1. Apa definisi DM ? Jawab : Diabetes Melitus (DM) adalah sekelompok penyakit penyakit metabolik dengan karakteristik hipeglikemia yang terjadi karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. 2. Apa saa klasifikasi klasifikasi dm? Jawab : Diabetes Melitus Tipe I
Dekstruksi sel β, menjurus ke defisiensi insulin absolut,
Autoimun
Idiopatik
Diabetes Melitus Tipe II Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin.
Diabetes Mellitus yang Berhubungan dengan Keadaan/Sindrom Lainnya Defek genetik fungsi sel β, defek genetik kerja insulin, penyakin eksokrin pankreas (contoh :
pankreatitis), endokrinopati (contoh : akromegali), karena obat/zat kimia (contoh : pentamidin ), infeksi (contoh L CMV), imunologi (antibodi anti reseptor insulin), penyakit genetik lain (Sindrom Down, Turner).
Diabetes Mellitus Gestasional (kehamilan) (ADA, 2010)
etiologi Dm? 3. Apa saja etiologi Jawab: Disebabkan adanya gangguan produksi insulin akibat kerusakan sel beta pancreas dan atau karena kerja insulin 4. Apa saja gejala khas DM? Jawab : Poliuria Polidipsia Poliphagia Penurunan berat badan dengan cepat
gejala tidak khas : - kesemutan -Gatal di daerah genital -Keputihan -Infeksi Sukar Sembuh -cepat lelah -mudah ngantuk Penglihatan kabur
5. Kriteria diagnosis DM Jawab :
Diagnosa DM dapat ditegakkan melalui tiga cara (PERKENI, 2011):
Jika ditemukan keluhan klasik, dan glukosa plasma sewaktu > 200 mg/dL.
Jika ditemukan keluhan klasik, dan glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dL.
Jika tidak ditemukan keluhan klasik, tetapi TTGO GD 2 jam ≥ 200 mg/dL
6. Apa saJa factor resiko terjadi DM
Faktor resiko terjadinya Diabetes Mellitus adalah : YANG TIDAK DAPAT DIMODIFIKASI
Usia > 45 tahun
Riwayat keluarga dengan DM
Gemuk: BB > 120% BB idaman , IMT > 25 kg/m2
Riwayat DM di keluarga
Riwayat melahirkan bayi BB > 4.000 gram
Riwayat lahir dengan berat badan rendah
YANG DAPAT DIMODIFIKASI
IMT >23 kg/m3
Kurang aktifitas fisik
Hipertensi > 140/9 mmHg
Kadar lipid (kolesterol HDL ≤ 35 mg/ dL dan atau trigliserida ≥ 250 mg/dL
Factor lain:
Penderita Polycystic Ovary syndropm (PCOS atau keadaan yang berkaitan dengan resistensi insulin
Penderita sindroma metabolic { riwayat tolerasi TGT atau GDPT }, memiliki (penyakit kardiovaskular, seperti stroke, PJK, PAD (peripheral aerterial disease.)
7. Diagnosis banding DM Jawab : Cysticfibrosis
a.
b.Diabetesmellitustype 1
c. Diabetic ketoacidosis d. Drug-induced glucose intolerance e. Gestational diabetes f. Glucose intolerance g. Pancreatitis
8. berapa normal kadar gula darah sewaktu dan kadar gula darah saat puasa? Jawab :
8. Bagaimana pemberian nutrisi pada pasien DM/ Jawab :
Edukasi : Pengetahuan tentang pemantauan glukosa darah mandiri, tanda dan gejala hipoglikemia serta cara mengataasinya harus diberikan kepada pasien. pemantauan kadar glukosa darah dapat dilakukan secara mandiri, setelah mendapat pelatihan khusus.
