RESUME IV SIRKULASI (SISTEM PEREDARAN DARAH)– Kelompok 8
Enies Nabila Fithri Tiara Sari (201510070311038)
Marisya Afni (201510070311017)
Agus Prianto (201510070311015)
Sistem Peredaran Darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Pada makhluk hidup ada dua jenis sitem peredaran darah yaitu:
Sistem peredaran darah terbuka yaitu: sistem peredaran darah yang yang memasuki jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh darah.
Sistem peredaran darah tertutup yaitu: sistem peredaran darah yang selalu berada di dalam pembuluh. Sistem peredaran darah tertutup tidak hanya terjadi pada manusia saja, namun juga pada semua hewan vertebrata.
Hewan invertebrata yang tidak mempunyai sistem sirkulasi mempunyai cairan jaringan atau cairan limfe yang mengelilingi seluruh bagian tubuhnya. Sedangkan pada hewan tertentu yang memiliki sistem sirkulasi tertutup, darah dan cairan jaringan merupakan dua macam cairan yang terpisah secara jelas. Darah tersusun atas cairan plasma dan sel darah. Darah pada mahkluk hidup terbagi menjadi tuga yaitu:
Eritrosit.
Eritrosit terdapat pada sel hidup. Pada hewan mamalia, eritrosit tidak memiliki nukleus kecuali pada unta. Pada hewan non mamalia, eritrosit memiliki nukleus kecuali pada buaya
Leukosit
Leukosit terdapat pada sel hidup. Leukosit granuler terdiri atas basofil, eosofil, neotrofil, dan agranuler yang terdiri atas monosit dan limfosit yang menghasilkan antibodi
Trombosit
Trombosit berperan dalam pembekuan darah
Fungsi Sistem Peredaran Darah
Secara garis besar, sistem peredaran darah memiliki beberapa fungsi pentng yaitu :
Menjamin/memastikan terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen, serta pembuangan zat sisa metabolisme dari tubuh dengan segera
Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh
Menyebarkan tekanan/kekuatan
Organ Peredaran Darah
Jantung
Jantung merupakan komponen penyusun sistem sirkulasi yang berfungsi sebagai pemompa penggerak cairan/darah di sepanjang pembuluh. Jantung pada hewan dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu jantung tubuler/vaskuler dan jantung berongga. Jantung pada vertebrata termasuk jenis jantung berongga. Jantung jenis ini ditemukan juga hewan invertebrata mollusca yang mempunyai 1 atau 2 serambi dan 1 bilik. Jantung ini merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya.
Jantung tubuler/vaskuler: bekerja dengan cara menghasilkan kontraksi peristaltik sehingga sering disebut sebagai jantung peristaltic sedangkan jantung berongga merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh
Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah saluran khusus untuk mengalirkan darah. Darah adalah cairan dalam pembuluh darah yang beredar ke seluruh tubuh mulai dari jantung untuk kemudian kembali ke jantung lagi. Pada vertebrata, sistem pembuluh darah terdiri atas tiga jenis, yaitu arteri, kapiler, dan vena.
ARTERI adalah pembuluh darah yang berfungsi untuk mengangkut darah yang eluar dari jantung. arteri memiliki dinding yang cukup tebal dan kuat.
KAPILER adalah pembuluh darah terkecil dalam sistem sirkulasi. Kapiler merupakan tempat terjadinya pertukaran gas serta berabagi zat lainnya antara pembuluh darah dan sel jaringan
VENA merupakan pembuluh darah yang berfungsi untuk membawa darah dari jaringan kembali ke jantung. dinding vena lebih tipis daripada arteri.
Metabolisme Peredaran Darah Pada Hewan
Setiap organisme pasti melakukan kegiatan metabolisme di dalam tubuhnya. Tak peduli apakah ia organisme yang terdiri atas sel banyak ataukah tunggal. Kegiatan metabolisme terjadi di salam sel. Sistem ini menggunakan darah sebagai alat transportasinya, sehingga kemudian ia dikenal juga dengan nama sistem peredaran darah. Sisitem ini dimiliki oleh semua organisme, termasuk hewan. Sisitem peredara darah atau sistem sirkulasi memiliki fungsi antara lain menjamin keberlangsungan kebutuhan rubuh terhadap nutrient juga oksigen, sebagai sarana pembuangan senyawa atau zat yang merupakan hasil sisa proses metabolisme, sebagai pengatur suhu di dalam tubuh serta menstabilkan tekanan dari dalam.
Sistem Peredaran Darah Vertebrata
Sistem transportasi pada hewan vertebrata adalah sistem peredaran darah tertutup, karena darah mengalir di dalam pembuluh darah dan kapiler darah.
Peredaran Darah Pada Ikan ( Pisces )
Sistem transportasi ikan merupakan peredaran darah tunggal, karena hanya satu kali melalui jantung dalam satu peredaran darah lengkap. Jantung ikan tersusun atas sebuah sinus venosus, atrium, ventrikel, dan sebuah konus arteriosus yang tersusun secara linier. Darah kotor yang terkumpul dari seluruh badan ikan masuk ke atrium yang berdinding tipis.
