STATISTIK DAERAH KABUPATEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL GUNUNG KIDUL 2015 ISSN/ISBN : No. Publikasi Katalog BPS Ukuran Buku Jumlah Halaman
: 34035.15.10 : 1101002.3403 : 17,59 x 24,99 cm : iv + 33 halaman
Naskah : Andi Wicaksono, S.Si. Nur Hidayati, S.ST Editor : Kasie Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Kabupaten Gunungkidul Gambar Kulit: Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Diterbitkan Oleh: Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul Gunungkidul Dicetak Oleh: Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul Gunungkidul
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
Kata Pengantar Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015 diterbitkan 2015 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Gunungkidul yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan serta potensi yang ada di Gunungkidul. Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015 diterbitkan 2015 diterbitkan untuk melengkapi publikasi publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis. analisis. Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015 2015 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Gunungkidul dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuh m emenuhii tuntutan kebutuhan k ebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.
Wonosari,
Oktober 2015
Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul Kepala,
Agus Handriyanto, Handriyanto, SE., M.Si.
iii Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman
1.
Geografi dan Iklim
1
11. Industri Pengolahan
23
2.
Pemerintahan
5
12. Konstruksi
24
3.
Penduduk
12
13. Hotel dan Pariwisata
25
4.
Ketenagakerjaan
14
14. Transportasi dan Komunikasi
26
5.
Pendidikan
16
15. Perbankan dan Investasi
27
6.
Kesehatan
17
16. Harga-harga
28
7.
Perumahan dan Lingkungan
18
17. Pengeluaran Penduduk
29
8.
Pembangunan Manusia
20
18. Perdagangan
30
9.
Pertanian
21
19. Pendapatan Regional
31
22
20. Perbandingan Regio nal
33
10. Pertambangan dan Energi
iv Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
Wilayah Kabupaten Gunungkidul mencakup 46,63 persen Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
1
Geografi Kabupaten Gunungkidul berada di bagian
tenggara
dari
Provinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY), berjarak 40 km dari Kota Yogyakarta, atau menghabiskan kurang dari satu jam jika ditempuh dengan perjalanan
darat.
Kabupaten
Wilayah
Gunungkidul
daratan berbatasan
dengan wilayah Provinsi Jawa Tengah di sisi utara dan timur, yakni Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sukoharjo serta Kabupaten Wonogiri. Samudera Indonesia menjadi
pembatas
di
wilayah
Peta Kabupaten Gunungkidul
selatan,
adapun wilayah barat berbatasan dengan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman. Berdasarkan
posisi
Luas Wilayah menurut Kecamatan
astronomi,
Kabupaten Gunungkidul terletak antara
Kecamatan
2
Luas (km )
Persentase
1.
Panggang
99,80
6,72
2.
Purwosari
71,76
4,83
3.
Pali yan
58,07
3,91
4.
Saptosari
87,83
5,91
Luas wilayahnya mencapai 1.485,36
5.
Tepus
104,91
7,06
km2, atau 46,63 persen dari seluruh wilayah
6.
Tanjungsari
71,63
4,82
daratan Provinsi DIY. Secara administratif,
7.
Rongkop
83,46
5,62
8.
Girisubo
94,57
6,37
9.
Semanu
108,39
7,30
10.
Ponjong
104,49
7,03
11.
Karangmojo
80,12
5,39
12.
Wonosari
75,51
5,08
105,26
7,09
0
0
7 .46’ – 8 .12’ 0
Lintang Selatan dan
0
110 .21’ – 110 .50’ Bujur Timur.
Kabupaten Gunungkidul Gunungkidul terbagi menjadi 18 kecamatan yang meliputi 144 desa. Kabupaten
ini
keindahan
pantai
sepanjang
wilayah
terkenal yang
dengan
membentang
selatan
13. Pl P layen
dengan
14.
Patuk
72,04
4,85
hamparan pasir putihnya, wilayah pesisir ini
15.
Gedangsari
68,14
4,59
merupakan yang terpanjang di Provinsi DIY
16. Ng Nglipar
73,87
4,97
dengan panjang 70 km dengan luas sekitar
17.
Ng Ngawen
46,59
3,14
300 Ha.
18.
Semin
78,92
5,31
Jumlah
1.485,36
100,00
Sumber: Bagian Pemerintahan SETDA Kab. Gunungkidul
1 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
1 Kondisi alam Kabupaten Gunungkidul
Statistik Geografi Kab. Gunungkidul Jenis Indikator
Satuan
Ibukota km
Luas
Rincian
yang
Wonosari
permukiman
1 485,36
memusat dan berkelompok ( aglomerated rural
Kecamatan
18
Desa Jarak Desa terjauh dari Kota Kabupaten Ketinggian Diatas Permukaan Laut (rata-rata) *)
144 km m
44 100-500
Luas Kemiringan Lahan (rata-rata): *)
berbukit -bukit
penduduk
settlement ). ).
yang
Permukiman
Kabupaten
Gunungkidul
merupakan
permukiman
pola
cenderung
penduduk hampir
perdesaan
di
semua kecuali
yang berada di Kecamatan Wonosari, Semanu, dan Playen. Di Kabupaten Gunungkidul dari 144
- Datar (0-2%)
ha
26 768
- Bergelombang (3-15%)
ha
41 435
- Curam (16-40%)
ha
59 452
Perkotaan,
yakni
- Sangat Curam (>40%)
ha
20 881
Baleharjo,
Siraman,
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul *) Badan Pertanahan Nasional Kab. Gunungkidul
mempengaruhi
desa, baru ada 8 desa yang termasuk desa Desa
Wonosari,
dan
Kepek,
Karangrejek
di
Kecamatan Wonosari serta Desa Logandeng dan Ngawu yang ada di Kecamatan Playen serta Desa Semanu di Kecamatan Semanu. Karst
Gunungsewu
merupakan
rangkaian Pegunungan Selatan Jawa yang membentang
dari
Pantai
Parangtritis
Kabupaten Bantul hingga Pantai Teleng Ria di Pacitan Jawa Timur. Karst Gunungsewu Gunungsewu secara administratif melewati Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah, dan Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur. Dari jenis tanahnya, sebagian besar Foto: Alam Pegunungan Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong
berupa vulkanis lateristik dan margalite dengan batuan induknya desiet dan andesiet. Sehingga karena lapisan tanah yang relatif tipis yang diistilahkan “batu bertanah”, menjadikan banyak wilayah Kabupaten Gunungkidul yang kesulitan air di musim kemarau walaupun mempunyai cadangan air sangat melimpah di bawah permukaan. Keberadaan proyek Bribin dan Sindon sudah sangat membantu mengurangi permasalahan
tersebut
namun
masih
diperlukan lagi usaha -usaha untuk menaikkan Foto: Pantai Krakal Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari
air tanah tersebut untuk keperluan masyarakat Kabupaten Gunungkidul.
2 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
Tipologi masing - masing zona sangat berpengaruh terhadap potensi sumber daya alam dan arah - masing pengembangan perekonomiann perekonomiannya. ya.
Tipologi
wilayah
yang
berbukit -bukit,
1
Zone Fisiografi Kab. Gunungkidul
yang lebih terkenal dengan istilah pegunungan seribu. Sebagian wilayahnya terdiri dari lahan marginal dengan solum tanah yang tipis. Berdasarkan
tipologinya
Kabupaten
Gunungkidul Gunungkidul terbagi terbagi menjadi 3 Zona
dengan
Zona Perbukitan Batur B atur Agung * Patuk * Nglipar * Gedangsari * Ngawen
arah pengembangan yang berbeda -beda.
* Semin
a.
Zona Utara lebih terkenal dengan istilah
* Ponjong Utara
Zona Batur Agung dengan ketinggian
Zona Zon a Ledoksari
200 - 700 meter di atas permukaan air
b.
* Playen Selatan * Paliyan Utara
laut (dpal). Keadaannya berbukit -bukit
* Wonosari
dan terdapat sungai di atas permukaan
* Karangmojo
tanah. Arah pengembangan ke bidang
* Semanu Utara
pertanian
* Ponjong Selatan
serta
sebagai
daerah
konservasi sumber daya air.
Zona Perbukitan Perb ukitan Gunung Gunung Sewu
Zona Tengah yang dikenal dengan Zona
* Purwosari
Ledoksari dengan ketinggian 150 - 200
* Panggang * Paliyan Selatan
meter dpal. Terdapat sungai di atas
* Saptosari
tanah meskipun airnya kering di musim
* Semanu Selatan
kemarau, namun masih terdapat sumber
* Tanjungsari
mata air, dan terdapat air tanah yang
* Tepus
dapat digali pada kedalaman 60 - 120
* Rongkop
meter dari permukaan tanah. Zona ini diarahkan
untuk
pengembangan
pertanian, eko wisata, industri rumah
* Girisubo
Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul
tangga dan manufaktur, taman hutan rakyat dan wisata prasejarah. c.
Zona Selatan yang dikenal Karst Gunung Sewu dengan ketinggian 100 - 300 meter dpal. Keadaannya berbukit -bukit kapur serta banyak telaga genangan air hujan, tidak terdapat sungai di atas tanah tetapi banyak ditemukan sungai di bawah tanah. Arah pengembangan zona ini adalah untuk budidaya pertanian lahan kering, perikanan laut, eko wisata karst serta
akomodasi
wisata
seperti
penginapan, hotel dan restoran.
Foto: Alam Pegunungan Karst Karst di Kecamatan Ponjong 3
Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
1
Pada tahun 2014, Bulan Basah terjadi selama 7 bulan.
Desember
471,78
Nopember Oktober
Iklim
220,11
Faktor
0,44
September Agustus Agustus
0
terhadap
0,83
Juli Juni Mei
iklim
kondisi
sangat alam
berpengaruh
dan
kehidupan
59,56
masyarakat di Kabupaten Gunungkidul yang
56,5
sebagian besar bergantung pada pertanian.
