1. Metode analisis Pareto merupakan istilah lain dari metoda ... pada menajemen logistik dan farmasi.
e. Menyediakan data pola penyakit, standar pengobatan, menyusun kriteria 4. Obat-obat tertentu pada pusat pelayanan
a. Metode VEN
kesehata yang jumlahnya dilebihkan, dikenal
b. Metode First Hand
dengan istilah :
c. Metode ABC
a. Butter stock
d. Metode Inverntory
b. Buffing shock
e. Metode Logistik Farmasi
c. Buffer stock
2. Berikut manfaat analisis ABC, kecuali: a. Dapat memanfaatkan model kerja (workingcapital) sebaik-baiknya (workingcapital) sebaik-baiknya
d. Buffer shock e. Baffer stock 5. Berikut cara menentukan kebutuhan obat
sehingga dapat memacu pertumbuhan
suatu instalasi farmasi adalah, kecuali ...
perusahaan
a. Epidemiologi penyakit
b. Membantu manajemen dalam
b. Usia penduduk
penentukan tingkat persediaan yang
c. Jumlah ibu muda
efisien
d. Jumlah ibu hamil
c. Sumber daya produksi dapat
e. Jumlah penduduk
dimanfaatkan secara efisien sehingga
6. Sesuai dengan Kebijaksaan Obat Nasional
dapat meningkatkan produktifitas dan
(KONAS) pengelolaan obat salah satunya
efisiensi fungsi produksi
bertujuan agar pasien mendaptkan obat-obat
d. Dapat memanfaatkan alokasi dana yang tersedia
e. Memberikan perhatian pada jenis
yang mutunya terjamin. Untuk menjamin pasien mendapatkan mutu-mutu obat yang yang terjamin maka dilakukan pengawasan
persediaan utama yang dapat
terhadap pemilihan obat diinstalasi
memberikan cost benefit yang besar bagi
kesehatan, terutama instalasi farmai. Untuk
perusahaan
mengawasi pemilihan obat dapat dilakukan
3. Diantara berikut yang merupakan langkah langkah menentukan VEN adalah a. Menyusun kriteria, menyediakan data pola penyakit, standar pengobatan
b. Menyediakan data pola penyakit, menyusun kriteria, standar pengobatan c. Menyusun kriteria, standar pengobatan, menyediakan data pola penyakit d. Standar pengobatan, data pola penyakit, menyusun kriteria
dengan beberapa metode yaitu. a. Metode
Vital,
Essential,
dan
Non-
sessential. b. Metode Always, Better, dan control c. Metode VEN dan ABC
d. Metode Langsung e. Metode Tidak Langsung 7. Penggunaan metode analisa VEN dan ABC dalam proses pemilihan obat disuatu instalasi kesehatan dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan dua metode tersebut,
sehingga didapatkan hasil pemilihan obat
c. Metrotrexsat
yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dari
d. Vitamin D
instalasi tersebut. Penggunaan kombinasi dari
e. Vitamin B Kompleks
metode analisis ini lebih baik dibandingkan tidak
mengkombinasikannya.
Salah
satu
10. Pemilihan obat dapat dilakukan dengan
kombinasi yang paling banyak digunakan
menggunakan
adalah....
Penggolongan metode analisis VEN dan ABC
a. Vital-Always
berdasarkan pada..
b. Non-essensial-Control
a. Berdasarkan harga obat
c. Vital-Control
b. Berdasarkan khasiat obat
d. Esesnsial-Better
c. Berdasrkan konsumsi obat
e. Esesnsial-Control
d. Berdasarkan harga dan khasiat obat
8. Pengkombinasian metode VEN dan ABC
metode
VEN
dan
ABC.
e. Berdasarkan epidemiologi penyakit
dapat dilakukan berdasarkan kebutuhan obat
11. Tujuh dari 11 kecamatan di Kota Padang,
dari suatu instalasi kesehatan, misalnya saja
Sumatera Barat tercatat sebagai daerah yang
pengkombinasian
berpotensi sebagai rawan bencana seperti
Vital-Always,
Nonessenstial-control, essensial-better, vital-
banjir.
control dan masih banyak lagi. Jika dilihat
keterbatasan air bersih, akibatnya anak-anak
dari
ini,
usia dibawah 5 tahun banyak mengalami diare
kelompok obat yang mana yang termasuk
yang disertai muntah sering disebut muntah-
kedalam Vital-Control...
berak (muntaber), gejalanya biasanya buang
a. Paracetamol
air terus-menerus, muntah, dan kejang perut.
b. Meropenem
Untuk
c. Vitamin D
Kesehatan kota Padang mengambil tindakan
d. Vitamin B Kompleks
untuk menyediakan buffer stock obat pada
e. ISDN
masing-masing fasilitas kesehatan. Obat yang
macam-macam
obat
dibawah
9. Pengkombinasian metode VEN dan ABC
Kondisi
mengatasi
a. Betadine
dari suatu instalasi kesehatan, misalnya saja
b. Amoksisilin
pengkombinasian
c. Paracetamol
Nonessenstial-control, essensial-better, vital-
d. Oralit
control dan masih banyak lagi. Jika dilihat
e. Diazepam
dari
macam-macam
obat
dibawah
ini,
hal
menyebabkan
tersebut,
Dinas
tepat dalam kasus tersebut adalah....
dapat dilakukan berdasarkan kebutuhan obat
Vital-Always,
banjir
12. Berdasarkan
hasil
penelitian
di
kota
kelompok obat yang mana yang termasuk
Bukittinggi menunjukkan kasus penderita TB
kedalam Essensial-Control...
paru terbesar yaitu pada usia 45-64 tahun
a. Amoxicilin
yaitu sebanyak 9,097 penderita, namun jika
b. Omepros
dilihat dari jumlah anggota populasi untuk
tiap kelompok usia angka persentasi tertinggi
14. Seluruh posyandu di Indonesia menerima
penderita ada pada kelompok usia lebih dari
obat-obat vaksin untuk kegiatan imunisasi
65
sebagai
tahun
yaitu
sebesar
21,77%.
