SKEMA PROSES PLTU
Keterangan gambar : 1. Stack 2. Boiler 3. FD Fan 4. Air Heater 5. Steam Drum 6. Primary Superheater 7. Economizer 8. Header 9. Water Wall 10. Secondary Superheater 11. Reheater 12. Wind Box 13. HP Turbine 14. IP Turbine 15. LP Turbine 16. Generator 17. Condenser 18. MFO Tank 19. MFO Pump 20. MFO Heater 21. Burner 22. Circulating Water Pump 23. Desalination Plant 24. Distillate Water Pump
25. M Up Wat Tank 26. Make Up Water Pump 27. Demin Water Tank 28. Demin Water Pump 29. C ndensate Pump 30. LP Heater 31. Deaerat r 32. B iler Feed Pump 33. HP Heater 34. 18 kV/150kV Swit Yard 35. Transmissi n
Siklus Rankine Ideal Sik lus di PLTU menggunakan sik lus rank ine dengan superheater dan reheater.
Keterangan gambar : a) Proses 1 ± 1¶ : Penaikan tekanan pada air menggunakan condensate extraction pump. b) Proses 1¶ ± 2 : Pemanasan air pada low pressure heater. c) Proses 2 ± 2¶ : Penaikan tekanan air menggunakan boiler feed pump. d) Proses 2¶ ± 3 : Pemanasan air pada high pressure heater dan pada economi er. e) Proses 3 ± 4 : Pemanasan air menjadi uap air pada wall tube dan downcomer di dalam boiler. f) Proses 4 ± 5 : Pemanasan uap air menjadi uap panas lanjut (superheated steam) pada superheater. g) Proses 5 ± 6 : Ekspansi uap di dalam high pressure turbine. h) Proses 6 ± 7 : Pemanasan kembali uap yang keluar dar i high pressure turbine yang terjadi dalam reheater. i) Proses 7 ± 7¶ : Ekspansi uap yang keluar dar i reheater di dalam intermediate pressure turbine. j) Proses 7¶ ± 8 : Ekspansi uap di dalam low pressure turbine tanpa mengalami pemanasan ulang. k) Proses 8 ± 1 : Pendinginan uap menjadi air di dalam condenser. SISTE
BOILER DAN T RBINE PADA PLT
BOILER
Boiler merupakan suatu alat untuk menghasilkan uap pada tekanan dan temperatur tinggi (superheated vapor). Perubahan dar i fase cair menjadi uap dilakukan dengan memanfaatkan energi panas yang didapatkan dar i pembakaran bahan bakar. Boiler pada PLTU Semarang menggunakan minyak residu atau biasa disebut MFO (Mar ine Fuel Oil) sebagai bahan bakar utamanya. Sedangkan bahan bakar pendukung ada lah solar atau biasa disebut HSD (High Speed Diesel), dimana solar ini digunakan hanya sebagai pemantik awal (ignition) untuk membakar MFO. Penyaluran panas dar i bahan bakar ke air demin dapat terjadi secara radiasi, dan konveksi. Bagian pemindah panas dar i boiler terdir i dar i pemanas mula (Low Pressure Heater dan High Pressure Heater) , economi er, pemanas lanjut (Superheater), dan pemanas ulang (R eheater). Pemindahan panas dalam boiler terjadi dalam proses : 1. R adiasi di ruang bakar 2. Konveksi di Economi er dan Air Heater 3. Kombinasi radiasi dan konveksi di Superheater dan R eheater. Komponen Utama Boiler
Komponen utama boiler terdir i dar i : Wall Tube, Main Drum, Pr imary Superheater, Secondary Superheater, R eheater, dan Economi er. Sedangkan komponen pendukung terdir i dar i : Forced Draf t Fan, MFO Heater, Air Preheat Coil, Air Heater, Burner, Gas R ecirculating Fan, Soot Blower dan Safety Valve. Wall Tube
Dinding boiler terdir i dar i tubes / pi pa-pi pa yang disatukan oleh membran, oleh karena itu disebut dengan wall tube. Di dalam wall tube tersebut mengalir air yang akan dididihkan. Dinding pi pa boiler adalah pi pa yang memilik i ulir dalam (r i bbbed tube), dengan tujuan agar aliran air di dalam wall tube berpusar (turbulen), sehingga penyerapan panas menjadi lebih banyak dan merata, ser ta untuk mencegah terjadinya overheating karena penguapan awal air pada dinding pi pa yang mener ima panas radiasi langsung dar i ruang pembakaran. Wall tube mempunyai dua header pada bagian bawahnya yang berfungsi untuk menyalurkan air dar i downcomers. Downcomer merupakan pi pa yang menghubungkan steam drum dengan bagian bawah low header. Untuk mencegah penyebaran panas dar i dalam furnace ke luar melalui wall tube, maka disisi luar dar i wall tube di pasang dinding isolasi yang terbuat dar i mineral f i ber. Steam Drum