63,89
April April Maret
Secara garis besar kondisi iklim Kabupaten 179,89
Gunungkidul
108,22
Pebruari
tahun
2014
sebagai
berikut:
332,78
Januari
selama
387,94 0
100
200
300
400
500
1.
Jumlah curah hujan rata -rata sebesar 1.881,94 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata -rata 91,22 hari/tahun. Rata rata curah hujan tertinggi tercatat 471,78
Rata rata Curah Hujan per Bulan di Kab. Gunungkidul, 2014 (mm)
mm pada bulan Desember dan rata -rata
-
hari hujan terbanyak tercatat 18 hari pada bulan Desember juga. Curah hujan
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gunungkidul
tertinggi pada bulan tersebut tercatat di Kecamatan Saptosari, sedang hari hujan terbanyak terjadi di Kecamatan Tepus.
Desember
18
Nopember
2.
*)
Bulan Basah tercatat selama 7 bulan dan bulan kering tercatat selama 5 bulan
12
Oktober
0
dengan bulan tanpa hujan terjadi pada
September
0
Agustus
0
bulan September.
Juli
3
Juni
4
Mei
4
*) Bulan dimana curah hujan mencapai minimal 60mm. (Klasifikasi iklim tropis Koppen)
April
10
Maret
6
Pebruari
14
Januari
16 0
5
10
15
20
Rata rata Hari Hujan per Bulan di Kab. Gunungkidul, 2014 -
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gunungkidul
Foto: Hutan Negara Negara di Desa Kedungpoh, Kedungpoh, Kecamatan Nglipar
4 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
Kabupaten Gunungkidul dengan dengan Wonosari sebagai pusat pemerintahan lahir pada hari Jum’at Legi tanggal 27 Mei 1831 atau 15 Besar 1758.
2
Daftar Nama Bupati Gunungkidul
Sejarah Menurut Mr. RM, Suryodiningrat dalam bukunya ”Peprentahan ” Peprentahan Praja Kejawen” Kejawen ” yang dikuatkan buku de Vorstenlanden terbitan Vorstenlanden terbitan 1931 tulisan G.P Rouffaer, dan pendapat B.M. Mr. A.K Pringgodigdo dalam bukunya Onstaan En Groei
van
het
Mangkoenegorosche
Rijk,
berdirinya Gunungkidul (daerah administrasi) tahun
1831
setahun
setelah
Perang
Diponegoro, bersamaan dengan terbentuknya kabupaten
lain
di
Yogyakarta,
dengan
pemimpin daerah dengan sebutan “Riya”. Berdasarkan fakta sejarah, penelitian, dan pengumpulan data dari tokoh masyarakat, pakar serta daftar kepustakaan yang ada dalam
rangka
Gunungkidul ditetapkan
Hari
pada
Jadi
tahun
bahwa
Kabupaten
1984,
Kabupaten
akhirnya
Gunungkidul
dengan Wonosari sebagai pusat pemerintahan lahir pada hari Jum’at Legi tanggal 27 Mei 1831 atau 15 Besar 1758. Hal ini dikuatkan dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gunungkidul No.: 70/188.45/6/1985 tentang penetapan hari, tanggal, bulan dan tahun Hari Jadi
Kabupaten
Gunungkidul
yang
ditandatangani oleh bupati saat itu Drs. KRT Sumber: Bagian Pemerintahan SETDA Kab. Gunungkidul
Sosro Hadiningrat tanggal 14 Juni 1985. Sedangkan
secara
yuridis,
status
Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu daerah kabupaten yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam lingkungan Provinsi DIY dan berkedudukan di Wonosari
sebagai
ibu
kota
kabupaten,
ditetapkan pada tanggal 15 Agustus 1950 dengan UU No. 15 Tahun 1950 jo PP No. 32 Tahun 1950 pada saat Gunungkidul dipimpin KRT Labaningrat. Labaningrat.
Foto: Kantor Bupati Gunungkidul 5
Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
2
Dhaksinarga Bhumikarta berasal dari dhaksina artinya selatan, arga artinya gunung, bhumi artinya tanah/daratan dan karta berarti makmur/sejahtera.
Lambang Daerah Sesuai dengan Perda nomor 1 Tahun 1968,
Lambang
Gunungkidul
Daerah
mengandung
Kabupaten
makna
sebagai
berikut: a.
Perisai sebagai alat penangkis serangan musuh/untuk musuh/untuk melindungi diri.
b.
Bintang bersudut 5 berwarna kuning emas mengingatkan akan Keagungan Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber segala perikehidupan dan penghidupan
Logo Kabupaten Gunungkidul
serta “sangkan paraning dumadi”. c.
Lukisan
pohon
melambangkan
beringin
yang
pengayoman,
tempat
berteduh bagi rakyat yang memerlukan pimpinan dan perlindungan dengan 5 akar
dasar
kepemimpinan
Tahukah Anda?
Kabupaten Makna warna yang ada pada Logo Gunungkidul: Kuning emas: emas : keluhuran yang bijaksana atau cendekia. Hijau:: doa, harapan dan Hijau kepercayaan. Biru:: ketaatan dan Biru kepercayaan. Hitam: Hitam: kemantapan, keteguhan dan kekekalan. Merah:: berani yang gagah Merah perkasa.
yang
berarti
di
bahwa
dalam
Gunungkidul
daerah
berdasarkan
Pancasila. Pohon beringin mempunyai sulur (akar angin) 8 buah (sebelah menyebelah pokok pohon 4 sulur) berarti bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul Gunungkidul dalam melindungi, membina dan
mengulurkan
tangannya
dan
memberikan kontrol sosial, partisipasi sosial
dan
sehingga
tanggung
dapat
jawab
tercapai
sosial
koordinasi,
intergrasi, sinkronisasi dan simplifikasi. d.
Roda
bergigi,
pengayoman
dalam
naungan/
pemerintah,
rakyat
Gunungkidul giat membangun segala bidang yang dilukiskan dengan sebuah roda
bergigi
berwarna
putih
perak,
karenanya pembangunan dilaksanakan dengan kesucian lahir batin. 6 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
2 e. Lukisan busur panah berwarna merah
putih berarti rakyat Gunungkidul gigih
Statistik Pemerintahan Kabupaten Gunungkidul, 2014
berjuang melawan semua penghambat pembangunan di segala bidang yang ada dalam semangat kesatuan dan persatuan yang digambarkan dengan warna warni sang saka merah putih. f.
Setangkai daun ketela pohon (singkong), menggambarkan menggambarkan hasil produksi terbanyak di daerah Gunungkidul.
g. Sepasang burung lawet berwarna hitam
menggambarkan salah satu hasil daerah Gunungkidul yang tinggi nilainya yakni sarang burungnya. burungnya. Selain itu burung lawet adalah
burung
yang
tahan
hidup
di
daerah yang sangat sulit, namun dengan semangat dan penuh keinsyafan dan rasa tanggung jawab terhadap generasi yang akan sekuat
datang
selalu
tenaga
berusaha
menghasilkan
dengan
kerja
yang
kondusif dan produktif. h. Keris luk 5, dapur Pandawa berwarna kuning
emas, mewujudkan senjata ampuh dan naluri di tangan dan pemimpin -pemimpinnya dalam
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul (Rekap Publikasi Kecamatan Dalam Angka)
menghadapi segala tantangan dan rintangan. i.
Sederetan
bukit
berjumlah
8
buah
menggambarkan daerah Gunungkidul yang berbukit-bukit.
Perlu
kemantapan
serta
keteguhan hati untuk mengolahnya. Bukit yang berjumlah 8 buah melambangkan “Hasta Dharma”, yaitu:
Pengayoman
seluruh
rakyat
tanpa
membedakan golongan, aliran dan agama.
Pemberi petunjuk dan bimbingan kepada rakyat
menunjukkan
ketertiban
dan
keamanan.
Penyuluh
dalam
gelap
dan
penolong
dalam penderitaan bagi seluruh lapisan masyarakat, sehingga terjadi ketenangan
Foto: Kantor Kecamatan Kecamatan Purwosari Purwosari
dan ketentraman lahir batin. 7 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
2
Perangkat daerah Kabupaten Gunungkidul selain Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD ada 13 Dinas daerah dan 12 Lembaga teknis daerah.
sehingga tertanam sikap dan sifat dinamis, konstruktif dan korektif.
9
Bagian/Bi Bagi an/Biro ro (SETDA)
13
Dinas Kantor + SatPol SatPol PP
6
Badan + Ins pektorat pektorat
6
Pembinaan semangat kehidupan masyarakat
Pembangkit dan pemupuk daya cipta menuju ke arah kesejahteraan masyarakat.
Uni t Pelaksana Teknis Teknis
151
Sifat sabar, tekun, ulet dan bijaksana agar
Sekretariat Dewan
1
dapat
RSUD
1
penyelesaian segala persoalan hidup dan
Kantor Desa
144
Penggerak menuju
0
50
dan
mencarikan
kehidupan rakyat sehari-hari.
18
Kantor Kecamatan
menampung
100
150
segala
terciptanya
kegiatan
masyarakat
masyarakat
adil
dan
makmur yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
200
Jumlah Lembaga lembaga di bawah Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, 2014 -
Memberantas kejahatan dan kemaksiatan dengan jalan bertindak tegas, adil dan jujur tanpa pendang bulu dan harus menjadi teladan di dalam kebaikan lahir batin dan
Sumber: Bagian Organisasi SETDA Kab. Gunungkidul
kemaslahatan. j.
