Adsorpsi Adso Ad sorp rpsi si dim dimana ana
(pen (penye yera rapa pan) n) kom komponen nen
dari ari
adal adalah ah
suat su atu u
suatu uatu ase ase
prod proded ed
pemi pemisa saha han n
flu fluida berpi erpind ndah ah ke
permukaan permukaan zat padat padat yang menyerap menyerap (adsorbe (adsorben). n). Biasanya Biasanya partikel-partikel kecil zat penyerap dilepaskan pada adsorpsi kimia yang merupakan ikatan kuat antara penyerap dan zat yang yang dis diser erap ap sehing sehingga ga tidak tidak mungki mungkin n terjad terjadii prose proses s bolakbolakbalik (Tinsley, 1979).
Dalam Dalam adsor adsorpsi psi diguna digunakan kan ist istil ilah ah adsorb adsorbat at dan adsor adsorban ban,, dimana adsorbat adalah substansi yang terjerap atau substan si yang akan dipisahkan dari pelarutnya, sedangkan adsorban adalah merupakan suatu media penyerap yang dalam hal ini berupa senyawa karbon (Weber, 1972).
Mekanisme Adsorpsi Proses Proses adsor adsorpsi psi dapat dapat digam digambar barkan kan sebaga sebagaii proses proses diman dimana a molekul meninggalkan larutan dan menempel pada permukaan zat adsorben akibat kimia dan fisika (Reynolds,1982). Proses oses
adso adsorrps psii
meng mengad adso sorp rpsi si,,
sifa sifatt
terg ergantu antung ng atom atom/m /mol olek ekul ul
pad pada
sifa sifatt
yang yang
zat zat
dise disera rap, p,
padat adat
yang ang
kons konsen entr tras asi, i,
temperatur dan lain-lain. Pada proses adsorpsi terbagi menjadi 4 tahap yaitu : 1.
Transfer molekul-moleku ekul zat terlarut yang teradsorpsi
menuju lapisan film yang mengelilingi adsorben. 2.
Difusi fusi zat zat ter terllaru arut yan yang ter teradso adsorrps psii mel melal alui ui lap lapiisan san fil film
(film diffusion process). 3.
Difusi zat terlaru arut yang teradsopsi melalui kapiler/pori
dalam adsorben (pore diffusion process). 4.
Ads dso orps psii zat zat ter terlarut arut yang ang ter terad ads sorp orpsi pada ada di dindin ding por pori
atau
permukaan
adsorben.(proses
adsorpsi
sebenarnya),
(Reynolds, 1982). Operasi dari proses adsorpsi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1. sistem
Proses adsorpsi dilakukan dalam suatu bak dengan pengadukan,
dimana
penyerap
yang
biasanya
berbentuk serbuk dibubuhkan, dicampur dan diaduk dengan air dalam suatu bangunan sehingga terjadi penolakan anatara partikel penyerap dengan fluida. 2.
Proses adsorpsi yang dijalankan dalam suatu bejana
dengan sistem filtrasi, dimana bejana yang berisi media penjerap di alirikan air dengan model pengaliran gravitasi. Jenis media penyerap sering digunakan dalam bentuk bongkahan atau butiran/granular dan proses adsorpsi biasanya terjadi selama air berada di dalam media penyerap (Reynold, 1982). Adsorpsi suatu zat pada permukaan adsorben bergantung pada beberapa faktor dan memiliki pola isoterm adsorpsi tertentu. Untuk proses adsorpsi yang terjadi dalam larutan, jumlah zat yang teradsorpsi bergantung pada : (1) jenis adsorben, (2) jenis adsorbat atau zat yang teradsorpsi, (3) luas permukaan adsorben, (4) konsentrasi zat terlarut, dan (5) temperatur. Isoterm Adsorpsi Gas
atau cairan dapat diadsorpsi oleh adsorben yang
permukaannya
porous.
Jumlah
zat
yang
diadsorpsi
pada
kesetimbangan merupakan fungsi temperatur dan tekanan (untuk gas) atau konsentrasi (untuk larutan). Tekanan dan temperatur (atau konsentrasi) juga penting dalam penentuan kesetimbangan.
Secara umum pada temperatur yang lebih tinggi suatu zat kurang diadsorpsi, sedangkan pada tekanan (konsentrasi) yang lebih tinggi suatu zat lebih banyak untuk diserap. Terdapat tiga pola isoterm adsorpsi, yaitu isoterm adsorpsi Freundlich, Lamngmuir, dan BET (Brunauer, Emmet dan Teller). Adsorpsi molekul atau ion pada permukaan padatan umumnya terbatas pada lapisan satu molekul (monolayer ). Dengan demikian adsorpsi
tersebut
biasanya
mengikuti
persamaan
adsorpsi
Freundlich dan atau Langmuir (Rumiati, 2007) Hubungan antara jumlah substansi yang diserap oleh adsorban dan tekanan atau konsentrasi pada kesetimbangan pada suhu konstan disebut adsorbsi isothermis. Hubungan dari jumlah zat teradsorbsi persatuan luas atau satuan massa dan tekanan dinyatakan dengan persamaan Freundlich : y=k P1/n
(1)
(Maron and Lando, 755) dimana : y = berat atau volume zat yang teradsorbsi persatuan luas atau massa adsorban. P = tekanan saat kesetimbangan tercapai k, n = konstanta untuk adsorbsi solute yang tidak melibatkan gas maka persamaan Freundlich menjadi : y = k C1/n
(2)
dimana C adalah konsentrasi solute saat kesetimbangan. 1. Isoterm Langmuir Isoterm ini berdasar asumsi bahwa: a. Adsorben mempunyai permukaan yang homogen dan hanya dapat mengadsorpsi satu molekul adsorbat untuk setiap molekul adsorbennya. Tidak ada interaksi antara molekul-molekul yang terserap. b. Semua proses adsorpsi dilakukan dengan mekanisme yang sama.
c. Hanya terbentuk satu lapisan tunggal saat adsorpsi maksimum. Namun, biasanya asumsi-asumsi sulit diterapkan karena
hal-hal
permukaan,
berikut:
molekul
selalu
teradsorpsi
ada
ketidaksempurnaan
tidak
inert dan
pada
mekanisme
adsorpsi pada molekul pertama sangat berbeda dengan mekanisme pada molekul terakhir yang teradsorpsi. Langmuir mengemukakan bahwa mekanisme adsorpsi yang terjadi adalah sebagai berikut: A(g) + S ⇌ AS, dimana A adalah molekul gas dan S adalah permukaan adsorpsi.
DAPUS Alfred Martin, James Swarbrick, & Arthur Cammarata.2008.Farmasi Fisika Dasar-Dasar Farmasi Fisik dalam Ilmu Farmasetik Ed. Ketiga jilid 2.Jakarta:UI Press Benefield D.L, 1982. “ Process Chemistry for water and wastewater treatment“ Prentice-Hall,Inc, Englowood Cliffs, New Jersey
Reynolds,
Tom, D. 1982. Unit Operations and Processes in
Environmental Engineering. Wadsworth Inc: California Rumiati. 2007. Adsorpsi ion Cr3+ oleh abu sekam padi varietas IR 64. Skripsi. (Tidak dipublikasikan). Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Undiksha Wahyu, Budi. 2008. Desain Sitstem Adsorpsi [http://www.lontar.ui.ac.id] Miftakhul.2008. Adsorpsi [http://www.scribd.com/]