Search
Home
Saved
0
1.6K views
Upload
Sign In
Join
RELATED TITLES
0
spastisitas Uploaded by Pascha Paramurthi
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Referat Paraparesis
1
of 12
Stretching Exercises
Manajemen Spastisitas
Search document
BAB I TINJAUAN PUSTAKA
A Definisi Spastisitas
Spastisitas adalah otot rangka yang kerja muscle tone melibatkan hypertonia , selain itu
sering disebut sebagai tightness, stiffness dan otot yang teregang. Kata kejang berasal kata Yunani σπασμός (spasmos),
yang berarti "menggambar, menarik." Spasti
merupakan kelainan sistem saraf pusat yang ditandai oleh otot yang terus menerus mene impuls untuk menjadi kaku.
Spastisitas dimana kondisi tonus otot mengalami peningkatan yang menyebabkan ada
suatu tahanan. Kondisi ini dapat terjadi akibat suatu gangguan atau trauma seperti ce
tulang belakang, cedera otak, tumor, stroke, sklerosis multipel. Spastisitas merupakan s
gangguan sistem sensorimotor yang dikarakteristik oleh adanya peningkatan tonus otot menimbulkan tendon jerk (reflex tendon yang sifatnya mendadak) yang merupakan hipereksitabilitas refleks regang. Spastisitas terjadi akibat saraf yang menginervasi otot
dapat mengendalikan impuls yang masuk sehingga otot terus-menerus mengalami hiperto
Akibatnya, terjadi kelelahan otot yang berpengaruh terhadap gait dan gerakan, dan terkad juga menyebabkan gangguan bicara. Hal ini sebagian besar terjadi dan berdampak pada gangguan sistem saraf pusat (SSP)
pada neuron motor atas dalam bentuk lesi , seperti kejang diplegia , tetapi juga dapat h
dalam berbagai jenis multiple sclerosis , di mana itu terjadi sehingga gejala sem
memperburuk serangan jika mengenai mielin selubung kemudian menyebabkan spasti
yang kemudian muncul di neuromuskuler menyebabkan cerebral palsy pusat palsy pusat dari gang
up to vote on this title dilepaskan spastisitas Spastisitas merupakan komponen sindroma Sign UMN bersama dengan
refleks fleksor, kelemahan, dan kehilangan keterampilan.
Useful
Not useful
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
0
1.6K views
Upload
Sign In
Join
RELATED TITLES
0
spastisitas Uploaded by Pascha Paramurthi
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Referat Paraparesis
1
of 12
Stretching Exercises
Manajemen Spastisitas
Search document
Untuk menilai berat atau tidaknya spastisitas dapat dilakukan penilaian dengan skala Ash atau modifikasinya: Modified Ashwaorth Scale for Grading Spasticity
Terdapar 5 tingkatan skala Grade Keterangan 0 tonus normal 1 ada sedikit kenaikan tonus,ada kenaikan tonus ketika anggota gerak yang digerakkan 2 ada kenaikan tonus otot ringan, anggota gerak yang terkena dapat digerakan mudah 3 kenaikan tonus sedang gerakan pasif angota gerak yang terkena sulit dilakukan 4 kenaikan otot berat, anggota gerak terkena kaku 5 bagian yang terkena dalam gerakan fleksi atau ekstensi Ciri-ciri dari Spastisitas a Spastisitas, model spinal: 1.Penghilangan penghambatan pada segmental polysynaptic pathways 2.Lambat, keadaan eksitatorik meningkat progresif melalui eksitasi kumulatif. 3.Aktivitas afferen yang berasal dari satu segmen dapat menyebabkan otot merespon beberapa segmen sekitar. b Spastisitas, model serebral: 1.Mempertinggi eksitabilitas monosynaptic pathways 2.Aktivitas refleks terjadi secara cepat.