Setangkai padi berisi 5 butir padi berwarna kuning emas, melambangkan kemakmuran Bangsa Indonesia umumnya dan khususnya yang dicita-citakan rakyat Gunungkidul dalam bidang pangan.
k. Setangkai kapas berbunga 4 dan berdaun 8 helai melambangkan kemakmuran Bangsa Indonesia umumnya
dan
Kabupaten
Gunungkidul
khususnya pada bidang sandang. l.
Foto: Kantor Pengadilan Pengadilan Agama Agama Wonosari Wonosari Kabupaten Gunungkidul
Lukisan laut dengan gelombang yang berjumlah 17 berwarna putih perak menggambarkan bahwa Daerah
Kabupaten
Gunungkidul
berbatasan
dengan lautan Indonesia yang kaya raya. m. Rumput laut yang digambarkan berwarna coklat mewujudkan hasil Gunungkidul yang penting. n. Sehelai pita kuning bertuliskan “GUNUNGKIDUL” sebagai petunjuk bahwa lambang tersebut milik Daerah Kabupaten Gunungkidul.
Foto: Kantor BAPPEDA Kab. Gunungkidul 8 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
Sejak otonomi daerah tahun 2001, Kabupaten Gunungkidul terbagi dalam 18 Kecamatan, 144 Desa.
2
Satuan Pemerintahan Perkembangan wilayah
seiring
penduduk
kemajuan
dengan
memicu
suatu
bertambahnya
adanya
pemekaran
suatu wilayah. Demikian pula yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Isu pemekaran kecamatan
untuk
masyarakat
di
menampung
Kabupaten
aspirasi
Gunungkidul
sudah dimulai sejak tahun 1996. Sampai dengan
tahun
Gunungkidul
1995,
terbagi
Kabupaten menjadi
13
kecamatan. Namun mulai tahun 1996 berkembang
menjadi
15
kecamatan,
dengan tambahan Kecamatan Saptosari (Pemecahan
Kecamatan
Kecamatan
Gedangsari
Kecamatan otonomi
Patuk).
daerah
Paliyan)
dan
(Pemecahan
Sejak pada
diberlakukan tahun
2001,
berkembang lagi menjadi 18 kecamatan,
Keterangan: 5 Desa 6 - 7 Desa 8 - 10 Desa 11 - 14 Desa Jumlah Desa Per Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
dengan tambahan Kecamatan Purwosari (Pemecahan
Kecamatan
Kecamatan
Tanjungsari
Kecamatan
Tepus)
Girisubo
(Pemecahan
Panggang), (Pemecahan
dan dari
Kecamatan Kecamatan
Rongkop). Pusat kota pemerintahan Kabupaten Gunungkidul
berlokasi
di
Kecamatan
Foto:
Wonosari. Kecamatan Wonosari pula yang
Kantor Kepala Desa Siraman, Kecamatan Wonosari
mempunyai jumlah desa terbanyak se Kabupaten Gunungkidul, yakni 14 desa. Sedangkan Kecamatan Purwosari, Tepus, Tanjungsari, dan Semanu masing -masing mempunyai 5 Desa.
Foto:
Kantor Kepala Desa Giring, Kecamatan Paliyan
9 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
2 Fraksi Fraksi Partai Karya Keadilan Bintang Gerin dra; 6 Sejahtera; 5
Pemilu dan Legislatif Fraksi Demokrat; 4
Fraksi PDI Perjuangan ; 11
Kondisi
tahun
1831
sampai
dengan
2013, Kabupaten Gunungkidul sudah dipimpin oleh 27 bupati, dengan Bupati pertamanya adalah RT. Poncodirjo dan berdasarkan hasil Fraksi Partai Amanat Amanat Nasional; 7
Fraksi Handayani; 6
Fraksi Partai Gol kar; 6
Jumlah Anggota DPRD Kab. Gunungkidul menurut Fraksi, 2014 Sumber: Sekretariat DPRD Kabupaten Gunungkidul
Pemilukada tanggal 23 Mei 2010, terpilih Prof.Dr.Ir.H Sumpeno Putro, M.Sc sebagai bupati dan Hj. Badingah, S.Sos, sebagai wakil bupati
pada periode
karena
bupati
2010 -2015. Namun
berhalangan,
sehingga
Hj. Badingah, S.Sos diangkat menjadi bupati Gunungkidul
didampingi
Drs.
Immawan
Wahyudi, MH. sebagai wakil bupati . Berdasarkan hasil pemilu 2014, peta perpolitikan di Kabupaten Gunungkidul diwarnai dengan dominasi PDI -P di parlemen (DPRD) yang diikuti oleh PAN, Golkar, Gerindra dan PKS. Jumlah Anggota DPRD yang berasal dari PDI-P sebanyak 11 orang, 7 orang dari PAN, Golkar dan Gerindra masing -masing 6 orang. Sementara
PKS
memperoleh
5
kursi,
sedangkan partai lainnya memperoleh kurang dari 5 kursi. Selama tahun 2014, DPRD Kabupaten Gunungkidul telah mengadakan 364 kali rapat dengan rincian Rapat Pleno sebanyak 41 kali, Rapat Fraksi 264 kali, Rapat Komisi 49 kali, Rapat Pimpinan Dewan 6 kali, dan Rapat Badan Kehormatan sebanyak 4 kali. Dari
rapat -rapat
tersebut
dihasilkan
11 Peraturan Daerah, 1 Peraturan DPRD, 29 Keputusan DPRD dan 13 Keputusan Pimpinan Jumlah Rapat dan Keputusan DPRD Kab. Gunungkidul menurut Jenisnya, 2014
DPRD.
Sumber: Sekretariat DPRD Kabupaten Gunungkidul
10 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
2
Realilsasi Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 naik 2,46 persen dari tahun 2013.
APBD Realisasi
pendapatan
daerah
Realisasi APBD Kabupaten Gunungkidul (Milyar Rupiah)
Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 secara keseluruhan
meningkat
17,06
An ggaran
persen,
angkanya mencapai 1.372,84 milyar rupiah
Pendapatan Daerah
dari
PA D
1.172,72
milyar
rupiah
tahun
2013
2014
1 172,72
1 372,84
66,71
159,30
sebelumnya. Kenaikan tersebut didukung
Dana Perimbangan
879,07
923,97
kenaikan PAD sebesar 138,79 persen atau lebih dari dua kali lipat, Dana Perimbangan
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
226,94
289,57
naik sebesar 5,11 persen dan Lain -lain
Belanja Daerah
1 236,64
1 267,06
Pendapatan
Belanja Tidak Langsung
850,97
874,47
Belanja Langsung
385,67
392,59
Daerah
yang
Sah
yang
meningkat 27,60 persen. Pendapatan dijadikan
daerah
sebanyak
sumber
pendanaan
pembangunan.
Tahun
pembangunan
Pemerintah
Gunungkidul
tercatat
itu
2014
belanja
Sumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gunungkidul Gunungkidul
Kabupaten
sebesar
1.267,06
milyar rupiah dengan rincian 874,47 milyar untuk belanja langsung dan sisanya 392,59 milyar
digunakan
untuk
belanja
tidak
langsung.
48 82
Spesialis/ Profesi
347 123
Pasca Sarjana
Aparatur Pemerintah Daerah Kebijakan negatif growth growth jumlah PNS masih berlaku pada tahun 2013. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah di Kabupaten
Gunungkidul
mengalami
penurunan 3 persen dari tahun 2012. Dari grafik disamping terlihat bahwa PNS daerah di Kabupaten Gunungkidul Gunungkidul laki
-laki berjumlah lebih banyak dibanding perempuan
untuk
setiap
jenjang
pendidikan, terlihat juga adanya dominasi pegawai
dengan
jenjang
PNS
di
lingkungan
2.936
756 836 637 381 704 232 347 48 124 12
Diploma SMK SMA/MA SLTP SD 0
Laki Laki-l -lak akii
1000
2000
3000
4000
Per Perempu empuan an
pendidikan
sarjana. Hal ini berarti ada peningkatan kualitas
2.991
Sarjana
Pemkab
Jumlah PNS Daerah Kab. Gunungkidul Menurut Tingkat Pendidikan, 2014
Gunungkidul, dan semakin berkurangnya jumlah
pegawai
dengan
berpendidikan
Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kab. Gunungkidul
SLTA ke bawah. 11 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
3
Kabupaten Gunungkidul pernah mempunyai jumlah penduduk terbanyak se - DIY DIY pada tahun 1971 berdasarkan hasil Sensus Penduduk 1971.
Penduduk sangat berperan penting dalam Panggang
pembangunan karena sebagai subyek sekaligus
Purwosari
obyek pembagunan itu sendiri. Penduduk juga mempunyai modal sosial (social (social capital ) seperti sifat
Paliyan
gotong royong, tekad, semangat kebersamaan,
Saptosari
kepercayaan,
Tepus
nilai
dan
norma
yang
sangat
diperlukan dalam mencapai tujuan pembangunan.
Tanjungsari
Penduduk
sebagai
obyek
pembangunan
dapat
Rongkop
menjadi beban pemerintah apabila tidak dikelola dan
Girisubo
dikendalikan, contohnya pertumbuhan penduduk
Semanu
tinggi dan kepadatan penduduk tinggi pula. Hal ini
Ponjong
tentu perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah.
