Sistem ekskresi amphibi biologi presentasiFull description
Sistem ekskresi manusiaFull description
Sistem EkskresiFull description
Pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak berguna bagi tubuh (CO2, keringat, urine, NH3, zat warna empedu dan asam urat)Full description
Deskripsi lengkap
bahan diskusi sistem ekskresi manusia kelas XIFull description
sebuah artikel kesehatan yang didapat dari studi kasus non-ilmiah (dari internet) tentang sistem ekskresi pada manusia.Deskripsi lengkap
praktikum anfisman
Full description
Makalah tentang sistem eksresi manusia yang dikutip dari berbaga sumber.Full description
wordFull description
Full description
sistem eksresiDeskripsi lengkap
sistem ekskresi
Sistem Ekskresi Pada VertebrataFull description
Full description
ekkskresiiFull description
mari dibaca biar pengetahunnya bertambah dan makin berprestasiDeskripsi lengkap
-Deskripsi lengkap
LKS SISTEM EKSRESI
Full description
Sistem Ekskresi Amphibi
Sistem Ekskresi pada Amphibi Alat pengeluaran pada amphibi, misalnya katak adalah paru-paru, hati, ginjal, dan kulit. Paru-paru digunakan untuk mengeluarkan zat sisa oksidasi. Ginjal digunakan untuk pembuangan urin. Kulit pada katak umumnya lembab yang membantu dalam proses difusi gas
Alat ekskresi pada katak
Alat ekskresi pada katak ialah ginjal mesonefros yang dihubungkan dengan ureter di vesika urinaria. Berwarna merah kecokelatan serta terletak di kanan dan kiri tulang belakang. Alat ekskresi lainnya ialah kulit, paru-paru, dan insang. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya bersatu, sedangkan katak betina tidak. Saat mengalami metamorfosis, amfibi mengubah ekskresi amonia menjadi urea. Hal ini terjadi saat larva berubah jadi berudu dan hewan darat dewasa. Seperti halnya ikan, ginjal pada katak juga berperan dalam pengaturan kadar air dalam tubuh.
Ginjal amphibi sama dengan ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih. Karena kulit katak permeable terhadap air, maka pada saat ia berada di air, banyak air yang masuk ke tubuh katak secara osmosis. Pada saat ia berada di darat harus melakukan konservasi air dan tidak membuangnya. Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan oleh glomerulus, sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah melalui glomerulus dibatasi. Katak juga menggunakan kantung kemih untuk konservasi air. Apabila sedang berada di air, kantung kemih terisi urine yang encer. Pada saat berada di darat air diserap kembali ke dalam darah menggantikan air yang hilang melalui evaporasi kulit. Hormon yang mengendalikan adalah hormon yang sama dengan ADH.