berjuang langsung berhasil kecuali atas kehendakNya. (Mario Teguh)
“Barang siapa memberi karena allah, menolak karena allah mencintai karena allah dan menikah karena allah, maka sempurnalah imannya” (HR Abu Daud)
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini aku persembahkan untuk: Kakek dan kedua orang tuaku yang aku banggakan sebagai tempatku berpangku, yang telah memberikan doa, kasih sayang, perhatian dan pengorbanan semoga Allah SWT yang akan membalasnya. My Lovely... Kekasihku yang aku sayangi dan aku cintai, terimakasih atas suport, bantuan, dan dukunganmu sehingga aku bisa sejauh ini sampai pada penyusunan Tugas Akhir, dan saudarasaudaraku terimakasih untuk semua perhatian , dukungan materi maupun saran yang telah diberikan. Sahabat-sahabatku yang telah banyak membantu aku selama ini, baik secara tenaga maupun doa. Persahabatan kita akan berarti jika semua pihak bisa menghargai, mengerti dan bisa menerima kekurangan dari sahabatnya. Saling berbagi cerita baik suka maupun duka, senyum dan tangis akan menjadi cerita bersama. Kekasihku dan teman-temanku terimakasih atas perhatian dan memberikan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Almamaterku Politeknik Raflesia yang memberikan semangat dalam menuntut ilmu.
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayahNya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ” Tinjauan Pengelolaan Air Bersih PDAM Rejang Lebong Wilayah Perumnas Kelurahan Batu Galing” ini dengan baik.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk meraih gelar Ahli Madya (A. Md) pada jurusan Teknik Sipil Politeknik Raflesia. Dengan adanya Tugas Akhir
ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman mengenai faktor kebutuhan dan bagaimana cara pengolahan sarana Air Bersih/Mineral bagi pembaca dan penulis. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan
pengerjaan Tugas Akhir ini.
Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.
Drs. H. Surya Darminta, M.pd, selaku Direktur Politeknik Raflesia.
2.
M. Ali. ST, selaku ketua Prodi Teknik Sipil Politeknik Raflesia.
3.
M. Ali , ST Pembimbing Utama
4.
Raden Gunawan ST. MT
5.
Dosen-dosen Politeknik Raflesia
6.
Keluarga, sahabat, orang-orang terdekat dan teman-teman D3 Teknik Sipil.
7.
Bapak Direktur PDAM Rejang Lebong atas kerja samanya yang baik.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis menyadari masih terdapat kekurangan, maka diharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.
Curup, Mei 2013 Penyusun
Yudi Sandra NPM: 11 08 11 449
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN ............................................................................................... i HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv HALAMAN PERNYATAAN............................................................................. v HALAMAN REVISI............................................................................................ vi MOTTO.................................................................................................................. v PERSEMBAHAN................................................................................................. vi KATA PENGANTAR........................................................................................... x DAFTAR ISI........................................................................................................ xi DAFTAR TABEL................................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xiii ABSTRAK............................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 3 C. Pembatasan Masalah............................................................................ 4 D. Perumusan Masalah ............................................................................ 4 E. Tujuan Penelitian................................................................................. 4 F. Kegunaan Penelitian............................................................................ 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 6 A. Landasan Teori .................................................................................... 6 2.1 Penyediaan Air .............................................................................. 6 2.2 Sumber-sumber Air Bersih..............................................................7 2.3 Sistem Distribusi Air Bersih PDAM...............................................9
2.3.1 Bagian-Bagian Sarana Distribusi Air Bersih..........................9 2.4. Teori-teori dan Rumus Prediksi Kebutuhan Air..........................21 2.4.1 Perkiraan Kebutuhan Air Bersih...........................................21 2.4.2 Perkiraan Jumlah Penduduk.................................................22 2.4.3 Prediksi Kebutuhan Air Pada Waktu Tertentu.....................24 2.4.4 Teori Pengukuran Debit........................................................25 B.
Kerangka Pikir....................................................................................27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................29 A. Desain Penelitian ............................................................................. ...29 3.1. Metode Penelitian .....................................................................29 3.1.1 Lokasi Penelitian dan Wktu Penelitian.................................29 3.1.2 Alur Penelitian......................................................................30 B. Definisi Operasional Variabel.......................................................... ..31 C. Populasi dan Sampel........................................................................ ..31 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................33 E. Teknik Analisa Data .........................................................................34 BAB IV PEMBAHASAN MASALAH ...........................................................37 A. Sistem Distribusi Air Bersih PDAM Rejang Lebong .........................37 4.1 Distribusi Air Bersih PDAM Rejang Lebong................................37 4.1.1 Proses Sistem Distribusi Air Bersih .....................................37 4.1.2 Proses Penyaringan Air IPA(Instalasi Penyaringan Air) .... 39 B. Hasil Analisis Data dan Pembahasan...................................................40 4.1 Prediksi Kebutuhan Air Bersih dan Jumlah Penduduk .................40 4.1.1 Data Jumlah Pelanggan PDAM PERUMNAS Batu Galing.............................................................................................40 4.1.2 Data Analisis Kebutuhan Air Bersih PDAM Perumnas Batu Galing ............................................................................................41 4.1.3 Data Jumlah Penduduk PERUMNAS Batu Galing 20102014................................................................................................41 4.2 Analisis dan Pembahasan ...............................................................42
4.2.1 Prediksi Jumlah Penduduk perumnas Kelurahan Batu Galing.............................................................................................42 4.2.2. Prediksi
Pertambahan Pelanggan PDAM Perumanas
Kelurahan Batu Galing...................................................................46 4.2.3 . Prediksi Kebutuhan Air Bersih Wilayah Perumnas Tahun 2019 Yang Akan Datang .............................................................55 4.2.3 Analisis Pemakaian Air Bersih Pada Waktu Tertentu .....61 4.2.4 Analisis Kebutuhan Harian Maksimum ...............................62 4.2.4 Debit Air Distribusi PDAM Rejang Lebong-Perumnas...63 BAB V KESIMPULAN..................................................................................... 65 5.1 Kesimpulan......................................................................................... 65 5.2 Saran.....................................................................................................67 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Halaman TABEL 4.1.1. Data jumlah pelanggan PDAM wilayah perumnas ...............40 TABEL 4.1.2 Data kebutuhan air bersih PDAM Perumnas Kelurahan Batu Galing ..................................................................................... ..41 TABEL 4.1.3 Data jumlah penduduk Perumnas Batu Galing........................41 TABEL 4.1.4 Jumlah penduduk dan persentase pertambahan penduduk Perumnas Kelurahan Batu Galing..............................................................43 TABEL 4.2.7 Pelanggan Non Domestik ..........................................................51 TABEL 4.2.8 Prediksi jumlah pelanggan aktif PDAM Perumnas 2015-2019.53
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Jaringan Pipa Transmisi.....................................................................10 Gambar 2.2 Reservoir PDAM Rejang Lebong......................................................12 Gambar 2.3 Pipa inlet pada reservoir.....................................................................13 Gambar 2.4 Pipa Oulet..........................................................................................14 Gambar 2.5 Pipa Induk Distribusi (Pembagian Perpipaan Distribusi)..................15 Gambar 2.6 Penghentian air pada pipa distribusi saat ada perbaikan....................16 Gambar 2.7 Gate Valve.........................................................................................19 Gambar 3.1 Peta Kabupaten Rejang Lebong........................................................29 Gambar 4.1 Proses Distribusi Air Bersih..............................................................38 Gambar 4.2 Instalasi Penyaringan Air...................................................................39 Gambar 4.3 Proses penyaringan zat kimia pada instalasi penyaringan air (IPA).39 Gambar 4.4 Water Mater.......................................................................................65 Gambar 4.5 Stop Kran...........................................................................................66
TINJAUAN PENGELOLAAN AIR BERSIH PDAM REJANG LEBONG WILAYAH PERUMNAS KELURAHAN BATU GALING
M. Ali, ST(1)
Raden Gunawan , ST.MT (2) Yudi Sandra (3)
ABSTRAK
Air merupakan hal paling pokok dalam kehidupan sehari-hari, tanpa air mahluk hidup tidak akan bisa bertumbuh dan berkembang, untuk itu diperlukan sarana dan cara mengelola kebutuhan air bersih yang baik agar dapat digunakan dengan baik sesuai dengan jumlah pelanggan dan perkembangan jumlah penduduk. Dalam pengelolaan air bersih tersebut diperlukan pihak-pihak dan teknisi yang memahami tentang dan jenis-jenis air yang baik untuk masyarakat atau mahluk hidup, seperti PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) yang harus memiliki kinerja yang baik dan layak. Sampai saat ini kinerja PDAM Kabupaten Rejang Lebong khususnya wilayah PERUMNAS Kelurahan Batu Galing sebagai pengelola pelayanan air bersih sekaligus salah satu sumber PAD belum sesuai harapan. Ditambah lagi dengan adanya perubahan lingkungan di bidang air bersih, pertambahan penduduk dari tahun ke tahun dan pemekaran sebagian wilayah dari kabupaten Rejang Lebong merupakan dampak negatif dari perusahaan yang menurunnya pendapatan daerah dan berkurangnya pelanggan dikarenakan wilayah yang terpisah dari kabupaten Rejang Lebong bukan lagi menjadi tanggung jawab pihak perusahaan. Semuanya itu membutuhkan suatu strategi manajemen untuk dapat mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) meninjau cara pengelolaan kebutuhan air bersih penduduk wilayah PERUMNAS dan memprediksi kebutuhan air bersih PERUMNAS 5 tahun tahun ke depan (2)
Kata Kunci: Pengelolaan, Air Bersih, PDAM 1) Dosen Politeknik Raflesia jurusan Teknik sipil selaku pembimbing I 2) Dosen Politeknik Raflesia jurusan Teknik sipil selaku pembimbing II 3) Mahasiswa Politeknik Raflesia selaku penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit usaha
milik
daerah, yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi
masyarakat umum. PDAM
terdapat
di
setiap provinsi,
kabupaten,
dan
kotamadya di seluruh Indonesia. PDAM merupakan Perusahaan air minum yang dikelola negara secara modern sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda pada tahun 1920-an dengan nama Waterleiding sedangkan pada pendudukan Jepang perusahaan air minum dinamai Suido Syo. Seiring dengan perkembangan zaman,
masyarakat
dan
modernisasi
PDAM
juga
berkembang di era modern seperti saat ini, terutama di daerah
ikut
Rejang
Lebong dan sekitarnya.