3.Bisa terjadi dalam aktivitas pada otot antigravitasi dan perkemabangan postur hemiple Tanda klinis Spastisitas •Gejala positif 1.Spastisitas a.Peningkatan tonus otot b.Terjadi tendon jerk
Sign up to vote on this title
Useful
Not useful
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
0
1.6K views
Upload
Sign In
Join
RELATED TITLES
0
spastisitas Uploaded by Pascha Paramurthi
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Referat Paraparesis
1
of 12
Stretching Exercises
Manajemen Spastisitas
Search document
•Gejala negatif 1.Kehilangan ketangkasan jari-jari 2.Kelemahan: a. Ketidakadekuatan force generation b Keterlambatan dalam pergerakan c.Kehilangan kontrol selektif dari otot dan segmen-segmen tungkai. •Perubahan Rheologic pada otot spastik: a.Kekakuan b.Kontraktur c.Fibrosis d.Atropi B. Klasifikasi Otot-otot yang Spastisitas
Otot-otot yang berpotensial terjadi spastisitas spastisit as akibat disfungsi upper motor neuron 1.Tungkai atas Adducted/intrenally rotated shoulder : a.Pectoralis mayor b.Latissimus dorsi c.Teres mayor d.Subscapularis The flexed elbow : a.Brachioradialis b.Biceps c.Brachialis The pronated forearm: a.Pronator quadratus b.Pronator teres
Sign up to vote on this title
Useful
Not useful
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
0
1.6K views
Upload
Sign In
Join
RELATED TITLES
0
spastisitas Uploaded by Pascha Paramurthi
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Referat Paraparesis
1
of 12
Stretching Exercises
Manajemen Spastisitas
Search document
d.Flexor pollicis longus 2.Tungkai bawah The equino-varus foot: a.Medial gastrocnemius b.Lateral hamstrings c.Soleus d.Tibialis posterior e.Tibialis anterior f.Extensor hallucis longus g.Long toe flexors h.Peroneus longus Striatal toe: a.Extensor hallucis longus The stiff knee: b.Gluteus maximus c.Rectus femoris d.Vastus lateralis e.Vastus medialis f.Vastus intermedius g.Hamstrings h.Gastrocnemius i.Illiopsoas The flexed knee: a.Medial hamstrings b.Lateral hastrings c.Quadriceps d.Gastrocnemius Adducted thighs:
Sign up to vote on this title
Useful
Not useful
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
1.6K views
0
Sign In
Upload
Join
RELATED TITLES
0
spastisitas Uploaded by Pascha Paramurthi
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Referat Paraparesis
1
of 12
Stretching Exercises
Manajemen Spastisitas
Search document
c.Pectineus d.Adductus longus e.Adductor brevis f.Gluteus maximus C. Distribusi Spastisitas Otot
Spastisitas sering dibagi berdasarkan distribusinya. Distribusi spastisitas otot h diperhatikan untuk menentukan penatalaksanaan : 1. Kelainan setempat (fokal) : misalnya fleksi siku, adduksi paha. 2. Kelainan multipel (multifokal) : misalnya mengenai beberapa sendi pada ekstremitas sama. 3. Kelainan regional/multi-ekstremitas : misalnya diplegia spastik.
4 Kelainan menyeluruh (generalisata): misalnya spastisitas otot difus, kekakuan, kl difus.Istilah spastisitas fokal sesungguhnya tidak tepat sebab bukan spastisitasnya
setempat (fokal) melainkan masalah yang timbul akibat spastistas tersebut yang ber
setempat. Pada keadaan ini, botulinum toksin merupakan salah s alah satu pilihan per sebagai penatalaksanaan farmakologik
Sign up to vote on this title
Useful
Not useful
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
0
1.6K views
Upload
Sign In
Join
RELATED TITLES
0
spastisitas Uploaded by Pascha Paramurthi
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Referat Paraparesis
1
of 12
Stretching Exercises
Manajemen Spastisitas
Search document
BAB II PENATALAKSANAAN
Diagnosis spastisitas otot tidak sulit, namun penanganannya masih sering menjadi tanta
bagi para klinis. Tujuan penanganan spastisitas adalah antara lain meningkatkan mob
dan lingkup gerak sehingga pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari, seperti ma
berpakaian, merawat kebersihan tubuh t ubuh dan lain-lain agar kualitas hidup pasien meningka me ningka
samping penanganan konservatif berupa latihan fisik, peregangan dan latihan po pilihan penanganan juga meliputi penggunaan obat-obat antispastik oral dan
lokal penghambat neuromuscular dengan fenol dan botulinum toksin. Pemilihan Pemil ihan prog penatalaksanaan yang paling tepat memerlukan informasi penyebab, sifat maupun
sindrom UMN yang terjadi. t erjadi. Pada umumnya tanda positif lebih berespons terhadap te
farmakologis daripada tanda negatif. Terapi perifer akan lebih bermanfaat pada spasti otot setempat dan multipel, sedangkan spastisitas otot regional dan generalisata berespons lebih baik terhadap terapi sentral (Tabel 1) Terapi Perifer ( fokal setempat) Botulinium neurotoksin Fenol Lokal Anesthetic Block Serial Testing Bracing Fisioterapi Prosedur Bedah Ortopedi - Musculotendinous Lenghtening - Transfer pembebasan tendon - Neurektomi motorik - Fusi sendi Tabel 1.