Pada
program
pemerintah
dalam
penelitian ini semua gender ikut serta, dari
pencegahan penyakit polio. Namun, program
laki-laki dan perempuan. Penelitian tersebut
tersebut tidak memberikan hasil seperti yang
dilakukan pada tahun 2013 dimana pada
diharapkan pemerintah pada satu daerah di
tahun
kota Padang, tingkat kejadian kasus polio
tersebut
kasus
tuberkulosis
paru
semakin meningkat dari tiap bulannya.
tidak
Berdasarkan hal tersebut, suatu fasilitas
ditelusuri bahwa obat tersebut diletakkan
kesehatan
akan
dalam suatu ruangan dengan suhu 25 C. Hal
melakukan perencanaan dan pemilihan obat .
tersebut menunjukkan bahwa terjadi masalah
Metode yang tepat untuk dengan kasus
dalam pengelolaan sediaan farmasi pada
tersebut adalah...
tahap...
a. Konsumsi
a. Perencanaan dan pemilihan obat
b. Pendapatan Daerah
b. Pengadaan obat
c. Epidemiologi
c. Distribusi obat
d. Usia
d. Penggunaan dan pengawasan obat
e. Jenis Kelamin
e. Penyimpanan obat
di
kota
Bukittinggi
13. Suatu fasilitas kesehatan sering mengalami
menunjukkan
penurunan.
Setelah
15. Tujuan dari penyimpanan obat yang baik
kehabisan jenis obat tertentu sehingga obat
dalam pengelolaan sediaan farmasi adalah,
yang dibutuhkan oleh pasien tidak dapat
kecuali....
diberikan akibatnya pasien terpaksa membeli
a. Menjaga keamanan
obat tersebut di apotek lain. Seringnya hal ini
b. Menghindari kerusakan obat
terjadi, banyak pasien mengeluhkan hal yang
c. Mudah diawasi
dialami kepada pimpinan suatu fasilitas
d. Menjamin pelayanan yang cepat
kesehatan. Hal tersebut membuat pimpinan
e. Menjaga stabilitas supaya obat cepat
menegur apoteker penanggung jawabnya karena
masalah
yang
ditimbulkan.
rusak
16. Yang tidak termasuk dalam pengelolaan obat
Berdasarkan kasus tersebut, masalah yang
di fasilitas kesehatan adalah:
terjadi dalam pengelolaan sediaan farmasi
a. Pengadaaan
pada tahap....
b. Perencanaan
a. Perencanaan dan pemilihan obat
c. Pemasaran
b. Pengadaan obat
d. Distribusi
c. Distribusi obat
e. Penyimpanan
d. Penggunaan dan pengawasan obat e. Penyimpanan obat
17. Berdasarkan
laporan
dari
bidan
desa,
b. Vital (V)
penduduk desa X banyak mengalami penyakit
c. Nonessensial (N)
diare karena sanitasi lingkungan yang tidak
d. Control (C)
memadai. Maka cara penentuan kebutuhan
e. Better (B)
obat yang digunakan didasar pada... a. Konsumsi b. Metode ABC c. Epidemiologi
d. A dan C benar e. Benar semua 18. Alur manajemen logistik obat: .....
permintaan
penyimpanan
.....
pengendalian obat
......
Lengakapilah bagan diatas.... a. Distribusi, perencanaan, pemusnahan b. Perencanaan, distribusi, pemusnahan c. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan, distribusi d. Perencanaan, distribusi, pemesanan e. Perencanaan,
distribusi,
pencatatan
dan pelaporan
19. Simetidin merupakan obat golongan H2 antagonis. Berdasarkan metode pemilihan obat,
simetidin
termasuk
ke
dalam
kelompok... a. E ssensial (E)
b. Vital (V) c. Nonessensial (N) d. Control (C) e. Better (B) 20. Humolog mix digunakan pada terapi diabetes
Untuk pertanyaan no 21-22. Seorang APA dari
melitus type I. Berdasarkan metode pemilihan
apotek Berkah Jaya melakukan pengadaan obat
obat, insulin termasuk ke dalam kelompok...
karena stok yang mulai menipis. Metode pengadaan
a. Essensial (E)
yang diterapkan pada apotekter tersebet adalah
metode ABC. Berikut adalah table
e. Gabapentin Kapsul
penjualanApotekBerkah Jaya pada bulan Juni – Juli 2017.
23. Tujuan kebijakan obat nasional (KONAS) dalam sistem kesehatan Nasional (SKN), kecuali: a. Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi
Jumlah
b. Terjaminnya khasiat, keamanan dan
yang
mutu obat yang beredar serta penggunaannya yang rasional
No
Nama Obat
Harga
terjual
1
AzitromisinSiropKering
132000
15
c. kemandirian di bidang obat
2
Betamethasone 5g Krim
6000
41
d. Pemerataan disitribusi yang tidak
3
Amoxicillin
35000
47
terjangkau oleh masyarakat
e. Perlindungan bagi masyarakat dari 4
Captopril Tablet
4000
72
5
Dexamethasone Tablet
11000
26
6
Antasid
6000
83
7
Ketoconazole Krim
9000
17
kesalahan dan penyalahgunaan obat 24. Jalur distribusi obat sektor pemerintah adalah a. Pusat-Kabupaten-Kecematan-Desa
b. Pusat-Kota-Kabupaten-Kecematan c. Pemerintahan-Kota-Kabupaten-
8
Gabapentin Kapsul
34000
11
9
Salbutamol Nebule
48000
39
d.Desa-Kecematan-Kabupaten-Pusat
10
Parasetamol Tablet
3000
173
e. Pusat-Kabupaten-Puskesmas-Posyandu
11
ParasetamolSuspensi
18000
53
Berikut prosedur pengadaan obat di Puskesmas ..
12
Vitamin C Tablet Hisap
2500
42
Kecematan
21. Berdasarkan tabel diatas, yang termasuk obat kelas A adalah ... a. Amoxicillin
b. Vitamin C tablet Hisap c. Captopril Tablet d. Gabapentin Kapsul e. Dexamethasone Tablet 22. Berdasarkan tabel diatas, yang termasuk obat kelas B adalah ... a. Azitromisin Sirop Kering b. Vitamin C Tablet Hisap c. Salbutamol Nebule d. Paracetamol Suspensi
25. Lengkapilah bagan berikut :
a. Daftar usulan ke pemda- Uji mutu Balai POM 3 kali-Distribusi ke Rumah sakit b. Daftar usulan ke pemda- Uji mutu
28. Suatu puskesmas memiliki kebutuhan amoxicillin 500mg 800 box bulan lalu. Apotik akan melakukan perencanaan dengan
Balai POM 2 kali- Distribusi ke
jumlah yang sama. Metode ini juga
Puskesmas
disebut…
c. Uji mutu Balai POM 2 kali- daftar usulan ke pemda- Distribusi ke Gudang d. Daftar usulan ke Rumah sakit – Uji mutu
a. Metode epidemiologi b. Metode konsumsi
c. Metode kombinasi
Balai POM 3 kali- Distribusi ke
d. Metode ABC
Puskesmas
e. Metode VEN
e. aftar usulan kr BPOM- Uji mutu Pemda 2 kali- Distribusi ke puskesmas 26. Terdaftar daftar obat sebagai berikut :
29. Anda seorang apoteker di puskesmas, saat musim hujan mengadakan obat berdasarkan pola penyakit yang banyak diderita seperti
A
B
C
batuk, pilek, flu, perencanaan obat yang akan
Antasida doen
Vitamin
Epinefrin
disediakan yaitu dextromethorphan dll (obat
Asam
Tablet Fe
Amlodipin
flu). Termasuk dalam pola obat…
mefenamat
a. Pola epidemiologi
Dari table diatas, bagaimana urutan obat-
b. Pola Komsumsi
obat tersebut berdasarkan metode analisis
c. Kombinasi
VEN…
d. Pareto
a. A-B-C
e. Ven
b. B-A-C
30. Salah satu pengatuaran pelayanan
c. C-A-B
kefarmasian adalah perencanaan, saudara
d. B-C-A
akan merencanakan pembelian vaksin
e. C-A-B
tetanus dengan harga yang mahal dan jarang
27. Suatu rumah sakit akan melakukan analisis kebutuhan salah satu persediaan yang paling
digunakan. Bagaimana anda melakukan analisis perencanaannya…
penting adalah albumin 20%, dan albumin
a. Analisa ABC
20% merupakan persediaan yang memiliki
b. Komsumsi
nilai 25% dari total investasi persediaan.