Air merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, untuk itu diperlukan sarana dan prasarana yang memadai salah satunya adalah pengolahan sarana air bersih seperti PDAM. Air bersih
yang
higienis adalah selain yang sehat dan layak dipakai juga syarat dan ketentuannya memenuhi syarat yang spesifik sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pengadaan kebutuhan air bersih bagi penduduk
Kabupaten Rejang
Lebong khususnya telah diselenggarakan oleh pemerintah daerah dengan membentuk perusahaan Daerah yang mengelola dan melayani kebutuhan air bersih yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Rejang Lebong. Tugas PDAM adalah mengelola dan melayani kebutuhan air bersih,
PDAM Rejang Lebong memiliki kapasitas
produksi sebesar 890,50
liter/detik, untuk melayani 54.387 sambungan rumah atau ± 57,26 % dari total penduduk kota Curup seluas 12.272 Ha dan dibagi ke wilayah-wilayah yang ada di Kab. Rejang Lebong, yang salah satu lokasi pelayanannya adalah PERUMNAS Kelurahan Batu Galing, berasal dari air baku air permukaan sungai musi sebesar 50 liter/detik yang terletak di di Desa Kejalo. Dalam pelayanan air bersih kepada masyarakat PDAM Rejang Lebong masihbelum dapat mencapai target nasional yaitu sebesar 80% dari jumlah penduduk di wilayah Rejang Lebong khususnya Kota Curup di wilayah PERUMNAS , karena PDAM Rejang Lebong hanya mampu melayani 55% yaitu 651 pelanggan dengan jumlah penduduk PERUMNAS Kelurahan Batu Galing pada tahun 2014 adalah 2809 jiwa dengan pemakaian rata-rata 22,42 m3/bulan.
Berdasarkan keterangan dari PDAM Rejang Lebong tingkat kehilangan air yang terjadi masih cukup tinggi yaitu 28,99% air, sehingga PDAM Rejang Lebong masih mengalami kerugian, disamping masih tingginya biaya operasional baik secara rutin untuk perbaikan jaringan maupun rencana pengembangan jaringan-jaringan baru dalam memenuhi target pelayanan pelayanann dalam
memberikan dan
meningkatkan sistem pelayanan air bersih dengan kualitas
yang baik dan sehat kepada masyarakat.
B. Identifikasi Masalah
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini yang dibahas adalah bagaimana Pengolahan Sarana Air Bersih PDAM Rejang Lebong khususnya wilayah PERUMNAS. Dapat diidentifikasikan bahwa masalah –masalah yang terjadi di PDAM Rejang Lebong khususnya wilayah Perumnas Kelurahan Batu Galing adalah:
1. Masih terjadi pelayanan yang belum optimal, diantaranya masih terjadi terjadi kekeurangan pengaliran air kepada penduduk atau terjadi kemacetan pengaliran yang sering dijumpai air PAM mati atau sistem giliran dalam pengaliran. 2. Masih cukup besar terjadinya kehilangan air atau terjadi kebocoran sehingga mengurangi tingkat pelayanan atau lokasi yang jauh dari pipa induk tidak teraliri, hal ini dapat disebabkan karena terjadi kebocoran atau kerusakan pipa atau karena kurang pemeliharaan dan perbaikan secara rutin atau berkala. 3. Perlu dilakukan studi untuk mengetahui bagaimana pengelolaan Air Bersih oleh PDAM dan tinjauan terhadap kapasitas pelayanan serta prediksi
terhadap kemungkinan-kemungkinan
terjadi di masa mendatang seiring penduduk dan aktivitas masyarakat.
dengan
permasalahan
yang
meningkatnya jumlah
4. Mengetahui bagaimana manajemen pengelolaan air yang baik yang seharusnya dilakukan oleh PDAM Kabupaten Rejang Lebong. C. Pembatasan Masalah Dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Tinjauan Pengelolaan Air
Bersih PDAM
Rejang
Lebong wilayah PERUMNAS Kelurahan Batu
Galing” penulis hanya membahas dan melakukan penelitian berdasarkan sumber data dan observasi ke instansi PDAM Rejang Lebong dan observasi ke penduduk Perumnas Kelurahan Batu Galing. Mengingat luasnya cakupan wilayah pelayanan PDAM Rejang Lebong Maka penulis mengambil sampel wilayah studi yaitu khusus pada Pengelolaan air bersih oleh pihak PDAM Rejang Lebong khususnya di wilayah PERUMNAS Kelurahan Batu Galing. D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah “Bagaimana Pengelolaan Sarana Air Bersih oleh PDAM
Rejang Lebong khususnya di Wilayah PERUMNAS Kelurahan Batu
Galing dan berapa prediksi jumlah pelanggan PDAM pada tahun 2019” E. Tujuan Penelitian Penelitian
atau
penulisan
karya
ilmiah
ini
bertujuan
untuk
memperoleh gambaran dan mengetahui bagaimana pengelolaan sarana air bersih oleh PDAM Rejang Lebong khususnya di wilayah PERUMNAS Kelurahan Batu Galing. Tentunya lebih lanjut diharapkan dapat diketahui gambaran
bagaiman
pengolahan air bersih PDAM Rejang Lebong dan seperti apa manajemen
PDAM Rejang Lebong dalam memecahkan apa dan bagaimana permasalahan yang dihadapi PDAM dalam mengelolah dan mendistribusikan air bersih tersebut. F. Kegunaan Penelitian Dalam penelitan ini tentunya memberikan manfaat dan berguna untuk pengetahuan bagi penyusun maupun pembaca, di antaranya seperti: 1. Di Bidang Ilmu Pengetahuan Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang Pengolahan Sarana Air Bersih pada PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). 2. Di Bidang Aspek Kehidupan Dalam penelitian ini diharapkan bagi penulis untuk dapat mengetahui tentang pengolahan sarana air bersih yang baik untuk masyarakat , dan penulis dapat mengetahui teori-teori apa saja yang digunakan dalam pengolahan air bersih yang sehat untuk masyarakat, air yang layak dikonsumsi dan baik untuk kesehatan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
2.1 Penyediaan Air Dalam sistem penyediaan air bersih dapat dilihat dari sudut bentuk dan tekniknya, dibedakan menjadi 2 macam sistem antara lain: 1. Penyediaan air minum individual (Individual Water Supply System) Penyediaan air minum individual (Individual Water Supply System) adalah sistem penggunaan individual dan untuk pelayanan terbatas. Seperti sumur yang digunakan dalam rumah tangga. 2. Penyediaan air minum komunitas (Public Water Supply System). Penyediaan
air
minum
komunitas/perkotaan (Public Water Supply
System) adalah suatu sistem komunitas, dan untuk pelayanan yang menyeluruh baik
untuk keperluan domestik, perkotaan maupun industri. Sistem pada
umumnya merupakan sistem yang mempunyai kelengkapan komponen yang menyeluruh dan kadang sangat kompleks, baik dilihat dari sudut teknik maupun sifat pelayanannya, mungkin merupakan sistem yang mempergunakan satu atau lebih sumber dalam melayani satu atau beberapa komunitas dengan pelayanan yang berbeda pula (Terence J, Mc Ghee, 1991).
2.2. Sumber- Sumber Air Bersih Beberapa sumber baku yang dapat digunakan untuk menyediakan air bersih dikelompokkan sebagai berikut: 1. Air hujan Air hujan
disebut
juga
dengan
air
angkasa. Pada saat uap air
terkondensi menjadi hujan, maka air hujan merupakan air murni (H2O). Dari segi kuantitas air hujan tergantung pada tinggi rendahnya curah hujan, sehingga air
hujan tidak biasa
mencukupi persediaan air
bersih
karena
jumlahnya fluktuatif, dan air hujan tidak dapat digunakan secara terusmenerus karena tergantung pada musim. 2. Air Permukaan Air permukaan adalah air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk kolam atau danau. Air permukaan yang biasanya dimanfaatkan sebagai sumber penyediaan air bersih adalah air waduk (berasal dari air hujan dan air sungai), air sungai, dan air danau (berasal dari air hujan, air sungai atau mata air). Pada umumnya air permukaan telah terkontaminasi oleh zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan, sehingga memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh masyarakat. Menurut Ditjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum (1984), sumber air terdiri dari : a. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan tinggi. b. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan rendah sampai sedang. c. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan yang temporer. d. Air permukaan dengan tingkat kesadahan tinggi, dan kesadahan tingkat rendah.
Dalam
pengelolaan air bersih hal ini harus diperhatikan, karena air sadah
adalah air yang mengandung ion Ca2+ dan Mg2+ biasanya terbentuk dari garam karbonat atau sulfat. Air sadah mempunyai sifat yaitu menyebabkan sabun sukar berbuih dan timbulnya sejenis karang dan kerak. 3. Mata Air Air dalam tanah mengalir pada lapisan tanah berpasir
atau bebatuan,
mengalir melalui celah lapisan batu. Bila aliran ini terhalang oleh suatu lapisan kedap air (seperti tanah liat, tanah padat, batu atau cadas), maka akan mengalir dan muncul ke permukaan tanah. Dalam segi kualitas, mata air sangat baik bila dipakai sebagai air baku karena berasal dari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan. Mata air cukup jernih dan tidak mengandung zat padat tersuspensi atau tumbuh-tumbuhan mati karena mata air melalui proses penyaringan
alami
dimana
lapisan
tanah
atau
batuan
menjadi media
penyaring. 4. Air Tanah Air tanah banyak mengandung garam dan mineral yang terlarut pada waktu air melewati lapisan-lapisan tanah. Tetapi tidak menutup kemungkinan air tanah dapat tercemar oleh zat-zat seperti Fe, Mn dan kesadahan yang terbawa oleh aliran permukaan tanah.