Terapi Nutrisi Medis Karbohidrat - 46-65 % dari total asupan energy
Lemak - 20-25% kebutuhan kalori. Tidak diperkenankan > 30% total asupa energi
Protein - 10-20% total asupan energy
Natrium - Anjuran asupan natrium pasienDM sama dengan untuk masyarakat umum yaitu < 3000 mg atau sama dengan 9-7 gram (1 sendok teh) garam dapur.
Serat - Anjuran konsumsi serat adalah ± 25 gr/hari
9. Apa saja obat OHO? Jawab :
10. Apa definisi insulin? Jawab :
merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino, dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas yang berperan dalam mengatur kadar gula darah 11. Apa saja indikasi pemberian insulin? Jawab :
Semua penyandang DM tipe I memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin oleh sel beta tidak ada atau hampir tidak ada. Penyandang DM tipe II tertentu mungkin membutuhkan insulin bila terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah. Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark miokard akut atau stroke. DM gestasional dan penyandang DM yang hamil membutuhkan insulin bila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah. Ketoasidosis diabetik. Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik. Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori, untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap akan memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat. Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral
12. Apa saja jenis insulin dan cara kerja?
.
13. Cara pemberian dosis insulin sesuai kadar glukosa darah Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu :
Gula darah < 60 mg % = 0 unit Gula darah < 200 mg % = 5 – 8 unit Gula darah 200 – 250 mg% = 10 – 12 unit Gula darah 250 - 300 mg% = 15 – 16 unit Gula darah 300 – 350 mg% = 20 unit Gula darah > 350 mg% = 20 – 24 unit
14.Apa perbedaan DM tipe 1 dan 2?
komplikasi Pengobatan Onset Riwayat keluarga
Mudah terjadi ketoasidosis Harus dengan insulin Onset Akut Riwayat keluarga (+) 10%
HONK Tidak mesti dengan insulin Onset lambat Riwayat keluarga (+) 30%
15. Apa saa kriteria pengendalian DM?
16. Cara menentukan kebutuhan kalori yang dibutuhkan penyandang diabetes. Diantaranya dengan memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang besarnya 25-30 kalori/kgBB ideal, ditambah atau dikurangi bergantung pada beberapa faktor seperti : jenis kelamin, umur, aktivitas, berat badan , dll. Perhitungan berat badan ideal (BBI) dengan rumus Brocca yang dapat dimodifikasi :
Berat Badan Ideal = 90% x (TB dalam cm – 100) x 1 kg
Untuk pria dengan tinggi badan di bawah 160 cm dan wanita dibawah 150 cm, rumus dimodifikasi menjadi : BBI = (TB -100) – 10%(TB-100)
Perhitungan berat badan ideal menurut indeks massa tubuh. Indeks massa tubuh dapat dihitung dengan rumus : IMT = BB(kg)/TB (m2) Klasifikasi IMT*
BB kurang < 18,5
BB normal 18,5-22,9
BB lebih > 23,0
Faktor yang menentukan kebutuhan kalori antara lain :
Jenis kelamin Kebutuhan kalori pada wanita lebih kecil dari pada pria. Kebutuhan kalori wanita sebesar 25 kal/kgBB dan untuk pria sebesar 30 kal/kgBB
Umur Untuk pasien diatas usia 40 tahun, kebutuhan kalori dikurangi 5 %, untuk usia 40-59 tahun, dikurangi 10 % untuk usia 60-69 tahun dan dikurangi 20 % jika usia diatas 70 tahun.
Aktivitas fisik atau pekerjaan Penambahan sejumlah 10 % dari kebutuhan basal diberikan pada keaadaan istirahat, 20 % pada pasien dengan aktivitas ringan, 30 dengan aktivitas sedang, dan 50 % aktivitas sangat berat.
Berat badan Bila kegemukan diberikan 20-30 % tergantung kepada tingkat kegemukan Bila kurus ditambahkan sekita 20-30 % sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan BB Untuk tujuan menurunkan berat badan jumlah kalori yang diberikan paling sedikit 1000-1200 kkal untuk wanita dan 1200-1600 kkal perhari untuk pria.
