STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMANTAUAN INKLINOMETER Pendahuluan
Suatu struktur bangunan teknik sipil pada umumnya didirikan di atas lapisan tanah/batuan, bahkan konstruksi tanggul atau bendungan memerlukan material tanah/batuan tanah/batuan sebagai bahan ba han urugan. Sesuai dengan proses pembentukan pembentukan lapisan tanah/batuan sebagai alas fondasi maupun bahan urugan yang cukup komplek terkait dengan perilaku bangunan bangu nan dan beban yang ada maka keamanan bangunan ini perlu diketahui secara aktual di lapangan. Salah satu data yang diperlukan untuk mengetahui perilaku keamanan bangunan ini adalah deformasi atau pergerakan bangunan dalam arah horisontal. Deformasi/pergerakan horisontal tanah/batuan baik lapisan fondasi maupun struktur
bangunan
akan
dapat
diketahui
dengan
melakukan
pengukuran/pembacaan alat inklinometer yang dipasang pada bangunan ini. Dengan demikian, maka akan diketahui perbedaan deformasi/pergerakan horisontal tanah/batuan tanah/batuan suatu bangunan tanggul/bendungan tanggul/bendungan yang telah dihitung dengan cara analisis dan dengan yang diperoleh secara langsung di lapangan. Melalui
hasil
pembahasan
dan
penelitian
terhadap
perbedaan
deformasi/pergerakan horisontal tanah/batuan ini yang dihitung dengan berbagai rumus dibandingkan terhadap hasil di lapangan akan memperluas pengetahuan tentang bidang struktur dan geoteknik. Untuk memperoleh data pergerakan horisontal tanah/batuan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka tata cara penggunaan dan pemantauan inklinometer inklinometer ini akan menguraikan tentang prinsip cara pemantauan pemantauan pergerakan tanah/batuan tanah/batuan yang meliputi: a. Prosedur pengukuran yang meliputi pengenalan alat, prinsip operasi, persiapan, serta pelaksanaan pengukuran pada lubang bor. b. Petunjuk pembacaan probe digital c. Mekanisme Mekanisme pengisisan ulang baterai d. Mekanikasi Komunikasi Nirlabel e. Prosedur pelaporan kaitannya dengan pemasangan dan pemantauan Standar ini dimaksudkan untuk memberi petunjuk bagi teknisi lapangan dan pihak lain dalam melaksanakan pemantauan gerakan horisontal tanah sehingga diharapkan akan diperoleh data yang baik untuk keperluan analisis perilaku dan keamanan fondasi.
1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMANTAUAN INKLINOMETER
Standar Operasional Prosedur Penggunaan dan Pemantauan Inklinometer
1.
TUJUAN Tujuan dari standar ini adalah untuk memberikan panduan tentang cara penggunaan dan pemantauan inklinometer dengan menggunakan portable inclinometer untuk menjamin pengukuran/pembacaan yang benar agar diperoleh data pergerakan horisontal tanah atau batuan yang teliti.
2.
ACUAN NORMATIF SNI 3404 : 2008 tentang Tata Cara Pemasangan Inklinometer dan Pemantauan Pergerakan Horisontal Tanah
3.
ISTILAH DAN DEFINISI Istilah dan definisi berkaitan dengan standar operasional prosedur ini adalah sebagai berikut:
3.1.
Pembacaan unit alat alat baca yang dihubungkan dengan probe melalui kabel untuk mengukur penyimpangan sudut yang mencerminkan pergerakan horisontal yang terjadi
3.2.
Batuan kumpulan material dari satu atau lebih mineral yang terbentuk secara alami dan terikat oleh gaya kohesi kuat serta memenuhi tingkat mineralogi dan kimiawi yang tetap
3.3.
Inklinometer salah satu unit instrumentasi geoteknik yang digunakan untuk mengukur pergerakan horisontal lapisan tanah/batuan
3.4.
