THE FRAUD TRIANGLE
I. PENDAHULUAN
Fraud Fraud triangl trianglee adalah adalah sebuah sebuah teori teori yang yang dikemu dikemukak kakan an oleh oleh Donald Donald R. Cressey setelah melakukan penelitian untuk tesis doktor-nya pada tahun 1950. Cressey mengemukakan hipotesis mengenai fraud triangle untuk menjelaskan alasan mengapa orang melakukan fraud. erdasarkan penelitian yang dilakukan! Cressey menemukan bah"a orang mela melaku kuka kan n frau fraud d keti ketika ka merek merekaa memi memili liki ki masal masalah ah keua keuang ngan an yang yang tida tidak k bisa bisa diselesaikan bersama! tahu dan yakin bah"a masalah tersebut bisa diselesaikan se#ara diam-diam dengan jabatan$pekerjaan yang mereka miliki dan mengubah pola pikir dari konsep mereka sebagai orang yang diper#ayai memegang aset menjadi konsep mereka sebag sebagai ai peng penggu guna na dari dari aset aset yang yang dipe diper#a r#aya yaka kan n kepa kepada da mere mereka ka.. Cres Cresse sey y juga juga menamb menambahk ahkan an bah"a bah"a banyak banyak dari dari pelang pelanggar gar keper#a keper#ayaa yaan n ini menget mengetahu ahuii bah"a bah"a tind tindak akan an yang yang merek merekaa laku lakuka kan n meru merupa paka kan n tind tindak akan an yang yang ileg ilegal al!! tetap tetapii merek merekaa berusaha memun#ulkan pemikiran bah"a apa yang mereka lakukan merupakan tindakan yang "ajar. Dari penjelasan di atas! Cressey mengungkapkan bah"a ada % faktor yang mendukung seseorang melakukan fraud! yaitu masalah keuangan yang harus dirahasiakan dirahasiakan & pressure pressure'! kesempatan untuk melakukan fraud! dan rasionalisasi dari pelaku. Fraud triangle dapat diibaratkan sebagai sebagai fire triangle! triangle! dimana dimana pressure dapat diangg dianggap ap sebagai sebagai sumber sumber panas panas yang yang dapat dapat menyeb menyebabk abkan an api. api. (kan (kan tetapi tetapi!! )ister )ister &*00+' &*00+' mengun mengungka gkapka pkan n bah"a bah"a pressure pressure sendir sendirii tidak tidak akan akan dapat dapat membua membuatt seseorang seseorang melakukan melakukan fraud! ke#uali adanya faktor lainnya berupa opportunity opportunity atau peluang untuk melakukan fraud yang diumpamakan sebagai bahan bakar yang memb membua uatt api api teta tetap p meny menyal alaa dan dan rasio rasiona nali lisas sasii dari dari tind tindak akan an pela pelang ngga gara ran n yang yang dilakukan sebagai oksigennya.
II. PRESSURE
Fraud dapat dilakukan untuk keuntungan indi,idu maupun perusahaan. Employee fraud ! di mana penggelapan aset dari perusahaan dilakukan biasanya hanya menguntungkan pelakunya saja. Management fraud ! di mana beberapa pejabat perusahaan menipu in,estor maupun kreditor dengan memalsukan laporan keuangan! seringkali menguntungkan perusahaan dan petinggi-petingginya. ada bagian ini! kita akan membahas berbagai pressure yang dapat menjadi dasar dalam melakukan fraud. Pressure &tekanan' memiliki berbagai arti! di antaranya keadaan di mana kita merasa ditekan! kondisi yang berat saat kita menghadapi kesulitan. Dari dua arti di atas! dapat dilihat bah"a pressure dapat menjadi moti,asi bagi manusia dalam melakukan tindakan. Pressure
sendiri
dapat memberikan
dampak
yang positif! pressure dapat
membuat kita meningkatkan perhatian dalam melakukan tindakan! meningkatkan ingatan dan emampuan untuk mengingat. Dengan kata lain! pressure dapat meningkatkan kinerja. (kan tetapi! di lain pihak pressure dapat menjadi salah satu sumber dari mun#ulnya fraud dan akhirnya menjadi salah satu elemen dari fraud triangle. Dalam pengkategoriannya (lbre#ht! et al . &*01*'! membagi pressure ke dalam / kelompok yaitu! financial pressures, vice pressures, work-related pressures! dan other pressures.
