Laporan Praktikum Sistem Eksresi
Disusun Oleh : Alya Fitra Centurya Fara RizkaRamadhona Fauzan Yudhistira Hayudanto Rizqi Apsari Fairuz Kamila Val Fabian Subiantoro
(03) (07) (08) (21) (26)
Sekolah Menengah Pertama 5 Yogyakarta
1. Tujuan Percobaan
Mengukur pH urine
Mengetahui kandungan amonia,
Mengetahui kandungan glukosa,
Mengetahui kandungan protein,
Memperkirakan jumlah kelenjar keringat
2. Dasar Teori Proses metabolisme tubuh meiputi proses menghasilakan energi dan zat yang berguna bagi tubuh. Dalam proses metabolisme, dihasilkan zat-zat zat -zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena dapat membahayakan tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh disebut ekskresi . A. ORGAN-ORGAN PENYUSUN SISTEM EKSKRESI 1. Kulit Kulit adalah organ pelindung yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Kulit merupakan lapisan sangat tipis dan tebalnya hanya beberapa milimeter. Organ ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu: a. Kulit Ari (Epidermis) Kulit ari tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan tanduk ( stratum ( stratum korneum), korneum), lapisan granula ( stratum stratum granulosum), granulosum), dan stratum dan stratum germinativum. germinativum. Lapisan tanduk ( stratum korneum) korneum) berada pada bagian yang paling luar. Lapisan tanduk merupakan jaringan mati dan terdiri atas berlapis-lapis berlapis-l apis sel pipih. Lapisan ini sering mengelupas dan digantikan oleh jaringan di bawahnya. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi sel-sel di dalamnya dan mencegah masuknya kuman penyakit. Lapisan granula ( stratum granulosum) granulosum) terletak di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini terdiri atas sel bergranula yang lama-kelamaan akan mati dan kemudian terdorong ke atas menjadi bagian lapisan tanduk. Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin yang memberikan warna pada kulit dan melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Warna pigmen kulit bermacam-macam sehingga ada orang yang berkulit hitam, sawo matang, atau kuning langsat. Bila lapisan ini tidak mengandung pigmen kulit, orang tersebut dikenal sebagai orang albino. albino. Stratum germinativum tersusun atas dua lapisan sel. Lapisan atas ( stratum spinosum) spinosum) mengandung sel-sel baru. Sel-sel ini akan terdorong ke atas menjadi bagian lapisan granula di bawahnya terbentuk sel-sel baru yang dibuat oleh sel-sel yang terus-menerus membelah ( stratum stratum basal ). ).
b. Kulit Jangat (Dermis) Kulit jangat terletak di bawah lapisan kulit ari. Di dalam kulit jangat terdapat pembuluh darah, kelenjar keringat ( glandula sudorifera), sudorifera ), kelenjar minyak ( glandula sebassea), sebassea ), dan kantung rambut. Selain itu, terdapat juga ujung-ujung saraf indera yang terdiri atas ujung saraf peraba dingin (korpuskula (korpuskula krausse), krausse), peraba tekanan (korpuskula (korpuskula paccini), paccini), peraba panas (korpuskula (korpuskula ruffinin), ruffinin), peraba sentuhan (korpuskula (korpuskula meissner ), ), dan peraba nyeri. Kelenjar minyak menghasilkan minyak yang disebut sebum sebum yang berguna untuk meminyaki rambut agar tidak kering. Di bagian bawah kantung rambut terdapat pembuluh kapiler darah yang mengangkut sari makanan ke akar rambut sehingga rambut terus tumbuh. Di dekat akar rambut terdapat otot rambut. Pada waktu kita merasa takut atau geli, otot rambut berkontraksi sehingga rambut menjadi tegak. Kelenjar keringat berbentuk pipa terpilin, memanjang dari epidermis hingga masuk ke bagian dermis. Pangkal kelenjarnya menggulung, dikelilingi oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari kepiler darah inilah kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri atas air, larutan garam, dan urea. Cairan jaringan tersebut dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran kelenjar keringat dan akhirnya dikeluarkan melalui pori-pori kulit. Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh cuaca (panas atau dingin), aktivitas, makanan, atau minuman. c. Jaringan Bawah Kulit (Subkutan) Pada jaringan bawah kulit, terdapat jaringan lemak (adiposa ( adiposa). ). Jaringan lemak berfungsi untuk menumpuk lemak sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat. Disamping berfungsi sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, mencegah masuknya kuman penyakit, mengatur suhu tubuh, dan menjaga pengeluaran air agar tidak berlebihan. 