1. Jelaskan cara pembuatan activator secara direct dan indirect a. Pembuatan activator secara indirect. •
Melakukan pencetakan pada rahang atas dan rahang bawah.
•
Membuat bite registration. Letakkan malam cukup banyak pada blok dan buat tubuh utama blok dari malam lunak tetapi kaku; permukaannya dapat dilunakkan tepat sebelum dipasang untuk mendapatkan cetakan permukaan oklusal dari gigigigi yang jelas. Pasien harus memiliki sesuatu untuk digigit dan tidak boleh ada massa yang mengganggu di antara gigi-giginya. Pasien
harus
diberitahu
tentang
apa
yang
diinginkan
dan
pergerakan membuka, protrusi, menutup ke kiri dan ke kanan harus dilatih sebelum memasang bite blok. Pada saat pengambilan gigitan, pasien diminta membuka dan memajukan mandibula serta menutup mulut secara perlahan-lahan sampai berhenti, pada titik tertentu dimana pergerakan berhenti dan mandibula dalam keadaan diam. Hubungan oklusi dapat diperiksa dan dilakukan penyesuaian dengan gerak protrusi, retrusi atau ke samping tanpa membuka mulut. Bila hubungan oklusi telah diperoleh, dapat dilakukan sedikit gerak menutup mulut lebih lanjut dan gigi-gigi segera dibuka. Kemudian bite blok dilepas dan didinginkan dalam air dingin selama satu menit atau lebih dan dimasukkan kembali ke dalam mulut, pasien secara perlahan-lahan harus mencari posisi oklusi semula pada malam. Gigi-gigi ditekan perlahan pada malam dan dibuka. Gigi harus lepas dari malam dengan satu bunyi klik yang menunjukkan bahwa cetakan telah benar-benar direndam dalam air dingin. Pengambilan gigitan kedua memiliki keuntungan yaitu untuk menghilangkan halangan oklusi yang kecil atau gelembung yang masuk ke malam ketika malam dikeluarkan dari mulut pertama kali.
•
Model gigitan yang sudah diperoleh, diletakkan pada model kerja dan ditahan kuat-kuat. Pada tahap ini, ketepatan dan kesesuaian hubungan gigitan harus diperiksa dengan bantuan record dan oklusi pasien.
•
Pemasangan dalam okludator. Cara
termudah
untuk
mengartikulasi
model
adalah
dengan
menggunakan articulator standar yang sederhana dengan gigi-gigi incisivus menghadap ke arah hinge articulator. Permukaan lingual model menghadap ke luar sehingga memungkinkan pembuatan base plate malam. Perlu untuk memotong base agar model dapat dipasang, dengan melalui gigitan kerja, antara blade atau garpu articulasi bila letaknya sejajar. Baru kemudian model dapat dilepas dari articulator tanpa perlu memisahkannya dengan gigitan kerja atau dari pesawat malam yang telah dibuat. Kemungkinan model dilepas dari articulator dengan cara ini dapat menghindarkan rusaknya permukaan artikular, yang cenderung terjadi bila model artikulasi dibuka dari gigitan malam atau pesawat malam. Bila model telah dibuka dari articulator, model dapat dipisahkan dari gigitan malam dengan hanya memanaskannya, bila perlu, dan pesawat malam dapat dilepas dengan
mudah
sebelum
melakukan
flasking
dan
menyempurnakan
pembuatan pesawat tersebut. Bila model telah dipasang pada articulator, sekrup harus dikencangkan sebagai tindakan penjagaan lebih lanjut, dimensi vertical diukur dan dicatat pada dasar model bawah sebelum model diganti posisinya pada gigitan malam.