Karangmojo Wonosari
Menurut Philip M Hauser & Dudley Duncan,
Playen
penduduk dapat dilihat dari sisi jumlah, persebaran teritorial
Patuk
dan
komposisi
serta
perubahan -
perubahannya dan sebab -sebab perubahan tersebut
Gedangsari
melalui ilmu demografi. Dari sisi jumlah penduduk
Nglipar
dapat diketahui human resources resources yang ada baik
Ngawen
menurut umur maupun jenis kelamin. Dari sisi komposisi
Semin 0
10 . 0 0 0
20. 000
Perem eremp puan
30. 000
40. 000
50. 000
Lak Laki-la i-lak ki
penduduk
dapat
dikelompokkan
berdasarkan ciri-ciri tertentu seperti biologis (umur dan jenis kelamin), sosial (tingkat pendidikan, status perkawinan), ekonomi (angkatan kerja, lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan),
Jumlah Penduduk Kabupaten Gunungkidul Menurut Kecamatan Kecamatan Jenis Kelamin, 2014
geografis (tempat tinggal kota/desa, kabupaten,
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul (Estimasi Sensus Penduduk 2010)
sebaik-baiknya dengan data yang tersedia.
provinsi). Selain kuantitas dan distribusi penduduk, demografi juga dapat menjelaskan pertumbuhan masa lalu, penurunan dan persebarannya dengan
Jumlah penduduk Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 berdasarkan estimasi hasil SP2010 sebanyak 698.825 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 337.920 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 360.905 jiwa. Dari angka tersebut didapatkan rasio jenis kelamin (sex ratio) ratio) sebesar
93,63.
Artinya
dari
setiap
100
perempuan di Gunungkidul terdapat 93 laki -laki.
12 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
Rasio beban ketergantungan (dependency ratio) Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 sebesar 52,90 persen.
Jumlah
penduduk
Kabupaten
Gunungkidul mencapai 698.825 jiwa pada
70+
tahun 2014, dengan kepadatan penduduk
65 - 69
470 jiwa per km 2. Kecamatan dengan
60 - 64 55 - 59
jumlah penduduk terbanyak dan kepadatan
50 - 54
tertinggi adalah Wonosari dengan 81.493
4545- 49
2
jiwa dengan kepadatan 1.079 jiwa/km .
40 - 44
Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit
35 - 39
berada di Kecamatan Purwosari dengan
30 - 34
20.035 jiwa, namun kepadatan terendah
25 - 29
2
justru di Panggang Panggang dengan 275 275 jiwa/km .
20 - 24 15 - 19
Pertumbuhan penduduk pada tahun
10 - 14
2014 sebesar 2,21 persen, lebih tinggi
5 -9
dibanding
0 -4
persen.
2013
yang
Sementara
3
mencapai
rata -rata
0,43
anggota
rumah tangga (ART) terhitung 3,49 yang berarti terdapat antara 3 hingga 4 jiwa per rumah tangga. Dari piramida penduduk dan indikator kependudukan terlihat bahwa penduduk
40. 000
20. 000
0
20. 000
40. 000
Piramida Penduduk Gunungkidul, 2014 (jiwa) Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul (Estimasi SP2010 & Susenas 2014)
Gunungkidul tergolong penduduk usia tua, karena persentase penduduk usia 65 tahun ke atas lebih dari 10 persen, tepatnya
Indikator Kependudukan Kab.Gunungkidul
12,98 persen. Rasio beban ketergantungan ketergantungan (dependency ratio) sebesar 52,90 persen yang mengandung arti dari setiap 100 orang usia produktif menanggung 52 orang usia tidak produktif, angka ini sedikit lebih besar
dibanding
tahun
2013
yang
mencapai 52,81.
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
13 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
4
Tingkat pengangguran terbuka tahun 2014 sebesar 1,61 persen.
Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Gunungkidul, 2012 2014 -
Dalam setiap kegiatan ekonomi, salah satu faktor produksi terpenting adalah tenaga kerja. Setiap tenaga kerja memiliki sikap dan perilaku berbeda-beda yang menyebabkan perbedaan cara pandang terhadap pekerjaannya. Namun di sisi lain sistem dan struktur upah tenaga kerja ditentukan berdasarkan
beberapa
faktor
seperti
tingkat
pendidikan, pengalaman kerja, jenis dan resiko pekerjaan, lokasi kerja, usia dan jabatan yang bersangkutan di tempat kerja. Lapangan
pekerjaan
yang
terbatas
menyebabkan tidak semua angkatan kerja yang tersedia dapat terserap di pasar kerja. Dengan kata lain belum terjadi keseimbangan antara penawaran (supply ) dan permintaan (demand ( demand ) tenaga kerja di pasar kerja. Hal inilah yang kemudian menjadi penyebab terjadinya pengangguran secara umum.
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
Dari total penduduk usia 15 tahun ke atas (penduduk 5
usia
kerja),
sekitar
77,65
persen
penduduk Gunungkidul termasuk dalam angkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami
4,04 4
penurunan selama periode 2012 – 2014, setelah mengalami penurunan dari 80,43 persen menjadi
3 2,23 2
1,69
1,38
1,61
77,87 persen kemudian turun menjadi 77,65 persen. Pasar tenaga kerja di Gunungkidul masih
1
cukup memadai ditandai dengan tingginya angka kesempatan kerja. Hal ini dapat dilihat dari tingginya
0 2010
2011
2012
2013
2014
Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Gunungkidul, 2010 2014 -
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
persentase penduduk usia kerja yang bekerja, dalam kurun tiga tahun terakhir angkanya tidak pernah kurang dari 95 persen dan mencapai puncaknya pada 2012 sebesar 98,62 persen, yang berarti tingkat penganguran terbuka di Gunungkidul hanya 1,38 persen. Akan tetapi sebagian besar tenaga kerja terserap di sektor pertanian baik sebagai pengusaha maupun buruh pertanian.
14 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
4
Mayoritas penduduk Gunungkidul bekerja di sektor pertanian.
Selain
masalah
Tingkat
Penganguran
Terbuka (TPT), satu hal yang cukup menarik untuk dicermati adalah terselubung atau
masalah setengah
pengangguran pengangguran.
Penganggur tipe ini adalah mereka yang berstatus bekerja namun jam kerjanya kurang dari 35 jam seminggu, dan jumlahnya mencapai 32,17 persen dari penduduk bekerja. Tingginya
selisih
antara
TPT
dengan
pengangguran terselubung ini dikarenakan oleh besarnya
angka
dibayar.
Dengan
pekerja profil
keluarga/pekerja ketenagakerjaan
tak yang
Pekerja keluarga/tid ak dibayar 28,14%
TPT
dengan
pengangguran
terselubung
ini
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar 29,05%
Pekerja bebas di non pertanian 7,69% Pekerja bebas di pertanian 1,52%
didominasi oleh pekerja yang berpendidikan relatif rendah, maka bekerja di bawah jam kerja normal berimplikasi pada produktivitas yang selisih antara
Berusaha sendiri 10,02%
Buruh/karya wan/pegaw ai 21,52%
Berusaha dibantu buruh tetap/dibaya r 2,06%
Komposisi Penduduk Bekerja menurut Status Pekerjaan di Kabupaten Gunungkidul, 2014
dikarenakan oleh besarnya angka pekerja keluarga/ pekerja tak dibayar. Dengan profil ketenagakerjaan
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
yang didominasi oleh pekerja yang berpendidikan relatif rendah, maka bekerja di bawah jam kerja normal berimplikasi pada produktivitas yang r endah.
Pertania n 52,62%
Jasa-jasa Lainnya 13,02% 14,06%
Profil penduduk yang bekerja di Gunungkidul bisa kita lihat bahwa 28,14 persen diantaranya adalah pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar. Sedangkan yang menjadi pengusaha baik berusaha sendiri maupun berusaha dibantu buruh baik tetap maupun tidak tetap mencapai 41,13%. Berdasarkan
perbandingan
menurut
lima
lapangan usaha utama, pilihan bekerja di pertanian masih mendominasi pasar kerja di Gunungkidul yakni
sebanyak
52,62
persen
dan
sektor
perdagangan, hotel dan restoran 13,17 persen. Sementara pekerja di industri pengolahan sebanyak
Perdaga ngan 13,17%
Industri Pengola han 7,13%
Komposisi Penduduk Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan di Kabupaten Gunungkidul, 2014 Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
7,13 persen; jasa- jasa jasa 13,02 persen dan lainnya (pertambangan dan penggalian, air bersih, listrik, bangunan, transportasi dan perbankan sebesar 14,06 persen).
15 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
5 Peranan
pendidikan
sangat
penting
dalam pembangunan kualitas manusia selain kesehatan, dan diarahkan pada peningkatan keterampilan
51.197
60.000
(skill ( skill )
serta
kemampuan
beradaptasi beradaptasi dengan dunia kerja dan lingkungan sosial. Sehingga terjalin hubungan link and match match antara ketersedian tenaga kerja dengan
40.000
25.147
dasar pendidikan yang diperlukan di dunia usaha. Pendidikan tidak hanya menghasilkan
21.502 20.000
lulusan yang pandai dalam akademik, namun 4.771
2.292 2.518 0 Murid
S MA/S MK
Guru
792 833
Kelas
juga dituntut memiliki akhlak serta moral yang
3.090 483 110 69
baik, sehingga kembali dimunculkan pendidikan yang berkarakter . Angka
Sekolah
S MP
SD
Jumlah Sekolah, Guru, Kelas, dan Murid di Kabupaten Gunungkidul, 2014 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Gunungkidul
Melek
Huruf
penduduk penduduk
Gunungkidul mencapai lebih dari 95 persen, namun rata -rata lama sekolah yang belum menyentuh
pendidikan
merupakan yang
persoalan
perlu
dasar sekaligus
mendapat
diantaranya
dengan
pentingnya
pendidikan
9
tantangan
perhatian
menggugah bagi
tahun serius
kesadaran
masa
depan
generasi penerus . Capaian di bidang pendidikan terkait erat dengan ketersediaan fasilitas pendidikan. Pada jenjang
Indikator Pendidikan Kab. Gunungkidul
pendidikan
SD
dan
SLTP
di
Gunungkidul untuk tahun ajaran 2014/2015 seorang guru rata -rata mengajar 10 hingga 14 murid, sedangkan untuk SLTA seorang guru rata-rata
mengajar
8
murid.
Angka
ini
semestinya meningkatkan kualitas pengajaran dengan anggapan semakin sedikit murid yang diajar akan semakin intensif proses belajar mengajar.
