Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Papua Tahun 2013-2033Full description
Peraturan Walikota Balikpapan No 3 tahun 2013 tentang TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANFull description
bawasluuuuuu
PERDA RTRW PROVINSI PAPUA BARAT
atem
atemDeskripsi lengkap
Update terbaru dari SNI kayu. read it for free.
Ujian Bulanan Mac Bahasa Melayu Tahun 2
Full description
BNPB
Untuk rujukan kawan-kawan.
BAKU MUTU AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI CIMANUK, SUNGAI CILAMAYA DAN SUNGAI BEKASIFull description
Permenkes No 17-2013Full description
Karangan
EVALUASI PROGRAM pkrsDeskripsi lengkap
peta rtrw kota pontianakFull description
EVALUASI PROGRAM pkrsFull description
ptpDeskripsi lengkap
TUGAS GEODESI SATELIT SATELIT B SRGI 2013 DILIHAT DI LIHAT DARI PERATURAN BIG NO. 15 TAHUN 2013
Oleh : 1. KU KUKUH PRAKOSO
3512100032
JURUSAN JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAA 2015
Sistem Referensi Referensi Geos!si!" In#onesi! 2013
SRGI (Sistem Referensi Geospasial Indonesia) tunggal sangat diperlukan untuk mendukung kebijakan Satu Peta (One Map) bagi Indonesia. Dengan satu peta maka semua pelaksanaan pembangunan di Indonesia dapat berjalan serentak tanpa tumpang tindih kepentingan. Seperti pada Peraturan BIG o. !" #ahun $%!& Pasal $ 'at ! dimana berbuni *SRGI $%!& digunakan sebagai sistem referensi geospasial tunggal dalam penelenggaraan IG nasional+. ,enurut Badan Informasi Geospasial Sistem Referensi Geospasial merupakan suatu sistem koordinat nasional ang konsisten dan kompatibel dengan sistem koordinat global ang se-ara spesifik menentukan lintang bujur tinggi skala gaaberat dan orientasina men-akup seluruh ilaah /RI termasuk bagaimana nilai0nilai koordinat tersebut berubah terhadap aktu. Dalam realisasina sistem referensi geospasial ini dinatakan dalam bentuk 1aring /ontrol Geodesi asional dimana setiap titik kontrol geodesi akan memiliki nilai koordinat ang teliti baik nilai koordinat horisontal 2ertikal maupun gaaberat. Dalam Pasal & Peraturan BIG o. !" #ahun $%!& SRGI$%!& terdiri atas3 a. Sistem Referensi Geospasial 4ori5ontal6 dan b. Sistem Referensi Geospasial 7ertikal. '. Sistem Referensi Geospasial 4ori5ontal Sistem Referensi Geospasial 4ori5ontal adalah sistem referensi koordinat ang digunakan untuk mendefinisikan atau menentukan posisi hori5ontal. Sistem Referensi Geospasial 4ori5ontal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 terdiri atas3 a. Sistem Referensi /oordinat6 b. /erangka Referensi /oordinat6 -. Datum Geodetik6 dan d. Perubahan nilai koordinat sebagai fungsi aktu. Sistem Referensi /oordinat digunakan untuk mendefinisikan sistem referensi geospasial hori5ontal menurut sistem referensi global. Sistem referensi koordinat adalah koordinat geosentris ang berbentuk tiga0dimensi dengan sarat3 a. #itik pusat sistem koordinat berimpit dengan pusat massa bumi sebagaimana digunakan dalam International #errestrial Referen-e Sstem (I#RS)6 b. Satuan dari sistem koordinat berdasarkan Sistem Satuan Internasional6 dan -. 9rientasi sistem koordinat bersifat e:uatorial dimana sumbu ; searah dengan sumbu rotasi bumi sumbu < adalah perpotongan bidang e:uator dengan garis bujur ang melalui Greeni-h (Greeni-h meridian) dan sumbu = berpotongan tegak lurus dengan kaidah sistem koordinat tangan kanan sebagaimana digunakan dalam I#RS.