17. apa perbedaan insulin basal dengan pandrial? Jawab : Sekresi insulin dapat dibagi menjadi sekresi insulin basal (saat puasa atau sebelum
makan) dan insulin prandial (setelah makan).
Insulin basal adalah jumlah insulin eksogen per unit waktu yang diperlukan untuk mencegah hiperglikemia puasa akibat glukoneogenesis serta mencegah ketogenesis yang tidak terdeteksi.
Insulin prandial adalah jumlah insulin yang dibutuhkan untuk mengkonversi bahan makanan ke dalam bentuk energi cadangan sehingga tidak terjadi hiperglikemia postprandial.
18. bagaimana cara pemberian insulin basal dan pandrial. Jawab : C a r a p e m b e r i a n i n s u l i n b a s a l d a p a t d i l a k u k a n d e n g a n p e m b e r i a n i n s ul i n k e rj a c e p at d r ip i n tr a ve n a ( h an y a d i la k uk a n p a da p a si e n r a wa t i n ap ) , a t au d e ng a n p e mb e ri a n i n su l i n k e rj a p a nj a ng s e c a ra s u bk u ta n . J e n i s i n s u l i n k e r j a p a n j a n g y a n g t e r s e d i a d i I n d o n e s i a s a a t i n I a d a l a h i n s u l i n N P H , i n s u l i n d e t e m i r ( l e v e m i r ) d a n i n s u l i n g l a r g i n e (lantus). I d e a l n ya , s e s u a i d e n g a n k e a d a a n f i s i o l o g i s t u b u h , t e r a p i i n s u l i n d i b e r i ka n s ek al i u nt uk k eb ut uh an b as al d an t ig a k al i d en ga n i ns ul in p ra n d i a l u nt u k k e b u t u h a n s e t e l a h m a k a n . N a m u n d e m ik i a n , t e r ap i i n su li n y a n g d ib er i k a n d ap at d iv ar ia si ka n s es ua i d en ga n k en ya ma na n p e n d e r it a s e l am a t e r ap i i n s u l in m e nd e ka t i k e b u t uh a n f i s i o l o g i s.
Jika protokol dimulai dengan pemberian NPH (bukan glargine/detemir), maka dosis yang diberikan 0,25U/kgBB NPH saat makan pagi dan sebelum tidur (0,15 U/kgBB bila kuatir terjadi hipoglikemia ; 0,35 U/kg untuk kondisi dengan peningkatan kebutuhan insulin basal). Selain itu, tetap diberikan 0,1 U/kgBB rapid acting insulin setiap makan contoh soal
Nama
: Ny. S
Usia
: 59 tahun
Alamat
: Ulee Glee
Pekerjaan
: IRT
Agama
: Islam
BB
: 80 kg
TB
: 167 cm
Dengan perhitungan sebagai berikut : Tinggi Badan = 167 cm
BB
= 80 kg
Usia
= 59 tahun
BB Ideal (Broca)
= (TB-100) – 10% (TB-100)
= (167-100) - !0% (167-100) = (67)) – 10% (67) = 60,3 kg
Jumlah kebutuhan Kalori per hari :
Kebutuhan kalori basal = BBI x 25 kkal (untuk wanita) = 60,3 kg x 25 kkal = 1507,5 kkal
Jumlah kebutuhan kecukupan energy
RBW =
x 100%
−100
=
80
167−100
x100%
= 119 %
overwight (-10%)
*ket : underweight <90% = ±20% Normoweight 90-110% =0 % Overweight 110-120% = -10% Obesitas >120 = -20%
Koreksi kebutuhan kalori :
Usia > 40 tahun
= 0,5 (59-40)=9,5 %
Aktivitas berat
= + 30%
Status gizi normal
= +0 %
Kebutuhan kalori setelah koreksi = kalori basal x (9,5%+10%+0%)xkalori basal = 1507,5 kkal x 9,5% + 30% + 10% + 0% = 1952,21 kkal