SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS SANTA ANNA KENDARI Nomor : . DIR.SA.SK.MFK.IN.V.2017 DIR.SA.SK.MFK.IN.V.2017 Tentang KEBIJAKAN PELAKSANAAN KAWASAN TANPA ROKOK RS SANTA ANNA KENDARI
DIREKTUR SANTA ANNA KENDARI
MENIMBANG
:
a.
bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, dengan upaya peningkatan (kuratif) dan pemulihan (rahabilitatif) yang bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
b. Bahwa asap rokok dapat menimbulkan gangguan kesehatan tidak saja bagi si perokok sendiri, tetapi juga yang tidak merokok yang berada di sekitarnya sehingga menjadikan lingkungan kerja bebas dari asap rokok merupakan upaya peningkatan dan pencegahan (preventif) dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan c. Bahwa berdasarkan pertimbangan poin a dan b, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur.
MENGINGAT
:
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan 2. Peraturan pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 pengendalian pencemaran udara.
tentang
3. Intruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 84/MENKES/INS/II/2002 tentang kawasan tanpa rokok di tempat kerja dan sarana kesehatan 4. Peraturan pemerintah Nomor 19 pengamanan Rokok Bagi Bagi Kesehatan
MEMPERHATIKAN:
Tahun
2003
tentang
1. Surat keputusan Direktur RS. Santa Anna Kendari nomor :. DIR.SA.SK.IN.IV.2017 tentang Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).
MEMUTUSKAN MENETAPKAN
:
KESATU
:
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SANTA ANNA TENTANG PELAKSANAAN KAWASAN TANPA ROKOK
KEDUA
:
Kawasan tanpa rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan dan/atau mempromosikan tembakau.
KETIGA
:
Yang termasuk kawasan tanpa rokok di RS Santa Anna adalah seluruh ruangan yang ada di dalam gedung dan lingkungan rumah sakit yang dibatasi pagar.
KEEMPAT
:
Petugas keamanan (satpam) bertugas melakukan pemeriksaan setiap harinya terhadap adanya orang yang merokok ataupun puntung rokok.
Ditetapkan di : Kendari Pada tanggal : 4 Mei 2017 Direktur,
dr. Mario Polo Widjaya, M.Kes, Sp. OT
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS. SANTA ANNA KENDARI Nomor : .DIR.SA.SK.MFK.IN.V.2017 Tanggal : 4 Mei 2017
KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK RS SANTA ANNA KENDARI
1. Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar, dihisap, dan/atau dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu dan atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan. 2. Kawasan tanpa rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau mempromosikan produk tembakau. 3. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. 4. Yang termasuk kawasan tanpa asap rokok di Rumah Sakit Santa Anna Kendari meliputi seluruh ruangan yang ada di dalam gedung dan lingkungan rumah sakit yang dibatasi pagar. 5. Upaya untuk menciptakan kawasan tanpa rokok di rumah sakit antara lain : a) Pemeriksaan oleh petugas keamanan (satpam) terhadap adanya asap ataupun puntung rokok dikawasan rumah sakit. Pemeriksaan ini dilakukan setiap hari b) Petugas keamanan juga melakukan koordinasi dengan perawat di unit perawatan dan staf RS Santa Anna Kendari untuk melakukan pemantauan pada temuan pada larangan merokok di lingkungan rumah sakit.
c) Apabila ditemukan ada orang yang merokok, puntung rokok maka petugas keamanan memberi teguran dan mengisi laporan kasus penemuan puntung rokok/merokok. 6. Proses pelaporan (dokumentasi) dilakukan dengan mengisi laporan kasus penemuan puntung rokok/merokok dan membuat laporan bulanan kasus penemuan puntung rokok/merokok sebagai laporan kegiatan bagian satpam.
Kendari, 4 Mei 2017 Direktur,
dr. Mario Polo Widjaya, M.Kes, Sp. OT