2.3 Sistem Distribusi Air Bersih PDAM 2.3.1. Bagian-Bagian Sarana Distribusi Air Bersih Sistem
distribusi air bersih terbagi atas bagian-bagian sarana dan
bangunan-bangunan penting sebagai salah satu syarat agar tercapainya pendistribusian air bersih yang baik dan dapat langsung dialirkan ke pelanggan – pelanggan PDAM. Berikut bagian- bagian Sarana air bersih : 1. Bak Penangkap Air Bangunan
bak
penangkap
air
adalah salah satu bangunan yang
terpenting dalam sistem distribusi air bersih. Bangunan bak penangkap air berfungsi untuk melindungi air dari pencemaran, karena air sebelum diolah dan didistribusikan ke masyarakat harus terjamin kebersihannya dan layak untuk dikonsumsi. Bangunan ini terletak di mata air dan air permukaan. Mata Air: a. Bak penangkap air berfungsi sebagai perlindungan air b. Direncakan sederhana ekonomis dan bebas dari pencemaran. c. Disarankan menggunakan beton campuran 1pc : 2ps : 3 kr karena bersifat kedap air. d. Tinggi maksimal bangunan didasarkan pada tinggi muka air maksimum ditambah ruang / tinggi bebas minimal 50 cm. e. Bak penangkap air di lengkapi dengan pipa pengumpul air Air Permukaan: a. Bak penangkap air ditempatkan pada lokasi yang bebas dari penggerusan aliran air.
b. Direncanakan sederhana, ekonomis dan bebas dari pencemaran c. Disarankan menggunakan konstruksi beton campuran 1pc : 2ps : 3 kr karena bersifat kedap air. d. Tinggi maksimal bangunan didasarkan pada tinggi muka air maksimum ditambah ruang / tinggi bebas minimal 50 cm. e. Dilengkapi dengan saringan kasar dan halus. 2. Pipa Transmisi Pipa Transmisi adalah suatu jaringan yang berfungsi membawa air baku dari sumber ke lokasi pengolahan dan atau dari bangunan pengumpul bak penangkap air
lalu diolah di IPA (Penyaringan air)
Resevoir untuk seterusnya didistribusikan ke pelanggan.
Gambar. 2.1. Jaringan Pipa Transmisi
dan di alirkan ke
3. Instalasi Penyaringan Air Instalasi Penyaringan Air (IPA) adalah bangunan yang dilengkapi dengan alat sistem proses penyaringan air baku yang diambil dari sumber air permukaan dan mata air. Air baku yang telah lulus uji di IPA sudah layak untuk dialirkan atau didistribusikan ke pelanggan PDAM. Sebelum didistribusikan, air baku yang sudah menjadi air bersih disimpan di reservoir agar kebersihan air tetap terjaga, dan dilakukan proses pelarutan kaporit bila diperlukan. 4. Reservoir Reservoir adalah tangki yang terletak pada permukaan tanah maupun diatas permukaan tanah yang berupa tower air baik untuk sistem gravitasi atau pun pemompaan yang mempunyai 3 fungsi, yaitu : a. Penyimpanan, berfungsi untuk: 1. Melayani fluktuasi pemakaian per jam 2. Pelayanan dalam keadaan darurat, diakibatkan oleh terputusnya sumber pada transmisi,
ataupun terjadinya kerusakan atau gangguan pada suatu
bangunan pengolahan air. b. Pemerataan aliran dan tekanan akibat variasi pemakaian di dalam daerah distribusi. c. Sebagai distributor pusat atau sumber pelayanan dalam daerah distribusi. Lokasi
reservoir
reservoir mempengaruhi
tergantung
dari
sumber
topografi.
Penempatan
system pengaliran distribusi, yaitu dengan gravitasi,
pemompaan, atau kombinasi gravitasi pemompaan.
Gambar 2.2. Reservoir PDAM Rejang Lebong
Pemakaian air bersih memiliki variasi yang berbeda selama 24 jam, dengan adanya variasi pemakaian yang
terjadi selama 24 jam, reservoir
distribusi diperlukan untuk menyimpan air dengan kapasitas distribusi sebesar 1020% dari kebutuhan air harian rata - rata. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa aspek
yang meliputi resevoir, adapun aspek aspek resevoir tesebut
adalah sebagai berikut: a. Penempatan Reservoir Reservoir distribusi ditempatkan di lokasi yang relatif paling tinggi di daerah perencanaan yang bersangkutan dan sebisa mungkin terletak di pusat atau yang paling dekat dengan daerah pelayanan. b. Konstruksi Reservoir Konstruksi Reservoir direncanakan berdasarkan standar-standar yang berlaku di Indonesia. Konstruksi yang biasa di gunakan adalah konstruksi Baja. Reservoir ini harus tertutup untuk mencegah masuknya kotoran ke dalamnya. c. Perpipaan Reservoir
Pada reservoir ini harus dilengkapi dengan sistem perpipaan yang terdiri dari pipa inlet, outlet, overflow (peluap) dan blow out (penguras) serta dilengkapi pula dengan lubang manhole dan ventilasi. 5. Bak Penampung Bak penampung adalah bangunan yang terdapat di resevoir, bangunan ini berfungsi untuk menampung air dari sumber air bersih yang sudah diolah dan siap untuk didistribusikan. Adapun fungsi fungsi bak penampung adalah sebagai berikut; a. Bak penampung berfungsi sebagai penampung/penyimpanan air untuk mengatasi problem naik turunnya kebutuhan air dan kecilnya sumber air. b. Semua sudut dinding dibuat lengkung untuk memudahkan pembersihan. c. Pipa inlet, adalah pipa tempat masuknya air dari pipa transmisi
Gambar 2. 3 Pipa Inlet Pada Reservoir
d. Pipa keluaran (Outlet) ke pipa transmisi harus dipasang kira-kira 5-20 cm di atas lantai bak dan harus memakai saringan.
Gambar 2.4 Pipa Outlet
6. Pipa Pipa adalah suatu jaringan distribusi air bersih yang berfungsi mengalirkan air bersih dari titik akhir pipa transmisi menuju daerah pelayanan. Ada dua jenis pipa dalam sistem pendistribusian air
bersih yaitu Pipa Distribusi dan Pipa
Konsumen. a. Pipa Distribusi Fungsi utama pipa distribusi adalah membagikan air ke wilayah- wilayah pelanggan dengan memiliki dua sistem pembagian perpipaan distribusi. Pembagian Perpipaan Distribusi adalah sistem yang membagikan air dari Resevoir ke wilayah-wilayah pada setiap konsumen dengan jumlah debit, baik
dalam bentuk sambungan langsung rumah (house connection) atau sambungan melalui kran (public tap).
Gambar 2.5 Pipa induk Distribusi (Pembagian Perpipaan Distribusi)
Perpipaan distribusi menyampaikan air ke konsumen. Ada beberapa pola sistem jaringan distribusi, yaitu : a. Sistem Cabang (Branch) Merupakan sistem sirip cabang pohon. Sistem perpipaan ada akhirnya (bagian ujung). Tapping untuk suplai ke bangunan dapat diperoleh dari cabang utama kecil (sub-mains) yang dihubungkan oleh pipa mains (secondary feeders). Pipa mains dihubungkan ke pipa utama (trunk lines/primary feeders). Aliran dalam perpipaan cabang selalu sama. Kerugian dan Keuntungan sistem cabang (branch): Keuntungan : 1. Pendistribusian sangat sederhana 2. Perencanaan pipa mudah 3. Ukuran pipa merupakan ukuran yang ekonomis. Kerugian :
1. Endapan
dapat
berkumpul
karena
aliran
diam
bila
flushing
tidak
dilakukan, Sehingga dapat menimbulkan bau dan rasa. 2. Bila ada bagian yang diperbaiki, bagian bawahnya tidak akan mendapat air, dan sebagian aliran air dalam pipa distribusi harus dihentikan sementara.
Gambar 2.6 Penghentian air pada pipa distribusi saat ada perbaikan
3. Tekanan berkurang bila area pelayanan bertambah. b.
Sistem Loop/Grid, Tidak Ada Ujungnya. Sistem Loop/Gird adalah pipa air mengalir lebih dari satu arah dan
tidak berujung. Keuntungan dan kerugian Sistem Loop/Grid: Keuntungan : 1. Air mengalir dengan arah bebas, tidak ada aliran diam. 2. Perbaikan pipa tidak akan menyebabkan daerah lain tidak kebagian air, karena ada aliran dari arah lain. 3. Pengaruh karena variasi/fluktuasi pemakaian air dapat dikurangi. Kerugian : 1. Perhitungan perpipaan lebih kompleks 2. Diperlukan lebih banyak pipa dan perlengkapannya (fittings).
3. Tekanan Air Dalam Sistem Jaringan Distribusi Tekanan air dalam suatu sistem jaringan distribusi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : 1. Kecepatan aliran, 2. Diameter pipa, 3. Perbedaan ketinggian pipa, 4. Jenis dan umur pipa, 5. Panjang pipa. Dalam pendistribusian air bersih tekanan air juga bisa mengalami penurunan. Penyebab terjadinya penurunan tekanan adalah: 1. Terjadinya gesekan antara aliran air dengan dinding pipa, 2. Jangkauan pelayanan, 3. Kebocoran pipa, 4. Konsumen menggunakan mesin hisap (pompa). b. Pipa Konsumen Fungsi utama pipa konsumen adalah membagikan air dari pipa distribusi ke setiap pelanggan. Dalam distribusi air bersih ke pelanggan ada tiga kelompok pipa yang digunakan yaitu: a. Pipa Gip Pipa Gip adalah belokan pipa yang menghubungkan pipa distribusi ke pipa Pipa Konsumen, posisi Pipa Gip terdapat di dalam tanah, konstruksi pipa Gip sengaja diposisikan di dalam tanah agar tidak terganggu oleh gangguan dari
luar karena fungsi pipa ini sangat penting yaitu sebagai titik awal pembagian air dari pipa distribusi ke konsumen. b. Pipa Dinas Pipa Dinas adalah cabang dari pipa gip yang berfungsi mengalirkan air sambungan rumah ke rumah lain sampai pada titik akhir sambungan rumah. Pipa Dinas umumnya yang dipakai adalah jenis pipa PPC yang berukuran ½ Inchi dan terbuat dari besi agar umur pipa lebih tahan lama. c. Pipa Persil Pipa Persil adalah pipa tempat pengaliran air bersih dari sambungan Pipa Gip, Pipa Persil ditempatkan di dalam rumah dilengkapi dengan Meteran yang berfungsi menghitung debit air dan jumlah liter air yang digunakan oleh pelanggan. Titik akhir Pipa Persil dilengkapi dengan Stop Kran yang berfungsi mengeluarkan air bersih yang siap untuk digunakan.
