TEORI SIMPUL DAN PENERAPANNYA PADA PROSES PENCEGAHAN PENY PENYAKIT AKIT MALARIA MALAR IA Oleh: kelompok 10: Aulia Abi (1206319984) (1206319984) Alfi Januar (1206319744) (1206319744) Aziza S.(1206320046) S.(1206320046) Kartini J (1206321061) Nanang N. ( 1206321452) Sri Cahyaningrum (1206322096) Sulung Purwoko (1206322133)
Mekanisme Terjadinya Penyakit Berbasis Lingkungan TEORI SIMPUL: Umar Fahmi Achmadi (1986)
SIMPUL1 (Jenis dan skala kegiatan yang diduga menjadi sumber pencemar) SIMPUL 2 (Media lingkungan : air, tanah, udara, biota. Emisi dari simpul 1 dibuang ke lingkungan, kemudian menyebar secara luas di lingkungan sesuai dengan kondisi media). SIMPUL 3 (Pemajanan pencemar ke manusia melalui: pernafasan, oral/mulut dan kulit) SIMPUL 4 (Dampak Kesehatan yang timbul akibat kontak dgn pencemar. Dampak kesehatan bervariasi dari ringan, sedang, sampai berat bahkan kematian, tergantung dari dosis dan waktu pemajanan). 3SIMPUL 5 (Variabel supra system)
TEORI SIMPUL
SIMPUL 1 : KOMPONEN PENYAKIT (SUMBER)
Cara Penularan Penyakit Malaria Vektor: nyamuk anopheles betina 4 macam parasit malaria yaitu: 1. Plasmodium Falciparum penyebab malaria tropika yang sering menyebabkan malaria yang berat. 2. Plasmodium vivax penyebab malaria tertina. 3. Plasmodium malaria penyebab malaria quartana. 4. Plasmodium ovale
1. Penularan secara alamiah (natural infection) Penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles. 2. Penularan yang tidak alamiah. a. Malaria bawaan (congenital). b. Secara mekanik. c. Secara oral
SIMPUL 2 : KOMPONEN LINGKUNGAN
Lingkungan Fisik a. Suhu udara 1. Menurut Chwatt (1980), suhu udara yang optimum bagi kehidupan nyamuk berkisar antara 25-30o C. 2. Menurut penelitian Barodji (1987) bahwa proporsi tergigit nyamuk Anopheles menggigit adalah untuk di luar rumah 23- 24oC dan di dalam rumah 2526oC sebagai suhu optimal
b. Kelembaban udara Tingkat kelembaban 60% merupakan batas paling rendah untuk memungkinkan hidupnya nyamuk. c. Angin d. Hujan Hujan berhubungan dengan perkembangan larva nyamuk menjadi bentuk dewasa e. Sinar matahari Nyamuk An. aconitus lebih menyukai tempat untuk berkembang biak dalam air yang mendapat sinar matahari dan adanya peneduh
f. Pemasangan kawat kasa Menurut Davey (1965) penggunaan kasa pada ventilasi dapat mengurangi kontak antara nyamuk Anopheles dan manusia g. Keadaan dinding Dinding rumah yang terbuat dari kayu memungkinkan lebih banyak lagi lubang untuk masuknya nyamuk .
Lingkungan Kimia
Dari lingkungan ini yang baru diketahui pengaruhnya adalah kadar garam dari tempat perkembangbiakan. Misalnya An. sundaicus tumbuh optimal pada air payau yang kadar garamnya berkisar antara 12 – 18 0/00 dan tidak dapat berkembang biak pada kadar garam 40 0/00 ke atas
Lingkungan Biologi
Tumbuhan bakau, lumut, ganggang dan berbagai tumbuhan lain dapat mempengaruhi kehidupan larva karena ia dapat menghalangi sinar matahari atau melindungi dari serangan makhluk hidup lainnya.
SIMPUL 3 : KOMPONEN PENDUDUK (SOSIAL BUDAYA DAN PERILAKU)
a.
Kebiasaan keluar rumah Kebiasaan untuk berada di luar rumah sampai larut malam, dimana vektornya bersifat eksofilik dan eksofagik akan memudahkan gigitan nyamuk.Kebiasaan penduduk berada di luar rumah pada malam hari dan juga tidak berpakaian berhubungan dengan kejadian malaria
b. Pemakaian kelambu & Obat anti nyamuk Beberapa penelitian membuktikan bahwa pemakaian kelambu secara teratur pada waktu tidur malam hari mengurangi kejadian malaria. Menurut penelitian Piyarat (1986), penduduk yang tidak menggunakan kelambu secara teratur mempunyai risiko kejadian malaria 6 kali dibandingkan dengan yang menggunakan kelambu
SIMPUL 4 : DAMPAK KESEHATAN
Setiap tahunnya, sekitar 1,2 juta orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit malaria. Demikian menurut data terbaru yang dimuat dalam jurnal kesehatan Inggris, The Lancet. Angka yang dilansir itu jauh lebih tinggi dari perkiraan WHO tahun 2010 yakni 655.000
Gejala Penyakit Malaria
Menggigil
Demam tinggi
Berkeringat secara berlebihan seiring menurunnya suhu tubuh Mengalami ketidaknyamanan dan kegelisahan (malaise)
Sakit kepala
Mual
Muntah
Diare
Faktor Risiko Terkena Malaria Mereka yang berisiko mengalami malaria antara lain:
Anak-anak dan bayi Pelancong yang datang dari wilayah tanpa malaria Wanita hamil dan janinnya
CARA PEMBERANTASAN, PENCEGAHAN & PENGOBATAN MALARIA
Pemberantasan Malaria 1.
Pengendalian nyamuk dewasa dengan hewan ternak
2.
Pengendalian lingkungan
3.
Pengendalian Jentik
Pencegahan
Menghindari gigitan nyamuk dengan memakai baju tertutup
Menggunakan krim anti nyamuk
Memasang kelambu anti nyamuk
Jika Anda akan bepergian ke tempat di mana banyak nyamuk malaria mengancam, konsultasikan dulu dengan dokter Jangan keluar rumah setelah senja Menyemprotkan obat nyamuk di kamar tidur dan isi rumah
Cara Pengobatan
Malaria ringan dapat diberikan obat oral. Sedangkan malaria berat yang mempunyai gejala klinis perdarahan arus di observasi di rumah sakit dengan pengobatan intra vena.
KETERLIBATAN LINTAS SEKTOR
Dinkes sebaiknya melakukan koordinasi dengan Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan, kemudian instansi terkait lainnya seperti Dinas Cipta karya dan Dinas Bina Marga dalam hal pencegahan penyakit termasuk penyakit menular akibat lingkungan kotor dan alur air tersumbat sehingga terjadi genangan air akibat curah hujan
DAFTAR PUSTAKA
Hiswani. (2004).Gambaran Penyakit dan Vektor Malaria di Indonesia.:Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara. Terdapat dalam: http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkmhiswani11.pdf. html (2 November 2013). Kurniawan, Jeppry. (2008). Analisis faktor Resiko Lingkungan dan Prilaku terhadap kejadian malaria di Kabupaten Asmat . Tesis. Universitas Diponegoro Nurmaini. (2001). Mengidentifikasi Vektor Dan Pengendalian Nyamuk Anopheles Acoinitus Secara Sederhana. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara Purwana, Rachmadani. (2011, Februari) . Manajemen Faktor Resiko - kesehatan Lingkungan. Naskah dipresentasikan pada Pertemuan Manajemen Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan., Bandung.