Nama : Amri Yahya Yahya NIM
: 14612253
A. Teori eori Amonium Amonium Graha Graham m Teori Teori ini dikemukakan dikemukakan oleh Thomas Graham (1!5"16#$. %erdasarkan %erdasarkan &eori ini' amina"amina lian diana) se*aai senya+a"senya+a ammonium yan &ersu*s&i&usi. ,on&ohnya da)a& diam*arkan dalam senya+a kom)leks )ada )ada diamin diamina&e a&em*a m*aa( a(II$ II$ klorid klorida. a. Menur Menuru& u& Graham Graham'' dua a&om a&om hydro hydroen en'' masin"mas masin"masin in sa&u dari se&ia) ion ammonium' ammonium' disu*s&i&us disu*s&i&usii oleh se*uah se*uah a&om a&om &em* &em*a aa. a. -ua -ua a&om a&om hydr hydro oen en da)a da)a&& disu disu*s *s&i &i&u &usi si oleh oleh sa&u sa&u a&om a&om &em*aa karena &em*aa memiliki alensi dua sedankan hydroen sa&u. /ada /ada +ak&u +ak&u Graham Graham mena0uk mena0ukan an &eori &eori amoniumn amoniumnya' ya' &eori &eori &en&an &en&an ika&an ika&an koalen *elum munul' &eori ika&an koalen *aru munul )ada era ossel dan e+is' seki&ar &ahun 1#16. ayannya &eori ammonium dari Graham hanya da)a& di&era)kan *ila 0umlah N3 yna &erika& )ada a&om loam 0umlahnya sama denan alensi liam a&au elek&roalensi dari loam. -i)erolehnya -i)erolehnya ak&a *anyak
Jelaskan teori-teori kimia kooerdinasi yang diajukan oleh Graham, Kekule, Blomstrand dan Werner Werner ! Jawab : Thomas Graham mengajukan teori ammonium, bahwa amina-amina logam dianggap sebagai senyawa-senyawa ammonium yang tersubstitusi ada teori Kekule, dikenal sebagai teori senyawa molekuler Berdasarkan pendapatnya tentang "alensi konstan, Kekule membagi senyawa dalam # golongan, yaitu senyawa atomi$ dan senyawa molekuler sehingga dikatakan senyawa kompleks termasuk golongan senyawa molekuler %edangkan Blomstrand-Jorgensen mengajukan teori rantai Berdasarkan teori rantai ini, molekul-molekul &'( dapat membentuk rantai )&'( - analog dengan rantai )*'#- pada senyawa organik +tom nitrogen yang memiliki kimia ikatan tersebut disebut atom nitrogen quinquivalent We Werner rner mengajukan teori koordinasi bahwa adanya # ma$am "alensi, yaitu "alensi primer dan "alensi sekunder ua ma$am "alensi ini hanya ini hanya dimiliki oleh atom logam dalam senyawa kompleks alensi alensi primer dari suatu atom logam hanya dapat dipenuhi oleh anion alensi alensi sekunder disebut juga bilangan kordinasi dan dapat dipenuhi oleh anion atau molekul netral #
Bagaimana struktur .susunan atom-atom/ pada 0*u.&'(/#*l#1 jelaskan beserta teori +monium Graham yang diajukannya 2 Jawab : iaminatembaga.33/klorida pada strukturnya menurut Graham sebagai berikut :
ua atom hydrogen, masing-masing satu dari setiap ion ammonium, disubstitusi oleh sebuah atom tembaga ua atom hydrogen dapat disubstitusi oleh satu atom tembaga karena tembaga memiliki "alensi dua sedangkan hydrogen satu Jadi atom *u dan & dihubungkan dengan garis, demikian juga pada atom & dan ', tetapi tidak pada atom *u dan *l 'al tersebut dimungkinkan atas dasar 4/ &'( terikat kuat pada atom *u, sehingga pada penambahan asam seperti '*l dan '#%56 tidak terbentuk garam #/ atom-atom klorin dapat diendapkan dengan menambahkan +g&5( sehingga didapat endapan +g*l putih %usunan atom tersebut mirip dengan hasil pembentukan ion kompleks dari reaksi +g*l dan # molekul ammonia berdasarkan teori asam basa lewis