Steam Drum adalah bagian dar i boiler yang berfungsi untuk : 1. Menampung air yang akan di panaskan pada p i pa-pi pa penguap (wa ll tube),dan menampung uap air dar i pi pa-pi pa penguap sebe lum dialirkan ke superheater. 2. Memisahkan uap dan air yang telah di pisahkan di ruang bakar ( furnace ). 3. Mengatur kualitas air boiler, dengan membuang kotoran-kotoran ter larut di dalam boiler
melalui continuous blowdown. 4. Mengatur permukaan air sehingga tidak terjadi kekurangan saat boiler beroperasi yang dapat menyebabkan overheating pada pi pa boiler. Bagian-bagian dar i steam drum terdir i dar i : feed pi pe, chemical feed pi pe, sampling pi pe, baff le pi pe, sparator, scrubber, dryer, dan dry box. Level air dar i drum harus selalu di jaga agar selalu tetap setengah dar i tinggi drum. Sehingga banyaknya air pengisi yang masuk ke steam drum harus sebanding dengan banyaknya uap yang meninggalkan drum, supaya level air tetap konstan. Batas maksimum dan minimum level air dalam steam drum adalah -250 mm s/d 250 mm dar i titik 0 ( setengah tinggi drum ). Pengaturan level air dilakukan dengan mengatur Flow Control Valve. Jika level air di dalam drum ter lalu rendah, akan menyebabkan terjadinya overheating pada pi pa boiler, sedangkan bila level air dalam drum ter lalu tinggi, kemungk inan butir-butir air terbawa ke turbine dan akan mengak i batkan kerusakan pada turbine. Superheater
Superheater berfungsi untuk menaikkan temperatur uap jenuh menjadi uap panas lanjut dengan memanfaatkan gas panas hasil pembakaran. Uap yang masuk ke Superheater berasal dar i steam drum. Superheater terbagi dua yaitu Pr imary Superheater dan Secondary Superheater. a. Pr imary Superheater Pr imary Superheater berfungsi untuk menaikkan temperatur uap jenuh yang berasa l dar i steam drum menjadi uap panas lanjut dengan memanfaatkan gas panas hasil pembakaran. Temperatur masuk pr imary superheater adalah 304oC dan temparatur keluarnya 414oC. b. Secondary Superheater Secondary Superheater ter letak pada bagian laluan gas yang sangat panas yaitu diatas ruang bakar dan mener ima panas radiasi langsung dar i ruang bakar . Temperatur uap masuk secondary superheater adalah 414o C dan temperatur keluar sebesar 541oC, dan tekanan 169 kg / cm2. Uap yang keluar dar i secondary superheater kemudian digunakan untuk memutar HP Turbine. Reheater
R eheater berfungsi untuk memanaskan kembali uap yang keluar dar i HP Turbine dengan memanfaatkan gas hasil pembakaran yang temperaturnya relatif masih tinggi. Pemanasan ini ber tujuan untuk menaikkan ef isiensi sistem secara keseluruhan . Perpindahan panas yang paling dominan pada reheater adalah perpindahan panas konveksi. Perpindahan panas radiasi pada reheater member ikan efek yang sangat kecil sehingga proses ini biasanya diabaikan.Temperatur uap masuk reheater adalah 335oC dengan tekanan sebesar 42,8 kg/cm2, sedangkan temperatur keluarnya adalah 541oC dengan tekanan 39 kg/cm2. Uap ini kemudian digunakan untuk menggerakkan IP Turbine, dan setelah uap keluar dar i IP Turbine, langsung digunakan untuk memutar LP Turbine tanpa mengalami pemanasan ulang.