Sumber !ellaportas, S. "#$$%&. 'onversations with inmate accountants Motivation, opportunity and the fraud triangle
ebanyakan fraud melibatkan finan#ial pressures maupun ,i#e pressures. i#e pressures erat kaitannya dengan finan#ial pressures! tetapi moti,asi akan kebutuhan keuangan tersebut didasari atas tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan moralitas yang ada seperti perjudian! ke#anduan narkoba! berbeda dengan finan#ial pressures yang umumnya didasari pada utang yang banyak! pendapatan yang rendah! dan kebutuhan finansial yang tidak terduga. Di samping dorongan finansial di atas! juga ada "ork-related pressures yang biasanya berupa keinginan agar kinerja seseorang lebih mendapatkan pengakuan! takut kehilangan pekerjaan atau keinginan untuk naik jabatan. Dorongan lainnya dapat berupa pola pikir seseorang terkait dengan adanya tantangan untuk mengalahkan sistem yang ada. 2elain pengkategorian di atas! pressure juga dapat digolongkan berdasarkan dari mana datangnya pressure tersebut. ona &*003' per#aya bah"a pressures dapat dibedakan menjadi personal pressures, corporate pressures atau e(ternal pressures. Contoh dari personal pressures keserakahan! ke#anduan perjudian! adanya masalah keuangan! sedangkan corporate pressures dapat berupa ketakutan akan kehilangan pekerjaan! gaji yang rendah! perlakuan yang tidak adil dan e(ternal pressures! seperti ekspektasi pasar! ego dan reputasi yag menjadi beban. Dari klasifikasi pressures yang ada di atas! dapat dilihat adanya keterkaitan antara kedua klasifikasi. Dapat dilihat bah"a dalam personal pressures masih dapat dikelompokkan
lebih lanjut mengenai faktor apakah yang mendasari pressures tersebut! apakah finansial maupun non-finansial. egitu juga pada #orporate pressures dan e4ternal pressures. erikut ilustrasi dari keterkaitan tersebut
Sumber )assem, * dan +igson, . #$#. he /ew Fraud riangle Model
III. OPPORTUNITIES ersepsi kesempatan
menjadi
elemen
kedua
dari
fraud
triangle
yang
dikemukakan oleh Chressey pada tahun 1950. ( per#ei,ed opportunity to #ommit fraud may e4ist "hen the trust ,iolator is in a position of trust or has kno"ledge of spe#ifi# defi#ien#ies in internal #ontrol. he standard also mentioned that indi,iduals may be able to rationalise #ommitting a fraudulent a#t. 6enurut (lbret#h dalam bukunya Fraud E(amination setidaknya ada 7 faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya fraud di dalam sebuah organisasi! antara lain 1. Kelemahan dari pengendalian dan pendete!ian e"#rangan )ingkungan engendalian! 2istem (kuntansi! dan ,ariasi dari akti,itas pengendalian berjalan bersama untuk mengurangi kesempatan dari pekerja untuk melakukan ke#urangan. )ingkungan pengendalian yang baik membentuk atmosfer dimana perilaku yang baik menjadi sebuah model bagi yang lain! karya"an yang jujur! dan seluruh karya"an memiliki tanggung ja"ab atas pekerjaannya masing-masing.
2istem akuntansi menyediakan pen#atatan yang membuat seseorang tidak dengan mudah untuk mendapatkan keuntungan atas akses data perusahaan! menyembunyikan ke#urangan! dan mengubah asset yang di#uri tanpa diketahui oleh orang lain.
Sumber )assem, * dan +igson, . #$#. he /ew Fraud riangle Model $. Ketida mamp#an #nt# menilai #alita! dari iner%a
ada saat kita menggunakan jasa dari seorang penga#ara! dokter! akuntan! dan jasa professional lainnya! tidak mudah untuk menilai apakah nilai yang kita bayarkan sesuai dengan kinerja yang telah mereka berikan. 8ni menyebabkan adanya kesempatan bagi mereka untuk melakukan ke#urangan. ada in,estigasi yang dilakukan Departemen eluhan onsumen California! ditemukan bah"a ketika seseorang dihadapkan dengan tekanan untuk gagal! dan per#aya bah"a orang lain tidak akan tahu apakah hal yang dilakukannya benar atau tidak! maka orang tersebut #enderung akan melakukan penipuan.
