standar operasional prosedur SOP POS prosedur operasional standar puskesmas akreditasi perdarahanDeskripsi lengkap
Sop Perdarahan AntepartumFull description
spo menghentikan perdarahan
sstrDeskripsi lengkap
Sop Perdarahan Postr PartumFull description
s0p masa perdarahan
standar operasional prosedur SOP POS prosedur operasional standar puskesmas akreditasi perdarahanFull description
Deskripsi lengkap
sop perdarahan post partumDeskripsi lengkap
sop observasi perdarahanFull description
Deskripsi lengkap
spo menghentikan perdarahanDeskripsi lengkap
Full description
patologi
sstrFull description
SK TOGAFull description
PERDARAHAN ANTE-PARTUM
SOP
No. Dokumen No. Revisi TanggalTerbit Halaman
: : 00 : : 1/
UPT. PUSKESMAS MUARA PAHU 1. Pengertian
HJ. TUMINAH,SKM NIP.19620212 198402 2 002 Perdarahan Ante-partum adalah pendarahan pervaginam pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih dengan diagnosis banding seperti solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa.
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan perdarahan ante-partum
3. Kebijakan
1. Keputusan Kepala UPT Puskesmas No ....... 2017 Tentang
4. Referensi
5. Prosedur
6. Langkah-Langkah
untuk
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. 2. Permenkes No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas. 3. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1. ALAT dan BAHAN : 1. Stetoskop 2. Tensimeter 3. termometer 4. Doppler 5. Kapas DTT 6. Spekulum vagina 7. SarungTangansteril 8. Rekammedis 9. Alattulis 1. Pasien dating diterima oleh Dokter / Bidan di kamar bersalin. 2. Dokter / Bidan melakukan inform consent. 3. Dokter / Bidan melakuan anamnesis riwayat penyakit sekarang, seperti : Perdarahan per vaginam pada usia 20 minggu atau lebih. Perdarahan spontan tanpa aktivitas atau trauma padadaerah abdomen. Nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi uterus. Beberapa faktor predisposisi : - Riwayat solusio plasenta. - Perokok. - Hipertensi. - Multiparitas. 4. Dokter / Bidan melakukan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan generalis serta pemeriksaan obstetric, seperti : PemeriksaanGeneralis : - Pemeriksaan Tanda – tanda vital meliputi kesadaran, suhu, nadi, tekanan darah dan frekuensi napas - Pemeriksaan menyeluruh dari kepala hingga kaki secara cepat PemeriksaanObstetri : - Periksa luar Menentukan bagian terbawah janin, Halaman 1 / 4
7. Unit Terkait 8. Hal-Hal Yang PerluDiperhatikan
menentukan letak janin ada kelainan atau tidak dan mengukur DJJ dengan doppler. - Periksa dalam (inspekulo) Menentukan sumber perdarahan, apakah perdarahan berasal dari dalam ostium uteri atau hanya perdarahan yang berasal dari servix atau dinding vagina, serta menentukan jumlah perdarahannya. 5. Dokter/ Bidan melakukan penegakkan diagnosis dengan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. 6. Dokter / Bidan melakukan penatalaksanaan, antara lain : Bila didapatkan ada tanda – tanda syok seperti akral dingin dan pucat, nadi> 100x/menit teraba lemah dan tekanan darah sistolik< 90 mmhg maka hendaknya segera dilakukan stabilisasi keadaan umum sebelum pasien di rujuk kerumah sakit, dengan cara : - Pemberian oksigen nasal kanul 2 – 3 Liter / menit. - Lakukan pemasangan infus 2 jalur intravena dengan menggunakan ringer laktat atau NaCl 0,9% dengan dosis loading secepatnya (kecepatan 1 L dalam 15 – 20 menit), dapat diulang kembali sampai maksimal 3 L dalam 2 – 3 jam apabila keadaan pasien tidak membaik. - Lakukan pemasangan kateter untuk memantau urine output. Bila didapatkan tanda – tanda inpartu seperti cairan lender bercampur darah dan kontraksi uterus minimal terjadi 2 kali dalam 10 menit serta kehamilan lebih dari 37 minggu, lanjutkan dengan tatalaksana persalinan normal, kecuali pada pasien plasenta previa dan vasa previa. Jika kehamilan kurang dari 37 minggu sebaiknya pasien dirujukke rumah sakit. Bila tidak didapatkan tanda – tanda inpartu pikirkan perdarahan ante-partum dan segera lakukan pemasangan infuse intravena lalu kemudian rujuk pasien kerumah sakit. Pada plasenta previa tidak disarankan untuk periksa dalam. 7. Dokter / Bidan mendokumentasikan identitas pasien, hasil anamnesis, hasil pemeriksaan fisik, dan terapi yang diberikan kepada Pasien di dalam rekam medis. 8. Pasien di rujuk kerumah saki tuntuk penanganan lebih lanjut 1. Pelayanan bersalin 2. Laboratorium 1.
9. Bagan Alir 10. Dokumen Terkait
11. Rekaman Historis Perubahan
1. 2. 3. 4.
Rekam medic Informed consent Buku KIA Surat rujukan