Economizer
Economi er menyerap panas dar i gas hasil pembakaran setelah melewati superheater, untuk memanaskan air pengisi sebelum masuk ke main drum. Panas yang di ber ikan ke air berupa panas sensi bel. Pemanasan air ini dilakukan agar perbedaan temperatur antara air pengisi dan air yang ada dalam steam drum tidak ter lalu tinggi, sehingga tidak terjadi thermal stress (tegangan yang terjadi karena adanya pemanasan) di dalam main drum. Selain itu dengan memanfaatkan gas sisa pembakaran, maka akan meningkatkan ef isiensi dar i boiler dan proses pembentukan uap lebih cepat. Economi er berupa pi pa-pi pa air yang di pasang ditempat laluan gas hasil pembakaran sebelum a ir heater. Perpindahan panas yang terjadi di economi er terjadi dengan arah aliran kedua f luida ber lawanan (counter f low). Air pengisi steam drum mengalir ke atas menuju steam drum, sedangkan udara pemanas mengalir ke bawah. Komponen Pendukung Boiler
Komponen pendukung Boiler terdir i dar i : Forced Draf t Fan, MFO Heater, Air Preheat Coil, Air Heater, Burner, Gas R ecirculating Fan, Soot Blower dan Safety Valve. 1. Forced Draft Fan Alat yang berupa fan (k i pas) ini berfungsi untuk memasukkan udara pembakaran secara paksa ke dalam furnace, terpasang pada bagian ujung saluran air intake boiler dan digerakkan oleh motor listr ik. 2. MFO Heater MFO Heater merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan bahan bakar berupa MFO dengan tujuan menurunkan viskositas dar i MFO. Hal ini per lu dilakukan karena MFO memilik i viskositas yang relatif tinggi (satu tingkat di bawah aspal) sehingga sulit untuk teratomisasi di burner. Dengan proses pemanasan maka viskositas MFO dapat diturunkan sehingga dapat teratomisasi dengan baik dan menghasilkan pembakaran yang baik. 3. Air Preheat Coil Alat yang berfungsi untuk memanaskan udara sebelum memasuk i Air Heater dengan sumber panas berasal dar i air Deaerator. Udara yang akan memasuk i Air Heater harus di panaskan ter lebih dulu agar tidak terjadi thermal stress ak i bat perbedaan suhu yang ekstr im. 4. Air Heater Air Heater merupakan alat pemanas udara, dimana panas diambil dar i gas buang hasil pembakaran sebelum masuk ke cerobong (stack). Dengan pemanfaatan gas buang ini, maka dapat menghemat biaya bahan bakar sehingga bisa meningkatkan ef isiensi pembakaran.
Air Heater yang digunakan pada PLTU adalah ti pe Ljungstrom. Ti pe ini paling banyak digunakan di dunia karena performa dan ketahanannya yang telah teruji. Selain itu ti pe ini dapat digunakan dalam jangka wak tu yang lama sebelum dilakukan overhaul. Perbaikan dan perawatan berkala mudah dilakukan pada Air Heater ti pe ini karena desainnya yang sederhana. Air Heater terdir i dar i hot end element dan cold end element. Air Heater yang digunakan di PLTU merupakan Air Heater jenis R egenerative, yaitu gas sisa pembakaran dilalukan pada sebuah selubung ter tutup untuk memanaskan sebagian dar i
elemen air heater, dan elemen yang di panaskan ini, di putar ke selubung yang lain dimana disini dilalukan udara yang akan di panaskan, sehingga terjadi perpindahan panas secara konduksi. 5.
