Tugas Agama Tentang Sutta Pitaka
Nama Kelompok: Chyntia Tirta Dewi/X IPA 2 Derita !etasari/X !etasari/ X IPA 2 Dita Kurniawan/X IPA 2 In"rawan #otama/X IPA 2 Kel$in Suka%ita/X IPA 2 Ke$in/X IPA 2 !al$in &aryanto/X IPA IPA 2 !a'i (ehu"a/X IPA 2 )a"itya Karuna */X IPA 2
Majjhima Nikaya VANAPATTHA SUTTA 1.Demikian
telah
saya
dengar:
Pada Pa da su suat atu u ke keti tika ka Sa Sang ng Bh Bhag agav ava a ber berdi diam am di Sa Sava vath thi, i, di hu huta tan n Je Jeta ta,, di Tama man n Anathapindika. Di sana Beliau berbicara kepada para bhikkhu demikian: Para bhikkhu.! "ang "a ng #ulia,! #ulia,! $a%ab para bhikkhu. Sang Bhagava Bhagava berkata: &. Para bhikkhu, Aku akan menguraikan secara rinci kepadamu, satu kh'tbah hutan beluka bel ukarr. Den Dengar garkan kan dan perh perhati atikan kanlah lah deng dengan an bai baik k apa ya yang ng aka akan n Aku kat kataka akan. n.! ! Baiklah "ang "ang #ulia,! #ulia,! $a%ab $a%ab para bhikkhu. Sang Bhagava Bhagava berkata demikian: (. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal dalam hutan belukar. )etika tinggal di sana kesadarannya yang belum teguh tidak men$adi teguh, batinnya yang belum terk'n ter k'nsen sentra trasi si tid tidak ak ter terk'n k'nsent sentras rasi, i, n'd n'da a bat batinn innya ya ya yang ng bel belum um dis dising ingkir kirkan kan tid tidak ak disingkirkan, kebebasan tertinggi yang belum dicapai tidak dicapai, dan $uga kebutuhan untuk unt uk hid hidup up sep seperti erti $ub $ubah, ah, dan dana a mak makana anan, n, tem tempat pat is istir tiraha ahat, t, keb kebutu utuhan han 'ba 'batt gun guna a menyembuhkan penyakit $uga sulit diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini. *a selayaknya meninggalkan hutan itu malam itu $uga atau hari itu $uga+ ia tak selayaknya selayakny a terus berdiam di sana. . Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal dalam hutan belukar. )etika tinggal di sana, kesadarannya yang belum teguh tidak men$adi teguh, batinnya yang belum terk'n ter k'nsen sentra trasi si tid tidak ak ter terk'n k'nsent sentras rasi, i, n'd n'da a bat batinn innya ya ya yang ng bel belum um dis dising ingkir kirkan kan tid tidak ak disingkirkan, kebebasan tertinggi yang belum dicapai tidak dicapai, namun kebutuhan untuk unt uk hid hidup up sep seperti erti $ub $ubah, ah, dan dana a mak makana anan, n, tem tempat pat is istir tiraha ahat, t, keb kebutu utuhan han 'ba 'batt gun guna a menyembuhkan penyakit mudah diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini, tetapi ia patut merenung -Aku pergi dari kehidupan berumahtangga ke kehidupan kebhik keb hikkhu khuan an tid tidak ak unt untuk uk men mendap dapatk atkan an $uba $ubah, h, dan dana a mak makana anan, n, tem tempat pat ist istira irahat hat dan kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit, namun aku tak memper'leh kema$uan /da /d ala lam m
dham dh amma ma00
di
sini si ni..
*a
sel ela ayakn kny ya
meni me nin ngg ggal alka kan n
huta hu tan n
itu
set etel ela ah
mempertimbangkannya dengan cermat+ ia tak selayakny selayaknya a terus berdiam di sana. 2. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal dalam hutan belukar. )etika tinggal di sa sana na,, ke kesa sada dara rann nnya ya ya yang ng bel belum um te tegu guh h me men$ n$ad adii te tegu guh, h, ba bati tinn nnya ya ya yang ng be belu lum m terk'nsentr terk'n sentrasi asi men$ad men$adii terk' terk'nsentr nsentrasi asi,, n'da batinn batinnya ya yan yang g belum disin disingkirka gkirkan n telah dikikis, dikik is, kebebasan tertinggi yang belum dicapai telah dicap dicapai, ai, namun kebutu kebutuhan han untuk hidu hi dup p
sepe se pert rtii
$uba $u bah, h,
dana da na
maka ma kana nan, n,
temp te mpat at
isti is tira raha hat, t,
kebu ke butu tuha han n
'bat 'b at
guna gu na
menyembuhkan penyakit sulit diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini, tetapi tet api ia pat patut ut mer merenu enung: ng: -A -Aku ku perg pergii dar darii ke kehid hidupa upan n rum rumah ahtan tangga gga ke ke kehid hidupa upan n kebhik keb hikkhu khuan an tid tidak ak unt untuk uk men mendap dapatk atkan an $uba $ubah, h, dan dana a mak makana anan, n, tem tempat pat ist istira irahat hat dan kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit, namun aku memper'leh kema$uan di sini. *a selayaknya terus tinggal di hutan belukar itu setelah mempertimbangkannya dengan cermat+ ia tak selayakny selayaknya a meninggalkan tempat itu. 3. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal dalam hutan belukar. )etika tinggal di sa sana na,, ke kesa sada dara rann nnya ya ya yang ng bel belum um te tegu guh h me men$ n$ad adii te tegu guh, h, ba bati tinn nnya ya ya yang ng be belu lum m terk'nsentrasi men$adi terk'nsentrasi, n'da batinnya yang semula belum disingkirkan telah dikikis, kebebasan tertinggi yang belum dicapai telah dicapai, dan $uga kebutuhan untuk unt uk hid hidup up sep seperti erti $ub $ubah, ah, dan dana a mak makana anan, n, tem tempat pat is istir tiraha ahat, t, keb kebutu utuhan han 'ba 'batt gun guna a menyembuhkan penyakit mudah diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini. *a selayaknya terus tinggal di hutan itu+ ia tak selayaknya meninggalkan tempat tersebut. 4. Dem Demiki ikian an par para a bhi bhikkh kkhu, u, se' se'ran rang g bhi bhikkh kkhu u tin tingga ggall di seb sebuah uah des desa a tert tertent entu. u. )e )etik tika a tinggal di sana kesadarannya yang belum teguh tidak men$adi teguh, batinnya yang belum terk'nsentrasi tidak terk'nsentrasi, n'da batinnya yang belum disingkirkan tidak disingkirkan, kebebasan tertinggi yang belum dicapai tidak dicapai, dan $uga kebutuhan untuk unt uk hid hidup up sep seperti erti $ub $ubah, ah, dan dana a mak makana anan, n, tem tempat pat is istir tiraha ahat, t, keb kebutu utuhan han 'ba 'batt gun guna a menyembuhkan penyakit $uga sulit diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini. *a selayaknya meninggalkan desa itu malam itu $uga, atau hari itu $uga+ ia tak selayaknya selayakny a terus berdiam di sana. 5. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal di desa tertentu. )etika tinggal di sana, san a, kes kesada adara ranny nnya a ya yang ng bel belum um teg teguh uh tid tidak ak men men$ad $adii teg teguh, uh, bat batinn innya ya ya yang ng bel belum um terk'n ter k'nsen sentra trasi si tid tidak ak ter terk'n k'nsent sentras rasi, i, n'd n'da a bat batinn innya ya ya yang ng bel belum um dis dising ingkir kirkan kan tid tidak ak disingkirkan, kebebasan tertinggi yang belum dicapai tidak dicapai, namun kebutuhan untuk unt uk hid hidup up sep seperti erti $ub $ubah, ah, dan dana a mak makana anan, n, tem tempat pat is istir tiraha ahat, t, keb kebutu utuhan han 'ba 'batt gun guna a menyembuhkan penyakit mudah diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini, tetapi ia patut merenung : -Aku pergi dari kehidupan berumahtangga ke kehidupan kebhik keb hikkhu khuan an tid tidak ak unt untuk uk men mendap dapatk atkan an $uba $ubah, h, dan dana a mak makana anan, n, tem tempat pat ist istira irahat hat dan kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit, namun aku tak memper'leh kema$uan /dalam
dhamma0
di
sini.
*a
selayakn kny ya
men eniinggalkan
desa
itu
set etel ela ah
mempertimbangkannya dengan cermat+ ia tidak selayaknya terus berdiam di sana. 6. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal di desa tertentu. )etika tinggal di sana sa na,,
kesa ke sada dara rann nnya ya ya yang ng
belu be lum m
tegu te guh h
men$ me n$ad adii
tegu te guh, h,
bati ba tinn nnya ya ya yang ng
belu be lum m
terk'nsentr terk'n sentrasi asi men$ad men$adii terk' terk'nsentr nsentrasi asi,, n'da batinn batinnya ya yan yang g belum disin disingkirka gkirkan n telah dikikis, dikik is, kebebasan tertinggi yang belum dicapai telah dicap dicapai, ai, namun kebutu kebutuhan han untuk hidu hi dup p
sepe se pert rtii
$uba $u bah, h,
dana da na
maka ma kana nan, n,
temp te mpat at
isti is tira raha hat, t,
kebu ke butu tuha han n
'bat 'b at
guna gu na
menyembuhkan penyakit sulit diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini, tetapi tet api ia pat patut ut mer merenu enung: ng: -A -Aku ku per pergi gi dar darii keh kehidu idupan pan beru berumah mahta tangga ngga ke keh kehidu idupan pan kebhik keb hikkhu khuan an tid tidak ak unt untuk uk men mendap dapatk atkan an $uba $ubah, h, dan dana a mak makana anan, n, tem tempat pat ist istira irahat hat dan kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit, namun aku memper'leh kema$uan di sini. *a selayaknya terus tinggal di desa itu. Setelah mempertimbangkannya dengan cermat+ ia tak selayaknya meninggalkan tempat itu. 17. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal di desa tertentu. )etika )etika tinggal di sana sa na,,
kesa ke sada dara rann nnya ya,,
yang ya ng be belu lum m
tegu te guh h
men$ me n$ad adii
tegu te guh, h, ba bati tinn nnya ya ya yang ng be belu lum m
terk'nsentrasi men$adi terk'nsentrasi, n'da batinnya yang semula belum disingkirkan telah dikikis, kebebasan tertinggi yang belum dicapai telah dicapai, dan $uga kebutuhan untuk unt uk hid hidup up sep seperti erti $ub $ubah, ah, dan dana a mak makana anan, n, tem tempat pat is istir tiraha ahat, t, keb kebutu utuhan han 'ba 'batt gun guna a menyembuhkan penyakit mudah diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini. *a selayaknya terus tinggal di desa itu+ ia tak selayaknya meninggalkan tempat tersebut. 11. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal di k'ta kecil tertentu. )etika tinggal di sana, kesadarannya yang belum teguh tidak men$adi teguh, batinnya yang belum terk'n ter k'nsen sentra trasi si tid tidak ak ter terk'n k'nsent sentras rasi, i, n'd n'da a bat batinn innya ya ya yang ng bel belum um dis dising ingkir kirkan kan tid tidak ak disingkirkan, kebebasan tertinggi yang belum dicapai tidak dicapai, dan $uga kebutuhan untuk unt uk hid hidup up sep seperti erti $ub $ubah, ah, dan dana a mak makana anan, n, tem tempat pat is istir tiraha ahat, t, keb kebutu utuhan han 'ba 'batt gun guna a menyembuhkan penyakit $uga sulit diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini. *a selayaknya meninggalkan k'ta kecil itu malam itu $uga, atau hari itu $uga+ ia tak selayaknya terus berdiam di sana. 1&. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal di k'ta kecil tertentu. )etika tinggal di sana, kesadarannya yang belum teguh tidak men$adi teguh, batinnya yang belum terk'n ter k'nsen sentra trasi si tid tidak ak ter terk'n k'nsent sentras rasi, i, n'd n'da a bat batinn innya ya ya yang ng bel belum um dis dising ingkir kirkan kan tid tidak ak disingkirkan, kebebasan tertinggi yang belum dicapai tidak dicapai, namun kebutuhan untuk unt uk hid hidup up sep seperti erti $ub $ubah, ah, dan dana a mak makana anan, n, tem tempat pat is istir tiraha ahat, t, keb kebutu utuhan han 'ba 'batt gun guna a menyembuhkan penyakit mudah diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini,, ia pat ini patut ut mer merenu enung+ ng+ -A -Aku ku perg pergii dar darii keh kehidu idupan pan beru berumah maht tang angga ga ke keh kehidu idupan pan kebhik keb hikkhu khuan an tid tidak ak unt untuk uk men mendap dapatk atkan an $uba $ubah, h, dan dana a mak makana anan, n, tem tempat pat ist istira irahat hat dan kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit, namun aku tidak memper'leh kema$uan /dal /d alam am dh dham amma ma00
di si sini ni.. *a se sela laya yakn knya ya me meni ning ngga galk lkan an k' k'ta ta ke keci cill
itu it u
mempertimbangkan dengan cermat+ ia tak selayaknya terus berdiam di sana.
sete se tela lah h
1(. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal di k'ta kecil tertentu. )etika tinggal di sa sana na ke kesa sada dara rann nnya ya ya yang ng be belu lum m te tegu guh h me men$a n$adi di te tegu guh, h, ba bati tinn nnya ya ya yang ng bel belum um terk'nsentr terk'n sentrasi asi men$ad men$adii terk' terk'nsentr nsentrasi asi,, n'da batinn batinnya ya yan yang g belum disin disingkirka gkirkan n telah dikikis, dikik is, kebebasan tertinggi yang belum dicapai telah dicap dicapai, ai, namun kebutu kebutuhan han untuk hidu hi dup p
sepe se pert rtii
$uba $u bah, h,
dana da na
maka ma kana nan, n,
temp te mpat at
isti is tira raha hat, t,
kebu ke butu tuha han n
'bat 'b at
guna gu na
menyembuhkan penyakit sulit diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini, tetapi tet api ia pat patut ut mer merenu enung: ng: -A -Aku ku per pergi gi dar darii keh kehidu idupan pan beru berumah mahta tangga ngga ke keh kehidu idupan pan kebhik keb hikkhu khuan an tid tidak ak unt untuk uk men mendap dapatk atkan an $uba $ubah, h, dan dana a mak makana anan, n, tem tempat pat ist istira irahat hat dan kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit, namun aku memper'leh kema$uan di sini. *a selayaknya terus tinggal di k'ta kecil itu setelah mempertimbangkannya dengan cermat, ia tak selayaknya meninggalkan tempat itu. 1. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal di k'ta kecil tertentu. )etika tinggal di sa sana na,, ke kesa sada dara rann nnya ya ya yang ng bel belum um te tegu guh h me men$ n$ad adii te tegu guh, h, ba bati tinn nnya ya ya yang ng be belu lum m terk'nsentrasi men$adi terk'nsentrasi, n'da batinnya yang semula belum disingkirkan telah dikikis, kebebasan tertinggi yang belum dicapai telah dicapai, dan $uga kebutuhan untuk unt uk hid hidup up sep seperti erti $ub $ubah, ah, dan dana a mak makana anan, n, tem tempat pat is istir tiraha ahat, t, keb kebutu utuhan han 'ba 'batt gun guna a menyembuhkan penyakit mudah diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini. *a selayaknya terus tinggal di k'ta kecil itu+ ia tak selayaknya meninggalkan tempat tersebut. 12. Dem Demiki ikian an par para a bhi bhikkh kkhu, u, se' se'ran rang g bhi bhikkh kkhu u tin tinggal ggal di k't k'ta a bes besar ar tert tertent entu. u. )e )etik tika a tinggal di sana, kesadarannya yang belum teguh tidak men$adi teguh, batinnya yang belum terk'nsentrasi tidak terk'nsentrasi, n'da batinnya yang belum disingkirkan tidak disingkirkan, kebebasan tertinggi yang belum dicapai tidak dicapai, dan $uga kebutuhan untuk unt uk hid hidup up sep seperti erti $ub $ubah, ah, dan dana a mak makana anan, n, tem tempat pat is istir tiraha ahat, t, keb kebutu utuhan han 'ba 'batt gun guna a menyembuhkan penyakit $uga sulit diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini. *a selayaknya meninggalkan k'ta besar itu malam itu $uga, atau hari itu $uga+ ia tak selayaknya terus berdiam di sana. 13. Dem Demiki ikian an par para a bhi bhikkh kkhu, u, se' se'ran rang g bhi bhikkh kkhu u tin tinggal ggal di k't k'ta a bes besar ar tert tertent entu. u. )e )etik tika a tinggal di sana, kesadarannya yang belum teguh tidak men$adi teguh, batinnya yang belum disingkirkan disingkirkan tidak disingkirkan, disingkirkan, kebebasan kebebasan terti tertinggi nggi yang belum dicap dicapai ai tidak dicapai, namun kebutuhan untuk hidup seperti $ubah, dana makanan, tempat istirahat, kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit mudah diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini, tetapi ia patut merenung: -Aku pergi dari kehidupan berumah tangga ke kehidupan kebhikkhuan, tidak untuk mendapatkan $ubah, dana makanan, tempat istirahat dan kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit, namun aku tak memper'leh kema$uan /dalam dhamma0 di sini. sini. *a selayaknya meninggalkan k'ta besar
itu setelah mempertimbangkannya dengan cermat+ ia tak selayaknya terus berdiam di sana. 14. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal di k'ta besar tertentu. )etika tinggal di sana, kesadarannya yang belum teguh men$adi teguh, batinnya yang belum terk'nsentrasi men$adi terk'nsentrasi, n'da batinnya yang belum disingkirkan telah dikikis, kebebasan tertinggi yang belum dicapai telah dicapai, namun kebutuhan untuk hidup
seperti
$ubah,
dana
makanan,
tempat
istirahat,
kebutuhan
'bat
guna
menyembuhkan penyakit sulit diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini, ia patut
merenung:
-Aku pergi
dari kehidupan
berumahtangga ke kehidupan
kebhikkhuan tidak untuk mendapatkan $ubah, dana makanan, tempat istirahat dan kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit, namun aku memper'leh kema$uan di sini. *a selayaknya terus tinggal di k'ta besar itu setelah mempertimbangkannya dengan cermat+ ia tak selayaknya meninggalkan tempat itu. 15. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal di k'ta besar tertentu. )etika tinggal di sana, kesadarannya yang belum teguh men$adi teguh, batinnya yang belum terk'nsentrasi men$adi terk'nsentrasi, n'da batinnya yang belum disingkirkan telah dikikis, kebebasan tertinggi yang belum dicapai telah dicapai, dan $uga kebutuhan untuk hidup
seperti
$ubah,
dana
makanan,
tempat
istirahat,
kebutuhan
'bat
guna
menyembuhkan penyakit mudah diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini. *a selayaknya terus tinggal di k'ta besar itu+ ia tak selayaknya meninggalkan tempat tersebut. 16. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal di negeri tertentu. )etika tinggal di sana kesadarannya yang belum teguh tidak men$adi teguh, batinnya yang belum terk'nsentrasi tidak terk'nsentrasi, n'da batinnya yang belum disingkirkan tidak disingkirkan, kebebasan tertinggi yang belum dicapai tidak dicapai, dan $uga kebutuhan untuk hidup seperti $ubah, dana makanan, tempat istirahat, kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit $uga sulit diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini. *a selayaknya meninggalkan negeri itu malam itu $uga, atau hari itu $uga+ ia tak selayaknya terus berdiam di sana. &7. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal di negeri tertentu. )etika tinggal di sana, kesadarannya yang belum teguh tidak men$adi teguh, batinnya yang belum terk'nsentrasi tidak terk'nsentrasi, n'da batinnya yang belum disingkirkan tidak disingkirkan, kebebasan tertinggi yang belum dicapai tidak dicapai, namun kebutuhan untuk
hidup
seperti
$ubah, dana makanan, tempat
istirahat, kebutuhan
'bat
menyembuhkan penyakit mudah diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal
ini, tetapi ia patut merenung: -Aku pergi dari kehidupan berumahtangga ke kehidupan kebhikkhuan tidak untuk mendapatkan $ubah, dana makanan, tempat istirahat dan kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit, namun aku tak memper'leh kema$uan /dalam
dhamma0
di
sini.