Pembacaan Awal serangkaian kegiatan pengukuran pergerakan horisontal tanah/batuan dengan cara melakukan pencatatan/pengukuran pergerakan horisontal pada saat setelah selesai pemasangan pipa inklinometer. Data awal pergerakan horisontal akan dibandingkan dengan pencatatan berikutnya sehingga akan diperoleh besar pergerakan horisontal tanah/batuan yang terjadi
2
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMANTAUAN INKLINOMETER 3.5.
Pergerakan Horisontal Tanah perubahan horisontal dari lapisan tanah/batuan yang terjadi ke arah mendatar akibat perubahan tegangan dan regangan di dalam lapisan tanah/batuan
3.6.
Casing/ Pipa Inklinometer Pipa yang terbuat dari alumunium atau PVC atau bahan lainnya yang anti karat mempunyai 4 buah alur yang saling berhadapan. Alur-alur pipa inklinometer ini berfungsi sebagai jalur/pengarah roda probe tersebut
3.7.
Tanah suatu agregat alam yang memiliki berbagai ukuran dan berbentuk tidak teratur yang merupakan hasil pelapukan suatu jenis batuan baik secara mekanik maupun kimia seperti lempung, lanau, pasir, kerikil dan kerakal
3.8.
Probe alat yang terbuat dari baja anti karat yang dilengkapi dengan suatu sensor pengimbangan yang bekerja seperti pendulum sedemikian rupa sehingga dapat mengukur penyimpangan dalam arah horisontal sehingga dapat mengukur pergerakan horisontal
4.
PEMANTAUAN Untuk menentukan kondisi dan keamanan suatu bangunan teknik sipil antara lain tubuh bendungan, tanggul, pangkal jembatan dan tembok penahan tanah akan diperlukan perilaku data pergerakan horisontal dari bangunan tersebut. Data pergerakan horisontal ini dapat diperoleh dengan mengukur pergerakan horisontal tubuh bangunan ini dengan menggunakan unit peralatan inklinometer. Data pergerakan horisontal yang baik tentu memerlukan cara pengukuran yang sesuai dengan tata cara yang ada. Dalam pelaksanaan pemantauan ini akan dilibatkan beberapa kegiatan yaitu pengukuran pergerakan horisontal tanah sesuai jadwal yang telah ditentukan sesuai dengan kondisi bangunan akibat beban yang terjadi maupun kemajuan pelaksanaan bangunan tersebut. Prinsip Pengukuran Pergerakan Horisontal Unit peralatan inklinometer terdiri atas sebuah probe yang dilengkapi dengan roda dan servo akselerometer keseimbangan yang bekerja secara gravitasi serta memberikan reaksi bila dihubungkan dengan sumber baterai sehingga unit alat baca akan menghasilkan sudut antara sumbu vertikal probe dengan kemiringan sumbu alat probe. Dengan diketahui besarnya perubahan sudut kemiringan, δθ dan jarak antara bacaan atau panjang jarak as roda probe L maka akan diketahui
3
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMANTAUAN INKLINOMETER besarnya perubahan pergerakan horisontal sumbu vertikal pipa inklinometer pada setiap jarak antara bacaan atau jarak as roda probe tersebut yaitu: δS
= L Sin δθ
dengan demikian maka jumlah perubahan pergerakan horisontal pipa inklinometer yang terjadi di bagian paling atas pipa inklinometer merupakan jumlah perubahan pergerakan horisontal dari keseluruhan panjang pipa inklinometer tersebut yaitu dengan menggunakan persamaan: S
= Σ L Sin δθ
dengan pengertian: L
= jarak antara bacaan atau panjang antara as roda dari alat probe inclinometer
θ
= sudut yang ditentukan antara sumbu vertikal dengan sumbu alat probe
s
= jumlah pergerakan horisontal
Skema pengukuran pergerakan horisontal pipa inklinometer dapat dilihat pada Gambar 1 pada Lampiran A. Jadwal Selang Waktu Pengukuran Untuk memperoleh data pergerakan horisontal lapisan tanah bawah permukaan yang optimal harus dilaksanakan jadwal pelaksanaan pengukuran dengan menggunakan unit alat inklinometer sesuai jadwal yang telah ditentukan yang sudah dipengaruhi oleh berbagai kondisi antara lain faktor pelaksanaan, beban dan kondisi cuaca serta lingkungan seperti terjadinya gempa. Jadwal selang waktu pengukuran disajikan pada Tabel 1 di bawah ini. Jadwal Selang Waktu Pengukuran No.