c. Just in time
Menurut analisis VEN-ABC termasuk
d. Kombinasi
kedalam karegori prioritas kebutuhan….
e. Analisa VEN
a. V-A
b. V-B c. E-A
31. Apakah istilah yang digunakan jika dalam
d. E-B
pemesanan obat dilebihkan dari jumlah
e. N-B
seharusnya?
a. Buffer stock
b. Mengganti surat pesanan sesuai
b. Obat tambahan c. Obat simpan
barang yang datang c. Memesan barang kembali dengan
d. Persediaan obat e. Batch obat 32. Di ifrs terdapat 1000 ampul obat X dgn kekuatan sediaan 500 mg. Obat ini merupakan obat kategori A, yg
kekurangannya d. Melapor ke pihak berwenang e. Membuat surat pesanan baru 35. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam pengelolaan bahan medis habis pakai?
pemakaiannya sekitar 50 ampul per bulan.
a. apoteker penanggung jawab
Bagaimana interpretasi dari obat kategori A
b. Badan layanan umum pemerintah
ini?
c. Dinas kesehatan
a. Stok obat berlebih dan hanya membuat
d. Dokter
pemborosan dana saja
e. Mentri Kesehatan
b. Stok obat berkurang dan harus dilakukan
36. Kelompok … adalah inventory dengan
pemesanan dlm jumlah banyak
jumlah 20% dari item tapi mempunyai
c. Stok obat mencukupi kebutuhan
investasi sekitar 80%
d. Stok obat berlebih, harusnya dilakukan
a. A
just in time
b. B
e. Stok obat kurang, harusnya dilakukan
c. C
pemesanan secara berkala
d. D
33. Apoteker di IFRS ingin menyediakan amoksisilin 500 mg. Untuk sistem pembelian
e. E 37. Kelompok … adalah inventory dengan
dan penyimpanannya, apoteker melihat
jumlah 30% dari item tapi mempunyai nilai
penggunaan obat amoksisilin sebelumnya.
investasi sekitar 15%
Metode apa yang dimaksud diatas?
a. A
a. Metode konsumsi
b. B
b. Metode penyakit
c. C
c. Metode VEN
d. D
d. Metode epidemiologi
e. E
e. Metode always 34. Sebagai apoteker,anda memesan diazepam 2 fls dari pbf, kemudian yg dtg hanya 1fls,
38. Kelompok … adalah inventory dengan jumlah 50% dari item tapi mempunyai nilai investasi sekitar 5%
tindakan apakah yg sebaiknya harus anda
a. A
lakukan?
b. B
a. Mengklarifikasi kesalahan tersebut dengan PBF.
c. C
d. D e. E
39. Obat golongan … adalah obat yang sangat
a. obat2 jantung
essensial untuk penyelamat (life saving
b. insulin
dreug)
c. antibiotik
a. Vital
d. suplemen
b. Essensial
e. obat gol NSAID
c. Non-Essensial d. Kelompok A e. Kelompok C 40. Obat golongan … adalah obat yang efektif
44. Berikut masalah yang sering timbul saat distribusi dan penyimpanan obat, kecuali... a. pemberian obat kurang rasional b. kekeliruan pengelolaan stock
untuk mengobati atau mengurangi
c. obat lama menumpuk di gudang
penderitaan pasien seperti ibu profen,
d. transportasi tidak melindungi mutu
amoksisilin, asam mefenamat dll a. Vital
obat e. koordinasi tempat penyimpanan
buruk
b. Essensial
c. Non-Essensial d. Kelompok A e. Kelompok C 41. Berikut merupakan tahapan pengelolaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan, kecuali... a. Pengadaan
45. Manakah alur manajemen logistik obat yang benar? a. permintaan-perencanaan-penyimpanandistribusi-pengendalian pencatatan&pelaporan b. permintaan-perencanaan-penyimpanan-
b. perencanaan dan pemilihan
distribusi-pencatatan&pelaporan-
c. distribusi dan penyimpanan
pengendalian
d. penggunaan dan pengawasan e. pemesanan 42. Suatu industri farmasi akan melakukan pengadaan obat2 penyakit jantung dengan
c. perencanaan-permintaan-distribusi penyimpanan-pengendalian pencatatan&pelaporan d. perencanaan-permintaan-
inventory 50% dan investasi 5%, termasuk
penyimpanan-distribusi-
kelompok manakah obat tsb berdasarkan
pengendalian-pencatatan&pelaporan
analisa abc dan ven?
e. perencanaan-permintaan-distribusi-
a. vital dan always
penyimpanan-pencatatan&pelaporan-
b. vital dan better
pengendalian
c. vital dan control d. essential dan better e. essential dan control 43. Obat di bawah ini yg merupakan obat
46. Berikut merupakan jalur distribusi obat sektor pemerintah di desa, kecuali..
kelompok non esensial menurut analisa ven
a. Puskesmas
adalah...
b. Puskesmas pembantu
c. Posyandu
biasa digunakan sebagai obat penyelamat (life
d. Bidan desa
saving drug ). Dari penjelasan berikut, masuk
e. puskesmas keliling
golongan manakah Insulin ?