Burner Alat yang berfungsi untuk membakar campuran antara bahan bakar (fuel) dengan udara (air) di dalam ruang bakar (furnace) pada bo iler. 6. Gas Recirculating Fan Alat ini berfungsi untuk mengarahkan sebagian f lue gas (gas sisa pembakaran) kembali ke furnace untuk meningkatkan ef isiensi boiler. 7. Soot Blower Soot blower merupakan peralatan tambahan boiler yang berfungsi untuk membersihkan kotoran yang dihasilkan dar i proses pembakaran yang menempel pada pi pa-pi pa wall tube, superheater, reheater, economi er, dan air heater . Tujuannya adalah agar perpindahan panas tetap ber langsung secara baik dan efek tif . Sebagai media pembersih digunakan uap. Suplai uap ini diambil dar i pr imary superheater melalui suatu pengaturan tekanan PVC yang diset pada tekanan 40 kg/cm 2. Setiap soot blower dilengkapi dengan poppet valve untuk mengatur kebutuhan uap soot blower. Katup ini membuka pada saat soot blower dioperasikan dan menutup kembali saat lance tube dar i soot blower tersebut mundur menuju stop.
Dilihat dar i cara kerja/mekanisme pengoperasiannya soot blower di bagi atas : 1. Shor t R etractable Soot blower / Furnace Wall Blower , digunakan untuk membersihkan pi pa-pi pa penguap ll (wa tube) pada daerah furnace. 2. Long R etractable Soot blower, digunakan untuk membersihkan pi pa-pi pa superheater, dan reheater. 3. Air Heater Soot blower, digunakan untuk membersihkan elemen-elemen air Heater. 8. Safety Valve Safety valve berfungsi sebagai pengaman ketika terjadi tekanan uap yang ber lebih yang dihasilkan oleh boiler. Tekanan ber lebih ini dapat terjadi karena panas boiler yang ber lebihanatau adanya penurunan beban turbine secara drastis. TURBINE
Turbine adalah suatu perangkat yang mengkonversikan energi uap yang ber temperatur tinggi dan tekanan tinggi menjadi energi mekanik (putaran). Ekspansi uap yang dihasilkan tergantung dar i sudu-sudu (nozzle) pengarah dan sudu-sudu pu tar. Ukuran nozzle pengarah dan nozzle putar adalah sebagai pengatur distr i busi tekanan dan kecepatan uap yang masuk ke Turbin. Turbin uap berkapasitas besar memilik i lebih dar i satu silinder cashing. Hal ini dapat k ita lihat dar i macam silinder casing pada Turbin: 1. Cross Compound Dimana HP (High Pressure) dan LP (Low Pressure) turbinnya terpisah dan masing-masing dikopel dengan satu generator. 2. Tandem Compound Dimana HP dan IP (Intermediet Pressure) turbinnya terpisah dengan LP Turbin tetapi masih dalam satu poros.
Prinsip Kerja Steam Turbine
Steam Turbine adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mengubah energi panas dalam uap menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros. Konstruksinya terdir i dar i rumah turbin dan rotor. Pada rotor turbin ditempatkan rangkaian sudu-sudu jalan secara berjajar. Dalam pemasangannya, rangkaian sudu tetap dan rangkaian sudu jalan di pasang berselang-seling. Energi panas dalam uap mula-mula diubah menjadi energi k inetik oleh nozzle, selanjutnya uap dengan kecepatan tinggi ini akan mengenai sudu-sudu jalan pada rotor turbin yang akhirnya mengak i batkan putaran rotor. Pada PLTU, Turbine di bagi menjadi tiga tingkatan, yaitu : 1. High Pressure (HP) Turbine
HP Turbine mengekspansikan uap utama yang dihasilkan dar i superheater dengan tekanan 169 kg/cm2 dan temperatur 538oC, kemudian uap keluar HP Turbin (41 kg/cm2) dengan temperatur 336oC di panaskan kembali pada bagian reheater di boiler untuk menaikkan ental pi uap. Uap reheat lalu diekspansikan di dalam Intermediate Pressure (IP) turbine. Data a. Jumlah sudu : 1 b. c. Jumlah 1 buah
pasang
sudu Arah
HP impuls (tingkat
Turbin: 1) 14 pasang sudu reaksi uap ke tal
2. Intermediate Pressure (IP) Turbine
IP Turbine mengekspansikan uap reheat dengan tekanan 39 kg/cm2 dan temperatur 538oC, sedang uap keluarnya ber tekanan 8 kg/cm2 dan suhunya sek itar 330oC. Data IP Turbine: a. Jumlah sudu : 12 pasang sudu reaks i b. Arah ekspansi berkebalikan dengan HP Turbin c. Jumlah 1 buah 3. Low Pressure (LP) Turbine
LP Turbine mengekspansikan uap ber tekanan 8 kg/cm2 dan temperatur 330oC, dan tekanan uap keluar dar i LP Turbin pada tekanan 56 mmHg (Vaccum), kondisi vakum ini dici ptakan di dalam condenser dengan temperatur 40oC. Data a.
