If you need a guide on how to best manage your money, get this easy-to-read and practical book for yourself and your family—even your friends who are struggling or always borrowing money!Full description
Description complète
UNJU FACULTAD DE INGENIERIAFull description
Descripción completa
Descripción completa
Description complète
oo
Tehnička preporuka Zajednice Elektro Privrede br. 1. POSTUPAK PROJEKTOVANJA UNUTRAŠNJEG OSVETLJENJA Izdanje iz marta 2002. godine.
Descripción completa
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa TUGAS PENDAHULUAN ARDILLAH B sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf 150 209 067
1. Jelaskan mekanisme isolasi pada kromatografi kolom ! (Gunakan ilustrasi) 2. Sebutkan metode yang biasa digunakan dalam memasukkan silica gel dalam kolom kaca ! 3. Apa keuntungan dan kerugian kromatografi kolom ? Jelaskan ! 4. Apa yang menjadi dasar pertimbangan untuk menggunakan metode kromatografi kolom dalam isolasi ekstrak ? 5. Bilakah isolasi dikatakan sempurna pada kromatografi kolom ? jelaskan jawaban anda ! 6. Apa yang dimaksud dengan fraksi dan apa yang menjadi dasar dalam menentukan sebuah frasi ? Jelaskan ! 7. Sebutkan komposisi pereaksi spesifik untuk golongan steroid, alkaloid, flavonoid, dan glikosida beserta cara membuatnya ! 8. Sebutkan komposisi dan cara pembuatan pereaksi spesifik untuk golongan senyawa kimia pada soal nomor 7, beserta noda spesifiknya masing-masing ! Jawaban : 1. Kromatografi Kolom Pelarut (fase gerak) dibiarkan mengalir melalui kolom karena aliran yang disebabkan oleh gaya berat
k o
Kromatografi kolom merupakan metode kromatografi klasik yang masih banyak digunakan. Kromatografi kolom digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa dalam jumlah yang banyak berdasarkan adsorpsi dan partisi. Kemasan adsorben yang sering digunakan adalah silika el G-60, kiesel ur, Al2O3, dan Diaion
l o m
Sampel yang mengandung campuran senyawa dituangkan ke bagian atas dari kolom, kemudian dielusi dengan pelarut sebagai fase gerak. Setiap senyawa/komponen dalam campuran akan didorong oleh fase gerak dan sekaligus ditahan oleh fase diam. Kekuatan senyawa ditahan oleh fase diam akan berbeda dengan senyawa lainnya.
2. A. cara basah B. Cara kering 3. Beberapa keuntungan kromatografi konvensional: a. Pengerjaan yang relative sederhana b. Proses pengelusian dapat lebih maksimal, karena sampel akan turun dengan perlahan, yang akan memberikan kesempatan pada sampel untuk lebih banyak berinteraksi dengan silica gel. Kerugian kromatografi kolom konvensional ialah sebagai berikut : a. Tidak dapat dipakai jika partikel terlalu kecil. b. Pemisahan lambat, dikarenakan proses elusi yang hanya mengandalkan dari gravitasi. b. Penjerapan linarut yang tidak bolak-balik 4. Suatu pertimbangan penggunaan kolom konvensional pada proses isolasi suatu ekstrak adalah kolom konvensional merupakan metode pemisahan suatu senyawa dengan bantuan dari berat sampel dan pelarut serta gaya tarik Gravitasi. Pemisahan yang maksimal dikarenakan kesempatan dari sampel berinteraksi dengan pelarut dan silica gel lebih lama (perbedaannya dengan klom vakum, prosesnya lebih cepat sehingga kesempatan pada sampel tidak sama pada kolom konvensional). 5. Suatu sampel atau campuran berwarna akan terserap pada material terpadatkan (dalam hal ini merupakan silica gel), kemudian akan keluar menjadi fraksi-fraksi yang nantinya akan di identifikasi melalui UV-Vis. Apabila noda hasil penotolan fraksi kolom konvensional terdapat noda tunggal maka isolasi dapat dikatakan sempurna.
6. Fraksi
merupakan
suatu
bagian
dari
hasil
penggunaan
kromatografi atau merupakan cairan hasil dari isolasi suatu sampel dengan menggunakan metode tertentu misalnya dengan menggunakan kolom konvensional (hasil yang didapatkan dari proses kromatografi). Pada tahap awalnya ekstrak akan terpisah menjadi fraksi-fraksi. Dimana satu fraksi kemungkinan masih mengandung
berbagai
senyawa
kimia.
Tiap
fraksi
akan
mempunyai kemungkinan kandungan kimia yang berbeda yang selanjutnya akan di ujikan pada UV-Vis. 7. Suatu penggunaan pereaksi untuk menentukan suatu menentukan senyawa-senyawa tersebut dapat digunakan pereaksi-pereaksi khusus dan spesifik, misalnyaa pereaksi dragendorf, meyer, Wegner, asam pikrat dan pereaksi asam tannat untuk alkaloid. Pereaksi liebermenn-burehard untuk terpenoid, FeCl2 untuk mengidentifikasi flavanoid dan larutan gelatin untuk senyawa tannin. Pengenalan senyawa triterpen dan steroid didasarkan pada
mencampurkan 20 bagian asam asetat anhidrat dengan 1 bagian H2SO4 pekat. Pereaksi ini harus digunakan dalam media bebas air. Sederetan hasil yang terjadi jika pereaksi spesifik direaksikan dengan golongan tertentu:
Pengenalan Flavonoid didasarkan pada reaksi reduksi gugusan karbonil pada lingkar γ-lakton menjadi gugusan alkohol membentuk senyawa hidroksi yang berwarna-warni tergantung pada gugusan fungsional yang terikat pada lingkar A atau B. Warna yang terjadi dapat ditarik oleh amil alcohol.
Senyawa kelompok Steroid dan tripterpen adalah senyawa- senyawa kelompok metabolit sekunder yang mempunyai struktur dasar yang hampir mirip. Pengenalan senyawa triterpen dan steroid didasarkan pada kemampuannya membentuk warna dengan perekasi Liebermann-Burchard.
Alkaloid dengan pereaksi meyer akan memberikan endapan berwarna putih, sedangkan dengan pereaksi dragendorf akan memberikan endapan jingga coklat.