SMOKE POINT (TITIK ASAP) I. •
TUJUAN PERCOBAAN Dapat menjelaskan pengertian dan peranan smoke point dari kerosine, turbine
•
fuel dan fraksi dibawahnya Menentukan smoke point dari kerosine, turbine fuel dan fraksi dibawahnya
II.
ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan • • • • •
Seperangkat alat penentuan titik asap Gelas kimia Pipet ukur Bola karet Gunting/ utter
Bahan yang digunakan • •
III.
!erosine Solar
DASAR TEORI
"itik asap #smoke point$ adalah tinggi nyala yang dapat dohasilkan oleh lampu standar tanpa lengas #jelaga$, titik asap ini diperlukan dalam spesifikasi kerosin dan minyak%minyak bakar& "itik "itik asap ditentukan dengan ara ar a membakar ontoh kerosin atau bahan jet dalam lampu titik asap& 'yala dibesarkan dengan jalan menaikkan sumbu sampai timbul asap, kemudian nyala dikeilkan sampai asap tepat hilang& "inggi nyala dalam keadaan terakhir ini dalam satuan mm adalah titik asap sampel& Asap terutama disebabkan oleh senyawa aromatik dalam bahan minyak& !epent !epenting ingan an smoke smoke point point dalam dalam prakte praktek k ialah ialah untuk untuk menent menentuka ukan n kualita kualitass kerosin yang penggunaan utamanya adalah sebagai bahan bakar lampu penerangan& !erosin yang baik harus mempunyai titik asap tinggi, sehingga nyala api bahan bakar kerosin ini dapat dibesarkan dengan keenderungan untuk memberikan asap yang keil& Pada penentuan smoke point #titip asap$ ini menggunakan metode smoke point AS"M D%()**&
Karakteristik Kerosin !arena kerosin digunakan sebagai bahan bakar lampu penerangan, maka salah
satu sifat yang terpenting bagi kerosin ialah bahwa kerosin harus dapat memberikan intensitas terang nyala yang tinggi, dan sedikit mungkin memberikan asap yang dapat mengganggu lingkungan& +ji baku yang berkaitan dengan ini ialah iji titik asap #AS"M D%()** -P.$ dan uji kualitas pembakaran& "itik asap ialah tinggi nyala maksimum dalam milimeter dalam kerosin yang dibakar dengan menggunakan uji baku tidak memberikan asap& Makin tinggi titik asap, makin tinggi mutu kerosin& Asap yang ditimbulkan pada pembakaran kerosin sibebakan senyawa aromat& Dewasa ini kerosin diindonesia menurut spesifikasi pemasaran mempunyai titik asap minimum (0 mm, apabila ditentukan dengan metode -P., minimum (. mm apabila ditentukan dengan metode AS"M D%()** Sifat lain yang perlu diperhatikan ialah titik nyala, warna dan kadar belerang& "titik nyala yang berkaitan dengan keamanan dengan menangani kerosin, ditetapkan minimum titik nyala (1. o2 #AS"M D.0$& !erosin harus berwarna jernih seperti air, sehingga kerosin juga disebut water white distilate, warna saybolt #AS"M D%(.1$ .1 o2 selama ) jam hasilnya maksimum kadar belerang yang ditentukan dengan metode lampu #AS"M D%(*00$& Menurut spesifikasi maksimum ditetapkan 1,* 3 berat, indonesia hanya memproduksi satu jenis kerosin& KEROSINE
Minyak tanah #minyak gas4 bahasa -nggris kerosene atau paraffin$ adalah airan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar& Dia diperoleh dengan ara distilasi fraksional dari petroleum pada (.1 56 dan *. 56 #rantai karbon dari 6 (* sampai 6(.$& !erosene dipakai sebagai bahan bakar lampu penerangan dan bahan bakar kompor untuk rumah tangga& !arena penggunaa utamanya untuk bahan bakar lampu penerangan, maka kerosene harus memberikan intensitas nyala yang baik dan sedikit mungkin timbulnya asap . !egunaan kerosin • • •
Bahan Bakar rumah tangga Burning oil, pembersih mesin, bahan pelarut Bahan bakar pesawat turbin
•
Bahan bakar transportasi, dll
Syarat%syarat utama pada kerosin • • • •