7. Jembatan Pipa Konstruksi jembatan pipa yang digunakan untuk air bersih dapat memberikan beda ketinggian yang kecil, yang dapat mengurangi tekanan yang terjadi di dalam pipa. Hal ini diharapkan umur konstruksi jaringan pipa akan semakin tinggi. Jenis konstruksi untuk jembatan pipa : c. Tiang rangka beton pasangan batu kali b. Tiang beton cover pasangan bata c. Konstruksi tiang beton d. Konstruksi tiang kayu
6. Aksesories Pipa a. Water Meter Water meter mempunyai fungsi untuk mengukur besarnya aliran air yang mengalir dalam pipa. Jenis water meter biasanya ditentukan berdasarkan penempatan water meter itu sendiri misalnya : 1). Water meter yang dipasang di dekat
instalasi biasanya disebut water
meter induk 2). Water meter yang dipasang pada zona pelayanan tertentu biasanya disebut dengan water meter zoning. 3). Water meter yang dipasang pada sambungan rumah disebut water meter pelanggan. b. Katup Isolasi Katup isolasi menggunakan standard gate valve. Pada pipa induk dengan aliran secara gravitasi perlu dilengkapi gate valve dengan penutupan lambat agar dapat melindungi (mengurangi) gelombang air (water hammer).
Gambar 2.7. Gate Valve PDAM Rejang Lebong
c . Stop Kran Stop Kran berfungsi untuk menghentikan aliran air pada titik akhir pipa Persil. Stop Kran umumnya difungsikan jika pelanggan akan mengunakan air bersih, agar air yang digunakan tidak terus mengalir maka stop kran berfungsi untuk menghentikan aliran air.
2.4. Teori-Teori Dan Rumus Prediksi, dan Kebutuhan Air 2.4.1 Perkiraan Kebutuhan Air Bersih Kebutuhan air bersih dapat diprediksi , memperediksi jumlah kebutuhan air bersih ada tiga cara : 1. Berdasarkan Tahun Proyeksi kebutuhan air bersih (Qmd) Q md = Pn x q x fmd Kebutuhan total air bersih (Qt) Qt = Q md X 100/80 (faktor kehilangan air 20%) Keterangan : Qmd = kebutuhan air bersih Pn = jumlah penduduk tahun n q = kebutuhan air per orang/hari fmd = faktor hari maksimum ( 1,05 – 1,15 ) Qt = kebutuhan air total ( http://www.siswapedia.com/proyeksi-jumlahpenduduk/) 2. Tingkat Pelayanan Masyarakat 80% dari jumlah penduduk, dengan rumus: Cp=80%xPn Dengan: Cp = Cakupan pelayanan air bersih (liter/detik), Pn = Jumlah penduduk pada tahun n proyeksi (jiwa). 3. Pelayanan Sambungan Rumah Jumlah penduduk yang mendapat air bersih melalui sambungan rumah dapat dihitung dengan rumus : Sl=80%xCp Dengan: Sl = Konsumsi air dengan sambungan rumah (liter/detik), Cp = Cakupan pelayanan air bersih (liter/detik).
4. Kehilangan Air Kehilangan air diasumsikan sebesar 20% dari total kebutuhan air bersih, perkiraan kehilangan jumlah air ini disebabkan adanya sambungan pipa yang bocor, pipa yang retak dan akibat kurang sempurnanya waktu pemasangan, pencucian pipa, kerusakan water meter, pelimpah air di menara air dan lain-lain, dengan rumus: Lo=20%xPr (Dougherty, Franzini.1965) Dengan: Lo = Kehilangan air (liter/detik), Pr = Produksi air (liter/detik).
2.4.2 Perkiraan Jumlah Penduduk Proyeksi jumlah penduduk adalah menentukan perkiraan jumlah penduduk pada beberapa tahun mendatang. Data yang diperlukan adalah jumlah penduduk maupun persentase pertambahan jumlah penduduk yang ada selama 10 tahun terakhir, serta rata-rata kenaikan jumlah penduduk selama 10 tahun terakhir tersebut.
Sedangkan
pengelompokan
data
dengan
deskriptif
kuantitatif
dipengaruhi oleh jumlah penduduk pada tahun n. Untuk mengetahui jumlah penduduk data yang dipakai adalah mengambil dari 3 metode dalam laporan ini, selanjutnya dipilih korelasi (r) yang lebih besar. Di bawah ini terdapat 3 metode yang dipakai yaitu :
a). Metode Aritmatik Pn=Po + Ka x (Tn- To) Ka=
Dengan : Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n (jiwa), Po = Jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa), Tn = Tahun ke n, To = Tahun dasar, Ka = Konstanta aritmatik, P1 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke 1 (jiwa), P2 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir (jiwa), T1 = Tahun ke 1 yang diketahui, T2 = Tahun ke 2 yang diketahui.
b). Metode Geometrik Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menggunakan dasar bunga majemuk pertumbuhan penduduk (bunga-berbunga). Pn = P0 (1 + r)n Keterangan: Pn = Jumlah penduduk setelah n tahun ke depan. P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal. r = Angka pertumbuhan penduduk. n = Jangka waktu dalam tahun.
c). Postcensal Estimated Postcensal
Estimated Adalah perkiraan penduduk setelah dilakukan
sensus. Prinsipnya pertambahan penduduk dianggap linear, yang artinya setiap tahun penduduk akan bertambah dengan jumlah yang sama. Pm= po ( (n+m)/n ) (Pn po) atau Pm = Pn+ m/n (Pn –po) Dengan: Pn : Jmumlah penduduk pada tahun n Po:Jumlah penduduk pada tahun (Penduduk Dasar) awal M: selisih tahun yang dicaridengan tahun n n: Selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui (http://kanvasangan.blogspot.com )
2.4.3 Prediksi Kebutuhan Air Pada Waktu Tertentu Pemakain air bersih oleh pelanggan sangat mempengaruhi jumlah kebutuhan air, pemakaian air pada waktu tertentu dapat dihitung dengan rumus: 1. Analisis Pemakaian Air Pada Waktu Jam Puncak Pemakaian air pada waktu jam puncak adalah pemakaian air tertinggi pada jam jam tertentu dalam satu hari. Kebutuhan air pada waktu jam puncak digunakan untuk mengetahui beberapa kapasitas distribusi dari besarnya diameter pipa dan dihitung berdasarkan kebutuhan air rata-rata sebagai berikut: Debit waktu puncak=f2xSr Dengan: Sr = Jumlah total kebutuhan air domestik dan non domestik (liter/detik), f2 = Faktor peak hour 1,5.
2. Analisis Kebutuhan Harian Maksimum Kebutuhan harian maksimum adalah banyaknya air yang dibutuhkan terbesar dalam satu tahun. Kebutuhan air pada harian maksimum digunakan untuk mengetahui berapa kapasitas pengolahan (produksi) dan dihitung berdasarkan kebutuhan air rata-rata sebagai berikut : Ss=f1xSr Dengan: Ss = Kebutuhan harian maksimum (liter/detik), Sr = Jumlah total kebutuhan air domestik dan non domestik (liter/detik), f1 = Faktor maksimum day 1,15.
2.4.4 Teori Pengukuran Debit Untuk dapat menentukan debit air maka kita harus mengetahui satuan ukuran volume dan satuan ukuran waktu terlebih dahulu, karena debit air berkaitan erat dengan satuan volume dan satuan waktu. Berikut satuan konversi waktu : 1 jam = 60 menit 1 menit = 60 detik 1 jam = 3.600 detik 1 menit = 1/60 jam 1 detik = 1/60 menit 1 detik = 1/3.600 jam Konversi satuan volume : 1 liter = 1 dm³ = 1.000 cm³ = 1.000.000 mm³ = 0.001 m³
1. Menentukan Debit Air Rumus Debit = Volume : Waktu 2. Menghitung waktu Rumus Waktu = Volume : Debit
B. Kerangka Pikir Penulisan karya ilmiah merupakan suatu proses berpikir secara ilmiah yang akan membahas masala-masalah yang akan diteliti, dalam penelitian atau menulis karya ilmiah ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu: observasi , menghimpun data, mengumpulkan teori-teori yang akan digunakan pada penulisan Tugas Akhir dan wawancara untuk mendapatkan hasil nyata dari masalah yang akan diteliti. Dalam Penulisan karya ilmiah (Tugas Akhir) yang berjudul “Tinjaun Pengelolaan Air Bersih PDAM Rejang Lebong Wilayah Perumnas Kelurah Batu Galing” ada beberapa tahap, untuk lebih jelasnya disajikan dalam bagan di bawah ini: a.
Tahap Observasi
Membahas masalahmasalah yang sering terjadi pada pengelolaan air bersih
Observasi kepada PDAM guna untuk menghimpun data untuk dijadikan sebagai bahan pembahasan
Observasi kepada pelanggan PDAM mengenai kepuasan pelanggan terhadap pelayan yang diberikan oleh PDAM Rejang lebong
Membahas dan menyimpulkan hasil analisa pembahasan
Wawancara kepada Petugas PDAM apa solusi yang diberikan kepada pelanggan dalam memecahkan masala-masalah yang sering terjadi
b.
Tahap Pembahasan Data
Menyususn Teori-teori tentang air bersih dari buku yang selanjutnya nama pengarang buku dan judul buku dijadikan sebagai Daftar Pustaka
Menghitung jumlah pelanggan PDAM wilayah Perumnas Kelurahan Batu Galing
Menganalisa jumlah kebutuhan air bersih PDAM wilayah PERUMNAS Kelurahan Batu Galing lima tahun ke depan berdasarkan teori dan rumus penghitungan
Menyimpulkan hasil pembahasan
Selesai
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian 3.1 Metode Penelitian Metode (Penelitian) pada
adalah
suatu
cara
yang
bab ini akan diuraikan
dilakukan
dalam
suatu
beberapa aspek yang
studi
berkaitan
dengan metode penelitian yang akan digunakan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini. Beberapa aspek tersebut meliputi: Objek Penelitian, Alur Penelitian, Lokasi Penelitian, Waktu Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisa Data. 3.1.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Rejang Lebong yang berada di Kec. Curup Timur dan di PERUMNAS Kelurahan Batu Galing Kec. Curup Tengah.
Gambar 3.1 Peta Kabupaten Rejang Lebong.