(
-
-
6
+pa saja kelemahan-kelemahan dari masing-masing teori Graham dan Kukele sehingga ditinggalkannya teori tersebut2 Jawab : Terdapat kelemahan-kelemahan pada teori Graham Kukele dan Blomstrand ) Jorgensen 7aitu sebagai berikut 8 Teori Graham .+monium/ -9 hanya dapat diterapkan bila jumlah &'( yang terikat pada atom sama dengan "alensi logam dan banyak diperoleh akta, senyawa kompleks yang mengandung &'( dengan jumlah "alnesi yang berbeda pula Teori senyawa molekuler Kukele -9 pada teori ini h anya menjelaskan bahwa gaya yang bekerja antara senyawa atomi$ dalam senyawa molekuler adalah lebih lemah dibandingkan gaya antara atom-atom dalam senyawa atomi$ ;aka seharusnya senyawa molekuler tidak stabil dan mudah terurai menjadi senyawa atomi$ penyusunnya &amun akta ekperimen menunjukkan bahwa banyak senyawa kompleks yang bersiat stabil seperti *o*l( <&'( dan *o.&'(/( %ebutkan perbedaan-perbedaan dari teori rantai Blomstrand )Jorgensen dan teori koordinasi Werner ! Jawab :
Teori rantai Blomstrand-orgensen : 4/ pada senyawa kompleks yang mengandung halogen, atom halogen dibagi # ma$am yaitu atom halogen lebih dekat .nearer halogen/ dan lebih jauh .arther halogen/ +tom halogen yang lebih akan terionisasi sehingga din yatakan sebagai larutan elektrolit namun eksperimen yang diaukannya pada *o*l((&'( menunjukkan bahwa senyawa tersebut bersiat nonelektrolit dan ketika larutannya ditambahkan perak nitrat tidak menghasilkan endapan +g*l #/ ada senyawa *o*l(.en/# memiliki pasangan isomer stru$tural dengan warna yang berbeda(/ Kondukti"itas larutan dilihat dapat tidaknya larutan tersebut terionisasi %edangkan pada teori senyawa koordinasi Werner bahwa 4/ enulisan rumus senyawa kompleks berdasarkan bilangan koordinasi atom pusat menunjukkan banyaknya ion yang dapat dihasilkan bila terdapat dalam larutan sekaligus siat elektrolit dan nonelektrolit senyawa kompleks tersebut #/ Kondukti"itas larutan kompleks jika tersusun dari # ion disamakan dengan kondukti"itas larutan &a*l, ( ion disamakan dengan larutan *a*l# dan 6 ion disamakan dengan *a*l( serta dapat menentukan senyawa kompleks netral ataukah ioni$ (/ senyawa kompleks 0*o.en/#*l#1*l memiliki isomer opti$ , cis dan trans berdasarkan strukturnya yang o$tahedral = Gambarlah struktur *o*l( <&'(, *o*l(=&'(, dan *o*l(6&'( berdasarkan teori rantai Blomstrand )Jorgensen, tunjukkan nearer halogen dan farther halogen-nya! Gambar
Keterangan : *o > atom pusat +tom *l yang terikat pada atom pusat adalah nearer halogen dan atom *l yang tidak terikat pada atom pusat adalah urther halogen <
+pa saja struktur yang dimungkinkan dalam atom kobalt dengan bilangan koordinasi enam menurut Werner2 Gambar
?