2. Paru-paru Selain sebagai alat pernapasan paru-paru juga ber ungsi sebagai alat pengeluaran. Zat yang dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) yang dihasilkan dari proses pernapasan. Jadi, tugas paru-paru adalah meneluarkan karbon dioksida dan uap air yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Jika tidak dikeluarkan, zat-zat tersebut akan menjadi racun. 3. Ginjal Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Pengeluaran urin diperlukan untuk mem-buang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin kental ber-warna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning jernih. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau Amonia. pH urin berkisar antara 4,8 – 7,5, urin akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak
protein,dan urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin 1,002 – 1,035. 1,035. Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolisme lemak, ion-ion ion-ion elektrolit (Na+, Cl-, K +, Amonium, sulfat, Ca 2+ dan Mg2+), Hormone, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb). Interpretasi warna urin dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ dalam seseorang. a. Keruh, Kekeruhan pada urin disebabkan adanya partikel padat pada urin seperti bakteri, sel epithel, lemak, atau Kristal-kristal mineral. b. Pink, merah muda dan merah. Warna urin seperti ini biasanya disebabkan oleh efek samping obat-obatan dan makanan tertentu seperti Bluebery dan gula-gula, warna ini juga bisa digunakan sebagai tanda adanya perdarahan di system urinaria, seperti sepert i kanker ginjal, batu ginjal, infeksi ginjal, atau pembengkakkan pembengkakkan kelenjar prostat. c. Coklat muda seperti warna air teh, warna ini merupakan indikator adanya kerusakan atau gangguan hati seperti hepatitis atau sirosis. d. Kuning gelap, Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi vitamin B kompleks yang banyak ter-dapat dalam minuman berenergi. 4. Hati Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dan terletak di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Pada orang dewasa normal beratnya kurang lebih 2 kg dan berwarna merah. Hati mengeluarkan empedu yang berupa cairan kehijauan, rasanya pahit, pHnya netral, dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, dan zat warna emp edu yang disebut bilirubin dan bilirubin dan biliverdin. biliverdin. Garam-garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan. Zat warna empedu yang berwarna hijau kebiruan berasal dari perombakan hemoglobin h emoglobin sel darah merah di dalam hati. Zat warna empedu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin yang berwarna kuning coklat yang memberikan warna feses dan urin. Sisa-sisa pencernaan protein yang berupa urea dibentuk juga di dalam hati. Urea kemudian dibawa oleh darah dan selanjutnya masuk ke dalam ginjal. Akhirnya, dari ginjal dikeluarkan bersama-sama dengan urin.
3. Alat dan Bahan 4. Cara Kerja A.Mengukur ph urine
Masukkan kertas lakmus ke dalam urine
Amati perubah warnanya Perubahan warna menunjukkan ph 6
Cocokkan Ph standar urine Menunjukkan bahwa urine standar dengan yang lainya dan sehat B.Mengetahui bau amonia di dalam urine
Masukkan 2 ml urine ke dalam tabung reaksi
Panaskan dengan pembakar spritus
Bagaimana baunya? Menyengat seperti bau peceren C.Uji glukosa dalam urine
Masukkan 2 ml urine ke dalam tabung reaksi
Berilah 5 tetes larutan benedict
Panaskan dengan pembakar spritus dan amati amati perubahanya Urine dipanaskan dengan penjepit dan digoyag goyangkan dan di perhatikan perubahan warna D.Uji Protein
Masukkan 2 ml urine ke dalam tabung reaksi
Beri 5 tetes bioret
Dan panaskan serta digoyang goyangkan,
Memperkirakan jumlah kelenjar keringat Sediakan larutan iodin 2% kertas HVS dan lup Cara kerja: 1.Potonglah kertas HVS dengan ukuran 2 x 2 cm sebanyak 5 2.oleskan laruta iodin seluas 2x2 cm pada salah satu lenganmu 3.Dengan ibu jari,tempelkan kertas HVS sebesar 2x2cm tersebuat ters ebuat diatas noda iodin selama 1 menit 4.Angkat kertas tersebut dan amati dengan lup kamu akan melihat titik titik ungu atau hitam.Masing Masing titik menunjukkan satu kelenjar keringat.Hitung berapa titik ungu/hitam yang terdapat pada kertas HVS tersebut 5.Lakukan lankah 2-4 dibagian tubuh yang berbeda 6.Bagaimana jumlah jumlah kelenjar keringat dibagian tubuh yang berbeda?apakah ada perbedaan?