47. Pemilihan suplier yang kurang berkualitas
a. Vital
merupakan salah satu masalah yang timul dari
b. Esensial
proses pengelolaan obat, di bidang...
c. Non Esensial
a. Perencanaan Obat
d. Golonagn B
b. Pemilihan Obat
e. Golongan C 51. Tujuan dari pembangunan kesehatan di
c. Pengadaan Obat d. Penyimpanan Obat
bidang obat sesuai dengan kebijakan obat
e. Penyimpanan Obat
nasional adalah, kecuali:
48. Parasetamol merupakan obat yang digunakan sebagai antipiretik dan analgetik. Obat ini termasuk kelompok obat-obat yang bekerja
a. Tersedianya obat dalam jumlah & jenis yang banyak
b. Pemerataan distribusi serta
pada sumber penyebab penyakit (kausal).
keterjangkauan obat oleh masyarakat
Dari penjelasan berikut, masuk golongan
c. Terjaminnya khasiat, keamanan & mutu
manakah obat parasetamol?
obat yang beredar serta penggunaannya
a. Vital
yang rasional d. Perlindungan bagi masyarakat dari
b. Esensial c. Non Esensial
kesalahan dan penyalahgunaan obat
d. Golonagn B
e. Kemandirian di bidang obat
e. Golongan C
52. Yang tidak termasuk tahapan pengelolaan
49. Vitamin C biasa digunakan sebagai suplemen
obat di fasilitas pelayanan kesehatan adalah
untuk memelihara daya tahan tubih. Obat ini
a. Perencanaan dan pemilihan obat
berkerjan ringan dan biasa dipergunakan
b. Pengadaan
untuk menimbulkan kenyamanan atau untuk
c. Penggantian
mengatasi keluhan ringan. Dari penjelasan
d. Distribusi dan penyimpanan
berikut, masuk golongan manakah vitamin C?
e. Penggunaan dan pengawasan
a. Vital b. Esensial 53. Pemberian obat kurang rasional merupakan
c. Non Esensial d. Golonagn B
salah satu permasalahan yang dapat timbul
e. Golongan C
pada proses.....
50. Insulin merupakan salah satu obat yang
a. Perencanaan
digunakan pada pasien diabetes melitus, yang
b. Pemilihan
merupakan
c. Pengadaan
salah
satu
penyakit
yang
menyebabkan kematian terbesar. Obat ini
d. Distribusi & penyimpanan
e. Penggunaan & pengawasan
54. Jika suatu pelayanan kesehatan
medref kedua mempromosikan vitamin rambut dari pabrik
terkenal
yang
sudah
terbukti
dapat
menggunakan metode analisa kombinasi
mengurangi kerontokan dengan harga yg sangat
ABC-VEN, mana prioritas yang lebih
mahal, namun keduanya ditolak oleh si apoteker.
diutamakan dalam perencanaan pemesanan? a. VA
56. Dari Melihat daftar obat diatas, amoxan termasuk ke dalam katagori obat apa?
b. VC c. EB
A. A
d. NC
B. B
e. NA
C. C
55. Apoeker di IFRS ingin menyediakan amoxicilin 500 mg. Untuk sistem pembelian dan penyimpanannya, apoteker melihat penggunaan obat amoksisilin sebelumya. Metode apa yang dimaksud diatas? a. Metode konsumsi
b. Metode penyakit c. Metode VEN d. Metode kombinasi e. Metode epidemiologi
D. Harus wajib ada di apotek E. Biasanya selalu ada di apotek karena dari pabrik terkenal 57. Hal pertama yg mendasari apoteker diminta untuk membuat daftar dg metoda ABC adalah A. Apoteker
masih
muda
jadi
belum
berpengalaman B. Keuangan apotek yang masih terbatas
C. Metode abc yang paling efektif untuk apotek yang baru
Narasi berikut untuk soal no. 56-60.
Seorang apoteker muda dipilih sebagai APA di
D. Tidak ada metode lain yang lebih baik E. Apoteker tidak akan menolak jika diminta
sebuah apotek yang baru di buka . Untuk memulai
58. Jika apoteker menggunakan metode VEN,
pekerjaannya, Apoteker diminta PSA utk membuat
menurut anda yang mana yang termasuk Kategori
daftar obat yang akan dipesan dengan metode ABC.
E adalah
Dari daftar yang dibuat terdapat beberapa obat seperti
A. Vitamin A
amoksisilin dan amoxan, paracetamol, dexametason,
B. Pyridoxin
CTM, antalgin, ibuprofen, vitamin A, B1, B6, B
C. Tocoferol
complex, C dan E, allupurinol, ranitidin, amlodipin,
D. As.ascorbat
catopril,simvastatin, minyak ikan.
E. Metampiron
Seperti apotek baru lainnya, banyak med-ref yang
59. Menurut anda meropenem yang dipromosikan
datang mempromosikan obat mereka. Suatu ketika
oleh medref tersebut masuk ke katagori
datang 2 med-ref dari perusahaan obat yang berbeda, medref pertama mempromosikan obat Meropenem mereka yang terbaru dengan diskon yang besar. Dan
A. A
B. B C. C
D. N
64. Obat-obat untuk jantung termasuk golongan
E. Salah semua
obat ? a. Vital
60. Jika apoteker menggunakan metode campuran ABC dan VEN maka produk vitamin rambut yang dipromosikan
oleh
medref
diatas
b. Esensial c. Non esensial
termasuk
d. DOEN
kedalam kategori
e. Penunjang A. VA
65. Obat-obat yang digunakan untuk penyakit yang
B. VC
dapat sembuh sendiri dan obat yang diragukan
C. EA
manfaatnya dibanding obat lain yang sejenis adalah
D. NA
golongan obat?
E. N
a. Esensial
61. Pengelolaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan
b. Vital
mempunyai beberapa tahapan, antara lain..
c. Non-esensial
d. Penunjang a. Pengadaan
e. DOEN
b. Perencanaan c. Penyimpanan
66. Pada suatu puskesmas di salah satu kecamatan
d. Pengawasan
yang terpencil, penerimaan resep, peracikan, dan
e. Semua benar
penyerahan obat dilakukan oleh orang yang bukan
62. Kebutuhan obat ditentukan dengan melihat pola
tenaga kesehatan. Sedangkan pekerjaan kefarmasian
konsumsi sebelumnya, merupakan definisi dari?
dalam pengadaan, produksi, distribusi dan pelayanan
a. Epidemiologi
sediaan
b. Konsumsi
kesehatan
c. Dekstruksi
kewenangan untuk itu. Dimana hal itu sudah di atur
d. Irigasi
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
e. Epidemik
23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Dalam Bab dan
63. Di suatu RS akan dilakukan pengadaan obat,
farmasi
harus
yang
dilakukan
mempunyai
oleh
keahlian
tenaga dan
Pasal berapakah hal tersebut sudah di atur oleh
lalu dari tim RS itu sendiri menyarankan untuk
pemerintah
memakai 2 metoda pengadaan. Apakah metoda
Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan?
yang cocok untuk pengadaan obat tersebut?
dalam
Undang-Undang
a. Bab I Pasal 1
a. Metoda VEN b. Metoda ABC c. Kombinasi VEN dan ABC d. A,B,C benar
b. Bab III Pasal 4 c. Bab V Pasal 42 d. Bab VI Pasal 63
e. Semua jawaban salah e. Bab X Pasal 82
Republik
67.