Jumlah b. c. Jumlah : 1 buah Komponen-komponen
Komponen 1.
LP sudu Arah
Turbin
: 8 i ekspans uap
pasang saling
per
Turbine: turbin ber lawanan
Uap
utama Sudu-sudu
turbin
uap: turbin
Pedes
PLTU memilik i sudu-sudu turbin yang terdir i dar i satu tingkat impuls dan 14 tingkat reaksi tekanan tinggi, 12 reaksi pada tekanan menengah, 2 x 8 reaksi pada turbin tekanan rendah. 2. Sudu tetap dan sudu jalan turbin Uap yang berasal dar i boiler dialirkan melalui nozzel. Karena adanya penyempitan pada aliran nozel, maka tekanan uap menurun dan kecepatannya ber tambah. Sudu tetap mempunyai fungsi antara lain: 1) Untuk mengubah energi potensial menjadi energi k inetik 2) Untuk mengarahkan uap ke sudu ja lan turbin
Nozzel pada sudu tetap di pasang pada casing dan f ixed, sedangkan sudu ja lan di pasang pada rotor turbin dan berputar jika dilalui uap. Sudu jalan berfungsi untuk mengubah energi k inetik uap menjadi energi mekanis. Jarak antara sudu-sudu jalan sangat kecil sekali kurang lebih 0,6 mikrometer. 3. Poros (shaft) Poros merupakan salah satu bagian dar i turbin yang menjadikan rotor-rotor berbagai tingkat turbin menjadi satu kesatuan. Poros ini juga mentransmisikan torsi rotor turbin untuk memutar bagian dar i rotor generator listr ik. 4. Casing (Rumah Turbin) Casing berfungsi untuk melindungi proses ekspansi uap oleh turbin agar tidak terjadi kebocoran dar i dan kearah luar. 5.
Katup-katup pengatur beban Katup pengatur beban pada turbin disebut juga governor valve yang mengatur jumlah aliran uap masuk ke turbin PLTU Semarang. Pembukaan dar i tiap katup tergantung kebutuhan beban. 6. Bantalan aksial turbin Aliran uap yang memutar turbin mengak i batkan turbin bergerak kearah aksial (searah sumbu). Jika gerakan kearah aksial ini melewati batas yang dizinkan, maka terjadilah gesekan antar rotor turbin dengan statornya. Jarak antara sudu tetap dan sudu jalan di buat kecil sekali yang berguna untuk menghindar i gesekan. Bantalan aksial ditempatkan pada bagian bantalan nomor 1 turbin (dekat dengan pedetsal) untuk memonitor gerakan ke arah aks ial dan dilengkapi dengan minyak yang mengalir dan di pancarkan ke torak. Dengan bergeraknya torak ke arah aksial, maka tekanan minyak ini diteruskan ke rangkaian tr i p turbin. PLTU Semarang mempunyai batasan pada tekanan minyak 2,4 kg/cm2 dan tr i p pada 5,6 kg/cm2. 7. Bantalan turbin Untuk menumpu rotor turbin dengan satu silinder casing di per lukan bantalan utama (main bear ing) sebanyak dua buah, sedangkan pada turbin yang mempunyai lebih dar i satu silinder casing bantalannya lebih dar i dua buah. Peralatan Bantu Turbin Uap
Peralatan bantu turbin merupakan serangkaian sistem yang mendukung operas i turbin agar dalam pengoperasiannya dapat berjalan dengan baik. Peralatan bantu turbin antara lain: 1. Sistem pelumasan, fungsi sistem pelumasan turbin antara lain:
a. Mencegah b. Mencegah keausan pada bagian turbin c. Sebagai pengangkut par tikel kotor yang timbul d. Sebagai pendingin terhadap panas yang timbul ak i bat gesekan
yang karena
korosi bergerak gesekan
2. Sistem perapat/seal
Sistem perapat digunakan untuk mencegah kebocoran uap dar i dalam turbin ke udara luar atau sebaliknya melewati kelenjar-kelenjar perapat (gland seal) sepanjang poros turbin. 3. Sistem turning gear
