SUSUNAN DAN TATA CARA MEMBUAT PAPER UNTUK PEMULA
Original created by: Muh. Budi R. Widodo, ST.
Paper merupakan ringkasan dari penelitian yang kita buat, dengan kata lain paper sama dengan tugas akhir, hanya saja ringkas dan tidak sedetail sebuah riset tugas akhir. Menurut standar paper biasanya ditulis hingga 6 halaman saja. Jadi semisal tugas akhir atau riset yang kita lakukan ada berhalaman-halaman, kita cukup meringkasnya menjadi 6 halaman saja, tetapi maksud dan tujuan tetap harus tersampaikan. paper biasanya ditulis dalam dua lajur (kolom) tetapi terkadang juga ditulis menjadi 1 kolom saja tergantung dari persayaratan call for paper itu sendiri. Paper biasanya ditulis dengan huruf times new roman dengan besar huruf 10, hal ini pun tergantung dari persyarat pada call for paper, namun standar yang digunakan adalah font 10. Berbicara mengenai paper, kita juga harus tahu mengenai call for paper. Call for paper adalah sebuah announcement bahwa akan diselenggarakan seminar paper, announcement ini biasanya dilakukan oleh lembaga-lembaga tertentu semisal dari universitas maupun dari lembaga yang diakui untuk menyelenggarakan paper, jadi teman teman harus cerman memilah dan memilih dimana tempat kita akan men-submitpaper kita. pada call for paper dijelaskan mengenai persyaratan paper (topic, susunan dari paper, jenis huruf beserta ukuran, bahkan sampai deadline pengumpulan dan biaya pendaftaran) ada semua di call for paper. Untuk memahami lebih jauh bagaimana cara membuat sebuah paper penelitian. Berigkut ini akan dijelakskan secara general n susunan dan tata cara pembuatan paper.
Susunan paper secara umum terdiri dari:
Judul paper
Abstrak
Pendahuluan
Isi
Hasil simulasi dan analisis
Kesimpulan
Referensi
Apendiks
Numenklatur (opsional :bisa dibrei atau tidak)
Kurang lebih susunan paper seperti pada poin 1-9, Kita akan membahas satu persatu mengani point-point diatas: J
Judul paper: sebuah judul dibuat untuk merepresntasikan isi paper, judul tidak sepanjang abstrak isi atau kesimpulan, namum memuat maksud/tujuan, kemudian metode, dan plant (objek) yang diteliti. Sehingga dengan membaca judul paper, sesorang dapat menangkap arah/tujuan pembuatan paper. berikut ini ada beberapa contoh membuat judul yang benar:
MEMBUAT SAMBEL PENYET (ini contoh judul yang amat luas, sehingga kurang mencerminkan isi dari paper, jika judul seperti ini maka setiap orang dapat membuat sambel donk, tanpa harus sekolah tinggi, J).
Membuat sambel penyet berbasis teknologi (judul ini sudah bagus,tetapi kurang spesifik teknologi yang digunakan, dan tujuanya belum masuk).
Membuat sambel penyet berbasis teknologi cerdas untuk meningkatkan kualitas rasa tahu goreng. (judul ini sudah semakin bagus, masih bisa diperbaiki lagi)
Analisis pembuatan sambel penyet berbasis teknologi adaptive untuk meningkatkan rasa tahu goreng di kabupaten tuban. (judul ini sudah mendekati sempurna dan dapat digunakan sebagai judul sebuah paper)
Contoh lain : APIKASI FUZZY PIPD PADA PENGENDALI WICKET GATE PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MYCRO HYDRO
kira-kira membua judul dapat dilakukan seprti yang dicontohkan di atas. Judul pada poin d memuat maksud/tujuan dan metode yang digunakan kemudian dispesifikan lagi di kabupaten tuban. Hal ini memudahkan pengambilan data sebatas konsumen di kabupaten tuban saja. metode yang digunakan adalah teknologi cerdas (terserah apa saja boleh dan dapat ditambahkan di judul). Sehingga judul dapat mewakili isi dari paper yang kita buat. Dengan membaca judul saja, diharapkan pembaca menjadi mengerti alur dari riset yang kita lakukan.