Syarat pembakaran Syarat kebersihan Syarat penguapan Syarat keselamatan Syarat pembakaran, kerosin harus memberi nyala yang sempurna, tidak
mengeluarkan asap dan menghasilkan panas yang tinggi& Syarat pembakaran melalu uji Smoke point, AS"M D%()** • 6har 7alue, -P%(1 •
SOLAR DIESEL Minyak diesel adalah fraksi minyak bumi yang mempunyai trayek titik didih
antara *11 % ).1 o6 dan digunakan untuk bahan bakar mesin diesel& Mesin diesel sistem penyalaannya tidak menggunakan busi, tetapi penyalaannya terjadi karena suhu tinggi yang dihasilkan dari pemampatannya dengan udara didalam silinder mesin& 8leh karena itu mesin diesel diranang dengan perbandingan kompresi #ompression ratio$ yang tinggi #diatas (* ($& "ekanan kompresi bisa menapi 911 % 11 psi dan suhu udara setelah dimampatkan menapai (111 o2 atau lebih& Supaya bahan bakar diesel dapat masuk kedalam silinder yang berisi udara bertekanan tinggi, maka bahan bakar harus ditekan dengan pompa injektor sampai *1111 psi&
Bahan bakar diesel mempunyai sifat utama sebagai berikut • • • • •
• • •
"idak berwarna atau sedikit kekuning%kuningan Berbau :ner dan tidak menguap dibawah temperatur normal Mempunyai titik nyala tinggi #91o6%(11o6$ "erbakar spontan pada ).1o6, sedikit dibawah temperatur bensin yang terbakar sendiri sekitar .11o6 Mempunyai berat jenis 1,;*%1,;0 Menimbulkan panas yang besar #sekitar (1&.11 kal/kg$ Mempunyai kandungan sulfur lebih besar dibanding bensin
S!esi"ikasi So#ar Diese#
91
A < "oo high
)1 *1
B < orret
(1 1
6 < "oo low
Gambar typil nyala api dalam alat smoke point apparatus #sumber AS"M D%()**$
I$.
LAN%KAH KERJA
Perobaan titik asap kerosin dan solar (& Menelupkan sumbu yang telah bersih #panjang tidak kurang dari (*. mm$ kedalam sampel kurang lebih selama . menit, kemudian memasukkan kedalam tabung suhu *& Memasukkan *1 ml sampel yang bersih pada suhu kamar kedalam tabung sampel )& Meletakkan tabung sumbu dan sumbunya ke dalam ontoh tadi diusahakn agar benar%benar rapat 9& Merapikan ujung sumbu dengan ara dipotong menggunkan utter atau gunting samapai ujung sumbu menjadi rata .& Menyalakan sumbu dan mengatur sumbunya sehingga tinggi nyala kira%kira ( m, dan membiarkan lampu/ api nyala sampai . menit 0& Mengatur nyala dengan ara menaikkan sumbu sampai timbul asap, kemudian nyala dikeilkan kembali sampai asap hilang & Menatat tinggi nyala sewaktu tepat tidak mengeluarkan asap lagi
$.
DATA PEN%AMATA
Sampel
"itik minimum
"itik maksimum
!erosin
#mm$ (1
#mm$ *.
Solar
(1
*
"itik asap #mm$ (,.
(;,.
$I.
ANALISA PERCOBAAN
Pada perobaan kali ini dilakukan penentuan titik asap #smoke point$ dari bahan bakar kerosin dan solar, dimana perobaan ini bertujuan untuk mendapatkan nilai smoke point dari kerosin dan solar serta nantinya dapat menjelaskan pengertian dan peranan smoke point&Perobaan penentuan titik asap #smoke point$ ini menggunakan metode uji AS"M D%()** dengan alat smoke point apparatus& "itika asap #smoke point$ adalah tinggi nyala maksimum dalam milimeter yang dapat dihasilkan oleh lampu standar tanpa terjadi lengas #jelaga$, titik asap ini ditentukan dengan ara membakar ontoh kerosin dan solar dalam lampu titik asap& Perobaan pertama yang dilakukan yaitu menelupkan dan merendam sumbu kedalam sampel kerosin dan solar selama . menit& Penentuan titik asap pertama dilakukan pada sampe solar, setelah sumbu dipasang kedalam tabung, kemudian tabung dimasukkan kedalam alat smoke point apparatus, barulah sumbu dinyalakan& Besar nyala api diatur dengan memutar alat searah jarumjam, hal ini dilakukan untuk menaikkan sumbu sampai