3.1.2 Alur Penelitian Tahapan-tahapan pada penelitian ini memiliki urutan waktu dan jadwal. Dengan demikian penelitian ini dapat diselesaikan secara sistematis dan mendapat hasil yang valid serta sesuai dengan tujuan yang diharapkan, adapun alur penelitian ini dapat dilihat di tabel berikut:
Mulai
Survey
Pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari PDAM Rejang Lebong
Data Primer -Wawancara -Observasi
Data Skunder -Teori -Literatur
Analisa
Pembahasan
Kesimpula n
Selesai Bagan 3.1 Alur Penelitian
B. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini penulis membahas tentang bagaimana pengelolaan air bersih PDAM Rejang Lebong wilayah Perumnas Kelurahan Batu Galing Kec. Curup Tengah dan berkaitan dengan hal itu dalam penelitian ini maka penulis akan membahas beberapa hal antara lain: 1. Meninjau cara pengelolaan air bersih PDAM di wilayah PERUMNAS Kelurahan Batu Galing. 2. Menghitung jumlah kebutuhan air bersih di wilayah PERUMNAS kelurahan Batu Galing. 3. Memprediksi berapa jumlah kebutuhan air bersih dan jumlah pelanggan PDAM pada wilayah PERUMNAS Kelurahan Batu Galing. 4. Menguraikan cara dan proses Distribusi Air Bersih dari PDAM ke Pelanggan. C. Populasi dan Sampel 1 Populasi Populasi
dari
penelitian
ini
adalah
Kecamatan Curup Tengah yang
berjumlah 2318 pelanggan Aktif. 2 Sampel Penarikan sampel dari penelitian ini menggunakan teknik Clusster Random Sampling. Dimana teknik Clusster Random Sampling adalah jenis populasi yang membagi wilayah menjadi beberapa daerah, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah wilayah PERUMNAS kelurahan
Batu Galing yang memiliki Pelanggan PDAM berjumlah 651 pada tahun 2014 SKETSA PETA PERUMNAS BATU GALING
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data merupakan tahap untuk penyelesaian suatu masalah secara ilmiah setelah data-data untuk Prediksi kebutuhan air bersih pada PDAM wilayah Perumnas didapat, ini tahap awal sebelum menganalisa Prediksi Kebutuhan Air Bersih Wilayah Perumnas Kelurahan Batu Galing 5 Tahun Ke depan tersebut. Hal itu tentunya didasari oleh dasar teori dan rumus-rumus dalam analisa prediksi. Ada beberapa teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan, yakni sebagai berikut: A.
Data Primer Data yang diambil dari objek penelitian secara langsung, seperti
peninjauan data-data jumlah penduduk Perumnas dan kebutuhan air bersih wilayah perumnas 5 tahun terakhir yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam menganalisa prediksi kebutuhan air bersih. B. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui objek lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya, melainkan dari buku Panduan Praturan PDAM, Buku Panduan Teknis Sarana Air Bersih , Rejang Lebong dalam Rangka, atau internet yang berhubungan dengan Teknik Sipil dan layak untuk dijadikan sebagai bahan penelitian.
E. Teknik Analisa Data Ada beberapa tahap dalam pengumpulan data yang diperlukan yaitu : 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan yang dimaksudkan adalah untuk mempermudah jalannya suatu penelitian, seperti pengumpulan data, analisis dan penyusunan laporan. Tahap ini meliputi : a. Studi pustaka Penulis melakukan penelitian di PDAM Kabupaten Rejang Lebong dengan mempedomani Buku Panduan PDAM, dan melakukan kegiatan Observasi kepada Kabag Teknis dan Kabag Sub Produksi Air Bersih PDAM. b. Observasi Suatu kegiatan survey yang dilaksanakan secara langsung di lokasi dengan tujuan untuk mengetahui kondisi secara umum, aktual pada lokasi yang menjadi objek studi sehingga akan mendapatkan gambaran yang lebih nyata dan juga bisa memudahkan dalam penyelesaian masalah yang timbul di penelitian.
Penelitian ini dilengkapi dengan rekaman gambar (Foto).
Observasi dilakukan di Perumnas Kelurahan Batu Galing dan PDAM Rejang Lebong seperti menghimpun data jumlah Pelanggan Aktif
PDAM wilayah
PERUMNAS Kelurahan Batu Galing dan menghimpun data jumlah penduduk lima tahun terakhir yang dijadikan sebagai pedoman untuk memprediksi jumlah penduduk dan memprediksi kebutuhan air bersih 2019 yang akan datang.
2. Pengumpulan Data Data yang didapat merupakan data sekunder yang didapat dari PDAM Rejang Lebong yang terdiri dari : a. Data jumlah kebutuhan air bersih pelanggan aktif PDAM wilayah Perumnas Kelurahan Batu Galing sampai tahun 2014 b. Data jumlah Pelanggan aktif PDAM wilayah Perumnas Kelurahan Batu Galing lima tahun terakhir sampai tahun 2014 c. Data debit aliran dari sumber air baku PDAM d. Data kapasitas produksi PDAM Rejang Lebong 3. Analisis Data a. Air bersih sangat diperlukan oleh kalangan penduduk sebagai salah satu sumber untuk kelangsungan hidup. Seperti halnya di wilayah PERUMNAS Kelurahan Batu Galing, seiring pertambahan penduduk maka akan meningkat kebutuhan air bersih untuk saat ini maupun yang akan datang.Sehingga pertambahan kebutuhan air bersih harus diperhitungkan dengan baik. Perhitungan kebutuhan air bersih PDAM Rejang Lebong wilayah PERUMNAS dengan cara analisis data jumlah pelanggan, yaitu berisi data-data jumlah penduduk , jumlah kebutuhan air bersih dan jumlah pelanggan serta kehilangan air. b. Menganalisa bagaimana manajemen pengelolaan air yang baik yang seharusnya dilakukan oleh PDAM Kabupaten Rejang Lebong.
MANAJEMEN PDAM REJANG LEBONG Data Umum Propinsi
BENGKULU KAB. REJANG
PDAM LEBONG No Registrasi
0721212.B Jl. Jend. A.Yani
Alamat No.437
Kode Pos No. Telp
0732 - 21532
No. Fax
0732 - 21566 Drs. Soemardhie,
Direktur Utama DS, BE Direktur Teknik Direktur Umum Direktur Usaha Jumlah Penduduk Administrati (Jiwa) Jumlah Penduduk Wilayah Pelayanan (Jiwa) Jumlah Pelanggan (Total)
7,095
Rumah Tangga
6,440
Sosial Usaha Industri HU/MCK/TA Lain-lain Cakupan Pelayanan Terhadap penduduk perkotaan (%) Cakupan Pelayanan Terhadap Penduduk Wilayah Pelayanan (%) Cakupan Pelayanan Terhadap Penduduk Administrasi (%) Total Karyawan
86
PNS
1
Perusahaan
82
Honor/Kontrak
3
Teknik Non Teknik
Data Teknik Sumber Air Tersedia (l/dtk)
Sungai
Mata Air Danau S. Dalam Sumber Air Dimanfaatkan (l/dtk)
Sungai Mata Air Danau S. Dalam
Panjang Pipa Transmisi (km) Panjang Pipa Distribusi (km) Sistem Pengaliran Jumlah Instalasi Pengolahan (unit) Total Kapasitas Terpasang (l/dtk)
182
Total Kapasitas Termanfaatkan (l/dtk) Jumlah Air Terdistribusi (m3/thn)
3,522,092
Jumlah Air Terjual (m3/thn)
1,451,323
Kehilangan Air (%)
40
BAB IV PEMBAHASAN MASALAH
A. Sistem Distribusi Air Bersih PDAM Rejang Lebong Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Rejang Lebong merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang pendistribusian air bersih untuk masyarakat Rejang Lebong. Air bersih yang telah diolah kemudian lalu didistribusikan ke masyarakat, seperti wilayah PERUMNAS Kelurahan Batu galing yang saat ini menggunakan layanan air bersih berjumlah 651 pelanggan yang terdiri dari 2809 jiwa dan 978 KK (Kepala Keluarga). Pelanggan air bersih PDAM wilayah Perumnas Kelurahan Batu Galing setiap tahun mengalami perubahan baik peningkatan maupun penurunan, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi menurun dan meningkatnya jumlah pelanggan PDAM, salah satunya adalah sistem distribusi air bersih PDAM tersebut dan manajemen PDAM. 4.1. Distribusi Air Bersih PDAM Rejang Lebong 4.1.1. Proses Sistem Distribusi Air bersih Sistem Distribusi Air bersih PDAM Rejang Lebong diolah dari sumber air baku permukaan sungai musi yang terletak di desa kejalo kecamatan Curup Timur. Sumber air baku permukaan sungai musi ditampung dalam Bak Penangkap Air (Intake) lalu dialirkan ke Instalasi Penyaringan Air (IPA) melalui Pipa Transmisi. Air baku yang sudah diolah menjadi air bersih selanjutnya dialirkan ke Reservoir dan bak penampung lalu didistribusikan ke masyarakat. Untuk lebih jelasnya disajikan dalam Gambar 4.1 di bawah ini :
Sungai Musi
Pintu Air
Pipa Transmisi
BAK PENAMPUNG AIR
PipaACP 80-150 MM
Saringan air asih INSTALASI PENYARINGAN AIR (IPA)
RESERVOIR Bak Penampung PIPA DISTRIBUSI
Pipa Distribusi Sambungan Rumah
Gip
Gip
Pipa Dinas (PPC) Pipa Persil (Setelah melewati Water meter) Water Meter Kran Air Gambar 4.1 Proses Distribusi Air Bersih
4.1.2 Proses Penyaringan Air IPA (Instalasi Penyaringan Air) Instalasi Penyaringan Air adalah proses menghilangkan kotoran dan zatzat kimia yang membuat air menjadi keruh, dalam proses penyaringan air terdiri dari berbagai komponen , untuk lebih jelasnya disajikan pada gambar 4.2 dan gambar 4.3 di bawah ini:
Gambar 4.2 : Instalasi Penyaringan Air
Gambar 4.3 Proses Penyaringan Zat Kimia Pada Instalasi Penyaringan Air (IPA)
B. Hasil Analisis Data dan Pembahasan 4.1.Prediksi Kebutuhan Air Bersih dan Jumlah Penduduk 4.1.1. Data Jumlah Pelanggan PDAM Perumnas Batu Galing
No
Pelanggan
2010
2011
2012
2013
2014
1.
RW I
211
202
200
190
198
2.
RW II
100
100
100
100
100
3.
RW III
190
185
184
184
183
4.
RW IV
153
158
154
155
154
5.
Sekolah
2
2
2
2
2
6.
Masjid
3
3
2
3
3
7.
Puskesmas
1
1
1
1
1
660
658
653
635
651
Jumlah
Tabel 4.1.1 Data Jumlah Pelanggan PDAM wilayah Perumnas Sumber : PDAM Rejang Lebong Catatan : 1 SR = 5,8 jiwa Dari Tabel 4.1. di atas bisa diperoleh kesimpulan bahwa jumlah pelanggan PDAM di Wilayah Perumnas Kel. Batu Galing menurun dalam empat tahun terakhir.