Kondisi/ Keadaan Bangunan
1
Selama pembangunan
2
Setelah penambahan beban atau
Selang Waktu Pembacaan, Setiap 2 hari 1 minggu
beban luar mulai bekerja 3
Selama penundaan pembangunan
4
Akibat beban tetap dalam waktu lama
5
Keadaan khusus Karena beban
2 minggu 6 bulan Sesuai dengan petunjuk tenaga ahli
berkurang tiba-tiba, gempa dan lainnya
4
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMANTAUAN INKLINOMETER Berdasarkan tabel jadwal selang waktu pengukuran tersebut di atas maka waktu pengukuran akan memperoleh hasil pengukuran yang akan berbeda sesuai dengan perubahan pergerakan horisontal lapisan tanah bawah permukaan tersebut. Prosedur Pengukuran 4.3.1. Pengenalan Alat Komponen untuk sistem portable adalah sebagai berikut: 1. Probe beroda 2. Kumparan/ Reel 3. Kabel 4. Pembacaan/ Read Out 5. Aksesoris termasuk kabel gates, charger baterai, suku cadang baterai Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di Gambar 2 pada Lampiran A 4.3.2. Prinsip Operasi MEMS (Micro – Electro – Mechanical Systems) merupakan integrasi antara elemen mekanik, sensor, aktuator dan elektronik pada substrat silikon yang umum melalui teknologi fabrikasi mikro. Struktur mekanik untuk tipikal sensor MEMS ditunjukkan melalui Gambar 3 Pada Lampiran A. Polysilicon menangguhkan struktur MEMS di atas substrat sehingga tubuh sensor (juga dikenal sebagai ‘ proof mass’) bisa bergerak di sumbu X dan Y. Percepatan menyebabkan defleksi proof mass dari posisi pusatnya. Di sekitar empat sisi persegi proof mass terdapat 32 set jari-jari radial. Jari-jari ini diposisikan di antara pelat yang tetap pada substrat. Masing-masing jari dan sepasang pelat tetap membuat kapasitor diferensial, dan defleksi proof mass ditentukan dengan mengukur kapasitas diferensial. Metode penginderaan ini memiliki kemampuan penginderaan baik untuk akselerasi dinamis (yaitu shock atau getaran) dan percepatan statis (misalnya kemiringan atau rotasi). Pengkondisian sinyal dilakukan dalam inclinometers sehingga sinyal output sederhana dapat diperoleh. Output ini dapat digunakan bersama dengan lembar kalibrasi untuk mempermudah dalam menghitung jumlah kemiringan yang telah terjadi. Sensor MEMS dalam inclinometer dikonfigurasi untuk mengukur kecenderungan dari arah vertikal. Seiring dengan terjadinya gerakan, inclinometer akan bergerak, sehingga mengubah kemiringan sensor internal.
