SISTIM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU ( SPGDT ) Juan Set Setiadi iadi Zenn Zenniko iko
PETA RAWAN BENCANA DI INDONESIA
SEPARATISME
TANAH
SARA
LONGSOR BANJIR
TANAH BANJIR
L TANAH
SARA
LONGSOR
TANAH
LONGSOR BANJIR
SARA
SOSIA L
GUNUNG BERAPI GELOMBANG TSUNAMI GEMPA BUMI
SOSIA
SOSIA L
LONGSOR
BANJIR SOSIA L
TANAH LONGSOR BANJIR POLITIK
SEPARATISME
TANAH
POLITIK
LONGSOR SARA
SOSIA L
RS Rujukan
Fasilitas RS :10 tt anak, 10 kebidanan,
RS Swasta
50 km
5 km
20 bedah 20 penyakit dalam
± 50 orang
Saudara seorang Perawat UGD, bertugas bersama tim yang terdiri atas 1 dokter UGD, 1 perawat magang dan 2 mahasiswa akper, petugas ambulans dan seorang satpam. RS saudara mempunyai fasilitas operasi umum, seorang ahli bedah umum dan penata anestesi yang siap datang dalam waktu 15 menit.
Masalah Umum Bencana-korban Massal Musibah massal atau bencana umumnya tak dapat diramalkan Informasi awal tak jelas Jumlah korban banyak dan dalam keadaan gawat darurat Jumlah penolong terbatas Lokasi jauh terutama untuk bencana
SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU ( SPGDT ) SEHARI HARI ~ GADAR
BENCANA ~ MASSAL ADALAH
SUATU SISTEM NASIONAL PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT DAN BENCANA YANG MELIPUTI PELAYANAN KESEHATAN PRA RUMAH SAKIT, DI RUMAH SAKIT DAN ANTAR RUMAH SAKIT DENGAN MELIBATKAN UNSUR PEMERINTAH DAN MASYARAKAT
PEMIKIRAN
DASAR TENTANG LANGKAH-2 UNTUK PENGEMBANGAN SPGDT-S-B ( Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Sehari 2 - Bencana )
MENUJU SAFE COMMUNITY (Masyarakat aman, sehat, sejahtera - ASTER )
SPGDT-S(sehari-hari) adalah rangkaian upaya pelayanan GD yg saling terkait yg dilaksanakan ditingkat Pra RS di RS antar RS dan terjalin dalam suatu sistem. Tujuan bagaimana agar korban/ pasien tetap hidup (survive)
SPGDT-B (dalam keadaan bencana) adalah kerja sama antar unit pelayanan Pra RS dan RS dalam bentuk pelayananan GD terpadu sebagai khususnya pada terjadinya korban masal yg memerlukan peningkatan (eskalasi) kegiatan pelayanan sehari-hari. Tujuan bagaimana menyelamatkan korban sebanyak banyaknya
PRINSIP DASAR DAN LANGKAH PADA PENAGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT DAN PENAGGULANGAN MEDIK KORBAN BENCANA
SISTIM PELAYANAN PENDERITA GAWAT DARURAT SEHARI-HARI
Rangkaian upaya pelayanan gawat darurat yang saling terkait, yang dilaksanakan ditingkat pra rumah sakit, di unit gawat darurat rumah sakit dan antar unit gawat darurat rumah sakit dan terjalin dalam suatu sistim pelayanan gawat darurat terpadu. Meliputi berbagai rangkaian kegiatan sebagai berikut: 1.
2.
3.
Pra
Rumah Sakit
i.
Diketahui adanya penderita gawat darurat oleh masyarakat
ii.
Penderita
iii.
Pertolongan
iv.
Pengangkutan
gawat darurat itu dilaporkan ke organisasi pelayanan pendrita gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan medik di tempat kejadian oleh anggota masyarakat awam atau awam khusus (satpam, pramuka, polisi, dan lain-lain) penderita gawat darurat untuk pertolongan lanjutan dari tempat kejadian ke rumah sakit (sistim pelayanan ambulan)
Dalam Rumah Sakit a)
Pertolongan
di unit gawat darurat rumah sakit
b)
Pertolongan
di kamar bedah (jika diperlukan)
c)
Pertolongan
di ICU/ICCU
Antar Rumah Sakit a.
