PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
1. PRINSIP PRINSIP DASAR kWh METER kWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil kali tegangan, arus factor kerja,kali waktu yang tertentu (UI Cos φ t) yang bekerja bekerja padanya padanya selama selama jangka jangka waktu waktu tertentu tertentu tersebu tersebut. t. Hal ini berdas berdasarka arkan n bekerja bekerjanya nya induksi induksi megnetis megnetis oleh oleh medan medan magnit magnit yang yang dibangk dibangkitka itkan n oleh oleh arus arus melalui kumparan arus terhadap disc (piring putar) kWh meter, dimana induksi megnetis ini berpotongan dengan induksi mgnetis yang dibangkitkan oleh arus melewati kumparan tegangan terhadap disc yang sama. Koppel putar dapat dibangkitkan terhadap disc karena induksi magnetis kedua medan magnit tersebut diatas bergeser fasa sebesar 90 0 satu terhadap lainnya (azas Ferrari). Hal ini dimungkinkan dengan konstruksi kumparan tegangan dibuat dalam jumlah besar gulungan sehingga dapat dianggap inductance murni.
Gambar 1A. Prinsip suatu meter penunjuk Energi listrik arus B-B (jenis induksi)
Gambar 1B Arus – arus Eddy pada suatu piringan
GAMBAR 1
Opdist/mn/2006
1
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
Keterangan Gambar : M
= Magnit permanent
Cp
= inti besi kumparan tegangan
Wp
= kumparan tegangan yang dapat dianggap sebagai reaktansi murni, karena lilitan cukup besar
Cc
= Inti besi kumparan arus
Wc
= kumparan arus
Ip
= arus yang mengalir melalui Wp
I
= Arus beban yang mengalir melalui Wc
F
= Kumparan penyesuaian fasa yang diberi tahanan R
RGS
= Register
1L & 2S
= Terminal sumber daya masuk
2L & 1S
= Terminal daya keluar
PRINSIP KERJA ditimbulkan lkan oleh oleh arus arus I mengal mengalir ir di kumpar kumparan an Wc Ф1 ditimbu ditimbulkan lkan oleh oleh arus arus Ip mengalir mengalir di kumparan kumparan Wp dan dan Ip lagging lagging 90 0 terhadap Ф2 ditimbu tegangannya V
φ α
Sin
α
= Cos φ
Ф1
Gambar 2 Ф2
Dengan mengambil persamaan moment alat ukur type induksi :
T = KW Ø1. Ø2 Sin α sebanding ding dengan dengan I Ф1 1 seban V Ф 2 2 sebanding dengan W Sin α = Cos φ V Maka : TD = W.I Cos φ = V.I. Cos φ W
Opdist/mn/2006
2
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
Dengan demikian maka terhadap piringan logam D terdapat momen gerak TD yang berbanding lurus terhadap daya beban. Apabila oleh karena pengaruh momen TD. Piring logam D berputar dengan kecepatan n, maka sambil berputar piringan tersebut memoto memotong ng garis garis – garis garis fluksi fluksi magne magnetic tic m (akiba (akibatt adan adanya ya magnit magnit perma permane nen) n) sehingga menyebabkan terjadinya arus – arus putar (arus Foucault) didalam piringan logam yang berbanding lurus terhadap n Ø m. Arus – arus putar yang terjadi terjadi pada piringan logam D akibat akibat adanya Ø1, Ø2 dan Ø m seperti dalam gambar 1.B Arus – arus arus putar yang yang memotong memotong garis – garis fluksi fluksi m menyebabka menyebabkan n piringan piringan logam D mengalami momen redaman TD yang berbanding lurus dengan n. Ø m2 Bila momen TD dan Td dalam keadaan seimbang maka :
Kd. V.I. Cos φ = Km.n. Ø m2 Kd n= Km Ф m2
V.I Cos φ
Kd, Km = konstanta Sehingga didapat kecepatan n dari piringan logam D adalah berbanding lurus dengan V.I.Cos, maka jumlah putaran piringan D untuk jangka waktu tertentu sebanding dengan energi yang diukur pada jangka waktu tersebut. Kemudian untuk ntuk mend menda apat pat angka ngka has hasil pen penguku gukura ran n dari dari piri piring nga an D tadi tadi haru harus s ditransformasikan lagi kealat register.
