Menyusun Prosedur Tindakan KoreksiDeskripsi lengkap
Full description
PPIFull description
dgxcvdfc
dgxcvdfc
Spo Persetujuan Tindakan Kedokteran
Full description
Spo Persetujuan Tindakan KedokteranDeskripsi lengkap
SOPFull description
Penolakan tindakan medisFull description
TESFull description
nDeskripsi lengkap
SPO identifikasi pasienDeskripsi lengkap
kesehatanDeskripsi lengkap
RS. HARAPAN JAYAKARTA
PROSEDUR TINDAKAN LUMBAL PUNKSI NO. DOKUMEN 24/PPI/RSHJ/III/2017 Tanggal terbit
NO. REVISI 00
HALAMAN 1/2
Ditetapkan oleh RS.HARAPAN JAYAKARTA
22 Maret 2017 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN
PROSEDUR
dr. Suhermi Yenti Direktur Suatu pemeriksaan Liquo Cerebro Spinal (LCS) untuk memperoleh informasi spesifik yang dapat mempercepat diagnosa pengobatan atau menentukan pengobatan/ kemajuan penyakit. Membantu penegakan diagnosa dan mengetahui perkembangan penyakit Peraturan Direktur Rumah Sakit Harapan Jayakarta Nomor 55/DIR.RSHJ/SK/III/2017 tentang Pedoman Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi. Indikasi pemeriksaan lumbal punksi : 1. Diagnosa a. Infeksi : Myelitis, Encephalitis b. Tumor : Medula Spinalis 2. Terapi : Intra Thekat 3. Evaluasi. Langkah langkah : 1. Dokter dan perawat melakukan 6 langkah cuci tangan 2. Dokter dan perawat memakai APD (masker dan sarung tangan). 3. Petugas menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan. 4. Pasien dimiring kekiri, tarik garis lurus yang menghubungkan krista iliaca kiri dan kanan. 5. Jarum lumbal punksi ditusukan dititik ini/satu celah diatas satu celah dibawah. 6. Lakukan tindakan aseptic atau desinfeksi lokasi tusukan dan area sekitar tusukan. 7. Berikan injeksi anesthesia secara intrakutan, subcutan ke dalam ligamentum intenspinal kiri dan kanan tunggu 2 menit. 8. Lakukan penusukan jarum lumbal punksi pada media tegak lurus. 9. Setelah melewati ligamentum inten spinal stilitel dicabut dan diperhatikan kondisi cairan (jernih, keruh atau berdarah).
RS. HARAPAN JAYAKARTA
PROSEDUR TINDAKAN LUMBAL PUNKSI NO. DOKUMEN 24/PPI/RSHJ/III/2017 Tanggal terbit
NO. REVISI 00
HALAMAN 2/2
Ditetapkan oleh RS.HARAPAN JAYAKARTA
22 Maret 2017 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
UNIT TERKAIT
dr. Suhermi Yenti Direktur 10. Apabila tidak ada cairan yang menetes, jarum ditusukan beberapa millimeter, lebih dalam dan diputar sedikit sampai cairan menetes. 11. Untuk mengukur tekanan intra cranial dipasang monometer, ukur tinggi permukaan cairan (TIK adalah ukuran tinggi tersebut dalam satuan centimeter). 12. Teteskan 3 tetes cairan liquor kedalam tabung reagen none dan dapat dilihat adanya reaksi reagen tersebut. 13. Selanjutnya teteskan 3 cc sampai 5 cc cairan liquor pada botol steril untuk pemeriksaan sellen, glucose dan elektrolit untuk biakan kuman, kemudian kirim ke laboratorium. 14. Tutup luka dengan balutan steril dan plester. 15. Setelah selesai tindakan, dokter, dan perawat melepas APD. 16. Dokter dan perawat mencuci tangan. 1. Instalasi Rawat Inap. 2. Instalasi Rawat Jalan. 3. Unit Keperawatan. 4. Komite Medik. 5. Komite Keperawatan. 6. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.