2. Abstarak:
menceritakan isi dari sebuah paper, disini kita menulis tentang latar belakang riset yang kita lakukan, problem yang sedang dihadapi, metode yang digunakan untuk memecahkan masalah, dan terakhir hasil dari riset kita sebisa mungkin kita sebutkan pada abstrak. Semua penceritraan riset dicantumkan di abstrak secara singkat padat dan jelas. Abstrak itu biasanya ditulis tidak lebih dari 300 kata, tetapi terkadang juga tergantung dari aturan pembuatan pada call of paper, dengan demikian panjag pendek dan aturan abstrak dapat bervariasi. Menurut srandar Abstrak ditulis dengan huruf miring dan font 10. Ditulis satu kolom atau dua kolom. Pada abstrak tidak boleh ada rumus matematis, hanya sebatas pada hasil yang diperoleh. Untuk lebih memahami bagaimana cara membuat abstrak yang baik dan benar, berikut ini saya berikan contoh abstrak yang dapat digunakan.
Tahu merupakan lauk yang amat digemari oleh penduduk tuban. variasi menu dengan bahan tahu yang tebatas mengikibatkan selera konsumen menajadi menurun. Sambel yang menjadi satu-satunya teman sambel yang paling digemari masyarakat tidak mampu menahan penurunan selera konsumen dikarenakan pembuatanya yang tidak higinis. Pencampuran bumbu sambel yang tidak proporsioal dan waktu pemngulekan yang tidak tepat semakin mebuat rasa sambal tidak sedap. Pada paper ini akan dibahas mengenai teknologi adaptive fuzzy untuk mengatur proporsi bahan dan lama pengulekan sambel sehingga diperoleh takaran dan waktu pengulekan yang tepat. Dari hasil riset yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa dengan teknolgi adaptive fuzzy takaran bahan menjadi lebih proporsional dan waktu pengulekan lebih efesient. ……………………………………………
Perkembangan teknologi pengendali pada pembangkit listrik tenaga microhydro pada saat ini semakin meningkat. Pembangkit microhydro sangat diminati karena memiliki kelebihan secara teknis dan ekonomis, hal ini disebabkan microhydro adalah pembangkit listrik tenaga air skala kecil yang tidak memerlukan instalasi penyimpanan air yang luas, selain itu juga ramah lingkungan. Permasalahan yang sering terjadipada sistem pembangkit microhydro adalah terjadinya putaran tidak konstan yang disebabkan oleh debit air maupun perubahan muka air (diversion) serta perubahan beban sehingga mengakibatkan perubahan pada frekwensi sistem. Fluktuasi frekuensi ini akan mempengaruhi pada kestabilan sistem, oleh sebab itu dalam penelitian ini akan dibahas sebuah strategi pengendali frekuensi dengan melakukan simulasi menggunakan MATLAB. Pada simulasi dibandingkan perfomansi frekuensi sistem microhydro yang dikontrol menggunakan Fuzzy PI Controller dengan Fuzzy PIPD Controller. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan penggunaan Fuzzy PIPD controller performasi frekuensi sistem yang diberi gangguan berupa perubahan beban mampu ditingkatkan, yaitu overshoot dan settling time 0 p.u , 4.365 detik pada perubahan beban 0.015 p.u, 0.0001 p.u , 4.595 detik untuk perubahan beban 0.025 p.u, dan 0.0001 p.u , 4.744 detik dengan perubahan beban sebesar 0.05 p.u.
Dari dua contoh abstrak diatas teman-teman dapat membuat abstrak kalian sendiri. J, cobalah dengan menulis satu dua kalimat dan dirangkai, jika kalian belum memperoleh hasil, jangan khawatir, teman-teman dapat membuat kerangkanya terlebih dahulu. Yang diperlukan sementara adalah mengetahui hasil yang ingin dicapai terlebih dahulu, meskipun belum presisi.