kWh meter 1 fasa
kWh meter 3 fasa
Opdist/mn/2006
3
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
2. BAGIAN – BAGIAN KWH METER DAN FUNGSINYA
Gambar 3 1. Kumparan Tegangan 2. Kumparan Kumparan arus arus 3. Elemen Penggerak/pirin Penggerak/piringan gan 4. Rem Magnit Magnit 5. Registe Register r 6. Name Name Plate Plate 7.Terminal Klemp
Badan (body) terdiri dari : a. Bagian ian ata atas s b. Bagi Bagian an bawa bawah h Kumparan arus terdiri dari :
a. Pada Pada kWh meter meter 1 phasa phasa kumpa kumparan ran arus arus 1 set b. Pada Pada kWh meter meter 3 phasa phasa 3 kawat kawat kumparan kumparan arus arus 2 set set c. Pada Pada kWh meter meter 3 phasa phasa 4 kawat kawat kumpar kumparan an 3 set set Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan besi yang berfungsi sebagai pengatur Cosinus phi (factor kerja) Kumparan Tegangan terdiri dari :
Pada kWh meter meter 1 phasa ……………………………… ……………………………… 1 Set Pada Pada kWh meter meter 3 phasa phasa 3 kawat kawat …………………… …………………….. 2 set Pada Pada kWh meter meter 3 phasa phasa 4 kawat kawat …………………… …………………….. 3 Set
Opdist/mn/2006
4
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
Piringan
Piringan kWh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan bawah) yang digunak digunakan an agar agar piringan piringan kWh meter meter dapat dapat berputa berputarr dengan dengan mendapat mendapat geseka gesekan n sekecil mungin. Rem Magnit
Rem magnit adalah terbuat dari magnit permanen, mempunyai satu pasang kutub (Utara dan selatan) yang gunanya untuk : a. Mengatasi Mengatasi akibat akibat adanya adanya gaya berat dari piringan piringan kWh meter meter b. Meng Menghil hilan angk gkan an / mered meredam am ayun ayunan an perpu perputar taran an pirin piringan gan sert serta a alat alat kalib kalibras rasii semua batas arus. Roda gigi dan Alat Pencatat (register)
Sebagai transmisi perputaran piringan, sehingga alat pencatat merasakan adanya perputaran, untuk mencatat jumlah energi yang diukur oleh kWh meter tersebut dan mempunyai satuan, puluhan, ratusan, ribuan dan puluh ribuan 1.Data kWh Meter Pada papan nama dari meter energi tercantum data sebagai berikut : -
Nama alat / merek pabrik
-
Tipe atau jenis meter
-
Cara pengawatan : satu fasa, 2 kawat tiga fasa, 3 kawat tiga fasa, 4 kawat
-
Tegangan
-
Arus
-
Frekuensi
-
Konstanta meter
-
Kelas
-
Satuan energi listrik
Opdist/mn/2006
5
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
Contoh papan nama :
Gambar 4
MILIK PLN
FUJI DHARMA
kWh
METER kWh FASA TUNGGALDUA KAWAT 220 v5 (20) A50 hZ900
KELAS 2 PUTARAN
/ kWh JENIS FA14AT1
_
L.L
+ 1990
NO.
