14 Tahapan Cara Mendesain Denah Rumah Mungil Sederhana
Setelah anda melakukan tahapan-tahapan persiapan dalam mencari referensi desain, tibalah saatnya mulai mendesain. Tidak dibutuhkan keahlian khusus dalam mendesain denah, siapapun bisa melakukannya. Bahkan mendesain denah bisa menjadi kegiatan yang paling menyenangkan dari keseluruhan proses mendesain rumah. Anda harus membayangkan kegiatan ini tidak lebih dari seperti bermain puzzle waktu kecil, karena memang tidak jauh berbeda. Anda akan menyusun kotak-kotak ruang menjadi susunan yang pas sesuai dengan selera anda. Penataan denah sangat bergantung pada ruang-ruang yang akan anda butuhkan dan jenis aktivitas apa yang akan anda butuhkan. Ini merupakan langkah awal mendesain rumah dan merupakan bagian yang biasanya menghabiskan waktu lebih lama daripada mendesain tampak bangunan yang akan saya bahas di artikel Cara Mendesain Tampak Bangunan Rumah Sederhana Tipe 45 . Ini dikarenakan denah adalah bagian paling vital karena menyangkut kepentingan seluruh penghuni rumah. Anda harus melakukan diskusi dengan anggota keluarga apakah mereka merasa pas dengan perletakan ruang yang anda rancang. Baiklah, saya akan mulai menjelaskan tahapan-tahapannya yang langsung saya terapkan dalam studi kasus yang pertama.
Contoh Kasus I
Keluarga A dengan 3 anggota keluarga (ayah, ibu, 1 anak) menginginkan desain rumah mungil di lahan 6m x 14m. Alokasi budget yang ditetapkan untuk membangun rumah adalah 72 juta. Karena pembangunan di kota mereka pasarannya adalah 2 juta per meter persegi, maka keluarga A memutuskan akan membangun rumah dengan luas bangunan + 36 m2 (72 : 2 juta = 36). Berikut tahapan desainnya.
Menentukan data penghuni Dalam satu rumah tersebut siapa saja yang akan menghuni?, misalnya ada 3 orang yang terdiri dari ayah, ibu dan 1 orang anak, dst.
Membuat program ruang Tentukan jumlah ruang beserta ukurannya!, seperti kamar tidur (3 x 3 m), kamar mandi (1,5 x 1,5 m), dapur, pantri, teras depan, ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur pembantu, taman, tempat cuci dan jemur, dsb. Ukuran ruang tidak perlu terlalu dipikirkan karena ini hanya kurang lebihnya saja dan masih mungkin diubah pada tahap mendesain denah.
Buat sketsa lahan pada kertas milimeter
Belilah kertas milimeter Block yang ada toko fotokopi atau alat tulis, sekalian juga penggaris, pensil dan karet penghapus. Ambil selembar kertas milimeter dan mulai gambar ukuran lahan. Di sini saya gambar dengan ukuran 6 x 14 m.
Menggambar Garis Bantu Untuk memudahkan anda dalam menempatkan ruang, maka diperlukan garis bantu untuk memandu anda. Mulailah menggambar garis bantu mulai dari area depan yaitu carport. Tarik garis horizontal berjarak 5 meter dari depan dan 3 meter dari samping. 3 x 5 meter adalah ukuran standar carport untuk rumah ukuran sedang. Dengan ukuran ini, mobil akan bisa masuk sepenuhnya ke dalam carport tanpa muncul ke jalan atau mengganggu sirkulasi orang masuk ke dalam rumah.
Lanjutkan menggambar garis bantu Lanjutkan menggambar garis bantu untuk memudahkan penempatan ruangan-ruangan lainnya. Di sini saya membuat garis horizontal berjarak 3 meter dari garis pertama untuk panduan membuat kamar tidur. Dilanjutkan 1,5 meter untuk kamar mandi, dan 3 meter untuk kamar belakang dan saya sisakan 1,5 meter untuk halaman belakang
Menempatkan ruang-ruang berdasarkan garis bantu Menetapkan konsep ruang berdasarkan garis bantu yang telah digambar. Ingat bahwa ini hanya konsep ruang, artinya ruang tersebut tidak harus sesuai dengan ukuran yang sudah kita tetapkan di program ruang (tahap 2). Pokoknya masukkan saja ruangan yang perlu dimasukkan, ada waktu tersendiri untuk meng-edit ukurannya nanti.