3. Pendahuluan
Pendahuluan sebuah paper pada dasarnya adalah perluasan dari sebuah abstrak. Sehingga ketika membuat sebuah pendahuluan sama dengan membuat abstrak, tetapi perlu di ingat bahwa pendahuluan lebih detail. Untuk membuat sebuah pendahuluan kita dpat menggunakan kerangka berfikir sama seperti membuat sebuah abstrak. Beberapa hal yang harus ada dalam sebuah pendahuluan yaitu:
Telaah pustaka, telaah pustaka merupakan kajian/riset pendukung yang meneliti hal yang mirip, kemudian kita mencoba untuk mengadobsinya kedalam riset yang kita lakukan sebagai penguat atau dasar ide kita dalam melakukan riset tersebut. Pada pendahuluan hal yang diteliti kemudian ditulis adalah berdasarkan riset yang telah dilakukan diwaktu yang lalu, namun kata-kata yang diadobsi tidak boleh sama persis, karena jika sama persis dengan riset yang dulu (minimal 7 kata) dapat dianggap sebagai plagiat. Telaah pustaka ditulis dengan bahasa sendiri tetapi mengandung arti yang hamper sama. Pada setiap pengambilan ide kalimat diakhiri dengan tanda [..], di titik-titik tersebut disikan angka sebagai tanda daftar reference yang kita gunakan, dengan menggunakan sitem penomoran ini, segala yang kita tulis berarti memiliki dasar dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai paper yang kita pakai. Berikut ini adalah contoh penggalan dari sebuah pendahuluan:
Pendahuluan
Micro hydro adalah pembangkit listrik tenaga air skala kecil yang tidak memerlukan instalasi penyimpanan air yang luas, sehingga tidak membutuhkan banyak lahan [1]. Selain itu microhydro merupakan energi terbarukan yang ramah lingkungan dan murah [1,2]. Pada microhydro konvensional, output dari generator diatur oleh wicket gate yang bertugas mengatur jumlah air yang mengalir ke turbin. Proses pengaturan wicket gate ini telah banyak dikembangkan dengan menggunakan debit air atau tegangan sebagai input dan sudut pembukaan katup sebagai aksi kontrol untuk mendapatkan output generator yang diinginkan [2,3]. Pembangkit dengan kontrol konvensional tersebut mempunyai kelemahan pada pengendalian tegangan dan frekuensi karena kondisi debit air yang tidak kontinyu serta adanya perubahan beban [3,4]. Perubahan beban dan debit air berkaitan erat dengan stabilitas sistem secara keseluruhan.
Pada contoh diatas angka-angka di dalam tanda kurung siku merupakan angka yang menunjukan dimana kata-kata yang kita tulis itu kita adobsi, meskipun tidak sama persis atau pengembangan. Sehingga pendahuluan ini sangat erat kaitanya dengan referensi. Selebihnya pendahuluan susunanya sama persis dengan pembuatan sebuah abstrak. Mudah bukan teman-teman? Mudah. J. Oo iya samapai lupa, usahakan penomoran pada pendahuluan hingga isi tersebut harus urut ya, jangan sampai gak urut, hal tersebut tidak diperkenankan.
Pendahuluan membicarakan penelitian yang telah lalu, dan di akhir paragraph di tunjukkan perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian yang kalian kerjakan saat ini sekecil apapun hal itu. Sehingga jelas apa yang dikerjakan di penelitian yang dahulu dan apa yang kamu kerjakan sekarang. Tidak harus berbeda sama sekali, kalian cukup memberikan tambahan atau perubahan pada plan yang diteliti. Contoh
Peniltian 1: membuat sambel dengan layah batu
Penelitian 2: membuat sambel dengan blender
Penelitian 3: (membandingan membuat sambel dengan layah dan blender) è hal ini dapat menjadi riset baru dengan menggabungkan antara penelitian 1 dan penelitia n 2.