E97111038A86
9900502
P.T. FUJIDHARMA ELECTRIC
+
BUATAN INDONESIA LISENSI FUJI ELECTRIC
FL
AWAS ! MEMBUKA SEGEL DIDENDA DIDENDA _
FDE 30005201
3. PRINSIP KERJA kVARh METER Meter kVARh pada prinsipnya adalah seperti meter kWh. Kalau pada meter kWh yang diukur adalah daya nyata atau I.E.Cos φ x t, maka pada kVARh yang diukur adalah daya buta atau I.E.Sin φ x t. Untuk bisa mendapatkan hasil pengukuran E.I.Sin φ x t, prinsip dasarnya adalah memb membal alik ik
pola polari rita tas s
kump kumpar ara an
tega tegang ngan an
kWh kWh
deng dengan an
jala jalan n
memb membal alik ik
pengawatannya.
Opdist/mn/2006
6
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
kWh
1
2
3 5 7
8
kVARh
9
1
2
3 5 7
8
9
Gambar 5
kVARh kVARh dipergun dipergunaka akan n untuk untuk menguku mengukurr besarny besarnya a pemakai pemakaian an energi energi rekatif rekatif pada pada konsu konsumen men – konsu konsumen men yang yang mempu mempuny nyai ai Cos Cos φ kura kurang ng dari dari 0,85 0,85 atau atau pada pada konsumen – konsumen yang mempunyai sudut phasa lebih besar dari 36,86 0. Apabila kita perhatikan perhatikan pada pada tiga daya dibawah dibawah ini ini (lihat gambar) gambar)
kVA
c b
φ
kVAR
a kW
Gambar 6 Apabila pada segi tiga daya tersebut kita coba gambarkan gambarkan suatu besaran sudut (FI) yang berubah – ubah dengan besaran Kw yang tetap, maka dapat terlihat disini bahwa : -
Besarnya kVA akan berubah – ubah Semakin besar sudut Ø atau semakin jeleknya Cos φ maka kVA akan semakin besar
-
besa besarn rnya ya kVAR kVAR akan akan beru beruba bah h - uba ubah h Semakin besar sudut Ø atau semakin jeleknya Cos φ maka kVAR akan semakin besar.
Opdist/mn/2006
7
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
E Lihat gambar
D kVA
C kVAR B
φ2
φ3
φ5
φ4
A kW GAMBAR 7
Pada titik A besarnya sudut Ф
=0
Maka besar Cos φ
=1
Sehingga kVA
= kW
Sedangkan kVAR nya adalah
=0
Pada titik B : Sudut 2 semakin besar sehingga Cos menjadi lebih kecil dari 1 kVA akan menjadi lebih besar dari kW, sedangkan kVARnya menjadi lebih besar dari nol ( 0 ). 4. DIAGRA DIAGRAM M RANGKAIA RANGKAIAN N DAN PENANDA PENANDAAN AN TERMINA TERMINAL L Diagr Diagram am rangk rangkai aian an haru harus s terter tertera a pada pada bagia bagian n disek disekita itarr termi termina nal. l. Diagr Diagram am rangkaian dan cara penyambungannya dapat dilihat pada gambar 9 sampai 18
Opdist/mn/2006
8
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
.1 .3 .44 .5
54.64.74 .1 .3 .4 .5 B E B A N
F N
Gbr. 8a Diagram pengawatan kWh meter fase tunggal, 2 kawat sambungan langsung, tarip tungal
B E B A N
F N Gbr. 8b Diagram pengawatan kWh meter fase tunggal, 2 kawat sambungan langsung, tarip ganda
.1 .3 .4 .6 .7 .93 .10 .11 R B E B A N
S T N
Gbr. 8c Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan langsung, tarip tungal
Opdist/mn/2006
9
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
.1 .2.3 .4.5.6 .7 .83.93 .113
B E B A N
R S T N
Gbr. 8d Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan tidak langsung, tarip tunggal
.
.
M
.1 .2.3 . . . .7 .83.93 .123 .13 .
153
4 5 6
k
.13.23.33 .43
. l. k. l. k. l. CT
. L. K. L. K. L.
