Makalah ini berbicara tafsir ayat tentang harta yang kemudian disesuaikan dengan realitas sosial yang ada dalam masyarakat. Dipublikasikan oleh mahasiswa STAI AL-ANWAR untuk dedikasi pengeta…Deskripsi lengkap
Kajian Tafsir Ayat AhkamDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
berisi tentang tafsir ayat ekonomi yang membahas tentang penimbunanFull description
QS. YusufDeskripsi lengkap
Bint
Tafsir Ayat Al Ahkaam Al Sayis
Beberapa ayat sebelumnya dalam surah al-Ma>idah ini, Allah mengingatkan kaum Muslimin dengan perjanjian mereka yang telah diikat dengan-Nya. Allah juga mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat…Full description
Deskripsi lengkap
amalkanlah... practice it if u want...
Deskripsi lengkap
Ayat RuqyahDeskripsi lengkap
Full description
Surat Al-Maidah ayat 1 ( Tafsir Al-Misbah), 2009
'Uqud jama' dari Akad, adalah 2 hal yang di ikat dengan kuat. Permasalah tentang janji dan menepati janji yang menjadi persoalan akad.
Surat Al Baqarah ayat 275 ( Tafsir Al-Misbah), 2006
Surat ini termasuk ayat terakhir yang turun diantara ayat2 yang menerangkan tentang riba.
Riba' artinya az-ziyadah ( penambahan), para ulama merumuskan bahwa setiap transaksi hutang piutang yang menghasilkan manfaat bagi yang memberi pinjaman itu Riba'.
Dalam Riba jelas ada penganiayaan, sedangkan dalam jual beli tidak ada penganiayaan, dan saling memanfaatkan.
Allah mengharamkan riba karena ada penganiayaan. Allah tidak menghendaki adanya penganiayaan, terhadap yang memberi hutang juga terhadap yang menerima hutang.
Tafsir Ali Imran 130 (Tafsir Al-Misbah), 2007
Makna dari ayat ini, adalah tentang kesatuan dari ayat sebelumnya. Antara peperangan dengan ekonomi.
Terdapat 4 surat yang menjelaskan tentang riba secara bertahap penurunannya, pertama surat Ar-Rum 39, kedua An-Nisa 160-161 ketiga Ali Imran 130 dan terakhir Al-Baqarah 275.
Tidak selamanya kata Laa Ta'qulu dalam al-qur'an memakan artinya secara harfiah, tetapi bisa di artikan menggunakan.
Kata adh'afan mudha'afan (berlipat ganda) disini adalah, menggambarkan keadaan riba' pada masa itu.
Sementara digaris besari oleh para ulama, penambahan itu terjadi setelah pemberian, setelah perjanjian, bukan sebelum perjanjian. Tetapi ulama kita sebagian besar memahaminya, setiap penambahan setiap keuntungan yang diambil dari member hutang dari orang, itu Riba. Tetapi menurut Syeikh Thantowi pemimpin tertinggi Al-Azhar Riba itu adalah apabila dia itu mengandung exploitasi/penganiayaan.