STRUKTUR & KONSTRUKSI BANGUNAN SEDERHANA STRUKTUR: SUSUNAN ATAU PENGATURAN BAGIAN2 GEDUNG YANG MENERIMA BEBAN ATAU KONSTRUKSI UTAMA DARI GEDUNG – – TANPA MEMPEDULIKAN APAKAH KONSTRUKSI TERSEBUT DAPAT DILIHAT ATAU TIDAK KELIHATAN. STRUKTUR GEDUNG UMUMNYA TERDIRI ATAS KONSTRUKSI PONDASI, DINDING, KOLOM, PLAT LANTAI DAN KUDA2 ATAP. (FRICK, HEINZ & LMF. PURWANTO, 1998: 152)
KONSTRUKSI (Lt: SEDEMIKIAN
Construere ):
RUPA
SUSUNAN DAN HUBUNGAN BAHAN BANGUNAN
SEHINGGA
PENYUSUNAN
TERSEBUT
MENJADI
SATU
KESATUAN YANG DAPAT MENAHAN BEBAN DAN MENJADI KUAT (FRICK, HEINZ & LMF. PURWANTO, 1998: 149)
STRUCTURE & CONSTRUCTION STRUCTURE: A COMBINATION OF UNITS CONSTRUCTED AND SO INTERCONNECTED, IN AN ORGANIZED WAY, AS TO PROVIDE RIGIDTY BETWEEN ITS ELEMENTS.
STRUCTURAL: SAID OF A LOAD-BEARING MEMBER, ELEMENT, ETC., OF A BUILDING.
CONSTRUCTION: ALL THE ON-SITE WORK DONE IN BUILDING OR ALTERING STRUCTURES, FROM LAND CLEARANCE THROUGH COMPLETION, INCLUDING EXCAVATION, ERECTION, AND THE ASSEMBLY & INSTALLATION OF COMPONENTS & EQUIPMENT. (HARRIS, CYRIL M., DICTIONARY OF ARCHITECTUR AND CONSTRUCTION, NEW YORK: McGRAW-HILL, Inc., 1975)
STRUKTUR & KONSTRUKSI BANGUNAN SEDERHANA KONSTRUKSI BANGUNAN SEDERHANA; MATERI: -
BANGUNAN SEDERHANA
-
1 MASSA
-
TIDAK BERTINGKAT
-
PONDASI DANGKAL
-
BERADA DI TANAH DATAR
-
UKURAN RELATIF KECIL (BENTANG KUDA-KUDA 5-6M)
-
ATAP BERTIPE SEDERHANA: PELANA, PERISAI (LIMASAN) & DATAR.
STRUKTUR BANGUNAN SEDERHANA; MATERI: -
BANGUNAN SEDERHANA HINGGA SEMI KOMPLEKS
-
2-3 MASSA, YANG BERGABUNG MENJADI 1 KESATUAN
-
BERTINGKAT 3-4 MEMILIKI LOTENG & TANGGA
-
PONDASI DANGKAL & SEMI-DALAM
-
TERLETAK DI TANAH BERKONTUR ADA SEMI BASEMENT, DENGAN LANTAI SPLIT-LEVEL ATAU PENUH
-
UKURAN RELATIF SEDANG (BENTANG KUDA2 7-10M)
-
ATAP BERTIPE: KOMBINASI (YANG MERUPAKAN PENGEMBANGAN DARI TIPE ATAP)
BAGIAN-BAGIAN STRUKTUR BANGUNAN I. SUB-STRUCTURE STRUKTUR & KONSTRUKSI “KAKI BANGUNAN” :
PONDASI > >>> DI BAWAH PERMUKAAN TANAH/AIR
BASEMENT > _______________________________________________________
II. UPPER / SUPER STRUCTURES: A. -
B. -
STRUKTUR & KONSTRUKSI “BADAN BANGUNAN”
DINDING (TERMASUK KUSEN, PINTU & JENDELA)> LANTAI/LOTENG > DI ATAS PERMUKAAN TANGGA > TANAH/AIR _______________________________________________________ ”
ATAP >>> DI ATAS PERMUKAAN TANAH/AIR
-
PLAFOND
SUB-STRUCTURE /
SUB STRUKTUR
-
ADALAH bagian bangunan yang berada di bawah level permukaan tanah/air
-
Merupakan bagian yang terpenting bagi “BERDIRI”/TEGAKNYA bangunan
-
Umumnya masalah ESTETIKA bukan merupakan bagian yang utama (meskipun kadang-kadang diperlukan juga – dalam beberapa kasus tertentu, misalnya: + DAPAT yang juga berfungsi sebagai dinding basement + PONDASI TIANG yang berfungsi sebagai kolom struktur)
-
PRIORITAS UTAMA lebih ke arah FUNGSI & STRUKTUR