Tambahkan garis bantu Tambahkan garis bantu yang dirasa perlu. Di sini saya memberikan garis vertikal untuk membantu saya membatasi ukuran kamar mandi agar ukurannya menjadi 1,5×1,5 meter. Saya juga menambahkan teras depan dan belakang dengan menggambar garis (merah) berjarak 1 meter dari garis bantu. Warna merah hanya untuk memudahkan saya dalam menunjukkan pada anda, tentu anda cukup menggambar nya dengan warna hitam pensil saja.
Lakukan Trial-Error Pertebal garis yang menurut anda sudah pas dan hapus garis bantu yang dirasa mengganggu. Di sini saya berusaha agar luas bangunan tidak melebihi dari luas yang ditetapkan yaitu 36 m2. Cara menghitungnya adalah, jumlah total tiap-tiap ruangan ditambah setengah dari luas teras. Teras dihitung separuh karena pembangunannya hanya memerlukan setengah dari biaya pembangunan per meter. Ini karena teras tidak memerlukan pondasi yang kuat dan dindingnya terbuka. Setelah saya hitung keseluruhan ruangan (2 kamar tidur, KM, ruang tamu, r. keluarga, teras) berjumlah 36 m2. Tapi saya merasa teras depan masih kurang lebar, jadi saya majukan menjadi 1,5 m.
Pindahkan ke kertas HVS putih Agar lebih jelas dan mudah dipahami orang lain, pindahkan sketsa anda dari kertas milimeter ke kertas HVS. Yang perlu anda gambar hanya sketsa dinding yang sudah anda anggap pas.
Per-tebal garis dinding Buat ketebalan dinding dengan menggambar garis selebar 1,5 milimeter. Ukuran ini adalah ketebalan dinding standar yang paling umum digunakan, 1,5 mm berasal dari ketebalan dinding 15 cm (bata 10 cm ditambah ketebalan plesteran semen (2 x 2,5 cm). Garis merah saya ilustrasi kan sebagai as dinding, dan garis hitam adalah garis dinding yang akan anda buat. Dinding dalam berjarak masing-masing 0.75 mm dari as dan untuk dinding luar diberi jarak 1,5 mm dari as ke dalam, ini dikarenakan tidak mungkin menggambar garis dinding di luar batas lahan yang tersedia.
Beri pintu dan jendela Setelah semua ruang telah masuk dalam sketsa lahan anda, langkah berikutnya adalah memberikan notasi pintu dan jendela pada denah anda. Tentukan dengan jelas dimana posisi pintu dan jendela pada sketsa yang menurut anda sudah final. Tentukan jenis pintu depan yang anda akan gunakan, pintu single atau double. Begitu juga jendela. Jangan terlalu detail karena posisi pintu dan jendela akan bisa berubah mengikuti desain tampak depan.
Mendesain sendiri denah rumah mungkin akan sedikit butuh pemikiran ekstra bagi anda yang baru pertama kali melakukannya. Tetapi yakin-lah anda akan lebih mahir dari waktu-ke waktu. Teruslah mencoba sampai akhirnya anda akan menemukan kombinasi denah yang pas.
Gambar Tampak
Pengertian dasar:
Gambar tampak adalah gambar yang menekankan pada permukaan luar yang vertical atau dari arah pandang frontal dimana bentukobjek-objekdigambar secara duadimensi dandilihat dari luar bangunan
Tujuan dari gambar tampak:
Untuk mengkomunikasikan tampak luar atau eksterior suatu benda/bangunan secara keseluruhan dari sudut pandang tertentu.