Terapi Sentral (sistemik) Obat-oral Baklofen intratekal Implantasi stimulator SSP (susunan saraf pusat)
Sign up to vote on this title
Useful
Not useful
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
0
1.6K views
Sign In
Upload
Join
RELATED TITLES
0
spastisitas Uploaded by Pascha Paramurthi
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Referat Paraparesis
1
of 12
Stretching Exercises
Manajemen Spastisitas
Search document
mengurangi resiko trauma otot-tendon. Akhir-akhir ini, terapi ini lazim digunakan d manajemen pasien spastik. Termasuk diantaranya adalah prosedur pemanjangan otot
dapat diterapkan dengan cara menggerakkan sendi dalam ROM secara manual atau de
berbagai alat mekanik, untuk menormalkan tonus otot, mempertahankan atau meningka
ekstensibilitas jaringan lunak, mengurangi nyeri kontraktur, dan meningkatkan fu motorik. Latihan peregangan dapat dilaksanakan dalam berbagai modalitas, antara
1) peregangan pasif (peregangan dilakukan oleh orang lain dan pasien tidak berpartis
aktif); 2) peregangan aktif; 3)prolonged positioning (posisi yangdilakukan untuk menc
durasi peregangan otot tertentu yang lebih lama);4)peregangan isotonik (ekstrem
digerakkan secara perlahan sampai pada ROMmaksimum dan dipertahankan pada b waktu tertentu yang bervariasi); 5)peregangan isokinetik.
Efek peregangan pada spastisitas dapat dijelaskan sebagai suatu perubahan eksitabilitas
motorneuron pada otot spastik. Beberapa studi telah meneliti mengenai eksitabl motoneuron setelah latihan peregangan pada pasie dengan SMD. 3 studi melaporkan
yang positif dari latihan peregangan, sementara 1 studi melaporkan tidak ada perubahan y signifikan setelah latihan peregangan. 2 Penguatan otot (strengthening exercise)
Syarat: kekuatan otot diatas fair (F 50%) atau 3 atau lebih. Beban harus diatas kemampuan otot.
a. Isometric/static exercise: adalah kontraktsi otot, tidak ada gerakan sendi(statis). Dikat cukup kontraksi optimal selama 6 detik 1 kali sehari. b.Isotonic exercise: kontraksi otot bersamaan dengan gerak sendi.
c.Isokinetik exercise: prinsip latihan merupakan gabungan antara isometrik dan isot
sehingga hasil optimal, boleh untuk penderita hipertensi dan PJK. Memerlukan alat kh
(misalnya Cybex Norm) yang dapat mengatur beban secara dinamik, tetapi kecepatan g
tetap (static) sepanjang waktu latihan. Sering dipakai pada pusat-pusat kebugaran dan p latihan atlit.