*a
selayaknya
meninggalkan
negeri
itu
setelah
mempertimbangkannya dengan cermat+ ia tak selayaknya terus berdiam di sana. &1. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal di negeri tertentu. )etika tinggal di sana,
kesadarannya yang
belum
teguh
men$adi
teguh,
batinnya yang
belum
terk'nsentrasi men$adi terk'nsentrasi, n'da batinnya yang belum disingkirkan telah dikikis, kebebasan tertinggi yang belum dicapai telah dicapai, namun kebutuhan untuk hidup
seperti
$ubah,
dana
makanan,
tempat
istirahat,
kebutuhan
'bat
guna
menyembuhkan penyakit sulit diper'leh, bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini, tetapi ia patut merenung: -Aku pergi dari kehidupan berumahtangga ke kehidupan kebhikkhuan tidak untuk mendapatkan $ubah, dana makanan, tempat istirahat dan kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit, namun aku memper'leh kema$uan di sini. *a selayaknya terus tinggal di negeri itu setelah mempertimbangkannya dengan cermat+ ia tak selayaknya meninggalkan tempat itu. &&. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal di negeri tertentu. )etika tinggal di sana,
kesadarannya yang
belum
teguh
men$adi
teguh,
batinnya yang
belum
terk'nsentrasi men$adi terk'nsentrasi, n'da batinnya yang belum disingkirkan telah dikikis, kebebasan tertinggi yang belum dicapai telah dicapai, dan $uga kebutuhan untuk hidup
seperti
$ubah,
dana
makanan,
tempat
istirahat,
kebutuhan
'bat
guna
menyembuhkan penyakit mudah diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini. *a selayaknya terus tinggal di negeri itu+ ia tak selayaknya meninggalkan tempat tersebut. &(. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal dengan 'rang tertentu. )etika tinggal di sana, kesadarannya yang belum teguh tidak men$adi teguh, batinnya yang belum terk'nsentrasi tidak terk'nsentrasi, n'da batinnya yang belum disingkirkan tidak disingkirkan, kebebasan tertinggi yang belum dicapai tidak dicapai, dan $uga kebutuhan untuk hidup seperti $ubah, dana makanan, tempat istirahat, kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit $uga sulit diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini. *a selayaknya meninggalkan 'rang itu malam itu $uga, atau hari itu $uga tanpa bertanya+ ia tak selayaknya terus mengikutinya. &. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal dengan 'rang tertentu. )etika tinggal di sana, kesadarannya yang belum teguh tidak men$adi teguh, batinnya yang belum terk'nsentrasi tidak terk'nsentrasi, n'da batinnya yang belum disingkirkan tidak
disingkirkan, kebebasan tertinggi yang belum dicapai tidak dicapai, namun kebutuhan untuk hidup seperti $ubah, dana makanan, tempat istirahat, kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit mudah diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini, tetapi ia patut merenung: -Aku pergi dari kehidupan berumahtangga ke kehidupan kebhikkhuan tidak untuk mendapatkan $ubah, dana makanan, tempat istirahat dan kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit, namun aku tak memper'leh kema$uan /dalam
dhamma0
di
sini.
*a
selayaknya
meninggalkan
'rang
itu,
setelah
mempertimbangkannya dengan cermat tanpa bertanya+ ia tak selayaknya terus mengikutinya. &2. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal dengan 'rang tertentu. )etika tinggal di sana, kesadarannya yang belum teguh men$adi teguh, batinnya yang belum terk'nsentrasi men$adi terk'nsentrasi, n'da batinnya yang belum disingkirkan telah dikikis, kebebasan tertinggi yang belum dicapai telah dicapai, namun kebutuhan untuk hidup
seperti
$ubah,
dana
makanan,
tempat
istirahat,
kebutuhan
'bat
guna
menyembuhkan penyakit sulit diper'leh. Bhikkhu harus memperhatikan hal ini, tetapi ia patut merenung: -Aku pergi dari kehidupan berumahtangga ke kehidupan kebhikkhuan tidak untuk mendapatkan $ubah, dana makanan, tempat istirahat dan kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit, namun aku memper'leh kema$uan di sini. *a selayaknya terus tinggal bersama 'rang itu setelah mempertimbangkannya dengan cermat+ ia tak selayaknya meninggalkan 'rang itu. &3. Demikian para bhikkhu, se'rang bhikkhu tinggal dengan 'rang tertentu. )etika tinggal di sana, kesadarannya yang belum teguh men$adi teguh, batinnya yang belum terk'nsentrasi men$adi terk'nsentrasi, n'da batinnya yang semula belum disingkirkan telah dikikis, kebebasan tertinggi yang belum dicapai telah dicapai, dan $uga kebutuhan untuk hidup seperti $ubah, dana makanan, tempat istirahat, kebutuhan 'bat guna menyembuhkan penyakit mudah diper'leh. Bhikkhu tersebut harus memperhatikan hal ini. *a selayaknya terus tinggal bersama 'rang itu sepan$ang hidup+ ia tak selayaknya meninggalkan 'rang tersebut.! Demikianlah yang dikatakan 'leh Sang Bhagava. Para bhikkhu merasa puas dan mereka bersuka cita dengan perkataan Sang Bhagava
NIVAPA SUTTA Umpan 1. Demikianlah yang saya dengar. Pada suatu ketika "ang Terberkahi sedang berdiam di Savatthi di 8utan Jeta, Taman Anathapindika. Di sana, Beliau berbicara kepada para bhikkhu demikian: Para bhikkhu.!"ang #ulia Bhante,! $a%ab mereka. "ang Terberkahi berkata demikian: &. Para bhikkhu, se'rang pen$erat rusa tidak memasang umpan untuk kel'mp'k rusa dengan maksud seperti ini: -Sem'ga kel'mp'k rusa itu menikmati umpan yang ku pasang, dan demikian mereka berumur pan$ang dan el'k dan bertahan hidup untuk %aktu yang lama. Sebaliknya, se'rang pen$erat rusa memasang umpan untuk kel'mp'k rusa dengan maksud seperti ini: -)el'mp'k rusa ini akan makan makanan tanpa ke%aspadaan dengan cara langsung masuk di antara umpan yang ku pasang+ dengan bertindak demikian, mereka akan keracunan+ ketika keracunan, mereka akan $atuh ke dalam kelalaian+ ketika mereka lalai, aku dapat melakukan kepada mereka sesukaku karena umpan ini. (. )el'mp'k rusa pertama makan makanan itu tanpa ke%aspadaan dengan cara langsung masuk di antara umpan yang telah dipasang 'leh pen$erat rusa itu+ dengan bertindak demikian, mereka pun keracunan+ ketika keracunan, mereka pun $atuh ke dalam kelalaian+ ketika mereka lalai,pen$erat rusa itu pun melakukan kepada mereka sesukanya karena umpan itu. Demikianlah kel'mp'k rusa pertama gagal terbebas dari kekuasaan dan kendali pen$erat rusa itu. . kel'mp'k rusa kedua mempertimbangkan demikian: -)el'mp'k rusa yang pertama, karena bertindak sebagaimana yang telah mereka lakukan tanpa ke%aspadaan, 912& gagal terbebas dari kekuasaan dan kendali pen$erat rusa itu. Sebaliknya kita semua menghindari makan umpan itu+ dengan men$auhi kenikmatan yang mengerikan itu, biarlah kita pergi ke hutan liar dan tinggal di sana. Dan mereka melakukannya. Tetapi di bulan terakhir musim panas, ketika rumput dan air sudah habis, tubuh mereka men$adi kurus sampai tinggal kulit pembalut tulang+ dengan demikian mereka kehilangan kekuatan dan energi+ ketika mereka telah kehilangan kekuatan dan energi, mereka kembali ke umpan yang sama, yang telah dipasang 'leh pen$erat rusa itu. #ereka makan makanan tanpa ke%aspadaan dengan cara langsung masuk di antara umpan itu. Dengan bertindak demikian, mereka pun keracunan+ ketika keracunan, mereka pun $atuh ke dalam kelalaian+ ketika mereka lalai, pen$erat rusa itu pun melakukan kepada mereka sesukanya karena umpan itu. Demikianlah kepada mereka sesukanya karena
umpan itu. Demikianlah kel'mp'k rusa kedua $uga gagal terbebas dari kekuasaan dan kendali rusa itu. 2. )el'mp'k rusa ketiga mempertimbangkan demikian: -)el'mp'k rusa pertama, karena bertindak sebagaimana yang telah mereka lakukan tanpa ke%aspadaan, gagal terbebas dari kekuasaan dan kendali pen$erat rusa itu. )el'mp'k rusa kedua mempertimbangkan bagaimana kel'mp'k rusa yang pertama telah gagal. )el'mp'k rusa kedua merencanakan dan bertindak sebagaimana yang telah mereka lakukan dengan ke%aspadaan, yaitu pergi untuk tinggal di hutan liar, namun $uga gagal terbebas dari kekuasaan dan kendali pen$erat rusa itu. Sebaliknya kita membuat tempat tinggal sendiri dalam $angkauan umpan pen$erat itu. 912( )emudian setelah itu, kita akan makan makanan bukan tanpa ke%aspadaan dan tidak akan langsung masuk di antara umpan yang telah dipasang 'leh pen$erat ruasa itu+ dengan bertindak demikian, kita tidak akan keracunan+ dan ketika tidak keracunan, kita tidak akan $atuh ke dalam kelalaian+ ketika kita tidak lalai, pen$erat rusa itu tidak dapat melakukan kepada kita sesukanya karena umpan itu. Dan mereka melakukannya. Tetapi pada %aktu itu pen$erat rusa dan pengikutnya mempertimbangkan demikian: -)el'mp'k rusa ketiga ini licik dan pintar bagaimana tukang sihir dan ahli nu$um. #ereka makan umpan yang telah dipasang tanpa kita tahu bagaimana mereka datang dan pergi. Sebaliknya kita memasang umpan di suatu area yang luas, yang seluruhnya dikelilingi penghalang dari ranting+ maka mungkin kita bisa melihat tempat tinggal kel'mp'k rusa ketiga, di mana mereka pergi bersembunyi. #ereka pun melakukannya, dan mereka melihat tempat tinggal kel'mp'k ket'ga, dimana mereka bersembungi. Dan demikianlah kel'mp'k rusa ketiga $uga gagal terbebas dari kekuasaan dan kenali pen$erat rusa. 3. )el'mp'k rusa keempat mempertimbangkan demikian: -)el'mp'k rusa pertama, karena bertindak sebagaimana yang telah mereka lakukan tanpa ke%aspadaan, gagal terbebas dari kekuasaan dan kendali pen$erat rusa itu. )el'mp'k rusa kedua mempertimbangkan bagaimana kel'mp'k rusa yang pertama telah gagal. #ereka merencanakan dan bertindak sebagaimana yang telah mereka lakukan dengan ke%aspadaan, yaitu pergi untuk tinggal di hutan liar, namun $uga gagal terbebas dari kekuasaan dan kendali pen$erat rusa itu. Dan kel'mp'k rusa ketiga mempertimbangkan bagaimana kel'mp'k rusa pertama 912 dan kel'mp'k rusa kedua telah gagal. #ereka merencanakan dan bertindak sebagaimana yang telah mereka lakukan dengan ke%aspadaan, yaitu membuat tempat tinggal di dalam $angkauan umpan pen$erat rusa itu, namun $uga gagal berbebas dari kekuasaan dan kendali pen$erat rusa. Sebaiknya kita membuat tempat tinggal di mana pen$erat rusa dan pengikutnya tidak bisa pergi kesana. )emudian, setelah melakukan demikian, kita akan makan tanpa %as%as dan
tanpa pergi langsung ke umpan yang telah dipasang 'leh pen$erat rusa itu+ dengan bertindak demikian kita tidak akan keracunan+ karena tidak keracunan, kita tidak akan $atuh ke dalam kelalaian+ karena kita tidak lalai, 9122 pen$erat rusa itu tidak akan melakukan kepada kita sesukanya karena umpan itu. Dan mereka melakukannya. Tetapi
pada
%aktu
itu
pen$erat
rusa
dan
pengikutnya
mempertimbangkan
demikian:)el'mp'k rusa kempat ini licik dan pintar bagaikan tukang sihir dan ahli nu$um. #ereka makan umpan yang telah dipasang tanpa kita tahu bagaimana mereka datang dan pergi. Sebaiknya kita memasang umpan di suatu area yang luas, yang seluruhnya dikelilingi penghalang dari ranting+ maka mungkin kita bisa melihat tempat tinggal kel'mp'k rusa keempat, di mana mereka pergi bersembunyi. #ereka pun melakukannya, tetapi mereka tidak melihat tempat tinggal kel'mp'k rusa keempat, di mana
mereka
pergi
bersembunyi.