Turning gear merupakan a lat bantu turbin yang berfungsi mensukseskan operasi turbin pada saat star t up dan shut down. Fungsi turning gear untuk menghindar i melengkungnya poros turbin terutama pada saat temperatur poros masih tinggi, ketika turbin baru saja shut down. Turning gear digerakan oleh motor listr ik AC yang memutar poros turbin 3 rpm. Dengan demik ian terjadilah pendinginan yang merata untuk menghindar i terjadinya def leksi (lendutan) poros. 4. Sistem governor
Governor adalah suatu alat pengatur putaran. Setiap turbin uap memer lukan governor, baik turbin yang digunakan untuk menggerakan generator listr ik, pompa air pengisi maupun menggerakan blower. Ti pe governor yang biasa digunakan yaitu elek tronik dan hidrolikmekanik. 5.
Sistem proteksi Sistem proteksi turbin merupakan serangkaian peralatan baik mekanis, hidrolis dan elek tr is yang dirancang mampu mengamankan operasi turbin dalam segala kondisi terburuk sekali pun. 6. Condenser Condenser berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas menjadi uap air pengisi boiler, dimana uap bekas dar i LP Turbin masuk ke kondenser melalui pi pa-pi pa kondensor yang di dalamnya ber isi f luida kerja (biasanya berupa sea water atau fresh water) Sistem Valve pada
Turbin
Sistem valve pada turbin berfungsi mengatur laju aliran uap ke dalam turbin. Sistem valve digerakkan oleh servo valve actuator dan minyak hidrolik sebagai penggerak valve. Valve turbin terdir i dar i: 1. MSV (Main Stop Valve) MSV merupakan valve yang membuka dan menutup aliran uap utama (main steam) masuk ke HP Turbin. Pada saat star t up, MSV berfungsi mengatur laju aliran uap yang masuk ke HP Turbin dan juga sebagai proteksi saat turbin tr i p. 2. GV (Governor Valve) GV bekerja setelah terjadinya valve transfer dar i MSV ke GV yang berfungsi mengatur laju
aliran uap utama pada HP dan juga sebaga i pengontrol beban (setelah disinkronisasi sampai beban normal). 3. RSV (Reheat Stop Valve) R SV merupakan valve yang membuka dan menutup aliran uap reheat yang masuk ke IP Turbin. Pada saat star t up R SV sudah dalam kondisi membuka penuh, jadi tidak berperan dalam pengaturan laju aliran uap reheat dan juga sebagai alat proteksi saat turbin tr i p. 4. ICV (Inter ceptor Valve) Pada saat star t up, ICV berperan seper ti MSV yaitu mengatur aliran uap reheat pada IP Turbin. Pengendalian Katup Uap Turbin
Salah satu hal yang juga sangat penting dalam pengontrolan turbin uap adalah pengaturan putarannya dengan mengatur prosentase buka tutup katup. Sistem katup uap (governor valve) pada dasarnya mempunya i fungsi sebagai ber ikut: a. Sebagai pengendali putaran turbin sebelum generator on line. b. Sebagai pengendali setelah generator sinkron dengan jar ingan lokal dimana unit sebagai master (island operator) c. Sebagai pengendali beban yang di bangk itkan generator apabila generator sinkron dengan jar ingan. Sistem pengatur ini bekerja berdasarkan speed drop yang telah ditentukan untuk mengatur frekuensi jar ingan. d. Sebagai peralatan proteksi yang menjamin bekerjanya turbin dengan aman. e. Sebagai sarana pengaturan secara jarak jauh dar i pusat pengukur beban. Fungsi-fungsi tr i p yang telah k ita bicarakan sebelumnya juga sangat berhubungan dengan governor ini karena ketika terjadi tr i p, governor- governor yang ada akan secara otomatis menutup laju uap yang menuju ke Turbin, sehingga turbin akan berhenti bekerja. Mekanisme pengendalian buka tutup katup dapat dilakukan sebagai ber ikut: 1. Sistem pengendalian dengan governor motor Pada sistem ini pengaturan pembukaan governor va lve selain di per intah oleh tekanan minyak governor motor, juga di pengaruhi oleh putaran turbin (frekuensi). Hal ini dapat terjadi karena tekanan