Rujukan ke rumah sakit lain (jika diperlukan)
b.
Organisasi dan komunikasi
SPGDT (SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU)
PENCEGAHAN
Antara lain - Helm - Sabuk Pengaman
SUMBER DAYA MANUSIA YANG MEMBERI PERTOLONGAN
Awam Umum Awam Khusus
Petugas Ambulans
Dokter Pera wat KOMUNIKASI
Masyarakat Aman Sejahtera (Safe Community)
PENANGGULANGAN Multi Disiplin Multi profesi Multi sektor TUJUAN Mencegah - kematian - kecacadan
TRANSPORTASI
+
Pasien
Ambulans
PUSKESMAS
Pra RS
PENDANAAN TIME SAVING IS LIFE SAVING RESPONSE TIME DIU PAYAKAN SE PENDEK MUNGKIN MERUJUK THE RIGHT PATIENT, TO THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIME
RS Kelas C RS Kelas A/B Intra RS Intra RS Antar RS
KEBERHASILAN PENANGANAN KEGAWAT DARUATAN DAN KORBAN MASAL DITENTUKAN ADA /TIDAKNYA KOMPONEN 1. ORGANISASI (STRUKTURAL, TUGAS) 2. FASILITAS (SARANA & PRASARANA) 3. KOMUNIKASI (ALAT, JARING, PROSEDUR). 4. DATA (SDM, KOM, FAS, OPS) 5. PENANGANAN OPERASIONAL ( PRA RS, DI RS , ANTAR RS).
BENCANA Suatu Kejadian/ peristiwa atau satu terhadap kehidupan normal rangkaian kejadian yg terjadi tiba-tiba perlahan yg membawa dampak) atau kerusakan ekositem ,sehingga diperlukan tindakan darurat untuk menolong dan menyelamatkan korban baik manusia dan lingkungannya Peristiwa
rangkaian peristiwa yg mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, sarana & prasarana (infrastruktur) yg memerlukan pertolongan dan bantuan khusus
Kebijakan penanganan BENCANA di Indonesia
UU no 23 th 1992 tentang Kesehatan Keppres no 3 th 2001 ttg BAKORNAS Kep Menkes no 448 /1993 ttg Bencana disetiap RS KepMenkes no 28 / 1995 ttg medik Korban bencana
PBP
Pembentukan
Petunjuk
Tim kes
Penanggulangan
pelaksanaan umum penanggulangan
Kep Menkes no 130 / 2000 ttg Org & Tata kerja Depkes Kep menkes no 979 / 2001 ttg PROTAP Pelayanan kesehatan penanggulangan bencana dan pengungsi
Kebijakan umum
Pra Bencana & sebelum pengungsian terjadi.
Inventarisasi jenis, sifat, lokasi bencana & katagosi pengungsi Inventarisasi sumber daya yg tersedia Menyusun peta rawan bencana (hazzard mapping) & lokasi penampungan pengungsi. Penyusunan
& penyebar luasan protap
Koordinasi dengan sektor terkait Mempersiapkan sarana & prasarana, identifikasi lahan penempatan pengungsi Pelatihan
(gladi
POSKO
& gladi laoangan)
TATA KERJA POSKO P ADA SAAT BENCANA
1.
2.
3.