Berikan $ontoh yang menjelaskan bahwa kriteria ketidakstabilan senyawa molekuler Kukele dianggap $enderung tidak berlaku 2
Jawab : ;enurut Kukele banyak senyawa molekuler yang tidak stabil &amun lain halnya dengan pada *o*l( <&'( senyawa ini bila direaksikan dengan '*l pada suhu 4@@ * tidak menghasilkan &'6*l adatan *o*l( <&'( bila direaksikan dengan asam sulat tidak menghasilkan .&'6/#%56 tetapi hanya menghasilkan *o#.%56/#4#&'( bila direaksikan dengan larutan basa dalam pelarut air tidak dapat menghasilkan endapan kobalt.333/ hidroksida terhidrat Aakta )akta ini menunjukkan bahwa molekul-molekul &'( terikat se$ara kuat oleh atom kobalt Bagaimana penulisan rumus senyawa kompleks luteo, purpureo dan praseo menurut teori rantai dan teori koordinasi Werner2 Jawab : Komleks C Teori Duteo urpureo raseo Teori rantai *o*l(<&'( *o*l(=&'( *o*l(6&'( Teori Koordinasi 0*o.&'(/<1*l( 0*o.&'(/=*l1*l# 0*o.&'(/6*l#1*l E Berdasarkan apa Werner mengasumsikan bahwa senyawa kompleks tris0tetraamina-udihidroksokobalt.333/1kobalt.333/bromide mempunyai isomer optik 2
Jawab : Jika dilihat pada strukturnya, adanya tiga sepit pada senyawa tersebut menunjukkan gejala isomerisme opti$
4@ +pakah yang disebut dengan partikel-partikel diskrit2 Jawab : 7aitu kompleks yang mempunyai atom pusat dengan bilangan koordinasinya enam dengan bentuk o$tahedral dan atom pusat dengan bilangan koordinasi 6 struktur khasnya yaitu tetrahedral Komplesk ini jika dalam larutan disebut dengan partikel diskrit
SEJARAH SENYAWA KOORDINASI Teori-Teori Kimia Koordinasi Sebelum Tahun 19!
alam banyak bidang ilmu yang termasuk dalam sains, pada umumnya teori tertinggal dibandingkan akta eksperimen yang ada Biasanya akta eksperimen yang $ukup banyak harus dikumpulkan lebih dulu, kemudian diikuti dengan perumusan suatu teori sebagai penjelasan terhadap akta eksperimen yang ada ada tahap selanjutnya teori nyang telah dirumuskan tersebut digunakan untuk meramalkan akta eksperimen yang akan dating &amun, dalam bidang kimia koordinasi yang terjadi adalah sebaliknya ada paroh pertama abad 4E, penemuan senyawa koordinasi adalah sagat jarang dan sering kali terjadi karena a$tor kebetulan isamping itu, penelitian tentang senyawa koordinasi umumnya dilakukan se$ara sporadis, tidak sistematik, sehingga data tentang senyawa koordinasi yang berhasil diperoleh sangat terbatas dan tidak sistematis Berdasarkan data yang sangat terbatas dan tidak sistematis tersebut beberapa pakar kimia berusaha mengajukan teori tentang senyawa koordinasi ;ula-mula teori yang diajukan dapat dianggap berhasil dalam menjelaskan akta tentang senyawa koordinasi yang ada +kan tetapi, dengan bertambah banyaknya senyawa koordinasi baru yang berhasil ditemukan
tampaklah kelemahan yang dimiliki oleh suatu teori 'al ini mendorong untuk ditinggalkannya teori tersebut setelah dikemukakannya alternati"e teori baru yang lebih baik Gejala ini berlangsung se$ara terus-menerus selama kurang lebih 4@@ tahun, sampai sebelum tahun 4E(@ dalam kurun waktu itu teori-teori tentang senyawa koo rdinasi bermun$ulan se$ara silih berganti Teori yang pertama kali mun$ul adalah teori ammonium yang dikemukakan oleh Graham, kemudian disusul dengan teori-teori yang lain seperti teori konjugat dari BerFelius, teori ammonia dari *laus, teori senyawa molekuler dari Kekule, teori rantai dari Blomstrand dan Jorgensen, serta teori koordinasi dari Werner Berikut ini adalah penjelasan dari teori-teori tersebut: a. Teori Amonium Graham Teori ini dikemukakan oleh Thomas Graham .4@=-4