Barangsiapa
yang
tanpa
keahlian
dan
70. Puskesmas A ingin melakukan pengadaan obat
kewenangan dengan sengaja melakukan pekerjaan
untuk memenuhi kebutuhan obat di Puskesmas
kefarmasian akan dipidana dengan pidana penjara
tersebut. Metoda yang cocok digunakan untuk
paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidana denda
melakukan pengadaan di era JKN saat ini adalah?
paling banyak Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).
A. E-catalogue
Hal tersebut di atur dalam Undang-Undang Republik
B. E-purchasing
Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
C. Tender terbuka
pada bab dan pasal?
D. Tender tertutup E. Negosiasi
a. Bab I Pasal 1
71. Pemesanan obat dan alat kesehatan di Puskesmas b. Bab III Pasal 4
menggunakan
c. Bab V Pasal 42
pengadaan obat dan alat kesehatan dilakukan oleh
sistem
e-purchasing .
Namun,
badan yang berbeda, alat kesehatan pengadaannya d. Bab VI Pasal 63 e. Bab X Pasal 82
dilakukan oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sedangkan pengadaan obat dilakukan oleh?
68. Disebuah rumah sakit penyimpanan narkotika
A. Dinas Kesehatan Daerah
dibuat dengan sedemikian rupa. Tujuannya adalah
B. Apotek
untuk menjaga dan memonitoring pengeluaran
C. Pedagang Besar Farmasi
narkotika tersebut. Dimana penyimpanan narkotika
D. Industri Farmasi
tersebut tertuang dalam sebuah peraturan. Peraturan
E. Rumah Sakit Daerah
yang mengatur penyimpanan narkotik tersebut
72. Kendala yang sering terjadi dalam penggunaan
adalah:
sistem
e-purchasing
adalah
keterlambatan
a. Permenkes No.45 tahun 2014
kedatangan pemesanan obat atau alat kesehatan di
b. Undang-Undang No.5 tahun 1997
Puskesmas. Apa yang sebaiknya dilakukan seorang
c. Undang-Undang No.35 tahun 2009
apoteker,
d. Permenkes No.3 tahun 2015
kekosongan obat di Puskesmas tersebut?
e. Permenkes No.22 tahun 1997
agar
tidak
terjadi
kekurangan
atau
a. Mendesak pihak terkait
69. Dalam hal pengelolaan obat di rumah sakit
b. Melebihkan pemesanan obat atau alat
sebaiknya rumah sakit tersebut mempunyai pedoman
kesehatan 10% - 20%
atau acuan tersendiri untuk mengatur daftar obat-
c. Memberikan copy resep kepada pasien
obatan. Pedoman tersebut dikenal dengan istilah?
jika terjadi kekosongan
a. Formularium rumah sakit
d. Membeli obat yang kurang langsung ke
b. CPOB
PBF
c. E-purchasing
e. Semua benar
d. Catalog
73. Sistem penataan obat di instalasi farmasi berperan
e. Pesanan manual
penting
terhadap
efisiensi
pengelolaan
dan
penyimpanan. Salah satu sistem penataan yang
biasanya digunakan adalah dengan meletakkan barang baru (datang terakhir)
d. Menyuruh kurir menyerahkan ke
di belakang barang
APING
yang datang sebelumnya. Sistem penataan ini juga
e. Menyuruh kurir menyerahkan saat
dikenal dengan istilah ?
APA datang
a. FIFO
77. Anda sebagai apoteker diinstalasi farmasi rumah
b. LIFO
sakit diberi tugas untuk melakukan perencanaan
c. FEFO
terhadap
d. VIVO
menggunakan metode konsumsi. Apakah yang
e. VITRO
menjadi pertimbangan dalam metode tersebut?
74. Disebuah rumah sakit terjadi kesalahan dalam memberikan obat. Seorang apoteker
krim
ketokenazol
a. Data
dirumah
jumlah
menelusuri
pembekalan
sebab terjadinya kesalahan tersebut dan diketahui
sebelumnya
sakit
penggunaan
farmasi
dipriode
bahwa obat pasien tersebut mempunyai nama dan
b. Data pola penyakit dirumah sakit
bentuk yang hampir sama dengan obat yang lain yang
c. Data
ada dirumah sakit tersebut. Maka seharusnya obat
dirumah sakit
B. Awas obat keras
e. Data obat beberapa bulan sebelumnya
C. LASA
78. Untuk mengukur kinerja pelayanan kefarmasian
D. Peringatan berwarna merah
di Puskesmas digunakan indikator dalam mengukur
E. Dangerous obat
yang
d. Data nyata penyakit yang terjadi
A. High Alert
Distribusi
penggunaan
menjadi beban biaya rumah sakit
tersebut diberi tanda:
75.
jumlah
tingkat keberhasilan pelayanan kefarmasian di
pada
puskesmas
keliling
Puskesmas antara lain, kecuali?
(PUSLING) dilakukan oleh … a. PBF
a. Sumber daya manusia
b. Apotek
b. Tingkat kepuasan konsumen
c. Puskesmas
c. Dimensi waktu
d. Industri Farmasi
d. Lama pelayanan diukur dengan waktu
e. Pemerintah
(yang telah ditetapkan)
76. Apoteker rumah sakit memesan narkotik dan psikotropik ke PBF, ketika kurir datang yang ada hanya
pendamping
apoteker,
lalu
e. Prosedur tetap (Protap) Pelayanan
kurir
Kefarmasian
mengkonfirmasikan ke apoteker. Apakah yang dilakukan apoteker? a. Menyuruh kurir mengantar kerumah b. Menyuruh kurir mengantarkan ke AA c. Menyuruh kurir menyerahkan ke PSA
79. Kondisi pasien yang datang kerumah sakit tidaklah sepenuhnya bisa diprediksi. Pasien dengan penyakit yang kronis biasanya mendapat obat rutin yang sama secara terus menerus. Jenis obat untuk pasien
dengan
penyakit
kronis
biasanya
bisa
diprediksi, termasuk jumlah yang diperlukan. Namun
b. Fitokimia
obat dan jumlah obat untuk pasien gawat darurat dan
c. Obat herbal lokal
pasien dengan penyakit akut umumnya tidak bisa
d. Jamu
diperkirakan. Apa tahapan yang dilakukan Instalasi
e. Obat herbal asing
Farmasi dalam mengatasi kondisi ini?