)emudian
pemburu
rusa
dan
pengikutnya
mempertimbangkan demikian: -Jika kita menakutnakuti kel'mp'k rusa keempat, maka karena takut mereka akan memberitahu rusarusa lain. Dengan demikian, kel'mp'k kel'mp'k rusa semuanya akan meninggalkan umpan yang telah kita pasang. Sebaliknya kita tidak usah mengacuhkan kel'mp'k rusa keempat. #ereka melakukannya. Demikianlah kel'mp'k rusa keempat terbebas dari kekuasaan dan kendali pen$erat rusa itu. 4. Para bhikkhu, aku teln perumpamaan ini untuk menyampaikan suatu arti. Beginilah artinya: -;mpan adalah istilah untuk lima tali kesenangan indera. -Pen$erat rusa adalah istilah untuk #ara si Jahat. -Pengikut pen$erat rusa adalah istilah untuk pengikut #ara. -)el'mp'k rusa adalah istilah untuk para petapa dan brahmana. 5. para petapa dan brahmana dari $enis pertama makan makanan tanpa ke%aspadaan dengan cara langsung masuk di antara umpan dan bendabenda materi dunia yang telah dipasang 'leh #ara+ 9123 dengan bertindak demikian, mereka men$adi keracunan+ ketika mereka keracunan, mereka $atuh ke dalam kelalaian+ ketika mereka lalai, #ara melakukan kepada mereka sesukanya karena umpan dan bendabenda materi dunia itu. Demikianlah para petapa dan brahmana dari $enis pertama itu gagal terbebas dan kekuasaan dan kendali #ara. Petapapetapa dan brahmanabrahmana itu, kukatakan, persis seperti kel'mp'k rusa pertama. 6. Para petapa dan brahmana dari $enis kedua mempertimbangkan demikian: -Para petapa dan brahmana dari $enis pertama itu, dengan bertindak sebagaimana yang telah mereka lakukan tanpa ke%aspadaan, gagal terbebas dari kekuasaan dan kendali #ara. Sebaiknya kita semua men$auhi makanan umpan dari bendabenda materi dunia itu+ dengan men$auhi kenikmatan yang mengerikan itu, biarlah kita keluar menu$u ke hutan
liar dan tinggal di sana. Dan mereka melakukannya. Di sana mereka makan tanaman tanaman hi$au atau padipadian atau beras liar atau kupasan kulit atau lumut atau kulit padi atau buih nasi yang dibuang atau tepung %i$en atau rumput atau k't'ran sapi+ mereka hidup dari akarakar dan buahbuahan di hutan, mereka hidup dari buahbuahan yang $atuh. Tetapi pada bulan terakhair musim panas, ketika rumput dan air sudah, tubuh mereka men$adi kurus sampai tinggal kulit pembalut tulang+ bersama itu mereka kehilangan kekuatan dan energi mereka. )etika mereka telah kehilangan kekuatan dan energi, mereka kehilangan kebebasan pikiran mereka+&6( dengan hilangnya kebebasan pikiran mereka, mereka kembali ke umpan yang sama telah dipasang 'leh #ara, dan ke benda benda materi dunia itu+ mereka makan makanan tanpa ke%aspadaan dengan cara langsung masuk di antaranya+ dengan bertindak demikian, mereka men$adi keracunan+ katika keracunan, mereka $atuh ke dalam kelalaian+ ketika mereka lalai, #ara melakukan kepada mereka sesukanya karena umpan dan bendabenda materi dunia itu. Demikianlah para petapa dan brahmana dari $enis kedua itu gagal terbebas dari kekuasaan dan kendali #ara. 9124 Para petapa dan brahmana itu, kukatakan, persis seperti kel'mp'k rusa kedua. 17. Para petapa dan brahmana dari $enis ketiga mempertimbangkan demikian: -Para petapa dan brahmana dari $enis pertama, dengan bertindak sebagaimana yang telah mereka lakukan tanpa ke%aspadaan, gagal terbebas dari kekuasaan dan kendali #ara. Para petapa dan brahmana dari kel'mp'k kedua mempertimbangkan bagaimana para petapa dan brahmana dari $enis pertama telah gagal. #ereka kemudian merencanakan dan bertindak sebagaimana yang telah mereka lakukan dengan ke%aspadaan, yaitu pergi ke hutan liar, namun $uga gagal terbebas dari kekuasan dan kendali #ara. Sebaliknya kita membuat tempat tinggal kita di dalam $angkauan umpan yang telah dipasang 'leh #ara dan bendabenda materi dunia itu kemudian, setelah melakukan demikian, kita akan makan makanan dengan ke%aspadaan dan tanpa langsung masuk di antara umpan yang telah dipasang 'leh #ara dan bendabenda materi dunia itu. Dengan bertindak demikian, kita tidak akan men$adi keracunan+ ketika tidak keracunan, kita tidak akan $atuh ke dalam kelalaian+ ketika kita tidak lalai, #ara tidak akan melakukan kepada kita sesukanya karena umpan itu serta bendabenda materi dunia itu. Dan mereka melakukannya. Tetapi ketika mereka kemudian memegang pandanganpandangan seperti misalnya -dunia adalah kekal dan -dunia tidak kekal dan -dunia adalah terhingga - dan -dunia tidak terhingga dan -$i%a dan tubuh adalah satu dan -$i%a adalah satu dan tubuh adalah yang lain dan -setelah kematian, se'rang Tathagata ada dan -setelah kematian, se'rang
Tathagata tidak ada dan -setelah kematian, se'rang Tathagata ada dan tidak ada dan -setelah kematian, se'rang Tathagata bukannya ada, tetapi $uga bukannya tidak ada. &6 9125 Demikianlah para petapa dan brahmana dari $enis ketiga itu gagal terbebas dari kekuasaan dan kembali #ara. Para petapa dan brahmana itu, kukatakan, persis seperti kel'mp'k rusa ketiga. 11. Para petapa dan brahmana dari $enis keempat mempertimbangkan demikian: -Para petapa dan brahmana dari $enis pertama itu, dengan bertindak sebagaimana yang telah mereka lakukan tanpa ke%aspadaan, gagal terbebas dari kekuasaan dan kendali #ara. Para petapa dan brahmana dari $enis kedua mempertimbangkan bagaimana para petapa dan brahmana dari $enis pertama telah gagal. #ereka merencanakan dan bertindak sebagaimana yang telah mereka lakukan dengan ke%aspadaan dengan cara tinggal di hutan liar, namun $uga gagal terbebas dari kekuasaan dan $erat mara. Para petapa dan brahmana dari $enis ketiga mempertimbangkan bagaimana para petapa dan brahmana dari $enis pertama dan $uga para petapa dan brahmana dari $enis kedua telah gagal. #eraka merencanakan dan bertindak sebagaimana yang telah mereka lakukan dengan ke%aspadaan. #ereka membuat tempat tinggal mereka di dalam $angkauan umpan yang telah dipasang 'leh #ara dan bendabenda materi dunia itu, namun $uga gagal terbebas dari kekuasaan dan kendali #ara. Sebaiknya kita membuat tempat tinggal kita di mana #ara dan pengikutnya tidak bisa pergi ke sana. )emudian, setelah melakukannya, kita akan makan makanan bukannya tanpa ke%aspadaan dan tidak langsung masuk di antara umpan yang dipasang #ara dan bendabenda materi dunia itu. Dengan bertindak demikian, kita tidak akan men$adi keracunan+ ketika tidak keracunan, kita tidak akan $atuh ke dalam kelalaian+ ketika kita tidak lalai, #ara tidak akan melakukan kepada kita sesukanya
karena
umpan
serta
bendabenda
materi
dunia
itu.
Dan
mereka
melakukannya. 9126 Demikianlah bagaimana para brahmana dan petapa dari $enis keempat itu terbebas dari kekuasaan dan kendali #ara. Para petapa dan brahmana itu, kukatakan, persis seperti kel'mp'k rusa keempat. 1&. Dan di mana #ara dan pengikutnya tidak bisa pergi ke sana< Di sini, benarbenar terpisah dari kesenangankesenangan indera, terpisah dari keadaankeadaan yang tak ba$ik, se'rang bhikkhu masuk dan berdiam di dalam $hana pertama, yang dibarengi 'leh pemikiran pemicu dan pemikiran yang bertahan, dengan kegiuran dan kesenangan yang terlahir dari kesendirian. Bhikkhu ini di katakan telah menutup mata #ara, telah men$adi tidak tampak 'leh Si Jahat, dengan merampas mata #ara dari kesempatannya.&62 1(. Sekali lagi, dengan berhentinya pemikiran pemicu dan pemikiran yang bertahan, se'rang bhikkhu masuk serta berdiam di dalam $hana kedua, yang memiliki keyakinan dan kemanunggalan pikiran tanpa pemikiran pemicu dan pemikiran yang bertahan,
dengan kegiuran dan kesenangan yang terlahir dari k'nsentrasi. Bhikkhu ini dikatakan telah menutup mata #ara = 1. Sekali lagi, dengan melemahnya kegiuran, se'rang bhikkhu berdiam di dalam ketenangseimbangan. Dan dengan %aspada serta sepenuhnya sadar, masih merasakan kesenangan dengan tubuh, dia masuk dan berdiam di dalam $hana ketiga, yang 'leh para agung dinyatakan: -Dia memiliki kediaman yang menyenangkan bila memiliki ketenangseimbangan dan tetap %aspada. Bhikkhu ini dikatakan telah menutup mata #ara= 12. Sekali' lagi, dengan ditinggalkannya kesenangan dan penderitaan, dan dengan telah lenyapnya kegembiraan serta kesedihan, se'rang bhikkhu masuk dan berdiam di dalam $hana keempat, yang memiliki bukanpenderitaanpunbukankesenangan dan kemurnian ke%aspadaan yang disebabkan 'leh ketenangseimbangan. Bhikkhu ini dikatakan telah menutup mata #ara= 13. Sekali lagi, dengan sepenuhnya meninggalkan persepsi mengenai bentuk, dan dengan lenyapnya persepsi mengenai dampak indera, dengan tiadanya perhatian terhadap persepsi mengenai keragaman, menyadari bah%a -ruang adalah tak terhingga, se'rang bhikkhu masuk dan berdiam di dalam landasan ruang takterhingga. Bhikkhu ini dikatakan telah menutup mata #ara= 14. Sekali lagi, dengan sepenuhnya meninggalkan landasan ruang takterhingga, menyadari bah%a -kesadaran adalah takterhingga. Se'rang bhikkhu masuk dan berdiam di dalam landasan kesadaran takterhingga. Bhikkhu ini dikatakan telah menutup mata #ara = 15. Sekali lagi, dengan sepenuhnya meninggalkan landasan kesadaran takterhingga, 9137 dengan menyadari bah%a -tidak ada apa pun, se'rang bhikkhu masuk dan berdiam di dalam landasan kek's'ngan. Bhikkhu ini dikatakan telah menutup mata #ara= 16. Sekali lagi, dengan sepenuhnya meninggalkan landasan kek's'ngan, se'rang bhikkhu masuk dan berdiam di dalam landasan bukanpersepsipunbukantanpa persepsi. Bhikkhu ini dikatakan telah menutup mata #ara, telah men$adi tidak tampak 'leh Si Jahat dengan merampas mata #ara dari kesempatannya. &7. Sekali lagi, dengan sepenuhnya meninggalkan landasan bukanpersepsipunbukan n'npersepsi, se'rang bhikkhu masuk dan berdiam di dalam berhentinya persepsi dan perasaan.
Dan
n'dan'danya
telah
dihancurkan
dengan
cara
melihat
dengan
kebi$aksanaan. Bhikkhu ini dikatakan telah menutup mata #ara, telah men$adi tidak tampak 'leh Si Jahat dengan merampas mata #ara dari kesempatannya, dan telah menyeberang melampaui kemelekatan terhadap dunia.! &63 Demikianlah yang dikatakan 'leh "ang Terberkahi. Para bhikkhu merasa puas dan bergembira di dalam katakata "ang Terberkahi.
Digha Nikaya Mahàsãhanàda Sutta Khotbah Panjang Auman Singa178 9131 1. D>#*)*A?@A8 "A? );D>?A. Suatu ketika, Sang BhagavC sedang menetap di ;$aCya, di taman rusa )aakatthale.146 Di sana petapa telan$ang )assapa mendatangi ?ya, saling bertukar sapa dengan Beliau, dan berdiri di satu sisi. )emudian ia berkata: &. Teman 'tama, aku telah mendengar bah%a: Petapa 'tama tidak menyetu$ui segala bentuk pertapaan keras, dan mencela dan menyalahkan mereka yang men$alani kehidupan keras penyiksaan diri.157 Sekarang, apakah mereka yang mengatakan hal ini mengatakan sebenarnya, dan apakah mereka tidak memEitnah "ang #ulia 'tama dengan keb'h'ngan< Apakah mereka men$elaskan sebenarnya tentang Dhamma?ya dan apa yang berhubungan dengan Dhamma?ya, atau apakah beberapa guru dari sekte lain pantas disalahkan atas pernyataan ini< )ami ingin melihat "ang #ulia 'tama membantah tuduhan ini.! (. -)assapa, mereka yang mengatakan hal ini tidak mengatakan yang sebenarnya, mereka memEitnah)u dengan keb'h'ngan. "ang sebenarnya ter$adi adalah, )assapa, bah%a Aku melihat se'rang praktisi penyiksaan diri, dan dengan matabatin151! 913& yang murni melebihi pandangan mata manusia, Aku melihatnya muncul setelah kematiannya, saat hancurnya $asmani, di alam )h'tbah Pan$ang Auman
Singa174 sengsara, dalam keadaan menderita, di tempat
kehancuran, di neraka. )emudian, aku melihat se'rang praktisi penyiksaan dirimuncul kembali setelah kematiannya di tempat yang baik, di alam surga. )emudian lagi, Aku melihat se'rang praktisi pertapaan yang sedikit keras muncul kembali di alam sengsara =. )emudian lagi, Aku melihat se'rang praktisi pertapaan yang sedikit keras muncul kembali di tempat yang baik,dialam surga. )arena aku dapat melihat kemunculannya, alam tu$uannya, kematian dan muncul kembalinya para petapa itu, bagaimana mungkin Aku tidak menyetu$ui segala bentuk pertapaan keras, dan mencela dan menyalahkan mereka yang men$alani kehidupan keras penyiksaan diri< . -)assapa, ada beberapa petapa dan Brahmana yang bi$aksana, terlatih dalam berdebat, mampu membelah rambut, teliti, yang ber$alan dengan cerdas di sepan$ang $alan pandanganpandangan. )adangkadang pandangan
mereka selaras dengan
pandangan )u, kadangkadang tidak. Apa yang kadangkadang mereka setu$ui, kadangkadang kami setu$ui. Apa yang kadangkadang tidak mereka setu$ui, kadang kadang tidak kami setu$ui. Apa yang kadangkadang mereka setu$ui, kadangkadang
tidak kami setu$ui, dan apa yang kadangkadang tidak mereka setu$ui, kadang kadang kami setu$ui. Apa yang kadangkadang kami setu$ui, kadangkadang mereka setu$ui, apa yang kadangkadang tidak kami setu$ui, kadangkadang tidak mereka setu$ui. 913( Apa yang kadangkadang kami setu$ui, kadangkadang tidak mereka setu$ui, dan apa yang kadangkadang tidak kami setu$ui, kadangkadang mereka setu$ui. 2. -Saat mendekati mereka, Aku berkata: Dalam halhal ini, tidak ada kesepakatan. #ari kita mengesampingkannya. Dalam hal hal ini, ada kesepakatan: silakan yang bi$aksana menerimanya, mendebatnya, dan mengkritik pers'alan ini dengan guruguru atau pengikutpengikut mereka, dengan mengatakan: -Di antara halhal tersebut yang tidak terampil15& dan diakui demikian, dapat dicela, harus dihindari, tidak pantas bagi se'rang #ulia, hitam dan diakui sebagai demikianFsiapakah yang benarbenar telah meninggalkan 175DGHgha
?ikCGya5:
#ahCsHhanCdaSutta halhal demikian dan bebas dari halhal
demikian: Petapa 'tama, ataukah "ang #ulia guruguru lainnya<! 3. -Para bi$aksana akan berkata: Di antara halhal tersebut yang tidak terampil = Petapa 'tama telah benarbenar membebaskan diri?ya, namun "ang #ulia guruguru lainnya hanya sebagian.! Dalam kasus ini, para bi$aksana memberikan pu$ian kepada kami dalam p'rsi yang lebih besar. 4. -Atau para bi$aksana akan berkata: Di antara halhal tersebut yang terampil dan diakui demikian, tanpa dicela, harus dipraktikkan, pantas bagi se'rang #ulia, cerah dan diakui sebagai demikian F siapakah yang benarbenar telah menguasai halhal demikian: Petapa 'tama, ataukah "ang #ulia guruguru lainnya
paragraph 25 tetapi: para sis%a Petapa 'tama, atau para sis%a dari
yang #ulia guruguru lain.0 17. -)assapa, ada $alan, ada cara mempraktikkan, yang mana sese'rang yang telah mengikutinya akan mengetahui dan melihat sendiri: Petapa 'tama berbicara pada %aktu yang tepat, apa yang benar, langsung ke p'k'k permasalahan15( F Dhamma dan disiplin.! Apakah $alan ini dan cara mempraktikkan ini< "aitu Jalan #ulia Berunsur Delapan, yaitu, Pandangan Benar, Pikiran Benar, ;capan Benar, Perbuatan Benar, Penghidupan Benar, ;saha Benar, Perhatian Benar, )'nsentrasi Benar. *ni adalah $alan
yang mana sese'rang akan mengetahui dan melihat sendiri: Petapa 'tama berbicara pada %aktu yang tepat, apa yang benar, langsung ke p'k'k permasalahan F Dhamma dan disiplin.! Pohapàda Sutta Kondisi K!sada"an 9145 1. D>#*)*A?@A8 "A? );D>?A. Suatu ketika, Sang BhagavC sedang menetap di SCvatthi, di 8utan Jeta, di Taman AnCthapiIika. Dan pada saat itu, pengembara P'hapCda sedang berada di aulaperdebatan di dekat p'h'n Tinduka, di taman dengan aula tunggal milik atu #allika,16( di tengahtengah tiga ratus pengembara. &. )emudian, Sang BhagavC, setelah bangun pagi, memba%a $ubah dan mangkuk?ya dan pergi ke SCvatthi untuk menerima makanan. Tetepi Beliau berpikir: -#asih terlalu pagi untuk pergi ke SCvatthi untuk menerima makanan. Bagaimana $ika Aku pergi ke aula perdebatan untuk men$umpai si pengembara P'hapCda< Dan Beliau melakukan hal itu. (. Di sana P'hapCda sedang duduk bersama kel'mp'k para pengembara, semuanya berteriak dan membuat kegaduhan, terlibat dalam berbagai pembicaraan yang tidak bertu$uan, seperti
tentang
ra$ara$a, peramp'kperamp'k, menterimenteri, bala
tentara, bahayabahaya, perang, makanan, minuman, pakaian, tempat tidur, karangan bunga, pengharum, sanak saudara, keretakereta, desa, pasar dan k'ta, 9146 negeri negeri, perempuanperempuan, pahla%anpahla%an, g'sipsumur dan g'sip$alanan, pembicaraan tentang mereka yang telah meninggal dunia, pembicaraan 113DGHgha
?ikCGya
P'hapCda
Sutta
yang tidak menentu, spekulasi mengenai daratan dan lautan,
pembicaraan mengenai keadaan dan ketiadaan. .