•
Kontruksi labial bow Model dilepas dari articulator dan gigitan malam dan dari partikelpartikel malam yang melekat. Labial bow sederhana dibuat untuk model atas, meluas ke distal ke pusat permukaan labial gigi-gigi kaninus dan dengan lingkaran U pada
kedua sisinya. Ujung bow dilewatkan antara gigi kaninus dan premolar ke palatum. Bow harus terbuat dari kawat stainless steel keras dengan diameter 0,9 mm. Bila diperlukan bow yang lebih kuat, dapat digunakan kawat dengan diameter 0,8 , dimana perlu diperkuat pada daerah-daerah masuknya kawat ke baseplate dengan memasang tube stainless steel yang pendek dengan diameter bagian dalam yang tepat. Kawat yang lebih tipis diperlukan bila ingin dilakukan penekanan pada gigi-gigi incisivus atas dengan cara menekan lingkaran U (lup), karena jenis bow ini selalu kaku dan sulit untuk mendapat control sensitive dari jumlah tekanan yang dihasilkan bow dari jenis kawat ini. Labial bow ini digunakan untuk membuat gigi-gigi pada segmen labial bergerak mengikuti pergerakan gigigigi pada segmen bukal, ketika terjadi perubahan hubungan oklusal. Bow juga dapat diaktifkan untuk menghasilkan inklinasi lingual gigi-gigi pada segmen labial. Ketika melewatkan ujung labial bow ke palatum pada model rahang atas, kawat harus dijaga agar terletak menjauhi gigi-gigi dan untuk membuat tag memiliki jarak sama antara gigi-gigi atas dan bawah. Kadangkadang tag dibawa ke palatum, berkontak dengan embrasure antara kaninus dan premolar pertama. Akibatnya, bila pesawat nantinya diasah dengan bur, ada resiko kerusakan kawat, Karena kawat terletak di dekat permukaan bahan baseplate. Bila kawat dilewatkan ditengah-tengah antara gigi-gigi atas dan bawah, kawat terletak jauh di dalam base plate, pada keadaan ini, resiko mengasah terlalu dalam ke kawat dapat dikurangi pada saat mengasah pesawat tersebut. Penjangkaran akhir dari ujung labial bow pada baseplate cukup sederhana, dan bila ujungnya dibawa ke bawah palatum, dapat dipastikan bahwa tag tertanam kuat dalam bahan baseplate.
•
Waxing baseplate
Waxing base plate harus dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1.
Waxing baseplate atas dan bawah
2.
Pasang labial bow pada baseplate atas
3.
Pasang baseplate pada model di articulator
4.
Haluskan lapisan malam dari seluruh pesawat Saat akan mengganti malam menjadi akrilik, dapat digunakan salah
satu dari kedua cara berikut ini. Malam dicekatkan pada model kerja dan model serta malam ditanam dalam flask untuk dilakukan packing dan prosedur polimerisasi; atau pesawat malam dilepas dari model plaster dan ditanam sendiri dalam flask dan diganti dengan bahan akrilik.
•
Pemasangan labial bow Metode paling sederhana untuk memasang labial bow pada baseplate atas adalah dengan melunakkan daerah baseplate dengan pisau panas untuk tempat bow tersebut. Malam yang lunak didinginkan dengan aliran udara dan bow dikencangkan dengan keluarnya aliran malam merah disekitar tag tersebut.
•
Menghubungkan bagian-bagian baseplate Model
dipasang
kembali
pada
articulator
dan
articulator
dioklusikan. Pada tahap ini, perlu diperiksa permukaan oklusal dari kedua bagain untuk memastikan bahwa keduanya tidak saling bertemu, dan sekurang-kurangnya ada jarak 1 mm antara malam di permukaan oklusal dan incisal gigi-gigi. Alasannya adalah bila malam lunak diletakkan antara model dan baseplate ditekan, ada resiko bahwa bila baseplate saling menyentuh, tekanan yang sangat besar pada daerah tersebut dapat
merusak gips lunak dibawahnya,
terutama pada daerah incisivus.
Menghubungkan kedua baseplate dilakukan dengan segulung malam lunak, permukaan oklusal baseplate dilunakkan tepat sebelum memasang gulungan tersebut dan articulator dioklusikan. Ketika articulator dioklusikan, harus tetap diperiksa simensi vertical antara model atas dan bawah, dengan menggunakan tanda registrasi dan catatan dimensi semula. Disini kita harus berhati-hati untuk memastikan bahwa articulator saling beroklusi sejauh tetapi tidak melebihi registrai semula. Waxing pesawat disempurnakan dengan menghaluskan daerah sambungan antara bagian atas dan bawah, menjaga ketepatan dan kerapian malam disekitar segmen incisivus, dan menghaluskan permukaan lingual pesawat dengan spritus api kecil. Baru kemudian malam didinginkan dalam air dingin atau dibiarkan dalam suhu dingin sampai mendingin dengan rata. Model dilepas bersama-sama dari articulator dan tiap model dipisahkan dengan hati-hati terhadap pesawat malam. Pengasahan akhir dari pesawat dapat dilakukan; sayap lateral dapat dikurangi sampai setengah lebar gigi-gigi disegmen bukal, sayap lingual dari bagian bawah pesawat dapat diasah sampai kedalaman yang tepat dan dihaluskan serta dibulatkan.
