SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN (SMK) STUDI KASUS KAJIAN KINERJA KEUANGAN AUTOZONE, INC.
KP A DISUSUN OLEH :
- LENY PUSPITASARI HANDOKO – 130214032 130214032 - KANIA ESTER GUNAWAN-130214126 - MARCELLA JULIA SHIRA - 130214162
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Putu Anom Mahadwartha (PA) Dr. Deddy Marciano (DM) Bertha Silvia Sutejo SE., Msi (BS) Julian Ferry Hermanto, S.Kom., M.M. (JF) UNIVERSITAS SURABAYA FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA 2016
STATEMENT OF AUTORSHIP
Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni hasil
“
pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tampa menyebutkan sumbernya. Materi ini tidak/belum pernah dijelaskan/digunakan sebagai bahan untuk tugas pada mata ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menggunakannya. Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme
”
Nama
NRP
KANIA ESTER GUNAWAN
130214126
LENY PUSPITASARI HANDOKO
13021414032
MARCELLA JULIA SHIRA
130214162
Mata Kuliah
:
Seminar Manajemen Keuangan
Judul Tugas
:
CASE STUDY AUTOZONE, INC.
Tanggal
:
18 Februari 2017
Dosen PJMK
:
Dr. Putu Anom Mahadwartha (PA)
Surabaya, 3 Mei 2017
(Kania Ester Gunawan)
ALUR KASUS
Pada 1 Februari 2012, Mark Johnson, seorang portfolio manager di Johnson & Associates, melakukan review terhadap aset terbesar dalam portfolionya yakni saham Autozone, perusahaan ritel suku cadang mobil. Shareholder telah menikmati kenaikan harga saham sejak tahun 1997 dengan rata-rata return tahunan sebesar 11,5%. Pada 1 Februari 2012, harga saham Autozone telah mencapai $348, namun Edward Lampert, pemegang saham utama Autozone dengan cepat melikuidasi sahamnya pada perusahaan tersebut. Sejak tahun 2004, pemegang saham Autozone mendapatkan aliran kas berupa capital gain dari perusahaan lewat aksi repurchase yang dilakukan perusahaan. Dengan melakukan repurchase, nilai EPS meningkat karena jumlah saham beredar berkurang nilai buku saham
Autozone mengalami penurunan (Exhibit 2,3,4,5). Johnson meyakini bahwa Lampert adalah orang dibalik strategi repurchase yang dilakukan oleh Autozone karena repurchase dimulai ketika Lampert memiliki sahamnya dan membuat Johnson berpikir apa kebijakan yang akan diambil oleh Autozone, apakah tetap melakukan repurchase, membagikan cash dividen, atau melakukan reinvestasi kas untuk menumbuhkan bisnis utama (tidak membagikan cash dividend) seiring dengan berkurangnya kepemilikan Lampert. Apabila melanjutkan strategi repurchase, Autozone harus memperhatikan utangnya dikarenakan dana repurchase berasal dari utang. Kebijakan yang diambil tentu akan membawa dampak terhadap respon pasar sehingga mempengaruhi harga saham sehingga Johnson harus melakukan analisis harga saham dan kemudian mengambil keputusan apakah akan tetap berinvestasi di Autozone atau tidak. Kondisi Bisnis Auto Parts Bisnis autoparts memiliki 2 segmen , yakni Do It Yourself (DIY) dan Do It For Me (DIFM). Penjualan pada kedua segmen sangat dipengaruhi oleh jarak tempuh kendaraan yang juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, terutama harga bahan bakar. Semakin jauh jarak
tempuh, maka semakin banyak sukucadang yang perlu diganti. Ketika perekonomian melemah, jumlah kendaraan baru akan berkurang, harga bahan bakar murah, utilisasi kendaraaan lama akan meningkat sehingga membutuhkan repair lebih banyak dan penjualan Autozone akan terdongkrak. Namun jika ekonomi semakin baik, maka jumlah kendaraan baru akan bertambah, harga bahan bakar naik, jumlah utilisasi kendaraaan lama akan menurun (tidak membutuhkan reparasi) dan penjualan Autozone akan menurun. Tren Bisnis Pada tahun 2008, ekonomi Amerika mengalami Great Depression dan bisnis reta il suku cadang (autoparts) mengalami pertumbuhan yang kuat. Namun, ketidakpastian ekonomi yang tinggi mengakibatkan bisnis Autoparts termasuk Autozone sulit memprediksi penjualan dan keuntungannya. Pada tahun 2012, industri melihat pertumbuhan penjualan via online dan melakukan ekspansi penjualan ke pasar Mexico, Kanada, dan Puerto Rico. Autozone Autozone pertama kali membuka gerainya pada tahun 1979 dan pada tahun 1991 melakukan IPO dengan kode AZO pada NYSE. Tahun 1998, Autozone mengakuisi 800 toko dari pesaing. Pada tahun 2012, Autozone mejadi pemimpin pasar retail sukucadang di Amerika, memiliki 65.000 karyawan dan 4.813 toko yang tersebar di Amerika, Puerto Rico dan Mexico. Sejak awal, Autozone ekspansi via pertumbuhan organic dan inorganic. Manajemen focus padaafter tax return on ivested capital (ROIC) untuk mengukur nilai untuk penyedia modal perusahaan.
Saham beredar mengalami penurunan 39% dari 2007 hingga 2011 dan ekuitas pemegang saham menjadi -$ 1,2 miliar pada 2011. Repurchases di danai oleh operating cash flow dan penerbitan utang. Rumusan Masalah
Apakah Johnson melanjutkan investasinya atau melepas saham Autozone?
