KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS MITRA MEDIKA NO : TENTANG KEBIJAKAN KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA RUMAH SAKIT DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT MITRA MEDIKA MENIMBANG
:
a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan K3RS maka perlu adanya pemberlakuan kebijakan keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana rumah sakit; b. Bahwa untuk keperluan di atas perlu Keputusan Direktur Rumah Sakit Mitra Medika.
MENGINGAT
:
1. Undang – undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; 2. Undang – undang No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja; 3. Keputusan Menteri Kesehatan No 1240 / MENKES / SK / X / 2004. tentang Persyaratan Lingkungan Rumah Sakit; 4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 876 / MenKes / VIII / 2001 tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan Kerja; 5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1405 / MenKes / SK / XI / 2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. MEMUTUSKAN
MENETAPKAN Pertama
: :
Kedua
:
Ketiga
:
Keempat
:
Memberlakukan Kebijakan Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana Rumah Sakit; Kebijakan keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana rumah sakit sebagaimana terlampir dalam lampiran Surat Keputusan ini; Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Surat keputusan ini dibebankan pada anggaran Rumah Sakit; Keputusan ini berlaku sejak penetapan dan apabila dikemudian hari didapatkan kekeliruan, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pada Tanggal :
Medan
RS. Mitra Medika Direktur Utama
dr. Arifah Devi Fitiani, MKes
LAMPIRAN SK DIREKTUR UTAMA NO : TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA (K3) KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG DAN JASA BERBAHAYA. PENGADAAN BARANG DAN JASA BERBAHAYA. 1. Mematuhi Peraturan Perundangan tentang ketentuan pengadaan barang dan jasa berbahaya yang mengacu pada: a. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja b. Pengaman bahan berbahaya bagi kesehatan yang dimuat didalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 472 / MENKES / PER / V / 1996 2. Setiap pengadaan bahan berbahaya di Rumah Sakit maka pihak badan usaha atau perorangan tersebut harus melengkapi dengan LDK (Lembar Data Keelamatan Bahan). 3. Setiap bahan berbahaya yang diterima oleh panitia disimpan dalam gudang yang telah ditentukan 4. Penyimpanan bahan berbahaya tersebut harus diberi wadah dengan kemasan baik serta aman. Pada wadah dan kemasan tersebut harus dicantumkan : nama sediaan / nama dagang, nama bahan aktif, isi berat netto, kalimat peringatan dan tanda atau simbol bahaya, petunjuk pertolongan pertama pada kecelakaan, penandaan tersebut harus mudah dibaca, mudah dimengerti, tidak mudah lepas dan luntur baik pengaruh sinar maupun cuaca
LAMPIRAN SK DIREKTUR UTAMA NO : TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA (K3) KEBIJAKAN PROSEDUR MENANGANI, MENENTUKAN TEMPAT PENYIMPANAN, CARA MENYIMPAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) PROSEDUR MENANGANI, MENENTUKAN TEMPAT PENYIMPANAN, CARA MENYIMPAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) Identifikasi Potensial Bahaya a. Identifikasi dan penilaian resiko dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten (Petugas terkait, Gudang, Laboratorium, Radiologi dan Apotik) b. Penentuan penanganan bahan / material dilaksanakan secara manual atau mekanis ditetapkan berdasarkan hasil identifikasi Sistem Pengangkutan, Penyimpanan Dan Pembuangan a. Sistem pengangkutan bahan material yang diterima untuk pembongkaran dari pengangkutan ke dalam gudang dilakukan secara manual yang dilaksanakan dengan perlakuan yang benar guna menghindari tumpahan atau ceceran. Pemindahan ini dilakukan dengan tenaga manusia dengan mempergunakan alat bantu berupa troli. Pemindahan secara mekanis pada umumnya tidak dilakukan mengingat berat bahan yang diangkut tidaklah terlalu berat b. Penyimpanan Untuk penyimpanan bahan kimia harus dipersiapkan tempat khusus menurut spesifikasi (jenis) Bahan – bahan kimia tidak dibenarkan dicampur dengan bahan lainnya (Gudang / penempatan harus terpisah dari bahan lain) dilengkapi dengan label B3 dan MSDS yang sesuai Setiap bahan material yang disimpan didalam gudang diberi label yang jelas sesuai dengan spesifikasi, khusus dengan bahan – bahan B3 harus diberi label peringatan yang jelas untuk diketahui bahaya dari masing – masing bahan dan cara penaganannya. Pemindahan Dan Penggunaan a. Dalam pengambilan bahan material dari gudang untuk dipergunakan di lokasi kerja harus memperhatikan aspek K3 (menghindari tumpahan, kebocoran, ceceran dan kerusakan) sesuai dengan petunjuk pedoman teknis yang berlaku b. Petugas pelaksana yang menangani pemindahan dan penggunaan harus memperhatikan aspek k3 kalau perlu harus mempergunakan APD, alat bantu yang memadai dan apabila terjadi tumpahan atau ceceran pada pemindahan harus ditangani sesuai dengan instruksi kerja dan pedoman kerja yang berlaku Pengendalian Barang – Barang Rusak Dan kadaluwarsa Bahan – bahan yang diindentifikasi telah mengalami kerusakan dan kadaluwarsa ditempatkan di tempat yang aman secra khusus, tidak dapar dipergunakan, tercatat dan penanganannya harus sesuai dengan instruksi kerja
Pembuangan Dan Penyimpanan Barang bekas yang dinyatakan tidak dapat dipergunakan lagi harus disimpan sesuai ketentuan yang berlaku, ditempatkan secara khusus dan tercatat agar tidak dipergunakan lagi. a. Khusus wadah bekas bahan B3 harus di beri label dengan jelas sesuai sifat bahan tersebut (beracun, iritasi, korosif dan lain –lain b. Wadah bekas bahan kimia cair disimpan dan tidak dibenarkan dipakai untuk kegiatan lain c. Penanganan limbahpadat dan limbah cair sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku (Peraturan Lingkungan Hidup).
LAMPIRAN SK DIREKTUR UTAMA NO : TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA (K3) KEBIJAKAN PERLENGKAPAN KEAMANAN PASIEN PERLENGKAPAN KEAMANAN PASIEN 1. Perlengkapan keamanan pasien untuk seluruh alat dan bangunan yang menjaga keselamatan pasien dari bahaya kecelakaan. 2. Memonitoring, melengkapi pengadaan kelengkapan keamanan pasien dan merencanakan pengembangan K3RS dilaksanakan oleh tim K3RS dan bagian teknisi 3. Alat perlengkapan keamanan pasien antara lain : Pegangan sepanjang tangga Pintu dapat dibuka dari luar Tempat tidur dilengkapi penahan pada tepinya dengan jejak terali lebih kecil dari kepala anak Sumber listrik mempunyai penutup/pengaman Pemasangan oksigen yang cukup pada tempat-tempat penting Tersedianya alat penghisap dalam keadaan gawat darurat ( emergency suction ). Ada tenaga listrik pengganti bagi ruangan dan peralatan medis tenaga listrik pengganti bila PLN mati.