82.
a. Mengidentifikasi pemilihan terapi
Apa
hal
yang
utama
yang
menentukan
keberhasilan pengelolaan obat dirumah sakit?
b. Perencanaan yang tepat dan cermat
a. Fokus pada pelayanan pasien
c. Menentukan kriteria pemilihan dengan
b. Jenis dan jumlah obat yang tidak sesuai
memprioritaskan obat esensial
dengan penyakit
d. Melakukan standarisasi
c. Harga yang harus dibayar
e. Menjaga dan memperbaharui standar obat
d. Kualitas obat yang diterima
80. Disebuah rumah sakit yang terletak dikota Malang melakukan stock opname,rumah
sakit
tersebut melakukan stock opname 3 kali dalam setahun. Setelah melakukan stock opname ternyata hasilnya kartu stock dengan fisik tidak sesuai. Sebagai apoteker penaggung jawab di instalasi farmasi tersebut apa tindakan yang anda laukan? a. Tambah jumlah pegawai
e. Penerimaan dan pemeriksaan obat 83. Seorang Apoteker di Puskesmas akan melakukan pengadaan obat amoksisilin 500 mg, perhitungan ini berdasarkan pada pemakaian obat bulan sebelumnya. Metoda yang digunakan dalam pengadaan obat adalah? a. Epidemiologi b. Usia
b. Tambah gaji pegawai
c. Konsumsi
c. Buat surat pesanan
d. ABC
d. Tingkatkan kedisiplinan pegawai
e. VEN
e. Ganti shif pegawai 81. Seorang pasien datang ke apotik yang berada disebuah rumah sakit mengeluh bahwa dirinya kurang nafsu makan. Setelah berkonsultasi dengan apoteker
di
apotik
tersebut,
Apotekernya
memberikan produk dengan logo seperti ini :
84. Pada akhir tahun 2016, Apoteker Penanggung jawab Apotek Puskesmas Suka Makmur melakukan evaluasi terhadap stok obat di gudang farmasi. Ternyata ditemukan 1 dus obat yang tidak habis pakai dan mendekati masa kadaluarsa. Maka tindakan apakah yang seharusnya dilakukan oleh Apoteker tersebut? a. Melakukan
Logo tersebut adalah logo untuk obat: a. Herbal Terstandar
pemusnahan
terhadap obat tersebut
langsung
b. Pelaporan
ke
Dinas
Kesehatan
88.
Anda sebagai seorang apoteker di instalasi
farmasi rumah sakit diberi tugas untuk melakukan
setempat
c. Disimpan digudang
perencanaan terhadap krim ketokonazole di rumah
d. Penyampaian kepada Badan Layanan
sakit menggunakan metode konsumsi.
Unit Daerah
Apakah yang menjadi pertimbangan dalam metode
e. Pengembalian langsung obat tersebut kepada Dinas Kesehatan
tsb? a. Data jumlah penggunaan perbekalan
85. Salah satu tanggung jawab puskesmas adalah
farmasi di periode sebelumnya
bertanggung
b. Data pola penyakit kulit di rumah sakit
jawab
terhadap
terlaksananya
pencatatan dan pelaporan obat yang tertib dan
c. Data statistik rumah sakit
lengkap
d. Data jumlah penggunaan yang menjadi
serta
tepat
waktu
untuk
mendukung
pelaksanaan seluruh pengelolaan obat. Hal-hal
beban biaya rumah sakit
penting dalam pencatatan dan pelaporan tersebut
e. Data nyata penyakit yang terjadi di rumah
kecuali?
sakit
a. Sarana pencatatan dan pelaporan
89. Apoteker dipuskesmas memesan diazepam 2 flas,
b. Alur pelaporan
tetapi dari PBF hanya datang 1 flas. Tindakan
c. Periode pelaporan
apoteker sebaiknya bagaimana?
d. Laporan pengelolaan obat e. Pengendalian persediaan
86. Hal yang perlu di monitor dan di evaluasi dalam pelayanan kefarmasian di Puskesmas adalah kecuali?
a. Hanya menerima obat sesuai surat pesanan b. Mengkonfirmasi
kekurangan
obatnya
a. Mutu pelayanan
c. Mengembalikan obatnya
b. Dimensi waktu pelayanan
d. Mengganti surat pesanan
c. Pengelolaan sediaan farmasi
e. Menerima obat tanpa mengkonfirmasi
d. Sumber daya manusia e. Pelayanan farmasi klinik 87. Panitia TFT sebuah RS akan membeli gabapentin.
90. Seorang Apoteker ingin melakukan pengadaan
Pengadaannya dengan menentukan PBF PBF yang
injeksi petidin. Kepihak manakah Apoteker harus
sesuai kriteria yang masuk ke dalam daftar yang
membeli sediaan tersebut?
disetujui RS tersebut. Maka metode pengadaan yang
a. Industri farmasi
dilakukan ialah … a. Tender Terbuka
b. Pedagang besar farmasi
b. Tender Tertutup
c. PT Kimia Farma Tbk
c. E-Procurement d. Pembelian langsung
e. Negosiasi
d. Apotek e. Gudang obat provinsi
91. Apoteker harus mampu memastikan produk yang
2005 sebanyak = 0 tablet, maka Lead time (waktu
disitribusikan berasal dari
tunggu) 3 bulan adalah:
sumber
(supplier
/
principal) yang legal dan terpecaya sesuai dengan
a. 715.000 kaplet
CDOB. Menilai assesmen, pengelolaan sediaan sebuah
b. 655.000 kaplet
keniscayaan. Mana langkah-langkah skrining yang
c. 725.000 kaplet
farmasi
dan
alat
kesehatan,
menjadi
dilakukan sebelum memutuskan untuk menjalin kerjasama dengan PT. X, yang kurang tepat adalah? a.
Melakukan
kajian
dan
memastikan
d. 775.000 kaplet e. 750.000 kaplet
parameter monitoring berdasar kualifikasi
94. Berdasarkan pedoman penyakit diare akut pada
pemasok
daerah X. Satu siklus pengobatan diare diperlukan 15
b. Menetapkan parameter keamanan dalam pengiriman, penerimaan, dan penyimpanan c. Membuat dokumentasi pelayanan d. Melakukan verifikasi keuangan
e. Memberikan solusi terhadap kekurangan
bungkus oralit @200 ml. Jumlah kasus 18.000 kasus maka jumlah oralit yang diperlukan adalah a. 270.000 bungkus @200 ml.
b. 265.000 bungkus @200 ml. c. 275.000 bungkus @200 ml.
dokumen atau permasalahan yang ada
d. 276.000 bungkus @200 ml.