&. Kegagalan mendi!iplinan pela# 'ra#d 2alah satu tindakan kriminal yang tingkat keterjadiannya kembali #ukup tinggi adalah pelaku penipuan yang tidak dituntut. 2eorang indi,idu yang melakukan ke#urangan dan tidak dihukum seringkali akan mengulangi perilaku penipuan tersebut. Dalam sebuah organisasi terkadang mereka mengabaikan sebuah ketidak jujuran karena menuntut hanya akan menimbulkan masalah dilihat dari segi biaya dan "aktu. 8ni menyebabkan mereka lebih memilih untuk membiarkan hal tersebut. amun! se#ara tidak sadar mereka telah mengirim sinyal kepada orang lain dalam organisasi bah"a pelaku pelanggaran tidak akan mendapat konsekuensi yang signifikan. :ika dikombinasikan dengan tekanan dan rasionalisasi! ini dapat menyebabkan semakin banyaknya penipuan dalam organisasi. ersepsi kesempatan akan hilang jika pelaku pelanggaran akan mendapat sanksi yang signifikan! bukan hanya ditemukan.
(. Kelemahan dalam menga!e! in')rma!i
enipuan dapat terjadi dikarenakan korban tidak memiliki akses ke informasi yang dimiliki oleh pelaku! terutama penipuan yang dilakukan terhadap pemegang saham dan in,estor. ;leh karena itu! untuk menghindari terjadinya penipuan seseorang harus meminta pengungkapan penuh! termasuk laporan keuangan yang telah diaudit! sejarah bisnis! dan informasi lainnya yang bisa mengungkapkan adanya penipuan dalam organisasi tersebut.
*. Ketidaperd#lian+ Apati!+ dan Ketidamamp#an
;rang tua! orang yang tidak perduli! dan orang yang tidak mampu seringkali menjadi korban penipuan karena pelaku tahu bah"a orang tersebut mungkin tidak memiliki kapasitas atau pengetahuan untuk mendeteksi bah"a mereka melakukan tindakan ilegal.
,. Kelemahan terait -e%a A#dit
;rganisasi berusaha keras untuk membuat dokumen yang menjadi jejak audit sehingga transaksi dapat direkonstruksi dan dipahami. ebanyakan penipuan selalu memanipulasi laporan laba rugi! ini dikarenakan saldo dari akun-akun laba rugi akan ditutup di akhir periode. :ika penipuan yang dilakukan tidak ditemukan sebelum akhir tahun! maka jejak audit akan terhapus dan penipuan akan sulit untuk dideteksi.
I. RATIONALI/ATION
(sso#iation of Certified Fraud <4aminers &(CF<' menyebutkan bah"a faktor ketiga terjadinya sebuah fraud adalah rasionalisasi. 2e#ara garis besar rasionalisasi dapat diartikan sebagai tindakan yang men#ari alasan pembenaran oleh orang-orang yang merasa dirinya terjebak dalam suatu keadaan yang buruk. elaku akan men#ari alasan untuk membenarkan kejahatan untuk dirinya agar tindakan yang sudah dilakukannya dapat diterima oleh masyarakat. 6enurut 2pillane &*00%'! rasionalisasi adalah sebuah gaya hidup dalam masyarakat yang tidak sesuai dengan prinsip yang menyatukan! se#ara tidak langsung rasionalisasi menyediakan #ara untuk membenarkan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan keadaan yang ada. Cara berasionalisasi yang sering terjadi adalah memindahkan kebenaran dasar sejajar dengan prestasi yang tidak tepat! namun sebaliknya rasionalisasi ini hanya akan menghasilkan penghargaan diri yang palsu. ara pakar sosiolog merujuk pada proses di mana peningkatan jumlah tindakan sosial menjadi berdasarkan pertimbangan efisiensi perhitungan bukan pada moti,asi yang berasal dari moralitas! emosi! kebiasaan atau tradisi. 2eperti yang kita ketahui kejahatan kerah putih atau "hite #ollar #rime memiliki #iri khas kurangnya perasaan atau ketidakpedulian pelaku yang berasal dari serangkaian alasan atau rasionalisasi untuk membebaskan diri dari rasa bersalah yang timbul dari perilaku mereka yang menyimpang &Dellaportas! *01%'. Rasionalisasi merupakan senjata yang