K
R TM S T N
B E B A N
Gbr. 8e Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan melalui trafo arus dan trafo tegangan tarip ganda
10
Opdist/mn/2006 .
.
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
M
.1 .2 .3
. 20000/100 PT =
V 100
K
. L.
.73.83.93 .13 .
153
5
k
.13.23.33 .43
. l. CT
. L.
K
B E B A N
R TM S T
Gbr. 8f Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan dengan trafo arus dan trafo tegangan, tarip ganda
.1 .2.3 .4.5.6 .7 .83.93 .113
R S T N
B E B A N
Gbr. 8g Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan melalui transformator tegangan dan tarnsformator arus, tarip tungal
Opdist/mn/2006
11
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
M
.1 .2 .3
. 20000/100 PT =
V
K
100
.73.83.93 .13 .
153
5
k
. L.
.13.23.33 .43
. l. CT
. L.
K
B E B A N
R TM S T
Gbr. 8h Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan melalui transformator tegangan dan tarnsformator arus, tarip ganda
.1 .2 .3 .5 .73.83.93
. . 20000/100 PT =
V 100
K
. L.
k
. l. CT
. L.
K
R TM S T
B E B A N
Gbr. 8i Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan melalui transformator tegangan dan tarnsformator arus, tarip tungal
Opdist/mn/2006
12
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
M
...
1 2 3
. 20000/100 PT =
V 100
K
. ..
73 83 93
5
. L.
k
. . 13
153
.13.23.33 .43
. l. CT
. L.
K
B E B A N
R TM S T
Gbr. 8j Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan melalui transformator tegangan dan tarnsformator arus, tarip ganda
Susunan Susunan terminal terminal
harus harus sama dengan dengan diagram diagram rangkaia rangkaian. n. Setiap terminal terminal harus
diberi tanda yang sesuai dengan fungsinya. Cara pengawatan kWh meter dibedakan menurut jumlah elemennya :
-
Fase Fase tungg tunggal, al, 2 kaw kawat at mempu mempunya nyaii 1 eleme elemen n
-
Fase Fase tiga tiga,, 3 kawa kawatt memp mempun unya yaii 2 ele eleme men n
-
Fase Fase tiga tiga,, 4 kawa kawatt mwmp mwmpun unya yaii 3 ele eleme men n
Klasifikasi kWh meter dan Batas Kesalahan.
Klasifikasi kWh meter dibagi dalam 3 klas : -
kWh kWh meter meter kela kelas s 0,5 dipak dipakai ai seba sebaga gaii meter meter stan standar dard d
-
Kwh meter meter kelas kelas 1 dipak dipakai ai untuk untuk pengu pengukur kuran an skunde skunderr (memaka (memakaii trafo trafo ukur) ukur)
-
kWh meter meter kelas kelas 2 dipaka dipakaii untuk untuk pengu pengukura kuran n primer primer (tanpa (tanpa trafo trafo ukur) ukur)
Opdist/mn/2006
13
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
Batas – batas kesalahan kWh meter yang ditentukan oleh kamar tera PLN (atas kebijaksanaan PLN Wilayah/Distribusi setempat) Arus
Faktor Kerja Kerja
Batas kesalahan kesalahan kWh meter dalam % Kl 2
Kl 1 + 0 ………. + 1
Kl 0,5
100% In
11
+ 0 ……….. + 2
100% In
0,5 (ind)
+ 0 ...………+ 2 + 0 ………. + 1
0,5*
50% In
1
+ 0 ……… …………+ + 0 ………. + 1
+ 0 …….+ 0,8*
50% In
0,5 (ind)
2
+ 0 …….+ 0,5
10% In
1
+ 0 ……… …………+ + 0 ………. + 1
+
5% In
1
2
+ 0 …….+ 0,8
+ 0 ………. + 1 + 0 ……. + 1,5
+0
……..
