Semua komponen masyarakat baik keluarga, tokoh masyarakat, pemuka agama dan pemerintah Indonesia perlu saling bekerja sama dan berkoordinasi secara baik, teratur, dan sistematis dalam pemberantasan segala bentuk kekerasan yang terjadi yang dalam hal ini dilakukan atas nama agama pada khususnya. Upaya-upaya pencegahan yang telah diutarakan di atas, akan benar-benar terlaksana dengan baik dan benar jika pemerintah dan seluruh komponen masyarakat mau bekerja sama dan saling menaruh kepercayaan yang baik dan tinggi. Hidup di kehidupan yang plural, bukan berarti kita bebas untuk melakukan tindakan kekerasan atas nama agama, tetapi seharusnya kita lebih banyak menumbuhkan semangat toleransi antar umat beragama. Dengan semakin banyaknya aksi kekerasan atas nama agama di Indonesia ini, membuat kita sebagai masyarakat Indonesia harus mampu memahami dan mempelajari bentuk dan substansi agama secara lebih mendalam dan benar agar kita semua mampu menggunakkan akal, jiwa, hati, nalar, dan rasio kita dalam menerapkan nilai-nilai kebaikan dari ajaran agama tersebut dengan benar dalam kehidupan nyata dan bukannya melakukan tindakan kekerasan yang dilandaskan agama t ersebut. Referensi
1. Juergensmeyer 1992:1 2. Adianto P. Simamora , Cases of r eli giou s viol ence up: Report , dalam TheJakarta Post, Edisi: 21 Agustus 2009 3. Indriyanto Seno Adji, “Terorisme, Perpu No.1 tahun 2002 dalam Perspektif Hukum Pidana” dalam Terorisme: Tragedi Umat Manusia (Jakarta: O.C. Kaligis & Associates, 2001), hal. 35. 4. Muhammad Mustofa, Memahami Terorisme: Suatu Perspektif Kriminologi, Jurnal Kriminologi Indonesia FISIP UI, vol 2 no III (Desember 2002): 30. 5. http://www.terrorism.com/modules.php. 6. Muladi, Demokrasi, HAM dan Reformasi Hukum di Indonesia, Op. cit., hal. 172. 7. Muhammad Mustofa, Op. cit., hal 33. 8. A.C Manullang, Menguak Tabu Intelijen Teror, Motif dan Rezim, (Jakarta: Panta Rhei, Januari 2001) hal. 151. 9. Makalah Seminar Terorisme Suatu Tantangan bagi POLRI, oleh Tim Perumus Seminar, Lemdiklat POLRI Sekolah Lanjutan Perwira, hal. 5. 10. Jajang Jahroni, Tekstual isme, I sl amisme dan K ekerasan Agama, dalam:Islamlib.com, 07 Agustus 2008. 11. Dwi Maria Handayani, Kekristenan dan Kekerasan Agama, www.leimena.org/0101_artikel2. html 12. Damianus J Hali, Bahan Kuliah Fenomenologi Agama, Unpar, 2007, hal 15 13. http://artikel.jw.lt/jihad/bentuk.terorisme 14. http://www.hupelita.com/baca.php?id=50754 15. http://paradigma.webs.com/apps/blog/entries/show/325658-pertahankan-nkri