5
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMANTAUAN INKLINOMETER Dalam portable inclinometer terdapat dua sensor MEMS (biaxial) dengan range operasi sebagai berikut: Portable vertikal
0 30 dari
vertikal
Portable kemiringan
0 15 dari
450
Portable horizontal
0 30 dari
horizontal
Sebuah sensor inklinometer sebenarnya lebih mengukur kemiringan daripada pergerakan lateral, dan oleh karena itu prinsip dasar memerlukan perhitungan menggunakan fungsi sinus, sudut, dan sisi miring dari segitiga siku-siku. Ini menghasilkan nilai untuk 'Deviasi dari Vertikal'. Perangkat lunak dalam pembacaan sering melakukan konversi dari 'miring' ke 'offset' terhadap panjang probe, nilai dalam mm akan menunjukkan bahwa bagian atas probe adalah offset dari bawah nilai ini; Deviasi dari Vertikal. Pusatpusat roda adalah 'panjang ukur' probe, dimana pengukuran dilakukan. Sebuah probe dari portable inclinometer memiliki dua set roda pada jarak 500mm terpisah. Dalam rangka untuk mendapatkan survei yang lengkap dari tanah sepanjang casing inclinometer, diperlukan serangkaian pengukuran yang akan diambil. Probe ditempatkan di dasar casing dan pembacaan diambil. Probe kemudian diangkat pada interval 500mm dan pembacaan dilakukan sampai probe mencapai bagian atas casing. Pembacaan ini dikenal dengan pembacaan A +. Probe kemudian diputar 1800, dimasukkan ke dasar casing dan set kedua bacaan diambil seperti yang dijelaskan sebelumnya. Set kedua ini dikenal sebagai bacaan A-. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, inclinometers memiliki dua accelerometer dengan sumbu pada 90º sumbu A ini sejalan dengan roda dan sumbu B orthogonal terhadap itu. Pergerakan probe inclinometer dengan pembacaan interval 500 mm dapat dilihat pada Gambar 4 Lampiran A. Deformasi diukur menggunakan casing inclinometer khusus yang ditempatkan ke lubang bor, dimasukkan ke beton. Casing ini memiliki empat alur orthogonal yang dirancang agar sesuai dengan roda probe. Probe dimasukkan ke dalam casing untuk mengukur kemiringannya, dengan arah vertikal, atau 45° atau horizontal, di interval 500mm. Probe berisi dua MEMS accelerometer yang strukturnya tertekuk ketika bertindak dengan gravitasi. Hal ini akan mengubah kapasitas dan tegangan output mereka. Tegangan output sebanding dengan sinus dari sudut inklinasi dan karena itu juga
6
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMANTAUAN INKLINOMETER sebanding dengan deviasi horizontal dari lubang bor vertikal atau deviasi vertikal dari lubang bor horisontal. Untuk menghindari kebingungan ada standar industri yang mendefinisikan orientasi probe dan casing sebagai berikut: Sumbu A
: direksinya pada arah gerakan yang sudah diantisipasi
Sumbu A+
: orientasi alur casing mengarah pada letak roda terkemuka probe inklinometer di pembacaan pertama. Ini juga merupakan orientasi pada sensor utama
Sumbu A-
: orientasi alur casing mengarah pada letak roda terkemuka probe inklinometer di pembacaan kedua. Ini juga merupakan orientasi pada sensor utama
Sumbu B+
: orientasi dari sensor sekunder selama pembacaan set pertama
Sumbu B-
: orientasi dari sensor sekunder selama pembacaan set kedua
Untuk lebih jelasnya mengenai Orientasi Probe pada Casing, dapat dilihat pada Gambar 5 Lampiran A. 4.3.3. Persiapan Pekerjaan persiapan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut: a) Pelajari peta lokasi titik penempatan instrumen. b) Siapkan formulir pengukuran. c) Periksa unit alat baca, yang meliputi kondisi baterai, as roda probe, per as roda probe, soket kabel probe. d) Hubungkan kabel dengan probe dan kabel dengan alat baca, pastikan bahwa kabel telah tersambung dengan baik ke alat baca sehingga tidak akan terjadi kebocoran yang mengakibatkan masuknya air ke dalam kabel ini. e) Periksa apakah seluruh sistem alat baca, kabel dan probe sudah bekerja dengan baik yaitu alat baca memberikan angka yang berubah-ubah sesuai pergerakan probe. Ketika melakukan survey inclinometer, pengukuran sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut: a) Penggunaan kabel dan probe yang sama – hal ini akan memberikan survey pengukuran yang akurat. b) Ketika melakukan survey pengukuran inclinometer, penting untuk menandai arah atau alur pembacaan pertama yang akan diambil.