Tetapi
P'hapCda
melihat
Sang
BhagavC
datang
dari
ke$auhan,
dan
ia
memerintahkan para pengikutnya, dengan mengatakan: -Tenanglah, Tuantuan, $angan berisik, TuantuanK Petapa 'tama sedang menu$u ke sini, dan ia menyukai ketenangan, dan memu$i ketenangan. Jika ia melihat kel'mp'k ini tenang, ia pasti akan datang dan mengun$ungi kita. #endengar katakata ini, para pengembara seketika diam. 2. )emudian Sang BhagavC mendatangi P'hapCda yang berkata: -#ari, "ang #ulia BhagavC, selamat datang, "ang #ulia BhagavCK Akhirnya BhagavC datang ke sini. Silakan duduk, BhagavC, tempat duduk telah disediakan.
Sang BhagavC duduk di tempat yang telah disediakan, dan P'hapCda mengambil bangku kecil dan duduk di satu sisi. Sang BhagavC berkata: -P'hapCda, apakah yang sedang kalian bicarakan< Percakapan apakah yang terhenti karena Aku< 3. P'hapCda men$a%ab: -BhagavC, $angan pedulikan pembicaraan yang kami lakukan tadi, tidaklah sulit bagi Sang BhagavC untuk mendengarnya nanti. Dalam beberapa hari ini, BhagavC, diskusi antara para petapa dan para Brahmana dari berbagai aliran, duduk bersama dan mengadakan rapat di dalam aulaperdebatan, berhubungan dengan 9157 pemadaman kesadaran yang lebih tinggi, 16 dan bagaimana hal ini ter$adi. Beberapa berkata: Persepsi sese'rang muncul dan lenyap tanpa sebab atau k'ndisi. )etika muncul, maka sese'rang sadar, ketika lenyap, maka sese'rang men$adi tidak sadar.! Demikianlah mereka men$elaskannya. Tetapi yang lain berkata: Tidak, itu bukan begitu. Persepsi162 adalah diri dari sese'rang, yang datang dan pergi, ketika ia datang, maka sese'rang sadar, ketika ia pergi, maka sese'rang men$adi tidak sadar.! "ang lain lagi berkata: *tu bukan begitu. Ada petapa dan Brahmana yang memiliki kesaktian, memiliki pengaruh besar. #ereka memasukkan kesadaran ke dalam diri sese'rang dan Tentang P'hapCda 114 mencabutnya. )etika mereka memasukkannya ke dalam dirinya, ia sadar, ketika mereka mencabutnya, ia men$adi tidak sadar.!163 Dan yang lain lagi berkata: Tidak, bukan begitu. Ada para de%a yang memiliki kesaktian, memiliki pengaruh besar. #ereka memasukkan kesadaran ke dalam diri sese'rang dan mencabutnya. )etika mereka memasukkannya ke dalam dirinya, ia sadar, ketika mereka mencabutnya, ia men$adi tidak sadar.!164 Sehubungan dengan hal ini, aku teringat pada Sang BhagavC, yang telah sempurna menempuh Sang Jalan, Beliau sangat ahli165 dalam halhal seperti iniK Sang BhagavC memahami dengan baik pemadaman kesadaran yang lebih tinggi. Apakah itu, BhagavC, pemadaman kesadaran yang lebih tinggi< 4. -Dalam masalah ini, P'hapCda, para petapa dan Brahmana yang mengatakan persepsi sese'rang muncul dan lenyap tanpa sebab dan k'ndisi adalah salah besar. #engapakah< Persepsi sese'rang muncul dan lenyap 9151 karena suatu sebab dan k'ndisi. Beberapa persepsi muncul melalui latihan, dan beberapa lenyap melalui latihan. -Apakah latihan< Sang BhagavC berkata. -P'hapCda, se'rang TathCgata telah muncul di dunia ini, se'rang Arahat, Buddha yang telah mencapai Penerangan Sempurna, memiliki kebi$aksanaan dan perilaku yang Sempurna, telah sempurna menempuh Sang Jalan, Pengenal seluruh alam, pen$inak manusia yang harus di$inakkan yang tiada bandingnya, uru para de%a dan manusia, Tercerahkan dan Terberkahi. Beliau, setelah mencapainya dengan pengetahuan ?ya sendiri, menyatakan kepada dunia bersama para de%a, mCra dan Brahma, para ra$a dan umat manusia. Beliau membabarkan Dhamma, yang indah di a%al, indah di pertengahan, indah di akhir, dalam makna dan
kata, dan menun$ukkan kehidupan suci yang sempurna dan murni sepenuhnya. Se'rang sis%a pergi meninggalkankedunia%iandanmempraktikkanm'ralitas
/Sutta&,
paragraE13&0.*tu baginya adalah m'ralitas. 5. -Dan kemudian, P'hapCda, bhikkhu tersebut yang sempurna dalam m'ralitas melihat
tidak
ada
bahaya
dari
sisi
mana
pun
$uga
=
/seperti
Sutta&,paragraE3(0.Demikianlah ia sempurna dalam m'ralitas. 115DGHgha
?ikCGya
6:P'hapCdaSutta 617. -*a men$aga pintupintu indrianya, dan seterusnya /Sutta &, paragraE3420. 915& Setelah mencapai $hCna pertama, ia berdiam di sana. Dan sensasi apa pun yang ia miliki sebelumnya, men$adi lenyap. Pada saat itu, terdapat persepsi kegirangan dan kegembiraan166 yang sesungguhnya namun halus, yang muncul dari ketidakmelekatan, dan ia men$adi se'rang yang sadar akan kegirangan dan kegembiraan ini. Demikianlah beberapa persepsi muncul melalui latihan, dan beberapa lenyap melalui latihan. Dan ini adalah latihan itu, Sang BhagavC berkata. 17. -)emudian
lagi,
se'rang
bhikkhu, dengan melenyapkan a%al
pikiran
dan
kelangsunganpikiran, dengan memper'leh ketenangan di dalam dan keterpusatan pikiran, mencapai dan berdiam di dalam $hCna ke dua, yang bebas dari a%alpikiran dan kelangsungan pikiran, yang muncul dari k'nsentrasi, dipenuhi dengan kegirangan dan kegembiraan. Persepsi kegirangan dan kegembiraan yang sesungguhnya namun halus, yang muncul dari ketidakmelekatan yang ada sebelumnya, men$adi lenyap. Pada saat itu, terdapat persepsi kegirangan dan kegembiraan yang sesungguhnya namun halus 915(, yang muncul dari k'nsentrasi, dan ia men$adi se'rang yang sadar akan kegirangan dan kegembiraan ini. Demikianlah beberapa persepsi muncul melalui latihan, dan beberapa lenyap melalui latihan.
SAMYUTTA NIKAYA SagLthLvagga DevatLsamyutta
DevatL adalah kata benda abstrak dari deva, tetapi dalam ?ikLya kata ini digunakan dalam arti yang bervariasi untuk menun$ukkan khususnya makhlukmakhluk surga%i, seperti halnya kata deity! dalam Bahasa *nggris, adalah kata benda abstrak yang berarti bersiEat ketuhanan, biasanya digunakan untuk menun$ukkan De%a tertinggi dari a$aran Theistik atau de%a individu atau para de%a dalam keyakinan p'litheis. Malaupun kata ini bersiEat perempuan, $enis kelamin berasal dari akhiran abstrak Fta dan tidak harus berarti perempuan. ?askahnaskah yang ada $arang menun$ukkan $enis kelamin mereka, %alaupun sepertinya dapat berarti $enis kelamin apa pun dan mungkin kadang kadang tidak membedakan $enis kelamin. Bagi Buddhisme para deva bukanlah tuhan abadi yang memainkan peranan sebagai pencipta dalam pr'ses k'smis. #ereka hanyalah makhluk yang lebih tinggi, bahagia dan bercahaya, yang sebelumnya hidup di alam manusia dan terlahir kembali di alam surga karena buah perbuatan baik mereka. Dengan sedikit perbedaan, mereka sama terbelenggunya 'leh keb'd'han dan keinginan seperti halnya manusia, dan mereka sama memerlukan tuntunan dari "ang Tercerahkan. Sang Buddha adalah guru para deva dan manusia! /satthL devamanussLna ṃ 0, dan %alaupun terlahir di alam manusia, namun Beliau men$ulang melampaui para deva tertinggi dengan kebi$aksanaan?ya yang tertinggi dan kesucian?ya yang sempurna. Para deva biasanya mengun$ungi Sang Buddha di keheningan tengah malam, ketika seisi dunia sedang terbaring tenggelam dalam lelap. DevatLsa ṃ yutta memberikan catatan percakapan mereka. )adangkadang para deva datang mengucapkan syair pu$ian pada Sang
uru,
kadangkadang
menga$ukan
pertanyaan,
kadangkadang
mem'h'n
bimbingan, kadangkadang meminta persetu$uan atas pandanganpandangan mereka, kadangkadang bahkan menantang atau mencela Beliau. Pada saat berkun$ung mereka hampir selalu membungkuk memberi h'rmat, karena Sang Buddha secara m'ral dan spiritual lebih unggul daripada mereka. Tidak membungkuk pada Beliau, seperti yang
dilakukan
beberapa
deva
/baca
1:(20,
adalah
pr'v'katiE,
dan
menun$ukkan
ketidakh'rmatan yang disenga$a. #asingmasing dari empat ?ikLya dibuka dengan sebuah sutta penting. Malaupun sutta pertama dari S? adalah sangat singkat, namun kaya dalam implikasinya. Dalam sutta ini satu devatL mendatangi Sang Buddha menanyakan bagaimana Beliau menyeberangi ban$ir,! yaitu, bagaimana Beliau mencapai pembebasan, dan dalam $a%abannya Sang Buddha menun$ukkan $alan tengah! sebagai kunci bagi pencapaian?ya. Ja%aban ini menyampaikan makna inti dari Dhamma, yang menghindari segala ekstrim dalam pandanganpandangan, sikap, dan perilaku. )'mentar menarik percabangan dari penyataan Sang Buddha dengan daEtar tu$uh ekstrim, baik Eil's'Eis maupun praktis, yang terlampaui 'leh $alan tengah. Suttasutta selan$utnya dalam sa ṃ yutta ini mencakup spektrum t'pik yang luas tanpa l'gika tertentu dalam urutannya. Suttasutta tersebut men$angkau dari yang sederhana hingga yang mendalam, dari yang bersiEat hum'r hingga yang sangat serius. Percakapan ini membahas praktikpraktik etis seperti memberi, melayani 'rang lain, dan tidak melukai+ kesulitankesulitan dalam pelepasan kedunia%ian dan kehidupan bermeditasi+ upaya yang tekun+ dukacita kehidupan manusia dan perlunya kebebasan. Terdapat $uga suttasutta tentang kebahagiaan dan keseimbangan Sang Arahanta, dan beberapa yang menyentuh keagungan?ya. Dalam banyak sutta bagian pr'sa berEungsi meletakkan kerangka percakapan, yang akhirnya menyisakan hanya syair percakapan dengan identitas pembicara dikenali. Tetapi kita $uga kadangkadang menemukan kisah singkat, seperti kisah devatL perempuan yang menc'ba untuk mengg'da Bhikkhu Samiddhi /1:&70 atau para deva pencari kesalahan! yang menuduh Sang Buddha sebagai munaEik /1:(20, atau kun$ungan pada Sang Buddha 'leh sekel'mp'k deva ketika kaki Beliau terluka 'leh pecahan batu. /1:(50. Biasanya identitas pribadi sang devatL tidak terungkap. Suatu pengecualian adalah sepasang sutta di mana )'kanadL bersaudari, puteriputeri de%a cuaca Pa$$una, mengun$ungi Sang Buddha dan memu$i Beliau dan Dhamma?ya /1:(670. )adang kadang syairsyair yang diucapkan 'leh de%a yang tidak dikenal muncul kembali di tempat lain dengan identitas yang disebutkan+ misalnya, v.&& muncul kembali sebagai v.31, yang berasal dari #Lra si Jahat+ vv.12326 muncul kembali sebagai vv.(1&12, berasal dari AnLthapiṇ ḍ ika, kelahiran kembali di alam surga si derma%an besar. Juga $arang suttasutta menyebutkan para deva dari alam tertentu, tetapi terdapat pengecualian,
seperti
pada syair tentang
memu$i
kebaikan!
sekel'mp'k deva
/satullapakLyikL devL+ 1:(1(, dan seterusnya0 dan tentang para deva di Alam #urni
/suddhLvLsakLyikL
devL
1:(40.
)'mentar,
tercantum
dalam
catatan,
sering
memberikan inE'rmasi latar belakang. )etika devatL tidak menga$ukan pertanyaan melainkan menyuarakan pendapat, biasanya terbentuk perla%anan antara sudut pandang si de%a, yang umumnya benar menurutnya, dan sudut pandang Sang Buddha, yang melihat segala sesuatu melampaui pengetahuan para deva /baca, misalnya, vv.(30. )adangkadang sekel'mp'k deva mengungkapkan pendapat mereka, yang dilampaui 'leh Sang Buddha dengan pendapat Beliau yang lebih mendalam /vv.455, 621710. Dalam beberapa sutta syairsyair tidak diucapkan dalam k'nteks percakapan melainkan mengungkapkan pandangan pribadi dari si deva, yang disetu$ui 'leh Sang Buddha /vv.1(370, dan dua syair hanya sekedar pu$ipu$ian pada Sang BhagavL /vv.14, 150. Dimulai dengan v.15(, suttasutta menggunakan E'rmat standar, dengan para deva menga$ukan tekateki yang di$a%ab Sang Buddha dengan $a%aban yang memuaskan mereka. N'nt'h yang mudah diingat dari tekateki ini adalah tentang $enis membunuh yang disetu$ui 'leh Sang Buddha, yang $a%abannya adalah membunuh kemarahan /vv.&&(&0.
Dalam satu sutta kita
menemukan sentuhan hum'r ringan: satu devatL menga$ukan serangkaian pertanyaan kepada Sang Buddha, $elas$elas bermaksud secara dunia%i, tetapi sebelum Sang Buddha men$a%ab, devatL lainnya menyela dan memberikan $a%aban yang $uga di tingkat dunia%i. )emudian Sang Buddha men$a%ab, mengangkat dial'g tersebut ke bidang transenden /vv.&&6(10. )arena isinya yang bervariasi dan ta$amnya syair syairnya, maka dalam tradisi TheravLda, minimal di Sri @anka, DevatLsa ṃ yutta sangat terkenal sebagai sumber teks yang men$adi acuan dalam kh'tbahkh'tbah.
!ah+$agga ,o--haṅgasam .yutta )ata B'$$haṅga adalah kata ma$emuk dari b'dhi, pencerahan, dan a ṅga, angg'ta tubuh atau Eakt'r. )'mentar cenderung mener$emahkan kata ini berdasarkan pada anal'gi $hLnaṅga, Eakt'rEakt'r $hLna, menganggapnya berarti Eakt'rEakt'r yang mendukung pencerahan. Dalam Abhidhamma Pi ṭ aka, interpretasi ini men$adi begitu men'n$'l sehingga dalam naskahnaskah yang menerapkan met'de Abhidhamma keras /kebalikan dari yang menerapkan met'de Suttanta0 b'$$haṅga digunakan hanya pada k'ndisi kesadaran l'kuttara, yang berhubungan dengan $alan$alan kebebasan, bukan pada k'ndisi bermanEaat dari kesadaran l'kiya. Akan tetapi, dalam B'$$ha ṅgasaṃ yutta, Eakt'r
Eakt'r pencerahan memper'leh sebutan ini terutama karena Eakt'rEakt'r ini menuntun menu$u pencerahan /3:2, &10. Demikianlah Eakt'rEakt'r ini merupakan k'nstelasi Eakt'rEakt'r batin yang berEungsi sebagai penyebab dan k'ndisi untuk sampai pada pencerahan, pengetahuan kebebasan dan penglihatan /3:230. Tu$uh Eakt'r pencerahan adalah, bagi se'rang Buddha, bagaikan tu$uh permata berharga dari se'rang a$a Pemutar'da /3:&0. Oakt'rEakt'r ini a%alnya muncul berurutan, dengan tiaptiap Eakt'r bertindak sebagai k'ndisi bagi Eakt'r berikutnya /3:(0. Oakt'r Eakt'r ini muncul dalam praktik ke tiga Eakt'r terakhir dari Jalan #ulia Berunsur Delapan, yang dituntun 'leh pandangan benar+ tetapi Eakt'rEakt'r ini me%akili segmen sang $alan ini dalam rincian yang lebih halus, dengan pengenalan atas kualitaskualitas yang berla%anan yang harus diseimbangkan agar sang $alan menghasilkan buahnya. Pertama tama sese'rang memperhatikan dengan saksama pada 'b$ek meditasi, yang secara umum dipilih antara empat landasan 'b$ek perhatian /$asmani, perasaan, pikiran, Een'mena0: ini
adalah Eakt'r pencerahan
perhatian
/satisamb'$$ha ṅga0.
)etika
perhatian men$adi k'k'h, sese'rang bela$ar untuk melihat ciriciri 'b$ek dengan lebih $elas, dan $uga dapat membedakan k'ndisik'ndisi batin yang bermanEaat dan yang tidak
bermanEaat yang muncul dalanm pr'ses
perenungan: Eakt'r pencerahan
pembedaan k'ndisik'ndisi /dhammavicayasamb'$$haṅga0. *ni memicu usahanya: Eakt'r pencerahan kegigihan /viriyasamb'$$ha ṅga0. Dari kegigihan yang diarahkan pada usaha pemurnian pikiran maka kegembiraan timbul dan meningkat: Eakt'r pencerahan kegembiraan /ptisamb'$$haṅga0. Dengan menghalusnya kegembiaran maka $asmani dan pikiran men$adi tenang: Eakt'r pencerahan ketenangan /passaddhisamb'$$ha ṅga0. Pikiran yang tenang mudah dipusatkan: Eakt'r pencerahan k'nsentrasi /samLdhi samb'$$haṅga0.