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
16 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
6 Sebagai rujukan penduduk untuk berobat jalan di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2014 paling banyak adalah praktek dokter/ poliklinik
yaitu
Tendensi
mencapai
pemilihan
41,71
fasilitas
persen.
pengobatan
khususnya rawat jalan tahun 2014 mengalami
Perawat Bidan
Dokter Gigi
komprehensif, terlihat dengan meningkatnya
Dok ter Umum Umum
ke
arah
fasilitas
yang
persentase frekuensi melakukan rawat jalan di rumah sakit-rumah sakit serta praktek dokter /
223 14
Spesialis
lebih
pergeseran
209
34 80
0
100
200
300
poliklinik. Selain alasan di atas, bisa jadi hal ini juga menunjukkan adanya peningkatan peningkatan taraf perekonomian kepada
lebih
penduduk
yang
berimbas
memperhatikan
investasi
kesehatannya . Jumlah gangguan
penduduk
kesehatan
yang
selama
Tenaga Kesehatan di Kabupaten Gunungkidul, 2014 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul
mengalami tahun
2014
mengalami kenaikan dari 38,33 persen menjadi
Statistik Kesehatan Kabupaten Gunungkidul
41,84 persen. Persentase tertinggi penolong kelahiran di Kabupaten Gunungkidul dilakukan oleh bidan yaitu mencapai 75,87 persen dan proses kelahiran yang ditolong dokter mengalami kenaikan menjadi 23,63 persen. Angka ini menunjukkan
bahwa
tingkat
pengetahuan
penduduk di bidang kesehatan cukup tinggi dengan memahami pentingnya keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
Foto: Puskesmas II Kecamatan Karangmojo 17 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
7 Mata air terlindung 8,17%
Rumah tangga yang menempati rumah berdinding tembok mencapai 80,09 persen.
Mata air tak Air hujan terlindung 18,36% 0,97%
Lainnya 0,41%
Air kemasan kemasan bermerk 2,84%
Air isi ulang 1,01% Leding meteran 22,69%
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi 2014, masyarakat di Kabupaten Gunungkidul menggunakan
sumber
air
minum
yang
bervariasi. Sumber air minum yang paling banyak digunakan masyarakat adalah sumur terlindung
yang
mencapai
32,75
persen.
Sedangkan yang terbanyak kedua yaitu sumber Sumur tak terlindung 6,03%
Leding eceran 2,95% Sumur terlindung 32,75%
Sumur bor/pompa 3,82%
air minum leding meteran yang mencapai 22,69 persen, leding meteran ini diperoleh dari PDAM. Sumber air minum terbanyak ketiga adalah air hujan yang mencapai 18,36 persen, ini
dikarenakan
Kabupaten Sumber Air Minum Utama Rumah Tangga di Kabupaten Gunungkidul, 2014
beberapa
Gunungkidul
wilayah
sulit
di
untuk
mendapatkan air bersih dari dalam tanah atau dari permukaan tanah.
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
Rumah Tangga menurut Kualitas Perumahan, 2014
di
Kualitas suatu bangunan rumah tangga dapat dilihat dari jenis atap, lantai, dan dinding yang digunakan. Hampir semua rumah tangga di
Kabupaten
menggunakan
atap
Gunungkidul yang
berupa
sudah genteng,
hanya sedikit yang menggunakan beton, asbes atau lainnya. Jika dilihat dari jenis dinding terluas, rumah tangga dengan dinding terluas berupa bambu sekitar 12,68 persen. Jika dilihat dari jenis lantai terluas, rumah tangga dengan lantai terluas berupa tanah sekitar 12,90 persen. Dengan masih adanya rumah dengan jenis dinding terluas bambu (>10 persen) dengan lantai terluasnya tanah (>10 persen), berarti masih cukup banyak rumah tangga yang menempati rumah tidak layak huni. Hal ini agar menjadi
perhatian
bagi
pemerintah
dalam
menyediakan rumah yang layak huni bagi masyarakatnya. Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
18 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
7
Sebanyak 86,25 persen rumah tangga di Kab. Gunungkidul sudah mempunyai fasilitas jamban sendiri.
Selain perumahan
fasilitas yang
masyarakat keluarga.
bersih,
berhubungan
adalah Sebab
air
kesehatan
ketersedian jamban
fasilitas
Bersama 12,04%
Sendiri 86,25%
Umum 0,13%
jamban
yang
sehat
Tidak Tid ak ada ada 1,58%
mempengaruhi kesehatan penghuninya dan masyarakat disekitarnya. Tahun 2014, rumah tangga
yang
sebanyak
mempunyai
86,25
persen,
jamban
sendiri
sedangkan
yang
menggunakan jamban bersama (lebih dari satu rumah tangga) sebanyak 12,04 persen. Ketersediaan fasilitas listrik berkaitan dengan kemajuan di suatu wilayah, kemudahan akses informasi dan komunikasi.
Rumah Tangga menurut Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar di Kabupaten Gunungkidul, 2014 (%) Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
Berdasarkan
data PT. PLN Cabang Wonosari, program listrik masuk desa ternyata sudah tercapai seratus persen, demikian pula pada lingkup dusun. Sumber energi utama untuk memasak 24,46%
yang digunakan sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Gunungkidul pada 2014 adalah kayu bakar yakni 74,55 persen, sementara pengguna gas/elpiji sebesar 24,46 persen dan lainnya 0,99 persen. Banyaknya rumah tangga yang menggunakan kayu bakar, menunjukkan bahwa di desa -desa di Kabupaten Gunungkidul
74,55%
0,99% Kay u
G as /el p iji
Lai n ny nya
masih banyak rumah tangga yang lebih memilih mencari sendiri kayu bakar di hutan atau tegalan daripada mengeluarkan uang untuk membeli gas/elpiji.
Rumah Tangga menurut Sumber Energi Utama untuk Memasak di Kabupaten Gunungkidul, 2014 (%) Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
19 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
8
Dari 4 Kabupaten dan 1 Kota di DIY, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kab. Gunungkidul masih menduduki rangking terakhir se - DIY. DIY.
Menurut Amartya Sen (1985), taraf hidup 68 67 66 65 64 63 62
64,2
64,83
65,69
66,31
67,03
manusia tidak boleh hanya dipandang dari sekadar tingkat pendapatan, namun juga kualitas hidup yang dimilikinya. Kualitas hidup manusia didekati dengan tingkat harapan hidup yang merupakan cermin dari sisi kesehatan dan k emampuan emampuan baca tulis serta lama sekolah dari sisi pendidikan.
2010 2011 2012
2013
Dengan melihat perkembangan angka IPM 2014
Indeks Pembangunan Manusia Kab. Gunungkidul, 2010 2014 -
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
tiap tahun, tampaknya kemajuan yang dicapai Gunungkidul dalam pembangunan manusia masih harus diupayakan dengan usaha yang lebih keras lagi. Angka IPM Gunungkidul hanya mengalami sedikit peningkatan dari 64,20 pada tahun 2010 menjadi
67,03
pada
tahun
2014.
Lambatnya
kenaikan IPM ini dapat dipahami, mengingat dampak dari investasi di sektor kesehatan dan pendidikan khususnya terhadap peningkatan indikator penyusun
Indikator IPM Kab. Gunungkidul
IPM akan terlihat secara nyata dalam jangka panjang. Dilihat dari komponen-komponen penyusun IPM, terlihat kenaikan yang kecil dengan persentase yang kurang dari satu persen. Kenaikan tertinggi dicapai oleh komponen Rata -rata lama sekolah, yakni sebesar 3,70 persen. Diikuti komponen Angka Harapan Lama Sekolah dan Konsumsi Riil per Kapita yang masing-masing naik 2,64 persen dan 0,40 persen, sedangkan Angka Harapan Hidup (AHH)
hanya
naik
0,01
persen
dari
tahun
sebelumnya.
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
20 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
9
Tahun 2014, produksi padi ladang menyumbang 68,04 persen terhadap total produksi padi Kabupaten Gunungkidul Gunungkidul..
Kabupaten
Gunungkidul
merupakan
Statistik Tanaman Pangan Kab. Gunungkidul
salah satu kabupaten penyangga pangan DIY. Oleh karena itu, produktivitas tanaman pangan khususnya khususnya padi perlu terus ditingkatkan dengan intensifikasi mengingat semakin berkurangnya lahan baku akibat alih fungsi. Produksi padi di Gunungkidul mencapai 289,78 ribu ton pada tahun 2014, yang terdiri dari 92,60 ribu ton padi sawah dan 197,18 ribu ton padi ladang. Selama tahun 2014 beberapa komoditi tanaman
pangan
yang
umum
ditanam
masyarakat petani di Gunungkidul mengalami penurunan produksi, namun padi ladang dan jagung yang mengalami kenaikan masing masing 0,83 persen dan 9,34 persen. Komoditi tanaman pangan yang mengalami penurunan produksi yang sangat signifikan yaitu kedelai yang
turun
47,30
persen
dari
tahun
sebelumnya. Dari segi produktivitas, ubi kayu memiliki produktivitas tertinggi dibandingkan komoditi tanaman pangan lainnya yaitu sebesar 155,05
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gunungkidul
kuintal per ha. Tingginya tingkat produktivitas ubi kayu ini dapat dipahami karena kondisi
Ubi Kayu
tanah yang sebagian besar adalah tanah
Padi Sawah
ladang atau bukan sawah beririgasi teknis sehingga perlu disesuaikan pola tanam dengan kondisi musim, dan tanaman ubi kayulah yang paling cocok ditanam di Gunungkidul.
