Struktur bentang lebar adalah suatu struktur yang diciptakan untuk bangunan yang memiliki bentangan yang sangat lebar atau luas, dengan pemanfaatan ruang secara maksimal (dapat berupa peniadaan kolom di tengahnya). Struktur pneumatik adalah suatu sistem struktur yang memperoleh kestabilannya dari tekanan internal yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan eksternal. Media yang digunakan dapat bermacam-macam, diantaranya zat cair, busa atau butiran. Namun yang paling banyak digunakan adalah media gas atau udara. Struktur ini pada prinsipnya mengikuti prinsip balon udara, dimana di mana tekanan udara internal di dalam balon lebih tinggi dibandingkan tekanan udara di luarnya. Menurut Schodek (1!) terdapat dua kelompok besar sistem penguatan membran yaitu" struktur prategang dan struktur membran berrangka dalam. Struktur prategang dibagi men#adi dua yaitu struktur pneumatik dan struktur tenda. Struktur pneumatik adalah struktur membran me mbran yang beker#a dengan memberikan gaya internal pada membran hingga membentuk $olume tertutup (seperti balon), sementara struktur tenda adalah struktur membran yang beker#a dengan memberikan gaya eksternal yang menarik membran (seperti tenda pramuka). Struktur pneumatik terbagi lagi men#adi dua, yaitu" air -supported -supported structure dan structure dan air-infated structure. structure. %ada air-supported structure udara structure udara mengisi seluruh $olume internal (dapat diibaratkan pengguna berada di dalam balon), sementara pada air-infated structure udara structure udara diisolasi diantara membran rangkap yang diberi tekanan (dapat diibaratkan pengguna dinaungi atap yang terbuat dari balon).
&ir Supported structure Sistem struktur ini membutuhkan angkur pengikat membrane ke tanah dan membutuhkan system pencegah kebocoran.
&ir
Supported Structure mampu mencapai bentang lebih besar dibandingkan dengan air in'ated structure.
Masyarakat aam umumnya berpendapat baha membran atau abric (kain, %*, atau berglass) adalah material untuk #enis struktur yang sederhana. +mumnya material tersebut digunakan dalam pernikahan, shelter, atap carport, penutup lapak, ataupun tenda penaung pada pasar tradisional. %adahal di lain pihak, dunia arsitektur telah mengembangkan penggunaan tenda dan mengaplikasikannya pada bangunan dengan ino$atif. angunan-bangunan yang menggunakan material tersebut #uga bukanlah bangunan-bangunan kecil, melainkan bangunan-bangunan publik berskala besar seperti airport, stasiun, stadion, convention center , hall, dan lain sebagainya. ekuatan dan ketahanan bangunan berstruktur membran tersebut #uga terbukti sangat baik. eberapa produsen material tenda menyatakan baha produknya dapat bertahan hingga 1 tahun (%/. attya /enso Membrane" 011). Saat ini, terdapat pemahaman yang bias antara tenda sebagai material dan tenda sebagai sistem struktur (tensile structure). etika seseorang membicarakan struktur tenda, ada prinsip ker#a tertentu yang membedakannya dengan sistem struktur lain. &kan tetapi ketika tenda digunakan sebagai material, ia dapat dipadukan dengan berbagai sistem struktur lain, misalnya penopang rangka kaku. edua sistem ini memiliki cara ker#a yang berbeda. %erbedaan inilah yang perlu dipahami lebih #auh. 2al yang pertama dilakukan sebelum konstruksi adalah proses pembuatan membran. Membran dibuat dalam pabrik membran yang terstandarisasi. %ertama-tama, pada lembaran membran dicetak pola-pola yang diinginkan menggunakan CNC (Computer Numerical Controller) Plotter. CNC %lotter ini adalah plotter yang dapat terhubung dengan *&3 %rogram sehingga cetakan dapat disesuaikan dengan desain. (4ikipedia, 011) Setelah pola dicetak, membran dipotong menggunakan pemotong laser dan dilengkapi dengan lubang-lubang tertentu sesuai desain membran tersebut. 3i samping itu, dibuat pula joint atau sambungan khusus untuk membran tersebut dengan menggunakan proses produksi pabrik yang terstandarisasi. Setelah setiap komponen diproduksi, membran dan kelengkapannya dikemas dan dikirim menu#u lokasi konstruksi.
&da dua #enis struktur pneumatik" yang didukung oleh udara dan pompa. Struktur yang didukung oleh udara menggunakan tekanan positif rendah (5-6 psf) untuk mendukung membran dengan luas tertentu. +dara harus dipasok secara terus menerus karena adanya kebocoran, terutama pada pintu-pintu masuk bangunan. Struktur yang dipompa dengan udara membentuk bagan-bagan struktur kon$ensional (dinding, balok, kolom, busur, dsb). ekakuan bagan-bagan dihasilkan melalui tekanan udara yang terdapat di dalam bentukan membran (5-7 psf), bandingkan dengan tekanan dan ban mobil kira-kira 7.5 psf). Saat ini ada dua #enis struktur yang dipompa" sistem dinding ganda (dua all s!stem) dan sistem bertulang yang dipompa (infated rib s!stem).
%enerapan struktur pneumatik di 8ndonesia, khususnya untuk bangunan arsitektural hingga saat ini belum banyak dilakukan. endala yang dihadapi adalah #enis struktur ini masih kurang populer yang diikuti dengan kurangnya nara sumber serta belum adanya peraturan-peraturan yang khusus mengatur pembangunan menggunakan struktur pneumatik. %adahal dari banyak sisi, 8ndonesia sebenarnya merupakan lahan yang subur bagi pengembangan struktur pneumatik. 9ehm tropis di 8ndonesia rnemungkinkan bangunan terbebas dari beban sal#u yang merupakan musuh utama struktur pneumatik. Selain itu di 8ndonesia banyak e$ent yang pengadaannya berkesesuaian dengan karakter struktur pneumatik. %engadaan material utama bangunan berupa kain 1)cl-lapis %* #uga sudah bukan merupakan barang baru di industri pertekstilan 8ndonesia.