Sese'rang
melihat
secara
tanpa
membedakan
dengan
pikiran
terk'nsentrasi: Eakt'r pencerahan keseimbangan /upekkhLsamb'$$ha ṅga0. )etika tiap tiap Eakt'r muncul, Eakt'rEakt'r yang telah muncul tidak lenyap melainkan tetap di sana sebagai tambahan /%alaupun kegembiraan mereda ketika k'nsentrasi men$adi lebih dalam0. Demikianlah, pada tahap pengembangan yang matang, seluruh tu$uh Eakt'r hadir bersamaan, masingmasing melakukan k'ntribusinya masingmasing. Suttasutta dari B'$ha ṅgasaṃ yutta biasanya menggambarkan Eakt'rEakt'r pencerahan dengan E'rmula umum berdasarkan pada keterasingan, keb'sanan, dan lenyapnya, yang matang dalam pembebasan.! )arena dalam ?ikLya, di luar #ahLvagga, Erasa ini muncul hanya sebagai keterangan tambahan bagi Eakt'rEakt'r pencerahan, adalah mungkin bah%a ini adalah sumber asli dan penerapannya pada kel'mp'kkel'mp'k lainnya di antara bantuanbantuan menu$u pencerahan adalah turunan. Seperti yang disarankan 'leh pen$elasan k'mentar, pen$elasan ini paling sesuai untuk b'$$haṅga hanya pada tahap lan$ut dari pandangan terang dan pada tingkat $alan l'kuttara, ketika
b'$$haṅga secara aktiE melenyapkan kek't'rankek't'ran dan c'nd'ng ke arah pencapaian ?ibbLna. 8anya pada saat itu Eakt'rEakt'r itu dapat benarbenar digambarkan sebagai menuntun menu$u pencerahan. Sebelumnya Eungsinya hanyalah sekedar mempersiapkan. Dimensi l'kuttara dari b'$$haṅga sepertinya diisyaratkan 'leh sebuah Erasa yang kadang kadang ditambahkan pada E'rmula yang cukup terkenal: luas, agung, tanpa batas, tanpa permusuhan! /vipulaṃ mahaggataṃ appamLṇ aṃ abyLpa$$haṃ 0. Demikianlah digambarkan, Eakt'rEakt'r pencerahan dikatakan memungkinkan se'rang bhikkhu meninggalkan keinginan /3:&30 dan menembus serta membuyarkan kumpulan keserakahan, kebencian, dan keb'd'han yang belum ditembus sebelumnya /3:&50. Dengan penembusan Dhamma maka b'$$haṅga men$adi milik yang tidak dapat dirampas, dan sis%a mulia yang telah memilikinya telah memper'leh sang $alan! /magg' pa ṭ iladdh'0 yang tanpa gagal menuntun menu$u kebebasan dari n'da /3:(70. Adalah penting bah%a dalam kalimat ini ketu$uh Eakt'r pencerahan berEungsi biasanya diduga berasal dari Jalan #ulia Berunsur Delapan. Bahkan para Arahant terus membangkitkan b'$$haṅga, bukan untuk suatu tu$uan terselubung, melainkan hanya sebagai gaya hidup dalam kediaman mulia saat ini /3:0. )etu$uh Eakt'r pencerahan terbagi dalam dua kateg'ri, pengaktiEan dan pengendalian. )ateg'ri pertama muncul pertama kali: pembedaan k'ndisik'ndisi, kegigihan, dan kegembiraan. )ateg'ri ke dua muncul belakangan: ketenangan, k'nsentrasi, dan keseimbangan. Oakt'rEakt'r pengaktiEan harus dilatih ketika pikiran men$adi lembam, bagaikan sese'rang memberikan bahan bakar pada api kecil untuk meng'barkannya. Oakt'rEakt'r pengendalian harus dilatih ketika pikiran bergairah, bagaikan sese'rang memercikkan air dan rumput basah ke dalam api besar untuk meredupkannya. Perhatian tidak termasuk dalam kateg'ri manapun, karena senantiasa berguna di mana sa$a, khususnya untuk memastikan bah%a Eakt'rEakt'r pengaktiEan dan Eakt'rEakt'r pengendalian tetap seimbang /3:2(0. Berulangulang, B'$$haṅgasaṃ yutta membentuk suatu perla%anan antara ketu$uh Eakt'r pencerahan dan lima rintangan /paca nvaraṇ a0: keinginan indria, permusuhan, ketumpulan dan kelambanan, kegelisahan dan penyesalan, serta keraguraguan. @ima rintangan adalah penghalang utama bagi kema$uan meditatiE baik dalam k'nsentrasi maupun pandangan terang. #eninggalkan rintanganrintangan sering digambarkan dalam teks sehubungan dengan latihan bertahap se'rang sis%a /misalnya, pada D? * 414( dan #? * 1510. Di sini kelima rintangan disebut penghalang batin yang melemahkan kebi$aksanaan, sedangkan Eakt'rEakt'r pencerahan adalah aset yang menuntun menu$u pengetahuan dan kebebasan se$ati /3:(40. intanganrintangan
dapat diumpamakan sebagai cacatnya emas, parasit pada pep'h'nan di hutan, keruhnya air yang menghalangi pantulan %a$ah sese'rang /3:((, (6, 220. intanganrintangan ini adalah pembuat kebutaan, penghancur kebi$aksanaan, pengalih dari $alan menu$u ?ibbLna+ Eakt'rEakt'r pencerahan adalah pembuat penglihatan dan pengetahuan, pengembang kebi$aksanaan, dan bantuan di sepan$ang $alan menu$u ?ibbLna /3:7, 230. Dalam B'$$haṅgasaṃ y utta, Sang Buddha menggambarkan secara terperinci k'ndisi k'ndisi yang bertanggung $a%ab bagi muncul dan bertumbuhnya rintangan maupun Eakt'rEakt'r pencerahan. Di sana Beliau menun$ukkan bagaimana prinsip umum k'ndisi'nal $uga dapat diterapkan pada penyebab psik'l'gis tertentu dari belenggu dan kebebasan. )'ndisik'ndisi dari kedua $enis di$elaskan sebagai nutrisi /LhLra0, sebuah kata yang menggarisba%ahi aspek k'ndisi'nal yang bersiEat asimilatiE dan perlahan lahan sehubungan dengan kemunduran dan pengembangan batin. Pada 3:& peran nutrisi sehubungan dengan rintangan dan Eakt'rEakt'r pencerahan diumpamakan dengan pemeliharaan $asmani. Di sini hanya sisi aktiE dari nutrisi yang tampak. Sutta berikutnya /3:210 melan$utkan dan menun$ukkan penelantaran! rintangan dan Eakt'r Eakt'r pencerahan, yaitu, ukuran yang mencegahnya muncul dan berkembang. "ang paling men'n$'l di antara semua makanan bagi seluruh lima rintangan adalah perhatian yang lengah /ay'nis' manasikLra0, dan yang paling men'n$'l di antara semua makanan bagi seluruh tu$uh Eakt'r pencerahan adalah perhatian %aspada /y'nis' manasikLra0. Peran perhatian sehubungan dengan rintangan dan Eakt'rEakt'r pencerahan $uga ditekankan pada 3:&(, &, dan (2. )arena B'$$haṅgasaṃ yutta tidak memasukkan paralel dari vagga dalam #aggasa ṃ yutta yang mengidentiEikasikan k'ndisik'ndisi bagi sang $alan, kita dapat menggabungkan suatu gambaran dari k'ndisik'ndisi bagi Eakt'rEakt'r pencerahan dengan menyusun suttasutta yang berserakan dalam k'leksi ini. Perhatian %aspada adalah pel'p'r bagi Eakt'rEakt'r pencerahan dan $uga k'ndisi internal terutama bagi kemunculannya /3:1(, 60. Tetapi persahabatan yang baik sama ampuhnya sebagai pe l'p'r dan adalah k'ndisi eksternal utama bagi kemunculannya /3:5, 270. )'ndisik'ndisi lain yang disebutkan adalah m'ralitas /3:110 dan ketekunan /3:(10. Dalam suatu diskusi dengan se'rang pengembara, Sang Buddha mengatakan bah%a pengetahuan dan kebebasan se$ati adalah tu$uan dari kehidupan suci. *ni dicapai dengan mengembangkan tu$uh Eakt'r pencerahan, yang pada gilirannya memenuhi empat penegakan perhatian, yang bergantung pada tiga $enis perbuatan baik /$asmani, ucapan, dan pikiran0, yang pada gilirannya bergantung pada pengendalian indria /3:30. Demikianlah kita di sini melihat $e$ak versi lain dari kemunculan bergantungan transenden! yang paralel dengan rangkaian yang digambarkan pada 1&:&(.
Dua sutta memperlihatkan beberapa bhikkhu terkemuka yang sembuh dari penyakit mereka ketika Sang Buddha membacakan Eakt'rEakt'r pencerahan di hadapan mereka, dan yang ke tiga menun$ukan Sang Buddha sendiri sembuh ketika se'rang bhikkhu membacakannya untuk Beliau /3:1130. Demikianlah suttasutta ini sepertinya mengandung
kekuatan
penyembuhan
mistis
dengan
pembacaan
Eakt'rEakt'r
pencerahan. Tentu sa$a, kekuatan penyembuhan tidak terletak dalam katakata dari teks itu sa$a, tetapi memerlukan perhatian yang terk'nsentrasi dari si pendengar. Di Sri @anka, ketiga sutta ini termasuk dalam #aha Pirit P'ta, Buku Agung Perlindungan,! suatu
k'leksi
paritta
atau kh'tbah
perlindungan,
dan
para bhikkhu
biasanya
membacakannya untuk para pasien yang mengidap penyakit berat. Dalam 3:2, Sang Buddha menghubungkan pengembangan Eakt'rEakt'r pencerahan dengan empat alam surga%i /brahmavihLra0: cinta kasih tanpa batas, belas kasihan tanpa batas, kegembiraan tanpa batas atas kegembiraan 'rang lain, dan keseimbangan tanpa batas. Malaupun teks mengatakan bah%a bhikkhu mengembangkan Eakt'rEakt'r pencerahan disertai dengan cinta kasih /mettLsahagata ṃ gaṃ satisamb'$$ha ṅ bhLveti0, dan seterusnya, k'mentar men$elaskan bah%a sese'rang benarbenar menggunakan alam surga%i untuk mengembangkan k'nsentrasi, and kemudian, berdasarkan pada k'nsentrasi ini, ia mengembangkan tu$uh Eakt'r pencerahan dalam m'dus pandangan terang. Dengan mempertimbangkan Eakta bah%a alam surga%i dan Eakt'rEakt'r pencerahan, masingmasing memiliki 'rientasi berbeda, pen$elasan ini sepertinya masuk akal.
Teks
lebih
menggabungkan meditat'r
lan$ut
menyebutkan
alam surga%i dan
mengerahkan
bah%a
Eakt'rEakt'r
kesempurnaan
dalam
pencerahan ini
memungkinkan
lima kekuatan batin atas persepsi, kemampuan
praktik
untuk
mengubah kerangka persepsi sese'rang hanya dengan suatu tindakan berkehendak. Qagga Q** dan Q*** melan$utkan menghubungkan pengembangan ketu$uh Eakt'r pencerahan dengan sub$eksub$ek meditasi lainnya, memerinci enam manEaat dalam tiaptiap kasus. #ungkin ketu$uh manEaat yang disebutkan pada 3:( seharusnya $uga disisipkan di sini. Di antara sub$eksub$ek meditasi, dalam Qagga Q** lima pertama adalah perenungan pekuburan, kemudian empat alam surga%i dan perhatian pada pernaEasan+
dalam
Qagga
Q***,
kita menemukan
sepuluh
$enis
persepsi yang
berhubungan dengan baik ketenangan maupun pandangan terang. Terakhir, Qagga *RRQ***
men$elaskan
rangkaian pengulangan
dari
Eakt'rEakt'r
pencerahan, tetapi kali ini Eakt'rEakt'r itu disederhanakan men$adi sedikit lebih banyak dari syair haEalan. Dua versi tercatat lengkap, %alaupun bentuknya diringkas: versi berdasarkan pada keterasingan! dan versi lenyapnya naEsu!. Tetapi sutta terakhir /3:150 menambahkan Erasa kunci dari versi ke tiga dan ke empat /yang dengan Erasa
dengan
)eabadian sebagai
landasan!
dan
miring
ke
arah
?ibbLna!
sebagai
pengulangannya0. Penambahan yang tidak menc'l'k ini menyiratkan bah%a keseluruhan rangkaian seharusnya diulangi dua kali lagi, dalam dua versi ini, suatu tugas yang akan dilaksanakan 'leh sis%a yang tekun dengan senang hati.
Anguttara Nikaya
>taka ?ipata 1# Tida$ Ada %!ntu$ &ain Demikian telah saya dengar. Pada suatu ketika Sang Bhagava berdiam di Savatthi, di 8utan Jeta, vihara Anathapindika. 1 Di sana Sang Bhagava berkata kepada para bhikkhu demikian: Para bhikkhuK! BhanteK! $a%ab para bhikkhu itu. Sang Buddha berkata demikian: Tak ada bentuk lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang sedemikian terus menerus meng'bsesi pikiran se'rang pria seperti bentuk se'rang %anita. Bentuk se'rang %anita terus menerus meng'bsesi pikiran se'rang pria. Tak ada suara yang kuketahui, yang sedemikian terus menerus meng'bsesi pikiran se'rang pria seperti suara se'rang %anita = Tidak ada bau lain yang kuketahui= Tidak ada cita rasa lain yang kuketahui&= Tidak ada sentuhan lain yang kuketahui, yang sedemikian terus menerus meng'bsesi pikiran se'rang pria seperti sentuhan se'rang %anita. Sentuhan se'rang %anita terus menerus meng'bsesi pikiran se'rang pria. Tak ada bentuk lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang sedemikian terus menerus meng'bsesi pikiran %anita seperti bentuk se'rang pria. Bentuk se'rang pria terus menerus meng'bsesi pikiran se'rang %anita. Tak ada suara lain yang kuketahui, yang sedemikian terus menerus meng'bsesi pikiran se'rang %anita seperti suara se'rang pria= Tidak ada bau lain yang kuketahui= Tidak ada cita rasa lain yang kuketahui= Tidak ada sentuhan lain yang kuketahui, yang sedemikian terus menerus meng'bsesi pikiran se'rang %anita seperti sentuhan se'rang pria. Sentuhan se'rang pria terus menerus meng'bsesi pikiran se'rang %anita.! /*, i, 1170 '# M!ningga($an P!ngha(ang)p!ngha(ang
Tak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang 'leh karena hal itu maka naEsu naEsu indera yang tadinya belum muncul kemudian muncul dan naEsunaEsu yang telah muncul kemudian meningkat dan men$adi kuat sedemikian besar seperti yang disebabkan 'leh hal ini: suatu objek yang indah .( Bagi 'rang yang secara tidak benar memperhatikan suatu 'b$ek yang indah, naEsu indera yang tadinya belum muncul akan muncul dan naEsu indera yang telah muncul akan meningkat dan men$adi kuat. Tak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang 'leh karena hal itu maka niat $ahat yang tadinya belum muncul kemudian muncul dan niat $ahat yang telah muncul kemudian meningkat dan men$adi kuat sedemikian besar seperti yang disebabkan 'leh hal
ini: suatu
objek
yang
menjijikkan.
Bagi
'rang
yang
secara
tidak
benar
memperhatikan suatu 'b$ek yang men$i$ikkan, niat $ahat yang tadinya belum muncul akan muncul dan niat $ahat yang telah muncul akan meningkat dan men$adi kuat. Tak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang 'leh karena hal itu maka kemalasan serta kelambanan yang tadinya belum muncul kemudian muncul dan kemalasan serta kelambanan yang telah muncul kemudian meningkat dan bertambah kuat sedemikian besar seperti yang disebabkan 'leh hal ini: lesu, lamban, peregangan tubuh yang malas-malasan, mengantuk setelah makan, kemalasan mental. Bagi 'rang
yang pikirannya malas, kemalasan serta kelambanan yang tadinya belum muncul akan muncul dan kemalasan serta kelambanan yang telah muncul akan meningkat dan men$adi kuat. Tidak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang 'leh karena hal itu maka kegelisahan serta kekha%atiran yang tadinya belum muncul kemudian muncul dan kegelisahan serta kekha%atiran yang telah muncul kemudian meningkat dan men$adi kuat sedemikian besar seperti yang disebabkan 'leh hal ini: pikiran yang tidak tenang. Bagi 'rang yang pikirannya tidak tenang, kegelisahan serta kekha%atiran yang tadinya belum muncul akan muncul dan kegelisahan serta kekha%atiran yang telah muncul akan meningkat dan men$adi kuat. Tak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang 'leh karena hal itu maka keraguan yang tadinya belum muncul kemudian muncul dan keraguan yang telah muncul kemudian meningkat dan bertambah kuat sedemikian besar seperti yang disebabkan 'leh hal ini: perhatian yang tidak benar .2Bagi 'rang yang secara tidak benar memperhatikan segala sesuatu, keraguan yang tadinya belum muncul akan muncul dan keraguan yang telah muncul akan meningkat dan men$adi kuat.