155,05 62,21 46,60
Padi Padi Ladang Jagung
41,58
Kedelai
10,94
Kacang Tan ah
10,33 5,95
Kacang Kacang Hijau 0
50
100
150
200
Produktivitas Tanaman Pangan Kabupaten Gunungkidul, 2014
Foto: Lahan Sawah Sawah di Desa Genjahan, Kecamatan Ponjong
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gunungkidul
21 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
10
Tahun 2014, jumlah air baku yang diproduksi PDAM Wonosari mencapai 9,61 juta m 3.
Pengelolaan potensi pertambangan dan 8.774
9.217 8.257
10.000 8.000
9.613 8.383
terus
9.467
dikembangkan
dalam
rangka
untuk
kesejahteraan masyarakat, meskipun demikian
7.082
5.831 6.133
energi di Gunungkidul Gunungkidul memiliki peluang peluang untuk
usaha pertambangan dan penggalian tetap
6.000
harus mematuhi peraturan perundangan perundangan yang yang berlaku.
2.943
4.000
2.124 2.385
2.000
Belum
adanya
penetapan
Perda
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Gunungkidul
0
menyebabkan
perusahan -
perusahan pertambangan dan penggalian yang 2012
Hilang
telah habis masa berlakunya untuk sementara
2013
2014
Ter Terjual
tidak berproduksi. Namun demikian aktivitas
Distr stribusi busi
Produk Produks si
penggalian batu putih masih berjalan terutama yang
Jumlah Produksi dan Distribusi Air Bersih 3 PDAM Kabupaten Gunungkidul (ribu m )
dilakukan
oleh
usaha -usaha
kecil
perorangan, dengan lokasi utama di daerah Ponjong Selatan dan Wonosari W onosari Utara. Sektor air minum sebagai salah satu
Sumber: PDAM Tirta Handayani Gunungkidul
sektor vital di wilayah yang terkenal kesulitan air
yang
salah
Gunungkidul 160000,0
121.844 153.193
meningkat
yang
pemerintah
120000,0
masyarakatnya.
80000,0 60000,0 40000,0 20000,0 ,0
17.658
2.718
68
menyediakan
senantiasa keseriusan kebutuhan
diproduksi mencapai 9,6 juta m 3, meningkat 6.632
dibanding tahun 2013 yang mencapai 8,4 juta m3.
1.397 5.036
Rumahtangga Bisnis Industri Umum
menunjukkan
PDAM
Tahun 2014 ini jumlah air baku yang
28.990 9.959
dikelola
produksinya
140000,0 100000,0
satunya
Namun
peningkatan
dari
sisi
efisiensi
dimana
mengalami
persentase
hilang
berkurang sedikit menjadi 25,2 persen dari 25,3 Sosial
persen tahun sebelumnya.
Jumlah Pelang gan Jumlah L istrik istrik Terdistribusi (ribu KWH)
Jumlah Pelanggan Listrik dan Jumlah Listrik Terdistribusi menurut Jenis Pelanggan, 2014
Dari sektor energi dilaporkan jumlah listrik terdistribusi di Gunungkidul selama tahun 2014
tercatat
jumlah
pelanggan
sebanyak
162.412 dengan 153.193 diantaranya adalah kategori rumah tangga. Pelanggan kategori rumah tangga ini menyerap 121.844 ribu KWh
Sumber: PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan Wonosari
secara keseluruhan.
22 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
Sektor industri mempunyai andil sebesar 9,47 persen terhadap pembentukan PDRB Kab. Gunungkidul.
Industri
pengolahan
di
11
kabupaten
Gunungkidul didominasi oleh industri mikro atau rumah tangga. Tercatat ada 15.369 industri mikro atau rumah tangga pada tahun
Ind ustri Mikro Mikro
2014. Industri kecil jumlahnya mencapai 5.530
Ind ustri Kecil Kecil
pada tahun 2014. Sedangkan industri besar
Ind ustri Sedang Sedang
dan sedang jumlahnya kurang dari 15 dan
15.369 5.530 14 8
Ind ustri Besar Besar
jumlahnya cenderung cenderung tetap dari dari tahun ke tahun. tahun. 0
Selama
periode
2010
–
2014
nilai
5000 10000 15000 20000
tambah yang dihasilkan atau lebih dikenal dengan
nilaii
PDRB
dari
sektor
industri
pengolahan terus mengalami kenaikan dengan pertumbuhan yang fluktuatif. Pada tahun 2012, nilai PDRB sektor industri sempat menurun, kemudian naik kembali di tahun 2013 dan
Jumlah Industri menurut Klasifikasinya Klasifikasinya di Kabupaten Gunungkidul, 2014 Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan ESDM
berlanjut ke tahun 2014. Begitu pula dengan kekurang berpihakan harga komoditas industri kecil dan rumah tangga yang berakibat kepada sedikit lesunya
Nilai PDRB Sektor Industri Pengolahan Kabupaten Gunungkidul, 2010 2014 -
produksi. Tercatat adanya pelemahan harga komoditas hasil industri anyaman bambu dan kerajinan
berbahan
bambu
lainnya
yang
merupakan industri unggulan di Gunungkidul selama
tahun
2014
dibanding
tahun
sebelumnya. Namun di tengah lesunya sektor industri tahun 2014 ini, sektor ini masih mempunyai andil
sebesar
keseluruhan
9,47 nilai
persen PDRB
terhadap Kabupaten
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
Gunungkidul. Berturut -turut nilai andil sektor industri terhadap total PDRB sejak 2010 adalah sebagai berikut: 9,94; 10,07; 9,07; 9,42 dan 9,47 persen.
23 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
12
Sektor konstruksi menyumbang PDRB Kab. Gunungkidul sebesar 9,58 persen pada tahun 2014.
Konstruksi dapat didefinisikan sebagai suatu
12 10
9,21
9,32 9,52
9,62
kegiatan
9,58
6
mencakup
kegiatan
pabrik, dsb, pembangunan jalan - jalan, jalan, jembatan,
5,87
instalasi listrik, AC dan lain-lain. Sektor konstruksi 5,06
4
yang
pembangunan baik bangunan tempat tinggal, bangunan bukan tempat tinggal seperti kantor,
8 5,36
ekonomi
4,9
sektor penggalian karena sebagai penyedia bahan
4,52
2
berkaitan erat dengan sektor -sektor lain seperti bakunya, sektor pengangkutan dan transportasi yang berhubungan dengan jalur distribusi bahan baku dan
0 2010
2011
2012
2013
Pe rtu mb u h an
2014
An d il
juga kemudahan akses yang berpengaruh terhadap harga baik bahan -bahan konstruksi maupun nilai konstruksi lainnya. Sektor konstruksi dapat dilihat sebagai salah
Pertumbuhan dan Andil Sektor Konstruksi Terhadap PDRB Kab. Gunungkidul (%)
satu indikator untuk mengetahui tingkat pertumbuhan investasi di suatu wilayah. Karena sektor konstruksi dapat dihubungkan dengan komponen Pembentukan
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
Modal Tetap Bruto (PMTB) pada PDRB menurut Penggunaan. Oleh karena itu kegiatan konstruksi dalam setiap perkembangannya memberikan andil yang signifikan terhadap pembentukan PDRB di Gunungkidul. Walaupun setiap tahun pertumbuhan sektor konstruksi pada pembentukan PDRB Kabupaten Gunungkidul cukup fluktuatif namun namun andil dari sektor ini setiap tahun cukup stabil. Andil sektor konstruksi
Milik Sendiri 96,28%
Lainnya 2,81%
Sewa 0,32% Kontrak 0,59%
pada PDRB Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 sebesar 9,58 % Dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional 2014 diperoleh persentase rumah tangga menurut
Rumah Tangga menurut Penguasaan Tempat Tinggal di Kab. Gunungkidul, 2014
status kepemilikan/penguasaan tempat tinggal. Pada tahun 2014 tercatat status kepemilikan tempat tinggal
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
milik
sendiri
sebanyak
96,28
persen.
Berikutnya rumah tangga yang menyewa dan mengontrak rumah sebanyak masing -masing 0,32 persen dan 0,59 persen.
24 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
Jumlah pengunjung obyek wisata pantai di Kab. Gunungkidul tahun 2014 meningkat 28,67 persen dari tahun 2013.
Untuk mendukung DIY sebagai salah satu daerah tujuan wisata, Gunungkidul tidak
13
Jumlah Pengunjung Obyek Wisata Pantai di Kabupaten Gunungkidul, 2014
mau kalah dengan kabupaten/kota yang lain dengan menambah sarana dan prasarana yang dapat menarik minat wisatawan, salah satunya dengan
maraknya
wilayah
berdiri
Gunungkidul.
hotel/losmen
Tahun
2014,
di di
Kabupaten Gunungkidul tercatat 69 usaha akomodasi dengan 714 kamar dan 796 tempat tidur.
Satu
diantara
hotel -hotel
tersebut
mempunyai kualitas bintang dan sisanya non bintang yang tersebar di empat kecamatan yakni
Purwosari,
Tanjungsari,
Tepus,
dan
Wonosari.
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul 60
Jumlah pengunjung obyek wisata pantai di Gunungkidul dari tahun 2012 – 2014 terus mengalami kenaikan yang berarti. Dari tahun 2012 ke 2013 terjadi kenaikan sekitar 67,5 persen. Sedangkan pada
selang waktu 2013
sampai 2014 jumlah wisatawan yang datang bertambah 28,67 persen. persen. Hal ini tidak lepas dari semakin bertambahnya tujuan wisata pantai
60 50 40 30 20 10 0
59
19
Alam
Buatan
Sejarah
Gunungkidul yang semakin banyak diulas lewat berbagai media. Banyak
pantai dan potensi alam lain
serta budaya di Gunungkidul yang masih bisa dikembangkan
sebagai
destinasi
wisata
Jumlah Obyek Wisata Menurut Jenisnya di Kabupaten Gunungkidul, 2014 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul
alternatif yang perlu mendapatkan perhatian pihak-pihak terkait baik dukungan promosi maupun
inovasi
wahana
yang
disediakan.
