Vulvitis adalah suatu peradangan pada vulva (organ kelamin luar wanita)
2. Tujuan 3. Kebijakan
Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan penanganan terhadap pasien dengan Vulvitis SK Kepala Puskesmas Patihan No.090/ /401.103.3/2016 Tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi Dan Wewenang Pejabat Fungsional
4. Referensi
Permenkes RI no 5 tahun 2014
5. Alat dan Bahan
Lup
6. Prosedur / Langkah 1. Tanyakan keluhan – Langkah Rasa gatal dan perih di kemaluan, serta keluarnya cairan
2.
3.
4. 5. 6.
kental dari kemaluan yang berbau. Gejala Klinis: a. Rasa terbakar di daerah kemaluan b. Gatal c. Kemerahan dan iritasi d. Keputihan Pemeriksaan Fisik Dari inspeksi daerah genital didapati kulit vulva yang menebal dan kemerahan, dapat ditemukan juga lesi di sekita vulva. Adanya cairan kental dan berbau yang keluar dari vagina. Pemeriksaan Penunjang : Penegakan Diagnostik (Assessment) Diagnosis klinis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Penatalaksanaan a. Menghindari penggunaan bahan yang dapat menimbulkan iritasi di sekitar daerah genital. b. Menggunakan salep kortison. Jika vulvitis disebabkan infeksi vagina, dapat dipertimbangkan pemberian antibiotik sesuai penatalaksanaan vaginitis atau vulvovaginitis.
7. Kriteria Rujukan Pasien dirujuk ke dokter spesialis kulit dan kelamin jika pemberian salep kortison tidak memberikan respon. 7. Diagram Alir (Jika diperlukan) 8. Unit Terkait