1. Efek samping obat adalah respon terhadap suatu obat yang merugikan dan tidak diinginkan dan yang terjadi pada dosisi yang biasanya digunakan pada Pengertian manusia untuk pencegahan, diagnosis, atau terapi penyakit atau untuk modifikasi fungsi fisiologik. 2. Resiko adalah probabilitas bahaya yang dapat ditimbulkan oleh suatu obat selama penggunaan klinis. 1. Memberi kenyamanan kerja pada petugas kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkaitan dengan tindakan medis yang akan diberikan kepada Tujuan pasien di puskesmas Kutasari. 2. Menghindari kejadian yang tidak diinginkan pada pasien terkait efek samping obat yang mungkin saja terjadi SK kepala puskesmas tentang kebijakan peningkatan mutu dan keselamatan Kebijakan pasien Pedoman Monitoring efek samping obat (MESO) bagi tenaga kesehatan. Badan Referensi POM RI (2012) 1. Pasien dipanggil sesuai nomer urut dari loket pendaftaran untuk dilakukan pemeriksaan oleh perawat berupa pengukuran tekanan darah dan berat badan. 2. Pasien masuk ke ruang periksa untuk dilakukan pemeriksaan oleh dokter. 3. Dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang diperlukan. 4. Diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan 5. Obat disesuaikan dengan diagnosis yang telah ditegakan. 6. Efek samping dan resiko obat diberitahukan secara singkat kepada Prosedur/Lan pasien dan akan dijelaskan lebih mendetail oleh petugas obat di gkah-langkah apotik. 7. Resep ditebus di apotek. 8. Apoteker memanggil memanggil pasien untuk untuk pemberian obat obat dan menjelaskan menjelaskan dosis yang sesuai, efek samping masing-masing obat, dan resiko yang kemungkinan timbul jika obat dikonsumsi tidak sesuai dosis atau tidak sesuai dengan anjuran dokter. 9. Apoteker menanyakan menanyakan kembali kembali apakah penjelasan penjelasan yang yang disampaikan disampaikan sudah jelas. 10. Apoteker memberikan memberikan penjelasan penjelasan jika terjadi efek samping segera segera kembali ke puskesmas. Unit terkait