Tentunya potensi alamiah ini dapat digali lebih banyak lagi untuk kesejahteraan masyarakat luas.
Foto: Pantai Krakal, Krakal, Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari 25 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
14
Jalan Kabupaten berkondisi baik tahun 2014 sebanyak 67,46 persen, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 66 persen.
Jalan
Hotmix 6,73%
sebagai
sarana
penunjang
transportasi memIliki peran penting khususnya untuk transportasi darat. Infrastruktur yang baik adalah investasi menuju perekonomian yang baik pula. Jalan darat adalah sarana paling Aspal 93,27%
berperan dalam arus keluar masuk segala komoditi kebutuhan di Gunungkidul, pemerintah kabupaten telah membangun membangun jalan sepanjang
Panjang Jalan Kabupaten menurut Jenisnya, 2014 Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kab. Gunungkidul
686 km jalan kabupaten dan jalan - jalan jalan tingkat kecamatan bahkan hingga tingkat desa dan dusun. Selain jalan yang menjadi tanggung
452,77 500 450 438,81 400 350 300 250 200 150 100 50 0
jawab Pemkab juga terdapat jalan provinsi dan
462,77
Bai k
jalan nasional. Dari total panjang jalan kabupaten yang 80,34 50,29 71,89 46,65 68,82 46,12
120,73 114,69 104,32
ada; 93,27 persen beraspal, sementara sisanya adalah hotmix. Kondisi jalan - jalan jalan tersebut tahun 2014 sepanjang 67,46 persen baik, 7,33 persen
Sed an g
2012
Rus ak
2013
Rus ak Berat
sedang,
Panjang Jalan Kabupaten menurut Kondisinya di Kab. Gunungkidul (km) Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kab. Gunungkidul
3.667
telpon
3500 3400
kabel,
komunikasi, dalam hal ini mengalami
penurunan
untuk
jumlah pelanggannya. Pada tahun 2013 jumlah pelanggan telpon sebanyak 3.745 pelanggan turun menjadi 3.667 pelanggan pada tahun Padahal
dari
tahun
2010,
jumlah
pelanggan telpon terus meningkat sampai dengan tahun 2013.
3.745
3600
dan
dibandingkan 2013 dimana jalan kondisi baik
2014. 3.627
rusak
sisanya rusak berat. Kondisi ini sedikit membaik
Di sektor
3700
persen
sepanjang 66 persen .
2014
3800
10,03
3.599 3.464
3300 2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah Pelanggan Telpon di Kabupaten Gunungkidul Sumber: PT. Telkom Cabang Wonosari
Foto: Jalan Lintas Selatan Kec. Saptosari Saptosari 26 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
15
Kredit yang disalurkan untuk keperluan modal kerja dan investasi sektor pertanian hanya sekitar 10,67 persen.
Berbicara masalah keuangan tentu tidak lepas daripada jasa perbankan. Banyaknya
BPR
bank di Gunungkidul sampai dengan tahun
Bank Umum Syariah Bank Umum Konvensional
2014 terdiri dari bank konvensional 7 unit, bank umum
syariah
3
unit
sedangkan
BPR
konvensional sebanyak 8 unit .
0
2
4
6
8
10 10
Posisi pinjaman masyarakat Gunungkidul Gunungkidul menurut
catatan
Bank
Indonesia
bulan
Desember 2014 mencapai 2.368 milyar rupiah. Dari jumlah pinjaman tersebut, sebanyak 1.367 milyar
digunakan
untuk
keperluan
usaha
sedang sisanya untuk keperluan konsumtif. Pinjaman untuk keperluan usaha paling banyak terserap oleh sektor perdagangan sebesar 57,23 persen dan sektor jasa sebesar 10,97 persen, sedang untuk sektor unggulan di Kabupaten Gunungkidul yakni pertanian hanya sebesar 10,67 persen. Posisi
simpanan
Jumlah Bank menurut Kegiatan Usaha di Kab. Gunungkidul, 2014 Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan ESDM Keuangan, Real Estat e dan Jasa Perusaha an 1,84% Angkutan dan Komunika si 4,68%
Jasa-jasa 10,97%
Pertanian 10,67%
Penggalian 0,68% Industri 5,75% Listrik, Gas dan Air Bersih 0,05% Konstruksi 8,74%
masyarakat
Perdagang an 57,23%
Gunungkidul menurut catatan Bank Indonesia tahun 2014 mencapai 1.692 milyar rupiah yang terbagi menjadi tiga komponen: Giro sebesar 77,152 milyar rupiah, Simpanan Berjangka
Posisi Pinjaman Masyarakat untuk Lapangan Usaha Kab. Gunungkidul, Desember 2014
(Deposito) sebesar 537,196 milyar rupiah dan Tabungan 1.077,498 milyar rupiah. Angka -
Sumber: Publikasi Statistik Ekonomi Keuangan Daerah DIY, Bank Indonesia
angka ini selalu meningkat dari tahun ke tahun dengan pertumbuhan yang berkisar 10 hingga 40 persen. Angka jumlah simpanannya sendiri tahun
2014
ini
meningkat
11,24
persen
dibanding 2013.
1000 800 600 600 400 400 200 0
825,75
968,664
1077,498
537,196 271,325 345,052 98,89 75,83 77,152
2012 Giro Gir o
2013
Deposito posito
2014 Tab Tabunga ngan n
Posisi Simpanan Masyarakat Kabupaten Gunungkidul (Milyar Rp)
Foto: Salah satu Bank Bank Umum di Kecamatan Wonosari
Sumber: Publikasi Statistik Ekonomi Keuangan Daerah DIY, Bank Indonesia
27 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
16
Laju inflasi di Kab. Gunungkidul tahun 2014 relatif terkendali sebesar 7,71 persen.
Indeks harga konsumen (IHK) yang lazim digunakan sebagai indikator kenaikan harga 118,76
2014 2013
tahun. Pada tahun 2014 (2012 = 100) ini IHK
110,27
2012
umum Kota Wonosari tercatat sebesar 118,76
102,08 90
100
harga terlihat selalu meningkat dari tahun ke
persen. Angka ini mengandung arti bahwa 110
120
dibandingkan dengan tahun 2012 komoditas barang dan jasa kebutuhan rumah tangga pada tahun 2014 sudah mengalami kenaikan harga
Indeks Harga Konsumen Kota Wonosari Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
rata-rata sebesar 18,76 persen . Meskipun IHK menunjukkan peningkatan setiap tahun, namun tingkat inflasi sebagai
10
8,11 7,71
8
terlihat terkendali dengan selalu di bawah dua
6,69
6
tolok ukur kestabilan perekonomian daerah digit. Tingkat inflasi kalender di Wonosari tahun
4
2013 mencapai 7,71 persen.
4,76 3,94
2
Perkembangan
0 2010
2011
2012
2013
2014
harga
sembilan
bahan
pokok terpilih antara lain beras, minyak goreng dan gula pasir selama tahun 2014. Harga beras
Laju Inflasi Tahun Kalender Kota Wonosari (%)
IR-64 pada tahun 2014 meningkat sekitar 10,60 persen dari tahun 2013. Komoditas minyak
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
goreng pada tahun 2014 mengalami kenaikan harga sebesar 10,19 persen dari tahun 2013,
14000
sedangkan harga gula pasir turun 23,77 persen
12000
dari tahun 2013.
10000 8000 6000 4000 2000 0 2010 Beras I RR-64
2011
2012 M iin ny a ak k Goreng
2013
2014 Gula Pas iirr
Perkembangan Harga Sembako Terpilih di Wonosari (Rp/Kg) Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
Foto: Pasar Argosari di Kec. Wonosari
28 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
Dari kategori makanan, konsumsi kelompok makanan dan minuman jadi, adalah yang terbesar.
Pola
konsumsi
pangan
merupakan
indikator yang penting bagi status ekonomi dan sosial masyarakat. Hal ini karena pangan merupakan salah satu kebutuhan fisik utama manusia.
Terpenuhinya
kecukupan
pangan
merupakan salah satu ukuran taraf hidup
KacangMinyak dan Sayur- kacangan BuahTelur dan Lemak sayuran 4,47% buahan BumbuSusu 3,86% 8,61% 4,60% bumbuan 5,40% Bahan 1,49% Minuman Daging 4,85% 8,72% Konsumsi Lainnya 2,62%
menuju kesejahteraan masyarakat. Semakin maju perekonomian suatu negara, pengeluaran
Makanan dan Minuman Jadi 21,46%
Ikan 4,56%
untuk non makanan lebih besar daripada pengeluaran untuk makanan. Secara logis, hal ini disebabkan pemenuhan kebutuhan primer sudah
tercukupi,
sehingga
pemenuhan
17
Umbiumbian 1,53%
Padipadian 15,41%
Tembakau dan Sirih 12,42%
kebutuhan seseorang bergeser ke jenis barang barang sekunder maupun tersier . Pola
konsumsi
rumah
tangga
di
Gunungkidul pada tahun 2014, dari kategori
Pengeluaran Makanan Penduduk Kabupaten Gunungkidul, 2014 (%) Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
makanan didominasi oleh kelompok makanan & minuman jadi sebesar 21,46 persen, kemudian
20,58%
23,19%
disusul kelompok padi -padian sebesar 15,41 persen dan kelompok tembakau dan sirih sebesar 12,42 persen. Sedangkan kelompok
2,43%
daging menduduki peringkat ke -4 dengan 8,72 persen konsumsi rata -rata rumah tangga. Untuk kategori non makanan, konsumsi rata-rata rumah tangga yang terbesar yaitu kelompok barang dan jasa sebesar 28,07 persen,
yang
terdiri
dari
produk -produk
perawatan tubuh, produk -produk keperluan
12,13% 5,74% 3,71%
4,15% Perumahan dan Fas ilitas Rumah Tangga Barang dan Jasa
rumah
Biaya Pendidikan Biaya Kesehatan Pakaian dan Sandang Lainnya Barang-barang Tahan Lama Pajak, I uran dan Asuransi Asuransi
tangga sebesar 23,19 persen, yang terdiri dari
Keperluan Pesta dan U pacara
MCK,
koran/majalah,
biaya
transportasi,
akomodasi, hiburan, dan jasa - jasa jasa lainnya. Sedangkan kelompok terbesar kedua yaitu kelompok
perumahan
dan
fasilitas
28,07%
sewa rumah, perbaikan kecil bangunan, listrik, air,
bahan
pemeliharaan
bakar
untuk
memasak,
BBM,
kendaraan
bermotor,
pulsa
telpon dan internet.