92. Total pengadaan Amoxycillin kaplet di rumah
e. 280.000 bungkus @200 ml.
sakit X Januari – Desember 2016 sebanyak 2.500.000
95. Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai
kaplet (ternyata habis dipakai selama 10 bulan, jadi
kemampuan tenaga maupun fasilitasnya, karenanya
ada kekosongan 2 bulan) Sisa stok per 31 Desember
kegiatan pokok disetiap Puskesmas dapat berbeda-
2005 sebanyak = 0 tablet, maka pemakaian rata-rata
beda. Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas
per bulan adalah :
yang lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah
a. 250.000 kaplet
b. 225.000 kaplet c. 200.000 kaplet d. 255.000 kaplet e. 212.000 kaplet
sebagai berikut, kecuali : a. Kesejahteraan ibu dan anak (KIA) b. Keluarga Berencana (KB) c. Usaha peningkatan gizi d. Pemberantasan penyakit akut dan kronis
93. Total pengadaan Paracetamol kaplet di rumah sakit X Januari – Desember 2016 sebanyak 2.500.000
e. Kesehatan Lingkungan
kaplet (ternyata habis dipakai selama 10 bulan, jadi
96. Sumber-sumber keuangan Puskesmas sebagai
ada kekosongan 2 bulan) Sisa stok per 31 Desember
berikut, kecuali :
a. Dexa Medica a. Pemerintah
b. Kimia Farma
b. Retribusi c. PT.ASKES
c. Biofarma
d. Bank Swasta
d. Sanbe Farma
e. PT.JAMSOSTEK e. Kalbe farma 97. Puskesmas dilahirkan ketika dilangsungkan
101. Lama suatu resep harus disimpan di apotek
Rapat Kerja Kesehatan Nasional ( Rakerkernas) di
sebelum dimusnahkan yaitu?
Jakarta pada tahun ..
a. 1 tahun
a. 1968
b. 2 tahun
b. 1975 c. 1969
c. 3 tahun
d. 1972
d. 4 tahun
e. 1977
e. 5 tahun
98. Dalam Rumah sakit, terdapat lima dimensi silang yang berhubungan dengan efektivitas pelayanan
102. Lama penyimpanan resep narkotika yaitu?
kesehatan yaitu, kecuali .. a. 1 tahun a. Kompetensi dari petugas
b. 2 tahun
b. Kontinuitas dari pelayanan
c. 3 tahun
c. Manajemen informasi yang mendukung kearah pengambilan keputusan
d. 4 tahun
d. Pendidikan dan pelatihan untuk mutu
e. 5 tahun
e. Anggaran dalam pelayanan kesehatan 99. Kemasan obat dengan peringatan awas obat keras hanya untuk dikumur terdapat pada peraturan obat nomor?
103. Produksi perbekalan farmasi di rumah sakit merupakan kegiatan membuat, merubah bentuk, dan pengemasan kembali sediaan farmasi steril atau
a. P.No. 1 b. P.No. 2
c. P.No. 3 d. P.No. 4 e. P.No. 5 100. Salah satu industri farmasi yang dipercaya pemerintah melakukan kegiatan pengadaan bahan obat dan produksi obat adalah…..
nonsteril
untuk
memenuhi
kebutuhan
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Yang tidak merupakan Kriteria perbekalan farmasi yang diproduksi yaitu: a. Sediaan farmasi dengan formula tidak khusus
b.
Sediaan farmasi dengan mutu sesuai
standar denan harga lebih murah
c.
Sediaan farmasi yang memerlukan
pengemasan kembali d.
yang
termasuk
dalam
kelompok
High-alert
medication, kecuali
Sediaan farmasi yang tidak tersedia
a. kalium klorida 2meq/ml b. Mehotrexate
dipasaran
c. Obat elektrolit konsentrat tinggi e. Sediaan farmasi untuk penelitian
d. Bahan Medis Habis Pakai
104. Di rumah sakit X memiliki dana pengadaan =
e. Obat-obatan LASA ( Look Alike Sound
Rp. 125.000.000 dan diketahui Besarnya total
Alike)
kebutuhan dana pengadaan obat = Rp. 135.000.000
107. Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
sehingga persen dana yang dibutuhkan untuk
menurut PERMENKES RI No.30 Tahun 2014 meliputi standar
Kesesuaian dana pengadaan obat adalah: a. 93,5 %
a. Pengelolaan Obat b. Pengelolaan Bahan Medis Habis Pakai c. Pengelolaan Obat dan Pengelolaan Bahan
b. 92,5%
Medis Habis Pakai c. 91,5%
d. pelayanan farmasi klinik e. Pengelolaan Obat dan Bahan Medis
d. 90,5%
Habis Pakai, serta Farmasi Klinik
e. 89,7 %
108. Pendistribusian Obat dan Bahan Medis Habis
105. Kebijakan kefarmasian termasuk pembuatan
Pakai haruslah merata dan teratur untuk memenuhi
formularium,
kebutuhan sub unit/satelit farmasi Puskesmas dan
pengadaan,
dan
pendistribusian
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
jaringannya.
Habis Pakai yang bertujuan untuk mengutamakan
jaringannya antara lain, KECUALI
Sub-sub
unit
di
Puskesmas
dan
kepentingan pasien menurut PERMENKES RI No.58
a. Sub unit pelayanan kesehatan di dalam
Tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian
lingkungan Puskesmas
di Rumah Sakit disebut dengan sistem
b. Puskesmas Pembantu dan Puskesmas
a. Satu Ruang
Keliling
b. Satu Jalur
c. Biro Kesehatan
c. Satu Pintu
d. Posyandu dan Polindes
d. Satu Pangkal
e. Semua Jawaban Benar
e. Satu Tempat
109. Sebagai Bukti bahwa pengelolaan Obat
dan
Bahan Medis Habis Pakai telah dilakukan, maka 106. Rumah Sakit perlu mengembangkan kebijakan
dalam standar kefarmasian perlu adanya
pengelolaan Obat untuk meningkatkan keamanan,
a. Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan
khususnya Obat yang perlu diwaspadai (highalert
b. Pencatatan, dokumentasi dan pengarsipan
medication). Berikut ini merupakan kelompok obat
c. Pelaporan, pembukuan dan dokumentasi
d.Pengarsipan,
110.
pelaporan
dan
b. Dokter menolong orang sakit dalam
pengorganisasian
keadaan darurat dengan memberikan
e. Dokumentasi, pelaporan dan penstrukturan
Narkotika melalui sediaan pacth
Sistem
Pengendalian
Obat
menurut
c. Dokter menjalankan tugas di ibukota
PERMENKES RI No.30 Tahun 2014
meliputi
propinsi, berdasarkan surat penugasan
kegiatan
dari pejabat yang berwenang
a. Pengendalian persediaan dan penggunaan
d. Dokter menjalankan tugas di daerah
b. Pengendalian persediaan dan penggunaan,
terpencil
serta obat hilang
berdasarkan surat penugasan dari
c. Pengendalian persediaan dan penggunaan,
pejabat yang berwenang
serta obat hilang dan rusak d.