Fungsi – fugsigambartampak:
Gambar tampak berfungsi yaitu untuk menunjukkan :
1. dimensi bangunan
2. proporsi
3. gaya arsitektur
4. warna dan material
5. estetika
Kegunaan gambar tampak:
1. digunakan pada blueprint suatu bangunan
2. pada brosur-brosur perumahan
Kelebihan gambar tampak:
1. lebih jelas menjelaskan proporsi
2. lebih detail dan menampakkan seluruh bidang
3. desain eksterior lebih terlihat jelas
Keurangan gambar tampak:
1. gambar terlihat datardimana gambar kurang menunjukkan kedalaman suatu bangunan
2. tidak menampilkan informasi apapun tentang interior bangunan
3. tidak mennjukkan struktur bangunan
Pengertian Denah, Tampak, dan Potongan dalam Arsitektur
Denah
Definisi: Denah adalah tampak atas bangunan yang terpotong secara horizontal setinggi 1m dari ketinggian 0.00 sebuah bangunan dengan bagian atas bangunan dibuang/dihilangkan.
Fungsi denah antara lain untuk menunjukkan:
– fungsi ruang
– susunan ruang
– sirkulasi ruang
– dimensi ruang
– letak pintu dan bukaan
– isi ruang
– fungsi utilitas ruang (air, listrik, AC, dll.) pada denah-denah tertentu
Pada gambar denah presentasi, biasanya bagian dinding yang terpotong hanya diblok dengan warna hitam, sementara kolom diberi warna putih untuk pembedaan. Sedangkan, pada gambar teknik untuk pekerjaan lapangan, bagian yang terpotong tersebut perlu dilengkapi dengan notasi material sebagai pedoman pengerjaan.
Untuk ketebalan, bagian yang terpotong digambar dengan garis yang lebih tebal. Furnitur dalam ruangan, kecuali tingginya melebihi 1m dari level 0.00 yang ditentukan, digambar dengan garis yang lebih tipis.
Layout
Denah yang dilengkapi dengan lingkungan, jalan, dan bangunan di sekitarnya.
Kawasan
Layout yang luasnya melebihi kota/desa/wilayah.
Site Plan
Tampak atas bangunan yang dilegkapi dengan lingkungan sekitarnya.
Tampak
Definisi: Wujud bangunan secara dua dimensi yang terlihat dari luar bangunan.
Fungsi gambar tampak antara lain untuk menunjukkan:
– dimensi bangunan
– proporsi
– gaya arsitektur
– warna & material
– estetika
Karena digambar secara dua dimensi, pada gambar tampak kemungkinan akan ada beberapa bagian bangunan yang ukurannya menjadi tidak sesuai dengan ukuran yang sebenarnya (sesuai skala), yakni garis atau bidang yang tidak sejajar dengan bidang gambar. Untuk arah pandang sendiri tidak tergantung pada suatu patokan yang pasti. Bisa jadi gambar tampak dinamai sesuai dengan arah mata angin (tampak utara, tampak timur, dll.) atau dinamai sesuai view tertentu seperti tampak dari danau, tampak dari jalan raya, dsb. Selain itu bisa juga diberi nama tampak A, tampak B, dst. Sesuai keinginan dari sang arsitek yang ditentukan pada denah.
Potongan
Gambar dari suatu bangunan yang dipotong vertikal pada sisi yang ditentukan (tertera pada denah) dan memperlihatkan isi atau bagian dalam bangunan tersebut.
Fungsi potongan untuk menunjukkan:
– Struktur bangunan
– Dimensi tinggi ruang
Untuk kriteria penggambaran, potongan kurang lebih sama dengan denah. Bagian yang terpotong digaris tebal dengan notasi material bila merupakan gambar kerja.
Ada juga yang disebut potongan ortogonal, yaitu gambar potongan yang berkesan tiga dimensi karena digambar dengan teknik gambar perspektif satu titik lenyap. Letak titiknya sendiri berada di tengah bangunan.