Tak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang 'leh karena hal itu maka naEsu indera yang tadinya belum muncul tidak akan muncul dan naEsu indera yang telah muncul kemudian ditinggalkan sedemikian besar seperti yang disebabkan 'leh hal ini: suatu objek yang menjijikkan.3 Bagi 'rang yang dengan benar memperhatikan 'b$ek yang men$i$ikkan, maka naEsu indera yang tadinya belum muncul tidak akan muncul dan naEsu indera yang telah muncul akan ditinggalkan. Tak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang 'leh karena hal itu maka niat $ahat yang tadinya belum muncul tidak akan muncul dan niat $ahat yang telah muncul kemudian
ditinggalkan
sedemikian
besar
seperti
yang
disebabkan
'leh
hal
ini: pembebasan hati karena cinta kasih.4 Bagi 'rang yang dengan benar memperhatikan pembebasan hati le%at cinta kasih, niat $ahat yang tadinya belum muncul tidak akan muncul dan niat $ahat yang telah muncul akan ditinggalkan. Tak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang 'leh karena hal itu maka kemalasan serta kelambanan yang tadinya belum muncul tidak akan muncul dan kemalasan serta kelambanan yang telah muncul kemudian ditinggalkan sedemikian besar seperti yang disebabkan 'leh hal ini: elemen kebangkitan, elemen ketekunan, elemen usaha yang kuat .5 Bagi 'rang yang telah membangkitkan energi, kemalasan
serta kelambanan yang tadinya belum muncul tidak akan muncul dan kelambanan serta kemalasan yang telah muncul akan ditinggalkan. Tak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang 'leh karena hal itu maka kegelisahan serta kekha%atiran yang tadinya belum muncul tidak akan muncul dan kegelisahan serta kekha%atiran yang telah muncul kemudian ditinggalkan sedemikian besar seperti yang disebabkan 'leh hal ini: pikiran yang sudah tenang .6 Bagi 'rang yang pikirannya sudah tenang, kegelisahan serta kekha%atiran yang tadinya belum muncul tidak akan muncul dan kegelisahan serta kekha%atiran yang telah muncul akan ditinggalkan. Tak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang 'leh karena hal itu maka keraguan yang tadinya belum muncul tidak akan muncul dan keraguan yang telah muncul kemudian ditinggalkan sedemikian besar seperti yang disebabkan 'leh hal ini: perhatian yang benar .17 Bagi 'rang yang dengan benar memperhatikan segala sesuatu, keraguan yang belum muncul tidak akan muncul dan keraguan yang telah muncul akan ditinggalkan. /*, ii, 117+ pilihan0
*# Pi$i"an + I Tak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang sangat sulit dikendalikan seperti pikiran yang tidak berkembang.11 Pikiran yang belum berkembang sungguh sangat sulit dikendalikan. Tak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang sangat mudah dikendalikan seperti pikiran yang telah berkembang. Pikiran yang telah berkembang sungguh mudah dikendalikan. Tak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang memba%a sangat banyak penderitaan seperti pikiran yang tidak berkembang dan tidak dilatih . Pikiran yang tidak berkembang dan tidak dilatih sungguh memba%a penderitaan. Tidak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang memba%a sangat banyak kebahagiaan seperti pikiran yang telah berkembang dan dilatih . Pikiran yang telah berkembang dan dilatih sungguh memba%a kebahagiaan. /*, iii, 117+ pilihan0 Tak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang memba%a sangat banyak kerugian seperti pikiran yang tidak dijinakkan, tidak terjaga, tidak terlindungi dan tidak terkendali. Pikiran semacam itu sungguh memba%a banyak kerugian.
Tidak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu yang memba%a sangat banyak manEaat seperti pikiran yang telah dijinakkan, terjaga, terlindungi dan terkendali i. Pikiran semacam itu sungguh memba%a manEaat besar. /*, iv, 117, pilihan0 ,# Pi$i"an + II Tak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang berubah sangat cepat seperti pikiran. Tidaklah mudah memberikan perumpamaan betapa cepatnya pikiran berubah.1& Pikiran ini, para bhikkhu, sebenamya bersinar, tetapi ia dik't'ri 'leh kek't'ran kek't'ran batin yang datang secara tak terduga. 1( #anusia dunia%i yang belum bela$ar
tidak
memahami
hal
ini
sebagaimana
adanya+
sehingga
baginya
tidak
ada
perkembangan mental. Pikiran ini, para bhikkhu, bersinar, dan ia terbebas dari kek't'rankek't'ran batin yang datang secara tak terduga. Para sis%a agung yang telah bela$ar memahami hal ini sebagaimana adanya+ sehingga baginya ada perkembangan mental. /*, vi, 1&0 -# .inta Kasih Para bhikkhu, seandainya sa$a hanya
selama se$entikan $ari se'rang
bhikkhu
memancarkan buah pikir cinta kasih, mengembangkannya, memberikan perhatian kepadanya, maka 'rang seperti itu benarbenar dapat disebut se'rang bhikkhu. Tak sia sialah dia bermeditasi. Dia bertindak sesuai dengan a$aran Sang uru, dia mengikuti nasihat Sang uru, makan makanan yang sepantasnya dia per'leh dari mengumpulkan dana makanan.1 Betapa lebih besarnya cinta kasih itu $ika dia mengembangkannyaK /*, vi, (20 /# Pi$i"an ada(ah P!ndahu(u Para bhikkhu, keadaankeadaan apapun yang tidak baik, yang merupakan bagian dari yang tidak baik, berhubungan dengan yang tidak baik F semua ini didahului 'leh pikiran.12 Pikiran muncul sebagai yang pertama dari semua itu, yang diikuti 'leh keadaankeadaan yang tidak baik. Para bhikkhu, keadaankeadaan apapun yang baik, yang merupakan bagian dari apa yang baik, berhubungan dengan yang baik semua ini didahului 'leh pikiran. Pikiran muncul sebagai yang pertama dari semua itu, yang diikuti 'leh keadaankeadaan yang baik. Tak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang sangat bertanggung $a%ab menyebabkan keadaankeadaan tidak baik yang tadinya belum muncul kemudian muncul dan keadaankeadaan baik yang telah muncul kemudian memudar seperti halnya kelalaian.13 Di dalam diri 'rang yang lalai, keadaankeadaan tidak baik yang tadinya belum muncul akan muncul dan keadaankeadaan baik yang telah muncul akan memudar.
Tak ada hal lain yang kuketahui, para bhikkhu, yang sangat bertanggung $a%ab menyebabkan keadaankeadaan baik yang tadinya belum muncul kemudian muncul dan keadaan tidak baik yang telah muncul kemudian memudar seperti halnya ketekunan. Di dalam diri 'rang yang tekun, keadaankeadaan baik yang tadinya belum muncul akan muncul dan keadaan tidak baik yang telah muncul akan memudar. /*, vi, 360 7# P!n0apaian T!"tinggi Tak banyak artinya, para bhikkhu, hilangnya sanak keluarga, kekayaan, dan kemasyhuran+ hilangnya kebi$aksanaan adalah kehilangan terbesar. Tak banyak artinya, para bhikkhu, bertambahnya sanak keluarga, kekayaan, dan kemasyhuran+ meningkatnya kebi$aksanaan adalah pencapaian tertinggi: leh karena itu, para bhikkhu, kalian harus melatih diri demikian: )ami akan berkembang dalam peningkatan kebi$aksanaan.! Demikianlah, para bhikkhu, kalian harus melatih diri. /*, viii, 3170 8# Satu "ang Para bhikkhu, ada satu 'rang yang kemunculannya di dunia ini adalah demi kese$ahteraan semua makhluk, demi kebahagiaan amat banyak makhluk, yang datang karena kasih sayang kepada dunia, untuk kebaikan, kese$ahteraan serta kebahagiaan pada de%a dan manusia. Siapakah satu 'rang itu< Beliau adalah Sang Tathagata, Sang Arahat, "ang Telah Sepenuhnya Tercerahkan. *nilah satu 'rang itu. 14 Para bhikkhu, ada satu 'rang yang unik, yang muncul di dunia ini, tanpa teman, tanpa pasangan, tidak dapat dibandingkan, tidak dapat disamakan, tidak dapat disetarakan, tidak tertandingi, yang terbaik di antara manusia. Siapakah satu 'rang itu< Beliau adalah Sang Tathagata, Sang Arahat, "ang Telah Sepenuhnya Tercerahkan. *nilah satu 'rang itu. Para bhikkhu, maniEestasi satu 'rang merupakan maniEestasi visi yang besar, sinar yang agung, kecemerlangan yang luar biasa+ maniEestasi ini merupakan maniEestasi enam hal yang tiada bandingnya+ realisasi empat pengetahuan analitis+ penembusan berbagai elemen, beragam elemen+ maniEestasi ini merupakan realisasi buah dari pengetahuan dan pembebasan+ realisasi dari buahbuah pemasukarus, yangkembalisekalilagi,
yangtidakkembalilagi, dan arahat.15 Siapakah satu 'rang itu< Beliau adalah Sang Tathagata, Arahat, "ang Telah Sepenuhnya Tercerahkan. *nilah satu 'rang itu /*, iii+ 1, 2, 30 2# Tida$ Mung$in Adalah tidak mungkin dan tidak bisa, para bhikkhu, bagi sese'rang yang memiliki pandangan benar untuk menganggap bentukan apapun sebagai kekal. 16 ?amun mungkin sa$a se'rang manusia biasa yang tidak bela$ar akan menganggap suatu bentukan sebagai kekal. Adalah tidak mungkin dan tidak bisa, para bhikkhu, bagi sese'rang yang memiliki pandangan benar untuk menganggap bentukan apapun sebagai sumber kebahagiaan. ?amun mungkin sa$a se'rang manusia biasa yang tidak bela$ar akan menganggap suatu bentukan sebagai sumber kebahagiaan. Adalah tidak mungkin dan tidak bisa, para bhikkhu, bagi sese'rang yang memiliki pandangan benar untuk mengganggap apapun sebagai diri.&7 Tetapi mungkin sa$a se'rang manusia biasa yang tidak bela$ar akan menganggap sesuatu sebagai diri. /*, v, 1(0 13# Han4a S!di$it Ma$h(u$)ma$h(u$ Itu Para bhikkhu, sama halnya seperti di Jambudipa ini hanya sedikit $umlah taman, hutan kecil, pemandangan alam, k'lam teratai yang menyenangkan hati, sementara banyak bukit dan lereng yang curam, sungai yang tak dapat diseberangi dan gunung ter$al yang tertutup semak dan duri, demikian $uga hanya sedikit $umlah makhlukmakhluk yang terlahir lagi di antara manusia, sementara banyak $umlah mereka yang terlahir lagi di alam lain.&1 8anya sedikit $umlah mereka yang memiliki mata kebi$aksanaan yang agung, sementara banyak yang bingung dan terbenam di dalam ketidaktahuan. 8anya sedikit $umlah mereka yang dapat melihat Tathagata, mendengarkan Dhamma dan Disiplin Beliau, sementara banyak $umlah mereka yang gagal memper'leh kesempatan ini. 8anya sedikit $umlah mereka yang memahami arti Dhamma dan berlatih sesuai Dhamma, sementara banyak yang gagal melakukannya. 8anya sedikit $umlah mereka yang tergugah 'leh halhal yang memang menggugah, sementara banyak yang tidak tergugah demikian. 8anya sedikit $umlah mereka yang berusaha dengan benar sementara banyak yang berusaha dengan tidak benar. 8anya sedikit $umlah mereka yang memper'leh k'nsentrasi yang mengambil pelepasan sebagai 'b$eknya, sementara
banyak yang gagal memper'leh k'nsentrasi semacam itu. && 8anya sedikit $umlah mereka yang memper'leh cita rasa makanan yang leUat, sementara banyak yang tidak memper'leh makanan semacam itu melainkan harus makan sisasisa di dalam mangkuk. 8anya sedikit $umlah mereka yang memper'leh cita rasa tu$uan, cita rasa Dhamma, cita rasa pembebasan, sementara banyak yang tidak memper'leh cita rasa semacam itu. leh karena itu, para bhikkhu, kalian harus melatih :diri demikian: )ami
akan
pembebasan.!
memper'leh
cita
rasa
tu$uan+
cita
rasa
Dhamma,
cita
rasa
&(
Demikianlah kalian harus melatih diri.
/*, i, 1+ pilihan0 11# K!5aspadaan 4ang 6ituju$an pada Tubuh Bahkan seperti 'rang yang pikirannya mencakupkan samudera luas akan mencakupkan $uga semua sungai kecil yang masuk ke samudera+ demikian pula, para bhikkhu, siapapun yang mengembangkan dan melatih ke%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh akan
mencakupkan
semua
keadaan
yang baik,
yang
merupakan
bagian
dari
pengetahuan tertinggi itu.& Satu hal, para bhikkhu, yang $ika dikembangkan dan dilatih, akan menu$u pada rasa kemendesakan yang kuat, menu$u pada manEaat+ menu$u pada keselamatan yang besar, yang bebas dari keterikatan+ menu$u pada ke%aspadaan dan pemahaman yang $ernih+ pada pencapaian visi dan pengetahuan+ pada kediaman yang menyenangkan langsung di dalam kehidupan ini $uga+ pada realisasi buah pengetahuan dan pernbebasan. Apakah satu hal itu< *tulah kewaspadaan yang ditujukan pada tubuh = Jika satu hal, para bhikkhu, dikembangkan dan dilatih, maka tubuh ini akan men$adi tenang, pikiran akan men$adi tenang, buah buah pikir yang berkesinambungan akan men$adi diam, dan semua keadaan yang merupakan bagian dari pengetahuan tertinggi akan mencapai puncak pengembangannya. Apakah satu hal itu< *tulah kewaspadaan yang ditujukan pada tubuh =
Jika satu hal, para bhikkhu, dikembangkan dan dilatih, maka keb'd'han batin akan lenyap, pengetahuan tertinggi akan muncul, keb'd'han batin mengenai diri akan terlepas, kecenderungan yang mend'r'ng akan hilang, belenggubelenggu akan dibuang.&2 Apakah satu hal itu< *tulah kewaspadaan yang ditujukan pada tubuh. /ii0
#ereka tidak mengambil bagian dalam Tanpa)ematian bila tidak mengambil bagian dalam ke%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh. #ereka mengambil bagian dalam Tanpa)ematian bila mengambil bagian dalam ke%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh. Tanpa)ematian tidak ditemukan 'leh mereka yang telah kehilangan ke%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh. Tanpa)ematian dapat ditemukan 'leh mereka yang tidak kehilangan ke%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh. #ereka akan gagal mencapai Tanpa)ematian bila gagal dalam ke%aspadaan yang ditu$u kepada tubuh. #ereka memper'leh Tanpa)ematian bila memper'leh ke%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh. #ereka mengabaikan pencarian Tanpa)ematian bila mengabaikan ke%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh. #ereka tidak mengabaikan pencarian Tanpa)ematian bila tidak mengabaikan ke%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh. #ereka melupakan Tanpa)ematian bila melupakan ke%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh. #ereka tidak melupakan Tanpa)ematian bila tidak melupakan ke%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh. #ereka tidak berkembang dalam pencarian Tanpa)ematian bila tidak mengembangkan ke%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh. #ereka berkembang dalam pencarian Tanpa )ematian bila berkembang dalam ke%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh. #ereka belum memahami Tanpa)ematian bila belum memahami ke%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh. #ereka telah memahami Tanpa)ematian bila telah memahami ke%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh. #ereka belum merealisasikan Tanpa)ematian bila belum merealisasikan ke%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh. #ereka telah merealisasikan Tanpa)ematian bila telah merealisasikan ke%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh. /*, i+ pilihan0 .atatan 1
*ni adalah vihara yang dibangun 'leh perumah tangga kaya, Anathapindika, pen'pang
a%am utama Sang Buddha, di suatu hutan yang dibelinya dari Pangeran Jeta. Qihara itu men$adi tempat tinggal utama Sang Buddha. Di sana Beliau mele%atkan banyak masa vassa dan menyampaikan banyak kh'tbah.
&
AA memberikan, sebagai c'nt'h, rasa bibir dan air liur ketika berciuman, dan cita rasa
makanan yang disiapkan dan dipersembahkan 'leh se'rang %anita. (
@ima kek't'ran batin yang harus dibahas di sini adalah lima rintangan+ lihat
Pendahuluan, hal. 4, dan Teks 111+ untuk pilihan teksteks yang lebih rinci, lihat ?yanap'nika /16310. Suatu 'b$ek yang indah / subhanimitta, atau tanda keindahan!0 merupakan suatu 'b$ek indera yang mengg'da secara sensual F terutama 'b$ek yang membangkitkan naEsu seksual. Teks ini di$elaskan 'leh Teks (4 di ba%ah.
AA mengutip deEinisi perhatian
yang tidak
benar
/ayoniso
manasikara0
dari
Abhidhamma /Qibh (4(, V6(30: Di situ, apakah -perhatian yang tidak benar itu< Ada perhatian yang tidak benar demikian, -Di dalam yang tidak kekal ada kekekalan= -Di dalam rasa sakit ada kesenangan= -Di dalam apa yang tanpa diri ada suatu diri= -Di dalam hal yang men$i$ikkan ada keindahan+ atau, pembel'kan pikiran, pembel'kan yang diulangulang, k'gnisi yang diulangulang, penyimakan yang diulangulang, perhatian yang berulangulang pada apa yang berla%anan dengan kebenaran. *nilah yang disebut perhatian tidak benar! /ter$emahan mengikuti Ashin Thittila, dengan sedikit perubahan0. Malaupun perhatian yang tidak benar disebutkan persis di ba%ahnya sebagai penyebab utama untuk keraguan, di tempat lain ini dikatakan menyebabkan munculnya seluruh lima rintangan. @ihat S? 3:&, 3:21. 2
Di dalam Teks (4, perhatian yang tidak benar dikutip sebagai penyebab penentu untuk
keb'd'han batin, di mana keraguan merupakan suatu maniEestasinya. 3
b$ek yang men$i$ikkan /asubhanimitta0 merupakan tema untuk meditasi yang
menguak siEat tubuh yang secara hakiki sebenarnya tidak menarik. )itabkitab k'mentar menyebutkan sepuluh $enis mayat, dalam tahaptahap kelapukan yang berbeda /lihat Qism Bab Q*0. Tetapi di dalam ?ikayanikaya, 'b$ek utama dari meditasi mengenai siEat yang men$i$ikkan adalah (1 bagian tubuh /ditingkatkan men$adi (& di dalam literatur belakangan, dengan 'tak sebagai tambahannya0. @ihat perlakuan persepsi siEat men$i$ikkan! dalam Teks 1& dan 163. Agar benarbenar eEektiE sebagai penangkal mela%an naEsu, AA berpendapat perenungan siEat men$i$ikkan harus dikembangkan sampai tingkat $hana pertama. 4
Mettacetovomutti . Ninta kasih /metta0 adalah keinginan untuk kese$ahteraan dan
kebahagiaan
semua
makhluk
hidup.