Pengendalian
yang
tidak
ada
apotek
e. Dokter menjalankan tugas di rumah sakit
persediaan
dan
penggunaan, serta obat hilang, rusak dan
TNI,
berdasarkan
surat
penugasan
daripejabat yang berwenang 113. Pengelolaan Apotek meliputi sebagai berikut…
kadarluarsa
e. Pengendalian persediaan, permintaan dan penggunaan,
serta
obat
hilang,
rusak,
kadarluarsa
a. Pembuatan,
pengelolaan
racikan,
pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan bahan kimia
111. Siapa sajakah yang berhak melihat isi medical
b. Tidak melayani resep dokter
record ?
c. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran
a. Dokter, perawat, apoteker dan pasien
dan penyerahan perbekalan farmasi
b. Apoteker, petugas rekam medik, perawat
lainnya
dan pasien
d. Tidak
c. Apoteker, petugas rekam medik, pasien dan dokter
melayani
informasi
mengenai
perbekalan farmasi e. Semua benar
d. Dokter, perawat, apoteker dan petugas
114. Seorang farmasis yang bekerja sebagai Apoteker di sebuah Puskesmas, dia menjalankan profesinya
rekam medik
e. Asisten apoteker, apoteker, pasien dan perawat
dengan cara mengendalikan pengelolaan obat dan BMHP guna membantu manajemen Puskesmas tersebut dalam meningkatkan peran Kendali Mutu
112. Penyerahan Narkotika dan Psikotropika oleh
Kendali Biaya di tempat kerjanya, menurut anda,
dokter kepada pasien hanya dapat dilakukan dalam
tindakan Farmasis tersebut sesuai dengan …
hal ?
a. PermenkesNomor a. Dokter menjalankan praktek perorangan dengan
memberikan
Narkotika
Psikotropika melalui pemberian oral
dan
284/MENKES/PER/III/2007 b. Permenkes Nomor 73 Tahun 2016 c. Permenkes Nomor 74 Tahun 2016
d. Permenkes Nomor 44 Tahun 2016 e. Permenkes Nomor 31 Tahun 2016
115. Apoteker tidak mempunyai peranan dalam
satu prasarana yang menunjang adalah kartu stok.
komite/tim lain yang tidak terkait penggunaan Obat
Dari data kecocokan obat dengan kartu stok di IFRS
di Rumah Sakit yaitu …
Bakti Husada didapatkan data bahwa 93,3%
a. Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
kecocokan obat dengan kartu stok dan 6,7%
b. Keselamatan dan Kecelakaan Kerja
ketidaksesuaian antara obat dengan kartu stok. Permasalahan ketidaksesuaian obat dengan kartu
(K3) di Rumah Sakit
c. Penanggulangan
AIDS
( Acquired
Immune Deficiency Syndromes)
stok adalah kecuali? a. Petugas kurang disiplin dan teliti dalam
d. Direct Observed Treatment Shortcourse (DOTS)
administrasi stok obat b. Petugas belum menulis pengeluaran obat
e. Program
Pengendalian
Resistensi
Antimikroba (PPRA)
di kartu stok, tetapi baru di tulis di dalam buku mutasi obat
116. obat yang memerlukan perhatian khusus karana
c. Pengecekkan antara buku mutasi obat
jika penggunaannya salah akan mempunyai resiko
dengan kartu stok tidak selalu dilakukan
yang sangat tinggi. Obat ini dikenal dengan istilah?
setiap hari oleh petugas d. Kurang tegasnya dalam dalam
117.
a. Look alike
pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang
b. High alert
atau obat
c. Sound alike
e. Tidak adanya petunjuk pelaksanaan
d. Obat herbal
pengelolaan barang atau obat di RS
e. Obat Tradisional
tersebut.
pengelolaan
penyimpanan
harus
obat
narkotika
memenuhi
dalam
kriteria
segi
119. Laporan dana pengadaan obat tahun 2017 di
seperti
Rumah Sakit Sakinnah menunjukkan bahwa dana
berikut, kecuali
kebutuhan total yang sebenarnya untuk pengadaan
a. Lemari khusus yang terpisah dengan
obat adalah 5 M, dan setelah penyesuaian anggaran
dinding
dana dengan kebutuhan obat maka didapatkanlah
b. Lemari khusus yang ditempel pada
anggaran dana 3,75 M. Dana yang tersedia tersebut
dinding
sesuai dengan dana yang telah disesuaikan terhadap
c. Memiliki 2 kunci yang berbeda (double
kebutuhan obat. Dari laporan dana tersebut, maka
lock)
dapat disimpulkan bahwa salah satu peran Intalansi
d. Terdiri dari 2 pintu
Farmasi Rumah Sakit adalah?
e. Terletak ditempat yang tidak diketahui
a. Pengelola obat
oleh umum tetapi dapat diawasi langsung
b. Sebagai pengambil keputusan dalam
oleh AA
penetapan anggaran IFRS c. Sebagai revenue center dan sumber
118. Salah satu tahap penting di Instalansi Farmasi
Rumah Sakit adalah tahap penyimpanan, dan salah
pendapatan bagi RS
d. Membuat estimasi kebutuhan obat
e. Melakukan peninjauan atau evaluasi keterbutuhan obat 120. Dalam pengadaan item obat di Instalansi Farmasi Rumah Sakit di RS Persada, persentase kesesuaian item obat yang tersedia di IFRS tersebut dengan DOEN adalah 51,58%. Ini tidak memenuhi nilai standar DOEN yaitu 76%. Maka apakah peran anda sebagai Apoteker penanggung jawab di RS tersebut? a. Melakukan perencanaan pengadaan obat sesuai metoda konsumsi b. Meningkatkan sosialisasi formularium kepada dokter
c. Melakukan pengadaan obat secara berkala d. Meningkatkan perencanaan obat sesuai kebutuhan berdasarkan evaluasi laporan pengadaan obat e. Membuat laporan yang akurat agar tak terjadi kekurangan atau ketidaksesuaian dengan DOEN kembali
*SELAMAT UJIAN, SEMOGA SUKSES*