digunakan para pelaku dalam menyangkal seluruh kesalahan atau ke#urangan yang mereka buat dengan tujuan mempertahankan #itra diri. erikut beberapa alasan rasionalisasi yang biasa digunakan seseorang &(lber#ht et al.! *011= Dellaportas! *01%'
;rganisasi berhutang pada saya 2aya hanya meminjam uang tersebut! nanti akan saya kembalikan idak ada pihak yang dirugikan 2aya memiliki hak yang lebih besar ita akan memperbaiki keuangan selama kita hanya mendapatkan masalah 8ni untuk tujuan yang baik 2emua memperoleh kekayaan! mengapa saya tidak erusahaan memperbolehkan hal ini 8ni bukanlah masalah yang serius Di sini tidak terdapat internal #ontrol yang kuat jadi saya ingin menunjukan pada mereka bah"a ini dapat mudah dilakukan 2aya ingin meningkatkan taraf hidup daya 6ereka tidak memperlakukansayang dengan hormat! jadi saya ingin memperolehnya
Dari sini dapat kita tarik sebuah kesimpulan bah"a rasionalisasi merupakan tindakan yang dapat merugikan suatu badan usaha. agi para pelakunya alasan yang digunakan untuk menutupi suatu ke#urangan merupakan hal yang biasa. 2e#ara langsung auditor tidak dapat menelusuri se#ara langsung terjadinya fraud yang ada namun dari keterangan yang dapat diperoleh! dapat diketahui bah"a alasan yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan tidak selamanya dapat diterima terutama dampak yang diterima oleh perusahaan. ila melihat beberapa alasan yang biasa digunakan seperti yang diungkapkan oleh (lber#ht &*011' dan Dellaportas &*01%' dapat disimpulkan bah"a salah satu penyebab tindakan se#ara terus menerus dan menjadi budaya dapat menyebabkan rasionalisasi menjadi penyebab utama dalam terjadinya ke#urangan dalam perusahaan. >al inilah yang seharusnya menjadi perhatian perusahaan agar kebiasaan rasionalisasi akan suatu ke#urangan tidak dapat dibenarkan.
. THE NE0 ODEL FRAUD TRIANGLE
ada tahun *00/! ?olfe and >ermanson memperkenalkan @Fraud Diamond 6odelA yang menambahkan 1 faktor tambahan dari fraud triangle yang telah dikemukakan Cressey sebelumnya yaitu @the fraudsterBs #apabilitiesA.
se#ara indi,idual untuk mengesampingkan internal control dan mengubah control demi keuntungan pribadi. 2ifat indi,idu dan kemampuan yang dimilikinyalah yang berperan penting dalam mun#ulnya fraud dibandingkan dengan ketiga elemen lain yang telah dikemukakan oleh Cressey sebelumnya. ada dasarnya fraud tidak akan mun#ul bilamana seseorang memiliki kapabilitas yang baik.
?olfe dan >ermanson yakin bah"a penipuan tidak akan terjadi tanpa orang yang tepat dengan kemampuan yang tepat untuk melaksanakan setiap detail dari penipuan. 6ereka memberikan gambaran empat sifat yang dapat diamati untuk men#ari jejak adanya penipuan! antara lain 1. osisi resmi atau fungsi dalam organisasi *. emampuan untuk memahami dan mengeksploitasi kelemahan sistem akuntansi dan pengendalian internal %. eyakinan bah"a dia tidak akan terdeteksi atau jika tertangkap dia akan keluar dari masalah tersebut dengan mudah /. emampuan untuk mengatasi stres yang dibuat oleh orang lain ketika dia melakukan perbuatan buruk.
)ain pula dengan model yang disarankan oleh rana#her! et al, *010 &dikutip dalam Dorminey! et al, *010'! mereka mengemukakan bah"a moti,asi dari pelaku penipuan merupakan salah satu sisi dalam fraud triangle. 2isi ini mereka sebut @68C