Pengeluaran Non Makanan Penduduk Kab. Gunungkidul, 2014 (%) Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
29 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
18
Pada tahun 2014, jumlah pasar/toko swalayan di Kabupaten Gunungkidul Gunungkidul tercatat 67 unit.
Selama 2009 – 2013, jumlah usaha 5000 4.289
4000
3.680
4.332
4.487
perdagangan di Gunungkidul selalu bertambah dari tahun ke tahun. Jumlah pedagang besar
3.860
pada tahun 2011 mengalami kenaikan dari 73 pedagang
3000
pedagang.
pada
tahun
2010
Sementara
menjadi
jumlah
100
pedagang
menengah dan pedagang kecil pada tahun
2000
2013 juga mengalami kenaikan masing -masing 1000 104 58
150 73
2009
2010
271 100
215 10 1 00
279 100
0
Pedagan gang Besa Besarr
2011
2012
2013
Pedagan gang Menengah gah
sebesar 2,95 persen dan 3,58 persen dari tahun 2012. Pada tahun 2013, jika ketiga jenis pedagang tersebut digabungkan, maka didapat persentase
pedagang
pedagang
menengah
kecil 5,73
92,21
persen,
persen,
dan
pedagang besar 2,06 persen.
Pedagang Kecil
Pasar merupakan tempat bertemunya Jumlah Pedagang menurut Klasifikasinya di Kab. Gunungkidul, 2009 2013 -
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan ESDM
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli baik barang maupun jasa. Pasar menurut cara bertransaksi dapat dibedakan ke dalam 2 kelompok, yaitu pasar tradisional dan pasar
swalayan.
sebanyak
38
Jumlah pasar.
pasar
tradisional
Sedangkan
pasar
swalayan jumlahnya mencapai 67 pasar dan jumlahnya akan terus meningkat dari tahun ke
100 100 38
67
tahun.
50
0
Pasar Tradisional Pasar Swalayan
Jumlah Sarana Perdagangan di Kabupaten Gunungkidul, 2014 Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan ESDM
Foto: Pasar Playen di Kecamatan Playen
30 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
19
Pada tahun 2014, PDRB Kabupaten Gunungkidul Atas Dasar Harga Berlaku mencapai 12,716 triliyun Rupiah.
PDRB merupakan kependekan kata dari
12,716
Produk Domestik Regional Bruto yang dapat digunakan untuk mengukur performa/kinerja pembangunan suatu wilayah khususnya dalam
11,53
12
bidang ekonomi. PDRB menjelaskan tentang 10,545
kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan berbagai produk barang dan jasa dalam satu tahun.
9,739
10
Sementara
pendapatan
8,848
10,639
perkapita
10,177
digunakan untuk menggambarkan distribusi 9,248
pemerataan pendapatan terhadap orang per orang atas nilai tambah yang timbul di wilayah
8,848
8
tersebut. Dengan kata lain, PDRB per kapita
2010
menjelaskan ukuran aksesibilitas setiap individu distribusi
pendapatan
dari
2011
2012
2013
2014
PDRB Atas Dasar Harga Konst an (2010)
untuk menikmati hasil pembangunan melalui proses
9,696
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
sektor Perkembangan PDRB Kab. Gunungkidul (Triliyun Rp), 2010 2014
produksi ke faktor produksi.
-
Selain itu pendapatan per kapita juga mencerminkan
tingkat
produktivitas
tiap
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
penduduk dan menunjukkan bahwa penduduk Gunungkidul Gunungkidul relatif masih
berada di bawah
17,97
18
produktivitas penduduk kabupaten lain. PDRB menunjukkan
Kabupaten peningkatan
16,47
Gunungkidul signifikan
yang
15,23 15,03
disebabkan oleh peningkatan volume produksi maupun kenaikan harga komoditas barang dan
14
jasa. Pada tahun 2014, PDRB Kabupaten Gunungkidul atas dasar harga berlaku secara nominal telah menunjukkan besaran 12,716 triliyun rupiah, sedangkan PDRB Kabupaten Gunungkidul atas dasar harga konstan tahun 2010 sebesar 10,639 triliyun rupiah. Angka PDRB ini terus meningkat dari tahun ke tahun.
14,54
14,22
13,06
13
13,5
13,06
2010
2011
2012
2013
2014
PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Konstan (2010) PDRB PDR B per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
Perkembangan PDRB per Kapita Kabupaten Gunungkidul (Juta Rp), 2010 2014 -
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
31 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
19
Sektor Pertanian memiliki andil terbesar terhadap PDRB Kabupaten Gunungkidul.
4,84
5
PDRB per kapita sebagai indikator kasar
4,97
4,54
4,52 4,5
untuk
mengukur
pendapatan
per
kapita
penduduk kabupaten Gunungkidul menurut harga
4 3,64
berlaku
pada
tahun
2014
secara
kumulatif meningkat 9,11 persen dari tahun
3,5
2013. Besaran PDRB per kapita kabupaten Gunungkidul tahun 2014 senilai 17,97 juta
3 2010
2011
2012
2013
2014
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gunungkidul, 2010 2014 -
Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
rupiah Secara umum pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Gunungkidul
kecenderungan
moderat
kisaran
sama
yang
menunjukkan
dan
berada
dengan
pada
pertumbuhan
ekonomi nasional, yakni dengan kisaran angka 3,23%
1,94% 6,08% 9,17%
3-5 25,77%
persen.
Meskipun
demikian,
laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gunungkidul selalu dibawah angka pertumbuhan Provinsi DIY. Oleh karena itu, perlu ada pemikiran yang
0,43% 3,38%
1,58%
2,26%
lebih mendalam dengan melihat sektor ekonomi yang
dapat
mengangkat
7,21% 9,47% 5,71% 5,19%
8,76% Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 9,59%
Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi Informasi dan Komunikasi Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estate Jasa Perusahaan Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pemerintahan, Pertahanan Pertahanan dan Jaminan Sosial Waji b Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Lainnya
pertumbuhan
dan
mampu
ekonomi
secara
keseluruhan di Kabupaten Gunungkidul . Distribusi PDRB Kabupaten Gunungkidul
0,06% 0,17%
diandalkan
2014 tetap didominasi sektor pertanian sebesar 25,77
persen,
juga
menjadi
ciri
khas
perekonomian Kabupaten Gunungkidul disusul oleh sektor konstruksi, industri pengolahan, administrasi pemerintahan, dan perdagangan. Padahal produksi dari sektor pertanian sangat dipengaruhi hasilnya
oleh sangat
faktor
musim,
berfluktuatif.
sehingga Meskipun
demikian perlu dicari cara untuk mensiasatinya dengan pemilihan bibit, pupuk serta perbaikan drainase.
Distribusi Persentase PDRB menurut Sektor di Kabupaten Gunungkidul, 2014 Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul
32 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015
20
PDRB ADHB/ADHK Kab. Gunungkidul tahun 2014 menduduki peringkat keempat dari lima kabupaten/kota se - DIY. DIY.
Perbandingan antara kabupaten/kota di
Perbandingan PDRB di DIY
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk beberapa
indikator
terpilih
memperlihatkan
variasi yang cukup besar . PDRB
Atas
Dasar
Harga
Berlaku
tertinggi tercatat di Kabupaten Sleman yang mencapai Rp 31.014 milyar rupiah pada tahun tahun 2014.
Nilai
Gunungkidul
PDRB sendiri
ADHB mencapai
Kabupaten Rp
12.716
milyar rupiah, nilai tersebut masih lebih besar daripada nilai PDRB Kabupaten Kulonprogo walaupun masih jauh tertinggal dibanding tiga kabupaten/kota lainnya. Perbandingan beberapa indikator terpilih lain seperti laju pertumbuhan ekonomi dan Indeks
Pembangunan
khususnya
diukur
memperlihatkan
Manusia dari
bahwa
IPM
Kota
(IPM), juga
Yogyakarta
sebagai kota yang mencatat capaian yang lebih
Sumber: BPS Provinsi DIY
baik dibandingkan kabupaten lain di Provinsi DIY,
sedangkan
berada Padahal
pada IPM
Kabupaten
urutan dapat
yang
Gunungkidul paling
bawah.
mengukur
tingkat
kesejahteraan dan keberhasilan pembangunan manusia dari sisi pendidikan, kesehatan dan
4,37
Kulonprogo
70,68 5,15
Bantul
77,11 4,54
Gunungkidul
67,03
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, Kabupaten Gunungkidul masih perlu berusaha
5,41
Sleman
80,73
lebih keras lagi untuk dapat sejajar dengan kabupaten lain.
5,3
Yogyakarta
83,78 0
25
50
75
100
Pertumbuhan Ekonomi Ind eks Pembangunan Pembangunan Manusia
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi dan IPM di DIY, 2014 Sumber: BPS Provinsi DIY
Foto: Pantai Baron di Kec. Tanjungsari 33 Statistik Daerah Kabupaten Gunungkidul 2015