Penelitian 3: membandingakn membuat sambel denan blender dengan metode adaptive è hal ini dapat juga dilakukan
Dari empat contoh diatas kita dapat dengan mudah menutup sebuah pendahuluan dengan kata-kata kita sendiri, sehingga apa yang dibicarakan dalam paper, tergambar jelas pada pendahuluan dan keliahatan mengkerucut (fokus). Hal ini sangat penting, karena banyak sekali paper yang tidak mengkerucut, sehingga para pembaca menjadi semakin bingung dengan semua yang kita tulis. Pendahuluan tidak boleh menggunakan persamaan tertentu, ini merupakan aturan yang lazim digunakan. Sehingga cukup telaah pustaka saja.
4.Isi
Isi merupakan bagian inti dari sebuah penelitan, , pada bab inilah nyawa dari sebuah paper. pembahasan pada isi meliputi: dimulasi dengan
Plant atau objek yang akan dibahas, pada poin ini dijelaskan secara singkat mengenai objek yang akan diteliti, kemudiaan bila plant atau ojek tersebut dapat domodelkan, maka akan lebih baik dilakukan pemodelan. Sehingga dapat dilihat secara jelas. Untuk memperlengkap penjelasan objek sebaiknya dijelaskan mengenai bagian bagian plant dan fungsinya
Metode
Metode merupaka cara untuk menyelesaikan sebuah persoalan, metode ini dapat berupa desain sendiri atau meniru penelitian yang telah lalu. Metode tidak harus original tetapi mengambil dari penelitian lain yang memungkinkan untuk diaplikasikan pada karya kita (khusus untuk mahasiswa S1 dan S2, S3 harus original). Jangan menggunakan metode yang tidak sesuai untuk menyelesaikan problem pada plant kita. Karena karya kita tidak akan memperoleh hasil. Karena kebanyakan metode adalah menggunakan karya yang telah ada, atau berupa penggabungan atau pengembangan metode pada karya sebelumnya, maka pada metode harus diberikan tanda [..], sama seperti pada poin pendahuluan.
3. Aplikasi metode pada plant
Pada poin ini, mulai dilakukan menggabungan, antara plant (objek) yang kita teliti dengan metode yang akan digunakan, di poin ini dijelaskan secara jelas dan padat mengenai pengimplementasian dari metode yang kita gunakan. Pada point ini dapat berupa deain pemodelan yang lengkap mengenai cara kerja metode pada plant untuk menyelesaikan persolan. Diharapkan dengan penggabungan ini, arah dari penyelesaian masalah dapat tergambar dengan jelas dan gambang.
Notes: pada point isi ini, hanya pada plant dan metode saja yang diberi daftar pustaka, sedangkan pada point aplikasi adalah original dari ide kita dalam menyelesaikan persolan dengan metode yang telah disebutkan.
4. Hasil simulasi dan analisis
Sebuah riset teknik sebagian besar meggunakan software atau perlatan tertentu untuk melakukan testing atau simulasi sederhana. Sebaiknya hasil simulasi dapat ditampilkan berupa gambar, tabel atau grafik untuk menampilkan hasil dari riset kita. Penggunaan gambar, tabel atau grafik tersebut dimaksudkan untuk memperjelas hasil dan supaya lebih komunikatif. Analisis hanya terpacu pada hasil yang kita peroleh, tidak pada analisis penyelesaian. Jika pada tugas akhir dilakukan analisis (mulai dari penggunaan rumus dan penyelesaian masalah) secara detail, pada penulisan paper hal tersebut hanya dilakukan pada studi kertas saja, tidak perlu dicantumkan semua. Sebagian besar paper lebih menekankan pada analisis hasil( gambar, tabel, dan grafik), kenapa diperoleh hasil seperti itu, apakah sesuai dengan tujuan yang dinginkan. Semua dirangkai menjadi satu sebagai sebuah sebab akibat. Sehingga diperoleh sebuah hasil yang clear, dari masalah, ada solusi(metode untuk menyelesaikan) dan diperoleh hasil yang sesuai deangan telaah pustaka yang dilakaukan. Hasil dari sebuah smulasi tidak harus perfict atau mutlak benar, tetapi merupakan sebuah hasil yang valid dan tidak dibuat-buat, hal yang terpenting adalah metode yang digunakan untuk memperoleh hasil sudah benar, dan sesuai dengan prosedur yang ada pada metode. Sehingga apabila hasil yang di peroleh tidak tepat, hal itu dapat dimaklumi.
5. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan intisari dari riset yang kita buat, kita berusaha memberitahukan kepada pembaca, bahwa dari simulasi dan analisis yang kita lakukan kita memperoleh suatu hasil. Kesimpulan biasanya ditulis berupa paragraph atau poin- poin saja. pada dasarnya sebuah kesimpulan adalah ringkasan dari analisis yang menjawab tujuan.
6. Referensi
Referensi merupakan hal yang sangat penting dalam sebiah riset. Karena jika kita mencantumkan referensi tetapi kenyataanya kita menggunakan atau mencuplik hasil karya orang lain, kita dapat dikenai hokum "plagiat", hal ini tidak dibenarkan dalam pembuatan paper. ada banyak metode dalam menuliskan sebuah referensi, ada yang menggunakan metode alphabet, dan penulisan ala daftar pustaka (cara ini sudah tidak popular lagi) . cara seperti dafgar pustaka ini sudah ditinggalkan. Sekarang yang popular adalah menuliskan dengan metode penomoran, yaitu dengan memberi nomor referensi yang kita pakai, penomoran diurutkan sesuai paper utama yang menjadi rujukan, disusul dengan paper-paper pendukung. Usahakan refensi berasal dari jurnal nasional atau internasional yang diterbitkan oleh lembaga yang diakui contoh: IEEE, science direct, elsivier, buku dengan penerbit yang banyak memakai refensi dari jurnal internasional, jangan mengambil referensi dari website atau blog bahkan dari situs-situs yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarnya. Hal ini sangat berbahaya, dan jika ini teman-teman paksakan untuk maju mengikuti seleksi call for paper atau tugas akhir, kemungkinan besar akan ditolak, sehingga hal ini jangan sampai terjadi. Berikut ini adalah contoh penulisan referensi:
[1] Imam Robandi, " Desain Sistem Tenaga Modern", ANDI Yogyakarta.2006.
[2] S.Bannett,"Developer of thr PID konreoller,"IEEE contr. Syst.Mag,vol.13,pp 53-58, dec.1993.
[3] G .Chen, "Convensional and fuzzy PID controller : An overview," nt.Jintell.control sys, vol 13, pp.235-246,1996.
7. Apendiks
Apendik merupakan penerang isi dari sebuah paper, misalkan kita menggunakan data parameter-paremeter tertentu dengan besar tertentu, missal konstata kecepatan cahaya, tau konstata colomb, dan parameter yang anda tentukan sendiri pada riset (trial and error), sebainya ditulis di kolom apendiks ini. Hal ini dimaksudkan untuk merpermudah pembaca membaca rumusan-rumasan dan konstata yang ada pada paper anda.
Contoh apendiks:
Data konstanta penguatan (gain)
K1=2.3983; K2=1.4755; K3=0.1921; K4=1.3095; K5=0.5625; K6=0.0583;
Data sistem eksitasi
KEi =1; TEi =0.46; KAi =46; TAi=0.06; KFi =0.1; TFi=1.
8. Numenklatur
Numenklatur adalah bagian yang amat penting dari sebuah paper, nomenklatur beruisi keterangan mengenai pareameter-parameter yang kita gunakan. Pada berbagai cabang ilmu kita temua berbagai macam parameter yang meiliki lambang yang sama, untuk menghidari kesalahan pesepsi pada persamaan atau lambang gambar maka nomenklatur harus diberi. Biasanya numenklatur ditulis dibagian terkahir atau dibawah abstrak sebuah penelitian. Berikut ini adalah contoh sebuah numenkaltur:
KP1 = Pengutan proporsional kontrol PD
Ki = Penguatan integral Kontrol PI
KP2 = Penguatan proporsional kontrol PI
Kd = Penguatan deffensial kontrol PD
KuPd = Penguatan kontrol Fuzzy PD
KuPi = Penguatan kontrol Fuzzy PI
T2,Ta,Tb = Periode sampling
Dengan pemberian numenklatur kesalahan persepsi terhadap lambang parameter (contoh v=volum atau kecapatan) dapat terhindarkan.
LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KARYA ILMIAH YANG BAIK DAN BENAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu, menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang sama antara penulis dan pembaca.
Dalam membuat karya ilmiah kita perlu memperhatikan dan mampu untuk memahami tata cara merencanakan karya tulis. Dalam menyusun karya tulis perlu diperhatikan cara memilih judul, beberapa hal tentang tinjauan pustaka dan rancangan karya tulis. Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai tata cara penulisan karya ilmiah yang baik dan benar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
3. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
4. Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan penulisan makalah ini untuk memaparkan bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Menjelaskan tentang perbedaan antara karya ilmiah dan karya non-ilmiah. Yang mencangkup tahap – tahap pelaksanaan dan cara penulisan yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan supaya dapat dikomunikasikan dengan baik pada sasaran serta menunjukan jenis – jenis dari karya atau penulisan ilmiah.
Manfaat penulisan ini supaya pembaca makalah ini dapat bertambah wawasan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah karya yang disusun berdasarkan satu hasil penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya, bukan hasil rekaan atau pemikiran seseorang tanpa adanya penelitian. Karya non-ilmiah adalah karya yang belum memenuhi persyaratan-persyaratan ilmiah. Perbedaan antara karya ilmiah dan non-ilmiah lebih didasarkan pada pertanggungjawaban ilmiahnya. Sebagai karya hasil penelitian maka di dalam karya ilmiah harus ada beberapa komponen yaitu :
a. Masalah Penelitian
Berkaitan dengan masalah penelitian, yang dibahas mencakup: hakikat masalah, cara mencari masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan rumusan masalah. Sebelum kita melakukan suatu penelitian, pastilah kita harus menentukan masalah yang akan diteliti. Masalah dapat dipahami atau diartikan sebagai adanya keadaan, kejadian, atau peristiwa yang perlu untuk dipecahkan. Masalah biasanya timbul karena adanya kesenjangan antara yang satu dengan yang lain. Misalnya, antara apa yang seharusnya ada dan apa yang ada dalam kenyataan, mengenai teknologi dan pengetahuan ataupun sesuatu yang lain yang dapat menimbulkan suatu pertanyaan. Maka penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah tersebut atau memperkecil kesenjangan yang terjadi.
Kita dapat menemukan suatu masalah dengan cara proaktif mencari dari berbagai sumber bacaan seperti karya ilmiah lain atau jurnal ilmiah, dari pertemuan-pertemuan ilmiah, pernyataan pemegang otoritas, pengamatn sepintas, dan sebagainya.
Seandainya kita telah menemukan masalah yang akan diteliti, maka pertama-tama kita harus menjelaskan mengapa masalah tersebut layak untuk diteliti, dilihat dari segi ilmiah dan segi kegunaan hasil peneliti tersebut.
Selanjutnya, jika masalah tersebut kita teliti maka kita akan menemukan sejumlah masalah yang lebih kecil yang perlu diidentifikasikan dulu. Kemudian dari masalah-masalah yang telah kita identifikasi, kita memilih sebuah masalah yang dianggap paling tepat untuk diteliti sebagai fokus dalam penelitian tersebut. Kita harus membatasi masalah yang kita teliti agar penelitian yang kita lakukan bisa lebih mendalam. Oleh karena itu, masalah yang akan kita teliti haruslah dirumuskan dulu dengan baik.
b. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian tentu mempunyai suatu tujuan. Supaya penelitian tersebut dapat terarah sesuai dengan masalahnya, maka tujuan penelitian itu harus sejalan dengan rumusan masalahnya.
Di sini perlu disinggung, bahwa judul penelitian sebaiknya sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian agar mempermudah para pembaca dalam memahaminya.
c. Metode penelitian
Metode penelitian dapat diartikan sebagai jalan atau cara untuk memecahkan masalah. Metode penelitian dibagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, maka ada dua cara untuk melakukan metode penelitian.
Metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis dengan bantuan analisis statistik, dan untuk membuat generalisasi dari sampel yang diangkat dari populasi. Sedangkan metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan data-data yang ditemukan dari sebuah objek penelitian. Kalau penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis, maka penelitian kualitatif bertujuan menemukan atau menyusun "teori-teori" baru dari data-data penelitian yang digunakan.
Selain penelitian kuantitatif dan kualitatif, ada satu lagi penelitian yang disebut dengan action research. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa siklus, biasanya digunakan untuk meningkatkan hasil belajar atau hasil suatu produk. Setiap siklus akan menghasilkan satu hipotesis yang akan digunakan untuk siklus selanjutnya. Kekurangan pada siklus pertama akan diperbaiki oleh siklus selanjutnya, begitu seterusnya sampai siklus yang terakhir dan didapatkan hasil yang dianggap memuaskan.
d. Kajian Teori
Setelah masalah penelitian dirumuskan dan tujuan penelitian ditetapkan, maka harus dilanjutkan dengan kajian teori yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian. Kajian teori dapat diambil dari berbagai sumber, dari buku, jurnal, atau karangan ilmiah yang ada. Penelitian yang bersifat kuantitatif harus benar-benar mengkaji teori-teori yang ada lalu merumuskan konsep pikiran dari teori-teori tersebut, serta merumuskan hipotesis yang akan diuji berdasarkan data yang akan dikumpulkan.
Sedangkan dalam penelitian yang bersifat kualitatif kajian teori dikumpulkan sedikit demi sedikit. Data yang baru terkumpul langsung dianalisis, dijelaskan berdasarkan kerangka pikir yang telah ditetapkan.
e. Objek penelitian, data, dan variabel penelitian
Dalam penelitian kuantitatif objek penelitiannya disebut populasi, tetapi tidak seluruh populasi yang diteliti, melainkan hanya sampel (percontoh) dari populasi itu. Namun, hasil penelitian terhadap sampel itu kemudian digeneralisasikan sebagai hasil dari populasi itu. Sampel biasanya diambil sekian persen dari populasi, tergantung dari besarnya populasi itu.
Dalam penelitian kualitatif, besarnya objek yang diteliti tidak berdasarkan pada sampel, melainkan pada jumlah yang dianggap memadai atau mencukupi, sampai tujuan yang ingin diketahui dianggap telah tercapai.
Dalam penelitian kuantitatif berupa angka-angka nilai, kemudian akan dianalisis dengan bantuan statistik. Sedangkan penelitian kualitatif berupa hal, keadaa, kejadian, dan sebagainya.
Perlu dijelaskan bahwa objek penelitian tidak sama dengan data penelitian. Dalam penelitian kuantitatif ada istilah variabel penelitian. Yang dimaksud dengan variabel penelitian itu adalah sama hal dengan yang diteliti. Umpamanya, kalau judulnya adalah korelasi, antara kemampuan membaca dengan kemampuan menulis, maka variabelnya adalah kemampuan membaca dan menulis. Salah satu diantaranya dijadikan variabel bebas dan yang lain dijadikan variabel terikat.
f. Hasil Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, hasil penelitiannya berupa hasil perhitungan statistik terhadap variabel-variabel yang diteliti, lalu hasil perhitungan statistik ini dijadikan dasar untuk menguji hipotesis yang diajukan.
Dalam penelitian kualitatif, hasil penelitiannya berupa penjelasan terhadap data-data yang ditemukan.
Berdasarkan hasil penelitian itu, kemudian ditarik suatu kesimpulan dan berdasarkan kesimpulan, ditarik saran-saran untuk penelitian lebih lanjut.
B. Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah
Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya ilmiah. Oleh karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka penulisan tertentu. Aturan penulisan tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum, kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
1. Bagian Pendahuluan
Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.
· Halaman Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi lain.
· Halaman Pengesahan
Berisi persetujuan dari pembimbing atau lembaga yang bersangkutan.
· Kata Pengantar
Menguraikan dengan singkat alasan dan tujuan penyusunan laporan penelitian, dan ucapan terima kasih kepada pembimbing dan pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian.