minyak governor motor berhubungan dengan tekanan discharge impeller ser ta putaran turbin. Sistem pengaturan ini disebut juga free governor action. Karena pembukaan governor di pengaruhi oleh perubahan frekuensi. Tekanan minyak pada governor diatur oleh servo motor yang dikerjakan oleh operator dar i control room. 2. Sistem pengendalian secara elektronik Pada sistem ini pengaturan governor dilakukan secara hidraulik di per intahkan oleh suatu perangkat elek tronik yang disebut electro hydraulic conver ter. 3. Sistem pengendalian dengan load limit
Pegaturan governor load limit adalah pengaturan pembukaan govenor yang hanya dikontrol oleh tekanan minyak. Load limit frekuensi tidak bisa mempengaruhi pembukaan governor valve, kecuali jika terjadi tekanan frekuensi yang tinggi sehingga pengendalian minyak dar i governor motor akan menurunkan tekanan minyak
komponen ketel pipa air ( water tube boiler) Author : bambang wi janarko_n10 | Pos ted at: 10:01 | Filed Under : stasiun ketel
Dalam uni ketel uap jenis pi pa air terdapat komponen-komponen yang terdir i dar i : 1. Drum. Upper drum berfungsi untuk menampung uap yang dihasilkan oleh pi pa-pi pa penguapan. Pada upper drum di pasang peralatan berupa plat penyekat yang disebut pr iming plate, steam separator dan anti pr iming plate. Ketiga peralatan tersebut mempunyai fungsi yang ber lainan : a. Anti pr iming plate untuk mencegah agar tidak tercampurnya air dar i air pengisi ketel dengan air yang telah di panaskan melalui pi pa-pi pa. b. Pr iming plate untuk mencegah terjadinya gejolak atau meredam gejolak yang terjadi bila air dar i pi pa yang telah di panaskan masuk ke da lam upper drum. c. Steam separator untuk mencegah / mengurangi kandungan air ak i bat dar i penguapan air di upper drum yang masuk ke superhea ter. Selain alat tersebut diatas pada upper drum juga d i pasang pi pa untuk continous blow down, dimana pi pa ini berfungsi untuk mengeluarkan kotoran-kotoran yang ada pada upper drum dengan jalan mengontrol total disolved solid (TDS). Lower drum berfungsi untuk menampung air yang akan diuapkan oleh steam generating tube maupun water wall tube. Pada lower drum, side header, rear header ataupun front header di pasang valve blow down manual (Spei). 2. Pi pa - pi pa ketel Jenis pi pa - pi pa ketel pada ketel pi pa air antara lain : a. Generatting tube (evaporator tube) berfungsi untuk penguapan / menguapkan air atau mempercepat proses penguapan, oleh karena itu generatting tube diameternya lebih kecil dar i pi pa lainnya b. Down comer Tube Pada umumnya pi pa down comer ini di pasang pada posisi yang tidak ter tutup oleh anti pr iming plate. Karena air dar i pi pa air pengisi ketel di pancarkan langsung mengarah pada down comer tube. Down comer tube terbagi dalam : Side down comer, dan Front down comer c. Super heater tube berfungsi sebagai pembentuk / penghasil uap ker ing, dengan jalan memanaskan kembali uap dar i upper drum. dimana uap dar i upper drum di alirkan di dalam superheater dan bagian luar pi pa ini terkena gas panas yang mempunya i temperatur sangat tinggi sehingga butiran butiran air akan menguap di dalam superheater dan di peroleh uap ker ing d. Front header tube, side header tube dan rear header tube berfungsi sebagai pi pa penguapan air, dimana pi pa-pi pa tersebut langsung berhubungan atau bersinggungan dengan api.. e. Screen water tube / stag screen berfungsi sebagai pi pa penguapan dan juga berfungsi sebagai pelindung atau tirai dar i super heater tube.
