STANDAR PELAYANAN TANPA RESEP
Prodak yang dibutuhkan Pasien / klien tanpa Resep adalah Obat Bebas / Bebas Terbatas. Obat Wajib Apotek atau Alat Kesehatan yang diperoleh melalui Komunikasi Farmasi non-resep (metode WWHAM)
Obat / Alat Kesehatan yang diberikan tidak masuk
kedalam
kategori
harus
menggunakan Resep, seperti Obat Keras
Pastikan ;
lain, bukan OWA.
Obat tidak untuk ibu hamil, Lansia, Bayi, atau penggunaan dalam waktu yang lama, kecuali ada tertulis dan dapat digunakan sesuai petunjuk.
Sampaikan bila ada gejala menetap, segera kunjungi dokter.
STANDAR PENYERAHAN OBAT TANPA RESEP
Obat yang diberikan sesuai dengan permintaan, apakah melalui gejala, nama obat yang disampaikan pasien / klien atau contoh obat yang ditunjukkan.
Untuk mencegah adanya masalah terkait obat (DRP), lakukan komunikasi menggunakan metoda WWHAM
Obat yang diserahkan baik, layak dan tidak rusak atau melewati tanggal daluarsa.
Pastikan ;
Obat diserahkan disertai Informasi dan Edukasi Kesehatan dengan tepat.
Sampaikan bila gejala tidak berkurang / membaik segera kunjungi dokter.
STANDAR PELAYANAN OWA
Obat yang diberikan tidak dikontraindikasikan bagi wanita hamil, anak dibawah usia 2 tahun, dan orang tualebih dari 65 tahun.
Pengobatan sendiri dengan obat tersebut tidak memberikan resiko pada kelanjutan penyakit.
Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Pastikan ;
Penggunaannya
hanya
untuk
penyakit
yang
mempunyai prevalesi tinggi di Indonesia.
Obat yang dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang
dapat
dipertanggung
pengobatan sendiri.
jawabkan
untuk
STANDAR PELAYANAN RESEP
Pasien / Klien menerima ucapan salam pembuka dengan ramah, santun dan profesional.
Resep sah (benar & lengkap) memenuhi syarat dan peraturan untuk dilayani dan penuhi kelengkapan resep dengan mengisi identitas dan informasi lain (Nama, Alamat, No.Telp, riwayat alergi, obat / produk lain yang sedang digunakan).
Nama Obat / Produk lain terbaca jelas, terdapat jumlah obat, dosis, frekuensi / waktudan cara penggunaan.
Pastikan ;
Obat aman dan rasional, tidak terdapat Drug Related Problems (masalah terkait obat), bila ada hubungi dokter. Lakukan pencegahan dan penyelesaiannya berdasarkan kajian resep.
Harga obat / produk lain benar sesuai permintaan dalam resep atau yang dibutuhkan pasien / klien.
Dokter mengetahui bila persediaan obat / produk lain tidak ada, dan sampaikan kepada pasien / klien pengganti obat / produk lain dilakukan atas persetujuan dokter.
Obat disiapkan dengan seksama (cepat, tepat, benar), hindari kesalahan yang mungkin terjadi dan sampaikan “silahkan menunggu”.
Obat yang telah disiapkan diperiksa kembali sebelum diserahkan,tandai dengan paraf seluruh proses pelayanan baik obat racikan maupun non-racikan.
PERENCANAAN PERBEKALAN FARMASI
Pengadaan merupakan suatu kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan perbekalan farmasi yang telah direncanakan dan disetujui melalui pembelian langsung ke distributor
Untuk mendapatkan perbekalan farmasi dengan harga yang layak dengan mutu yang baik, pengiriman barang terjamin dan tepat waktu, proses berjalan lancar dan tidak memerlukan tenaga serta waktu berlebihan
Bagian pemesanan mendata daftar kebutuhan perbekalan farmasi yang akan dibeli dengan memeriksa ketersediaan perbekalan farmasi yang sudah habis atau hampir habis (diketahui melalui pengamatan visual atau dari kartu stok pada setiap obat), dicatat di buku daftar obat habis (defecta).