/erangka Referensi /oordinat adalah realisasi sistem referensi koordinat ang berupa jaring -ontrol geodesi dengan nilai koordinat terdefinisi pada epo-h $%!%.% atau ! 1anuari $%!$ terikat pada kerangka referensi global I#R>$%%? atau hasil pembaruanna. 1aring /ontrol Geodetik terdiri dari3 a. Sebaran stasiun pengamatan geodetik tetap@kontinu6 b. Sebaran titik pengamatan geodetik periodik6 dan -. Sebaran titik kontrol geodetik lainna. Datum Geodetik adalah model ang digunakan untuk penentuan posisi pada muka bumi. 4al ini didefinisikan sebagai korelasi geometri- antara sistem referensi koordinat dan muka bumi dimana dimodelkan dengan elipsoid referensi. Datum Geodetik menggunakan Aorld Geodeti- Sstem !?8 (AGS !?8) referensi elipsoid dimana titik pusat elipsoid referensi terikat dengan pusat bumi ang digunakan dalam I#RS. Parameter dari AGS ?8 akni3 Parameter otas ilai Setengah sumbu a C.&?.!&% meter panjang elipsoida Setengah sumbu b C.&"C."$&!8$8" pendek elipsoida meter >aktor pegepengan !@f $?$"$$&"C& bumi /e-epatan sudut E .$$.!!" F !%0!! nominal rata0rata radian@detik sumbu rotasi bumi /onstanta gaaberat G, &?C%%88!? F !%!8 geosentrik (termasuk meter &@detik $ massa atmosfir Bumi) Perubahan ilai /oordinat sebagai >ungsi Aaktu adalah sebuah 2ektor perubahan nilai koordinat sebagai sebuah fungsi aktu dari sebuah titik kontrol geodetik ang disebabkan oleh dampak pergerakan lempeng tektonik dan deformasi kerak bumi. 4al ini berdasarkan pada pengamatan geodetik. 'pabila 2ektor perubahan nilai koordinat sebagai fungsi aktu tidak dapat ditentukan berdasarkan pengamatan geodetik maka digunakan suatu model deformasi kerak bumi ang diturunkan dari pengamatan geodetik di sekitarna. 7ektor perubahan nilai koordinat sebagai fungsi aktu harus segera diperbarui apabila terjadi pemutakhiran pemodelan I#RS ang menjadi rujukan SRGI $%!& maupun sebab0sebab lainna. 7ektor perubahan nilai koordinat sebagai fungsi aktu ang mutakhir harus dapat diakses oleh seluruh pengguna dengan mudah dan -epat. B. Sistem Referensi Geospasial 7ertikal
Dalam Pasal !% Peraturan BIG o. !" #ahun $%!& Sistem Referensi Geospasial 7ertikal adalah sistem referensi koordinat ang digunakan untuk men-ari ketinggian. Indonesia adalah ar-hipelago jadi sistem ketinggian lokal berdasar ,ean Sea e2el (,S) ang digunakan saat ini memiliki kemungkinan inkonsisten dan susah untuk di-iptakan sebagai penatuan sitem ketinggian nasional. Solusi untuk hal tersebut akni menggunakan geoid sebagai SRG7. Geoid adalah muka ekuipotensial ang terikat dengan ,S global sebagai kuadrat terke-il. Geoid adalah model bumi ang menjelaskan bentuk bumi sebenarna dimana membahas 2ariasi gra2itasi sebagai litologi heterogenitas struktur dan lapisan bumi. Geoid didapatkan dari pengamatan gra2itasi ang merujuk pada jaring kontrol geodesi. Geoid sangat disarankan untuk penatuan datum. /etika model geoid Indonesia belum terdapat di seluruh Indonesia digunakanlah ,S sebagai referensi 2erti-al ang didapat dari pengukuran gelombang pasang0surut selama !?.C tahun. /etika data jenis aktu jangka lama tidak tersedia maka pengukuran gelombang pasang0surut digunakan hana untuk satu tahun. Implementasi SRGI $%!& telah menggantikan DG !". Semua pengguna DG !" harus mentransformasikan datana ke datum SRGI $%!&. Dibaah ini adalah -ontoh gambar dari implementasina3 a. Implementasi pada Sta-king 9ut
b. Implementasi pada Penjelasan Poin Baru
D!ft!r P$st!%!
Badan Informasi Geospasial. $%!&. Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 15 Tahun 2013. 1akarta3 BIG Pahle2i 'risauna ,. dan Dah Pangastuti. $%!&. Indonesian Geospatial Referene !"stem 2013 and Its Implementation of Positionin# . 1akarta3 BIG