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
TAHAP IV
TAHAP V
PENERIMAAN INFORMASI DAN PENGOLAHAN BERITA
TINDAK AWAL
RENCANA PENGENDALI AN DAN PEMBERANGKATAN UNSUR
PELAKSANAAN PELAYANAN MEDIS (OPERASIONAL)
AKHIR TUGAS
1. KOORDINASI PB a. KOORDINASI DI DALAM RS Mobilisasi alat Mobilisasi SDM Penyiapan ambulan Penyiapan ruang IRD Penyiapan OK, ICU, dan ruang rawat inap Penyiapan kamar jenazah b. KOORDINASI DI LUAR RS (INFORMASI) Penyiapan RS untuk : Pos medis depan Pos medis cadangan Koordinasi dengan instansi lain 1. PENGIRIMAN TIM AJU (tim medis bergerak) dari rumah sakit lain a. Pembentukan pos medis lapangan b. Melengkapi informasi c. Pertolongan pertama 2. MELENGKAPI DATA a. Jumlah SDM dan kemampuan b. Pos RS yang dapat digunakan c. Keadaan korban
1. ANALISA DATA TAMBAHAN 2. RENCANA PENGENDALIAN a. Rujukan pasien b. Penambahan tim di lapangan c. Pengaturan SDM di dalam dan di luar RS d. IRD, OK, dan ICU siap 3. BRIEFING TIM YANG DIGERAKAN MELIPUTI: a. TIM DI RS b. TIM ke lapangan c. TIM dari RS lain Tentang Tugas yang harus dilakukan Koordinasi 4. Semua tim lapangan siap berangkat dan semua tim RS siap menerima pasien
1. PELAKSANAAN MEDIS DI LAP ANGAN a. Triase b. Perawatan di lokasi c. Stabilisasi untuk evakuasi 2. EV AKUASI/TRANS PORTASI a. Pengendalian arus rujukan (tujuan) 3. PELAYANAN MEDIS DI IRD, ICU, OK RS LAIN 4. PELAYANAN KONSULTASI
BERITA MASUK/PENERIMAAN INFORMASI a)CATAT TANGGAL,JAM NAMA PENGIRIM BERITA NO.TELP/FAX/FR EKUENSI RADIO PENGIRIM BERITA ISI BERITA: JUMLAH MUSIBAH JUMLAH KORBAN KE ADAAN KORBAN b)CEK KEBENARAN BERITA c)PENERUS BERITA DAN PELAPORAN KEP ADA ATASAN PENGAKTIFAN POSKO PB a) ANALISA BERITA DAN PETA SITUASI KE ADAAN GEOGRAFIS KONDISI KE LOKASI b)PENGAKTIFAN KOMUNIKASI PENGENDALIAN PERINTAH PENANGANAN DARI DIREKTUR RSU
y y y y y
y
y y y
y
y
1. 2.
DEBRIEFING PENYUSUNA N LAPORAN LANGKAH DAN PERTANGGU NG JAWABAN 3. PERNYATAAN AKHIR TUGAS DAN PENYIAP AN KEMBALI BILA DIPERLUKAN
CONTOH PENGELOMPOKAN KASUS GAWAT DARURAT SESUAI DENGAN LABEL BERWARNA
K ELOMPOK LABEL
LABEL MERAH (GAWAT DARURAT)
JENIS K ASUS y y y y
y
LABEL K UNING (DARURAT TIDAK GAWAT)
y y y y y
LABEL HIJAU (TAK GAWAT TAK DARURAT)
y y y
Kasus-kasus dengan sumbatan jalan nafas Kasus dengan distr ess per nafasan tanda-tanda syok Kasus dehidrasi berat dengan tanda-tanda syok Luka bakar dengan gangguan r es pirasi dan gangguan sirkulasi Penurunan k esadaran dengan GCS < 8
Penurunan k esadaran dengan GCS tidak kurang dar i 8 Per darahan he bat yang terkontrol Trauma toraks dan abdomen tanpa gangguan hemodinamik Luka bakar tanpa gangguan hemodinamik Trauma tulang panjang terbuka tanpa gangguan hemodinamik
K erusakan jar ingan per if er (otot) yang r ingan Fraktur yang r ingan Luka bakar r ingan (dera jat I < 10%)
Kebijakan umum
Saat terjadi bencana & pengungsian Melaksanakan pelayananan kasus GD Melaksanakan penilaian kebutuhan & dampak yg terjadi pd aspek kesehatan. Didaerah dengan gangguan keamanan: pelayanan gabungan Depkes, TNI dan POLRI Membuat pos pelayanan kesehatan Pemberian
makanan dan bahan makanan, penyediaan air bersih, sanitasi darurat, imunisasi dll
Kebijakan umum
Pasca bencana & rehabilitasi Pemantauan
Penyediaan
Pemulihan
& pencegahan dampak bencana sekunder
kebutuhan pada penampungan sementara
kesehatan fisik dan psiko sosial (konseling)
TERIMAKASIH