Bagian pemesanan menentukan distributor perbekalan farmasi, apabila ada lebih dari satu distributor maka pemilihan distributornya harus berdasarkan pada kriteria ketepatan waktu pengiriman, mutu layanan distributor, dapat dipercaya, kebijakan tentang barang yang dikembalikan
Bagian pemesanan menuliskan daftar perbekalan farmasi yang akan di beli pada Form Surat Pemesanan (SP)
a. SP dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan arsip di Instalasi Farmasi) b. Ditulis Nomor urut lembar SP, Nama PBF, jenis dan jumlah obat yang dipesan. SP Narkotika:
Pastikan
a. Ditujukan pada PBF Kimia Farma, dibuat rangkap empat (tiga untuk PBF Kimia Farma dan satu arsip di Instalasi Farmasi) b. Ditulis Nomor urut lembar SP, Nama, alamat dan jabatan APA sebagai pemesan, jenis dan jumlah yang dipesan serta tujuan penggunaan. c. Satu lembar SP hanya dapat digunakan untuk memesan satu jenis Narkotika. SP Psikotropika a. Dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan arsip di Instalasi Farmasi) b. Ditulis Nomor urut lembar SP, Nama, alamat dan jabatan APA sebagai pemesan, Nama dan alamat PBF, jenis dan jumlah obat yang dipesan. c. Satu lembar SP dapat digunakan untuk memesan lebih dari
satu jenis
Psiktropika. Surat Pesanan Prekursor a. Dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan arsip di Instalasi Farmasi) b. Ditulis Nomor urut lembar SP, Nama, alamat dan jabatan APA sebagai pemesan, Nama dan alamat PBF, jenis dan jumlah obat yang dipesan. c. Satu lembar SP dapat digunakan untuk memesan lebih dari satu j enis Prekursor.
Bagian pemesanan menyerahkan SP kepada distributor dan menyimpan salinan SP pada Gobi yang telah ditentukan.
PENGADAAN PERBEKALAN FARMASI SECARA PENUNJUKAN LANGSUNG
Bagian pemesanan mendata daftar kebutuhan perbekalan farmasi yang akan dibeli
Bagian pemesanan menentukan distributor perbekalan farmasi, apabila ada lebih dari satu distributor maka pemilihan distributornya harus berdasarkan pada kriteria ketepatan waktu pengiriman, mutu layanan distributor,
dapat
dipercaya,
kebijakan
tentang
barang
yang
dikembalikan.
Pastikan
Bagian pemesanan menuliskan daftar perbekalan farmasi yang akan di beli pada Form Surat Pemesanan (SP) dan meminta persetujuan Kepala Instalasi Farmasi
Bagian pemesanan menyerahkan SP kepada distributor dan menyimpan salinan SP pada Gobi yang telah ditentukan
.
PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI
Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan perbekalan farmasi yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat 1. 2. 3. 4.
Memelihara mutu sediaan farmasi Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung – jawab Menjaga ketersediaan Memudahkan pencarian dan pengawasan Menentukan jenis obat Bila termasuk narkotika-psikotropika lihat SPO P enyimpanan obat narkotika dan psikotropika. Bila termasuk obat High Alert lihat SPO Penyimpanan obat High Alert Bila termasuk bahan berbahaya dan mudah terbakar lihat SPO Penyimpanan Bahan Berbahaya dan Mudah ter bakar.
Melihat petujuk penyimpanan yang tertera pada kemasan obat dan bahan habis pakai.
Untuk suhu 1-9OC simpan di kulkas (bukan freezer) Untuk suhu 20 – 30 simpan di dalam ruangan ber AC
Pastikan
Petugas gudang bagian penyimpanan; Menyimpan obat dalam ruang obat Menyimpan bahan habis pakai (BHP) di r uang BHP Menyimpan obat dan bahan habis pakai F ormularium di ruang Formularium Menyusun obat sesuai: Kriteria (Fornas dan Non Fornas) Jenis sediaan (tablet, sirup, injeksi, topikal) Abjad Prinsip FEFO (First Expire First Out) dan FIFO (First In First Out) dalam penyusunan perbekalan farmasi yaitu perbekalan farmasi yang masa kadaluarsanya lebih awal atau yang diterima lebih awal harus digunakan lebih awal. Perbekalan farmasi dalam kemasan besar yang tidak dapat disimpan dalam rak disimpan di atas palet secara rapi dan teratur
Isi kartu stok setiap ada penambahan perbekalan farmasi
PENYIMPANAN PRODUK NUTRISI
tata cara menata, menyimpan, memelihara produk nutrisi baik kualitas maupun kuantitas Penyimpanan produk nutrisi adalah suatu
Tersedianya produk nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang tepat
Perhatikan label penyimpanan pada produk nutrisi sesuaikan dengan
Pastikan
suhu yang dipersyaratkan
Bila tidak memerlukan penyimpanan dalam lemari es maka simpan dalam rak yang cukup kuat dan tidak menempel pada dinding
Produk nutrisi tetap disimpan dalam kardus luarnya untuk mencegah reaksi terhadap cahaya