PEMBAHASAN
Stock Repurchase Program Stock repurchase program adalah sebuah program dimana perusahaan membeli
kembali sahamnya, baik melalui mekanisme pasar terbuka maupun melalui tender. Dengan melakukan stock repurchase, perusahaan dapat meningkatkan rasio keuangan seperti EPS, ROA, ROE, dan P/E serta dapat meningkatkan nilai perusahaan dimata investor. Ketika saham dibeli kembali, peningkatan EPS akan terjadi karena jumlah saham yang beredar di publik berkurang; kas (asset) pada neraca akan berkurang karena digunakan untuk membeli saham, dan hal ini akan meningkatkan ROA; dan jumlah ekuitas akan berkurang yang berd ampak pada peningkatan ROE. Debt ratio (DR) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar penggunaan utang untuk mendanai asset perusahaan. DR Autozone terus mengalami peningkatan dari tahun 2007 hingga tahun 2011 mengindikasikan bahwa juga terdapat peningkatan risiko oleh perusahaan. DR yang tinggi ini juga disebabkan oleh penggunaan utang oleh perusahaan untuk melakukan stock repurchase. RATIO
2011
2010
2009
2008
2007
Debt Ratio
1.21
1.13
1.08
0.96
0.92
Meskipun demikian, Interest coverage ratio yang stabil berada diatas ±8.5x selama 5 tahun terakhir menunjukkan bahwa penggunaan utang untuk melakukan repurchase saham masih diterima. Autozone dapat dengan stabil meningkatkan harga saham dengan stock repurchase. ROIC yang meningkat dengan stabil karena stock repurchase menunjukkan
pertumbuhan pendapatan yang kuat karena investasi yang dilakukan. Agustus 2011
Agustus 2010
Agustus 2009
Agustus 2008
Agustus 2007
Operating Profit (EBIT)
1494803
1319414
1176062
1124134
1055266
Interest Expense
170557
158909
142316
116745
119116
Interest Coverage Ratio
8.76
8.30
8.26
9.63
8.86
Pembagian Dividen Pembagian dividen menjadi salah satu alternatif bagi Autozone dalam pendistribusian operating cash flow. Investor selalu mengharapkan adanya peningkatan dividen atau paling
tidak pada tingkat yang sama dengan pembagian sebelumnya. Jika terdapat pembagian dividen pada tingkat yang sama ataupun tingkat yang lebih besar, maka hal tersebut akan menjadi signal positif bagi perusahaan. Namun, jika perusahaan mengalami penurunan tingkat pembagian dividen atau tidak membagikan dividen, maka hal tersebut akan menjadi sinyal negatif bagi perusahaan.
Cash and Cash Equivalent
2011
2010
2009
2008
2007
97,606
98,280
92,706
242,461
86,654
Jika dilihat pada kondisi kas Autozone, maka dapat disimpulkan bahwa cash flow perusahaan tergolong tidak stabil. Jika perusahaan memaksakan untuk membagikan dividen, maka risikonya adalah dividen yang tidak konsisten dimana akan mempengaruhi harga saham. Organic Growth Organic Growth menunjukkan adanya penggunaaan operating cash flow untuk melakukan ekspansi usaha. Ketika perusahaan melakukan strategi ini, maka akan terjadi peningkatan risiko oleh perusahaan. Melihat kondisi Autozone, dimungkinkan perusahaan belum mampu untuk melakukan ekspansi usaha (memasuki pasar yang lebih luas). Akuisisi Sejak tahun 1998, Autozone telah melakukan akuisisi pada lebih dari 800 outlet kompetitor. Namun, strategi ini tidak dapat dilanjutkan mengingat kondisi industry autoparts telah memasuki fase maturitas dan hanya terdapat pemain-pemain besar dalam industri auto parts yang tersisa, sehingga akuisisi atau merger akan ditentang oleh U.S Department of Justice karena menunjukkan adanya potensi monopoli pada industri.
REKOMENDASI
Dilihat dari kemungkinan strategi yang akan diambil oleh Autozone, maka stock repurchase merupakan strategi terbaik yang akan diambil perusahaan. Langkah selain stock repurchase (pembagian cash dividen atau reinvestasi kas) dapat dipandang sebagai sinyal
negatif oleh investor. Strategi akuisisi juga tidak mungkin dilakukan mengingat industri telah memasuki fase maturitas dan oleh karenanya, akuisisi dilarang oleh U.S Department of Justice. Jika Autozone terpaksa menghentikan program stock repurchase, maka alternatif terbaik yang akan diambil autozone adalah melakukan reinvestasi kas (ekspansi usaha). Sebagai manajer portofolio, Johnson disarankan menahan investasinya pada Autozone karena besar kemungkinan perusahaan masih melanjutkan stock repurchase. Fakta bahwa masih banyak masyarakat yang menggunakan mobil lama untuk melakukan perjalanan yang panjang memperkuat keputusan untuk melanjutkan investasi pada Autozone.
DAFTAR PUSTAKA
Robinson, T.R., P. Munter and J. Grant, 2004 Financial Statement Analysis: A Global Perspective, Prentice Hall, New Jersey.
Murhadi, Werner R., 2012, Analisis Laporan Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. Gitman, Lawrence J., dan Chad. J. Zutter, 2012, Principle of Mangerial Finance, 13th edition, Perason Education, UK.