7
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMANTAUAN INKLINOMETER c) Gunakan titik referensi yang sama baik itu di dasar atau puncak dari casing inclinometer. d) Gunakan kabel gate pada bagian atas untuk membantu melindungi kabel dari kerusakan. e) Pastikan probe dilindungi secara memadai untuk penyimpanan dan transportasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam persiapan instrumen dan penanganan diantaranya sebagai berikut: a) Pastikan bahwa roda probe dan kereta bergerak dengan lancar. Jika diperlukan semprot dengan pelumas yang sesuai. b) Periksa cincin O dan konektor dari keausan dan kerusakan. JANGAN PERNAH MEMBERIKAN MINYAK PELUMAS DASAR PADA KABEL YANG TERSAMBUNG DENGAN KONEKTOR KARENA AKAN HAL INI AKAN MERUSAK INSTRUMEN c) Pastikan reel kabel dan baterai pembacaan telah terisi penuh. d) Sambungkan probe dengan kabel, pastikan tersambung dengan rapat/ketat (jangan sampai terlalu rapat/ketat) e) Sambungkan PDA ke probe dan kabel reel melalui koneksi bluetooth. 4.3.4. Pelaksanaan Pengukuran Pada Lubang Bor Beberapa kegiatan pelaksanaan pengukuran pergerakan horisontal dengan menggunakan peralatan unit inklinometer antara lain sebagai berikut: a) Buka penutup pipa inklinometer dan beri tanda pada setiap alur pipa inklinometer bagian atas (Alur A, B, C dan D), lihat Gambar 1 pada lampiran A. b) Tempatkan unit inklinometer di atas pipa inklinometer yang akan dilaksanakan pengukuran pergerakan horisontal. c) Masukan probe ke dalam lubang pipa inklinometer sehingga roda probe masuk ke dalam salah satu alur yang ada dan turunkan ke bawah perlahanlahan, hingga probe mencapai dasar lubang pipa inklinometer. Beberapa
hal
yang
harus
diperhatikan
dalam
pelaksanaan
survey
inclinometer adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi alur A + dalam casing. Masukkan probe sehingga roda paling bawah berada dalam alur yang berlawanan (A-) dan roda paling atas adalah di alur A +.
8
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMANTAUAN INKLINOMETER 2. Turunkan probe ke dasar casing dan jika diperlukan agar suhu probe bisa distabilkan. 3. Dengan menggunakan kabel gate untuk mendukung kabel, naikkan probe dengan menggunakan interval 500 mm, yang memungkinkan pembacaan stabil pada setiap interval untuk kemudian direkam pada pembacaan. 4. Setelah probe mencapai bagian atas casing, ambil probe dari casing, putar 1800 dan masukkan kembali ke dalam casing sehingga roda terendah berada di alur A+. Jatuhkan sampai ke dasar casing dan lakukan survei yang lengkap. 5. Jika terdapat satu titik yang terlewat, jatuhkan probe ke 1 titik yang lebih rendah dari pembacaan yang terlewat dan tarik sampai ke titik pengukuran yang terlewat dan lakukan rekaman pembacaan. d) Ukur kedalaman pipa inklinometer dengan mencatat panjang kabel probe mulai dari dasar pipa inklinometer hingga bagian atas pipa inklinometer. e) Lakukan pengukuran pergerakan horisontal pada alur B yang berada berlawanan dari alur A dan cara yang sama untuk alur C dan D dengan mengulang tahapan c) s.d. d). Untuk pengukuran selanjutnya memasukan roda probe ke dalam alur, pipa inklinometer harus tetap posisinya, jadi roda probe yang sama harus masuk ke dalam alur yang sama pula. a) Untuk pengukuran pergerakan horisontal pipa inklinometer pada lubang bor yang sudah selesai tutup kembali penutup dan pelindung pipa inklinometer. b) Bersihkan seluruh peralatan unit inklinometer, dan lepaskan hubungan kabel yang ada. c) Periksa dan simpan unit inklinometer pada tempat yang tertutup agar bebas dari debu. Pembacaan Probe Digital 1. Saat sampai di lokasi, buka tutup pelindung dari casing, probe dan kabel control. Sambungkan probe dengan reel/kumparan dan hubungkan konektor dengan probe. Perhatikan agar memutar penggulung, bukan memutar kabel. Usahakan untuk tidak mengencangkan konektor kuat-kuat. 2. Hati hati dalam membawa probe inclinometer dikarenakan accelerometer memiliki sifat yang rentan terhadap goncangan. 3. Ketika terhubung, nyalakan tombol power pada reel/ kumparan. Hal ini akan mengurangi sifat kerentanan MEMS accelerometer pada goncangan.