*ni
disebut
pembebasan
pikiran!
$ika
dikembangkan sampai tingkat $hana, karena Eakt'r ini secara eEektiE membebaskan pikiran dari keadaankeadaan menekan, seperti misalnya niat $ahat, kemarahan dan kebencian.
5
*ni merupakan tiga tahap dalam pengembangan energiWsemangat /viriya0. >lemen
pembangkitan /arambhadhatu0 merupakan kebangkitan semangat yang pertama+ elemen ketekunan /nikkamadhatu0 merupakan tahap lan$utan, di mana semangat sudah menanggulangi kemalasan+ dan elemen pemaksaan / parakkamadhatu0 merupakan tahap yang lebih ma$u, di mana semangat itu men$adi tak terkalahkan. 6
AA men$elaskan ini sebagai suatu pikiran yang di$inakkan le%at $hana atau le%at
pandangan terang. 17
Perhatian yang benar / yoniso manasikara 0 merupakan perhatian terhadap yang tidak
kekal sebagai yang tidak kekal, apa yang merupakan penderitaan sebagai penderitaan, yang tanpadiri sebagai tanpadiri, dan yang men$i$ikkan sebagai yang men$i$ikkan. Dalam Teks (4 hal itu disebutkan sebagai penyebab utama untuk tidak munculnya keb'd'han batin yang belum muncul dan untuk lenyapnya keb'd'han batin yang telah muncul. 11
Tidak berkembang /abhavitam0. AA: pikiran yang tidak tumbuh, tidak ma$u dalam
perkembangan mental /bhavana0. 1&
AA men$elaskan hal ini dengan pengertian bah%a pikiran /yaitu m'men kesadaran0
muncul dan lenyap dengan sangat cepat. Tetapi ungkapan yang sama digunakan di tempat lain dalam kitab suci, dengan k'nteks yang menyiratkan bah%a artinya adalah kerapuhan pikiran yang cepat berubah dalam hal niat dan kesukaan. @ihat misalnya Qin * 127, di mana Sang Buddha mengiUinkan se'rang bhikkhu untuk menghentikan masa vassanya sebelum %aktunya ketika dia sedang dig'da 'leh se'rang %anita yang menggiurkan karena pikiran dikatakan cepat berubah!. 1(
Bersinar / pabhassaram0. AA menyatakan bah%a di sini pikiran! /citta0 mengacu
pada bhavanga-citta, peneruskehidupan! atau arus kesadaran yang mendasari, yang menyela bilamana kesadaran aktiE men$adi kendur, dan hal ini paling nyata terlihat pada tidur yang lelap. )ek't'ran batin yang datang begitu sa$a adalah keserakahan, kebencian dan keb'd'han batin, yang muncul pada tahap pr'ses k'gnitiE. Di dalam literatur Buddhis belakangan, hal ini disebut javana, d'r'ngan kuat!. AA mengatakan bah%a kek't'rankek't'ran batin tidak muncul secara bersamaan dengan bhavanga, tetapi mereka datang! kemudian, pada Ease javana. Oakta bah%a ungkapan -pikiran yang bersinar ini tidak menun$ukkan esensipikiran yang murni dan abadi! apapun tampak $elas dari teks sebelumnya. Di situ pikiran dikatakan amat cepat dan amat sementara. #anusia biasa yang tidak bela$ar! / assutava puthujjana0 adalah 'rang yang
tidak memiliki pengetahuan Dhamma yang memadai dan tidak cukup berlatih di dalam praktek Dhamma. 1
)arena para bhikkhu dan bhikkhuni bergantung atas kederma%anan perumah tangga
sebagai pen'pang, mereka harus membuat diri mereka pantas menerima persembahan dengan cara mengerahkan usaha untuk pengembangan pikiran. AA membedakan empat kemungkinan bagi cara para bhikkhu memanEaatkan persembahan yang mereka terima: /i0 se'rang bhikkhu yang tidak berm'ral akan menggunakannya seperti se'rang pencuri+ /ii0 se'rang manusia biasa yang luhur namun tanpa perenungan akan menggunakannya seperti se'rang yang berhutang+ /iii0 se'rang yang berlatih /yang berada pada tiga tahap kesucian yang lebih rendah0 menggunakannya sebagai %arisan+ /iv0 arahat menggunakannya sebagai pemilik yang pantas. 12
Manopubbangama. Oase ini muncul di Dhp 1, &. )eadaankeadaan yang tidak ba$ik
/akusala-dhamma0 merupakan keadaankeadaan mental yang terlahir dari keserakahan, kebencian, dan keb'd'han batin. )eadaankeadaan yang ba$ik / kusala-dhamma0 yang disebutkan persis di ba%ahnya merupakan keadaankeadaan mental yang muncul dari tanpakeserakahan, tanpakebencian, dan tanpakeb'd'hanbatin. Pikiran / mano0 di sini mengacu kepada niat. #emang pikiran tidak sungguhsungguh mendahului keadaan keadaan yang ba$ik dan tidak ba$ik dalam pengertian %aktu. ?amun pikiran itu dikatakan muncul terlebih dahulu, karena kehendak atau niatlah yang menentukan kualitas etis dari tindakantindakan yang muncul dari pikiran. 13
Pamada adalah kekenduran m'ral, keteled'ran, kurangnya keteguhan dan ketekunan
dalam menge$ar pemurnian diri. Sering di$elaskan sebagai kurangnya ke%aspadaan dan energi dalam mengembangkan siEatsiEat yang ba$ik. ;ntuk deEinisi E'rmalnya, lihat Qibh (27 /V530. @a%annya adalah appamada, ketekunan, kehatihatian atau ketulusan, kadang kadang dideEinisikan sebagai keteguhan ke%aspadaan. ;ntuk perbedaan keduanya, lihat Dhp &1(&, dan untuk pu$ian terhadap ketekunan, lihat Teks 153. 14
Tathagata adalah nama atau ungkapan yang digunakan Sang Buddha ketika berbicara
mengenai diri?ya sendiri. )itabkitab k'mentar mena%arkan se$umlah pen$elasan, yaitu 'rang yang telah datang demikian.! / tatha agata0, yakni melalui $alan praktek yang sama dengan yang dilalui para Buddha di masa lalu+ 'rang yang telah pergi demikian! /tatha gata0, yaitu pergi menu$u pencerahan spiritual pada $alan yang sama dengan yang dilalui semua "ang Tercerahkan, dll. @ihat Teks 2 dan Bhikkhu B'dhi /16450, Bagian Q.
15
#engenai enam hal
yang tidak
terlampaui /anuttariya0
lihat Teks 1&7. Empat
pengetahuan analitis/ patisambhida0 merupakan empat $enis pengetahuan khusus
mengenai arti, d'ktrin dan rumusan bahasa Dhamma, dan cara untuk menggunakan pengetahuan ini dalam membabarkan Dhamma kepada yang lain. Elemen /dhatu0 yang dimaksud di sini khususnya adalah delapan belas elemen /enam kemampuan indera, enam 'b$ek indera, dan enam $enis kesadaran yang berhubungan0. ;ntuk kel'mp'k kel'mp'k elemen lain, lihat #? 112, #? 17 dan S? Bab 1. >mpat buah s'tapanna, dll. merupakan empat tahap kesucian. ;ntuk hal ini lihat Pendahuluan, hal. (5. 16
rang yang memiliki pandangan benar / ditthi-sampanna0 adalah se'rang pemasuk
arus atau 'rang pada tahap kesucian yang lebih tinggi. Sankhara F bentukan F mencakup segala sesuatu yang dihasilkan 'leh k'ndisi. &7
Di bacaan ini sankhara digantikan 'leh dhamma, yang mencakup semua ge$ala
apapun, tak peduli apakah terk'ndisi atau tidak terk'ndisi. *stilah ini umumnya dianggap dapat diterapkan untuk elemen yang tidak berk'ndisi / asankhata-dhatu0, ?ibbana. Jadi, %alaupun ?ibbana, sebagai yang tidak dapat hancur dan merupakan kebahagiaan tertinggi, bukanlah tidak permanen atau penderitaan, namun tidak bisa diidentiEikasikan sebagai suatu diri. @ihat Dhp &4446. &1
Jambudipa: nama Pali untuk subbenua *ndia. A? *, i, & menyatakan, dalam
acuannya pada lima alam kelahiran kembali, bah%a mereka yang terlahir lagi sebagai de%a atau manusia adalah sedikit, sementara mereka yang terlahir di alam neraka, alam binatang dan lingkup setan adalah banyak $umlahnya. &&
avassaggarammanam karitva labhanti samadhim . AA men$elaskan melepas! di sini
sebagai!ibbana, dan mengidentiEikasikan samadhi ini sebagai k'nsentrasi $alan dan buah supradunia%i. &(
AA: cita rasa tu$uan! / attharasa0 merupakan empat buah petapaan+ cita rasa
Dhamma! /dhammarasa0 adalah empat $alan+ cita rasa pembebasan! / vimuttirasa0 adalah Tanpa)ematian, ?ibbana. &
)e%aspadaan yang ditu$ukan pada tubuh! / kayagata-sati 0 terdiri dari seluruh empat
belas latihan yang di$elaskan di bacaan tentang perenungan tubuh di )ayagatasati Sutta /#? 1160 dan Satipatthana Sutta /D? &&, #? 170: ke%aspadaan akan naEas, perhatian pada p'stur tubuh, pemahaman $ernih mengenai aktivitas, perenungan tentang siEat men$i$ikkan /dari (1 bagian tubuh0, analisa ke dalam empat elemen, dan sembilan perenungan kuburan /mengenai mayatmayat yang membusuk0. Penekanan besar yang diberikan pada perenungan mengenai tubuh itu berasal dari Eakta bah%a pemahaman
meditatiE mengenai siEat tidak kekal, menyakitkan dan tanpadiri dari pr'ses tubuh membentuk landasan yang tidak dapat digantikan bagi pemahaman pr'ses mental yang berhubungan+ dan hanya pemahaman tentang dua hal inilah yang akan memba%a pada pandangan terang yang membebaskan dan pada $alan mulia itu. &2
#engenai
sepuluh
belenggu,
lihat
Bab
***,
n'm'r
3234.
)ecenderungan
kecenderungan yang mendasarinya /anusaya0 adalah tu$uh kek't'ran mental yang terg'res dalam
di pikiran
melalui
kebiasaankebiasaan
lampau:
naEsu
sensual,
kebencian, kes'mb'ngan, pandangan, keraguan, kemelekatan terhadap dumadi dan keb'd'han batin.
Pandanganpandangan
dan
keraguan
dihilangkan
pada
tahap
PemasukArus+ naEsu indera dan kebencian, pada tingkat "angTak)embali@agi+ kes'mb'ngan, kemelekatan untuk dumadi dan keb'd'han batin, baru pada tingkat Arahat 6u$a 1'# Usaha Tanpa H!nti Ada dua hal, para bhikkhu, yang telah kuketahui dengan baik: tidak merasa puas hati dengan keadaan pikiran baik yang se$auh ini telah dicapai, dan tidak mengendurkan usaha dalam per$uangan mencapai tu$uan. 1 Sungguh tanpa henti aku telah ber$uang, dan aku bertekad: Biarlah hanya kulit, 't't dan tulangku yang tersisa+ biarlah darah dan daging di tubuhku mengering, namun aku tetap tidak akan mengendurkan energi sampai aku berhasil mencapai apapun yang dapat dimenangkan 'leh kekuatan manusia, energi manusia, usaha manusiaK! #elalui ketekunan telah kumenangkan pencerahan spiritual, melalui ketekunan telah kumenangkan $aminan yang tiada bandingnya untuk bebas dari belenggu. Jika kalian $uga, para bhikkhu, mau ber$uang tanpa henti dan bertekad: Biarlah hanya kulit, 't't dan tulangku yang tersisa+ biarlah darah dan daging di tubuhku mengering, namun aku tetap tidak akan mengendurkan energi sampai aku berhasil mencapai apapun yang dapat dimenangkan 'leh kekuatan manusia, energi manusia, usaha manusiaK! F maka kalian $uga akan segera merealisasikan melalui pengetahuan langsung kalian sendiri, langsung di dalam kehidupan ini $uga, tu$uan kehidupan suci yang tak tertandingi, yang untuk itu putraputra keluarga baikbaik pergi meninggalkan kehidupan berumah men$adi tak berumah. Dan setelah memasuki kehidupan itu, kalian akan berdiam di sana.
leh karena itu, para bhikkhu, kalian harus melatih diri kalian demikian: Tanpa henti aku akan ber$uang dan bertekad: -Biarlah hanya kulit, 't't dan tulangku yang tersisa+ biarlah darah dan daging di tubuhku mengering, namun aku tetap tidak akan mengendurkan energi sampai aku berhasil mencapai apapun yang dapat dimenangkan 'leh kekuatan manusia, energi manusia, usaha manusiaK ! Demikianlah kalian harus melatih diri. /**, i, 20 1*# Tingga($an(ah K!jahatan Tinggalkanlah ke$ahatan, para bhikkhuK Para bhikkhu, manusia dapat meninggalkan ke$ahatan. Seandainya sa$a manusia tidak mungkin meninggalkan ke$ahatan, aku tidak akan menyuruh kalian melakukannya. Tetapi karena hal itu dapat dilakukan maka kukatakan, Tinggalkanlah ke$ahatanK! Seandainya sa$a meninggalkan ke$ahatan ini akan memba%a kerugian dan penderitaan, aku tidak akan menyuruh kalian meninggalkan ke$ahatan. Tetapi karena meninggalkan ke$ahatan memba%a kese$ahteraan dan kebahagiaan, maka kukatakan Tinggalkanlah ke$ahatanK! )embangkanlah
kebaikan,
para
bhikkhuK
Para
bhikkhu,
manusia
dapat
mengembangkan kebaikan. Seandainya sa$a manusia tidak mungkin mengembangkan kebaikan, maka aku tidak akan menyuruh kalian melakukannya. Tetapi karena hal itu dapat dilakukan, maka kukatakan. )embangkanlah kebaikanK! Seandainya sa$a pengembangan kebaikan ini akan memba%a kerugian dan penderitaan, aku tidak akan menyuruh kalian mengembangkannya. Tetapi karena mengembangkan kebaikan memba%a kese$ahteraan dan kebahagiaan, maka kukatakan, )embangkanlah kebaikanK! & /**, ii, 60 1,# K!t!nangan dan Pandangan T!"ang Ada
dua
hal,
para
bhikkhu,
yang
merupakan
bagian
tertinggi.( Apakah dua hal itu< )etenangan dan pandangan terang.