5. Data dan Pembahasan Urine ke 1
Ph urine 6
Uji bau amonia V+ +
Uji protein -
Uji glukosa -
No Tempat
Jumlah kelenjar keringat
1
Telapak tangan
9
2
Punggung tangan
5
1. Uji Ph atau keasaman urin Biasanya urine pada orang normal adalah 6 – 7,5. 7,5. Ph di bawah 7,0 disebut dis ebut asam (acid) dan ph di atas 7,0 dinamakan basa (alkali). Beberapa keadaan dapat menyebabkan ph urine menjadi basa , misalnya : diet vegetarian, s etelah makan, muntah hebat, infeksi saluran kencing oleh bakteri proteus atau pseudomonas, urine yang disimpan lama, terapi obat-obatan tertentu, atau gangguan proses pengasaman pada bagian tubulus ginjal. Sebaliknya, Sebaliknya, ph urine bisa menjadi rendah atau asam dapat dijumpai pada : diabetes, demam pada anak, asidosis sis temik, terapi obat-obatan tertentu. 2. Uji ammonia Pada uji ammonia,mula mula urin dipanaskan guna mempercepat reaksi atau penguapan pada urin. Karena urine memiliki kandungan kandungan air yang jika dipanaskan akan menguap dan uap air tersebut akan membawa molekul-moleku amonia. Sehingga bau dari urine dengan mudah dapat tercium. urin yang di bau setelah dipanaskan mengeluarkan bau pesing seperti bau ammonia. Hal itu karena komposisi utama urin adalah urea, CO(NH 2)2. CO(NH2)2(aq) + H2O(l) -> CO2(g) + 2NH3(g) 3. Uji glukosa urin Uji glukosa urin dilakukan dengan pemberian 5 tetes benedict terhadap 2 ml urin yang kemudian dipanaskan hingg mendidih. Urin yang kami gunakan dalam percobaan ini tidak mengandung glukosa glukosa karena tidak berubah warna menjadi merah bata.
4. Uji protein urin Uji protein urin dilakukan dengan pemberian 5 tetes biuret terhadap 2 ml urin. Urin yang kami gunakan gunakan dalam percobaan ini tidak mengandung protein protein karena tidak berubah warna menjadi ungu. 5. Uji kelenjar keringat Dengan menggunakan iodine dan kertas kami melakukan peneliti an untuk memperkirakan jumlah kelenjar minyak pada beberapa bagian tubuh. Dengan cara melihat bintik hitam kami dapat memperkirakan dan menyimpulkan bahwa jumlah kelenjar minyak di telapak tangan lebih banyak dari pada yang terdapat di punggung tangan
6. Kesimpulan
Daftar Pustaka
http://blueiscoveringatlantis.wordpress.com/2013/09/27/laporan-praktikum-sistemekskresi-pada-manusia/, diakses ekskresi-pada-manusia/, diakses pada 23-08-2014, pukul 20:21 http://unitedscience.wordpress.com/ipa-3/bab-1-sistem-ekskresi-manusia/, diakses http://unitedscience.wordpress.com/ipa-3/bab-1-sistem-ekskresi-manusia/, diakses pada 23-08-2014, 23-08-2014, pukul 20:22
http://nureviana283.blogspot.com/2013/04/laporan-terhadap-uji-urin.html
http://mayaaaks.blogspot.com/2013/05/praktikum-biologi-ekskresi-uji-urine.html