A. Pengelolaan dan pelayanan resep Resep merupakan permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker pengelola apotek untuk menyediakan dan menyerahkan obat kepada penderita sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Di apotek kimia farma 153 pelayanan resep terdiri dari resep narkotik, psikotropik, obat-obat tertentu (OOT) dan resep prekursor . Alur resep yang datang di apotek kimia farma 153 yaitu : 1. Resep narkotik Alur resep narkotik yang di bawa pasien diterima oleh asisten apoteker atau apoteker kemudian dipriksa kelengkapan resep, resep di input di komputer untuk melihat ketersediaan obat serta harga resep tersebut, setelah itu di tanyakan kepada pasien jika pasien menyetuji harga barulah resep disiapkan atau di racik. Resep di racik dengan orang yang berbeda atau bisajuga orang yang sama pada pada saat menerima resep, obat narkotik yang berada di dalam lemari apotik ketika di ambil di lakuakn pencatatan pada kartu stock yang yang sudah terdapat pada tiap jenis obat narkotik pencatatan. Pencatatan pada kartu stock terdiri dari nama pasien, keterangan resep kredit atau umum (tunai), no bacts jumblah yang akan di ambil dan sisa sediaan obat tersebut. Kemudian obatdi racik sesui dengan perintah yang tertera pada resep, dikemass dan diberi etiket dan cara penggunaan obat. Penyerahan obat di lakukan dengan orang yang berbeda dengan yang meracik obat, tujuanya untuk menghindari dan meminimalisir kesalahan penyiapan resep serta untuk mengecek kembali kesesuaian sediaan yang telah di siapakan dengan resepnya. Nama pasien di panggil untuk penyerahan obat dan pemberian informasi obat kepada pasien dengan tetap menjaga sikap yang santun.
Resep yang mengandung sediaan narkotik kemudian di beri tanda merah atau garis merah dibawah nama sediaan kemudian masukan di dalam laci penyimpanan resep dipisahkan dengan resep yang lainya. Resep narkotik selanjutnya di pisah atau di rekap pada buku harian narkotika setiap hari dan kemudian di ahir bulan di laporkan secara online menggunakan SIPNAP (Sistem Pelaporan Narkotik dan Psikotropika) dengan memuat nomor unit, nama sediaan, satuan, jumlah pada awal bulan, pemasukkan, jumlah keseluruhan, nomor surat faktur, pengeluaran dan persediaan akhir bulan serta keterangan. Laporan harus ditandatangani oleh Apoteker pengelola apotek dengan mencantumkan SIK, SIA, nama jelas dan stempel apotek. Laporan narkotika dikirim kepada Kepala Dinkes Kota dengan tembusan Dinas Kesehatan Propinsi, Balai POM Propinsi, penanggung jawab narkotika
PT. Kimia Farma
(persero) Tbk. dan untuk arsip apotek. 2. Resep psikotropika Pengelolaan resep prekursor di apotek kimia farma 153 sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, pengeluaran sediaan psikotropika hanya berdasarkan resep. Alur pelayanan resep psikotropika tidak jauh berbeda dengan resep narkotik. Resep yang mengandung sediaan psikotropika di tandai dengan garis biru dibawah nama sediaan yang terdapat pada resep kemudiaan penempatan resep dipisah dari resep yang lain di dalam rak yang di sediakan. Resep psikotropika direkap juga penggunaanya di dalam buku harian psikotropika dan penggunaanya dilaporkan tiap ahir bulan secara online menggunakan SIPNAP (Sistem Pelaporan Narkotik dan Psikotropika). Laporan yang di input meliputi: no urut, nama sediaan, satuan, persediaan awal bulan . Laporan penggunaan psikotropika ditujukan kepada
Kepala Dinkes Kota propinsi dan tembusan ditujukan kepada Balai Besar POM dan apotek sebagai arsip. 3. Resep prekursor Pelayanan resep perekursor agak berbeda dengan narkotik dan psikotropik pada alur pencatatan, sediaan prekursor tidak dilengkapi kartu stok seperti sediaan narkotik dan psikotropik pencataatan pengeluaran sediaan hanya di catat pada komputer saja. Resep prekursor di pisah dengan narkotik dan psikotropik saat diletakkan di dalam laci yang disediakan karena tidak ada pelaporan untuk penggunaan prekursor maka resep prekursor hanya di simpan terpisah setiap bulan sebagai arsip apotek selama 3tahun. 4. Resep obat-obat tertentu (OOT)