Gambar Potongan
I.Pengertian
Pasti anda sudah mengenal apa itu denah, namun tahukah anda bahwa di dalam sebuah paket perencanaan rumah tinggal ada satu jenis gambar bernama gambar potongan yang juga memegang peranan penting dalam pelaksanaan bangunan? Secara umum gambar potongan merupakan tampilan irisan bangunan atau denah yang memuat informasi mengenai dimensi/ukuran dan spesfikasi teknis bangunan rumah. Ukuran yang dimaksud adalah informasi tinggi bangunan, kedalaman fondasi, tinggi kusen, dan lainnya. Sedangkan spesifikasi teknis menyangkut informasi bahan dan material yang digunakan.
II.
Fungsi
Gambar potongan sangat penting untuk menunjukkan prinsip struktur bangunan, kedudukan elemen bangunan, konstruksi dan bentukan, ukuran, dan juga bahan yang dipakai dalam bangunan, serta dapat pula menunjukkan kaitan dengan sistem bangunan. Keseluruhannya, otongan dibuat dengan tujuan memperlihatkan: 2.1. Sistem struktur dan elemennya 2.2. Konstruksi antar elemen sistem struktur 2.3. Konstruksi inter elemen struktur 2.4. Bahan bangunan Membuat Gambar Potongan 2.5. Ukuran dan satuan 2.6. Konstruksi ruangan bangunan 2.7. Sistem bangunan
III.
Ketentuan
Saat membuat gambar potongan, kita harus memerhatikan segala ketentuannya, antara lain: 3.1. Potongan gambar harus vertikal dengan pandangan horisontal.
1.3.1 Prinsip Tampak
Prinsip tampak dalam gambar kerja arsitektur adalah gambar proyeksi yang dihasilkan dari gambar denah, potongan dan atau tampak lain dalam bangunan itu. Tampak muka atau samping atau belakang dapat saling diproyeksikan untuk melihat keterkaitan gambar-gambar tampak arah pandang yang berbeda tersebut. Untuk menghasilkan tampak yang baik dan benar diperlukan konsistensi yang benar antara interior dan ekterior bangunan. Fungsi-fungsi ruang interior harus dapat diakomodasi dalam wajah atau façade bangunan terutama dalam hal desain bukaan. Jumlah, ukuran dan proporsi bukaan dalam façade bangunan akan berhubungan langsung dengan fungsi ruang yang ada dibaliknya. Dengan demikian setiap keputusan desain harus disesuaikan antara kepentingan bentuk arsitektural dengan bentuk fungsional sehingga bangunan tidak hanya indah namun juga dapat memberikan fungsi yang aman dan nyaman.
Gambar 1-6
.
Prinsip proyeksi untuk menghasilkan tampak
Dalam gambar tampak juga akan memuat informasi bagaimana atap bangunan terbentuk. Atap juga merupakan elemen tampak utama bangunan terutama bangunan rendah atau bertingkat rendah. Kadang karena akibat hasil tampak yang kurang proporsional atau kurang sesuai dengan tujuan perencana semua gambar baik denah ataupun potongan bahkan fungsi ruang yang ada di dalam bangunan dapat dirubah atau disesuaikan. Dengan demikian ketiga gambar utama baik denah, potongan dan tampak saling kuat keterikatannya sekaligus saling dapat mempengaruhi untuk dapat dihasilkan desain yang ideal. Seorang arsitek yang bijaksana harus dapat mengintegrasikan semua aspek bangunannya yang dicerminkan ke dalam ketiga gambar utama tersebut.
1.3.2 Membaca Tampak
Sebuah gambar tampak disamping akan memuat informasi bentukan bangunan juga akan memberitahukan kepada fihak lain mengenai sistem-sistem bangunan. Sekalipun pada desain bangunan yang lebih menganut faham bentuk yang utama selain fungsi, sistem dan sebagainya, satu wujud tampak bangunan akan dapat menginformasikan tentang beberapa hal yang terdapat di dalamnya. Bahkan tampak bangunan ini juga kerap kali dijadikan "senjata" bagi para arsitek baik untuk membuat daya tarik bagi calon pemilik ataupun bagi sasaran fungsi bangunan. Keterpaduan keindahan tampak dengan fungsi ataupun sistem dalam bangunan adalah kunci untuk menghasilkan hasil akhir yang ideal.
Gambar 1-7
.
Contoh Gambar Tampak bangunan