Nesia Putri Amarasthi 05/185453/FI/03228 Problematika Seni” Terjemahan K. Langer , Suzanne , 2006 , “ Problematika
F.X. F.X. Widary Widaryant anto o , STSI STSI Bandun Bandung g
(Rangkuman (Rangkuman disusun disusun untuk
tugas Filsafat Seni )
CITRA DINAMIS : Cerminan Kedalaman Tari •
Pertanyaan- pertanyaan filosofis muncul bertubi-tubi dalam ranah seni. Walaupun secara eksplisit seniman tidak pernah menjadikan pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagai bahan pembicaraan, walalupun mereka kerap sekali mempunya gagasangagasan yang baik dan jujur dari permasalahan filsafat. Sebuah pertanyaan filsafat berupa suatau tuntutan atas suatu makna dari apa yang y ang dikatakan – dilakukan atas a tas karya-karya
seni-.
Arti
dari
“seni”,
“ekspresi”,”kebenaran
artist artistic” ic”,”b ,”bent entuk”, uk”,”re ”reali alita” ta” tidak tidak dapat dapat ditemu ditemukan kan batasa batasanny nnya, a, karena karena ketika ketika menganalisis apa yang dimaksudkan, hasilnya tidak konsisten pertautannya dan dapat dipertahankan. •
Dalam filsafat seni, salah satu persoalan yang paling menarik – adalah yang kenyat kenyataan aannya nya terbukt terbuktii merupa merupakan kan permas permasala alahan han pokokpokok- yaitu yaitu arti arti dari dari kata kata “kreasi/ciptaan” yang seringkali banyak kita pergunakan.
•
Tari adalah sebuah penampilan, atau sebuah perwujudan. Tari merupakan sebuah pameran interaksi kekuatan kekuatan yang membuat membuat tari tersebut terangkat, terangkat, diarahkan, diarahkan, digambarkan, diakhiri ataupun diredam kekuatannya. Sebuah kekuatan misteri yang membuat tari itu menjadi ada, yang bukan semata pada kekuatan otot saja. Sega Segala la sesu sesuat atau au yang yang dimu dimuncu nculk lkan an hanya hanya untu untuk k pers perseps epsii dan dan bukan bukan untu untuk k keseharian, serta merupakan bagian yang hakikatnya diam seperti objek-objek yang ada, yaitu sebuah entitas virtual ( virtual ( hampir nyata ).
•
Tari adalah citra dinamis, yaitu perwujudan dari kekuatan-kekuatan aktif. Tari bukan semata-mata merupakan entitas yang bisa dirasakan.
•
Tari juga sepert halnya karya seni lainnya, adalah sebuah bentuk yang dapat dimengerti yang mengungkapkan hakikat perasaan insani – ritme dan hubungan –
hubungannya, krisis, dan pemecahannya, kompleksitas dan kekayaan “ kehidupan batiniah “, aliran pengalaman yang sebenarnya, hidup seperti yang dirasakan dalam kehidupan. •
Yang terungkap dalam tari adalah sebuah cita, sebuah cita dari laku rasa, emosi, dan banyak ungkapan subjektif lainnya yang tampil silih berganti, muncul dan berkembang, sintesa rumit yang memberikan kesatuan kehidupan batiniah dan identitas pribadi.
•
Cita ( perasaan ) adalah sesuatu yang tak berbentuk, yang memiliki berbagai penyebab yang bisa saja ditetapkan dan berpengaruh untuk dibicarakan, walau dalam dirinya sendiri irasional – ada gangguan dalam tatanannya, tanpa kandungan struktur dari dirinya sendiri.
•
Menyajikan peristiwa subjektif dalam perlambangan objektif.
•
Perbedaan antara tari dengan berbagai seni lainnya – dan di antara seni-seni itu sendiri- terletak pada materinya dimana citra virtual dan bentuk ekspresinya dibuat.
•
Setiap citra seni adalah aspek penyucian dan penyederhanaan dari dunia lahiriah, yang tersusun dengan kaidah-kaidah dunia batiniah untuk mengekspresikan realita alaminya.