Sign up to vote on this title
3 Modalitas fisik (Physical modalities)
Useful
Not useful
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
0
1.6K views
Upload
Sign In
Join
RELATED TITLES
0
spastisitas Uploaded by Pascha Paramurthi
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Referat Paraparesis
1
of 12
Stretching Exercises
Manajemen Spastisitas
Search document
yang lambat (10µs). Efek dari terapi ini adalah pada tulang dan tendon seperti peny tendonitis calcarea bahu, pseudoartrosis, epikondilitis dan plantar fascilitis. 5 Terapi Ultrasound Terapi ultrasound memiliki efek mekanikal dan termal pada jaringan ja ringan target ta rget menyebabkan terjadinya peningkatan metabolism lokal, sirkulasi, jaringan penghubung
regang, regenerasi jaringan dengan peningkatan pada sindroma nyeri , bengkak, dan R
artikular. Setelah Setel ah dilihat efeknya terhadap otot, terapi te rapi ultrasound yang dikombinas
dengan regangan statis menunjukkan perbaikan yang signifikan pada otot yang bermas bila dibandingkan dengan terapi regangan statik saja pada orang yang yang normal. 6 Cryotherapy
Pendinginan otot secara lokal telah dideskripsikan untuk sementara dapat menuru
spastisitas dan klonus terutama dengan mengurangi sensitivitas muscle spindle terh
regangan. Pendinginan lokal dari otot yang spastik sangat bermanfaat dan tidak mahal
juga bisa dikombinasikan dengan latihan la tihan aktif dari otot antagonis dan juga digunakan u
otot hipertonia dan klonus. Harlaar dkk telah melaporkan suhu yang efektif untuk otot sp pada manusia setelah pendinginan lokal selam 20 menit adalah -12°. 7 Thermotherapy Walaupun efek pendinginan pada spastisitas s pastisitas telah tel ah diinvestigasi memiliki efek lebih daripada penghangatan superficial, tetapi thermotherapy dapat menurunkan tonus mengurangi spasme otot, dan meningkatkan ambang batas nyeri n yeri pada pasien pasie n dengan
hipertonia. Matsumoto dkk menyatakan bahwa amplitudo gelombang F dan rasio
rensponse secara signifikan menurunkan spastisitas pada pasien pasca stroke stelah 10 m mandi air hangat(41°C). 8 Vibrasi
Sign up to vote on this title
useful Noma dkk Useful Not Stimulasi vibrasi juga ditemukan bermanfaat mempunyai efek anti spastik.
melaporkan efektivitas dari aplikasi langsung dari stimuli vibrasi pada otot sp
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
1.6K views
0
Upload
Sign In
Join
RELATED TITLES
0
spastisitas Uploaded by Pascha Paramurthi
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Referat Paraparesis
1
of 12
Stretching Exercises
Manajemen Spastisitas
Search document
TENS yang memiliki antispastik dihipotesakan berhubungan dengan produksi β-end β -end
yang mungkin menurunkan ekstabilitas dari motor neuron dan berdasarkan teori kontrol p gerbang (gate control theory),menyebabkan reduksi input nosiseptik B. Contoh spastisitas pada Stroke
Spastisitas akibat dari pasca stroke
Salah satu gangguan pasca stroke adalah spastisitas. Spastisitas adalah gangguan n
muscular yang ditandai dengan kontraksi involunter group otot dalam menjawab rangsa CNS. Spastisitas sering berlanjut dan meningkatakan deficit fungsional fungsional dan cenderung
meningkat. Spastisitas sering terjadi dan kerap kali mengakibatkan mengakibatkan gangguan mobilitas nyeri akibat spasme.
Faktor pencetus spastisitas adalah onset dari stroke. Gambaran utama kondisi spasti adalah meningkatanya reflek regangan yang akan manifest s ebagai hipertoni.
Patofisiologi spastisitas
Pengendalian tonus pada manusia ada dua system penyeimbang desenden utama, y traktus retikulospinalis dorsalis sebgai inhibitor dan traktus vestibule spinal
retikulospinal medial sebagai factor fasilatorik. Tonus normal terjadi karena ad keseimbangan anatara efek inhibitorik
reflek regangan yang diperantai oleh
retikularis dorsalis dan efek fasilatrorik pada tonus ekstensor yang diperantai oleh tr
retikulospinal medial dan pada tingkat yang lebih kecil pada manusia oleh trasktus vesti
spinal. Pada lesi kapsuler dan kortikal akan terjadi hilangnya beberapa pengendalian p
inhibitorik pada batang otak kaudal sehingga sehingga mengakibatkan hemiplegic spastic. Kerus
inhibi traktus kortikospinal kan mengakibatkan paresis, sedangkan pengaruh hilangnya hilangnya Sign up to vote on this title
dari traktus retikulospinal dorsal akan berakibat traktus vestibulospinal dan retikulosp Useful Not useful tidak ada yang menghambat. Pada kondisi ini sering terjadi spastisitas.