memiliki lebih dari satu harga "alensi atau memiliki "alensi "ariable .variable valence/ Kekule .4#E-4E dengan kaku dan anatiknya mengikuti prinsip "alensi konstan .constant valence/, yaitu unsure hanya memiliki satu harga "alensi Kekule berpegang pada pendapatnya bahwa "alensi unsur .atau atomisitas unsure menurut istilah Kekule/ merupakan siat undamental yang harganya tetap dan tidak berubah-ubah, sebagaimana harga berat atom yang selalu tetap ada waktu itu konsep tentang isotop belum dikenal Berdasarkan pendapatnya tentang "alensi konstan, Kekule membagi senyawa menjadi dua golongan, yaitu senyawa atomi$ .atomic comound / dan senyawa molekuler .molecular comound / ;enurut Kekule senyawa atomi$ merupakan senyawa yang perbandingan jumlah atom-atomnya bersesuaian dengan "alensi tetapnya, misalnya '#5, &'(,'*l, *l(, &a*l, dan *o*l( senyawa molekuler oleh Kekule dianggap tersusun dari beberapa senyawa atomi$ ;isalnya &'6*l dianggap sebagai senyawa molekuler yang tersusun dari senyawa-senyawa atomi$ &'( dan '*l, sehingga rumusnya ditulis &'(2'*l Kekule tidak menjelaskan jenis gaya yang terlibat dalam pembentukan senyawa molekuler dari senyawa-senyawa atomik ia hanya menyatakan bahwa gaya yang bekerja antara senyawasenyawa atomik didalam senyawa molekuler adalah lebih lemah dibandingkan gaya antara atomatom dalam senyawa atomik Berdasarkan pendapat Kekule tersebut maka seharusnya senyawasenyawa molekuler bersiat tidak stabil dan mudah terurai menjadi senyawa-senyawa atomik penyusunnya Aakta eksperimen memang menunjukkan banyak senyawa-senyawa yang oleh Kekule dianggap sebagai senyawa molekuler, bersiat tidak stabil dan mudah terurai menjadi senyawa-senyawa atomi$ penyusunnya, seperti &'6*l dan *l= akan tetapi tidak sedikit senyawa-senyawa molekuler yang bersiat stabil seperti *o*l(2<&'( dan *o.&5(/(2<&'( Berdasarkan akta tersebut maka banyak pakar kimia pada waktu itu menganggap pembagian senyawa menjadi senyawa atomik dan senyawa molekuler yang dikemukakan Kekule tidak ada artinya, sehingga pendapat Kekule tersebut ditinggalkan ;eskipun demikian, ide penulisan senyawa molekuler yang termasuk senyawa kompleks seperti *o*l(2<&'( dan *o.&5(/(2<&'( tetap dipakai sampai mun$ulnya teori koordinasi yang dikemukakan oleh Werner, bahkan sampai saat ini yaitu dalam menuliskan rumus garam rangkap seperti Ae%562.&'6/#%562<'#5 c. Teori !antai "lomstrand-#orgensen ada waktu Kekule sibuk mempertahankan pendapatnya tentang senyawa atomik dan senyawa molekuler, pakar kimia yang lain mengembangkan teori untuk menjelaskan konstitusi atau $ara atom-atom dalam suatu senyawa membentuk suatu susunan atau berikatan Teori yang paling berhasil pada waktu itu adalah teori rantai .chain theory/ yang dirintis oleh *hristian Wilhelm Blomstrand .4#<-4E?/ yang kemudian disempurnakan oleh muridnya %ophus ;ads Jorgensen .4(?-4E#6/ Jorgensen adalah proessor kimia pada salah satu uni"ersitas di Kopenha gen ;enurut Blomstrand dan Jorgensen didalam senyawa kompleks, jumlah &'( yang terikat pada atom logam tergantung pada "alensi logam ;isalnya, atom logam yang memiliki "alensi tiga, seperti kobalt, dapat mengikat tiga buah &'( apabila tidak ada atom lain yang didikat oleh atom kobalt tersebut Jorgensen membuat beberapa ketentuan berkaitan dengan kereaktian atom-atom dan gugus-gugus yang terdapat dalam senyawa kompleks sebagai berikut ntuk senyawa kompleks yang mengandung halogen, atom halogen dibagi dua ma$am, yaitu atom halogen lebih