+
+ 0 ……… …………+
+
2
+ 0 …….+ 0,5
+ 0 ………+ 2,5
+ + 0 …….+ 1
Keterangan :
Tand Tanda a*
: Titi Titik k 2 kesa kesala laha han n yan yang g bia biasa sa diro diroba bah, h, bila bila meny menyim impa pang ng dari dari batas atas yang ditentukan.
Tand Tanda a+
: Titi Titik k 2 kes kesal alah aha an yan yang g tid tidak ak bole boleh h dir dirub ubah ah,, bil bila a men menyi yimp mpan ang g bat batas as yang ditentukan
5. ALAT ALAT BANT BANTU U kWh kWh METE METER R Ada tiga alat bantu bantu yang digunaka digunakan n dalam pengukur pengukuran an dengan dengan kWh meter meter : a.
Current transformator (trafo Arus)
b.
Potensial transformator (Trafo tegangan)
c.
Time switch
Tidak semua alat Bantu tersebut harus dipasang pada suatu pengukuran kWh meter, hal tersebut tentu tergantung dari kebutuhan untuk pengukuran itu sendiri. Maksud dari dari pengg penggun unaa aan n alat alat bantu bantu kWh kWh meter meter adala adalah h untuk untuk meny menyede ederh rhana anaka kan n disain disain pemuatan kWh sehingga : -
Dengan sa satu jenis kWh me meter ya yang tertentu da dapat digunakan untuk pengukuran dari beberapa macam besarnya daya listrik.
Opdist/mn/2006
14
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
-
Teori Dasar kWh meter
Untuk pengukuran tarif ganda maka didesain dengan coil perubahan register yang menggunakan relay komando dari luar (Time Switch)
-
Supaya kWh meter dapat digunakan untuk pengukuran energi listrik baik pada sistem tegangan rendah maupun pada sistem tegangan menengah juga pada pada sistem tegangan tegangan tinggi
-
Untuk mempermudah pemasangan dan penempatan kWh meter
1. Transformator Arus transformator transformator arus adalah suatu alat listrik yang berfungsi untuk mengubah besar arus tertentu (di lilitan primer) ke besaran arus tertentu lainnya (di lilitan sekunder) melalui suatu kopling elektro megnetis. Tran Transf sfor ormt mtor or arus arus ini ini bany banyak ak digu diguna naka kan n dida didala lam m bida bidang ng peng penguk ukur uran an – penguk pengukuran uran listrik listrik untuk untuk mempero memperoleh leh besaran besaran ukur bagi bagi ampere ampere meter, meter, kWh meter, watt meter dan sebagainya Karena meter meter – meter umumnya hanya hanya dapat dilewati dilewati besaran besaran ukur (arus) yang kecil sedangkan arus yang mengalir ke jaringan distribusi adalah besar, maka besar arus pada belitan primer transformator arus lebih besar dari pada besar arus di lilitan sekundernya. Jadi transformator arus yang dipergunakan pada meter – meter akan mengubah arus arus prim primer er yang yang besa besarr menj menjad adii arus arus seku sekund nder er yang yang lebi lebih h keci kecill sehi sehing ngga ga pengukuran dapat dilakukan. 1.1. Pemeriksaan Pemeriksaan Spesifikasi Spesifikasi Transformator Transformator Arus Arus (CT) Transformator arus yang digunakan untuk pengukuran tegangan menengah dan dan tegan tegangan gan tingg tinggii adala adalah h kelas kelas 0,5. 0,5. setia setiap p transf transform ormat ator or arus arus harus harus mempunyai data minimal sebagai berikut : a.
Nama pabrik pembuat atau tanda lain yang menunjukkan identitasnya.
b.
Tipe dan nomor seri
c.
Arus pengenal primer dan sekunder sebagai contoh : Kn = Ipn/Isn (kn = 100/5 A)
d.
Frekuensi pengenal (misalnya 50 Hz)
e.
