laporan sistem kendali proporsionalDeskripsi lengkap
laporan sistem kendali proporsional
analisis penerapan sistem pemilu di Indonesia
analisis penerapan sistem pemilu di Indonesia
Orde lamaFull description
ipsFull description
klipingFull description
pemilu 2014
Deskripsi lengkap
PriokFull description
SISTEM PEMILU PROPORSIONAL
1. Sistem Proporsional Terbuka Terbuka Sejak Pemilu 19 !in""a 1999# pemilu $i In$onesia $i"elar $i ba%a! sistem proporsional tertutup &'lose$ lists(. )en"an sistem ini# pemili! !an*a memili! tan$a "ambar partai. Suara itu jatu! untuk partai# *an" kemu$ian $i$istribusikan ke $a+tar 'alon an""ota le"islati+ &'ale"( *an" $isusun pimpinan partai *an" se'ara implisit bera$a $i balik tan$a "ambar *an" $ipili! pemili!.
A( kelema!an ,elema!an sistem proporsional terbuka# mela!irkan %akil rak*at karbitan *an" masi! belajar# belum teruji $an seba"ian bukan ka$er terbaik partai# se!in""a terpili! %akil %akil *an" *an" "a"al "a"al menja"a menja"a pintu &"ate &"ate keeper keepers( s( moral moral $an tan""un" tan""un" ja%ab# ja%ab# ali! ali! ali! perjuan"kan rak*at# +un"si pen"a%asan pun ti$ak ti$ak maksimal. )alam sistem proporsional terbuka rak*at ber$aulat penu!. Namun realitas kon$isi mas*arakat *an" masi! lapar $an miskin# 'en$erun" memili! %akil pemilik mo$al $an ber$uit# men"abaikan soal +atsun politik# moralitas apala"i kapasitas. -Meli!at -Meli!at bentan"an bentan"an emperis selama ini# tren$ proporsional proporsional terbuka terbuka mela!irkan mela!irkan %akil rak*at instan# berbekal ekses kapital $an popularitas semata# Selain itu# konsekuensi proporsional terbuka# terja$i persain"an *an" kuran" se!at &politik $estrukti+( antar 'ale" $alam satu partai# tabiat "anjil kontestasi sesama 'ale" satu partai# bukan berperan" $en"an partai lain.
/( ,elebi!an ,elebi ,elebi!an !an propor proporsio sional nal terbuka terbuka## siapa siapa *an" *an" akan akan $u$uk $u$uk $i parlem parlemen en meman" meman" sepenu!n*a ber"antun" pa$a rak*at# bukan partai. Sistem proporsional terbuka# menjamin $an memasti memastikan kan suara suara rak*at rak*at menja$ menja$ii penentu penentu siapa0siap siapa0siapaa saja *an" *an" akan akan $u$uk $u$uk $i parlemen. Alokasi Alokasi nilai0nilai se'ara otoritati+ $ari partai kembali nampak.
2. Sistem Proporsional Tertutup
Pa$a Pemilu 223 lalu# terja$i peruba!an. Pemili! ti$ak la"i !an*a memili! tan$a "ambar partai# tapi ju"a su$a! bole! memili! lan"sun" nama 'ale". )a+tar 'ale" su$a! eksplisit $imuat $i surat suara# a"ar bisa $i'ontren". Un$an"0Un$an" No 14225 tentan" Pemilu Le"islati+# pa$a Pasal 6 A*at &1( men*atakan -Pemilu untuk memili! an""ota )PR# )PR) Pro7insi# $an )PR) ,abupaten4,ota $ilaksanakan $en"an sistem proporsional $en"an $a+tar 'alon terbuka.