· Halaman Abstrak
Berisi masalah pokok pada skripsi atau disertasi. Pada makalah, tidak memerlukan halaman ini.
· Daftar Isi
Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi pokok laporan, sehingga harus mencantumkan dengan jelas urutan bab dan sub-bab, serta seluruh lampiran yang ada dengan nomor halaman masing-masing.
· Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas.
2. Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
· Pendahuluan
Memaparkan: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.
· Landasan teori
Berisi: uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan hipotesis.
· Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.
· Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.
3. Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
· Daftar Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang digunakan dalam penulisan laporan.
· Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan lain-lain.
· Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad.
C. Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang Baik
Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu, hasil penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena karya ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat di buat berdasarkan imajinasi ataupun khayalan penulis.
Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat – syarat penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD). Syarat penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :
1. Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada.
2. Pola berfikir deduktif – induktif
Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola berfikir logis yaitu: dedukatif dan indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik kesimpulan yang khusus. Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari fakta – fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang bersifat umum. Contoh : Fakta – fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa "semua mahluk hidup membutuhkan oksigen"
4. Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing – masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :
· Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
· Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
· Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.
Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.
1. Kutipan
Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis orang lain,baik langsung maupun tidak langsung.Pada umumnya kutipan dibedakan menjadi dua,yaitu: Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya(baik kata,ejaan,maupun tanda bacanya).Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk mengutip: rumus, peraturan hukum, suratkeputusan, peribahasa, difinisi, dan lain-lain.Secara umum kutipan langsung dibedakan menjadi dua:kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek.Kutipan langsung panjang,ditulis lebih darti tiga baris,ditulis sendiri dalam alinea baru dengan perubahan spasi.Baris pertama kutipan dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin kiri,baris berikutnya dimulai pada ketukan ke-lima. Kutipan langsung pendek tidak lbih dari tiga baris,dituliskan langsung dalam kalimat penulis diantara tanda petik("…") dan tanpa perubahan spasi.
b. Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-kata sendiri berdasarkan pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi pendapat pribadi tidak boleh dikemukakan didalamnya.penulisanya tanpa tanda petik dan spasi.Sumber asal kutipan dapat dituliskan langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun terbit,dan halaman buku.
2. Catatan Kaki
Yang dimaksud dengan catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman tulisan yang bersangkutan.Catatan kaki sebetulnya bukan untuk mengetahui sumber kutipan,tetapi untuk memberi penjelasan mengenai sesuatu yang berada diluar pokok pembicaraan,yang perlu diketahui untuk memahami pokok pembicaraan lebih jauh.Sumber catatan kaki dapat berasal dari:buku,majalah,jurnal,makalah,surat kabar maupun pernyataan langsung.Cara penulisanya dengan mencantumkan nama pengarang,judul tulisan,kota dan nama penerbit,tahun terbit serta halaman kutipan.Penulisan sumber kutipan yang muncul berulang kali dapat disingkat dengan beberapa istilah,seperti:ibid.,op.cit.,dan loc.ci.
3. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan dalam penulisan.Komponen yang harus ada dalam daftar pustaka adalah,nama pengarang,tahun terbit,judul buku,kota penerbit,nama penerbit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah yang baik adalah:
· Objektif
· Pola berfikir deduktif – induktif
· Sistematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul, 2011, Ragam Bahasa Ilmiah, Jakarta: Rineka Cipta.
Keraf, Gorys, 2004, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, Ende: Nusa Indah, Cetakan XIII.
Rumaningsih, Endang, 2011, Mahir Berbahasa Indonesia, Semarang: Ra-SAIL (Ranah Ilmu-ilmu Sosial Agama dan Interdisipliner), Cetakan III.
Wasito, Hermawan, 1997, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Winarto, Yunita T., Totok Suhardiyanto, dan Ezra M. Choesin (eds.), 2004, Karya Tulis Ilmu Sosial: Menyiapkan, Menulis, dan Mencermatinya, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, Edisi 1.
Situs Web:
belajarmenjadilebih.wordpress.com
czifa24.blogspot.com