Keluaran pe pengenal da dan ke kelas ke ketelitian (m (misalnya : 1S 1S; 15 15 VA VA, kelas 0,5; 2S; 30 VA, kelas 1)
f. Opdist/mn/2006
Tegangan tertinggi untuk perlengkapan 15
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
g.
Tingkat isolasi pengenal
h.
Arus thermal singkat pengenal (I th) dan arus dinamik pengenal (Idyn)
i.
Kelas isolasi bila bukan isolasi kelas A
1.2. Penguj Pengujian ian polarita polaritas s CT Tran Transf sfor orma mato torr
arus arus seca secara ra indi indivi vidu dual al haru harus s
diuj diujii
pola polari rita tasn snya ya untu untuk k
membuktikan bahwa penandaan polaritas primer dan sekundernya adalah benar. Pengujian dilakukan dengan sirkit seperti pada gambar berikut : P1
P2 _-_
S2
S1
+
Push Oution Switch Batery
GAMBAR 9 PENGUJIAN POLARITAS
Sebuah ampere meter dengan skala Nol ditengah, tipe permanent magnet moving coil dihubung dihubungkan kan pada pada sekunde sekunderr transfor transformato matorr arus. arus. Battrey Battrey teganga tegangan n 1,5 Volt dihub dihubun ungk gkan an melal melalui ui saklar saklar kutub kutub – tung tunggal gal pada pada sisi sisi prime primer, r, pada pada saat saat sakla saklar r dimasukkan maka ampere meter akan menunjuk kearah positip sesaat dan pada waktu saklar dibuka ampere meter akan menunjuk kearah negatep sesaat. Pengujian polaritas dapat diukur langsung pada terminal lemari APP (10 tipe II F Nomor : 1 dan 3; 1 dan 5; 1 dan 7)
1.3. Penguj Pengujian ian Rasio Rasio Pengujian ini dilakukan dengan menginjeksi sisi primer, arus dialirkan dan diukur dengan A 1 melalui transformator arus standar seperti pada gambar berikut: Opdist/mn/2006
16
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
Test Arus Skunder A 2
CT Yang diuji
A 1
CT Standar
Current Transformer Test Set
~ AC Supply GAMBAR 10 PENGUJIAN RASIO
Arus sekunder sekunder diukur diukur dengan dengan ampere ampere meter A2 A2 dan nilai nilai perbandingann perbandingannya ya anatara anatara A1 dan A2 adalah adalah merupakan merupakan rasio rasio yang tertulis tertulis pada pada nama transformator transformator arus Kesalahan arus dinyatakan dalam (%) dengan rumus : (kn Is – Ip) Kesalahan arus (%) = Opdist/mn/2006
X 100% 17
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
Ip Is
= arus sisi sekunder
Ip
= arus sisi primer
Kn
= ras rasio trans ansforma ormas si tr transf nsforma ormattor aru arus s 1.4. 1.4. Batas Batas – Bat Batas as Kesa Kesalah lahan an
Kelas
: Persentasi kesalahan
: Pergeseran fasa pada persentase
: Arus (rasio) (rasio) pada pada persentase persentase arus arus
:
ketelitian
pengenalnya
arus pengenalnya
: Menit
Centi-radian
: 5
20
100
120
5
20
100
120
5
20
100
120
0,1
: 0,4
0,2
0,1
0,1
15
8
5
5
0,45
0,24
0,15
0,15
0,2
: 0,75
0,35
0,2
0,2
30
15
10
10
0,9
0,45
0,3
0,3
0,5
: 1,5
0,75
0,5
0,5
90
30
30
30
2,7
0,35
0,9
0,9
1,0
: 3,0
1,5
1,0
1,0
180
90
60
600
5,4
2,7
1,8
1,8
Batas kesalahan transformator arus penggunaan khusus. Tabel ini hanya berlaku untuk transformator dengan arus sekunder pengenal 5A Kelas
: ± Persentasi kesalahan arus (rasio)
ketelitian
pada