4.1.2. Data Analisis Kebutuhan Air PDAM Perumnas Batu Galing No
Uraian
Analisis
1
Jumlah Penduduk 2014
2809 Jiwa
2
Tingkat Pelayanan
50%
3
Pemakaian Rata-Rata Air
44.315,625
Domestik 4
Jumlah KK/SR terlayani 2014
651 KK
5
Jumlah KK/SR terlayani s/d
651 KK
Februari 2014 6
Jumlah Sambungan Rumah
648 KK
5
Kapasitas Produksi 2014
50 liter/detik
Tabel 4.1.2 Data kebutuhan air bersih PDAM Prumnas Batu Galing Sumber: PDAM Rejang Lebong 2014
4.1.3 Data Jumlah Penduduk Perumnas Batu Galing 2010-2014 No
Tahun
Jumlah Penduduk
1
2010
2380 jiwa
2
2011
2481 Jiwa
3
2012
2790 Jiwa
4
2013
2806 Jiwa
5
2014
2809 Jiwa
Jumlah
11706 Jiwa
Tabel 4.1.3Data Jumlah penduduk Perumnas Batu Galing 2014-2010 Sumber : Data Kelurahan Batu Galing (2010-2014)
4.2. Analisis dan Pembahasan 4.2.1 Prediksi Jumlah Penduduk Perumnas Kelurahan Batu Galing Memberikan Pelayanan kebutuhan air bersih yang baik untuk pelanggan merupakan kewajiban bagi PDAM, demi tercapainya target nasional yaitu 80% pengguna jasa air bersih PDAM. Jika PDAM melakukan perencanaan yang matang maka kebutuhan air bersih tidak akan berkurang dan pelanggan akan tetap setia dan merasa puas dengan pelayanan yang baik. Agar
kepuasan pelanggan terjamin harus dilakukan perencanaan
kebutuhan air bersih yang baik. Dalam melakukan perencanaan kebutuhan air bersih, perencanaan harus sesuai dengan jumlah penduduk agar tidak terjadi kekurangan air bersih yang didistribusikan ke pelanggan. Jika kesediaan air bersih berkurang dan tidak sesuai dengan kebutuhan hasil perencanaan, maka pelanggan akan merasa tidak puas dengan pelayanan PDAM , lalu beralih ke sarana air bersih lain dan pelanggan PDAM akan berkurang. Pemicu kekurangan air disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kebocoran pipa yang menjadi penyebab kehilangan air dan dapat menghambat aliran air, kemarau, dan kurang efektifnya pelayanan PDAM terhadap pelanggan seperti kurangnya pelayanan teknis yang meninjau dan memperbaiki kerusakan-kerusakan pipa di wilayah distribusi juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pelanggan berhenti menggunakan jasa air bersih PDAM.
Jika kesediaan air terus berkurang , maka diperlukan untuk memprediksi jumlah pelanggan dan kebutuhan air bersih beberapa tahun yang akan datang minimal lima tahun ke depan agar tidak terjadi lagi kekurangan air . Dalam memprediksi kebutuhan air bersih PDAM wilayah PERUMNAS Kelurahan Batu Galing, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memperkirakan jumlah penduduk dan pelanggan pada tahun yang akan datang. Hal tersebut dilakukan agar dapat mengetahui berapa jumlah pertambahan penduduk dan jumlah pertambahan pelanggan, jika semakin meningkatnya pertambahan penduduk, maka kebutuhan air bersih juga semakin meningkat. Dalam membuat perkiraan jumlah penduduk , penulis menggunakan tiga metode yaitu metode Aritmetika, metode Geometri dan Postcensal Estimated . Hal tersebut dilakukan untuk membandingkan metode mana yang menghasilkan perkiraan jumlah penduduk yang paling besar dan selanjutnya akan digunakan sebagai dasar memperkirakan kebutuhan air bersih penduduk pada masa yang akan datang. Dalam memperkirakan jumlah penduduk, digunakan data-data jumlah penduduk sebelumnya dan berapa persentase pertambahan penduduk. Adapun data-data jumlah penduduk Perumnas Kelurahan Batu Galing yang menjadi data proyeksi adalah dari tahun 2010-2014. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1.4:
No
Tahun
Jumlah Penduduk
Persentase Pertumbuhan
1
2010
2380 jiwa
-
2
2011
2481 Jiwa
4,24
3
2012
2790 Jiwa
11,11
4
2013
2806 Jiwa
0,57
5
2014
2809 Jiwa
0,11
11706 Jiwa
16,03( Rata-rata 4,00 %)
Jumlah
Sumber : Data Kelurahan Batu Galing (2010-2014) Tabel 4.1.4 Jumlah penduduk dan persentase pertambahan penduduk Perumnas Kelurahan Batu Galing 1.
Metode Aritmetika
Diketahui, Pt (penduduk awal) =2380 Penduduk Po (Penduduk saat ini)=2809 I= I= I=85,8 jiwa Sehingga persamaan menjadi : P = 2380+ 85,8 n.... seterusnya Dimana : Untuk tahun 2010, n= 1
Untuk tahun 2011, n= 2 Untuk tahun 2019, n= 10, maka diperoleh: Pn = 2380 + 85,8 (10) = 3238 jiwa Dari hasil perhitungan di atas, metode arimetika memperkirakan jumlah penduduk Perumnas pada tahun 2019 sebesar 3228 jiwa.
Metode Arimetika 3.400 3.200 3.000
2.894
2.980
3.066
3.152
3.238
Metode Arimetika
2.800 2.600 2015
2016
2017
2018
2019
Grafik 4.2.1: Grafik Prediksi Pertambahan Penduduk 2019 Metode Aritmetika ( Grafik Lingkaran)
2) Metode Geometrik
Wilayah Perumnas memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.380 jiwa pada tahun 2010 dan pertumbuhan penduduknya sebesar 4,00 % per tahun.
Pn = P0 (1 + r)n
Dengan: Pn= Jumlah penduduk setelah n tahun ke depan.
P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal.
r = Angka pertumbuhan penduduk.
n = Jangka waktu dalam tahun. Pn = P0 (1 + r)n Pn = 2380 ( 1 + 0,04)5
Pn = 2895 Jiwa
Jadi prediksi jumlah penduduk PERUMNAS pada tahun 2019 sebanyak 2.895 jiwa. 3. Metode Postcensal Estimated Prediksi dengan Metode Postcental Estimeted perkiraan penduduk setelah dilakukan data sensus. Prinsipnya pertambahan penduduk dianggap linear, yang artinya setiap tahun penduduk akan bertambah dengan jumlah yang sama. Pm= po ( po) atau Pm = Pn+
(Pn (Pn-po)
Dengan: Pn : Jmumlah penduduk pada tahun n Po:Jumlah penduduk pada tahun (Penduduk Dasar) awal M: selisih tahun yang dicaridengan tahun n n: Selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui Diketahui jumlah penduduk di perumnas pada tahun 2010 adalah 2380 jiwa. Sedangkan pada tahun 2014 adalah 2809 jiwa. Po = 2380 jiwa (tahun 2010) Pn = 2809 jiwa (tahun 2014) m = 2019 – 2014 = 5 n = 2014 – 2010 = 4 Pm=2380 Jiwa +(
) (2809-2380)
=2380 + (429 jiwa) =3345,25 jiwa Dari hasil perhitungan di atas, diprediksikan jumlah penduduk PERUMNAS 2019 sebesar 3345,25 jiwa. Dalam perhitungan tiga metode yang digunakan , Metode
Postcensal
Estimated memiliki hasil perhitungan prediksi yang paling besar yaitu 3345,25 jiwa pada tahun 2019, maka metode yang digunakan dalm memprediksi kebutuhan air bersih PDAM wilayah PERUMNAS Kelurahan Batu Galing
untuk lima tahun ke depan (tahun 2019)
adalah metode Postcensal
Estimated. Perhitungan berpacu pada metode yang hasil perhitungannya lebih besar adalah
supaya
pada
tahun
yang
diprediksi
tidak
mengalami
kekurangan air, namun perencanaan yang matang oleh PDAM pada tahun saat ini harus lebih baik dari prediksi, karena perkiraan jumlah kebutuhan air bersih belum tentu tepat seperti hasil pada prediksi. 4.2.2. Prediksi Pertambahan Pelanggan PDAM Perumanas Kelurahan Batu Galing Perkiraan jumlah
pelanggan
dihitung dengan menggunakan metode
arimatik dalam perhitungan mengacu pada jumlah pelanggan pada tahuntahun sebelumnya sebagai pedoman prediksi. Adapun jenis pelanggan terdiri dari Pelanggan Domestik dan Non Domestik. Perhitungan tersebut dihitung dengan asumsi setiap perubahan data negatif dianggap tetap. 1.
Pelanggan Domestik. Pelanggan Domestik adalah jenis pelanggan Air Bersih PDAM dalam
bentuk sambungan rumah, setiap sambungan rumah rata-rata memiliki 5,8 Jiwa (Sumber: DPU Dirjen Cipta Karya, 1996). Pada pelanggan PDAM wilayah PERUMNAS Kelurahan Batu Galing Pelanggan Domestik terbagi dalam empat wilayah yang terdiri dari RW 1, RW 2 , RW 3 , dan RW4 .
a. Pelanggan RW 1 Pertambahan Pelanggan Tahun
SR
Selisih
%
2010
211
-
-
2011
202
9
4.26
2012
200
2
0.99
2013
190
10
5
2014
198
-2
1.01
Jumlah
1001
19
11.26
b.Pelanggan RW 2 Pertambahan Pelanggan Tahun
SR
Selisih
%
2010
100
0
0.0
2011
100
0
0.0
2012
100
0
0.0
2013
100
0
0.0
2014
100
0
0.0
Jumlah
500
0,0
c. Pelanggan RW 3 Pertambahan Pelanggan Tahun
SR
Selisih
%
2010
190
-
-
2011
185
5
2,63
2012
184
1
0,54
2013
184
-
0
2014
183
1
0.54
Jumlah
926
7
3,71
d. Pelanggan RW 4 Pertambahan Pelanggan Tahun
SR
Selisih
%
2010
153
-
-
2011
158
-5
-3,26
2012
154
4
2,53
2013
155
-1
-0.64
2014
154
1
0.64
Jumlah
774
-1
-0,73
Setiap wilayah pelanggan PDAM diprediksi
menggunakan metode arimatik.
Berikut perhitungan prediksi Masing-masing pelanggan :
1.