Peredaran Darah Pada Amfibia
Peredaran darah pada amfibia, contohnya katak ialah peredaran darah ganda karena darah melalui jantung sebanyak dua kali, yaitu pada saat peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Peredaran darah kecil ialah peredaran darah dari jantung menuju paru-paru, kemudian menuju jantung kembali. Peredaran darah besar ialah peredaran darah dari jantung menuju ke seluruh tubuh lalu kembali ke jantung.
Sistem Darah Pada Reptilia
Reptilia, contohnya kadal, mempunyai suatu modifikasi jantung yang lebih maju daripada amfibi. Pada jantung kadal, septum atau sekat membagi ventrikel secara tidak sempurna. Bila ventrikel berkontraksi, lubang pada septum tertutup sehingga ventrikel terbagi menjadi dua kamar yang benar-benar terpisah walaupun sesaat.
Peredaran Darah Pada Aves ( Burung )
Pada burung, septum jantung telah sempurna sehingga jantung burung empat ruangan, yaitu dua ruang atrium berdinding tipis dan dua ruang ventrikel dengan dinding yang tebal. Baik antara atrium kanan dan kiri, maupun antara ventrikel kanan dan kiri telah benar-benar terpisah.
Sistem Peredaran Darah pada Hewan Invertebrata
Protozoa dan sejumlah Metazoa tingkah rendah, seperti Porifera, dan Planaria peredaran zat-zat di seluruh tubuhnya melalui proses difusi, osmosis, dan transpor aktif. Sistem sirkulasi hanya berlangsung di dalam sel atau antarsel saja, tidak ada sistem sirkulasi yang khusus. Cacing tanah mempunyai sistem transportasi darah tertutup. Dinding pembuluh darah sangat tipis, dan zat-zat dapat berdifusi dengan mudah antara darah dengan cairan ekstra seluler. Pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah punggung, pembuluh darah perut, dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung. Sistem sirkulasi pada insekta, misalnya belalang hanya terdiri dari satu pembuluh yang memanjang dan terletak membujur di atas saluran makanan. Serangga memiliki sistem peredaran darah terbuka, darah diedarkan dari aorta ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah. Darah dari seluruh tubuh masuk ke jantung melalui sistem osteum dan tidak memiliki pembuluh balik.
SistemPeredaranDarahPada Annelida
Peredaran darah pada cacing termasuk peredaran darah tertutup. Pompa penggerak berupa lima pasang lengkungan aorta yang berfungsi sebagai jantung. Aliran darah yaitu 5 lengkung aorta, pembuluh darah ventral, pembuluh darah yang lebih kecil, pembuluh dorsal, kembali lagi ke awal.
SistemPeredaranDarahPadaArthropoda
Peredaran darah pada hewan jenis arthropoda merupakan jenis peredaran darah terbuka (terjadi diluar pembuluh darah)
Pada kelas insecta darah tidal mengandung hemosianin sehingga tidak mengakut oksigen (contohnya pada belalang)
Aliran darah, yaitu
jantung aorta tubuh ostium kembali lagi ke jantung
Molusca
Pada kelas gastropoda dan pelecypoda memiliki sistem peredaran darah tertutup
Darah mengandung hemosianin sehingga dapat mengakut oksigen
PERTANYAAN – PERTANYAAN YANG DIMUNCULKAN – Kelompok 8
Enies Nabila Fithri Tiara Sari (201510070311038)
Marisya Afni (201510070311017)
Agus Prianto (201510070311015)
LANGSUNG DI COPY DI SINI YA GUS,
JUDUL PENELITIAN – Kelompok 8
Enies Nabila Fithri Tiara Sari (201510070311038)
Marisya Afni (201510070311017)
Agus Prianto (201510070311015)
Pengaruh Penggunaan Level Tepung Rese yang Berbeda dalam Pakan Komplit Berbasis Tongkol Jagung terhadap Ph Cairan Rumen, Amonia Cairan Rumen dan Urea Plasma Darah Ternak Kambing Jantan. –SKRISPSI.
Gambaran Sel Darah Putih Sapi Bali yang Terinfeksi Jamur Dermatofita Secara Alami (PROFILE OF WHITE BLOOD CELLS IN BALI CATTLE NATURALLY INFECTED BY DERMATOPHYTOSIS)
Gambaran Darah Ayam Kampung dan Ayam Petelur Komersial pada Kandang Terbuka di Daerah Tropis.
Toksisitas Merkuri (Hg) Terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan, Gambaran Darah dan Kerusakan Organ pada Ikan Nila Oreochromis niloticus.
Jumlah Eritrosit, Kadar Hematokrit dan Hemoglobin Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) yang diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. –SKRIPSI.