9
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMANTAUAN INKLINOMETER 4. Masukkan probe ke dalam lubang bor dengan menyelaraskan roda atas ke arah sumbu A + 5. Turunkan probe ke kedalaman yang diinginkan secara perlahan dan semulus mungkin. Usahakan untuk sangat berhati-hati agar probe tidak sampai membentur dasar lubang. 6. Jika kedalaman yang diinginkan sudah tercapai (sebagai contoh sudah mencapai dasar dari lubang bor), letakkan kabel grip di atas casing dan gantungkan kabel dengan menggunakan aluminum crimp (klip kabel). Tujuannya adalah pengulangan penempatan sebesar 5 mm (0,25 inch). Hal ini sangatlah penting untuk memastikan akurasi dan hasil yang berulang. 7. Usahakan untuk selalu menarik probe ke atas untuk mencapai lokasi kedalaman yang diinginkan. Jika secara tidak sengaja menarik probe terlalu jauh dari kedalaman yang diinginkan, maka kembalikan posisi probe ke kedalaman yang sebelumnya, lalu tarik kembali ke kedalaman yang diinginkan. Prosedur ini untuk memastikan konsistensi pembacaan. Peringatan: Jangan jatuhkan kabel pada pegangan kabel/kabel grip. Kabel memiliki tingkat keregangan yang kecil, khususnya saat berada di dekat bagian atas dari lubang, dan efek dari kabel mark dapat mengganggu penempatan posisi atau malah merusak kabel. 8. Pada masing-masing lokasi usahakan agar pembacaan bisa stabil. Stabilitas pembacaan dapat diukur baik dengan noise bar atau dengan standar deviasi yang tertera dalam layar baca. 9. Ketika pembacaan sudah stabil, tekan tombol accept dan pindahkan probe ke interval selanjutnya sebagaimana diminta pada perangkat lunak (software) 10. Lanjutkan pencatatan sampai pada kepala lubang bor, software selanjutnya akan meminta anda untuk memutar probe 180 0 dan ulangi survey, kali ini dengan posisi roda probe yang lebih rendah pada alur A+. Peringatan: Ketika probe sudah mencapai bagian atas/kepala dari casing, usahakan agar roda tidak keluar dari casing. Ketika roda mencapai puncak, ambil dengan tangan dan lepaskan roda yang terpasang perlahan-lahan sampai roda berhenti. Kegagalan pada tahap ini akan mengakibatkan rusaknya proses
10
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMANTAUAN INKLINOMETER penghentian dan rusaknya accelerometer MEMS yang mempengaruhi kalibrasi probe. 11. Dahulukan untuk merendahkan posisi probe pada tahap kedua (second pass), lepaskan kabel grip untuk menghindari kabel grip menyentuh marks secara tidak sengaja, yang juga akan memberi dampak pada mark, kabel dan probe. ketika probe mencapai dasar lubang, pindahkan kabel grip dan letakkan probe sebagi gantinya untuk pembacaan yang lebih dalam. 12. Selama tahap kedua, checksum data hasil pembacaan akan ditampilkan di bawah setiap pembacaan. Pastikan agar data ini tetap kecil dan konsisten, namun perlu diketahui bahwa checksum data dapat bervariasi sesuai dengan kondisi site lokasi. Checksum yang besar mengindikasikan terjadi kesalahan/ error pada saat penentuan posisi probe atau saat probe tersangkut. 13. RST MEMS Digital Inklinometer mempunyai kemampuan untuk menampilkan reduksi data di lapangan. 14. Ketika survei sudah selesai dilakukan, tutup program inclinometer, matikan tombol power pada reel/kumparan, lepaskan probe. Bersihkan probe dan kabel. Pasangkan pelindung cap pada casing. 15. Ketika kembali ke kantor, bersihkan peralatan dan reel/kumparan sekali lagi untuk menghilangkan lengas pada peralatan dan kabel. Lakukan pengisian ulang pada Reel dan sambungkan power dan USB kabel komunikasi ke UltraRugged Field PC. 16. Pindahkan data ke desktop PC menggunakan Microsoft ActiveSyncTM atau Microsoft Mobile Device Center Software.