Pelanggan RW 1 Rata-rata pertambahan jumlah pelanggan RW 1 dari tahun 2010-2014 adalah:
Ka = (SR 14 SR 10) / ( 2014-2010) Ka = (198-211) / 4 Ka = -3.25 Persentase pertambahan jumlah penduduk : r = 11,26 % / 4 r = 2,815% Sn = So + Ka (Tn To) Sn = S 14+-3,25 (2019-2014) Sn = 198-3,25 (5) Sn = 181,75 SR Dari hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan RW 1 mengalami penurunan. Jumlah pelanggan RW 1 tahun 2019 sebesar 181,25 SR.
2. Pelanggan RW 2 Rata-rata pertambahan jumlah pelanggan RW 1 dari tahun 2010-2014 adalah : Ka = (SR 14 SR 10) / ( 2014-2010) Ka = ( 100-100) / 4 Ka = 0 Persentase pertambahan jumlah penduduk : r = 0,0% / 4 r = 0,0% Sn = So14 + Ka (Tn To) Sn = S 100+0 (2019-2014) Sn = 100+0 (5) Sn = 100 SR Dari hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan RW 2 tetap dan tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Jumlah pelanggan RW 2 tahun 2019 sebesar 100 SR.
3.
Pelanggan RW 3 Rata-rata pertambahan jumlah pelanggan RW 3 dari tahun 2010-2014
adalah : Ka = (SR 14-SR 10) / ( 2014-2010) Ka = (183-190) / 4 Ka = -1,75 Persentase pertambahan jumlah penduduk : r = 3,71 % / 4 r = 0,9275% Sn = So + Ka (Tn To) Sn = S 14+1,75 (2019-2014) Sn = 183+1.75 (5) Sn = 174,25 SR Dari
hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan RW 3
bertambah/mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan RW 3 tahun 2019 sebesar 174,25 SR, dengan persentase pertambahan penduduk 0,9275 %. 4.
Pelanggan RW 4 Rata-rata pertambahan jumlah pelanggan RW 4 dari tahun 2010-2014
adalah : Ka = (SR 14-SR 10) / ( 2014-2010) Ka = (154-153) / 4 Ka = 0,25 Persentase pertambahan jumlah penduduk :
r = -0,73% / 4 r = 0,1825% Sn = So + Ka (Tn To) Sn = S 14+0,25 (2019-2014) Sn = 154+0,25 (5) Sn = 155,25 SR Dari hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan RW 4 bertambah / mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan RW 4 tahun 2019 sebesar 155,25 SR, dengan persentase pertambahan jumlah penduduk 0,1825%. Pelanggan Domestik dapat adalah pelanggan Sambungan rumah yang dihitung dari RW1, RW2, RW3, RW 4 dan dibuat dalam bentuk grafik.
Pelanggan Domestik 635
633
632
633,25 630
630 625 620 615
611,25
Pelanggan Domestik
610 605 600 2015
2016
2017
2018
2019
Grafik 4.2.2.1 Grafik Prediksi Pelanggan Domestik 2019
2.
Pelanggan Non Domestik Prediksi Pelanggan Non Domestik pada tahun 2019 dihitung dengan
metode arimatik untuk masing-masing jenis pelanggan Non Domestik. Pertambahan Pelanggan Tahun
Pelanggan Non Domestik Masjid
Sekolah Puskesmas
Jumlah
Selisih
%
Keseluruhan
2010
3
2
1
6
-
0,0
2011
3
2
1
6
-
0,0
2012
2
2
1
5
1
16,66
2013
3
2
1
6
-
0,0
2014
3
2
1
6
-
0,0
Jumlah
14
10
5
29
1
16,66
Tabel 4.2.7 :Pelanggan Non domestik Rata-rata pertambahan jumlah pelanggan domestik dari tahun 2010-2014 adalah : Ka = (SR 14-SR 10) / ( 2014-2010) Ka = (6-6) / 4 Ka = 0 Persentase pertambahan jumlah penduduk : r = -16,66% / 4 r = 4,165% Sn = So + Ka (Tn To) Sn = S 14+0,25 (2019-2014)
Sn = 6+0,25(5) Sn = 7,25SR Dari hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Non Domestik adalah tetap tidak mengalami pertambahan. Jumlah pelanggan Non Domestik tahun 2019 sebesar 7,25 SR, dengan persentase pertambahan jumlah Fasilitas Non Domestik 4,165%. Dari hasil perhitungan seluruh jenis pelanggan, dapat disimpulkan prediksi jumlah pelanggan dari tahun 2014 sampai 2019 diuraikan dalam tabel di bawah ini: Pelanggan Domestik No
Wilayah Pelanggan
Tahun 2015
2016
2017
2018
2019
1
RW 1
194
191
188
185
181,75
2
RW2
100
100
100
100
100
3
RW 3
184,75
186,5
188,25
190
174,25
4
RW 4
154,25
154,5
154,75
155
155,25
633
632
633,25
630
611,25
Jumlah
Pelanggan Non Domestik No
Tahun
Pertambahan Pelanggan
1.
2015
6,25
2.
2016
6,5
3.
2017
6,75
4.
2018
7
5.
2019
7,25
Jumlah
33,75
Tabel 4.2.8:Prediksi Jumlah Pelanggan aktif PDAM Perumnas 2015
2019
Dari hasil perhitungan prediksi jumlah pelanggan PDAM wilayah Perumnas, pelanggan PDAM mengalami penurunan dengan total pelanggan Domestik dan Non Domestik 618,5 pelanggan,
hal
tersebut karena
data
pelanggan
PDAM lima tahun terakhir cendrung mengalami penurunan, maka hasil prediksi juga ikut menurun. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, pemicu penurunan jumlah pelanggan PDAM wilayah PERUMNAS adalah sering terjadinya kemacetan pengaliran air dan pelanggan memilih menggunakan sarana air bersih yang lain. Kemacetan pengaliran air disebabkan karena sering terjadinya kebocoran air pada pipa yang dapat menjadi pemicu Kehilangan Air (Lo), kerusakan pipa karena kurangnya perawatan secara rutin atau berkala. Pertambahan Pelanggan Domestik dan Non Dommestik dapat dilihat pada grafik di bawah ini; a. Pelanggan Domestik Pelanggan Domestik adalah pelanggan Sambungan rumah yang dihitung dari RW1, RW2, RW3, RW 4 dan dibuat dalam bentuk grafik.
Pelanggan Domestik 640
633
632
633,25
630
630 620
611,25
Pelanggan Domestik
610 600 2015
2016
2017
2018
2019
Grafik 4.2.2.1 Grafik Prediksi Pelanggan Domestik 2019
b. Pelanggan Non Domestik Pelanggan Non Domestik adalah pelanggan bukan dalam bentuk sambungan Rumah, dalam grafik di bawah ini pelanggan Non Domestik terdiri dari Masjid, Sekolah Dan Puskesmas.
Pelanggan Non Domestik 8
6
6,25
6,5
6,75
7
7,25
6 4
Pelanggan Non Domestik
2 0 2014
2015
2016
2017
2018
2019
Grafik 4.2.2.2 Grafik Prediksi Pelanggan Non Domestik 4.2.3 . Prediksi Kebutuhan Air Bersih Wilayah Perumnas Tahun 2019 Yang Akan Datang Dalam memprediksi kebutuhan air bersih pada tahun yang akan datang (2019) Penulis memilih empat cara, diantaranya: 1.Berdasarkan tahun proyeksi (Cara ini mengacu pada jumlah penduduk yang paling besar pada tahun perkiraan.) 1. Berdasarkan jumlah perkiraan sambungan rumah (Pelanggan). 2. Tingkat Layanan Masyarakat 3. Kehilangan Air.
Dari empat cara memprediksi kebutuhan air tersebut akan dianalisis satu per satu, maka dapat diketahui cara mana yang perkiraanya lebih besar. 1.
Tahun Proyeksi Menghitung prediksi kebutuhan air bersih dengan cara Tahun proyeksi
ada dua cara, yaitu mengacu pada jumlah penduduk dan mengacu pada jumlah debit air yang didistribusikan oleh PDAM ke penduduk perkiraan. Pada tahun 2010 jumlah penduduk Perumnas Kelurahan Batu Galing adalah 2.380 jiwa dengan angka pertumbuhan penduduk 4.00%. Jika diasumsikan konsumsi air bersih untuk kebutuhan penduduk sebesar 50 liter//hari dan untuk kebutuhan non domestik diasumsikan sebesar 30% dari kebutuhan penduduk. dihitung dengan rumus (Sub Bab 2.4.1) dan megacu pada hasil Prediksi jumlah penduduk tahun 2019 yang jumlah prediksinya paling besar (Metode Postcensal Estimated) : Proyeksi jumlah penduduk tahun 2019 Po = 2380 jiwa (tahun 2010) Pn = 2809 jiwa (tahun 2014) m = 2019 – 2014 = 5 n = 2014 – 2010 = 4 Pm=2380 Jiwa +(
) (2809-2380)
=2380 + (429 jiwa) =3345,25 jiwa
1.
Kebutuhan Domestik
Q = Pn X q = 3345,25X 50 liter/orang/hari =167.262,5 liter/hari 2.
Kebutuhan Non Domestik = 167.262,5 X 30% = 50178,75 liter/hari Kapasitas
produksi air baku
PDAM
Rejang
Lebong
yang
didistribusikan kepelanggan PDAM wilayah Rejang Lebong sebesar 90,69 liter/detik. Sementara Perumnas Kelurahan batu galing memiliki memiliki jumlah penduduk sebesar 2809 jiwa pada tahun 2014 dengan pertumbuhan penduduk sebesar
4,00 % per tahun. Asumsi kebutuhan air bersih penduduk 50
liter/orang/hari dengan tahun Prediksi sampai 2019. Proyeksi jumlah penduduk tahun 2019 (Metode Geometrik) Pn = Po (1+r)n = 2809 (1 + 0,04)5 = 2809 (1,0,4)5 = 3554,2 orang Kebutuhan air bersih, (Qmd) Qmd = Pn X q X fmd Qmd = 3554,2 x 50 liter/orang/hari x 1,05 = 186.599,76 liter/hari = 2,15 liter/detik
Kebutuhan total air bersih 186.599,76 liter/hari. Dari hasil perhitungan berdasarkan tahun proyeksi PERUMNAS Kelurahan Batu
Galing sebesar
186.599,76 liter/hari pada tahun 2019. 2.