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
0
1.6K views
Upload
Sign In
Join
RELATED TITLES
0
spastisitas Uploaded by Pascha Paramurthi
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Referat Paraparesis
1
of 12
Stretching Exercises
Manajemen Spastisitas
Search document
4 = kenaikan otot berat, anggota gerak terkena kaku 5 = bagian yang terkena dalam gerakan fleksi atau ekstensi
Segera setelah serangan stroke anggota anggota gerak secara total menjadi dan arefleksi yang d
sebagai flaksid. Dalam waktu 48 jam, reflex tendon kan kan kembali . pada pada stadiu akut se s
terlihat tonus otot berubah menjadi spastic, dimana pada fase selanjutnya akan bertam
spastic terutama penderita mulai aktif. Pada umumnya spastic menjadi stabil dalam wakt
sampai 18 bulan, kemudian berangsur- angsur spastisitas akan menghilang sesuai de fase pemulihan dari fase brunnstrom.
Fase Brunnstrom
Brunnstrom mengklasifikasikan pemulihan motorik pada penderita hemiplegic dew karena stroke ke dalam 6 fase,yaitu:
Fase I : periode setelah akut, flaksid, penderita tidak dapat mengerakkan anggota badan y lumpuh
Fase II : spastisitas dan pola sinergis mulai timbul, penderita mulai dapat mengera anggota badannya yang lumpuh secara volunter meskipun baru minimal. Fase III : Spastisitas Spastisit as menjadi semakin nyata. Penderita mulai mengontrol gerak sinergis.
Fase IV: Spastisitas mulai menurun. Penderita dapat mengerakkan anggota tubuhnya d pola sinergis.
Fase V: Spastisitas minimal, penderita dapat melakukan gerakan kombinasi yang l kompleks diluar pengaruh sinergis.
Fase VI: penderita sudah dapat melakukan banyak kombiansi gerakan dengan koord yang cukup baik yang jika dilihat spintas tampak normal. Spastisitas menghilang. Sign up to vote on this title
Stadium pertama merupakan merupakan periode flaksid
Useful 7hari. Not useful yang biasanya hari. Pada minggu minggu k
spastisitas mulai muncul. Variasi terjadi menurut berat dan lokasi sendi.
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
1.6K views
0
Upload
Sign In
Join
RELATED TITLES
0
spastisitas Uploaded by Pascha Paramurthi
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
News
Documents
Sheet Music
Referat Paraparesis
1
Download
of 12
Stimulasi listrik
Vibrasi otot antagonis
Relaksasi dengan teknik biofeedback
Latihan metode bobath, burnnstrom
Stretching Exercises
Manajemen Spastisitas
Search document
Sign up to vote on this title
Useful
Not useful
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
1.6K views
0
Upload
Sign In
Join
RELATED TITLES
0
spastisitas Uploaded by Pascha Paramurthi
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Referat Paraparesis
1
of 12
Stretching Exercises
Manajemen Spastisitas
Search document
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Spastisitas adalah suatu peningkatan tonus otot yang menyebabkan adanya suatu taha
Kondisi ini dapat terjadi akibat suatu gangguan atau trauma seperti cedera tulang belak
cedera otak, tumor, stroke, sklerosis multipel. Spastisitas merupakan suatu gangguan si
sensorimotor yang dikarakteristik oleh ole h adanya peningkatan tonus otot dan menimbu
tendon jerk yang merupakan hasil hipereksitabilitas refleks regang. Spastisitas merup
komponen sindroma UMN bersama dengan dilepaskannya refleks fleksor, kelemahan,
kehilangan keterampilan. Spastisitas merupakan suatu kelompok otot hipertonik dan d diterjemahkan sebagai tahanan rapid passive movement di lakukan. Spastik muncul ketidakhadiran penghambat normal yang biasa terdapat pada area penghambat di otak.
Sign up to vote on this title
Useful
Not useful
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join