•
Flasking, packing, dan finishing. Model pesawat malam diflasking dengan posisi menghadap ke bawah dalam flask dengan gips lunak yang diperluas ke tepi belakang palatum dan tepi bawah sayap lingual baseplate bawah. Selama flasking, selapis tipis gips lunak harus diletakkan ke cetakan dari berbagai permukaan gigi di malam untuk memastikan bahwa gelembung udara tidak akan terjebak. Metode
penanaman
memastikan
bahwa
permukaan
jaringan
pesawat terletak sebagai di flask, sehingga resiko kerusakan pesawat
dapat dihindari. Bagian flask yang kedua diisi setelah diolesi media separasi pada setengah bagian flask bawah. Bila gips lunak telah mengeras, flask dipanaskan dan dibuak, malam dihilangkan, flask ditutup dan bahan baseplate diproses dengan cara biasa. Bahan akrilik yang berwarna pink, sangat sesuai untuk tujuan tersebut. Setelah
prosesing
dan
pendinginan,
psawat
di
deflasking,
dibersihkan dan dikeringkan. Sisa bahan akrilik yang disebut “flash” disekitar tepi bawah dan belakang dihilangkan, dan peawat dipoles serta dihaluskan. Pada tahap ini, pesawat akrilik diletakkan pada model yang dikembalikan pada articulator dan diperiksa besar dimensi vertikalnya. Pesawat harus sesuai dengan oklusi pasien, dengan pergerakan mandibula ke depan pada posisi gigitan kerja.
b. Pembuatan activator secara direct Pada dasarnya pembuatan activator secara indirect dan direct hampir sama, perbedaannya hanya terletak pada teknik polimeralisasi yang digunakan. •
Lakukan pencetakan rahang atas dan rahang bawah
•
Pembuatan bite registration
•
Bite registration dipasang dalam model kerja dan difiksasi pakai karet
•
Lalu lakukan pemasangan pada okludator
•
Buatkan guide wire
• Fiksasi guide wire batas plat ditutup dengan malam, bagian bukal, labial, model kerja diboxing dengan malam merah • Ulasi CMS
• Pengisian dengan self curing acrylic • Pemolesan • insersi
2. sebutkan indikasi penggunaan klamer 0,6mm, 0,7mm, dan 0,8mm. a. klamer dengan diameter 0,6mm diindikasikan untuk: •
klamer Adams pada gigi anterior
•
finger spring
•
klamer sederhana(simple spring)
•
buccal canine retractor
•
continuous spring
•
Arrow head di gigi anterior
•
Palatal finger spring
•
Helical coil spring
•
Bumfeer veer terbuka dan tertutup
b. Klamer dengan diameter 0,7mm diindikasikan untuk: •
Klamer C pada gigi anterior
•
Klamer Adams pada gigi posterior
•
Arrow head pada gigi posterior
•
Buccal canine retractor
•
Continuous spring
•
Short labial arch untuk tujuan aktif (retraksi)
•
Medium labial arch untuk tujuan aktif (retraksi)
•
Klamer duyzing
•
Klamer southend
•
Klamer Double loop
•
Busur labial dengan lup bentuk U
•
Busur labial dengan lup terbalik
•
Mills bow
•
Molar spring
•
Canine dan premolar spring
•
Single incisor spring
c. Klamer dengan diameter 0,8mm diindikasikan untuk: •
Klamer C pada gigi posterior
•
Short labial arch untuk tujuan retentive (retainer)
•
Medium labial arch untuk tujuan retentive(retainer)
•
Long labial arch untuk tujuan aktif
BAGIAN ORTHODONSI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN
TUGAS PENDAHULUAN
Nama
: Nur Amal
Stambuk
: J11106109
Kelompok
: 10
Asisten
: St. Fathonah, S.Kg
BAGIAN ORTHODONSI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2009