1.1 Sumber Radiasi Alam Ditinjau dari proses terbentuknya, unsur-unsur radioaktif atau sumbersumber radiasi lainnya yang ada di lingkungan ini dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan besar, yaitu sumber-sumber radiasi alam dan sumbersumber radiasi buatan. Dikatakan sebagai sumber radiasi alam karena sumbersumber itu sudah ada semenjak alam ini lahir. Di samping sumber-sumber radiasi alam, kita juga mengenal adanya sumber-sumber radiasi buatan, yaitu sumber radiasi yang proses terbentuknya melibatkan intervensi manusia, baik sumber radiasi tersebut sengaja dibuat untuk maksud-maksud tertentu atau merupakan hasil samping dari pemanfaatan teknologi nuklir oleh umat manusia. Dalam hal ini sumber radiasi tersebut tidak sengaja dibuat oleh manusia. Berdasarkan sumbernya, radiasi alam dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu radiasi kosmik radiasi yang berasal dari bahan radioaktif yang berada dalam kerak bumi dan radiasi Internal. Radiasi kosmik terdiri dari radiasi kosmik primer yang berasal dari luar angkasa dan masuk ke atmosfir bumi, dan radiasi kosmik sekunder yang terjadi akibat interaksi antara radiasi kosmik primer dengan-unsur-unsur di angkasa. Bahan-bahan radioaktif alam dapat berperan sebagai sumber radiasi alam. Jadi radiasi pada prinsipnya sudah ada sejak alam ini terbentuk. Secara garis besar, radiasi alam atau sering kali juga disebut sebagai radiasi latar dapat dikelompokkan menjadi dua bergantung pada asal sumbernya, yaitu radiasi teresterial (berasal dari permukaan bumi) dan radiasi ekstra teresterial (berasal (berasal dari angkasa luar). Radiasi yang terpancar dari inti atom akibat interaksi antara radiasi kosmik dengan inti atom yang ada di atmosfir bumi (radionuklida kosmogenik) adalah radiasi yang paling umum.
1.2 Jenis Radiasi Alam
Radiasi alam adalah
radiasi yang sudah ada sejak terbentuknya alam
semesta dan akan lenyap bersamaan dengan lenyapnya alam semesta. Radiasi merupakan pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang (foton) dari sumber radiasi. Radiasi yang dipancarkan alam dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu: radiasi kosmis, radiasi terestrial/primordial, dan radiasi internal. Perbedaan jenis radiasi ini terdapat pada sumber dan zat radioaktifnya. 1.2.a. Radiasi Komis/Kosmogenik
Radiasi kosmis berasal dari sumber radiasi yang berada pada benda langit dalam tata surya dalam bentuk partikel berenergi tinggi (sinar kosmis). Sebelum sampai ke bumi, radiasi kosmogenis ini berinteraksi dengan partikel-partikel subatomik yang ada di ruang angkasa membentuk senyawa atau atom baru yang memperkaya atom ataupun senyawa yang sudah ada di bumi. Radiasi kosmogenis berasal dari ledakan supernova dan matahari. 1.2.b. Radiasi Primordial/Terestrial
Radiasi primordial adalah radiasi alam yang berasal dari dalam bumi. Terdiri dari tiga jenis radionuklida yaitu kalium-40, Th-232 yang merupakan inti awal deret thorium, dan U-238 yang merupakan inti awal deret uranium. Radionuklida dalam deret uranium maupun thorium mengalami peluruhan a, b maupun g. K -40 mengalami peluruhan b berubah menjadi Ca-40 dan Ar-40 dengan memancarkan radiasi b dan g. Di dalam deret uranium dan thorium terdapat gas mulia Rn-222 dan Rn-220 (radon). Sebagian dari gas yang muncul dalam deret peluruhan ini akan keluar dari lapisan tanah atau bahan bangunan. Partikel inti hasil peluruhan dapat menempel pada aerosol di udara dan mengubah aerosol itu menjadi aerosol radioaktif alam. Paparan radiasi (dosis efektif) akibat menghirup aerosol radioaktif merupakan komponen terbesar di antara radiasi alam. Di dalam bangunan yang terbuat dari batuan yang memiliki kerapatan materi radioaktif dan kerapatan aerosol yang tinggi
dan menyebabkan dosis radiasi pada sistem pernapasan akan meningkat, sehingga kerapatan, dinamika Rn dan hasil peluruhannya di udara menimbulkan suatu masalah. Radionuklida ini terdapat dalam materi seperti kerak bumi, bebatuan, lapisan tanah, air laut, bahan bangunan dan tubuh manusia dengan kadar yang berbeda-beda. Secara umum batuan dari gunung berapi memiliki kadar radionuklida yang lebih tinggi dari pada batuan endapan. Jadi, kerapatan radionuklida berbeda beda
bergantung
kepada
jenis tanah
dan
unsur pembentuknya. Keberadaan
radionuklida primordial di suatu tempat dengan tempat lainnya, tidak selalu sama. Hal
tersebut
tergantung
pada
letak geografis suatu
tempat
serta
keadaan geologi tempat tersebut. Ada beberapa tempat di dunia yang memiliki tingkat radiasi dari kerak bumi sangat tinggi, tetapi tingkat insiden orang terkena kanker rendah. 1.2.c. Radiasi Internal
Radiasi internal merupakan radiasi yang diterima oleh manusia dari dalam tubuh manusia sendiri, dalam hal ini sumber radiasi masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, minuman atau udara. Unsur yang meradiasi manusia dari dalam ini kebanyakan berupa tritium, Carbon-14, Kalium-40, Timah Hitam (Pb-210) dan Polonium-210. Radiasi internal ini umumnya merupakan 11% total radiasi yang diterima seseorang. Setelah masuk ke dalam tubuh manusia, radionuklida akan menetap dalam tubuh manusia, sehingga di dalam tubuh manusia juga terdapat radiasi alam. Penduduk paling utara di bumi menerima radiasi internal dari Polonium-210 kira-kira 35 kali nilai rata-rata dengan sumber daging kijang yang mereka makan. Penduduk di daerah Australia Barat yang kaya dengan uranium menerima radiasi internal kira-kira 75 kali nilai rata-rata dari daging domba, kangguru dan offal yang mereka konsumsi. Seseorang yang ada di dalam gedung atau rumah dapat menerima radiasi dari sumber yang ada dalam bahan bangunan. Sumber radiasi yang terutama adalah radon. Radon merupakan gas turunan peluruhan Uranium-238 dan Thorium-232.