dekat .nearer halogen/ dan atom halogen lebih jauh . farther halogen/ Atom hydrogen farther daat diendakan sebagai erak halide aabila larutan senyawa komleks yang mengandung halogen ditambah dengan larutan erak nitrat.$ sedangkan atom hydrogen nearer tidak daat diendakan. Atom halogen farther tidak terikat langsung ada atom logam$ sedangkan atom halogen nearer terikat langsung ada atom logam. %truktur yang diajukan oleh Jorgensen adalah tidak $o$ok dengan akta-akta eksperimen yang ada ;ungkin dia merupakan salah satu pengikut aliran "alensi konstan sehingga tidak berani mengajukan struktur dengan tiga atom halogen dan satu atom nitrogen terikat pada atom kobalt karena bila demikian maka "alensi dari atom kobalt adalah 6 ketidak$o$okan struktur yang diajukan oleh Jorgensen dengan akta eksperimen mendorong untuk mun$ulnya teori baru yang mampu menjelaskan semua akta eksperimen se$ara lebih baik Teori tersebut adalah teori koordinasi dari Werner d. Teori Koordinasi %erner +lred Werner merupakan salah satu pakar kimia yang merupakan pesaing dalam Jorgensen dalam mengemukakan konstitusi atom-atom dalam suatu senyawa kompleks atau struktur senyawa kompleks ia sangat terkesan dengan akta eksperimen berkaitan dengan senyawasenyawa kompleks dari *o*l( denga ligan &'(, khususnya senyawa kompleks *o*l(2(&'( *ukup lama waktu yang dia habiskan untuk meme$ahkan masalah itu sampai akhirnya pada akhir tahun 4E#, sekitar jam @#@@ pagi, dia terbangun dari tidurnya setelah ia mendapat ilham dalam mimpinya yang dating padanya se$epat kilat, sewaktu dia tidur, tentang konstitusi atomatom dalam senyawa kompleks dari *o*l( dengan &'( berdasarkan ilham yang dia peroleh, Werner langsung menganalisis konstitusi semua senyawa kompleks dari *o*l ( dengan &'( dan etilenadiamina, serta senyawa-senyawa kompleks lainnya, lalu hasil analisisnya ditulis dalam bentuk artikel Werner menulis artikelnya dengan sekuat kemampuannya dan tanpa adanya interupsi, sehingga artikel itu dapat diselesaikan pada jam 4?@@ hari berikutnya Jadi, Werner berhasil menyelesaikan analisis dan menuangkannya dalam bentuk tulisan dalam waktu hanya (E jam +rtikel tersebut berjudul : H "eitrag &ur Konstitution Anorganischer 'erbindungenI, yang berarti HKontribusi terhadap Konstitusi senyawa-senyawa +norganikI +rtikel ini merupakan artikel paling masyhur dari semua artikel yang ditulis oleh Werner +rtikel inilah yang akhirnya menjadi landasan untuk mun$ulnya teori koordinasi Werner Teori koordinasi Werner mun$ul sebelum ditemukannya elektron oleh J J Thompson pada tahun 4E< alam teori koordinasi, Werner mempostulasikan adanya dua ma$am "alensi, yaitu "alensi primer dan "alensi sekunder ua ma$am "alensi ini hanya dimiliki oleh atom logam dalam senyawa kompleks alensi primer dari suatu atom logam hanya dapat dipenuhi oleh anion alensi sekunder disebut juga dengan bilangan koordinasi alensi sekunder dapat dipenuhi oleh anion atau molekul netral Debih lanjut Werner mengemukakan bahwa "alensi sekunder dari suatu atom logam adalah diarahkan pada posisi tertentu dalam ruang disekitar atom logam yang disebut sebagai atom pusat +tom pusat dengan anion atau molekul netral yang terikat pada atom pusat tersebut membentuk suatu kompleks Kompleks yang atom pusatnya memiliki bilangan koordinasi empat struktur khasnya adalah tetrahedral atau bujur sangkar alam larutan pada umumnya kompleks ini terdapat sebagai partikel-partikel diskrit