: Pergeseran fasa pada persentase arus pengenalnya
: persentase arus pengenalnya
: Menit
Centi-radian
5
20
100
120
5
20
100
120
5
20
100
120
0,25
0,75
0,35
0,2
0,2
30
15
10
10
0,9
0,45
0,3
0,3
0,35
1,5
0,75
0,5
0,5
90
45
30
30
0,7
0,35
0,9
0,9
2. Transformator Tegangan
Transformator tegangan adalah alat pengubah besaran listrik (tegangan) dari suatu harga ke harga yang lain yang tertentu besarnya. Transformator tegangan merupakan salah satu dari beberapa jenis transformator yang ada, yang berfungsi sebagai alat pembantu dalam pengukuran tegangan. Alat ini biasa digunakan digunakan untuk memberi tegangan kepada meter – meter dan peral peralat atan an peng pengama aman n yang yang memer memerluk lukan anny nya, a, dan dan biasa biasa dipas dipasan ang g pada pada sisi sisi tegangan tinggi dari suatu jaringan listrik (6 kV ke atas) Faktor Faktor keteliti ketelitian an yang harus harus diperhat diperhatika ikan n pada pada transfor transformato matorr alat penguku pengukuran ran (termasu (termasuk k juga transfor transformato matorr tegang tegangan). an). Hal ini disebab disebabkan kan karena karena besara besaran n Opdist/mn/2006
18
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
ukurann ukurannya ya yang yang lebih lebih diperhat diperhatikan ikan dari pada rugi-rugi rugi-rugi yang yang terjadi terjadi pada pada alat tersebut. 2.1. Pemeriksaan Pemeriksaan spesifikasi spesifikasi Transformator Transformator Tegangan (PT)
Transformator yang digunakan adalah kelas 0,5 setiap Transformator tegangan minimal harus diberi penandaan sebagai berikut : a.
Nama pabrik pembuat atau tanda lain yang menunjukkan identitasnya
b.
Tipe dan nomor serie
c.
Tagangan pengenal primer dan sekunder
d.
Frekuensi pengenal
e.
Keluaran pengenal dan kelas ketelitian yang bersesuaian (missal 50 VA kelas 0,5)
f.
Tegangan sistem tertinggi
g.
Tingkat isolasi pengenal
2.2. Pengujian Pengujian polaritas polaritas PT
Polaritas transformator tegangan dapat dilaksanakan sama seperti transformator arus. Perlu diperhatikan pada waktu menghubungkan suplai tegangan baterai pada sisi primer PT (bila PT sudah terpasang pada sirkit) 2.3. Pengujian Pengujian Rasio Transforma Transformator tor Tegangan Tegangan
Meto Metode de yang yang digu diguna naka kan n
adal adalah ah meto metode de pemb pemban andi ding ng yakn yaknii
deng dengan an
membandingkan standar, lihat gambar rangkaian sebagai berikut : 250 V AC Supply
Hight Voltage Test Set PT STANDAR
PT YANG DIUJI
V
V
1
2
GAMBAR 11
Opdist/mn/2006
19
PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Teori Dasar kWh meter
Kesalahan trafo tegangan dinyatakan dalam (%) (Kn Us – Up) % =
x 100% Up
Us
= Tegangan sisi sekunder
Up
= Tegangan sisi primer
Kn
= Rasio asio tran transf sfor orma mas si tra trans nsfo form rmat ator or tega tegang nga an 2.4. batas Kesalahan Kesalahan Tegangan Tegangan dan Pergeseran Pergeseran Fasa Fasa
Kelas
Persentase kesalahan tegangan (ratio)
Pergeseran fasa ( ±) Menit
Centiradian
(±) 0,1
0,1
5
0,15
0,2
0,2
10
0,3
0,5
0,5
20
0,6
1,0
1,0
3,0
3,0
Opdist/mn/2006
40 1,2 Tidak disyaratkan
20