dari
pengetahuan
Jika ketenangan dikembangkan, manEaat apa yang dihasilkannya< Pikiran men$adi berkembang. Dan apakah manEaat dari pikiran yang berkembang< Semua naEsu ditinggalkan.2 Jika pandangan terang dikembangkan, manEaat apa yang diper'leh< )ebi$aksanaan men$adi berkembang, Dan apa manEaat dari kebi$aksanaan yang berkembang< Semua keb'd'han ditinggalkan.3 Pikiran yang dik't'ri 'leh naEsu tidak terbebas+ dan kebi$aksanaan yang dik't'ri 'leh keb'd'han tidak dapat berkembang. )arena itu, para bhikkhu, melalui pudarnya naEsu terdapat pembebasan pikiran+ dan melalui pudarnya keb'd'han terdapat pembebasan 'leh kebi$aksanaan.4 /**, iii, 170 1-# M!mba(as %udi "ang Tua )unyatakan, para bhikkhu, ada dua 'rang yang tidak pernah dapat dibalas budinya 'leh sese'rang. Apakah yang dua itu< *bu dan ayah. Bahkan seandainya sa$a sese'rang memikul ibunya ke manamana di satu bahunya dan memikul ayahnya di bahu yang lain, dan ketika melakukan ini dia hidup seratus tahun, mencapai usia seratus tahun+ dan seandainya sa$a dia melayani ibu dan ayahnya dengan meminyaki mereka, memi$it, memandikan, dan mengg's'k kaki tangan mereka, serta membersihkan k't'ran mereka di sana bahkan F perbuatan itupun belum cukup, dia belum dapat membalas budi ibu dan ayahnya. Bahkan seandainya sa$a dia mengangkat 'rang tuanya sebagai ra$a dan penguasa besar di bumi ini, yang sangat kaya dalam tu$uh macam harta, dia belum berbuat cukup untuk mereka, dia belum dapat membalas budi mereka. Apakah alasan untuk hal ini< rang tua berbuat banyak untuk anak mereka: mereka membesarkannya, memberi makan dan membimbingnya melalui dunia ini. Tetapi, para bhikkhu, sese'rang yang mend'r'ng 'rang tuanya yang tadinya tidak percaya, membiasakan dan mengukuhkan mereka di dalam keyakinan+ yang mend'r'ng 'rang tuanya yang tadinya tidak berm'ral, membiasakan dan mengukuhkan mereka di dalam m'ralitas+ yang mend'r'ng 'rang tuanya yang tadinya kikir, membiasakan dan mengukuhkan mereka di dalam kederma%anan+ yang mend'r'ng 'rang tuanya yang tadinya
b'd'h
batinnya,
membiasakan
dan
mengukuhkan
mereka
di
dalam
kebi$aksanaan F 'rang seperti itu, para bhikkhu, telah berbuat cukup untuk ibu dan
ayahnya: dia telah membalas budi mereka dan lebih dari membalas budi atas apa yang telah mereka lakukan. /**, iv, &0 1/# P!n4!bab)p!n4!bab Kon(i$ Demikian yang telah saya dengar. Pada suatu ketika "# #ahakaccana sedang berdiam di Qarana di tepi Danau @umpur.5 Pada saat itu brahmana Aramadanda mendekati "# #ahakaccana dan bertukar salam dengannya. Setelah selesai bertukar salam dan bertegur sapa, dia duduk di satu sisi dan bertanya kepada "# #ahakaccana: Apakah penyebab dan alasannya, uru )accana, sehingga bangsa%an berselisih dengan bangsa%an, brahmana dengan brahmana, dan perumah tangga dengan perumah tangga
karena
naEsu
terhadap
pandangan,
karena
kemelekatan,
ikatan,
keserakahan, 'bsesi, mengukuhi pandanganpandangan maka petapa berselisih dengan petapa.! Tetapi, uru )accana, apakah ada sese'rang di dunia ini yang telah mengatasi naEsu dan kemelekatan pada kesenangan indera serta naEsu dan kemelekatan pada pandangan
Setelah berbicara, brahmana Aramadanda bangkit dari duduknya, mengatur $ubah atasnya di satu bahu, bersimpuh dengan lutut kanannya di tanah, dan menyatukan tangannya untuk memberikan h'rmat kepada "ang Terberkati. Dia mengucapkan ungkapan
inspirasi
ini
tiga
kali:
8'rmatku kepada "ang Terberkati, Sang Arahat, "ang Telah Sepenuhnya TercerahkanK 8'rmatku kepada "ang Terberkati, Sang Arahat, "ang Telah Sepenuhnya TercerahkanK 8'rmatku kepada "ang Terberkati, Sang Arahat, "ang Telah Sepenuhnya Tercerahkan, yang telah mengatasi naEsu dan kemelekatan pada kesenangan indera serta naEsu dan kemelekatan pada pandangan. @uar biasa, uru )accanaK @uar Biasa, uru )accanaK Sama seperti 'rang yang menegakkan apa yang terbalik, atau menguak apa yang tadinya tersembunyi, atau menun$ukkan $alan bagi yang tersesat, atau memba%a lampu di dalam kegelapan sehingga mereka yang memiliki mata dapat melihat bentuk. Demikian pula Dhamma telah dibabarkan dengan berbagai cara 'leh uru )accana. Sekarang saya pergi untuk berlindung pada uru 'tama, pada Dhamma, dan pada Sangha para bhikkhu. Biarlah uru )accana menerima saya sebagai pengikut a%am yang telah pergi berlindung se$ak hari ini sampai akhir hidup saya.! 17 /**, iv, 30 17# 6ua Ma0am K!bahagiaan Ada dua macam kebahagiaan, para bhikkhu. )ebahagiaan kehidupan rumah tangga dan kebahagiaan kehidupan bhikkhu. Tetapi kebahagiaan kehidupan bhikkhu adalah yang lebih tinggi dari antara keduanya. = )ebahagiaan indera dan kebahagiaan meninggalkan kehidupan dunia%i. Tetapi kebahagiaan meninggalkan kehidupan dunia%i adalah yang lebih tinggi dari antara keduanya. = )ebahagiaan yang tern'da dan kebahagiaan yang tak tern'da.
11
Tetapi kebahagiaan
yang tak tern'da adalah lebih tinggi dari antara keduanya. =
)ebahagiaan yang
berkenaan
dengan seks
dan
kebahagiaan
tanpaseks
F
kebahagiaan tanpaseks adalah yang lebih tinggi. = )ebahagiaan yang luhur dan kebahagiaan yang memalukan F kebahagiaan yang luhur adalah yang lebih tinggi.
= )ebahagiaan $asmani dan kebahagiaan mental F kebahagiaan mental adalah yang lebih tinggi. /**, vii+ pilihan0 .atatan 1
Di sini Sang Buddha mengacu pada saat Beliau masih se'rang B'dhisatta yang
ber$uang untuk pencerahan spiritual. AA menyebutkan, ketika keadaankeadaan yang baik dicapai!, $hana dan sinar dari dalam! terlihat di dalam visi meditatiE. &
Teks ini menyatakan, dengan katakata sederhana yang mudah diingat, p'tensi
manusia untuk mencapai apa yang baik. Dengan demikian gugurlah keabsahan tuduhan umum bah%a Buddhisme bersiEat pesimis. Tetapi karena manusia, seperti yang kita ketahui dengan baik, $uga memiliki p'tensi kuat untuk perbuatan $ahat, tidak banyak alasan untuk 'ptimisme yang keterlaluan. "ang mana dari p'tensi kita untuk F yang baik atau
$ahat
F
men$adi aktual ,
bergantung
pada
pilihan
kita
sendiri.
Apa
yang membentuk se'rang manusia, adalah memiliki pilihan dan menggunakannya. angkaian pilihan kita dan kesadaran sebelumnya tentang pilihan itu akan berkembang bersama
pertumbuhan
bertumbuhnya
kedua
ke%aspadaan siEat
ini,
dan
maka
kebi$aksanaan.
Dan
kekuatankekuatan
bersama yang
dengan
tampaknya
meng'ndisikan! dan bahkan memaksa pilihan kita untuk menu$u ke arah yang salah akan men$adi lemah. Sungguh ini merupakan suatu $aminan Sang Buddha yang berani dan menggembirakan F benarbenar suatu raungan singa! ketika Beliau berkata, dalam arti yang amat luas dan dalam, bah%a kebaikan dapat dicapai dan ke$ahatan dapat ditaklukkan. (
ijjabhagiya+ yaitu mereka merupakan unsurunsur p'k'k dari pengetahuan tertinggi
/vijja0. *ni bisa mengacu pada tiga pengetahuan se$ati / tevijja0, yang sering disebutkan di dalam kh'tbahkh'tbah: /10 pengetahuan mengenai ingatan terhadap kelahiran terdahulu+ /&0 pengetahuan mengenai meninggalnya para makhluk dan kelahiran kembali
mereka+ dan
/(0
pengetahuan
mengenai hancurnya n'dan'da, yaitu
pencapaian arahat+ atau ini bisa $uga mengacu pada pembagian berunsur delapan: /10 pengetahuan pandangan terang /vipassana-"ana0, /&0 kekuatan untuk menciptakan tubuh yang dibentuk 'leh pikiran /manomaya iddhi 0, /(0/50 enam pengetahuan langsung /abhi""a0. ;ntuk yang terakhir /yang mencakup tiga pengetahuan se$ati0, lihat Teks 1.
)etenangan /samatha0 merupakan suatu k'nsentrasi yang memuncak dalam $hana,
keadaankeadaaan yang luar biasa tenang dan damai+ pandangan terang /vipassana0,
menurut AA adalah pengetahuan yang memahami bentukanbentukan! / sankhara pariggahaka-"ana0 sebagai tidak kekal, penderitaan, dan tanpa diri. 2
)etika
ketenangan
dikembangkan
secara terpisah
dari
pandangan terang, ia
menimbulkan penekanan terhadap lima rintangan /yang pertama adalah naEsu indera0, dan memunculkan pikiran yang lebih tinggi! dari $hana, yang memiliki ciri tidak adanya naEsu. Tetapi setelah ketenangan sudah dikembangkan bersama dengan pandangan terang maka ia dapat memunculkan $alan mulia, yang menghapus kecenderungan naEsu indera yang mendasari /melalui $alan "angTidak)embali@agi0 dan kemelekatan terhadap dumadi /melalui $alan Arahat0. AA menginterpretasikan ketenangan di sini dalam arti kedua F agaknya karena kalimat terakhir dari sutta F dan men$elaskan: Pikiran men$adi berkembang menu$u kesadaransang$alan / magga-citta0. ?aEsu / raga0 men$adi ditinggalkan karena ini berla%anan /tidak sesuai0 dengan kesadaransang$alan, dan $alan itu tidak sesuai dengan naEsu. Pada suatu m'men naEsu, tidak ada kesadaran sang$alan+ dan pada m'men sang $alan, tidak ada naEsu. )etika naEsu muncul, ia menghalangi munculnya m'mensang$alan, mem't'ng di dasarnya+ tetapi ketika sang $alan muncul, ia mencabut akar naEsu dan menghapusnya.! 3
AA:
*ni merupakan
kebi$aksanaan
sang
$alan
/ magga-pa""a0
yang men$adi
berkembang, yaitu diperluas dan diper$elas. -)eb'd'han batin yang ditinggalkan merupakan keb'd'han besar di akar siklus kehidupan. )eb'd'han batin tidak sesuai dengan kebi$aksanaansang$alan, dan kebi$aksanaansang$alan tidak sesuai dengan keb'd'han batin. Pada m'men keb'd'han batin, tidak ada kebebi$aksanaansang$alan, dan pada m'men kebi$aksanaansang$alan tidak bisa ada keb'd'han batin. )etika keb'd'han batin muncul, ia menghalangi munculnya kebi$aksanaansang$alan, dan mem't'ng di dasarnya+ tetapi ketika kebi$aksanaansang$alan muncul, ia mencabut akar dan menghapus keb'd'han batin. Dengan cara ini, dua Een'mena yang ada bersama telah ditangani di sini: kesadaransang$alan / magga-citta0 dan kebi$aksanaan sang$alan / magga-pa""a0.! 4
Tingkat Arahat sering dilukiskan sebagai pembebasan pikiran yang tanpa n'da,
pembebasan le%at kebi$aksanaan! / anasava-cetovimutti-pa""avimutti 0+ lihat Teks &&, dll. AA men$elaskan pembebasan pikiran! sebagai k'nsentrasi yang dihubungkan dengan buah /dari tingkat arahat+ phala-samadhi 0, pembebasan le%at kebi$aksanaan! / pa""avimutti 0 sebagai kebi$aksanaan yang dihubungkan dengan buah itu. 5
#ahakaccana adalah salah satu sis%a arahat Sang Buddha yang paling men'n$'l, yang
dianggap paling hebat dalam kemampuannya men$elaskan secara terperinci cetusan cetusan ringkas Sang uru.
6
Sebagai Arahat, #ahakaccana mungkin telah menga$ukan diri sebagai c'nt'h dari
'rang yang telah menanggulangi ketagihan pada kesenangankesenangan indera dan ketagihan pada pandangan, tetapi karena kerendahan hati maka beliau mengacu pada Sang Buddha. 17
*ni merupakan rumusan kitab yang ada tentang pergi untuk berlindung!, tindakan
a%al bagi 'rang yang men$adi pengikut Sang Buddha. Biasanya, pernyataan ini dibuat di hadapan Sang Buddha sendiri sebagai saksinya, seperti di Teks ( di ba%ah. 11
Sasavanca sukham anasava"ca sukham . 8al ini mengacu pada tiga n'da: naEsu
indera, naEsu terhadap kehidupan, dan keb'd'han batin. @ihat Teks 1(1 V. rang yang n'danya telah dihancurkan / khinasava0 adalah se'rang arahat.
KHUDDAKKA NIKAYA KHAN6AKA PATHA XMacana tentang berkahX /#angala Sutta0 Demikianlah yang saya dengar: Pada suatu ketika Sang Bhagava menetap di dekat Savatthi, di hutan Jeta di Qihara Anathapindika, ketika malam men$elang pagi, se'rang de%a dengan cahaya yang cemerlang
menerangi seluruh
hutan
Jeta menghampiri Sang Bhagava. Setelah
mengh'rmati Beliau, lalu berdiri di satu sisi. Sambil berdiri di satu sisi, de%ata itu berkata kepada Sang Bhagava dalam syair: Banyak
de%a
dan
manusia
berselisih
paham
tentang
berkah
yang diharapkan memba%a keselamatan, terangkanlah, apa berkah utama. Tidak bergaul dengan 'rang yang tidak bi$aksana, bergaul dengan mereka yang bi$aksana, mengh'rmati mereka yang patut dih'rmati, itulah berkah utama. 8idup di tempat yang sesuai, berkat keba$ikankeba$ikan hidup yang lampau, meununtun diri kearah yang benar, itulah berkah utama. #emiliki pengetahuan dan ketrampilan, terlatih baik dalam tata susila, ramah tamah dalam ucapan, itulah berkah utama. #embantu ayah dan ibu, meny'k'ng anak dan istri, beker$a bebas dari pertentangan, itulah berkah utama. Derma%an, hidup sesuai dengan Dhamma,men'l'ng sanak keluarga, beker$a tanpa cela, itulah berkah utama. #en$auhi, tidak melakukan ke$ahatan, menghindari minuman keras, mendengarkan Dhamma pada saat yang tepat itulah berkah utama. Selalu h'rmat dan rendah hati, merasa puas dan berterima kasih, mendengarkan Dhamma pada saat yang sesuai, itulah berkah utama. Bersemangat, men$alankan hidup suci, menembus >mpat )esunyataan #ulia, serta mencapai ?ibbana, itulah berkah utama. )arena dengan mengusahakan halhal itu, manusia tidak terkalahkan dimanapun $uga, serta ber$alan aman kemana $uga, itulah berkah utama. XMacana tentang Ninta kasih X /#etta Sutta0
MTTA SUTTA .inta Kasih Pujian terhadap cinta kasih dan niat baik terhadap semua makhluk
1.
Dia yang terampil mengusahakan kese$ahteraan, yang ingin mencapai keadaan tenang 9?ibbana, harus bertindak demikian ini: dia harus mampu, $u$ur, sungguh $u$ur, berucap luhur, lemah lembut, dan rendah hati.
&.
#erasa puas, mudah dis'k'ng, sedikit tugasnya, sederhana hidupnya, tenang inderanya, berhatihati, tidak kurang a$ar, tidak dengan tamak melekat pada keluargakeluarga.
(.
Tidak melakukan apa pun yang dicela 'leh para bi$aksana. Sem'ga semua makhluk bahagia dan damai. Sem'ga hati mereka penuh keba$ikanK
2.
#akhluk hidup apapun $uga yang ada: yang lemah atau kuat, tinggi, gemuk atau sedang, pendek, kecil atau besar, tanpa kecuali+ yang terlihat atau tidak terlihat, yang tinggal $auh maupun dekat, yang sudah lahir atau pun yang akan lahir, sem'ga semua makhluk bahagiaK
3.
Jangan menipu 'rang lain, atau menghina siapa sa$a di manapun $uga. Janganlah karena marah atau berniat $ahat mengharap 'rang lain celaka.
4.
Bagaikan
se'rang
meng'rbankan
ibu
mau
kehidupannya
melindungi sendiri,
anaknya
yang
demikian
pula
tunggal
dengan
hendaklah
dia
mengembangkan hati yang tak terbatas kepada semua makhluk. 5.
8endaklah pikirannya dipenuhi cinta kasih yang tak terbatas, menyelimuti seluruh dunia. )e atas, ke ba%ah dan ke sekeliling, tanpa rintangan, tanpa kebencian, tanpa rasa permusuhan apapun.
6.
Apakah sedang berdiri, ber$alan, duduk atau pun berbaring, selama masih ter$aga, dia harus mengembangkan perhatianke%aspadaan ini. *nilah yang dikatakan hidup termulia di sini.
17.
Tidak ter$atuh ke dalam pandangan salah, memiliki m'ralitas dan kebi$aksanaan, dengan melepaskan kemelekatan terhadap naEsu indera, dia tak akan pernah terlahir lagi.
.A9I:APITAKA Berisikan :
Dalam kisah pertama, Buddha mengatakan ia akan menggambarkan praktek dari kesempurnaan /Pali, paramita atau Parami0 'leh ceritacerita kehidupan masa lalunya dalam teks age.The saat ini berisi (2 cerita tersebut, mencakup (23(41 ayat. Tubuh Nariyapitaka ini dibagi men$adi tiga divisi /vagga0, dengan $udul berk'relasi dengan yang pertama tiga dari sepuluh paramita Theravada: Divisi * /Dana Paramita0: 17 cerita untuk kesempurnaan k'rban /Dana0 Divisi ** /sila paramita0: 17 cerita untuk kesempurnaan perilaku /sila0 Divisi *** /nekkhamma Paramita0: 12 cerita didistribusikan di antara lima kesempurnaan lainnya, sebagai berikut: pen'lakan /nekkhamma paramita0: lima cerita tekad /paramita adhi ṭ ṭhLna0 satu cerita kebenaran /sacca Paramita0: enam cerita cinta kasih /metta paramita0 dua cerita keseimbangan batin /upekkha paramita0: satu cerita Tiga tersisa Theravada kesempurnaan kebi$aksanaan /panna0, energi /viriya0, kesabaran /)hanti0 disebutkan dalam bait penutup tapi tidak ada cerita Nariyapitaka terkait
telah
sampai
kepada
kita.
8'rner
menun$ukkan
bah%a
kedua
ketiga
kesempurnaan adalah Xtersirat dalam k'leksi,X diru$uk dalam kedua $udul cerita dan k'nteks.