A( ,elema!an ,elema!an sistem proporsional tertutup $i antaran*a menutup kanal partisipasi publik *an" lebi! besar# menjau!kan ekses !ubun"an antara pemili! $an %akil pas'a pemilu menja$i rentetan akumulasi keke'e%aan publik. Proporsional tertutup ju"a membuat komunikasi politik ti$ak berjalan $an kesempatan 'alon terpili! lebi! ti$ak a$il. Ti$ak sampai $isitu# krisis 'alon an""ota le"islati+ &'ale"( tak bisa $i0elakkan karena se$ikit *an" berminat $an serius maju ja$i 'ale"# su$a! bisa $ipre$iksi siapa *an" akan terpili!. Itu artin*a# sistem proporsional tertutup# partai berkuasa penu!# partai menja$i penentu siapa0siapa *an" akan $u$uk $i kursi parlemen setela! perole!an suara partai $ikon7ersikan ke jumla! kursi. Ini seran"kaian +akta emperis *an" mun'ul irisann*a ke ten"a! publik.
/( ,elebi!an ,elebi!an sistem pemilu proporsional tertutup iala! mampu meminimalisir politik uan"# spektrum0n*a tekan bia*a pemilu *an" 'en$erun" ma!al. ,elebi!an proporsional tertutup memastikan ba!%a mas*arakat 'ukup memili! partai $an biar la! partai *an" akan men"irimkan ka$er0ka$er terbaikn*a ke parlemen# sebab partai ta!u betul siapa ka$er *an" pun*a kapasitas# inte"ritas# narasi struktural $an kultural.
3. Sistem Proporsional Terbuka Terbatas
Seba"aimana $imaksu$ pa$a a*at &( Pasal 158 RUU Pemilu# merupakan sistem Pemilu *an" men""unakan sistem proporsional $en"an $a+tar 'alon *an" terbuka $an $a+tar nomor urut 'alon *an" terikat ber$asarkan penetapan partai politik
an" $imaksu$ $en"an :$a+tar 'alon terbuka: a$ala! $a+tar 'alon an""ota )PR# )PR) pro7insi# $an )PR) kabupaten4kota $i'antumkan $alam surat suara Pemilu An""ota )PR# )PR) pro7insi# $an )PR) kabupaten4kota se'ara berurutan *an" $itetapkan ole! partai politik. an" $imaksu$ $en"an :$a+tar nomor urut 'alon *an" terikat: a$ala! $a+tar nomor urut 'alon an""ota )PR# )PR) pro7insi# $an )PR) kabupaten4kota *an" $itetapkan ole! partai politik se'ara berurutan *an" bersi+at tetap.
A( ,elebi!an ,elebi!an proporsional tertutup memastikan ba!%a mas*arakat 'ukup memili! partai $an biar la! partai *an" akan men"irimkan ka$er0ka$er terbaikn*a ke parlemen# sebab partai ta!u betul siapa ka$er *an" pun*a kapasitas# inte"ritas# narasi struktural $an kultural.
/( ,ekuran"an Sistem ini san"at ti$ak e+isien# terkesan seke$ar men*enan"kan pemili! $an potensial menimbulkan kekisru!an baru# *aitu berupa menin"katn*a suara ti$ak sa! &invalid
votes (
akibat sala! 'oblos.
Sistem pemilu tersebut ti$ak membuat pemili! bebas menentukan pili!ann*a ter!a$ap 'alon *an" $ike!en$aki. Problem men$asar $alam sistem proporsional terbuka terbatas a$ala! suara terban*ak *an" men*ebabkan partai politik lema! $an menin"katkan politik transaksional.
;;PEN)APAT -Sa*a lebi! setuju $en"an sistem proporsional terbuka < terbatas# karena itu merupakan jalan ten"a! antara parpol *an" memili! sistem terbuka $an sistem tertutup. )an sistem terbuka < terbatas ini pun !ampir mirip $en"an sistem tertutup# se!in""a parpol $apat men"irim ka$er < ka$er terbaikn*a ke parlemen. a! %alaupun sistem ini memiliki beberapa kekuran"an *aitu rak*at ti$ak bisa memili! 'alon *an" $i ke!en$akin*a# tapi $en"an sistem ini politik uan" ti$ak akan berjalan $i antara mas*arakat karena parpol la! *an" akan menentukan siapa *an" akan maju ke parlemen