timbulnya asap& !etika telah timbulnya asap pembaaan nilai smoke point dilakukan yaitu dengan ara mengamati tinggi api, dimana tinggi api membentuk tiga punak dengan warna yang berbeda& Punak tertinggi merupakan titik maksimum nyala, kemudian punak kedua yang terbentuk merupakan titik asap dan punak terendah yaitu titik minimum nyala& 'ilai titik asap dapat diketahui dengan ara menghitung selisih nilai antara titik maksimum dan minimumnya& Setelah dilakukan perobaan penentuan pada solar didapatkan data nilai titik maksimum * mm dan titik minimumnya (1 mm, dari data tersebut didapatkan nilai titik asap solar yaitu (,. mm& Selanjutnya dilakukan penentuan titik asap dari bahan bakar kerosin, dengan prosedur kerja yang sama seperti perobaan pada solar, didapatkan titik minimum nyala sebesar (1 mm dan titik maksimumnya sebesar *. mm, maka dapat ditentukan nilai titik asap kerosin sebesar (;,. mm& Apabila dibandingkan dengan nilai smoke point seara teoritis #AS"M D%()**$ bahwa titik asap kerosin sama seara teoritis dan praktek& Sedangkan untuk smoke point solar seara teoritis tidak ditemukan, tapi karena solar
merupakan turunan dari kerosin dapat dianalisa bahwa kemungkinan nilainya tidak jauh berbeda dengan kerosin& Berdasarkan sumber yang ditemukan bahwa titik asap mempengaruhi nilai mutu sari bahan bakar, dimana semakiin tinggi titik asap, maka semakin tinggi mutu dari bahan bakar tersebut& Dari perobaan yang telah dilakukan dilihat dari niali titik asapnya maka dapat diketahui bahwa solar lebih baik daripada kerosin&
$II.
KESIMPULAN
Dari perobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa (& "itik asap #smoke point$ adalah tinggi nyala maksimum yang dihasilkan oleh lampu standar tanpa terjadi lengas #jelaga$ dalam satuan milimeter *& 'ilai titik asap #smoke point$ untuk solar adalah (;,. mm )& titik asap #smoke point$ untuk kerosin adalah (,. mm 9& 'ilai titik asap dapat mengetahui mutu produk dari bahan bakar yang diuji, dimana semakin tinggi nilai titik asap maka semakin baik mutu bahan bakar tersebut .& Dilihat dari nilai titik asap yang dihasilkan dapat diketahui bahwa solar lebih baik dari kerosin
DA&TAR PUSTAKA
=urohaina&*1(.&Penuntun Praktikum "eknologi Minyak dan Gas Bumi& "eknik :nergi& Politeknik 'egeri Sriwijaya 4 Palembang& www&google&om
www&wikipedia&om www&astm&org/standards/D()**
TITIK ASAP (Smoke Point)
D-S+S+' 8>:? !:>8MP8!
1*
!:>AS
. :GD
@+-8'
#10()919((0C1$
M&-SM- AS82
#10()919((0C*$
M& +D?A GA'"A A'D-!A
#10()919((0C)$
M:->A'- !?A>-A P+"-
#10()919((0C9$
'AD-A P+"- +"AM-
#10()919((0C.$
'-DA 2-"-A
#10()919((0C0$
'-"A SAASA"-
#10()919((0C$
INSTRUKTUR ' UROHAINA S.T.M.T.
PRO%RAM STUDI DI$ TEKNIK ENER%I JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NE%ERI SRI*IJA+A ,-/
DISTILASI MIN+AK MENTAH
D-S+S+' 8>:? !:>8MP8!
1*
!:>AS
. :GD
@+-8'
#10()919((0C1$
M&-SM- AS82
#10()919((0C*$
M& +D?A GA'"A A'D-!A
#10()919((0C)$
M:->A'- !?A>-A P+"-
#10()919((0C9$
'AD-A P+"- +"AM-
#10()919((0C.$
'-DA 2-"-A
#10()919((0C0$
'-"A SAASA"-
#10()919((0C$
INSTRUKTUR ' AHMAD IKRI S.T.M.T.
PRO%RAM STUDI DI$ TEKNIK ENER%I JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NE%ERI SRI*IJA+A ,-/
PEREN%KAHAN (CRACKING )
D-S+S+' 8>:? !:>8MP8! !:>AS
1* . :GD
@+-8'
#10()919((0C1$
M&-SM- AS82
#10()919((0C*$
M& +D?A GA'"A A'D-!A
#10()919((0C)$
M:->A'- !?A>-A P+"-
#10()919((0C9$
'AD-A P+"- +"AM-
#10()919((0C.$
'-DA 2-"-A
#10()919((0C0$
'-"A SAASA"-
#10()919((0C$
INSTRUKTUR ' AHMAD IKRI S.T.M.T.
PRO%RAM STUDI DI$ TEKNIK ENER%I JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NE%ERI SRI*IJA+A ,-/