3. Air heater Berfungsi untuk menaikkan suhu udara pembakaran sebelum masuk keruang pembakaran. Pelaksanaanya dengan memanfaatka panas gas asap (gas buang) sebe lum di buang kecerobong dilewatkan air heater. Gas asap lewat di dalam pi pa air heater sedangkan udara lewat diluar pi pa air heater sehingga perpindahan panas terjadi tanpa percampuran antara gas asap dengan udara yang di panaskan. 4. R angka bakar Berfungsi sebagai sarangan dar i suatu ketel yang berbahan bakar ampas cukup lembut. Alat ini terdir i dar i kepingan besi tuang yang ber lubang kecil-kecil, alat ini membuka dan menutup untuk membuang abu sisa pembakaran. Udara bakar pr imer masuk lewat lubang-lubang rangka bakar dan sela-sela rangka bakar 5. Baggase feeder (pengumpan ampas) Berfungsi untuk memasukkan ampas keda lam ruang pembakaran. R pm dar i baggas feeder bisa diatur secara manual atau outomatis dar i ruang operator sesuai dengan kebutuhan ampas. 6. Burner Berfungsi untuk menaikkan temperatur pembakaran dengan jalan menyemprotkan bahan bakar pengganti ampas. Alat ini digunakan apabila kondisi ampas kurang atau habis. Bahan bakar yang di pakai biasanya residu yang sebelumnya di panasi dulu sampai temperatur 80 ºC. 7. Deaerator Berfungsi untuk menghilangkan kandungan oksigen di dalam air pengisi ketel dengan cara menaikkan temperatur 105 ºC. 8. Pompa air pengisi ketel (boiler feed water pump) Berfungsi untuk memasukkan air pengisi ketel dar i deaerator ke dalam ketel. di PG. Pesantren Baru untuk ketel Takuma dilayani oleh 1 buah pompa pengisi air ketel yang digerakkan oleh turbin uap dan 1 pompa lagi sebagai cadangan yang digerakkan oleh elek tro motor sedangkan untuk 2 unit ketel Yoshimine I dan II hanya dilayani 1 buah pompa pengisi air ketel yang digerakkan oleh turbin uap dan 1 pompa lagi sebagai cadangan yang digerakkan oleh elek tro motor. 9. IDF (induced draf t fan) Berfungsi untuk menar ik/menghisap gas dar i ruang pembakaran keluar lewat cerobong sehingga rung pembakaran mempunya i tekanan negativ. 10. FDF (force draf t fan) Berfungsi untuk menghembuskan udara keda lam dapur pembakaran dengan melewati air heater yang mempunyai tekanan positif. 11. Distr i busi air fan Berfungsi untuk menghembuskan/melemparkan ampas yang keluar dar i baggase feeder kedalam dapur. Maksudnya untuk meratakan dan menguraikan jatuhnya ampas di dalam dapur. 12. Shoot blow (Blazer ) Adalah suatu alat yang digunakan untuk membersihkan jelaga yang menempel pada pi pa-
pi pa ketel, sehingga dapat menjaga ef isiensi ketel. Alat ini bekerja dengan semprotan berputar yang mana tempat-tempat sudah ditentukan. Bahan penyemprotnya adalah uap baru yang diambil dar i ketel itu sendir i. 13. Cerobong Berfungsi sebagai saluran buang gas asap yang menjulang tinggi. Diharapkan dengan ketinggiannya akan di peroleh tar ikan alam.