Mengisi Ulang Baterai Baterai ada di dalam reel inclinometer . Bagian dalam dari reel tidak dapat diakses oleh pengguna dan baterai tidak dapat dibongkar pasang. Jangan melepas baterai dari inclinometer reel. Reel inclinometer akan menyala hijau yang mengindikasikan status baterai. Lampu LED akan menyala jika tombol power telah ditekan. Awasi terus status baterai, jangan sampai baterai habis. Pengisian penuh bisa dilakukan selama 30 jam. Instruksi berikut hanya berlaku untuk reel dengan serial number 2500 atau lebih. Port baterai dapat diakses dengan membuka tutup pada reel. Membuka tutup reel dapat dilakukan dengan memutarnya berlawanan arah jarum jam. Charger
11
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMANTAUAN INKLINOMETER akan terhubung pada port dan proses pengisian ulang baterai berlangsung. Pasang dan kencangkan tutup untuk memastikan debu atau material halus lain tidak masuk ke dalam port baterai. Status Baterai Inklinometer Reel LED Flash
Status Baterai
1 kilasan, tombol power belum ditekan
Baterai sepenuhnya habis
2 kilasan, tombol power belum ditekan
Baterai akan habis, harus dilakukan pengisian
1 kilasan, tombol power ditekan
Status baterai 25 %
2 kilasan, tombol power ditekan
Status baterai 50 %
3 kilasan, tombol power ditekan
Status baterai 75 %
4 kilasan, tombol power ditekan
Baterai terisi penuh
Komunikasi Nirkabel Nyalakan reel dengan menekan tombol power yang terletak di sebelah kiri baterai pada reel. Nyala hijau mengindikasikan bahwa reel telah dinyalakan. Setelah dinyalakan, maka secara otomatis akan mencari koneksi ke Ultra-Rugged Field PC. Ketika Ultra-Rugged Field PC dan software Digital Inklinometer telah terhubung, maka secara otomatis system akan terhubung pada reel. Lampu indicator akan menyala dan berpendar pendar cepat ketika reel terhubung dengan probe. selama komunikasi nirkabel ini terjadi, lampu indicator reel akan berkedip dengan interval 1 detik. Status koneksi akan tertera pada layar di menu utama bagian bawah. Catatan: Reel menyediakan fitur hemat daya. Setelah 5 menit tidak aktif dan komunikasi nirkabel melemah, daya pada reel secara otomatis akan mati untuk melakukan penghematan baterai.
Laporan Pemasangan dan Pemantauan Laporan pekerjaan pemasangan dan pemantauan pergerakan horisontal tanah lapisan bawah permukaan dengan menggunakan alat unit inklinometer berisikan sebagai berikut: a) Nama pekerjaan, lokasi, tanggal dan waktu pengukuran termasuk nama petugas dan penanggung jawab.
12
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMANTAUAN INKLINOMETER b) Peta pemasangan dan nomor serta kode pipa inklinometer termasuk gambar potongan melintang bangunan. c) Jenis perlapisan tanah di lokasi titik inklinometer. d) Uraian kegiatan pemasangan termasuk cuaca. e) Elevasi bagian atas pipa inklinometer. f) Hasil pembacaan awal. g) Foto kegiatan pemasangan dan pemantauan. h) Hasil pemantauan antara lain: 1. Data pengukuran pergerakan horisontal. 2. Grafik hubungan antara pergerakan horisontal lapisan bawah permukaan dengan kedalaman. 3. Deformasi/pergerakan horisontal tanah/batuan terhadap waktu pada penampang memanjang
13