Sambungan Rumah Prediksi kebutuhan air bersih pada tahun 2019 dihitung dengan mengacu
pada hasil prediksi pertambahan masing-masing jenis pelanggan. Perhitungan tersebut dihitung dengan asumsi setiap perubahan data / selisih dianggap selalu positif. Berdasarkan prediksi masing-masing variabel pelanggan : 1. Pelanggan Domestik (SI) Pd = RW 1 + RW 2 + RW 3 + RW 4 = 181,75 + 100 + 174,25 + 155,25 = 611,25 SR = 611,25 x 5,8 x 50 liter/detik = 177.262,5 liter/detik 2. Pelanggan Non Domestik (Kn) Kn = (Masjid + Puskesmas + Sekolah) = 7,25 SR = 7,25 x 50 liter/detik = 362,5 liter/detik
Kebutuhan Air Bersih Pelanggan Non Domestik 3.000 1.740 1.812,50 1885 1.957,50
2.000
2030 2.102,50
1.000 0
Kebutuhan Air Bersih Pelanggan Non Domestik
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Grafik 4.2.4 Prediksi Pelanggan Non Domestik 3. Pelanggan Umum (SB) Kn +SI=
=89.682,5 liter/detik 4. Kehilangan Air (Lo) Berdasarkan hasil observasi kepada masyarakat, salah satu penyebab berkurangnya jumlah pelanggan PDAM adalah air sering macet, kemacetan aliran air disebabkan oleh kebocoran air pada Pipa Dinas (Gambar 4: Foto Dukumentasi) , hal tersebut membuat pelanggan beralih ke sarana air bersih lain seperti sumur. Dan pelanggan PDAM menjadi berkurang. Kehilangan air diasumsikan sebesar 20% dari total kebutuhan air bersih, perkiraan kehilangan jumlah air ini disebabkan adanya sambungan pipa yang bocor, pipa yang retak dan akibat kurang sempurnanya waktu pemasangan,
pencucian pipa, kerusakan water meter, pelimpah air di menara air dan lain-lain, dengan rumus: Lo=20%xPr Dengan: Lo = Kehilangan air (liter/detik), Pr = Produksi air (liter/detik). Lo = 20 % x Pr = 0,2 x 10liter/detik = 10 liter/detik Daris hasil perhitungan di atas, disimpulkan Kehilangan Air (Lo) sebesar 86.189,5 Pr total = SI + Kn+ Lo 177.262,5 + 362,5 + 10 17635 liter/detik Dari hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan Prediksi kebutuhan air bersih PDAM Rejang Lebong wilayah Perumnas Kelurahan Batu Galing pada tahun 2019 sebesar 177635 liter/detik.
3.
Tingkat Pelayanan Masyarakat Prediksi kebutuhan air Perumnas Kelurahan batu galing tahun 2019
dihitung dengan Rumus (2.4.1) 80% dari jumlah penduduk, dengan rumus: Cp=80%xPn Dengan: Cp = Cakupan pelayanan air bersih (liter/detik), Pn = Jumlah penduduk pada tahun n proyeksi (jiwa). Cp= 80% x 3345,25 =2676,2 liter/detik 4.2.3 Analisis Pemakaian Air Bersih Pada Waktu Tertentu Pemakaian air pada waktu jam puncak adalah pemakaian air tertinggi pada jam jam tertentu dalam satu hari. Kebutuhan air pada waktu jam puncak digunakan untuk mengetahui beberapa kapasitas distribusi dari besarnya diameter pipa dan dihitung berdasarkan kebutuhan air rata-rata Debit waktu puncak = f2 x Sr Dengan: Sr = Jumlah total kebutuhan air domestik dan non domestik (liter/detik),
f2 = Faktor peak hour 1,5. = 1,5 x 177525 = 266287,5 liter/detik Jadi jumlah pemakaian air pada jam puncak PDAM wilayah Perumnas sebesar 266.286,5litek/detik 4.2.4 Analisis Kebutuhan Harian Maksimum Kebutuhan harian maksimum adalah banyaknya air yang dibutuhkan terbesar dalam satu tahun. Kebutuhan air pada harian maksimum digunakan untuk mengetahui berapa kapasitas pengolahan (produksi) dan dihitung berdasarkan kebutuhan air rata-rata sebagai berikut : Ss=f1xSr Dengan: Ss = Kebutuhan harian maksimum (liter/detik), Sr = Jumlah total kebutuhan air domestik dan non domestik (liter/detik), f1 = Faktor maksimum day 1,15. = 266287,5 x 1,15 = 306230,63 liter/detik
Berdasarkan hasil perhitingan tersebut disimpulkan kebutuhan air harian maksimum dalam satu tahun di wilayah Perumnas Kelurahan Batu Galing adalah sebesar 306.230,63 liter/detik. 4.2.4 Debit Air Distribusi PDAM Rejang Lebong-Perumnas Dalam Distribusi air bersih PDAM , air yang dialirkan memiliki kecepatan atau aliran (Debit). 1.
Debit Air dalam Pipa Transmisi Diketahui Pipa Transmisi PDAM Rejang Lebong mengangkut air sebesar
101.088 m3 untuk langsung dialirkan ke IPA (Instalasi Penyaringan Air). volume(v) = 101.088 m³ = 101.088.000 dm³ = 101.088.000 liter waktu (t) = 1 jam = 3.600 detik D= = 28080 Liter/s Jadi pipa transmisi mengalirkan air baku sebesar 28.080 liter/detik.... (Q1) 2 . Debit Instalasi Penyaringan Air (IPA) IPA(Instalasi Penyaringan Air) PDAM Rejang Lebong menghasilkan produksi air sebesar 50liter/s untuk diteruskan ke reservoir(Bak Penampung). Diketahui= Debit 50liter/detik Volume= Debit X waktu =50 x 3600 (1jam)= 180.000 =2.160.000 Dalam 12 Jam IPA PDAM menghasilkan 2.160.000
... (Q2)
3 . Debit Pipa Distribusi PDAM Rejang Lebong mendistibusikan air bersih rata-rata 180.000 /jam dan mengalami perubahan debit jika telah terbagi ke wilayah-wilayah pelanggan.
Debit=
=180.000/3600 =50 liter/detik =180.000 liter/jam. (Q3) Dari
hasil hitungan jumlah debit air di atas, dapat disimpulkan jumlah
keseluruhan debit air distribusi PDAM wilayah PERUMNAS kelurahan Batu Galing adalah: Debit = (Q1+Q2+Q3) = 28080 Liter/s + 50liter/detik + 50 liter/detik = 28.180/detik
4.3 Asesories Pipa 4.3.1. Asesories Asesories yang dipakai pada Distribusi air bersih Perumnas Kel Batu Galing adalah: 1. Pressure Gauges, yang berfungsi untuk mengatur tekanan air yang ada didalam pipa. biasanya dipasang pada bak pelepas tekan dan perlengkapan kontrol debit lainnya dengan sistem gravitasi, fasilitas pelengkap untuk pemeriksaan kondisi peralatan kontrol. 2. Water Meter, yang berfungsi untuk mengukur besarnya aliran air yang mengalir dalam pipa.
Gambar 4.4 Water Meter Fungsi untuk mengukur besarnya aliran air yang mengalir dalam pipa.
3. Kran, berfungsi untuk menghentikan air dan menghidupkan air.
Gambar 4.5 Kran, berfungsi untuk menghentikan air dan menghidupkan air
BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil pembahasan dan anlisis data pada bab-bab sebelumnya disimpulkan PDAM Rejang Lebong wilayah Perumnas belum optimal dalam menangani permasalahan-permasalahan yang terjadi pada pelanggan dan sistem distribusi di wilayah perumnas, seperti kebocoran air pada pipa dinas dan kehilangan air yang cukup besar
liter/ hari.
Dari hasil analisis data dan perhitungan pada bab empat disimpulkan: 1. Sistem Distribusi PDAM berjalan cukup baik, namun manajemen PDAM masih belum optimal dalam mengatasi kebocoran air pada Pipa Distribusi. 2. Prediksi Jumlah Pelanggan PDAM Wilayah Perumnas Kelurahan Batu Galing pada tahun 2019 adalah 618,5 Pelanggan. 3. Prediksi kebutuhan air bersih Pelanggan PDAM Wilayah Perumnas Kelurahan Batu Galing
pada tahun 2019 adalah
177.535 liter/detik.
dengan rincian
kebutuhan untuk pelanggan 177.262,5 liter/detik, pelanggan Non domestik 362,5liter /detik dan kehilangan air sebesar 10 liter/detik.
4. Kehilangan air disebabkan oleh adanya kebocoran pipa, pipa yang retak akibat kurang sempurnanya waktu pemasangan, dan kerusakan pada Water Mater. 5. berdasarkan perhitungan tahun proyeksi kebutuhan air bersih perumnas batu galing pada tahun 2019 adalah sebesar 186.599,76 liter/detik
6. Prediksi Jumlah pelanggan PDAM pada tahun 2019 menurun. Hal ini disebabkan jumlah pelanggan pada lima tahun terakhir menurun, menurunya jumlah pelanggan pada tahun sebelumnya disebabkan banyak faktor yang mempengaruhi pelanggan beralih ke sarana air bersih lain seperti kurang efektifnya pelayanan manajamen PDAM dalam menyikapi permasalahan yang terjadi seperti kebocoran pipa yang dapat menyebabkan air macet. 7. Sistem manajemen PDAM
seharusnya melakukan perawatan Pipa secara
berkala agar kerusakan-kerusakan pipa dapat segera diperbaiki, dan teknisi PDAM harus meninjau jaringan pipa secara rutin.
5.2. Saran 1. Perlu peningkatan dalam kapasitas produksi air bersih PDAM Wilayah Perumnas
karena semakin banyak pelanggan dan pertambahan
jumlah
penduduk maka kebutuhan air bersih untuk pelanggan semakin banyak. 2. Perlu peningkatan kualitas air bersih dan pelayanan yang baik serta manajemen yang optimal dalam mengatasi masalah yang terjadi supaya pelanggan tidak merasa kecewa dan tidak beralih ke sarana air bersih yang lain, mengingat PDAM adalah salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menjadi pokok Pendapatan Daerah. 3. Perlu peningkatan peralatan atau kelengkapan lainnya dalam hal distribusi air bersih. 4. Perlu
ditingkatkan
pelayanan yang baik, agar kepuasan pelanggan tetap
terjamin. 5. Perlunya peningkatan Sumber Daya Manusia untuk kemampuan teknis PDAM dan tenaga kerja seperti pelatihan, kursus dan lain-lain.