SUB – STRUKTUR PONDASI -
Adalah bagian struktur pendukung bangunan, yang merupakan perantara pertemuan bangunan dengan permukaan bumi,
-
Merupakan suatu Konstruksi PERATA BEBAN – dari bangunan ke tanah
-
PONDASI ADALAH:
+ Susunan “TANAH/BATU” yang mendukung bangunan, + Setiap bagian struktur yang bertugas meneruskan beban bangunan terhadap tanah. -
Desain Struktur Pondasi meliputi: + Evaluasi Kapasitas (Susunan kepadatan, daya dukung, dll) dari tanah yang Mendukung beban bangunan, + DESAIN elemen-elemen structural yang mentransfer beban dari UPPER/SUPER-STRUCTURE terhadap tanah.
CATATAN: -
Kemampuan ELEMEN STRUKTUR untuk mentransfer beban bangunan dibatasi oleh KAPABILITAS TANAH dalam mendukung bangunan,
-
Kegagalan pondasi dapat menghancurkan keseluruhan UPPER-STRUCTURE yang ada di atasnya.
PEMILIHAN TIPE PONDASI: -
Fungsi bangunan (residensial, komersial, jembatan, bendungan, dll),
-
Beban, karena pondasi akan diperlukan untuk pendukung,
-
Kondisi Sub-Soil yang mendukung beban,
-
Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan konstruksi pondasi (sehubungan dengan biaya Super Structure yang dianggarkan).
KRITERIA DESAIN: -
Pondasi harus mampu menunjang keamanan bangunan,
-
Kerusakan / penurunan badan pondasi harus dalam batas-batas limit yang diijinkan (antara 5 - 7,5 cm masih dalam batas-batas normal)
PERSYARATAN PONDASI 1. Bentuk & konstruksinya harus kokoh, kuat & stabil
secara
fisik (& Psikis)
– dapat menahan seluruh gaya beban yang bekerja padanya, 2. Aman
tidak mudah rusak karena pengaruh intern (perubahan kimiawi
dari susunan material yang dipergunakan) maupun dari pengaruh ekstern (akibat: aktifitas manusia/binatang/tumbuh-tumbuhan, air tanah, gaya lateral, cuaca, dll) 3. Dapat mengakomodasi pengaruh perubahan/pergeseran tanah, 4. Tahan lama tidak mudah hancur, rusak, lapuk/korosif (umumnya diupayakan agar: free maintenance) 5. Memenuhi kebutuhan, sesuai dengan fungsinya (jika fungsinya sebagai dinding sebaiknya dipasangkan sesuai dengan persyaratan dinding, jika dipakai sebagai bendungan harus kedap air, dsb), 6. Untuk pondasi yang terletak di atas permukaan tanah estetika bentuk/ tampak – juga harus diperhatikan, 7. Pondasi harus efektif dan efisien sebagai konstruksi pentransfer/penahan beban bangunan
TIPE PONDASI: 1. Klasifikasi berdasarkan KEDALAMAN PONDASI
Klasifikasi Pondasi:
2. Klasifikasi berdasarkan POLA DUKUNG
a. End Bearing b. Side Friction c. Kombinasi antara a) & b)
PATOKAN UMUM:
-
Beban bangunan selalu setara dengan pemindahan beban/kedalaman pondasi
-
Kedalaman pondasi umumnya menambah daya dukung pada dasar pondasi (end bearing / end resistance), sedangkan daya lekat (skin friction) – ada batasnya tanah makin dalam – daya dukungnya makin besar / makin baik, tapi daya lekatnya belum tentu makin baik
