ALUR KONSULTASI PASIEN IGD
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Ditetapkan STANDAR
Tanggal terbit :
Direktur Utama
PROSEDUR OPERASIONAL
PENGERTIAN
dr. H. Joko Murdiyanto, Sp. An., MPH. NBM: 867.919 Alur konsultasi adalah tahapan konsultasi penanganan pasien di IGD kepada dokter spesialis emergency dan atau spesiali s yang lainnya.
TUJUAN
Agar pasien mendapatkan penanganan secara komprehensif dari semua disiplin ilmu yang terkait dengan penyakitnya.
KEBIJAKAN
Pasien dikonsultasikan ke dokter spesialis emergency dan atau dokter spesialis yang lainnya sesuai dengan penyakit pasien.
PROSEDUR
1. Pasien IGD ditriase oleh perawat, dan ditentukan hasil triasenya. 2. Dokter jaga memeriksa pasien sesuai dengan triasenya. 3. Jika triase Prioritas 1 (Pasien resusitasi atau kritis) , -
Pukul 07.00 s.d. 14.00 akan langsung ditangani spesialis emergency,
-
Pukul 14.00 s.d. 20.00 ditangani oleh dokter jaga IGD, Dokter Jaga IGD segera mengatasi kegawatan pasien tersebut, dan melaporkan ke dokter spesialis emergency agar segera datang ke IGD.
-
20.00 s.d. 07.00
Kriteria Prioritas 1 : a.
Henti jantung
b.
Trauma dengan henti jantung
c.
Trauma mayor
d.
Syok
e.
Asma berat
f.
Gagal nafas / Sesak nafas berat
g.
Pasien tidak sadar / Penurunan kesadaran
h.
Kejang aktif
i.
Luka amputasi ekstremitas mayor
j.
Trauma kepala dengan penurunan kesadaran
k. Nyeri dada dengan kemungkinan sindroma coroner l.
Perdarahan saluran cerna dengan ancaman syok
m. Semua tanda-tanda sindroma koroner akut 4. Dokter spesialis emergency, diwajibkan hadir pada tiap kasus triase Prioritas 1, yang memerlukan tindakan invasive (Chest Tube, CVC, HD Cath). 5. Jika Prioritas 2 (Emergency, pasien tidak bisa jalan/ bisa jalan),
dokter jaga segera mengatasi kegawatan pasien
tersebut dilanjutkan konsultasi ke dokter spesialis emergency via telepon atau media elektronik lainnya sebagai laporan pasien masuk. Prioritas 2 : a. Nyeri dada, tidak seperti infark miokard akut b.
Overdosis / intoksikasi, masih sadar
c. Nyeri abdomen yang berat d.
Perdarahan saluran cerna, tanda vital normal
e.
Perdarahan jalan lahir akut, tanda vital normal
f.
Penurunan kesadaran, tanda vital normal
g.
Trauma moderate, tidak bisa jalan
h. Nyeri hebat i.
Trauma kepala, muntah, masih sadar
j.
Asma ringan dan moderate
k.
Kejang, sadar saat tiba di IGD
l.
Infeksi paru dan dada dengan sesak napas
m. Muntah terus menerus n.
Trauma kepala, tidak muntah, sadar
o.
Trauma akut minor
p.
Sprain ankle akut
q. Nyeri abdomen moderate r.
Nyeri kepala
s. Nyeri telinga akut t.
Benda asing di mata atau telinga
u.
Semua nyeri ringan hingga moderate
v.
Abortus
6. Jika Prioritas 3 (Tidak emergency), dokter jaga memberikan pelayanan sesuai keutuhan pasien. Prioritas 3 : a. Cedera lama dengan gangguan kumat-kumatan b. Suara serak tanpa gangguan napas c. Keluhan saluran napas atas yang ringan d. Pasien bedah yang tidak urgent e. Badan lemah f.
Gangguan mata yang tidak urgent
g. Gangguan THT yang tidak urgent h. Kondisi dengan keluhan-keluhan yang ringan i.
Permintaan perawatan yang tidak urgent
j.
Permintaan surat keterangan sehat
k. General check-up l.
Kasus Obsgyn ringan
m. Masalah kulit dan kelamin yang tidak urgent 7. Pada kasus Prioritas 2, dokter spesialis emergency tidak diwajibkan hadir pada kasus tersebut. 8. Apabila pasien masuk prioritas 3 dan menyatakan APS mondok, maka dokter jaga akan memberikan laporan kepada dokter spesialis emergency via phone atau media elektronik lainnya sebagai laporan saja. 9. Apabila dokter spesialis emergency tidak dapat hadir dan
ataupun tidak dapat dihubungi, maka akan dikonsultasikan ke DPJP.
UNIT TERKAIT
1. Instalasi Gawat Darurat 2. Komite Medis 3. Kelompok Staff Medis 4. Instalasi Rawat Inap