terminal 3 cengkareng – changi – hamburg July 7, 2009 by harianto Setelah mengalami beberapa kali keterlambatan dalam pembangunannya, akhirnya terminal 3 cengkareng diresmikan oleh Presiden, selasa 28 April 2009. Penampilan terminal 3 ini berbeda dengan terminal 1 dan 2. Tidak ada sedikitpun segi arsitek tradisionilnya, berpenampilan trend saat ini dan tentu saja mimimalis. Struktur atapnya dengan bentang bebas yang lebar terdiri dari struktur rangka baja ruang tipe busur. Semua struktur atap ini adalah tipikal, dan dipapar sedemikian rupa, sehingga kita dapat melihatnya. Ada kesan bahwa struktur baja ini, yang terdiri dari pipa baja, terlalu ramping, tidak proporsionil, dibandingkan ruangnya sehingga tidak menimbulkan efek megah. Demikian juga rancangan detail dari kolom atau penopang atapnya, bukan menggunakan konsep struktur pohon. Struktur atap ditopang pada kolom beton yang sengaja dibungkus oleh panel2 , sehingga tampak begitu besar.
Foto 1: Struktur atap tipe busur, terbuat dari rangka ruang pipa baja
Foto
2:
Kolom
untuk tumpuan struktur atap, terkesan seperti ditanamkan di dalam beton.
Foto 3: Tampak Struktur atap dalam arah memanjang terminal. Proporsi dimensi pipa baja terlalu ramping. Terminal 3 Changi Kini perhatikan arsitektur maupun struktur terminal 3 Changi. Kesan mewah dan wah, dapat dilihat pada foto2 dibawah ini.
Terminal 3 Changi belum lama beroperasi, yaitu desember 2008. Konsep Arsitektur yang diusungnya jauh berbeda dengan terminal 3 CKG. Desain Plafonnya unik, berbeda dengan Terminal CKG yang minimalis. Plafond didesain sedemikian rupa menggunakan cermin, untuk merefleksikan image, sehingga terkesan sebagai lempengan yang berterbangan. Struktur Atap untuk mengatasi bentang lebar nya semi ekspose, sehingga sulit bagi awam untuk melihatnya. Bagi ahli struktur, struktur atapnya adalah sistem ”vierrendel beam”, yang diperkaku dengan menggunakan kabel prategang diagonal. Dari foto dapat ditarik kesimpulan, bahwa sang Arsitek tidak ingin menonjolkan struktur vierendel ini 100 %, cukup ditampikan sebagian strukturnya, karena arsitek ingin juga menampilkan desain plafon yang unik, terkesan tidak monoton.
Foto 4: Tampak ruang terminal 3 Chang-I, struktur vierrendel tampak samar samar.
Foto 5: Detail dari arsitektur plafond, skylight dan bagian bawah struktur Vierrendel di kolom. Untuk pengaku struktur digunakan kabel baja prategang diagonal.
Foto 6: Fasade menggunakan teknologi termutahir disebut: Filigree Fasades. Untuk yang ingin mengetahui teknologi ini, saksikan Pameran: Werner Sobek-Designing the Future di Goethe Haus Jakarta (6 – 16 Mei 2009). Terminal di Hamburg – Jerman
Bila diamati, struktur atap terminal 3 CKG mempunyai kesamaan dengan struktur atap untuk Terminal1 di Hamburg. Tipe struktur atapnya tipe busur terbuat dari rangka ruang pipa baja. Penyelesaian detail sambungan pada titik pertemuan (joint) batang batang baja tampak lebih elegan dari terminal 3 CKG, demikian juga proporsi dimensi pipa baja lebih terkesan kokoh.
Foto 7: Struktur atap busur untuk terminal 1 di Hamburg
Foto
8:
Detail
tumpuan struktur pada kolom, tampak elegan dan terpapar dengan baik.
Foto 9: Perletakan Struktur Busur arah memanjang
Foto 10: Detail pertemuan batang batang penopang struktur pada kolom, menggunakan sistem pin, didesain dengan Akurasi tinggi dan segi estetikanya sangat diperhatikan.