-
Contoh:
. Pada titik A: + beban bangunan – kecil maka pondasi tidak besar / dangkal . Di titik B: + beban bangunan lebih besar maka pondasi juga dibuat lebih dalam . Pada titik C: + beban bangunan sangat besar maka pondasi juga dibuat sangat dalam + gabungan antara end bearing & daya lekat sangat besar artinya
PONDASI DANGKAL (SHALLOW-FOUNDATION): - Merupakan tipe pondasi yang paling umum dipergunakan (karena murah & mudah dalam pelaksanaannya) - Disebut juga pondasi langsung/pondasi penyebar beban (‘ spread foundations’ )
- Luas alas besar, jadi seringkali disebut pondasi ‘tapak/telapak’ ( footing / footer / foot-plate foundation ), - Dipergunakan untuk beban ringan umumnya diterapkan pada bangunan <= 2 lantai, - Pelaksanaan dilakukan dengan cara menggali tanah/membuat lubang – hingga sampai di lapisan tanah yang memiliki daya dukung yang disyaratkan, & konstruksi badan pondasi dibangun secara langsung di lokasi, - Umumnya dipergunakan pada kedalaman lapisan tanah keras <2,5 m dari permukaan tanah, - Beban ditransmisikan secara langsung pada lapisan tanah yang terletak tepat di bawah sub-struktur, - Digunakan jika lapisan tanah yang terletak di dekat permukaan tanah dianggap sudah memiliki kualitas yang cukup (sudah memenuhi syarat) untuk menopang beban bangunan.
JENIS-JENIS PONDASI DANGKAL: 1. PONDASI LAJUR (STRIP/SPREAD-FOOTING FOUNDATIONS), 2. PONDASI SETEMPAT (PAD/ISOLATED FOUNDATIONS), 3. PONDASI KOMBINASI LAJUR & SETEMPAT
4. PONDASI RAKIT (RAFT/MAT FOUNDATIONS): - konvensional – jika di atas lapisan pondasi diurug lagi dengan tanah tidak difungsikan sebagai basement - buoyancy – jika di atas pondasi difungsikan sebagai ruang (basement) - merupakan floating foundation jika beban tanah yang dipindahkan setara bobotnya dengan beban struktur bangunan
Ad.1. PONDASI LAJUR (STRIP/SPREAD-FOOTING FOUNDATIONS)
Material yang umum dipergunakan: - Batu belah, dls., - Beton bertulang, - Beton cor/beton tumbuk
Ad.2. PONDASI SETEMPAT (Pad/Isolated Foundations),
Ad.3. PONDASI KOMBINASI LAJUR & SETEMPAT
Ad.4. PONDASI RAKIT (RAFT / MAT FOUNDATIONS) -
Merupakan salah satu bentuk pondasi telapak kombinasi
-
Berbentuk pondasi telapak yang sangat besar dimensinya
-
Dimanfaatkan untuk pondasi bangunan berat di atas tanah yang buruk daya dukungnya
-
Efektif dipergunakan jika beban kolom struktur bangunan sangat besar >50% dari luas dasar bangunan dipergunakan untuk pondasi telapak
-
Akan lebih menguntungkan jika ruang di atas pondasi dimanfaatkan
untuk ruang basement berbentuk buoyancy raft -
Jika permukaan air tanah berada di dekat permukaan tanah seluruh bagian dasar pondasi & dinding penahan tanah mutlak dibuat dengan konstruksi kedap air.